perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMA Negeri 1 Sukodono, yang terletak di Jalan Raya Sukodono – Tanon, Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen. Sekolah ini terletak di daerah pinggiran/kecamatan di Selatan Kota Sragen, kurang lebih 20 Km dari ibukota kabupaten. Adapun lingkungan sekolah berada pada daerah yang kurang subur, dimana sebagian besar masyarakatnya hidup dari pertanian tadah hujan dan sebagian lagi merupakan masyarakat perantau. SMA Negeri 1 Sukodono merupakan sekolah negeri di tingkat kecamatan yang memiliki 24 rombongan belajar tersebar dari Kelas X sampai kelas XII, dengan membuka 2 (dua) program studi yaitu IPA dan IPS. Guru yang mengajar sebagian besar sudah berstatus negeri dan sebagian kecil guru GTT, dari 61 guru 40% sudah bersertifikasi sebagai guru profesional. 2.
Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret Tahun
2012 di SMA Negeri 1 Sukodono pada Kelas XI-IPA 1 Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan
penelitian
dilakukan
secara
bertahap
dari
persiapan,
pelaksanaan hingga pelaporan. Adapun Jadwal Kegiatan Penelitian adalah sebagai berikut :
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Tabel 1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No
Kegiatan
Januari 2012
Pebruari 2012
1
1
Identifikasi dan X analisis masalah yang terjadi pada pembelajaran sebelumnnya
2
Pelaksanaan Siklus I *)
3
Pelaksanaan II *)
4
Penyusunan laporan Penelitian
2
3
4
1
X
X
X
X
Siklus
2
3
X
X
4
X
Maret 2012 1
2
3
X
X
X
Keterangan : Jumlah Siklus ditentukan melalui ketercapaian Belajar secara Klasikal
B. Jenis Penelitian Untuk menjawab masalah-masalah pembelajaran diatas dicarikan jalan keluar dan pemecahannya menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Basuki Wibawa (2004) PTK adalah penelitian praktis dan sederhana yang bertujuan untuk memperbaiki suatu keadaan pembelajaran di kelas dengan melakukan tindakan-tindakan agar terjadi perubahan menuju ke arah perbaikan. Sedangkan menurut Supardi Suharjono (2012) PTK adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar yang dirasakan commit to user adanya permasalahan pembelajaran di suatu kelas. Salah satu tindakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
alternatifnya adalah meningkatkan kualitas proses pembelajaran tentang nilai karakter dan prestasi belajar melalui pembelajaran Kontekstual. Alasan dipilihnya sistem pembelajaran tersebut adalah agar siswa dapat menghubungkan pembelajaran di sekolah dengan pengalaman yang diperoleh di lingkungan belajarnya. Sehingga akan meningkatkan nilai karakter dan prestasi belajar pada kompetensi dasar merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin.
C. Subyek Penelitian Subyek penelitian yaitu siswa kelas XI-IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 29 siswa. Faktor yang diteliti adalah pembelajaran Sejarah
yang bermuatan Pendidikan Karakter pada materi
kompetensi dasar Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin dengan menggunakan metode pembelajaran Kontekstual.
D. Prosedur Penelitian Prosedur
dan
langkah-langkah
dalam
melaksanakan
tindakan
penelitian mengikuti metode yang dikembangkan oleh Kemmis and Robin Mc Taggart (1998), (Kasbollah, 1999) yang berupa model spiral. Dalam perencanaan menggunakan empat komponen penelitian tindakan yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi, dalam suatu sistem spiral yang saling terkait. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
Secara umum rancangan prosedur penelitiannya adalah sebagai berikut : Refleksi
Observasi
Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi
Observasi
Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi
Observasi
Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Gambar 2. Prosedur penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Tindakan Kelas (clasroom based action research). Penelitian ini terdiri beberapa siklus tergantung pada ketercapaian belajar siswa secara klasikal. Masing-masing siklus melalui tahaptahapan perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi serta tahap tindak lanjut. 1.
Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyusun beberapa instrumen penelitian yang akan digunakan dalam tindakan dengan menggunakan Pembelajaran kontekstual. Instrumen penelitian tersebut terdiri dari silabus, soal kuis (ulangan), lembar kegiatan siswa, lembar observasi afektif dan pengamatan indikator penilaian Karakter.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
2.
Tahap Pelaksanaan Tindakan Hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah implementasi metode pembelajaran Kontekstual melalui pendidikan Karakter. Adapun rencana skema skenario terhadap pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: a.
