BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian a. Sanggar Seni Santi Budaya Sukoharjo b. SMPN 4 Sukoharjo
2.
Waktu Penelitian Waktu penelitian yang dibutuhkan adalah direncanakan mulai dari disetujuinya judul skripsi pada bulan Agustus 2014 sampai selesainya penulisan skripsi yang direncanakan pada bulan Februari 2015.
20
21
Tabel 1.Jadwal Penelitian Tentang Peranan Sanggar Seni No
Jenis Kegiatan
Bulan 2014 / 2015 Ags
1
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Persiapan a.Pengajuan judul b. Penyusunan Prop. c. Permohonan izin d.Membuat pedoman wawancara dan observasi
2
Pelaksanan Penelitian a. Pengumpulan data b. Analisis data
3
Penyusunan laporan
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi objek yang ilmiah di mana peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber dan data dilakukan secara purposive (selektif) dan snowball (berantai),
22
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi analisis data induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. C. Sumber Data Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi penelitian karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh (Sutopo, 2002). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sumber data primer Sumber data primer atau fakta yang diperoleh secara langsung melalui penelitian secara langsung. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan ketua sanggar seni santi budaya dan siswa kelas 8 SMPN 4 Sukoharjo. 2. Sumber data sekunder Sumber data sekunder diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui dokumentasi serta buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.Data ini digunakan sebagai pelengkap dan pendukung data primer. Antara kedua sumber data tersebut, sumber primer lebih diprioritaskan dalam melakukan pengumpulan data karena dipandang memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama (Notosusanto, 1971). D. Teknik Pengumpulan Data Teknik
penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penyusunan
proposal skripsi ini adalah teknik studi kepustakaan, yaitu cara meneliti dengan mempelajari sumber-sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip-arsip,
23
majalah, dan jurnal yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. Studi pustaka
merupakan
sebuah
penelitian
di
perpustakaan
yang bertujuan
mengumpulkan data dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan, misalnya: buku, surat kabar, majalah dan dokumen (Koentjaraningrat, 1997). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan cara-cara yang ditempuh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data-data yang dipergunakan menjadi sempurna dan dapat dipertanggungjawabkan adalah: 1. Observasi Teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data-data dari sumber data berupa peristiwa, tempat atau lokasi, benda, dan rekaman gambar. Menurut Hadari Nawawi (1995), observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak terhadap objek penelitian. Spradly yang dikutip Sutopo (2002) menjelaskan bahwa pelaksanaan teknik dalam observasi dibagi menjadi dua yaitu : 1) Observasi tak berperan sama sekali, dimana kehadiran peneliti sama sekali tidak diketahui oleh subjek yang diamati, 2) Observasi berperan, dimana peneliti mendatangi tempat atau lokasi penelitian dan kehadirannya diketahui oleh yang diamati. Observasi berperan dibedakan lagi menjadi tiga yaitu : a) Observasi berperan pasif, dimana peneliti hanya mendatangi lokasi tetapi sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif namun hadir dalam konteksnya, b) Observasi berperan aktif, peneliti mengambil studi di lokasi dan juga mengambil bagian nyata dalam kegiatan yang ditelitinya disamping terlibat dalam percakapan
24
atau menyimak apa yang dibicarakan oleh sasaran pengamatan, c) Observasi berperan penuh, peneliti memiliki peran penuh, peneliti benar-benar terlibat dalam kegiatan yang ditelitinya. Dari berbagai teknik yang ada, dalam penelitian ini digunakan teknik observasi berperan aktif, karena peneliti terlibat dalam percakapan, menyimak apa yang dibicarakan mengenai sasaran pengamatan, serta mencatat dan mengumpulkan keterangan-keterangan yang diperoleh dalam objek penelitian. Sehingga peneliti memperoleh data mengenai bentuk penyajian dan koleksikoleksi dokumentasi tentang kegiatan kesenian tradisional. 2. Wawancara Teknik wawancara merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, terutama di lapangan. Menurut Lexy .J. Moleong (2002) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Wawancara harus dilakukan dengan efektif, artinya dalam waktu sesingkat-singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya. Sebelum mengadakan wawancara, maka diadakan persiapan dengan menghubungi informan dan menyusun sejumlah pertanyaan atau yang disebut teknik wawancara terencana yaitu teknik wawancara dengan terlebih dahulu mempersiapkan daftar pertanyaan dengan menggunakan bantuan alat tulis (Koentjoroningrat, 1983).
