52
BAB III ANALISIS EMPIRIS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMUN 24 BANDUNG
A. Latar Belakang Berdirinya SMUN 24 Bandung 1. Sejarah Berdirinya SMUN 24 Bandung SMUN 24 Bandung ini mulai didirikan pada tahun 1965 dengan nama SMA Filial SMUN 1 Dago, yang bertempat di SMP Ujungberung Jln. AH. Nasution No. 27 Ujungberung Kota Bandung. Pada mulanya SMUN 24 Bandung berstatus SMA swasta yang menumpang di Pesantren Sindang Sari Pimpinan Haji Ilyas (Alm). Kemudian pindah ke SMP PGRI (sekarang SMPN 1 Cileunyi) di Jalan Cigending Ujungberung. Ketika timbul gerakan KAMI, KAPI, YONZIPUR 9 PARA dapat menguasai tanah hak guna usaha milik PT Tankesi di Palupang, yang asalnya merupakan pabrik Tapioka. Dengan perjuangan dari para pendiri dan tokoh masyarakat, maka terbentuklah Panitia Pembangunan SMUN 1 Ujungberung. Biaya pembangunannya berasal dari masyarakat lewat pungutan dan bantuan pemerintah. Pembangunan gedung diserahkan kepada CV Haruman. Pada tanggal 14 Agustus 1965 SMA Ujungberung berstatus swasta, kemudian pada tahun 1966 berubah menjadi kelas-kelas jauh SMUN 1 Bandung. Kemudian menurut SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 109/K.IV/1967 tertanggal 27 Agustus 1967 SMA 1 Ujungberung resmi berstatus SMUN 1 Ujungberung yang berada di kabupaten Bandung. Namun sejak tahun 1988 dengan adanya perluasan wilayah, maka SMUN 1 Ujungberung berada di wilayah
53
Kota Bandung. Para lulusan (alumni) SMUN 1 Ujungberung dari tahun ke tahun menunjukkan dinamika kemajuan memacu prestasi dirinya dengan melanjutkan belajar
ke
perguruan
tinggi
negeri/swasta,
menjadi
pegawai
instansi
pemerintah/swasta dan tidak sedikit yang terjun pada dunia wiraswasta. Dalam kemajuan ekstrakurikuler baik yang dilaksanakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, insan akademis SMUN 1 Ujungberung selalu berperan serta, sehingga banyak yang dibanggakan hasilnya. Setelah hampir 28 tahun, masih banyak harapan yang hendak dicapai SMUN 1 Ujungberung terutama dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia berkualitas yang selalu mengacu pada tujuan Pendidikan Nasional dan Instansional guna menghadapi pembangunan jangka panjang tahap II. Pembangunan gedung sekolah ini dimulai pada tahun 1966, dan diresmikan pada bulan Agustus 1967 dengan nama SMA 388 Ujung Berung. Pemugaran dilakukan pada tahun 1999, dengan dana bantuan OECF (Bantuan dari Negara Jepang). Adapun nama-nama sekolah itu diantaranya adalah sebagai berikut: a
SMA Filial SMA Negeri 1 Dago
: 1965 s.d 1967
b
SMA Negeri 388 Ujungberung
: 1968 s.d 1979
c
SMA Negeri Ujungberung Kabupaten Bandung : 1980 s.d 1995
d
SMU Negeri Ujungberung Kotamadya Bandung : 1996 s.d 1997
e
SMU Negeri 24 Bandung Kotamadya Bandung : 1997 s.d 1999
f
SMU Negeri 24 Kota Bandung
: 2000 s.d 2003
g
SMU Negeri 24 Bandung
: 2004 s.d sekarang
54
Setelah beberapa kali pergantian nama dengan nama terakhir SMUN 24 Kodya Bandung, kemudian SMUN 24 Kota Bandung, dan sekarang menjadi SMUN 24 Bandung. Sejak pertama berdiri sampai sekarang sekolah ini telah mengalami pergantian kepemimpinan (kepala sekolah), diantaranya adalah sebagai berikut: a
Drs. Eman Sulaeman
: 1965-1973
b
Drs. K Hanafi
: 1973-1975
c
H. Yahya Hamzah B.A
: 1975-1980
d
Drs. H. Rasidi
: 1980-1982
e
H. Suhadi Sajim B.A
: 1982-1985
f
Drs. H. E Hasanudin
: 1985-1990
g
Drs. Madjun Rasmadi
: 1990-1994
h
Drs. H. Ili Setiadi
: 1994-1996
i
Drs. H. R Mamad Nachri
: 1996-1998
j
Drs. H. Djedje Djaenudin
: 1998-2002
k
Drs. H. Cucu Saputra M.Pd.
: 2002-2005
l
Drs. Suparno M.Pd.
: 2005-sekarang
(Dokumen SMUN 24 Bandung) Adanya kepercayaan dari masyarakat adalah salah satu bukti dari bakti SMUN 24 Bandung kepada masyarakat, sebab kepercayaan itu tidak mungkin ada kalau mereka tidak merasakan hasil bukti positif dari SMUN 24 Bandung itu sendiri.
