BAB III ANALIS IS PERUS AHAAN
3.1. Sejarah Perusahaan Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka merupakan salah satu perusahaaan di bawah naungan Jawa Pos Group. Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka terbit pertama kali sebanyak 12 halaman, Kamis, 22 April 1999. Sejak tanggal 17 Februari 2003, surat kabar ini beralokasi di Gedung Graha Pena Lt. 8-9, Jalan Raya Kebayoran Lama No. 12, Jakarta Selatan. Sebelumnya beralamat di Jalan Raya Kebayoran Lama No. 17, Jakarta Selatan. Surat kabar ini terbit berdasarkan SK M enpen RI No. 326/SK/M enpen/SIUP/1998 dengan perubahan tanggal 6 April 1999 surat M enpen/Dirjen PPG No. 88/Ditjen PPG/K/1999.
Gambar 3.1 Lokasi Perusahaan (Sumber: Bank Data Rakyat M erdeka Group)
75 Latar belakang berdirinya surat kabar ini ditandai dengan adanya perbedaan visi antara pemilik modal Surat Kabar Harian M erdeka dengan karyawan. Perbedaan yang tidak bisa disatukan inilah yang membuat 99% karyawannya memutuskan untuk berdiri sendiri membuat koran bernama Rakyat M erdeka. Atau dengan kata lain, karyawan Rakyat M erdeka adalah mantan karyawan M erdeka. Sejak peristiwa tersebut, Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka tidak sama dengan Surat Kabar Harian M erdeka. Seperti apa yang terlihat pada Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka, di dalam penyajiannya memiliki perbedaan tersendiri dengan surat kabar harian lainnya. Headline Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka sering dianggap “sensasional” dengan penyajian berita-berita yang keras. Sehingga bulan-bulan pertama terbit, Surat Kabar Harian Harian Rakyat M erdeka sering mendapat kecaman dari orang-orang yang membacanya. Rakyat M erdeka dianggap sebagai koran “provokator”. Tampil dengan penyajian berita yang keras, Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka menempatkan dirinya sebagai koran oposisi. M aksud oposisi di sini adalah surat kabar harian ini siap mengkritik siapa pun yang berkuasa memerintah negeri ini. Hal tersebut bagi Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka dianggap perlu dilakukan, karena dalam era reformasi sekarang mudah sekali untuk mendapatkan surat izin terbit. Namun ini
bukan berarti mudah mampu menembus pasar,
mengingat persaingan bisnis penerbitan semakin ketat dengan banyaknya majalah, tabloid, maupun koran umum yang ditawarkan pada masyarakat.
76 Belum lagi datangnya persaingan dengan media elektronik yang dari segi keaktualitasan beritanya lebih cepat disiarkan melalui jaringan televisi atau radio. Karenanya diperlukan suatu pemikiran yang strategis dalam bisnis penerbitan, disamping kiat jitu untuk menembus pasar agar koran dapat beredar setiap harinya. Untuk itu diperlukan kemampuan tiap-tiap individu mulai dari bagian Redaksi, Pracetak, Percetakan, Pemasaran, maupun lainnya yang saling tekait terhadap penerbitan Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka.
3.2. Visi, Misi dan S trategi Perusahaan Visi dari Rakyat M erdeka adalah menjadi koran politik top leader dan trendsetter berskala nasional pertama dan terbesar di Indonesia yang unggul dalam jumlah eksemplar (tiras) dan omset iklan. Visi ini kemudian ditopang dengan lima pencapaian utama, yaitu: •
M enjadi koran top leader berskala nasional dengan tiras menempati peringkat dua terbesar di Indonesia dan menyaingi koran Kompas dan Jawa Pos.
•
M enjadi media iklan dan promosi berkelanjutan bagi para pelaku usaha serta pemasar produk-produk komersial di kota-kota bisnis di Indonesia.