25
Teknik wawancara yang digunakan peneliti adalsh teknik wawancara terencana dengan langkah awal sebelum mengadakan wawancara, peneliti menghubungi
informan
dan
menyusun
sejumlah
pertanyaan
serta
menggunakan alat bantu tulis atau rekaman. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview) yang dilskukan berkali-kali atau setiap saat sesuai kebutuhan penelitian dalam waktu dan konteks yang dianggap tepat untuk mengungkapkan dan mendapat data yang rinci, jujur, dan mendalam dari informan dengan struktur yang tidak ketat tetapi dengan pertanyaan yang terfokus pada informasi yang mendalam. E. Teknik Sampling Hadari Nawawi (1985) menjelaskan bahwa teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuransampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebarannya populasi agar diperoleh sampelyang representatif atau benar-benar mewakili populasi. Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian kualitatif perlu dilakukan teknik sampling. Sehingga dalam penelitian kualitatif, sampel yang ditunjukkan oleh peneliti sesuai dengan pertimbangan bahwa sampel tersebut mengetahui masalah yang diteliti, dapat dipercaya dan datanya objektif. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini bersifat purposive sampling atau sampling bertujuan. Dalam purposive sampling, dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang sesuai dengan penelitian. Dalam teknik purposive sampling
26
dipilih beberapa informan yang dianggap mengetahui dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalahnya secara mendalam. Namun demikian, informan yang dipilih dapat menunjukkan informan lain yang dipandang juga mengetahui permasalahan. Pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Sutopo 2002). Selain Purposive Sampling juga digunakan Snowball Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awal jumlahnnya sedikit, lama kelamaan menjadi banyak, sebagai informan awal dipilih secara purposive, informan yang menguasai permasalahan yang diteliti (key informan). Informasi selanjutnya diminta kepada informan awal untuk menunjuk kepada orang lain yang dapat memberikan informasi, dan kemudian informan ini diminta pula untuk menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi begitu seterusnya. F. Validitas Data Validitas data adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur dengan tepat mengenai gejala-gejala yang hendak diukur. Dengan begitu dapat ditentukan data tersebut valid atau tidak untuk digunakan dalam sumber penelitian. Menurut Kartini Kartono (1990) validitas data adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur dengan tepat dan mengenai gejala-gejala sosial tertentu. Keabsahan data menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data saat data diuji keabsahannya melalui trianggulasi. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan cara triangulasi. Moleong (2002) menyatakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
27
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Tujuan triangulasi adalah membandingkan informasi tentang hal yang sama diperoleh dari berbagai pihak agar data lebih valid. Patton (2002), menyatakan ada empat macam trianggulasi yaitu : (1) data triangulation,
dimana
peneliti
menggunakan
beberapa
sumber
untuk
mengumpulkan data semacam, (2) investigator triangulation, yaitu proses pengumpulan data semacam dilakukan oleh beberapa peneliti, (3) methodological triangulation, suatu penelitian dilakukan dengan beberapa metode yang berbeda, dan (4) theoretical triangulation yaitu melakukan penelitian dan datanya dengan menggunakan beberapa perspektif yang berbeda. Dalam penelitian ini, menggunakan dua teknik trianggulasi, yaitu trianggulasi data dan trianggulasi metode. Menurut Patton yang pernah dikaji Sutopo (2002) trianggulasi data atau sumber adalah penggunaan beragam sumber data dalam suatu kajian, sebagai contoh, mewawancarai orang pada posisi status yang berbeda atau dengan titik pandang yang berebeda. Artinya, data yang sama atau sejenis, secara kelompok berasal dari sumber sejenis atau pun berbeda jenis. Menggunakan triangulasi data dikarenakan dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber, baik dari pihak Sanggar Seni Santi Budaya, SMPN 4 Sukoharjo serta informasi dari narasumber yang lain, sehingga data sejenis bisa teruji kemantapan dan kebenarannya. “triangulasi metode adalah penggunaan metode ganda untuk mengkaji masalah atau program tunggal, seperti wawancara,
pengamatan,
daftar
pertanyaan
terstruktur
dan
dokumen”.