55
2. Fasilitas SMUN 24 Bandung Saat ini SMUN 24 Bandung ini mempunyai fasilitas atau sarana yang menunjang terhadap terselenggaranya pendidikan, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Pendidik Sekolah ini pada periode 2006-2007 mempunyai tenaga pengajar sebanyak 79 orang dan 21 orang tata usaha. Pengajar di sekolah ini berasal dari barbagai perguruan tinggi antara lain berasal dari IKIP/UPI, UNINUS, UNSIL, UNLLB, IAIN/UIN, IAIC. Tabel I Data Guru SMUN 24 Bandung Tahun ajaran 2006-2007 No
Nama Guru
Pendidikan
Jabatan
1
Drs. Suparno, M.Pd
IKIP
Kepala Sekolah
2
Drs. Andang Segara
IKIP
Wakasek Kesiswaan
3
Drs. Ahmad Sofyan
IKIP
Wakasek Humas
4
Drs. Tata Tafyani
IKIP
Wakasek Kurikulum
5
Drs. Odin
IKIP
Wakasek Sarana
6
Dra. Hj. RA Sri Hartati, M
IKIP
Guru BK
7
Dra. RA Sri Ratnawati
IKIP
Guru Kimia
8
Maryati Hidayat, S.Pd
IKIP
Guru Matematika
9
Dra. E. Widaningsih
IKIP
Guru Fisika
10
Dra. Heni Rohaeni
IKIP
Guru Biologi
11
Dra. Mulyati Kartadibrata
IKIP
Guru Ekonomi
56
12
Dra. Tutih Roslina
IKIP
Guru BK
13
Endang Aryati, S.Pd
IKIP
Guru Ekonomi
14
Oom Romlah, S.Pd
IKIP
Guru PPKn
15
Dra. Nurhadini
IKIP
Guru Fisika
16
Drs. Tatang Supratman
IKIP
Guru Bahasa Jepang
17
Hj. Enti Sutarni
IKIP
Guru BK
18
Dra. Yati Rohayati
IKIP
Guru BK
19
Drs. A. Sahidi
IKIP
Guru Matematika
20
Dra. Teni Kestiani
IKIP
Guru BK
21
Dra. Endah Surtika
IKIP
Guru B.Indonesia
22
Hj. Normalike, S.Pd
IKIP
Guru B.Indonesia
23
Hj. Marmah, S.Pd
IKIP
Guru PPKn
24
Dra. Yeti Supriyati
IKIP
Guru B.Indonesia
25
Dra. Henny Soegiharti
IKIP
Guru B.Indonesia
26
Dra. Dedeh Suatini
IKIP
Guru B.Inggris
27
Dra. R. Latifah
UT
28
H. Dana, S.Pd
IKIP
Guru Penjaskes
29
Muhtar Sulaeman, S.Pd
IKIP
Guru Matematika
30
Drs. Wawan Ridwan.B
IKIP
Guru Seni Rupa
31
Dra. Nurlaela Djunaedi
IKIP
Guru Ekonomi
32
Imas Siti Latifah, S.Pd
IKIP
Guru Fisika
33
Drs. Kamal Hidayat
IKIP
Guru Deografi
34
Dra. Lina Karlina
IKIP
Guru Matematika
35
Sri Sumari, S.Pd
IKIP
Guru Ekonomi
36
Dra. Nina Sulastina
IKIP
Guru Sejarah
37
Drs. Ceppy Djatnika.S
IKIP
Guru Biologi
38
Dra. Ike Swastini Dewi
IKIP
Guru Biologi
Guru PAI
57
39
Titi Sunarti, S.Pd
IKIP
Guru Kimia
40
Dra. Hj. Hayati
IKIP
Guru B.Indonesia
41
Drs. Warya Aris Purnama
IKIP
Guru Geografi
42
Drs. H. Deni Dimyati
IKIP
Guru Sejarah
43
Dra. Hj. Haniah Ma’mun
UNINUS
Guru Sosiologi
44
Dra. Nina Yunianingsih
IKIP
Guru Akuntansi
45
Drs.Dedi Suryadi
IKIP
Guru Penjaskes
46
Dra. Nunung Susilawati.S
IKIP
Guru Fisika
47
Dra. R. Yanti Rumbiyanti
IKIP
Guru Biologi
48
Iskandar Mirza, S.Pd
IKIP
Guru B.Inggris
49
Euis Sutardiyah, S.Pd
IKIP
Guru Kimia
50
Yusuf Mulyadi, S.Pd
IKIP
Guru PPKn
51
Etin Ganefiatin, S.Pd
IKIP
Guru Sejarah
52
Rena Melyawati, S.Pd
IKIP
Guru Matematika
53
Muhammad Taufik, S.Pd
IKIP
Guru Matematika
54
Yati Suryati, S.Pd
IKIP
Guru Biologi
55
Drs. Endang Syarif.S
IKIP
Guru Fisika
56
Enok Listinah, S.Pd
IKIP
Guru Fisika
57
Euis Heni Kustiati, S.Pd
IKIP
Guru Seni Musik
58
Suwangsih, S.Pd
IKIP
Guru Matematika
59
Dra. Hj. Siti Sa’adah
IKIP
Guru PAI
60
Lilis Yatiratiningsih, S.Pd
IKIP
Guru Matematika
61
Dra. Herma Nustiawati
62
Drs. USMUN Danu
63
Dra. Leila Norita
UNSIL
Guru Akuntansi
64
Drs. Zazili
UNLLB
Guru Matematika
65
Enceng Sanjaya, S.Pd
UNINUS IKIP
IKIP
Guru B.Inggris Guru BK
Guru Kimia
58
67
Neni Widijastuti, S.Pd
UNINUS
Guru B.Indonesia
68
Drs. Heldan Siddiq.Y
IKIP
Guru PAI
69
Dra. Mala Nurmala
IAIN
Guru Kewiraan
70
Tresna Winarni, S.Pd
IKIP
Guru Fisika
71
Rengki Meilani, S.Pd
IKIP
Guru Biologi
72
Santi Susanti Sundari, S.Pd
IKIP
Guru B.Inggris
73
Dra. Ely Herlina
UPI
Guru B.Inggris
74
Rina Marliani, S.Pd
Sarjana
Guru PPKn
75
Lina Trisna Leliawati
Sarjana
Guru TI
76
Alan Ridwan.M
IAIN
Guru TI
77
Ruhiyat Sobana, S.Ag
IAIC
Guru PAI
78
Siluana Djembarawati
STSI
Guru PAI
79
Supeno
Sarjana
Guru TI
(Dokumentasi SMUN 24 Bandung) Tabel II Data karyawan SMUN 24 Bandung No
Nama
Jabatan
1
Sudarto
Kepala Sekolah
2
Suryaman Sofyan
Urusan Kepegawaian
3
Sukarsih
Urusan Kesiswaan
4
Juju Juariah
Urusan Penerima DSP/BP3
5
Suharlan
Bendaharawan
6
Atin Supriatin
Urusan Penerima DSP/BP3
7
Daman
Urusan Kepegawaian
8
Maman Karyaman
Urusan Komputer
59
9
Supandi
Petugas Perpustakaan
10
Tari
Petugas Perpustakaan
11
Uca Susandi
Caraka
12
Pali Supriatna
Caraka
13
Nandang Kosasih
Caraka
14
Dian Firhandani
Caraka
15
Basuki
Caraka
16
Edi
Caraka
17
Abdul Rosyid
Satpam
18
Maman Suparman
Caraka
19
Doddy Kuswara
Caraka
20
Dwi Warlina
Petugas Perpustakaan
21
Dede Syamsudin
Petugas Perpustakaan
(Dokumentasi SMUN 24 Bandung) b. Peserta didik Siswa SMUN 24 Bandung tahun ajaran 2006-2007 dari kelas X (sepuluh) sampai kelas XII (dua belas) jumlah seluruhnya ada 1130 siswa. Siswa yang masuk ke sekolah ini berasal dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang ada di sekitar sekolah ini, tetapi ada juga yang berasal dari daerah yang lain. Jumlah rombongan kelas siswa dari kelas X (sepuluh) sampai kelas XII (dua belas) semuanya ada 24 kelas, masing-masing memiliki delapan kelas. Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan waktu belajar siswa yaitu mulai pukul 07.00 WIB sampai 13.00 WIB dengan waktu pembelajaran disesuaikan dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan.