•
M enjadi koran trendsetter, referensi utama dan langganan para pemerhati, pelaku dan para pemangku kebijakan politik di 34 propinsi di Indonesia, dengan memanfaatkan jaringan pemasaran Jawa Pos grup.
•
M enjadi media partner para penyelenggara kegiatan politik dan bisnis (event, organization, atau gathering) di kota-kota besar seluruh Indonesia.
77 •
M enjadi perusahaan media cetak nasional dengan kinerja sehat, terus bertumbuh positif (dengan total pertumbuhan usaha rata-rata naik 10 hingga 15 persen per tahun), dan mampu menjamin kesejahteraan karyawannya. M isi dari Rakyat M erdeka antara lain:
•
M enampilkan halaman-halaman, rubrik-rubrik, serta (judul dan atau angle) berita-berita politik yang memiliki cakupan edukasi dan peliputan berskala nasional secara interaktif, progresif, selalu lebih maju, atraktif dan kuat. Terlebih penting, konten yang bisa mendatangkan kerjasama periklanan dalam jumlah besar.
•
Ikut serta menggelar kegiatan-kegiatan publik dalam rangka ”kampanye melek” politik serta kerja social control terhadap para pemangku kebijakan politik di seluruh ranah publik yang berada di Indonesia.
•
Berpartisipasi aktif dalam mensponsori berbagai event seminar publik yang menyuarakan suara dan kepentingan “wong cilik”, kelompok terpinggir dan kaum minoritas di Indonesia.
•
M anajemen Rakyat M erdeka menerapkan sistem perencanaan dan pengendalian
manajemen
perusahaan
yang
didukung
suatu
pola
pengukuran kinerja, berpedoman KPI (Key Performance Indicator) berbasiskan maksimalisasi earning; efisiensi expenditure; dan peningkatan kualitas kesejahteraan karyawan, melalui optimalisasi program punishment dan reward guna meningkatkan kreativitas dan produktivitas karyawan di setiap bagian perusahaan.
78 Strategi dari Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka adalah: •
Re-inventing pola manajemen operasional dan produk redaksi Rakyat M erdeka yang berwawasan sekaligus berorientasi pada pasar pembaca (Eceran-Langganan) dan pasar iklan (baik iklan politik atau kerjasama maupun iklan dari biro iklan – Produsen consumer goods atau jasa)
•
Pertahankan any at cost image dan persepsi koran Rakyat M erdeka yang tersisa di memori kolektif publik sebagai koran berjumlah eksemplar besar, ada di seluruh titik di Indonesia dan dibaca oleh petinggi republik dan bisnis di pusat maupun daerah.
3.3. S truktur Organisasi Gambar struktur organisasi pada Rakyat M erdeka Group. Pemimpin Group (MG) Pemimpin Perusahaan (MG)
Dewan Kebijakan Redaksi (MG)
Keuangan (MG)
Akunting (MG)
Iklan (MG)
Pengembangan Usaha (MG)
Pracetak
Pemasaran (MG)
Personalia (MG)
Reporter
Artistik (MG)
Teknologi (MG)
Fotografer
Bank Data (MG)
Percetakan (MG)
Redaktur Eksekutif
Keterangan: MG = Manajemen Group
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Rakyat M erdeka Group (Sumber: Bank Data Rakyat M erdeka Group)
79 3.4. Pembagian Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai tugas dan wewenang perusahaan: ¾ Pemimpin Group (MG, M anajemen Group): •
M enentukan arah atau kebijakan perusahaan untuk jangka panjang.
•
Bertanggung jawab atas semua bisnis penerbitan Rakyat M erdeka Group.
¾ Dewan Kebijakan Redaksi (DKR) (M G): •
M enentukan arah atau kebijakan perusahaan secara redaksional; baik itu untuk jangka pendek, menengah, atau pun panjang.
•
M elakukan kontrol keredaksian untuk semua penerbitan.
•
M enilai kinerja Redaktur Eksekutif dan Pracetak.