Menggunakan tringgulasi metode, karena dalam penelitian ini pengumpulan data
28
dilakukan dengan metode-metode yang berbeda-beda, ada yang menggunakan metode wawancara, observasi, maupun metode analisis dokumen. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang penulis gunakan adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis data yang didasarkan pada hubungan antara fakta satu dengan fakta yang lain secara hubungan sebab akibat untuk menerangkan suatu peristiwa. Analisis kualitatif yang peneliti gunakan adalah teknik analisis interaktif yang merupakan proses siklus yang bergerak diantara ketiga komponen pokok yaitu reduksi atau seleksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Analisis data menurut sugiyono (2008) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamatan (observasi), wawancara, catatan lapangan, dan studi dokumentasi dengan cara mengorganisir data ke sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Model analisi data dalam penelitian kualitatif adalah : 1.
Reduksi Data Reduksi
data
merupakan
analisis
yang
menajamkan
untuk
mengorganisasikan data, dengan demikian kesimpulannya dapat dapat diverivikasi untuk dijadikan temuan penelitian terhadap masalah yang diteliti, (Iskandar, 2009). Menurut Sugiyono (2008), mereduksi data berarti merangkum, memlilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi
29
maka akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peniliti untuk memperoleh data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Dengan demikian reduksi data merupakan kegiatan menganalisis data yang sudah diperoleh sehingga peneliti memilih bagian data mana yang dianggap penting dan tidak penting. Proses reduksi data dimaksudkan untuk menajamkan, menggolongkan, dan membuang data yang tidak diperlukan, serta mengorganisir data sehingga memudahkan peneliti untk menarik kesimpulan. 2.
Penyajian Data Penyajian data dirancang untuk menggabungkan data yang sudah diperoleh dan disusun secara padu dan mudah dipahami.Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnnya (Sugiyono, 2008). Data yang disajikan adalah data yang sudah diperoleh dari hasil wawancara dengan para informan.. 3. Kesimpulan/ Verifikasi Pengambilan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data dan penyajian data dapat disimpulkan. Menurut sugiyono (2008) kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena setelah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan dapat berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
30
Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat sebagai pendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Kesimpulan pada penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat berupa deskriptif, gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas (Sugiyono, 2008). Adapun model teknik analisanya dapat digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut :
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Sajian Data
Kesimpulan/ Penarikan
Tabel 2. Bagan Teknik Analisa DataInteraktif Model (Milles dan Hubberman)
31
H. Prosedur Penelitian
Penarikan Kesimpulan Penulisan Proposal Pengumpulan Data dan Analisis Awal
Analisis Akhir
Penulisan Laporan
Persiapan Perbanyak Laporan
Tabel 3. Prosedur Penelitian tentang Peranan Sanggar Seni Santi Budaya dalam Pelestarian Budaya Tradisional dan sebagai Wahana Pendidikan
Keterangan: a. Penulisan proposal pengurusan perijinan: Setelah judul penelitian disetujui atau ditentukan dilanjutkan dengan penulisan proposal yang berisi garis besar penelitian. Langkah selanjutnya mengadakan langkah pelaksanaan yaitu dengan mengurus perijinan penelitian. b. Pengumpulan data dan analisis awal: Pengumpulan data dilakukan di lokasi penelitian termasuk dalam hal ini mengadakan wawancara dengan informan dan mengadakan observasi terhadap sumber-sumber tertulis yang ada kaitannya dengan topic dalam penelitian sebagai data. c. Analisis akhir dan penarikan kesimpulan: Data yang sudah tersusun rapi merupakan bagian dari analisis awal, maka kegiatan selanjutnya merupakan
32
analisis akhir dengan mengorganisasikan dan mengurutkan data pola dalam uraian dasar sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. d. Penulisan laporan dan perbanyakan laporan: Dari data yang sudah disusun berdasarkan pedoman penelitian kualitatif, maka akan dapat diambil sebuah laporan penelitian sebagai karya ilmiah, yang sebelumnya melalui proses pengujian terlebih dahulu.