60
Tabel III Data Siswa-Siswi SMUN 24 Bandung Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
X
129
223
352
XI
167
198
365
XII
176
237
413
Jumlah
472
658
1130
(Dokumentasi SMUN 24 Bandung) c. Sarana dan Prasarana Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan tidak akan lepas dari sarana dan prasarana yang ada di lembaga tersebut. Dengan sarana pendidikan yang lengkap maka kelancaran proses belajar mengajar akan tercapai. Adapun sarana pendidikan yang sudah ada di SMUN 24 Bandung yaitu sebagai berikut: Tabel IV Data Fasilitas SMUN 24 Bandung No
Sarana
Jumlah
1
Ruang Belajar
17
2
Mesjid
1
3
Mushola
1
4
Ruang Kepala sekolah
1
5
Ruang Guru
1
6
Ruang TU
1
7
Ruang BK
1
8
Ruang Tamu
1
61
9
Lab Komputer
1
10
Lab Biologi
1
11
Lab Bahasa
1
12
Lab Kimia
1
13
Lab IPA
1
14
Lab IPS
1
15
Lab Kesenian Padepokan
1
16
Perpustakaan
1
17
Ruang Olah Raga
1
18
Ruang Ekstrakurikuler
8
19
Lapangan
1
20
Kantin
1
21
Koperasi
1
22
Kamar Kecil (WC): a. Kepala sekolah
1
b. Guru
1
c. TU
1
d. Siswa Putra
6
e. Siswa Putri
3
(Hasil wawancara dengan Koordinator Bk dan Wakasek Sarana) d. Kegiatan Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran yang biasa dilaksanakan pada hari yang telah ditentukan dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, menyalurkan bakat dan minat siswa. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan untuk pengembangan kecerdasan
62
siswa selain kecerdasan akademik. Kegiatan tersebut diantaranya ada di dalam tabel di bawah ini: Tabel V Data Ekstrakurikuler SMUN 24 Bandung No
Jenis
12
Paskibra
34
Pramuka
56
PMR
78
Basket
9
Volly
10
Teater
11
KPMP (Kelompok Pencinta Mata Pelajaran)
12
PA (Pencinta Alam)
13
Angklung Buncis
14
DKM
15
Taekwondo PSSD (Pencak Silat Satria Diri) Tajmalela Karate UFO (United Football Organizatiton)
(Hasil wawancara dengan Koordinator BK dan Siswa SMUN 24 Bandung)
3. Tujuan, Visi, Misi SMUN 24 Bandung a. Tujuan SMUN 24 Bandung Mengembangkan potensi siswa untuk berkreasi dan berprestasi yang disadari keimanan, ketaqwaan, berbudaya lingkungan, serta kesadaran berbangsa dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat sekolah, kualitas
63
pelayanan dan pembelajaran, pemanfaatan sarana dan prasarana, pembinaan kegiatan ekstrakurikuler , serta menumbuhkan citra diri. b. Visi SMUN 24 Bandung Terwujudkan sekolah yang mampu menghasilkan lulusan berwawasan IMTAQ, berbudaya lingkungan, berakar budaya bangsa dan mampu bersaing di era gelobalisasi. c. Misi SMUN 24 Bandung 1) Melaksanakan
pembinaan
keimanan
dan
ketaqwaan
dengan
melibatkan seluruh komponen sekolah dan terintegrasi pada proses pembelajaran. 2) Mengkondisikan sekolah sehingga kondusif dalam mendukung pembinaan kepribadian dan keberhasilan proses belajar mengajar serta mengembangkan program aksi lingkungan. 3) Menumbuhkan penghayatan terhadap budaya daerah sehingga menjadi salah satu sumber kearifan dalam berperilaku dan masyarakat. 4) Menumbuhkan motivasi dalam pengembangan profesionalisme dan semangat keunggulan melalui penanaman wawasan kemandirian dan peningkatan kesejahteraan seluruh civitas akademika. 5) Memberdayakan seluruh komponen sekolah dan mengoptimalkan sumber
daya sekolah,
dalam membantu
siswa untuk
dapat
mengembangkan diri secara optimal. 6) Mengembangkan
pembelajaran
bahasa
Inggris
informatika, baik dalam intra ataupun ekstrakurikuler.
