BAB III DATA 3.1 Data Objek 3.1.1 Profil Usaha Dodo Motor adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa. Hal inilah yang membuat salah seorang yang bernama Dodo berhasil menggerakan tangannya dalam membuka usaha bengkel motor. Seorang Mas Dodo dulunya adalah sebuah mekanik yang bekerja pada suatu usaha bengkel didaerah Jl. Ampera Raya dan salah satu mekanik yang memiliki sertifikat keahlian khusus dari Yamaha atas keterampilannya menjadi seorang mekanik. Setelah lama merasa sudah memiliki ilmu dan bekal yang cukup dalam bidang perbengkelan, Mas Dodo mencoba untuk keluar dan mencari keberuntungan dengan membuka usaha bengkel sendiri, dan akhirnya usaha pertamanya berhasil dijalankan dan di buka di Jl. HOS Cokroaminoto No. 11 Larangan, Tangerang INDONESIA 15154. Pada saat usaha pertamanya dibuka Mas Dodo sendiri yang memegang semua kendali dibengkel tersebut, mulai dari service sampai dengan belanja kebutuhan bengkel serta di tambah bantuan dari 2 orang mekanik yang masih kerabatnya sendiri. Semakin lama bengkel tersebut berkembang, mas dodo mulai memberikan kepercayaan penuh terhadap 2 orang mekaniknya untuk memegang service sepeda motor konsumen. Kebanyakan konsumen yang datang di bengkel tersebut mulai dari kalangan dewasa sampai dengan kalangan anak muda, bahkan semakin banyaknya anak – anak muda jaman sekarang ini mulai dari SMP dan SMA sudah banyak yang membawa kendaraan dan senang sekali dengan merubah penampilan motornya sehingga konsumen yang datang juga semakin bertambah banyak.
3.1.2 Bengkel Dodo motor memiliki 3 jenis pelayanan dalam menjalankan usahanya : 1. Bengkel 13
Bengkel bertujuan untuk memudahkan konsumen yang ingin melakukan service kendaraan di bengkel tersebut. Dengan tenaga mekanik yang cukup mempunyai bekal kerja sebagai mekanik. Service yang baik terhadap konsumen dapat memberikan poin lebih nantinya. Konsumen akan merasa senang karena kendaraannya menjadi lebih enak dan kemungkinan konsumen untuk balik ketempat itu lebih terbuka, bahkan nantinya pelanggan akan memberitahukan ke orang lain dimana dia telah melakukan service pada kendaraannya. Cara ini juga menjadi salah satu usaha dalam mempromosikan Bengkel.
Sumber foto diperoleh dari www.google.com
2. Suku Cadang / aksesories Penyediaan suku cadang yang ada di bengkel Dodo Motor mulai dari suku cadang Orisinil sampai dengan yang kelasnya kw di sediakan pula di bengkel ini, jadi seorang kunsumen nantinya dapat memilih dan mencari suku cadang yang mereka butuhkan sesuai dengan kualitas produk yang ingin dipakai pada kendaraan si konsumen. Untuk kualitas suku cadang asli tetap lebih baik penggunaannya pada kendaraan di bandingkan dengan yang kualitasnya jauh di bawah standart pabrikan, tetapi tidak menutup kemungkinan karena harga suku cadang asli mahal maka banyak konsumen yang mencari harga lebih murah tetapi tetap memiliki kualitas baik untuk kendaraannya. Di bengkel Dodo Motor ada yang paling di tonjolkan yaitu penjualan suku cadang racing yang banyak di gemari anak muda yang senang membuat tarikan motornya menjadi jauh lebih cepat dari standart pabrikan.
14
Sumber foto diperoleh dari www.google.com
3. Modifikasi Pada Bengkel Modifikasi bertujuan untuk menyediakan segala macam aksesoris kebutuhan kendaraan konsumen dalam memperindah tampilan sepeda motornya, mulai dari yang simple sampai dengan yang pengerjaannya memakan waktu cukup lama. Terlebih lagi kalangan anak muda saat ini yang sangat senang sekali melihat tampilan sepeda motornya beda dari yang lainnya.
