BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.1.1 Permasalahan Infrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air Beberapa permasalahan yang terkait dengan Infrastruktur Jalan adalah sebagai berikut: 1. Masih kurangnya aksessibilitas bagi daerah terisolir dan terpencil, serta
jaringan
optimalnya
jalan
kondisi
dikawasan
jalan
untuk
perbatasan difungsikan
karena
belum
sebagai
sarana
pendukung transportasi lalulintas untuk melayani mobilitas dan aksessibilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan. 2. Mempertahankan/meningkatkan tingkat kenyamanan prasarana jalan ditengah-tengah keterbatasan alokasi pendanaan, sistem yang belum optimal dan rendahnya partisipasi masyarakat untuk penanganan jaringan jalan baik ruas jalan Kabupaten maupun ruas jalan Desa. 3.1.2 Permasalahan Bidang Bina Marga dan Pengairan Beberapa permasalahan yang terkait dengan bidang Bina Marga dan Pengairan sebagai berikut: 1. Menurunnya Kualitas Saluran Irigasi yang disebabkan
belum
Optimalnya pemeliharaan saluran irigasi pada Baku Sawah di wilayah Kabupaten pacitan. 2. Masih adanya konflik kepentingan antar Desa dalam pemanfaatan air baku sawah. Hal ini disebabkan adanya kepentingan peruntukan sumber air irigasi tersebut maupun karena kendala batas administratif wilayah.
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
46
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Penyusunan Rencana Strategis SKPD sangat dipengaruhi dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Pacitan sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016. Visi Kabupaten Pacitan:
”TERWUJUDNYA MASYARAKAT PACITAN YANG SEJAHTERA” Misi Kabupaten Pacitan: Sesuai dengan visi “Terwujudnya Masyarakat Pacitan Yang Sejahtera”, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Pacitan 2011 – 2016 sebagai upaya yang ditempuh dalam mewujudkan visi, sebagaimana berikut : Misi 1 : Profesionalisme
birokrasi
dalam
rangka
meningkatkan
pelayanan prima dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Misi 2 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Misi 3 : Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat. Misi 4 : Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang bertumpu pada potensi unggulan. Misi 5 : Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar. Misi 6:
Pengembangan
tatanan
berbudaya, berkepribadian
kehidupan dan
masyarakat
memiliki
keimanan
yang serta
memantapkan kerukunan umat beragama.
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
47
Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan. Hal ini ditunjukkan melalui: a. Pernyataan misi ke 1: Profesionalisme birokrasi dalam rangka meningkatkan pelayanan prima dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Pada misi kesatu ini, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten pacitan berperan dalam penyediaan sarana prasarana Kebinamargaan berupa Uji Laboratorium bidang Infrastruktur dan Alat Berat. b. Pernyataan misi ke 5: Pembangunan Infrastruktur yang berkelanjutan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar. Pada misi kelima ini, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten pacitan berperan dalam Pembangunan, Peningkatan/Pemeliharaan sarana Jalan, Jembatan dan Sumber Daya Air. 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Pekerjaan umum dan Dinas Bina Marga dan Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur 3.3.1. Renstra Kementerian Pekerjaan Umum Berdasarkan
mandat
yang
diemban
oleh
Kementerian
Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 dan sejalan dengan tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum,
maka visi Kementerian
Pekerjaan Umum adalah : “TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN YANG ANDAL UNTUK MENDUKUNG INDONESIA SEJAHTERA 2025”. Adapun makna dari visi tersebut adalah: - Kondisi dan fungsi sarana dan prasarana sumber daya air yang dapat memberikan pelayanan yang mendukung terwujudnya kemanfaaatan sumber daya air yang berkelanjutan
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
48
- Pelayanan jalan yang memenuhi standar pelayanan minimum yang mencakup aspek aksessibilitas (kemudahan pencapaian), mobilitas, kondisi jalan, keselamatan dan kecepatan tempuh rata-rata. - Pelayanan air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yaitu penyediaan air minum
yang memenuhi
standar baku mutu dan kesehatan manusia dan dalam jumlah yang memadai serta jaminan pengaliran 24 (dua puluh empat) jam per hari -
Pelayanan prasarana dan sarana sanitasi yang terpadu dan menggunakan metode yang ramah lingkungan serta sesuai standar teknis
- Bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan - Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan semua infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang andal tersebut berbasis penataan ruang dan - Jasa Konstruksi Nasional yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang lebih efektif dan efisien. Untuk mencapai visi tersebut, maka Misi Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010 – 2014 adalah: 1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan
nasional
dan
daerah
serta
keterpaduan
pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis
penataan
ruang
dalam
rangka
pembangunan
berkelanjutan. 2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan berkelanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air. 3. Meningkatkan aksessibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung
pertumbuhan
ekonomi
dan
meningkatkan
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
49
kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan bekelanjutan. 4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur
permukiman
yang
terpadu,
andal
dan
berkalanjutan 5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku serktor konstruksi tumbuh dan berkembang. 6. Menyelenggarakan
penelitian
dan
pengembangan
serta
penerapan IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria
pendukung
infrastruktur
Pekerjaan
Umum
dan
fungsional
dan
permukiman 7. Menyelenggarakan
dukungan
manajemen
sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance 8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik praktik KKN di lingkungan meningkatkan
Kementerian kualitas
Pekerjaan pemeriksaan
Umum dan
dengan
pengawasan
profesional. Pernyataan visi dan misi memberikan
arahan
Kementerian Pekerjaan Umum bagi
seluruh
daerah
(provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang
Infrastruktur. Beberapa hal yang menjadi
pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan yaitu: Penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana Infrastruktur Jalan, jembatan dan SDA sesuai dengan SPM sehingga mampu menciptakan Infrastruktur Jalan, Jembatan dan SDA yang baik serta mampu menghidupkan kegiatan perekonomian.
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
50
3.3.2. Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur adalah: “Tersedianya sistem jaringan jalan yang andal dan terpadu guna meningkatkan kemakmuran masyarakat “ Sedangkan Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur adalah: “
Terwujudnya
Pengelolaan
Sumber daya
air yang
menyeluruh, terpadu dan berwawasan lingkungan untuk mencapai
kesejahteraan
rakyat,
serta
mendukung
Persatuan dan Kesatuan Nasional yang dilaksanakan secara berkeadilan dengan bertumpu pada peran serta keswadayaan masyarakat.
Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan urusan administrasi dan rumah tangga kantor, tata usaha dan pembinaan kepegawaian, pelayanan informasi serta
tata
laksana
organisasi
berdasarkan
Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Pengairan
Provinsi Jawa Timur adalah
sebagai berikut : a. Meningkatkan
pengelolaan
SDA
permukaan
yang
memberikan keadilan dan keselarasan masyarakat untuk
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
51
memenuhi berbagai kebutuhan antar daerah dan antar kepentingan
dengan
melakukan
konservasi
SDA,
pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak. b. Mendayagunakan sumber daya air secara adil serta memenuhi
persyaratan
kualitas
dan
kuantitas
untuk
berbagai kebutuhan masyarakat. c. Mengendalikan dan mengurangi dampak negatif daya rusak air. d. Meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha dan peran Pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air. e. Membangun jaringan sistem informasi sumber daya air yang
terpadu,
antar
sektor
dan
antar
wilayah.
Meningkatkan pengelolaan sumber daya air permukaan yang memberikan keadilan dan keselarasan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan antar daerah dan antar kepentingan dengan melakukan konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air. f. Meningkatkan standart pelayanan minimum (SPM) yang dapat memenuhi persyaratan minimal kelayakan, sehingga dapat menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dan proporsional. g. Meningkatkan
tata
pengaturan
yang
berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan.
h. Melaksanakan pengaturan, pembinaan, pengawasan dalam penanggulangan akibat bencana alam banjir, kekeringan dan lain-lain terutama pada kawasan sumber produksi, pertanian dan Perkotaan. Berdasarkan visi dan misi
Dinas Pekerjaan Umum dan
Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur, maka Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan menetapkan beberapa hal
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
52
yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembangunan selama lima tahun kedepan, sebagai berikut: 1.
Meningkatkan ketersediaan dan kemudahan aksessibilitas bagi daerah terisolir dan terpencil, serta jaringan jalan dikawasan perbatasan dengan meng optimalkan jalan
untuk
transportasi
difungsikan lalulintas
sebagai
untuk
sarana
melayani
kondisi
pendukung
mobilitas
dan
aksessibilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan. 2.