dan
teknologi
64
B. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling di SMUN 24 Bandung Kegiatan layanan bimbingan dan konseling di SMUN 24 Bandung berpedoman pada petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Menengah dan Umum. Dalam konsep pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMUN 24 Bandung menempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan Tujuan Perumusan tujuan merupakan langkah utama dalam konsep layanan bimbingan dan konseling. Dengan memiliki tujuan, maka arah pelaksanaannya akan jelas. Adapun tujuan bimbingan dan konseling di SMUN 24 Bandung ini diantaranya adalah sebagai berikut: a
Tujuan Umum Tujuan umum bimbingan dan konseling pada hakekatnya sama dengan
tujuan pendidikan Nasional, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tahun 1998 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
65
b
Tujuan Khusus Secara khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk
membantu siswa supaya dapat mencapai perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. 2. Menentukan Personil Personil pelaksana layanan bimbingan dan konseling adalah segenap unsur dalam sekolah yang terkait dalam organigram pelayanan bimbingan dan konseling. Adapun personil bimbingan dan konseling di SMUN 24 Bandung adalah sebagai berikut: a. Kepala sekolah dan wakil Kepala sekolah sebagai penanggungjawab. b. Koordinator
BK
bertugas
mengkoordinasikan
para
guru
pembimbing/konselor. c. Guru Pembimbing/konselor sebagai pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan bimbingan dan konseling. d. Staf Tata Usaha sebagai penyelenggara administrasi. e. Guru mata pelajaran sebagai pemberi informasi tentang siswa untuk keperluan bimbingan dan konseling. f. Wali kelas untuk membantu kegiatan bimbingan dan konseling di kelasnya. 3. Menentukan Kegiatan Kegiatan yang dilakukan dalam layanan bimbingan dan konseling di SMUN 24 Bandung disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan dilengkapi dengan
66
kegiatan yang disesuaikan dengan bidang dan jenis layanan yang ditentukan dan disusun dalam program layanan bimbingan dan konseling. Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling dibutuhkan adanya kegiatan pendukung guna memperlancar kegiatan tersebut, diantara kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: a. Instrumentasi bimbingan dan konseling 1) Menyusun angket siswa dan orang tua. 2) Menyusun daftar pengungkap masalah. 3) Menyusun angket pilihan program. 4) Menyusun
dan
mengembangkan
format-format
administrasi
bimbingan dan konseling. b. Kegiatan menghimpunan data 1) Penyebaran angket siswa dan orang tua. 2) Menginventarisir masalah siswa. 3) Penyebaran angket pilihan program. 4) Pengumpulan data sosiometri. 5) Pelaksanaan psikotes dan mengkoordinir UMPTN. 6) Pengumpulan data perkembangan prestasi akademik. 7) Kunjungan ke perguruan tinggi dan instansi. 8) Konsultasi orang tua. c. Konferensi Kasus Konferensi kasus dilaksanakan untuk membahas permasalahan yang dialami oleh siswa dalam forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak
67
(orang tua dan pihak sekolah) dalam rangka mencari solusi yang tepat untuk perbaikan selanjutnya, dan pertemuan ini sifatnya terbatas dan rahasia. d. Alih Tangan Kasus Alih tangan kasus dilakukan oleh pembimbing untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami siswa. Alih tangan kasus ini bisa dilakukan kepada Kepala sekolah atau pihak lembaga lain yang lebih berwenang. e. Pertemuan Staf Pertemuan staf sekolah ini dilakukan secara rutin dan (satu bulan satu kali) dan insidental yang melibatkan staf sekolah yang terkait. Kegiatan ini dimaksudkan untuk merumuskan sesuatu gagasan atau menambah wawasan pengetahuan guru pembimbing. f. Hubungan Masyarakat dan Kepelatihan Kegiatan ini bertujuan untuk membina hubungan baik antara sekolah dengan orang tuan siswa serta masyarakat sekitar. Kepelatihan petugas BK ini dilakukan melalui Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) se Bandung Timur yang dilakukan secara periodik. g. Evaluasi / Analisis / Tindak Lanjut Program Bimbingan dan Konseling 1) Evaluasi pelaksanaan program Kegiatan ini meliputi penilaian terhadap keberhasilan layanan bimbingan dan konseling dalam bidang sosial-pribadi, belajar, dan karir.
68
2) Analisis pelaksanaan program Menelaah hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling yang mencakup layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok dan aspek kegiatan penunjang. 3) Tindak lanjut program Kegiatan ini dalam upaya menindaklanjuti hasil analisis evaluasi tentang layanan bimbingan konseling dan kegiatan pendukungnya. 4. Menentukan Sumber Sumber yang digunakan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMUN 24 Bandung yaitu berupa sarana dan prasarana yang diperlukan dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Diantaranya adalah sebagai berikut: a. Sarana yang meliputi: 1) Alat pengumpul data, seperti angket siswa; wawancara. 2) Alat penyimpan data, seperti kartu pribadi; buku pribadi; map. 3) Perlengkapan teknis, seperti buku petunjuk; buku informasi bimbingan. 4) Perlengkapan administratif, seperti blanko surat; agenda surat. b. Prasarana yang meliputi: Saat ini ruang bimbingan dan konseling menempati sebuah ruangan yang dapat digunakan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling dengan luas 3x8m. Ruangan tersebut telah dilengkapi dengan 1 (satu) set kursi
69
tamu untuk konseling, 4 (empat) meja kerja/tulis untuk staf bimbingan dan konseling, 3 (tiga) lemari kayu untuk menyimpan data siswa, 1 (satu) jam dinding, 1 (satu) lembar kalender, 1 (satu) buah papan informasi dan dilengkapi dengan beberapa papan gambar. 5. Menentukan Metode Dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, seorang guru pembimbing harus bisa menggunakan metode yang tepat, yang mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Dalam melaksanakan bimbingan dan konseling di SMUN 24 Bandung menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Metode Ceramah Metode ini digunakan sesuai dengan layanan informasi. Jadi, pembimbing berusaha menjelaskan materi-materi yang sudah ditentukan. b. Metode Tanya Jawab Metode ini digunakan ketika seorang siswa menghadapi permasalahan mengenai dirinya, maupun dengan orang lain. Metode ini merupakan metode edukatif dengan menggunakan pertanyaan dan jawaban sebagai sarana komunikasinya. c. Metode Wawancara Metode ini digunakan oleh guru pembimbing maupun guru mata pelajaran yang gunanya untuk mengetahui lebih jauh tentang data siswa , sehingga dengan demikian permasalahan yang dihadapi siswa tersebut menjadi mudah dalam mengatasinya.
