BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan telaah kasus yang telah dipelajari oleh penulis dengan tinjauan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai beberapa hasil penelitian dari kasus tersebut. Mencermati perkara yang diputus pada putusan Mahkamah Agung Nomor : 1217/K/Pid/2014 yang dikaji penulis dalam pembahasan, adapun mengenai hal-hal penting yang perlu untuk diketahui sebelum membahas rumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut: 1. Identitas Terdakwa a. Nama Tempat Lahir
: Yogi Nandang Ruhiyat bin Yusup; : Majalengka;
Umur / Tanggal Lahir : 27 Tahun / 07 April 1989; Jenis kelamin
: laki-laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Agama
: Islam;
Pekerjaan
: Mahasiswa;
Tempat tinggal
: Blok Sala Awi RT 001/RW. 003 Desa Girimukti, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka;
b. Nama Tempat Lahir
: Iwan Sulistiawan; : Majalengka;
Umur / Tanggal Lahir : 26 tahun / 17 September 1990; Jenis kelamin
: laki-laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Agama
: Islam; 1
2
Pekerjaan
: Mahasiswa;
Tempat tinggal
:
Desa
Girimukti,
Kecamatan
Malausma,
Kabupaten Majalengka; 2. Kasus Posisi Kasus ini bermula pada hari Rabu tanggal 18 Desember 2013, Terdakwa I. Yogi Nandang Ruhiyat Bin Yusup datang ke gedung Dewan Pimpinan Daerah, Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD. KNPI) Majalengka dalam rangka pelantikan ketua PMII Majalengka. Di tempat tersebut juga ada Terdakwa II. Iwan Sulistiawan Bin Supriyadi. Selanjutnya Terdakwa I masuk ke dalam gedung dengan membawa tas yang berisi satu buah botol yang berisi bensin dan telah ditutup dengan kain warna putih. Pada saat acara pelantikan sedang berlangsung, Terdakwa I membakar kain putih yang menjadi penutup botol kemudian melemparkan botol tersebut ke karpet hingga menyebabkan botol tersebut pecah dan menimbulkan nyala api yang membakar karpet. Lalu Terdakwa I melarikan diri keluar gedung dan menemui Terdakwa II kemudian Terdakwa I dan Terdakwa II melihat mobil yang diparkir dihalaman gedung KNPI akan dipindahkan, mereka menghalang-halangi lalu menyemprotkan cat pilok dan memecahkan kaca mobil bagian belakang. 3. Dakwaan Penuntut Umum Terdakwa-Terdakwa oleh Penuntut Umum didakwa melakukan tindak pidana yang oleh Penuntut Umum disusun dalam dakwaan alternatif. PERTAMA: Bahwa ia Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT bin YUSUP, bersama dengan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI, pada hari Rabu tanggal 18 Desember 2013 sekitar jam 14.00 WIB, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Desember 2013, atau masih dalam tahun 2013, bertempat di depan gedung KNPI Majalengka Jalan KH. ABDUL HALIM, Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka,
3
Kabupaten Majalengka, atau setidak-tidaknya pada suatu daerah hukum Pengadilan Negeri Majalengka, Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT
Bin
SULISTIAWAN
YUSUP, bin
bersama-sama
SUPRIYADI
dimuka
Terdakwa umum
II.
IWAN
bersama-sama
merusakkan barang atau menyebabkan sesuatu luka, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:
Pada mulanya Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP, datang ke gedung Dewan Pimpinan Daerah, Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD. KNPI) Majalengka Jalan KH. ABDUL HALIM, Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka dalam rangka pelantikan ketua PMII Majalengka atas nama IWAN IRWANTO di tempat tersebut juga ada Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI yang juga turut menghadiri pelantikan ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut, selanjutnya Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP masuk ke dalam gedung dengan membawa tas kain warna hitam berisikan satu buah botol warna putih yang berisi bensin dan telah ditutup dengan kain warna putih, pada saat acara pelantikan sedang berlangsung lalu Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP membakar kain putih pada penutup botol yang berisikan bensin yang Terdakwa bawa kemudian Terdakwa lemparkan ke karpet hijau yang terbentang pada bagian depan panggung gedung KNPI hingga menyebabkan botol tersebut pecah dan menimbulkan nyala api yang membakar karpet, lalu Terdakwa I melarikan diri keluar gedung untuk menemui Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI yang menunggu diluar gedung KNPI Majalengka, saat diluar gedung Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP
4
dan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI melihat mobil Kijang Innova warna dengan Nomor Polisi B-8849 DB milik Pengurus Pusat PMII Jakarta yang diparkir dihalaman gedung KNPI akan dipindahkan oleh saksi DIDI KASDI namun oleh Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI sambil memegang pilok warna putih menghalang-halangi lalu menyemprotkan cat pilok tersebut ke sekeliling body mobil selanjutnya Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP mendekati mobil tersebut lalu langsung memecahkan kaca mobil bagian belakang dengan cara Terdakwa pukul dengan tangan kanan Terdakwa, kemudian Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP bersama dengan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI berhasil diamankan dan dibawa ke Polres Majalengka guna proses lebih lanjut; Perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP;
ATAU: KEDUA; Bahwa ia Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT bin YUSUP, bersama dengan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI, pada hari Rabu tanggal 18 Desember 2013 sekitar jam 14.00 WIB, atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Desember 2013, atau masih dalam tahun 2013, bertempat di depan gedung KNPI Majalengka Jalan KH. ABDUL HALIM, Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, atau setidak-tidaknya pada suatu daerah hukum Pengadilan Negeri Majalengka, Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT
Bin
SULISTIAWAN
YUSUP, bin
bersama-sama
SUPRIYADI
dimuka
Terdakwa umum
II.
IWAN
bersama-sama
5
merusakkan barang atau menyebabkan sesuatu luka, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:
Pada mulanya Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP, datang ke gedung Dewan Pimpinan Daerah, Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD. KNPI) Majalengka Jalan KH. ABDUL HALIM, Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka dalam rangka pelantikan ketua PMII Majalengka atas nama IWAN IRWANTO di tempat tersebut juga ada Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI yang juga turut menghadiri pelantikan ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut, selanjutnya Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP masuk ke dalam gedung dengan membawa tas kain warna hitam berisikan satu buah botol warna putih yang berisi bensin dan telah ditutup dengan kain warna putih, pada saat acara pelantikan sedang berlangsung lalu Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP membakar kain putih pada penutup botol yang berisikan bensin yang Terdakwa bawa kemudian Terdakwa lemparkan ke karpet hijau yang terbentang pada bagian depan panggung gedung KNPI hingga menyebabkan botol tersebut pecah dan menimbulkan nyala api yang membakar karpet, lalu Terdakwa I melarikan diri keluar gedung untuk menemui Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI yang menunggu diluar gedung KNPI Majalengka, saat diluar gedung Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP dan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI melihat mobil Kijang Innova warna dengan Nomor Polisi B-8849 DB milik Pengurus Pusat PMII Jakarta yang diparkir dihalaman gedung KNPI akan dipindahkan oleh saksi DIDI KASDI namun oleh Terdakwa II.