Mempertahankan/meningkatkan prasarana
jalan
tingkat
ditengah-tengah
kenyamanan
keterbatasan
alokasi
pendanaan, sistem yang belum optimal dan rendahnya partisipasi masyarakat untuk penanganan jaringan jalan baik ruas jalan Kabupaten maupun ruas jalan Desa. Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan acuan dari dokumen Renstra Kementerian Pekerjaan Umum, sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan di dalam menetapkan visi, misi, sasaran, kebijakan serta program dan kegiatan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.4.1 Telahaan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kebijakan Berdasarkan RTRW Jawa Timur Dalam fungsi wilayah dan perkotaan Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Pacitan merupakan bagian dari SWP Madiun dan sekitarnya. Kabupaten Pacitan memiliki rencana fungsi wilayah sebagai
pemerintahan,
pertanian,
perkebunan,
perikanan,
pertambangan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata.
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
53
Berdasarkan pola pengelompokan perekonomian dan dominasi kegiatannya dalam sistem perwilayahan Jawa Timur, terjadi
pemusatan
Berdasarkan
kondisi
menyeimbangkan
kota-kota ini,
yang
perlu
pertumbuhan
terlalu
adanya
dengan
ke
upaya
Utara. untuk
mengembangkan
wilayah Selatan Jawa Timur diantaranya adalah Kabupaten Pacitan
merupakan
wilayah
yang
harus
diprioritaskan
pengembangannya melalui Konsep Pengembangan SelatanSelatan yaitu jalur Pacitan – Trenggalek – Tulungagung Banyuwangi. Kedudukan
Kabupaten
Pacitan
dalam
konstelasi
wilayah Koridor pantai selatan Jawa tidak lepas dari sistem kota-kota. Kota Pacitan merupakan pusat kegiatan lokal bagi daerah-daerah lain di sekitarnya. Sebagai pusat kegiatan lokal wilayah, Pacitan menjadi wilayah penghubung antar kota-kota sekitar baik di wilayah Jawa Timur (Citragung) maupun Jawa Tengah dan DIY (Pawonsari). Letak Kabupaten Pacitan yang berada di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadikan peran Pacitan sebagai pintu masuk Jawa Timur di wilayah pantai selatan Jawa. Perencanaan tata ruang yang dimuat dalam dokumen RTRW
Provinsi
Jawa
Timur
yang
mengatur
arahan
pengembangan Pacitan menempatkan wilayah ini menjadi penting di masa yang akan datang. Pengembangan koridor pantai selatan akan berdampak pada pola penggunaan lahan dan perkembangan kegiatan/aktivitas di wilayah Kabupaten Pacitan. Meningkatnya intensitas penggunaan lahan dan aktivitas perkotaan akan membangkitkan arus lalu lintas dan meningkatkan aktivitas perekonomian. Hal ini tentu saja sejak awal
harus
diantisipasi
dan
dikendalikan
agar
tidak
berkembang secara tidak beraturan dan tidak lagi sesuai
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
54
dengan dokumen tata ruang yang diatur dalam peraturan daerah. 3.4.2
Telahaan terhadap Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan Sebelum disusunnya strategi pengembangan Pacitan, perlu adanya suatu konsep skenario pengembangan wilayah Pacitan. Skenario ini disusun berdasarkan pertimbangan terhadap
isu
permasalahan
serta
potensi
dan
prospek
pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA), ekonomi dan sistem prasarana wilayah. Pertimbangan yang lain yaitu terhadap tujuan-tujuan kebijakan makro dan mikro Wilayah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan hal-hal terbut, maka pengembangan kegiatan/ekonomi di Kabupaten Pacitan yang menjadi dasar perumusan struktur ruang harus mempertimbangkan: 1. Kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan dukungan lahan relatif luas; 2. Pengembangan
lahan
di
wilayah
Utara
dan
Barat
hendaknya dikendalikan secara ketat karena terkait dengan fungsi
sebagai
kawasan
perlindungan
bagi
wilayah
bawahnya; 3. Kondisi lahan di wilayah Tengah yang rawan longsor, menyebabkan wilayah ini relatif kurang berkembang, sehingga interaksi antara wilayah Utara dan Selatan relatif rendah. 4. Wilayah Kars Pacitan Barat yang terletak di wilayah Selatan – Barat merupakan kawasan Kars kelas 1, sehingga di wilayah ini tidak boleh dilakukan kegiatan pertambangan;