70
d. Metode Ketauladanan Metode ini digunakan oleh guru pembimbing maupun guru mata pelajaran dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat mengamati dengan baik perilaku guru-gurunya baik dalam ucapan, pakaian maupun tindakan. e. Metode Alih Tangan Dalam hal ini, koordinator BK/guru pembimbing meminta bantuan kepada pihak yang dipandang lebih berwenang dan mampu misalnya, psikolog dan sebagainya. f. Metode Nasihat langsung Metode ini dilaksanakan secara terbuka dan jelas menyatakan pendapatnya, metode ini digunakan bagi siswa yang berpegang teguh pada pilihan atau kegiatannya itu dapat membawa kegagalan bagi dirinya. 6. Menentukan Waktu Agar layanan bimbingan dan konseling dapat terlaksana dengan lancar dan efektif, maka kegiatannya memerlukan pengaturan waktu, baik secara terjadwal maupun tidak terjadwal atau insidental. Pengaturan waktu layanan perlu ditata dengan baik agar tida saling mengganggu dengan proses kegiatan belajar mengajar. Pembagian waktu dapat dilakukan pada saat membuat program tahunan, semesteran, mingguan maupun harian dengan alternatif sebagai berikut:
71
a. Terjadwal seperti jam pelajaran Dalam pelaksanaannya semua siswa secara klasikal diberikan layanan, dan diberikan seminggu sekali dan dilakukan oleh wali kelasnya masing-masing. b. Terjadwal tersendiri secara individual Dalam pelaksanaannya hanya siswa yang memiliki permasalahan tertentu yang diberi layanan, dan untuk melakukan hal ini harus dikonsultasikan dengan wali kelas siswa yang memiliki permasalahan tersebut. c. Di luar jam pelajaran Dalam pelaksanaannya dilakukan pada hari-hari sekolah pada waktu istirahat atau jam bebas seperti sehabis ujian. Setiap siswa berhak berkonsultasi dengan guru BK mengenai permasalahan apa saja, baik tentang pribadi diri siswa itu sendiri maupun tentang belajar.
C. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMUN 24 Bandung Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMUN 24 Bandung merupakan sub sistem dari keseluruhan program pendidikan yang dilaksanakan di SMU dan diarahkan dalam mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan. Adapun pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah ini, dilaksanakan secara komprehensip meliputi tiga bidang bimbingan dan konseling, yaitu:
72
1. Bidang Bimbingan Sosial-Pribadi, meliputi: a. Memiliki kesadaran diri b. Dapat mengembangkan sifat positif c. Membuat pilihan secara sehat d. Mampu menghargai orang lain e. Memiliki rasa tanggungjawab f.
Mengembangkan keterampilan antar pribadi
g. Dapat menyelesaikan konflik h. Dapat membuat keputusan secara efektif 2. Bidang Bimbingan Belajar, meliputi: a. Dapat melaksanakan keterampilan secara efektif b. Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan c. Mampu belajar secara efektif d. Memiliki
keterampilan
dan
kemampuan
dalam
menghadapi
ujian/ulangan. 3. Bidang Bimbingan Karir, meliputi: a. Mampu membentuk identitas karir dengan cara mengenal ciri-ciri pekerjaan di dalam lingkungan kerja. b. Mampu merencanaan masa depan c. Dapat membentuk pola karir yaitu kecenderungan arah karir d. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat Ketiga komponen tersebut merupakan pemberian layanan bimbingan dan konseling secara langsung. Dan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di
73
sekolah ini diselenggarakan melalui tujuh jenis layanan bimbingan dan konseling, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Layanan Orientasi a. Pengenalan sekolah yang meliputi pemahaman siswa tentang gambaran lingkungan yang baru dimasukinya. b. Orientasi sistem pendidikan yang berlaku di SMUN 24 Bandung, yang disampaikan kepada seluruh siswa baru kelas I pada saat masa orientasi siswa. 2. Layanan Informasi a. Informasi cara belajar yang efektif, diberikan kepada semua siswa kelas I, II, dan III pada saat kegiatan tatap muka baik di kelas ataupun di ruangan BK oleh guru pembimbing masing-masing. b. Informasi perguruan tinggi, menjelaskan tentang bentuk, jenjang status pendidikan tinggi dan berbagai fakultas serta jurusan yang tersedia. c. Informasi pekerjaan, memberi wawasan kepada siswa tentang dunia kerja, jenis-jenis pekerjaan dan memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat merencanakan karirnya secara matang. 3. Layanan Penempatan dan Penyaluran a. Penelusuran dan pemilihan program studi di SMU, dengan cara melakukan psikhotes untuk memperoleh gambaran tentang bakat, minat dan kemampuan umum serta kepribadian yang dimiliki siswa. Kegiatan ini biasa dilakukan di kelas II.