6
IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI sambil memegang pilok warna putih menghalang-halangi lalu menyemprotkan cat pilok tersebut ke sekeliling body mobil selanjutnya Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP mendekati mobil tersebut lalu langsung memecahkan kaca mobil bagian belakang dengan cara Terdakwa pukul dengan tangan kanan Terdakwa, kemudian Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP bersama dengan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI berhasil diamankan dan dibawa ke Polres Majalengka guna proses lebih lanjut; Perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 406 ayat (1) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP; 4. Uraian Fakta dan Alat Bukti a. Fakta Hukum 1) Benar pada hari Rabu tanggal 18 Desember 2013 bertempat di gedung KNPI Majalengka JL. KH. Abdul Halim Majalengka, akan diadakan pelantikan Pengurus PMII cabang Majalengka; 2) Benar terdapat beberapa orang dari internal PMII cabang Majalengka diantaranya Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT, Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN dan saksi FAUZI PURNAMA RAHMAN tidak setuju dengan acara yang akan dilangsungkan tersebut; 3) Benar sebelum acara tersebut berlangsung, bertempat di Sekretariat PMII cabang Majalengka, beberapa orang yang tidak
sependapat
diantaranya
saksi
dengan FAUZI
acara
pelantikan
PURNAMA
tersebut
RAHMAN,
Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT dan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bertemu dan membicarakan
7
mengenai aksi demonstrasi menyampaikan pendapat yang akan mereka lakukan pada acara pelantikan pengurus PMII cabang Majalengka tersebut; 4) Benar
beberapa
orang
diantaranya
saksi
FAUZI
PURNAMA RAHMAN, Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT dan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN tersebut sepakat untuk bertemu di gedung KNPI Majalengka setelah waktu sholat dzuhur; 5) Benar selanjutnya sekitar jam 13.00 WIB beberapa orang diantaranya
saksi
FAUZI
PURNAMA
RAHMAN,
Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT dan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bertemu di gedung KNPI Majalengka; 6) Benar selanjutnya para terdakwa memasuki gedung KNPI Majalengka dan membagikan selebaran yang berisi kalimatkalimat tidak setuju dengan acara pelantikan pengurus PMII cabang Majalengka yang akan dilangsungkan pada hari itu; 7) Benar sebelum memasuki gedung KNPI Majalengka, Terdakwa
I.
YOGI
NANDANG
RUHIYAT
telah
mempersiapkan dua buah botol yang diisi dengan bahan bakar bensin kemudian diberi sumbu; 8) Benar dua buah botol berisi bensin yang diberi sumbu tersebut, Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT masukkan ke dalam tas selanjutnya dia bawa masuk ke dalam gedung; 9) Benar sebelum acara pelantikan berlangsung, Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT yang duduk di bagian depan, mengeluarkan satu botol berisi bensin yang telah dia persiapkan,
kemudian
membakar
sumbunya
lalu
8
melemparkan botol berisi bensin beserta sumbu yang telah menyala tersebut ke arah depan podium; 10) Benar akibat perbuatan Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT tersebut, satu buah karpet berwarna hijau milik KNPI Majalengka terbakar; 11) Benar selanjutnya Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT diamankan keluar gedung KNPI Majalengka; 12) Benar setelah berada di luar gedung KNPI Majalengka, Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT mengeluarkan satu buah botol berisi bensin yang telah dia persiapkan, kemudia membakar sumbunya lalu melemparkan botol berisi bensin beserta sumbu yang telah menyala tersebut ke arah depan sebelah kiri sebuah mobil kijang innova warna hitam Nopol : B-8849-DB milik PMII; 13) Benar akibat perbuatan Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT tersebut, tiimbul nyala api pada bagian ban depan sebelah kiri mobil tersebut; 14) Benar selanjutnya massa memadamkan api yang menyala tersebut dan mobil dipindahkan oleh saksi DIDI KASDI BIN SUMARDI; 15) Benar saat mobil tersebut akan dipindahkan, Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN menghalangi mobil tersebut agar tidak dipindahkan; 16) Benar selanjutnya Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT berlari sambil memukul dan menendang mobil tersebut dari arah belakang yang mengakibatkan kaca mobil belakang menjadi pecah;
9
17) Benar selanjutnya Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN menyemprotkan cat pilok warna putih yang sudah dia persiapkan ke bagian body mobil tersebut secara acak; 18) Benar
akibat
perbuatan
Terdakwa
II.
IWAN
SULISTIAWAN, timbul coretan berwarna putih pada body mobil tersebut; b. Keterangan Saksi 1) Saksi JAJANG SUDIANA BIN AJIDIN ABDILAH
Bahwa saksi mengerti diperiksa di pengadilan karena adanya pengrusakan di dalam dan di luar gedung KNPI Majalengka JL. KH. Abdul Halim Majalengka yang terjadi pada hari Rabu tanggal 18 Desember 2013 sekitar jam 14.00 WIB;
Bahwa pada waktu dan tempat tersebut, akan digelar pelantikan pengurus PMII cabang Majalengka, yang mana dalam acara tersebut saksi hadir dan berperan sebagai panitia pengarah sekaligus akan dilantik sebagai Sekretaris Umum PMII cabang Majalengka;
Bahwa mulanya para terdakwa berada di luar gedung KNPI;
Bahwa sebelum acara berlangsung, para terdakwa menyebarkan selebaran yang berisi kalimat tidak setuju dengan acara pelantikan tersebut. Kemudian ketika pelantikan akan dimulai, terjadi pelemparan bom molotov ke depan podium sehingga terjadi ledakan yang mengakibatkan terbakarnya karpet di gedung KNPI tersebut;
10
Bahwa orang yang melemparkan bom molotov tersebut adalah terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT;
Bahwa karpet tersebut milik KNPI Majalengka;
Bahwa saat peristiwa tersebut terjadi, saksi berada di belakang audien;
Bahwa setelah peristiwa tersebut, acara dihentikan karena keadaan di dalam gedung menjadi ricuh. Saat itu para terdakwa didorong keluar gedung oleh orangorang yang berada didalam gedung;