Siklus 1 1) Pengarahan penerapan metode pembelajaran Kontekstual disertai praktiknya kepada siswa 2) Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 orang yang heterogen (berdasarkan perbedaan jenis kelamin dan prestasi belajar) 3) Guru mempresentasikan materi 4) Siswa berkelompok 5) Guru memberikan petunjuk tentang pengerjaan Lembar Kerja 6) Guru mengarahkan siswa berdiskusi 7) Siswa mengerjakan Lembar kerja sendiri-sendiri dalam kelompok kemudian berdiskusi mengenai jawaban Lembar kerja dalam kelompok 8) Siswa melakukan presentasikan hasil kerja kelompoknya. 9) Tanya jawab 10) Guru memberikan penguatan/menyimpulkan hasil kerja peserta didik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
b.
Siklus II Untuk siklus ke II dan seterusya tergantung pada Tingkat Ketercapaian Pembelajaran secara klasikal. Kalau pada Siklus II tingkat ketercapaian belajar sudah mencapai 80 % dengan nilai-rata rata di atas KKM maka secara otomatis tahapan akan dihentikan. Sebaliknya apabila pada siklus kedua belum mencapai ketercapaian belajar secara klasikal maka akan dilanjutkan pada Siklus ke II dan seterusnya. Karena Sistem pembelajaran di SMA menggunakan sistem pembelajaran Tuntas, maka bagi peserta didik yang belum mencapai KKM bisa dilaksanakan secara individual. Pelaksanaan Siklus ke II dan seterusnya akan dilaksanakan pada jam- jam Pengayaan dan Remidial yaitu dilaksnakan pada jam ke 0 atau jam ke 9 dimana jadwal akan ditentukan melalui kesepakatan antara siswa dengan guru yang mengajar. Dengan demikian pelaksanaan Siklus II dan seterusnya tidak menganggu jadwal kegiatan belajar mengajar reguler.
3.
Tahap Observasi dan Evaluasi Kedudukan peneliti dalam penelitian ini adalah mitra kolaborasi. Sedangkan sebagai pelaksana kegiatan mengajar adalah guru lain dari teman sejawat. Penulis lebih memfokuskan pada pengamatan ditekankan pada implementasi metode
pembelajaran
Kontekstual
terhadap
peningkatan
kualitas
pembelajaran sejarah melalui pembelajaran kontekstual. Adapun kegiatan perencanaan teknis dari penelitian ini telah disiapkan terlebih dahulu oleh penulis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
4.
Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap siklus I ini akan analisis terhadap pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar, hasil penguasaan materi (nilai kuis) dan perhatian siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan pelaksanaan tahap observasi dan evaluasi sebelumnya, data yang diperoleh selanjutnya menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk perbaikan metode belajar pada siklus selanjutnya yaitu siklus II dan Seterusnya.
5.
Tahap Tindak Lanjut Setelah tahap penelitian ini diharapkan ada tindakan lebih lanjut oleh para guru lain, agar dapat melakukan perbaikan proses pembelajaran secara terus menerus,
serta
mengembangkan
strategi
pembelajaran
agar
tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
E. Data dan Sumber Data Berikut ini adalah data yang dikumpulkan dalam penelitian ini : a.
Lembar observasi prestasi belajar yang meliputi penilaian kognitif, afektif dan indikator ketercapaian pendidikan karakter siswa selama proses pembelajaran
b.
Skor tes dengan bentuk essai pada tiap siklusnya Sumber Data dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas XI IPA 1 SMA
Negeri 1 Sukodono tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 29 Siswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
F. Teknik Pengambilan Sampel Karena masalah yang akan diambil tindakan terdapat di beberapa kelas, maka teknik pengambilan sampel dalam penelitian tindakan ini adalah purposive random sampling. Teknik ini biasa digunakan untuk mewakili informasi dari semua populasi. (Sutopo, 2006). Penulis memilih teknik ini didasarkan pada pertimbangan tertentu, berdasarkan posisi dan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahan secara mendalam.
G. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data pada penelitian ini adalah : a. Observasi lapangan untuk mengetahui perilaku siswa dalam proses belajar mengajar. b. Tes siklus pertama, siklus kedua dan siklus ketiga, merupakan tes aspek kognitif, afektif dan indikator penilaian karakter pada materi pokok merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin. Sedangkan instrumen dalam penelitian digolongkan menjadi dua yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penilaian. a. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran meliputi: 1) Silabus 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun oleh guru yang akan peneliti dengan tujuan dalam pelaksanaan PBM akan terstruktur dengan baik. 3) Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Observasi dilaksanakan terhadap masing-masing individu dari siswa, kegiatan siswa dalam kelompok serta kegiatan guru yang dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Lembar observasi diisi oleh peneliti pada saat proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas.