Sumber foto diperoleh dari www.google.com
3.1.3
Target Konsumen Bengkel
Pada usaha bengkel Dodo Motor tersebut target pengguna bengkel lebih ditujukan kepada kalangan anak muda yang gemar akan sesuatu yang beda pada kendaraannya. Sesuatu yang membedakan mulai dari tampilan motor sampai dengan yang ingin membuat tarikan motor menjadi lebih kencang dari standartnya atau yang lebih di kenal dengan chun up, karena bengkel Dodo Motor menyediakan suku cadang Racing untuk menambah tenaga motor menjadi lebih bertenaga dan semakin
15
kencang. Tetapi di bengkel b ini juga tidak menutup kemungkina k an untuk ko onsumen yang hanyya ingin Seervice kenddaraannya untuk u rutinittas sehari – hari dan mencari suku cadaang standartt pabrikan, karena disin ni tetap meenyediakan keperluan tersebut. t Jadi walaaupun priorritas yang utama tetaap pada peenjualan suuku cadang racing, dibengkel Dodo Mootor juga menyediakan m n kebutuhann diluar suuku cadang Racing tersebut. 3.1.4
Citra Ben ngkel
Citra bengkel b Doodo Motor dimata d konssumen selam ma ini sudaah lumayan melekat untuk dikeenal dikalanngan anak – anak mu uda di sekitaar Ciledug Tangerang, karena Dodo Mootor sudah lumayan cukup c lama mendirikkan usahanya. Bahkan n diluar wilayah daaerah Tangerang namaa bengkel Dodo D Motorppun sudah aada yang meengenal, tetapi yanng menjadikkan suatu kesulitan k konsumen k d dalam menccari bengkeel Dodo Motor adaalah lateaknnya yang seekarang ini sudah banyyak dikeliliingi oleh beengkel – bengkel motor m lain di d skeitarnyaa. Informassi Grafis yanng saling m menyerupaillah yang membuat konsumen kesusahan mencari beengkel Dodoo Motor yaang sudah memiliki m nama di mata m konsum men, seperti papan nam ma yang tidaak begitu jellas dilihat.
¾ Foto Lokaasi Bengkel Dodo Moto or
16
Sum mber foto Milik Pribadi P
3.2 Dataa Teknis 3.2.1 Tabel T Dataa Perancanggan KE ESIAPAN DA ATA NO
DAT TA PERANC CANGAN
A
B
MA ANFAAT DA ATA DALAM PER RANCANGAN N
SU UDAH
BEL LUM
Dataa Objek Peranncangan
9
-
Profil Usaha / Produk - P K Peranncangan Grafis Media - Konsep yang dibutuhkan P Publikasi B Bengkel Dodoo Motor
9 9
Dataa Teknis Peraancangan
9
Kem mampuan& halteknis h & wawasan yang y diperlukan un ntuk membantu daalam pperwujudan deesain.
- IImage/referensi visual: o
9
M Memberikan referensi visual sebagai iamge ppembanding dalam d perancangan n ….
Pem mbuatan Mediaa Publikasi P Layyout - Pemilihan
9
D Data yang berk kaitan dengan objek pperancangan desain d
Mem mberikan
-
17
- Material
9
-
Pemilihan bahan yang tepat dalam proses produksinya
-
9
-
Agar dapat memperindah serta mensesuaikan pada hasil yang indah dengan keterbacaannya
9
-
Sudah di lakukan pada saat melakukan pameran di kampus
Pemilahan warna & Font
- Proses cetak papan nama , spanduk dll
brosur,
3.2.2 Uraian Data Perancangan Teknik yang akan digunakan dalam Media Cetak : 1) Roll Up Banner ( Digital Printing ) Bahan albatros 60 x 160. 2) Papan Nama ( Neonbox ) Cover galvanil dengan pipa 5”, kerangka almunium dengan 2 buah lampu penerangan. 3) Spanduk ( Digital Printing ) Bahan Flexy China. 4) Brosur ( digital Printing ). 5) Sticker, Pin, Gantungan Kunci ( digital Printing ) untuk marchendese. 6) Stempel dan Nota Bon. 7) Seragam Kerja Toko.