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
55
5. Kegiatan ekonomi diarahkan pada pemberdayaan ekonomi lokal dengan sektor pariwisata sebagai sektor penggerak di hilir yang pada akhirnya akan menarik sektor-sektor primer untuk berkembang (mis: perikanan laut, lobster, melinjo, janggelan, jeruk , batu aji, keramik dan gerabah); 6. Pelayanan fasilitas dan prasarana perkotaan hendaknya dilakukan dengan sistem banyak pusat, meskipun dengan skala yang lebih rendah; dan 7. Prioritas pengembangan ditekankan pada wilayah Selatan dengan penekanan fungsi Utama sebagai pariwisata pantai dan gua. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka skenario pengembangan wilayah Kabupaten Pacitan adalah: wilayah berkembang sesuai kecenderungan perkembangan wilayah saat ini. Struktur perwilayahan dilakukan dengan dengan asumsi sebagai berikut: 1. Pembagian Wilayah Pembangunan lebih berorientasi pada pembagian wilayah administrasi; 2. Setiap wilayah Pembangunan terdiri dari dari empat wilayah administrasi Kecamatan; 3. Penentuan pusat dilakukan pada kecamatan yang terletak di
tengah-tengah,
selain
juga
mempertimbangkan
kelengkapan fasilitas perkotaan dan orde kota Berdasarkan skenario tersebut, kondisi yang diharapkan di masa datang, yaitu: Perkembangan leading sektor (dalam hal ini sektor pariwisata) yang diharapkan mampu menjadi sektor penggerak sektorsektor lainnya, khususnya sektor pertanian (dalam arti luas) sebagai SDA yang dominan, berkembang sesuai peluang pasar dan peningkatan kualitas produk, penambahan nilai produk pada proses pengolahan.
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
56
Besarnya perkembangan melalui proses peningkatan sarana prasarana dasar secara bertahap terseleksi sesuai dengan daya tenaga serta dana yang tersedia. Diperlukan prioritas kawasan andalan dengan sektor/subsektor yang diunggulkan untuk memperoleh hubungan pengaruh perkembangan kumulatif/multiplier effect yang tinggi. Harapan
perkembangan
tercapai
melalui
akselerasi
pembangunan bertahap, berjalan dalam jangka menengah atau jangka panjang karena sektor yang satu menunggu hasil pembangunan
sektor
lain
terlebih
dahulu,
sehingga
perkembangan ekonomi wilayah berjalan relatif lambat dan lama. Untuk penetapan
memenuhi strategi
bagi
skenario tiap-tiap
tersebut, sektor.
maka
dilakukan
Penetapan
serta
penyusunan Strategi Perwilayahan Pembangunan Kabupaten Pacitan dilakukan berdasarkan skenario pengembangan wilayah Pacitan.
Visi,
misi,
tujuan
dan
strategi
disusun
dengan
mempertimbangkan isu permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumber
daya
alam
(SDA)
ekonomi
serta
tujuan
internal
Pengembangan Wilayah Kabupaten Pacitan. Strategi yang akan dikembangkan dalam upaya penataan ruang Kabupaten Pacitan sebagaimana yang tercantum dalam RTRW Provinsi Jawa Timur, adalah : 1. Strategi pengembangan berdasarkan kebijakan makro; 2. Strategi struktur ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 3. Strategi pola ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 4. Strategi pengelolaan kawasan lindung dan budidaya; 5. Strategi penataan kawasan pedesaan dan perkotaan
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
57
6. Strategi penataan sistem prasarana wilayah; 7. Strategi penataan kawasan strategis; 8. Strategi penataan wilayah pesisir; dan 9. Strategi penataan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara. Sehubungan dengan strategi penataan ruang Jawa Timur pada Kabupaten Pacitan, maka hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan, sebagai berikut: 1. Bahwa peningkatan jaringan jalan di wilayah Kabupaten Pacitan tetap mempertimbangkan penataan ruang yang telah ditetapkan 2. Peningkatan
jaringan
Irigasi
juga
mempertimbangkan
penataan ruang wilayah yang telah ditetapkan
Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
58