Bahwa selanjutnya di luar gedung saksi melihat api menyala pada sebuah mobil kijang innova warna hitam tepatnya pada bagian depan ban mobil tersebut;
Bahwa mobil tersebut adalah milik PMII Pusat yang sedang diparkir;
Bahwa dari jarak 6 sampai dengan 10 meter, saksi melihat sdr. Andi memadamkan api selanjutnya sdr. Didi memindahkan mobil tersebut;
Bahwa sewaktu mobil tersebut dipindahkan, dari arah belakang mobil terdakwa YOGI berlari sambil meloncat dan menendang serta memukul bagian belakang mobil tersebut yang mengakibatkan kaca belakang mobil tersebut pecah;
Bahwa selanjutnya terdakwa IWAN menyemprotkan cat pilok warna putih ke bagian body mobil;
Bahwa di luar gedung saksi juga melihat terdakwa YOGI dan sdr. FAUZI PURNAMA RAHMAT berorasi yang intinya tiak sepakat dengan acara pelantikan tersebut;
11
Atas keterangan saksi tersebut, para Terdakwa tidak mengajukan keberatan; 2) Saksi ADE DERI SALEH BIN MIPTAHUDIN
Bahwa pada saat itu saksi duduk dibagian depan;
Bahwa saat itu saksi melihat ada yang melempar bom molotov dari arah belakang tempat saksi duduk;
Bahwa saksi tidak melihat siapa yang melemparkan bom molotov tersebut;
Bahwa bom molotov tersebut dilemparkan ke arah depan
podium
sehingga
timbul
ledakan
yang
mengakibatkan karpet terbakar;
Bahwa selanjutnya suasana menjadi ricuh, kemudian terdakwa IWAN SULISTIAWAN berorasi;
Bawa saat suasana ricuh tersebut, saksi mendengar bahwa pelaku dari pelemparan bom molotov tersebut adalah terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT;
Bahwa selanjutnya dari pintu gedung saksi melihat di luar gedung ada asap pada bagian kap sebuah mobil dan ban depan sebelah kiri. Saat itu saksi memberi arahan kepada sdr. Didi agar api tersebut dipadamkan dan mobil dipindahkan;
Bahwa mobil tersebut adalah milik PMII Pusat yang sedang diparkir;
Bahwa pada waktu mobil tersebut dipindahkan, terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT menghadang dari arah belakang;
12
Bahwa setelah peristiwa tersebut, saksi melihat kerusakan pada body dan kaca mobil dengan kerugian ditaksir sebesar Rp. 15.000.000,-;
Atas keterangan saksi tersebut, para Terdakwa tidak mengajukan keberatan; 3) Saksi IMAN JULISMAN BIM AMAN SULAEMAN
Bahwa saksi menjabat sebagai Wakil Ketua KNPI Majalengka;
Bahwa saksi tidak menyaksikan langsung peristiwa tersebut;
Bahwa pada waktu dan tempat tersebut, akan dilangsungkan pelantikan Pengurus PMII cabang Majalengka;
Bahwa saksi mendengar yang melakukan pengrusakan pada waktu dan tempat tersebut adalah para terdakwa;
Bahwa saksi mendengar akibat peristiwa tersebut kaca belakang sebuah mobil kijang innova pecah dan body mobil dicoret dengan menggunakan cat pilok;
Bahwa saksi melihat sebuah karpet milik KNPI rusak karena sebagian dari karpet tersebut terbakar api;
Atas keterangan saksi tersebut, para Terdakwa tidak mengajukan keberatan; 4) Saksi DIDI KASDI BIN SUMARDI
Bahwa sewaktu saksi berada di luar gedung, dari jarak sekitar 5 meter saksi melihat percikan api pada ban kiri sebuah mobil kijang innova milik PMII;
13
Bahwa api tersebut berasal dari bom molotov yang dibawa lalu dilemparkan terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT;
Bahwa melihat keadaan seperti itu dan juga sesuai arahan,
saksi
memadamkan
api
kemudian
memindahkan mobil tersebut;
Bahwa sewaktu saksi akan memindahkan mobil tersebut, terdakwa IWAN SULISTIAWAN menggedor mobil dan berkata agar mobil tersebut jangan dipindahkan;
Bahwa ketika mobil tersebut mundur, terdakwa YOGI NANDANG
RUHIYAT
menghalangi
dari
arah
belakang dan memecahkan kaca belakang dengan menggunakan tangan kemudian terdakwa IWAN SULISTIAWAN mengelilingi mobil tersebut sambil menyemprotkan cat pilok warna putih ke bagian body mobil;
Bahwa selain peristiwa tersebut, saksi juga melihat para terdakwa bersama dengan sdr. FAUZI melakukan orasi yang intinya agar acara pelantikan Pengurus PMII cabang Majalengka tersebut dibubarkan;
Atas keterangan saksi tersebut, para Terdakwa tidak mengajukan keberatan; 5) Saksi ANDI SUHANDI BIN JUMANTA
Bahwa saat itu saksi selaku matan Sekretaris Umum PMII cabang Majalengka, ikut menghadiri acara tersebut dan duduk di kursi bagian depan;
14
Bahwa saat itu saksi melihat bom molotov dilemparkan dari arah belakang ke arah podium yang mengakibatkan karpet terbakar;
Bahwa saksi
tidak
melihat siapa orang
yang
melemparkan bom molotov tersebut, namun saat pelemparan tersebut terjadi, para terdakwa berada didalam gedung tempat acara tersebut berlangsung;
Bahwa setelah peristiwa tersebut terjadi, suasana menjadi ricuh dan terdakwa IWAN SULISTIAWAN mengambil micropon lalu berteriak agar pelantikan tidak dilanjutkan. Kemudian saksi mendengar alarm mobil yang berada di luar gedung berbunyi, dan ternyata ada api yang menyala pada bagian ban mobil sebelah kiri;
Bahwa mobil tersebut adalah milik PMII Pusat;
Bahwa saat itu saksi melihat Terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT berlari ke arah bagian belakang mobil dan meloncat sambil menendang yang mengakibatkan kaca mobil kijang innova bagian belakang
pecah.
Selanjutnya
terdakwa
YOGI
NANDANG RUHIYAT ke depan, namun dihalangi oleh
saksi.
Kemudian
terdakwa
IWAN
SULISTIAWAN datang dan langsung menyemprotkan cat pilok warna putih ke bagian body mobil tersebut; Atas keterangan saksi tersebut, para Terdakwa tidak mengajukan keberatan; 6) Saksi IWAN IRWANTO BIN CAKRA
15
Bahwa ketika acara dimulai yaitu sekitar jam 13.00 WIB, saksi melihat para terdakwa berada didalam ruangan gedung tersebut dan duduk di belakang saksi;
Bahwa pada saat saksi maju untuk dilantik, terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT melempar bom melotov ke arah depan;
Bahwa selanjutnya suasana digedung menjadi ricuh;
Bahwa saat itu terdakwa IWAN SULISTIAWAN berteriak untuk membubarkan acara tersebut;
Bahwa selanjutnya para terdakwa didorong ke luar gedung;
Bahwa setelah itu, dari jarak 10 meter di balik jendela saksi melihat di luar gedung terdapat nyala api pada ban depan sebelah kiri sebuah mobil kijang innova warna hitam milik PMII Pusat yang sedang diparkir;
Bahwa
selanjutnya
saksi
melihat
sdr.