3.3 Objek Referensi Karya Sejenis dan Objek Inspirasi Referensi karya sejenis yang saya ambil berasal dari sebuah Informasi Grafis berupa Logo Bengkel serta Komunitas anak – anak pencinta motor. Logo yang ada pada mereka menjadikan suatu identitas diri yang harus mudah di ingat oleh orang lain karna dapat menjadi point penting nantinya. Berikut adalah beberapa contoh Logo yang memiliki pencitraan yang baik.
18
Sumber foto diperoleh dari www.google.com
Contoh : Pencitraan yang seperti beberapa contoh di atas inilah yang membuat saya ingin menjadikan Bengkel Dodo Motor mudah dikenali oleh konsumen. Logo diatas memang berkesan simple dan biasa di gunakan pada bengkel atau komunitas anak – anak motor, tapi dengan sebuah logo yang menarik kita dapat memberikan Informasi Grafis yang mudah dikenali oleh orang lain / konsumen di luar sana.
3.4 Karakteristik Visual Dalam menyajikan informasi grafis nanti saya mencoba untuk menjelaskan beberapa pengetahuan yang berhubungan dengan penerapan yang akan dimasukan kedalam bentuk visualnya nanti, teori ini dapat menjadi acuan tambahan bagi siapapun dalam menerapkan suatu hasil yang indah pada karya visualnya : a. Teori Komunikasi : Membantu dalam menyusun masalah yang dihadapi dalam hubungan pesan yang dimaksud dengan khalayak sasaran. b. Teori Semiotika : membantu dalam bentuk dasar struktural dengan mengidentifikasi dan mewujudkan menjadi bentuk atau figur yang dapat dikenal. 19
c. Prinsip Organisasi Visual : membantu dalam membangun hubungan antara unsur – unsur visual ( titik, garis, bidang, warna dan sebagainya ), dalam proses penciptaan pesan yang diinginkan. d. Estetika Bentuk : terdiri dari kualitas bentuk – bentuk intrisik, seperti ukuran, proporsi, tekstur dan warna. 3.4.1 Warna Warna sangatlah penting peranannya dalam dunia desain grafis. Dalam pemilihan warna harus hati – hati sesuai dengan fungsi komunikasi yang akan disampaikan. Jika kita salah memilih warna untuk penyampaian suatu pesan komunikasi, kemungkinan besar pesan yang disampaikan tidak tersampaikan dengan baik. Karena setiap warna dapat menciptakan suasana yang berbeda – beda. a. Fungsi Warna Beberapa hal yang perlu diketahui tentang fungsi warna dalam desain grafis di dalam Modul komposisi Pada Desain Komunikasi Visual, yaitu : •
Fungsi Estetis Warna mempunyai kekuatan untuk membangkitkan rasa keindahan
serta memberikan pengalaman keindahan. Rasa keindahan ini dibangkitkan oleh keharmonisan warna. •
Fungsi Isyarat Di antara warna – warna, ada yang mempunyai kekuatan yang besar
dan ada yang mempunyai kekuatan sedang, bahkan ada yang sangat lemah. Warna yang mempunyai kekuatan sangat kuat digunakan untuk menarik perhatian atau peringatan. •
Fungsi Psikologis Warna dapat mempengaruhi emosi, perasaan, dan perangai seseorang
yang akan mempengaruhi kejiwaannya. Pembagian warna terletak pada pengaruh psikologis yang sangat kuat dalam mempengaruhi emosi seseorang. Warna – warna cerah memiliki efek emosional yang tajam dibandingkan dengan jenis warna yang lainnya. Warna – warna cerah menunjukan tendensi 20