74
b. Penempatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler c. Pembagian dan penempatan siswa dalam kelompok belajar. 4. Layanan Pembelajaran a. Membina kelompok belajar b. Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif. Kegiatan ini diberikan kepada seluruh siswa dan tidak tergantung kepada jadwal yang tersedia. c. Mengembangkan persiapan menghadapi berbagai jenis ujian. 5. Layanan Konseling Perorangan Bentuk layanan ini dimungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka dalam rangka pembahasan dan pemecahan permasalahannya. Layanan ini diprioritaskan kepada siswa yang mempunyai masalah yang nampak. Diantaranya adalah sebagai berikut: a. Masalah pribadi b. Masalah sosial / pergaulan c. Masalah belajar d. Masalah penyesuaian diri e. Masalah keluarga f. Masalah agama g. Masalah pengembangan diri 6. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan ini diberikan kepada siswa secara bersama-sama untuk membimbing siswa secara kelompok dalam memperoleh informasi tentang
75
keadaan sekolah dan lingkungannya, cara belajar, bergaul, lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Orientasi SMU dan tata tertib b. Orientasi lingkungan sekitar c. Orientasi pemahaman diri d. Tata cara belajar e. Tata cara bergaul f. Cara memanfaatkan waktu luang g. Orientasi pendidikan lanjutan / perguruan tinggi h. Orientasi karir/ pekerjaan 7. Layanan Konseling Kelompok Layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah melalui dinamika kelompok. Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa secara berkelompok dengan menggunakan teknik-teknik konseling kelompok dalam mengatasi permasalahan sehingga siswa dapat mencapai keberhasilan dan kebahagiaan hidup, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Masalah pribadi b. Masalah sosial / pergaulan c. Masalah belajar d. Masalah penyesuaian diri e. Masalah keluarga f. Masalah agama
76
Layanan bimbingan dan koseling di SMUN 24 Bandung ini, disesuaikan dengan tujuan dan sasaran layanan bimbingan dan konseling, serta karakteristik tujuan dan perkembangan siswa dalam aspek sosial-pribadi, belajar dan karir. Dan dalam pelaksanaannya pada umumnya selalu memperhatikan kebutuhan siswa dari masing-masing tingkatan kelas. Adapun isi layanan bmbingan dan konseling di SMUN 24 Bandung untuk setiap jenjang kelasnya adalah sebaga berikut: 1. Isi dari layanan yang diberikan kepada kelas X yaitu: a. Bimbingan sosial-pribadi dengan isi layanan yang diberikan, yaitu: 1) Melatih cara pengendalian dan mengarahkan emosi. 2) Membuat keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. 3) Memahami perkembangan psikoseksual yang sehat. 4) Memahami terbentuknya prasangka dan mengkaji akibat-akibat. 5) Memahami bagaimana mengatur dan menggunakan waktu secara efektif. 6) Mengembangkan situasi di sekolah dan di rumah serta keterkaitannya. 7) Memahami situasi dan cara-cara mengendalikan konflik. 8) Membedakan bermacam-macam alternatif membuat pilihan dengan bermacam-macam risiko yang mungkin dihadapi. b. Bimbingan belajar dengan isi layanan yang diberikan, yaitu: 1) Mengembangkan rencana untuk mengatur waktu belejar. 2) Pengenalan kuriulum SMU. 3) Posisi duduk dalam kelas.
77
4) Pembentukan kelompok belajar. 5) Mengembangkan
motivasi
yang
mendorong
agar
terciptanya
konsentrasi sebaik mungkin. 6) Mempelajari cara-cara orang lain belajar secara efektif. 7) Menggambarkan cara-cara belajar menghadapi ujian. c. Bimbingan karir dengan isi layanan yang diberikan, yaitu: 1) Memilih kegiatan ekstrakurikuler. 2) Mengetahui dan menelaah pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan diri sendiri. 3) Memperkirakan adanya perbedaan-perbedaan karir masa kini dan masa yang akan datang. 4) Menjelaskan bahwa pekerjaan dapat memenuhi kebutuhan. 5) Menelaah bermacam-macam cara melihat kemajuan diri. 2. Isi dari layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa kelas XI, yaitu: a. Bimbingan sosial-pribadi dengan isi layanan yang diberikan, yaitu: 1) Menjabarkan ciri-ciri diri dan kemampuan diri sendiri yang paling dihargai. 2) Menemukan cara-cara untuk mengembangkan sikap yang lebih positif. 3) Menilai secara terus-menerus pengaruh kegiatan waktu luang terhadap kesehatan fisik dan mental.
78
4) Menemukan strategi untuk mengatasi penyimpangan dan prasangka terhadap orang lain. 5) Menilai bahwa menghindari tanggung jawab itu akan menuntut kemampuan mengelola lingkungan secara efektif. 6) Menilai keadaan dan keefektifan hubungan sosial dan hubungan keluarga. 7) Menerapkan nilai-nilai yang berlaku dalam pemecahan masalah pada situasi konflik. 8) Menelaah keputusan yang telah dibuat agar dapat membantu keputusan di masa depan, termasuk pemilihan program khusus. b. Bimbingan belajar dengan isi layanan yang diberikan, yaitu: 1) Melihat kembali hubungan antara penggunaan waktu belajar dengan keberhasilan belajar. 2) Pembentukan kelompok belajar. 3) Mengembangkan
motivasi
yang
mendorong
agar
terciptanya
konsentrasi sebaik mungkin. 4) Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi mengenai pemilihan jurusan. 5) Mulai menghubungi dan mengunjungi lembaga-lembaga pendidikan di atas Sekolah Menengah Umum (SMU).
79
c. Bimbingan karir dengan isi layanan yang diberikan, yaitu: 1) Menilai pentingnya penataran tujuan karir yang realistik dan mengarahkan
diri
kepada
tujuan
itu,
termasuk
pemilihan
jurusan/program khusus. 2) Mengembangkan keterampilan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya perubahan. 3) Mendiskusikan beberapa konflik peranan yang mungkin dialami setelah dewasa. 4) Menilai perlunya memiliki legalitas untuk memperoleh keamanan dan kepastian bekerja. 3. Isi dari layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa kelas XII, yaitu: a. Bimbingan sosial-pribadi dengan isi layanan yang diberikan, yaitu: 1) Memahami dan menghargai keunikan diri sendiri. 2) Memahami bahwa sikap dan nilai-nilai mempengaruhi kehidupan. 3) Menelaah keterampilan pribadi yang dapat menunjang kepuasan fisik dan mental. 4) Menghargai adanya perbedaan latar belakang budaya. 5) Memahami bahwa rasa tanggung jawab dapat meningkatkan kehidupan.
80
6) Memahami kemampuan berkomunikasi dan penyelesaian konflik serta cara mengatasi selanjutnya. 7) Menilai kecakapan dalam membuat alternatif pilihan, mengumpulkan informasi, dan menilai konsekuensi dari keputusan yang dibuat. b. Bimbingan belajar dengan isi layanan yang diberikan, yaitu: 1) Memahami bahwa berlangsung sepanjang hayat. 2) Memahami tujuan pendidikan di masa yang akan datang. 3) Merencanakan kelanjutan studi atau kursus-kursus yang akan dimasuki setelah tamat SMU. 4) Mempersiapkan diri untuk menghadapi tes masuk perguruan tinggi. c. Bimbingan karir dengan isi layanan yang diberikan, yaitu: 1) Menata kembali tujuan-tujuan karir. 2) Menelaah hubungan antara peranan dalam pekerjaan dan peranan dalam keluarga. 3) Mempelajari strategi untuk menghadapi diskriminasi dan pelecehan dalam dunia kerja. 4) Menilai keterampilan dan kecakapan yang dimilikinya sekarang dan di masa depan.