Andi
memadamkan api, sedangan sdr. Didi memindahkan mobil. Namun saat sdr. Didi memindahkan mobil, saksi melihat terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT berlari, meloncat, menendang serta memukul ke arah mobil tersebut pecah;
Bahwa selanjutnya terdakwa IWAN SULISTIAWAN mencoret body mobil dengan menggunakan cat pilok warna putih;
Atas keterangan saksi tersebut, para Terdakwa tidak mengajukan keberatan;
16
7) Saksi FAUZI PURNAMA RAHMAN BIN PUPU SAEFUL RAHMAT
Bahwa
saksi
tidak
mendapat
undangan
untuk
menghadiri acara tersebut, namun saksi menghadirinya dengan maksud ingin melakukan mediasi dengan pihak IWAN IRWANTO yang akan dilantik sebagai ketua dalam acara tersebut;
Bahwa saksi hadir di acara tersebut bersama temanteman saksi, diantaranya para terdakwa, EKA dan IMAM;
Bahwa mulanya saksi berada di dalam gedung, kemudian saksi pergi ke luar gedung untuk merokok;
Bahwa tidak lama kemudian, ada kericuhan di dalam gedung, selanjutnya terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT didorong ke luar gedung;
Bahwa setelah terjadi kericuhan tersebut, saksi berorasi;
Bahwa saksi melihat terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT memecahkan bagian belakang kaca mobil kijang innova milik PMII;
Bahwa
saksi
tidak
melihat
terdakwa
IWAN
SULISTIAWAN ketika menyemprotkan cat pilok pada body mobil kijang innova tersebut;
Bahwa satu hari sebelumnya, terdakwa IWAN SULISTIAWAN pernah meminta cat pilok warna putih kepada saksi untuk mencat velg motornya;
Atas keterangan saksi tersebut, para Terdakwa tidak mengajukan keberatan;
17
8) Saksi YAUNDRI
Bahwa saksi adalah penyidik yang melakukan pemeriksaan terhadap para terdakwa dan juga para saksi;
Bahwa saksi pernah melakukan pemeriksaan terhadap saksi FAUZI PURNAMA RAHMAN BIN PUPU SAEFUL RAHMAT sebanyak satu kali yang dilakukan pada waktu siang hari;
Bahwa dalam pemeriksan tersebut, saksi menggunakan bahasa Indonesia;
Bahwa teknik saksi dalam pemeriksaan tersebut adalah saksi bertanya, lalu dijawab kemudian saksi tik dengan menggunakan komputer;
Bahwa setelah pemeriksaan selesai, saksi mencetak hasil pemeriksaan tersebut, kemudian diserahkan kapada terperiksa untuk dibaca;
Bahwa setelah membaca kurang lebih selama setengah jam,
terperiksa
menandatangani
Berita
Acara
Pemeriksaan yang sudah dicetak;
Bahwa dalam melakukan pemeriksaan, saksi tidak pernah melakukan pemaksaan;
Atas keterangan saksi tersebut, para Terdakwa tidak mengajukan keberatan; c. Keterangan Terdakwa 1) Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT bin YUSUP
Bahwa saksi mengerti diperiksa di pengadilan karena adanya pengrusakan di dalam dan di luar gedung KNPI
18
Majalengka JL. KH. Abdul Halim Majalengka yang terjadi pada hari Rabu tanggal 18 Desember 2013 sekitar jam 14.00 WIB;
Bahwa pada hari tersebut sekitar jam 04.00 WIB, terdakwa berangkat dari rumah menuju Sekretariat PMII di daerah Cijati Majalengka;
Bahwa selanjutnya terdakwa tidur sampai dengan jam 06.30 WIB, lalu terdakwa minum kopi dan merokok di warung;
Bahwa pada saat itu terdakwa bertemu dengan sdr. EKA, sdr. FAUZI PURNAMA RAHMAN dan sdr. ADI;
Bahwa selanjutnya datanglah sdr. IMAM;
Bahwa pada saat itu kami membicarakan mengenai acara pelantikan IWAN IRWANTO yang mana rencananya kami akan mengadakan demonstrasi/ orasi;
Bahwa yang menjadi pengarah teknis rencana demonstasi/ orasi tersebut adalah FAUZI PURNAMA RAHMAN dan sdr. IMAM;
Bahwa saat itu tidak ada rencana untuk membuat kerusuhan dalam acara pelantikan tersebut;
Bahwa sekitar jam 08.00 WIB terdakwa pergi menuju rumahnya dan berjanji untuk berkumpul kembali di gedung KNPI Majalengka setelah waktu dzuhur;
Bahwa setelah dari rumahnya, terdakwa mendatangi rumah seniornya di PMII yang bernama ENCE, yang mana terdakwa menanyakan apakah ENCE akan emnghadiri acara pelantikan tersebut atau tidak;
Bahwa karena mendapat sms dari sdr. FAUZI PURNAMA RAHMAN, setelah dari rumah ENCE, terdakwa pergi ke
19
alun-alun Majalengka untuk bertemu dengan sdr. FAUZI PURNAMA RAHMAN;
Bahwa sekitar jam 12.00 WIB, terdakwa bersama sdr. FAUZI PURNAMA RAHMAN dengan menggunakan sepeda motor milik sdr. FAUZI PURNAMA RAHMAN pergi menuju Sekretariat PMII di daerah Cijati;
Bahwa setelah tiba di Sekretariat PMII, terdakwa mengirim pesan melalui sms kepada teman-teman terdakwa termasuk terdakwa II IWAN SULISTIAWAN untuk memastikan keikutsertaan rencana aksi di gedung KNPI;
Bahwa selanjutnya terdakwa dan sdr. FAUZI PURNAMA RAHMAN pergi menuju gedung KNPI;
Bahwa terdakw saat itu membawa tas gendong berisi statement dan mega phone;
Bahwa sekitar jam 13.00 WIB, terdakwa bertemu temanteman termasuk terdakwa IWAN SULISTIAWAN di gedung KNPI;
Bahwa sesampainya di tempat tersebut, terdakwa membagibagikan selebaran yang sudah dipersiapkan;
Bahwa di tempat tersebut, terdakwa melihat selebaran yang isinya merupakan autobiografi dari salah satu calon yang akan dilantik;
Bahwa membaca selebaran tersebut, terdakwa menjadi emosi;
Bahwa selanjutnya terdakwa meminjam sepeda motor milik sdr. FAUZI PURNAMA RAHMANdan sewaktu mengisi bensin sepeda motor tersebut, terdakwa menyisihkan
20
sebagian bensin untuk dimasukkan ke dalam botol bekas minuman yang berada ditempat tersebut;
Bahwa selanjutnya terdakwa pergi menuju Sekretariat PMII Majalengka di daerah Cijati;
Bahwa terdakwa memasukkan ke dalam tas, kemudian terdakwa kembali ke gedung KNPI dengan membawa dua buah botol berisi bensin tersebut;
Bahwa sesampainya di gedung KNPI, terdakwa masuk dan duduk di bagian depan;
Bahwa ketika acara pelantikan akan dimulai, terdakwa berdiri lalu mengambil satu buah bom molotov dari dalam tas, membakar sumbunya lalu melemparkan ke bagian podium depan yang mengakibatkan karpet hijau terbakar sebagian dan suasana di dalam gedung menjadi ricuh;
Bahwa selanjutnya terdakwa pergi ke luar gedung dan diamankan senior;
Bahwa di luar gedung, terdakwa mengeluarkan satu buah botol berisi bensin dari dalam tas, kemudian membakar sumbunya lalu melemparkn ke arah depan mobil kijang innova yang bertuliskan PMII;