emosional yang tinggi. Bahkan memiliki nilai efektif tertinggi dan memperhatikan ungkapan yang tidak tertahankan. Berbagai aspek dan kualitas dari suatu warna dapat menimbulkan tanggapan emosi tertentu, perbedaan yang paling mendasar adalah adanya gelap dan terang, karena dengan cahayalah kita dapat melihat warna untuk dapat mengekspresikan ide dan emosi. Warna berkaitan langsung dengan perasaan dan emosi seseorang karena warna dapat dipandang dari segi visual dan kejiwaan. Menurut penelitian secara umum, warna panas merangsang anak – anak, orang primitif, sederhana dan bersifat ekstovert Warna dingin bersifat tenang. Introvert, dewasa dan matang. Kesimpulan ini mungkin terlalu empiris dan luas, karena reaksi emosional tidak terlalu mudah untuk di ukur. •
Fungsi Pengenal Warna berfungsi sebagai tanda pengenal, sebagai contoh pada peta
warna hijau adalah indikasi dari tanah Hat, warna kuning menandai pasir, dan warna biru adalah laut. Pada gambar teknik pengenalannya dilakukan dengan ketentuan warna yang telah dicapai dengan persetujuan atau peraturan normalisasi keseragaman. Jadi warna sangatlah penting fungsinya untuk di jadikan sebagai sebuah pencitraan di dalam suatu kebutuhan Media Informasi. •
Fungsi Pembeda Warna berfungsi sebagai pembeda
•
Fungsi Alamiah atau Fisika Warna menunjukan pengaruh atas kejadian alam semesta dan dunia
fana, ada warna yang mengisap cahaya dengan kuat dan ada juga yang daya hisapnya rendah, sifat ini dinamai fungsi alamiah atu fisika warna. b. Kekuatan Warna Secara visual, warna mampu memberikan respon secara psikologis pada orang yang melihatnya. Molly E. Holzschlag, seorang pakar tentang warna, dalam tulisannya “Creating Color Scheme” membuat daftar mengenai 21
kemampuan masing – masing warna ketika memberikan respons secara psikologis terhadap orang yang melihatnya sebagai berikut : •
Merah : kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya.
•
Biru : kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah.
•
Hijau : Alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaruan.
•
Kuning : Optimis, harapan,
filosofi, ketidakjujuran, kecurangan,
pengecut, penghianatan. •
Ungu : Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, ghalak, arogan.
•
Orange : Energi, keseimbangan, kehangatan.
•
Coklat : Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan.
•
Abu – abu : Intelek, futuristik, modis, kesenduan, merusak.
•
Putih : Kemurnian, suci, bersih, kecermatan, innocent (tanpa dosa), steril, kematian.
•
Hitam : Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, ketakutan, ketidakbahagiaan, keanggunan.
Adi kusrianto, 2007, Pengantar Desain Komunikasi Visual, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
3.4.2 Huruf dan Tipografi a. Pengertian Huruf dan Tipografi Tipografi adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang – ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Ahli Tipografi disebut Tipografer. Huruf dan tulisan memiliki arti yang sangat penting sekali bagi manusia. Bahkan, yang namanya peradaban atau masa sejarah ditandai dengan peristiwa dikenalnya tulisan oleh manusia. 22
b. Prinsip Huruf dan Tipografi •
Legibility Kualitas pada huruf membuat huruf tersebut dapat dibaca.
•
Readibility Penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf lain sehingga terbaca.
•
Visibility Kemampuan suatu huruf, kata, kalimat dalam suatu karya komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak tertentu.
•
Clarity Kemampuan huruf – huruf dari karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh pengamat yang dituju.