81
D. Faktor
Pendukung
dan
Penghambat
dalam
Pelaksanaan
Layanan
Bimbingan dan Konseling di SMUN 24 Bandung 1. Faktor Pendukung Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik berasal dari dalam maupun dari luar. Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator BK, diperoleh keterangan bahwa yang menjadi faktor pendukung terhadap pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, yaitu: a. Adanya dukungan dari Kepala sekolah, staf dan guru Dengan adanya dukungan dari kepala sekolah, staf dan guru pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling akan berjalan dengan baik. Karena dalam hal ini, kepala sekolah merupakan penanggungjawab dari semua kegiatan dan program yang telah direncanakan, serta staf dan guru merupakan personil sekolah yang sangat mendukung bagi kelancaran proses kegiatan belajar mengajar. b. Personil bimbingan dan konseling yang profesional Dengan adanya personil BK yang profesional, pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling akan berjalan sesuai dengan program yang telah direncanakan, dan akan mencapai sasaran. c. Adanya kerjasama dengan personil sekolah Dengan adanya kerjasama dengan personil sekolah, pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling akan berjalan dengan lancer. Karena dalam hal ini, baik koordnator BK maupun guru pembimbing tidak akan bisa
82
memberikan layanan bimbingan dan konseling dengan lancar, tanpa adanya kerjasama dengan pihak personil sekolah. d. Peraturan sekolah Peraturan sekolah atau tata tertib menjadi faktor pendukung karena didalamnya berisikan aturan-aturan yang harus ditaati oleh siswa dan apabila dilanggar maka akan mendapatkan sanksi, misalnya para siswa wajib memelihara sopan santun baik antar siswa, guru maupun dengan yang lainnya. e. Kegiatan ekstrakurikuler Dengan kegiatan ekstrakurikuler, diharapkan siswa lebih kreatif, mandiri sesuai dengan tujuan bimbingan dan konseling dan tidak ketinggalan informasi sesuai dengan perkembangan IPTEK. Di SMUN 24 Bandung ini adanya pembinaan KPMP bahasa Inggris dengan nama "24 EC" (English Club), dengan aktivitas: 1) Pembinaan rutin 2) Mengikuti berbagai lomba. 3) Mengikuti berbagai project international, melalui internet. 4) Menghadirkan "Native Speakers". 5) Merintis program city sister dengan sekolah di luar negeri. f. Adanya pembelajaran terhadap guru, meliputi: 1) Conversation, persiapan "English Day" untuk semua guru dan karyawan.
83
2) Mengikutsertakan guru dalam berbagai pelatihan. 3) Sertifikasi TOEIC, untuk guru-guru bahasa Inggris. g. Adanya penyelenggaraan Rintisan Kelas Internasional, meliputi: 1) Penyiapan kurikulum untuk kelas berstandar Internasional. 2) Penyiapan guru pengajar untuk kelas berstandar Internasional. 3) Evaluasi program secara berkala. h. Fasilitas pendidikan Tersedianya laboratorium, sarana ibadah, internet, perpustakaan dan lain sebagainya merupakan faktor yang mendukung terhadap pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling khususnya untuk bidang belajar. i. Perhatian orang tua Adanya perhatian dari orang tua terhadap anaknya merupakan kegiatan yang mendukung, karena dengan adanya perhatian dari orang tua, maka siswa akan lebih terjaga dan terpantau dalam tingkah laku sehariharinya. j. Kedisiplinan pendidik Kedisiplinan pendidik dalam mentaati waktu dengan datang tidak selalu terlambat merupakan faktor pendukung terhadap keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
84
2. Faktor Penghambat Selain faktor pendukung, ada juga faktor penghambat dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator BK, diperoleh keterangan bahwa yang menjadi faktor penghambat terhadap pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, yaitu: a. Persepsi negatif dari siswa terhadap guru pembimbing/ konselor/ petugas bimbingan dan konseling. Kebanyakan siswa pada umumnya beranggapan bahwa setiap guru BK pasti kejam, bengis dan sebagainya dan mereka juga menganggap bahwa layanan bimbingan dan konseling diperuntukan bagi siswa yang bermasalah saja. Ini merupakan faktor penghambat bagi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Dalam hal ini, guru BK harus lebih bijak dalam menghadapinya dan harus memberikan tauladan yang baik bagi seluruh siswa, serta memberikan pengarahan kepada seluruh siswa bahwa layanan bimbingan dan konseling tidak diperuntukan bagi siswa yang bermasalah saja, melainkan seluruh siswa berhak untuk mendapatkan pelayanan bmbingan dan konseling. b. Keterbatasan sarana dan prasarana bimbingan dan konseling. Dengan terbatasnya sarana dan prasarana bimbingan dan konseling membuat guru pembimbing terhadap dalam meberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
85
c. Kurangnya personil bimbingan dan konseling yang profesional Dalam hal ini, sangat dibutuhkan guru pembimbing/konselor yang profesional dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa sehingga dalam pelaksanaannya akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Namun, guru pembimbing/konselor di SMUN 24 Bandung belum semuanya dapat dikatakan profesional. d. Lingkungan keluarga dan masyarakat Keanekaragaman siswa yang berasal dari latar belakang sosial yang berbeda merupakan sebuah kendala dalam mencapai keberhasilan bimbingan dan konseling, sebagai contoh seorang siswa harus belajar dan membiasakan untuk berucap dan bertingkah laku yang baik dan sopan dimanapun berada, akan tetapi karena lingkungan masyarakatnya yang tidak mendukung, maka mereka akan susah sekali untuk melaksanakannya, mereka hanya bisa melakukannya ketika ada guru saja, setelah itu mereka melakukan kebiasaannya kembali. Untuk mengatasi hal tersebut sekolah menghimbau untuk mengadakan koordnasi dengan orang tua siswa mengenai kegiatan belajar, tatakrama di sekolah maupun di masyarakat tempat mereka tinggal. Hal lain yang dapat dilakukan yaitu dengan memasukan mereka pada kegiatan ekstrakurikuler, dengan begitu siswa akan mempunyai kesibukan yang sifatnya positif, ataupun juga orang tua dihimbau untuk memasukan anaknya pada madrasah di sekitar rumahnya dan tidak lepas dari pengawasan orang tua siswa itu sendiri.