Bahwa selanjutnya api yang menyala pada bagian depan mobil tersebut dipadamkan, lalu mobil dipindahkan;
Bahwa saat mobil tersebut akan dipindahkan, terdakwa melihat terdakwa IWAN SULISTIAWAN menghalangi mobil agar tidak dipindahkan;
Bahwa karena mengira terdakwa IWAN SULISTIAWAN akan tertabrak, terdakwa lari ke arah belakang mobil sambil memukul dengan menggunakan sikut sebanyak dua kali
21
yang mengakibatkan kaca belakang mobil tersebut menjadi pecah;
Bahwa selanjutnya terdakwa melihat terdakwa IWAN SULISTIAWAN memegang cat pilok dan menyemprotkan ke sekeliling mobil tersebut;
2) Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN
Bahwa saksi mengerti diperiksa di pengadilan karena adanya pengrusakan di dalam dan di luar gedung KNPI Majalengka JL. KH. Abdul Halim Majalengka yang terjadi pada hari Rabu tanggal 18 Desember 2013 sekitar jam 14.00 WIB;
Bahwa pada pagi hari tersebut, terdakwa mendapat sms dari terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT yang menanyakan keberadaan terdakwa dan sms yang berisi ajakan untuk berangkat ke gedung KNPI yang mana pada hari tersebut akan dilangsungkan pelantikan pengurus PMII cabang Majalengka di gedung KNPI;
Bahwa sekitar jam 12.30 WIB, terdakwa bertemu dengan terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT dan saksi FAUZI PURNAMA RAHMAN;
Bahwa selanjutnya terdakwa masuk ke dalam gedung membagi-bagikan selebaran;
Bahwa kemudian terdakwa keluar gedung dan duduk-duduk di dekat tiang bendera;
Bahwa saat berada di luar, terdakwa melihat terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT keluar ruangan lalu kembali masuk ke dalam ruangan dengan membawa sebuah tas;
22
Bahwa selanjutnya dari luar gedung, terdakwa mendengar keributan yang berasal dari dalam gedung;
Bahwa terdakwa melihat terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT keluar gedung dan diamankan dalam sebuah ruangan;
Bahwa selanjutnya terdakwa melihat terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT keluar dari ruangan tersebut lalu melemparkan sebuah bom molotov ke arah sebuah mobil kijang innova;
Bahwa setelah api yang menyala pada bagian depan mobil tersebut
dipadamkan,
ada
seseorang
yang
akan
memindahkan mobil tersebut ke tempat lain;
Bahwa selanjutnya terdakwa menghalang-halangi mobil tersebut agar tidak dipindahkan;
Bahwa saat itu dari arah belakang, terdakwa YOGI NANDANG RUHIYAT berlari dan memecahkan kaca belakang mobil tersebut;
Bahwa selanjutnya terdakwa menyemprotkan cat pilok warna putih yang terdakwa bawa ke arah body mobil tersebut;
Bahwa cat pilok tersebut, terdakwa pperoleh dari saksi FAUZI PURNAMA RAHMAN yang akan dipergunakan untuk mengecat velg sepeda motor terdakwa;
5. Tuntutan Penuntut Umum Tuntutan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Majalengka tanggal 23 April 2014 sebagai berikut: a. Menyatakan Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP dan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin
23
SUPRIYADI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “dimuka umum bersama-sama merusakkan barang”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHP sebagaimana dalam surat dakwaan pertama Penuntut Umum; b. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT
Bin
YUSUP
dan
Terdakwa
II.
IWAN
SULISTIAWAN Bin SUPRIYADI dengan pidana penjara masing-masing selama 5 (lima) bulan dengan perintah para Terdakwa segera ditahan; c. Menyatakan barang bukti berupa: 1) 1 (satu) unit mobil kijang Innova warna hitam Nopol : B8849-DB yang pecah kaca belakang bodi dicat pilok warna putih; 2) 1 (satu) lembar STNK mobil kijang Innova warna Nopol : B8849-DB Noka : MHFXW42 G552056207, Nosin : 1TR6193431 STNK An. PT Golden Bird Metro Alamat Jalan Garuda Nomor 88 Jakarta Pusat; Dikembalikan kepada yang berhak melalui saksi ADE DERI SALEH, sedangkan; 3) 1 (satu) buah karpet warna hijau ada bekas bakaran; Dikembalikan ke pemiliknya (PMII); 4) Pecahan kaca botol warna putih berikut kain warna putih hitam; 5) 1 (satu) buah kaca retak mobil kijang; 6) Serpihan kaca; 7) 1 (satu) buah botol warna putih; 8) 1 (satu) buah tutup cat pilok warna putih; Seluruhnya dirampas untuk dimusnahkan;
24
d. Menetapkan supaya para Terdakwa dibebani biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah); 6. Pertimbangan Hukum Hakim Mahkamah Agung berpendapat Judex Facti Pengadilan Tinggi Bandung telah salah menerapkan hukum, dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Bandung meringankan pidana yang dijatuhkan terhadap para Terdakwa dengan dipidana menjadi pidana bersyarat adalah tidak beralasan yang benar; b. Para Terdakwa adalah seorang mahasiswa, pasti mengerti bahwa perbuatan melemparkan botol yang berisi bensin dan di beri sumbu yang telah dinyalakan sumbunya ke depan podium dan di bawah mobil kijang innova yang sedang diparkir, kemudian menyebabkan terbakarnya karpet dalam gedung tersebut bisa menyebabkan terbakarnya karpet dalam gedung dan mobil juga dan mengancam orang-orang yang hadir dalam acara tersebut; c. Terdakwa I juga yang memukul kaca belakang mobil kijang innova hingga pecah, sedangkan Terdakwa II menyemprotkan cat pilok ke sekeliling body mobil; d. Kemudian massa telah berusaha memadamkan api di dalam gedung dan mengalihkan mobil kijang maka mobil bisa terselamatkan walaupun kaca belakang sudah pecah; e. Para Terdakwa telah mempersiapkan perbuatannya sebelum diadakan acara pelantikan Ketua PMII di gedung DPD KNPI. 7. Amar Putusan a. Amar Putusan Pengadilan Negeri Putusan
Pengadilan
Negeri
Majalengka
Nomor
:
45/Pid.B/2014/PN.Mjl tanggal 14 Mei 214 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
25
1) Menyatakan Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP dan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN Bin SUPRIYADI telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan kekerasan tindak pidana “Di muka umum dan secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap barang”; 2) Menjatuhkan
pidana
terhadap
Terdakwa
I.