Mata kuliah Huruf dan Tipografi
3.4.3 Tataletak ( layout ) Prinsip layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan menunjuk pada objek – objek penting dalam urutan pembacaan. Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong ( ruang sela ). Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada control estetik tampilan keseluruhan. Sebelum mendesain, pelajari content yang akan kita layout. Sikap yang demikian memperlihatkan bahwa desain tidak sebatas teknis pragmatis, namun kreativitas, yaitu akan terciptanya layout yang unik namun memiliki relevansi dengan sifat penerbitan dan penyampaian. Karena layout yang baik bukan hanya dengan mengisi ruang yang ada dengan gambar ataupun tulisan yang ingin kita masukan sehingga terkesan ramai, padahal layout yang baik adalah penempatan yang di lakukan mulai dari gambar sampai dengan tulisan tidak terlalu terkesan ramai saja, tetapi harus melihat juga pantas tidaknya gambar atau tulisan yang ingin kita masukan. Walaupun dengan 23
sedikit gambar dan tulisan, kita tetap dapat menghasilkan suatu yang indah asalkan dapat menarik untuk dilihat dan berkesan indah dimata. Dalam lanjutan pembahasan mengenai layout juga berpengaruh terhadap pemilihan tipografi. Tipografi sebaiknya tidak dipahami sebatas memilih jenis huruf. Tipografi adalah soal mengorganisasikan huruf. Pengorganisasian tersebut tak sebatas memilih jenis huruf yang cocok untuk headline, subheadline, body text, caption, dll. Pengorganisasian di sini meliputi pengaturan jarak antar baris, antar huruf, antar kata, spasi, termasuk memastikan bentuk/ anatomi huruf yang sebaiknya memiliki perbedaan dengan angka ( misalkan huruf i kapital sebaiknya tidak sama dengan angka 1 ). Pemilihan jenis huruf juga harus memperhatikan kelengkapan seri huruf seperti regular, bold, bold italic, italic. Jadi sebaiknya sebelum kita mendisain pelajari dulu content yang akan kita layout. Sikap yang demikianlah memperlihatkan bahwa desain tidak sebatas teknis pragmatis, namun sebuah kreativitas, yaitu kita dapat menciptakan suatu layout yang unik dan menarik untuk di lihat oleh khalayak ramai dan apa yang ingin di sampaikanpun dapat dengan mudah di mengerti tujuannya. Pada umumnya, seorang desainer akan melakukan perancangannya dengan dua cara, yaitu manual dan digital : •
Manual
Dalam pekerjaan Desain secara manual dikenal ada beberapa bentuk tata letak, yaitu tata letak miniatur, tata letak kasar dan tata letak komprehensif, serta Art Work (gambar kerja). Dalam melakukan tata letak sebaiknya memperhatikan pertimbangan dasar dasar pokok perwajahan antara lain Proporsi (perbandingan), Keseimbangan, Kontras, Irama, Kesatuan dan Harmoni.
•
Digital
Pengolahan secara digital ini lebih mengandalkan kepada pemanfaatan komputer dan program-program olah digital atau editing sepert CorelDraw, Adobe Potoshop, FreeHand, Illustrator dan program yang sejenisnya. Sedangkan perangkat lain yang dipergunakan adalah Scanner. Perbedaan jenis Scanner adalah berdasarkan tingkat 24
kehalusan (resolusi) dari Scanner yang digunakan. Semakin tinggi resolusinya, maka semakin baik gambar/detail yang dihasilkan. Adapun prosesnya adalah hanya pada transformasi manual ke digital. Yang perlu diketahui adalah konsep grafik yang dipakai. Proses membuat tata letak adalah merangkaikan unsur – unsur tertentu menjadi suatu susunan yang menyenangkan dan dapat mencapai tujuan. Karena itu harus dirancang dengan teliti dan seksama. Langkah pertama penyajian secara visual adalah keputusan tentang : 1. gagasan-gagasan yang kemudian dinyatakan dengan kata – kata. 2. Unsur-unsur yang akan di pakai 3. Pentingnya hubungan gagasan dan unsur secara relatif. 4. Urutan penyajian.
Sumber, 1 Modul Grafika, Pembuatan Desain Secara Manual, hlm. 21
25