H. Validitas Data Validitas keabsahan data dalam penelelitian ini menggunakan teknik Trianggulasi, yaitu memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding data tersebut (Lexi J Moleong, 2004). Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi metode, yaitu membandingkan data-data yang terkumpul, baik melalui rekaman data observasi maupun tes hasil belajar siswa. Sedangkan untuk interpretasi data dilakukan melalui teknik teman sejawat, yaitu dengan teman guru lain.
I. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian dimulai sejak awal sampai berakhirnya pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis kualitatif mengacu pada model analisis commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Miles dan Huberman yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data, adalah proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi, pengelompokan dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi bermakna. Data yang diperoleh di lokasi penelitian (data lapangan) dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terperinci. Laporan lapangan tersebut akan dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok. Difokuskan pada hal hal yang penting, kemudian dicari tema dan polanya. Reduksi data berlangsung terus menerus selama proses penelitian berlansung, diadakan tahap reduksi data, selanjutnya dengan membuat ringkasan, metode, menelusur tema, membuat gugus gugus dan menulis memo. Penyajian data, adalah penyampaian informasi berdasarkan data yang dimiliki dan disusun secara baik, runtut, sehingga mudah dilihat, dibaca, dan dipahami tentang suatu kejadian dan tindakan atau peristiwa dalam bentuk teks naratif. Penarikan kesimpulan atau verifikasi, berdasarkan data-data yang diperolah dari berbagai sumber, peneliti mengambil simpulan yang masih relatif. Akan tetapi dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus menerus, maka akan diperoleh simpulan yang bersifat grounded. Dengan kata lain setiap simpulan senantiasa terus menerus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung. Simpulan yang diperoleh melalui analisis data tersebut dijadikan pedoman untuk menyusun rekomendasi dan implikasi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Untuk menjaga kevalidan data dalam penelitian digunakan teknik triangulasi. Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yaitu sudut pandang guru, sudut pandang siswa dan sudut pandang yang melakukan pengawasan atau observan. a.
Penilaian Prestasi Prestasi atau hasil belajar diperoleh melalui penyekoran hasil tes yang didasarkan pada kebenaran konsep. Skor maksimal yang diperoleh setiap siswa setiap mengikuti tes adalah 100. Skor rata-rata tes klasikal dapat dihitung dengan rumus :
∑Yz Zn = N Keterangan :
b.
Zn
: Skor rata rata tes klasikal ke-n
∑Yz
: Jumlah skor tes yang diperoleh seluruh siswa
N
: Jumlah siswa
Penilaian Sikap dan Karakter Penilaian Sikap dan indikator ketercapaian nilai karakter diperoleh berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian sikap selain menggunakan daftar nilai sikap yang diterbitkan sekolah juga menggunakan angket. Sedangkan indikator ketercapaian pendidikan karakter dilihat melalui sasaran ketercapaian karakter seperti yang tertulis pada setiap RPP siklus yang diajarkan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
J. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan tindakan terhadap peningkatan prestasi belajar dapat dilihat : a.
Indikator keberhasilan dapat dilihat secara umum dengan membandingkan tingkat keberhasilan dari satu siklus ke siklus berikutnya. Keberhasilan tindakan pada siklus ke I diketahui dengan cara membandingkan dengan siklus Pra siklus dan keberhasilan tindakan pada siklus II diketahui dengan cara membandingkan dengan siklus I.
b.
Sedangkan indikator keberhasilan tindakan dapat dilihat dari kriteria yang telah ditentukan peneliti, dengan kriteria apabila siswa Kelas XI IPA-1 SMA Negeri 1 Sukodono menunjukan peningkatan nilai karakter dan prestasi belajarnya. Untuk nilai karakter apabila siswa dapat memenuhi minimal 72% dari total skor nilai yang diperoleh 23 atau 72%. Sedangkan secara klasikal minimal harus 70% harus sudah tercapai. Untuk nilai kognitif atau pengetahuan nilai minimal yang harus diperolah adalah 75 sesuai KKM yang dibakukan sekolah, dengan rata rata kelas 78 dan ketuntasan klasikal sebesar 80%.
commit to user