YOGI
NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP tersebut dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan; 3) Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa II.
IWAN
SULISTIAWAN Bin SUPRIYADI tersebut dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan; 4) Menetapkan agar para Terdakwa di tahan dalam Rumah Tahanan Negara di Majalengka; 5) Menetapkan barang bukti berupa:
1 (satu) unit mobil kijang Innova warna hitam Nopol : B-8849-DB yang pecah kaca belakang bodi dicat pilok warna putih;
1 (satu) lembar STNK mobil kijang Innova warna Nopol : B-8849-DB;
Dikembalikan kepada yang berhak melalui saksi ADE DERI SALEH BIN MIFTAHUDIN;
1 (satu) buah karpet warna hijau ada bekas bakaran;
Dikembalikan ke pemiliknya yang sah;
Pecahan kaca botol warna putih berikut kain warna putih hitam;
1 (satu) buah kaca retak mobil kijang;
Serpihan kaca;
26
1 (satu) buah botol warna putih;
1 (satu) buah tutup cat pilok warna putih;
Dirampas untuk dimusnahkan; 6) Membebankan biaya perkara kepada para Terdakwa masing-masing sejumlah Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). b. Amar Putusan Pengadilan Tinggi Putusan
Pengadilan
Tinggi
Bandung
Nomor
:
172/PID/2014/PT.Bdg., tanggal 24 Juni 2014 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
Menerima permintaan banding dari Terdakwa-Terdakwa dan Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Majalengka;
Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Majalengka Nomor : 45/Pid.B/2014/PN.Mjl, tanggal 14 Mei 2014, sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:
1) Menyatakan Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP
dan
Terdakwa
II.
IWAN
SULISTIAWAN
Bin
SUPRIYADI telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan kekerasan tindak pidana “Di muka umum dan secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap barang”; 2) Menjatuhkan pidana penjara kepada Terdakwa-Terdakwa masingmasing selama 5 (lima) bulan; 3) Menetapkan pidana yang dijatuhkan atas diri Terdakwa-Terdakwa tidak perlu dijalani kecuali dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan Hakim yang menyatakan Terdakwa-Terdakwa sebelum lampau masa percobaan selama 1 (satu) tahun Terdakwa-Terdakwa dinyatakan terbukti melakukan melakukan perbuatan yang dapat dipidana;
27
4) Menetapkan barang bukti berupa:
1 (satu) unit mobil kijang Innova warna hitam Nopol : B8849-DB yang pecah kaca belakang bodi dicat pilok warna putih;
1 (satu) lembar STNK mobil kijang Innova warna Nopol : B8849-DB;
Dikembalikan kepada yang berhak melalui saksi ADE DERI SALEH BIN MIFTAHUDIN;
1 (satu) buah karpet warna hijau ada bekas bakaran;
Dikembalikan ke pemiliknya yang sah;
Pecahan kaca botol warna putih berikut kain warna putih hitam;
1 (satu) buah kaca retak mobil kijang;
Serpihan kaca;
1 (satu) buah botol warna putih;
1 (satu) buah tutup cat pilok warna putih;
Dirampas untuk dimusnahkan; 5) Membebankan biya perkara kepada Terdakwa-Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan yang pada tingkat banding sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah). c. Amar Putusan Mahkamah Agung Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon kasasi: JAKSA/ PENUNTUT UMUM PADA KEJAKSAAN NEGERI MAJALENGKA tersebut; Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor : 172/PID/2014/PT.Bdg, tanggal 24 Juni 2014 yang memperbaiki putusan pengadilan Negeri Majalengka Nomor : 45/Pid.B/2014/PN.Mjl, tanggal 14 Mei 2014;
28
1) Menyatakan Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP dan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN Bin SUPRIYADI telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan kekerasan tindak pidana “Di muka umum dan secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap barang”; 2) Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT Bin YUSUP tersebut dengan pidana penjara selama 4
(empat)
bulan
dan
terhadap
Terdakwa
II.