86
E. Keberhasilan yang dicapai dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMUN 24 Bandung Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling SMUN 24 Bandung membuahkan hasil yang cukup baik bagi para siswa-siswinya, sehingga para orang tua siswa mempunyai kebanggaan tersendiri terhadap anaknya. Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator BK dan observasi, diperoleh keterangan tentang hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling SMUN 24 Bandung, yaitu sebagai berikut: 1. Perubahan tingkah laku siswa dalam berhubungan dengan yang lainnya, hal ini dapat terlihat atau diwujudkan dengan tidak adanya perkelahian antar siswa maupun antar sekolah, para siswa selalu menyapa ketika bertemu dengan guru bahkan mereka selalu mencium tangan. 2. Terbiasa membaca doa sebelum dan sesudah belajar. 3. Berkurangnya siswa yang datang terlambat ke sekolah. 4. Lulusan SMUN 24 Bandung ini, banyak yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri. 5. Siswa banyak yang mengiuti kegiatan ekstrakurikuler. 6. Di SMUN 24 Bandung ini, banyak siswa yang berprestasi pada berbagai kegiatan.
87
Tabel VI Data Prestasi Siswa SMUN 24 Bandung Tahun Ajaran 2006-2007 Nama Kegiatan
No 1.
Lomba Karya Tulis Ilmiah Sain pada kegiatan Chemistry
Prestasi Juara I
Fundays 2006 di UNPAD, pada tingkat Jabar, Banten, dan DKI. 2.
Lomba MTQ siswa SMA se-Bandung raya dan kab.
Juara I
Sumedang pada kegiatan Islamic Days Mahasiswa Geologi Fakultas MIPA UNPAD. 3.
Lomba Karya Tulis Ilmiah siswa SMA se-Bandung raya
Juara I
dan kab. Sumedang pada kegiatan Islamic Days Mahasiswa Geologi Fakultas MIPA UNPAD. 4.
Cerdas Cermat siswa SMA se-Bandung raya dan kab.
Juara III
Sumedang pada kegiatan Islamic Days Mahasiswa Geologi Fakultas MIPA UNPAD. 5.
Lomba Nasyid siswa SMA se-Bandung raya dan kab.
Juara III
Sumedang pada kegiatan Islamic Days Mahasiswa Geologi Fakultas MIPA UNPAD. 6.
Lomba Seni Baris Berbaris tingkat SMA se-Bandung raya
Juara III
di STIEB Widyatama. 7.
Pencak Silat Putri pada kegiatan kejuaraan daerah Jawa
Juara II
Barat di Ciamis. 8.
Lomba Karya Tulis Ilmiah siswa SMA tngkat Jawa Barat, Banten dan DKI di Hima Biologi UPI.
Juara I
88
9.
Kawih sunda putra tingkat SMA se-Jabar di Dinas Kota
Juara I
Bandung. 10.
Siswa Teladan Putri tingkat Kota Bandung.
Juara I
11.
Siswa Teladan Putri tingkat Jawa Barat
Juara III
12.
Basket three on three tingkat Kota Bandung, GOR
Juara I
Padjajaran. 13.
Paskibraka tingkat propinsi Jabar a.n M. Lukman Hasan
Juara
XI A2. 14.
Lomba Nasyid tingkat SMA se-Kota Bandung di SMUN 8
Juara I
Kota Bandung. 15.
Olimpiade Sain Tingkat Nasional di Semarang a.n Safwan
Juara II
Nugraha XII A2 (Bologi). 16.
Lomba Lintas Alam Pencinta Alam dan Pramuka tingkat
Juara II
Kota Bandung dan kab. Sumedang, Dinas Pendidikan Sumedang. 17.
MTQ Antar Ranting Pramuka se-Kota Bandung.
Juara II
18.
Lomba Cepat Tepat Informatika antar SLTA tingkat Kota
Juara II
Bandung di Dinas Pendidikan Kota Bandung. 19.
Basket Putri antar SLTA tingkat Kota dan Kab. Bandung
Juara II
di Cicalengka. 20.
21.
Basket Putri antar SLTA se-Kota Bandung di HMAFI
Juara Formasi
ITB.
Terbaik
Lomba Rukibra antar Paskibra SMA se-Kota Bandung dan
Juara Komandan
Kota Cimahi.
89
22.
Lomba Rukibra antar Paskibra SMA se-Kota Bandung dan
Regu Terbaik
Kota Cimahi. 23.
Lomba Rukibra antar Paskibra SMA se-Kota Bandung dan
Juara III
Kota Cimahi. 24.
Lomba Pencak Silat Putra antar Unit Kegiatan tingkat
Juara I
Kota dan Kab. Bandung, GPK Kab.Bandung. 25.
Lomba Pencak Silat Putri antar Unit Kegiatan tingkat Kota
Juara I
dan Kab. Bandung, GPK Kab.Bandung. 26.
Lomba Karate Putri Tingkat Kota dan Kab. Bandung, UIN
Juara II
SGD Bandung. 27.
Lomba Majalah Dinding tingkat SLTA se-Kota Bandung,
Juara III
POPPKOB 2007, Dinas Pendidikan Kota Bandung. 28.
Lomba Kecakapan Baris Berbaris PASKIBRA antar SMA
Juara Umum
se-Kota Bandung pada kegiatan POPPKOB Dinas Pendidikan Kota Bandung. 29.
LKKB Paskibra antar SMA se-Kota Bandung pada
Juara Favorit
kegiatan POPPKOB Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Komandan Regu
(Dokumentasi SMUN 24 Bandung)