IWAN
SULISTIAWAN Bin SUPRIYADI tersebut dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan; 3) Menetapkan barang bukti, berupa:
1 (satu) unit mobil kijang Innova warna hitam Nopol : B8849-DB yang pecah kaca belakang bodi dicat pilok warna putih;
1 (satu) lembar STNK mobil kijang Innova warna Nopol : B-8849-DB;
Dikembalikan kepada yang berhak melalui saksi ADE DERI SALEH BIN MIFTAHUDIN;
1 (satu) buah karpet warna hijau ada bekas bakaran;
Dikembalikan ke pemiliknya yang sah;
Pecahan kaca botol warna putih berikut kain warna putih hitam;
1 (satu) buah kaca retak mobil kijang;
Serpihan kaca;
1 (satu) buah botol warna putih;
1 (satu) buah tutup cat pilok warna putih;
Dirampas untuk dimusnahkan;
29
4) Membebankan kepada para Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada semua tingkat peradilan dan pada tingkat kasasi ini masing-masing sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
B. Pembahasan 1. Kesesuaian ketentuan Pasal 253 KUHAP dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1217 K/Pid/2014 yang menjadi alasan kasasi Penuntut Umum. Memutus suatu perkara tentu sudah menjadi salah satu kewajiban seorang Hakim. Dalam perihal memutus perkara Hakim tentu memiliki kebebasan karena di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Penjelasan Pasal 24 dan Pasal 25 Hakim dijamin kedudukannya secara konstitusional. Pasal tersebut berbunyi bahwa Kekuasaan Kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh dan campur tangan kekuasaan pmerintah. Sehubungan dengan itu, haru diadakan jaminan dalam undang-undang tentang kedudukan para hakim. Hal ini sesuai dengan ciri dari negara hukum itu sendiri yaitu terdapat suatu kemerdekaan hakim yang bebas, tidak memihak dan tidak dipengaruhi oleh Kekuasaan Legislatif dan Eksekutif. Hakim tetap terikat pada peraturan hukum yang berlaku dalam memutus suatu perkara. Oleh karena itu, kebebasan hakim tersebut tidak dapat diartikan bahwa hakim dapat melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap suatu perkara yang sedang ditanganinya. Kebebasan Hakim berarti bahwa Hakim harus dapat memberi penjelasan dalam menerapkan undang-undang terhadap suatu perkara yang ditanganinya. Penjelasan tersebut diberikan berdasarkan penafsiran dari hakim itu sendiri. Penafsiran disini bukan semata-mata berdasarkan akal, ataupun sebuah
30
uraian secara logis, namun Hakim dalam hal ini harus bisa memilih berbagai kemungkinan berdasarkan keyakinan. Hakim sebagai penentu untuk memutuskan suatu perkara yang diajukan ke pengadilan, dalam menjatuhkan putusan harus memiliki pertimbangan-pertimbangan. Adapun pertimbangan-pertimbangan hakim tersebut, disamping berdasarkan pasal-pasal yang diterapkan terhadap terdakwa, sesungguhnya juga didasarkan atas keyakinan hakim itu sendiri. Hakim dalam mengadili suatu perkara berdasarkan hati nuraninya. Sehingga hakim yang satu dengan yang lain memiliki pertimbangan yang berbeda-beda dalam menjatuhkan suatu putusan. Dalam Tuntutan Penuntut Umum, penulis berpendapat bahwa uraian Surat Tuntutan Penuntut Umum tertanggal 23 April 2014 tersebut telah memenuhi unsur keadilan, dikarenakan Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT bin YUSUP dan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI terbukti secara sah dan menyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana “Di muka umum dan secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap barang”, sebagimana yang diatur dalam Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP. Berdasarkan uraian diatas, dikaitkan dengan ketentuan Pasal 253 ayat (1) KUHAP dapat dirumuskan bahwa upaya hukum kasasi merupakan hak terdakwa atau penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan pada tingkat terakhir dengan cara mengajukan permohonan kepada Mahkamah Agung guna membatalkan putusan pengadilan tersebut, dengan alasan bahwa dalam putusan yang dimintakan kasasi tersebut, peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya, cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan undang-undang, pengadilan telah melampaui batas wewenangnya (Harun M. Husein, 1992: 47-48).
31
Alasan kasasi sudah ditentukan secara “limitatif” dalam Pasal 253 ayat (1). Pemeriksaan kasasi dilakukan Mahkamah Agung berpedoman kepada alasan-alasan tersebut. Sejalan dengan itu, pemohon kasasi harus mendasarkan keberatan-keberatam kasasi bertitik tolak dari alasan yang disebutkan Pasal 253 ayat (1) KUHAP, yang harus diutarakan dalam memori kasasi ialah keberatan atas putusan yang dijatuhkan pengadilan kepadanya, karena isi putusan itu mengandung kekeliruan atau kesalahan yang tidak dibenarkan oleh Pasal 253 ayat (1) KUHAP. Pasal 253 ayat (1) KUHAP menjelaskan alasan-alasan yang dapat digunakan untuk mengajukan yaitu: 1. Apakah benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan sebagaimana mestinya; 2. Apakah benar cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan undang-undang; 3. Apakah pengadilan benar telah melampaui batas wewenangnya. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung yang memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Majalengka di dalam melakukan pemeriksaan perkara ini tidak mempertimbangkan fakta materiil yang terungkap di persidangan, dari keterangan saksi-saksi yang telah Penuntut Umum hadirkan demikian juga dengan pengakuan terdakwa, Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi
Bandung
justru
memasukkan
pertimbangan-
pertimbangan yang tidak relevan dengan perbuatan materiil yang dilakukan para Terdakwa. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung dalam putusannya tidak menerapkan aturan hukum sebagaimana mestinya dapat dibuktikan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Bandung yang menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa-Terdakwa masing-masing selama 5 (lima) bulan dengan ketentuan pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa-Terdakwa tidak perlu dijalani kecuali dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan Hakim
32
yang menyatakan Terdakwa-Terdakwa sebelum lampau masa percobaan selama 1 (satu) tahun Terdakwa-Terdakwa dinyatakan terbukti melakukan melakukan perbuatan yang dapat dipidana. Dengan adanya penjatuhan pidana ini tentu belum memberikam efek jera kepada pelakunya dan tidak mencerminkan rasa keadilan dalam masyarakat. Dengan diajukannya Kasasi kepada Mahkamah Agung oleh Penuntut Umum Pengadilan Negeri Majalengka tersebut sudah bisa memenuhi unsur yang ada di dalam Pasal 253 KUHAP karena penulis juga sependapat dengan Penuntut Umum Pengadilan Negeri Majalengka sehubungan dengan kesalahan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung yang telah salah dalam menerapkan hukum terutama Hukum Acara Pidana, judex facti menjatuhkan pemidanaan bersyarat kepada Terdakwa-Terdakwa dengan harapan bisa menjadi salah satu cara pembinaan Terdakwa-Terdakwa untuk menyadari akan kesalahannya dan menjadikan Terdakwa-Terdakwa yang lebih baik dimasa mendatang. 2. Kesesuaian pertimbangan hukum judex juris dalam mengabulkan kasasi Penuntut Umum dengan ketentuan Pasal 256 jo Pasal 193 ayat (1) KUHAP. Kasasi berasal dari kata casser yang artinya memecah. Lembaga Kasasi berawal di Perancis, ketika suatu putusan hakim dibatalkan demi untuk mencapai kesatuan peradilan. Mulanya, kewenangan itu berada di tangan raja beserta dewannya yang disebut conseil du Roi. Setelah revolusi yang meruntuhkan kerajaan Perancis, dibentuklah suatu badan khusus yang tugasnya menjaga kesatuan penafsiran hukum, jadi merupakan badan yang menjembatani pembuat undang-undang dan kekuasaan kehakiman (Andi Hamzah, 2008:297). Lembaga kasasi tersebut lalu diaplikasikan di negara Belanda yang kemudian masuk ke Indonesia. Pada asasnya, kasasi didasarkan atas pertimbangan bahwa terjadi kesalahan penerapan hukum atau hakim telah melampaui kekuasaan kehakimannya.
33
Selama ini banyak orang keliru menafsirkan bahwa pemeriksaan kasasi adalah pemeriksaan tingkat tiga. Pemeriksaan tingkat kasasi itu sebenarnya bukanlah pemeriksaan tingkat tiga. Kasasi adalah membatalkan atau memecah. Kasasi merupakan upaya hukum terhadap putusan-putusan yang diberikan tingkat tertinggi oleh pengadilan-pengadilan lain dalam perkara-perkara pidana maupun perdata, agar dicapai kesatuan dalam menjalankan peraturan-peraturan dan undang-undang (M. Karjadi & R. Soesilo, 1988:209). Putusan
Pengadilan
Tinggi
Bandung
Nomor:
172/PID/2014/PT.Bdg., tanggal 24 Juni 2014 yang memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Majalengka Nomor: 45/Pid.B/2014/PN.Mjl., tanggal 14 Mei 2014 menurut Penuntut Umum kurang tepat karena Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung tidak mempertimbangkan fakta materiil yang terungkap di persidangan. Pertimbangan Hakim terhadap tindak pidana yang didakwakan merupakan hal penting dalam Putusan Hakim. Hakikatnya, pertimbangan Hakim merupakan pembuktian unsur-unsur dari suatu tindak pidana apakah perbuatan terdakwa memenuhi dan sesaui dengan tindak pidana yang didakwakan Penuntut Umum. Kewenangan yang diberikan kepada Hakim untuk mengambil suatu kebijaksanaan dalam memutus perkara, diatur dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman yang menentukan “Hakim dan Hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat”. Sedangkan
pertimbangan
Hakim
Mahkamah
Agung
pada
pemeriksaan dalam tingkat Kasasi hanya berkenaan dengan tidak diterapkan
34
suatu peraturan hukum atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana mestinya atau cara mengadili tidak dilaksanakannya menurut ketentuan undang-undang dan atau Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 253 KUHAP. Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi cenderung mengendepankan pertimbangan hukum normatif dengan mengabaikan nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Hakim Pengadilan Tinggi Bandung menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa-Terdakwa masing-masing selama 5 (lima) bulan dengan ketentuan pidana yang dijatuhkan pada Terdakwa-Terdakwa tidak perlu dijalani kecuali dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan Hakim yang menyatakan Terdakwa-Terdakwa sebelum masa lampau masa percobaan selama 1 (satu) tahun Terdakwa-Terdakwa dinyatakan terbukti melakukan perbuatan yang dapat dipidana. Terdakwa-Terdakwa adalah seorang mahasiswa yang pastinya mengerti akibat dari perbuatan Terdakwa-Terdakwa yang melakukan pelemparan botol yang berisi bensin dan di beri sumbu yang telah dinyalakan sumbunya ke depan podium dan dibawah mobil kijang yang sedang diparkir serta merusak mobil hingga kaca belakangnya pecah dapat membuat kerugian bagi banyak pihak terutama dari organisasi PMII. Dengan penerapan pemidanaan bersyarat kepada Terdakwa-Terdakwa, Penuntut Umum berpendapat Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung dalam amar putusannya tidak menerapkan aturan hukum sebagaimana mestinya. Pada dasarnya penjatuhan hukuman pidana bukanlah merupakan alat untuk balas dendam terhadap Terdakwa-Terdakwa namun perlu disadari bahwa salah satu tujuan pemidanaan adalah harus dapat memberikan efek jera kepada pelakunya sehingga jika putusan tersebut didasarkan pada
35
pertimbangan-pertimbangan yang tidak sesaui dengan fakta materiil di persidangan tentu hasilnya tidak akan mencerminkan rasa keadilan dalam masyarakat. Untuk itulah Penuntut Umum Pengadilan Negeri Majengka meminta Mahkamah Agung untuk mengabulkan permohonan kasasi yang diajukannya. Penulis akan menghubungkan kesesuaian pertimbangan hakim Mahkamah Agung dalam mengabulkan kasasi yang diajukan oleh Penuntut Umum dalam perkara ini, apakah sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 256 jo Pasal 193 KUHAP. Dalam Pasal 256 KUHAP berbunyi: “Jika Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 254, Mahkamah Agung membatalkan putusan pengadilan yang dimintakan kasasi dan dalam hal itu berlaku ketentuan Pasal 255”. Sedangkan dalam pasal 193 KUHAP ayat (1) berbunyi: “(1) jika pengadilan berpendapat bahawa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya, maka pengadilan penjatuhkan pidana. (2) a. Pengadilan dalam menjatuhkan putusan, jika terdakwa tidak ditahan, dapat memerintahkan supaya terdakwa tersebut ditahan, apabila dipenuhi ketentuan Pasal 21 dan terdapat alasan cukup untuk itu b. Dalam hal terdakwa ditahan, pengadilan dalam menjatuhkan putusannya, dapat menetapkan terdakwa tetap ada dalam tahanan atau membebaskannya, apabila terdapat alasan yang cukup untuk itu.” Dalam kasus ini Hakim Mahkamah Agung sudah melakukan beberapa pertimbangan yang akhirnya membawa hasil berupa dikabulkannya permohonan kasasi yang diajukan oleh Penuntut Umum Pengadilan Negeri Majalengka dengan alasan-alasan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
36
Hal ini sudah memenuhi dan sudah sesuai dengan salah satu unsur yang ada didalam Pasal 255 KUHAP butir pertama yang berbunyi: “(1) Dalam hal suatu putusan dibatalkan karena peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya, Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara tersebut. (2) Dalam hal suatu putusan dibatalkan karena cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan undang-undang, Mahkamah Agung menetapkan disertai petunjuk agar pengadilan yang memutus perkara yang bersangkutan memeriksanya lagi mengenai bagian yang dibatalkan, atau berdasarkan alasan tertentu Mahkamah Agung dapat menetapkan perkara tersebutr diperiksa oleh pengadilan setingkat yang lain. (3) Dalam hal suatu putusan dibatalkan karena pengadilan atau hakim yang bersangkutan tidak berwenang mengadili perkara tersebut, Mahkamah Agung menetapkan pengadilan atau hakim lain mengadili perkara tersebut.” Sesuai dengan Pasal 256 jo Pasal 193 yang merujuk langsung ke Pasal 255 ayat (1) KUHAP maka putusan pada perkara Di Muka Umum dan Secara
Bersama-sama
di
Pengadilan
Tinggi
Bandung
Nomor
:
172/PID/PT.Bdg dibatalkan dan tidak dapat dipertahankan karena Mahkamah Agung telah mengabulkan kasasi Penuntut Umum. Alasan hakim Mahkamah Agung telah sesuai dengan KUHAP terutama pada Pasal 255 ayat (1) yaitu apabila peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya, Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara tersebut. Maka, Mahkamah Agung memutus mengadili sendiri Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT bin YUSUP dan Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI terbukti secara sah dan menyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana “Di muka umum dan secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap barang”. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I. YOGI NANDANG RUHIYAT bin YUSUP dengan
37
pidana penjara selama 4 (empat) bulan dan terhadap Terdakwa II. IWAN SULISTIAWAN bin SUPRIYADI dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan. Membebankan kepada para Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada semua tingkat peradilan dan pada tingkat kasasi masing-masing sebesar Rp. 2500,- (dua ribu lima ratus rupiah).