¾ Pemimpin Perusahaan (M G): •
M enentukan arah atau kebijakan perusahaan secara non redaksional; baik itu untuk jangka pendek, menengah, ataupun panjang.
•
M elakukan kontrol non keredaksian untuk semua penerbitan.
¾ Keuangan (M G): •
Bertanggung jawab dalam hal pengaturan lalu lintas keuangan semua penerbitan.
¾ Akunting (M G): •
Bertanggung jawab dalam hal pencatatan semua transaksi keuangan semua penerbitan.
•
Bertanggung jawab dalam hal pembuatan laporan keuangan semua penerbitan.
80 ¾ Iklan (M G): •
Bertanggung jawab dalam hal pendapatan iklan semua penerbitan, termasuk menetapkan kebijakan iklan.
•
M enjalin kemitraan atau kerja sama dengan para biro iklan.
¾ Pengembangan Usaha (M G): •
Bertanggung jawab dalam hal pengembangan usaha semua penerbitan, pendapatan lain diluar iklan dan pemasaran koran (sirkulasi).
•
M enjalin kemitraan atau kerja sama dengan pihak luar, koordinasi dengan semua bagian.
¾ Sirkulasi (Pemasaran) (M G): •
Bertanggung jawab dalam hal pendapatan perusahaan dari hasil penjualan koran untuk semua penerbitan, termasuk menetapkan kebijakan penjualan koran.
•
M enjalin kemitraan atau kerja sama dengan para agen koran.
¾ Personalia (M G): •
Bertanggung jawab dalam hal SDM di semua penerbitan.
¾ Artistik (Ilustrasi) (M G): •
Bertanggung jawab dalam hal artistik dan kartunis di semua penerbitan, khususnya penataan wajah koran halaman 1.
¾ Teknologi (M G): •
Bertanggung jawab dalam hal teknologi komputerisasi semua penerbitan, termasuk menetapkan standarisasi sistem yang dipergunakan.
•
Bertanggung jawab dalam hal infrastruktur TI (hardware).
81 ¾ Bank Data (MG): •
Bertanggung jawab dalam hal dokumentasi elektronik.
•
Bertanggung jawab dalam hal manajemen lalu lintas data.
•
Bertanggung jawab dalam hal content data dan data security.
¾ Percetakan (M G): •
Bertanggung jawab dalam hal kualitas hasil cetak koran semua penerbitan.
¾ Redaktur Eksekutif (RE) (Editor): •
Bertanggung jawab dalam hal isi pemberitaan di koran, termasuk hasil editing, pemilihan berita, pemilihan foto, dan kualitas layout halaman yang menjadi tanggung jawabnya.
•
M enilai kinerja Fotografer dan Reporter halaman yang menjadi tanggung jawabnya.
•
M emberitahukan Pracetak naskah berita dan foto mana saja yang akan dimasukkan dalam sebuah halaman.
¾ Pracetak: •
Bertanggung jawab dalam hal pengaturan tata letak (layout) semua materi dalam koran (berita, foto, iklan, dan grafis).
•
M engubah susunan layout jika diminta oleh DKR.
•
M engirim hasil layout ke DKR.
¾ Reporter: •
Bertanggung jawab dalam hal pencarian dan penulisan berita, termasuk di dalamnya kualitas berita.
•
M engirim berita yang telah disusun ke Redaktur Eksekutif atau Editor.
82 ¾ Fotografer: •
Bertanggung jawab dalam hal pencarian dan pengambilan foto sebagai pelengkap berita, termasuk di dalamnya kualitas foto.
•
M enyimpan foto ke dalam Bank Data.
3.5. Perkembangan dan Produk Perusahaan Sampai saat ini, Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka masih tetap eksis mengumandangkan dirinya sebagai surat kabar harian oposisi. Peredarannya sementara ini lebih terfokus pada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung, dan Bandar Lampung. Kalaupun ada yang beredar di luar wilayah tersebut, sangat masih terbatas, misalnya saja Kalimantan dan M alaysia. Kini oplah Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka mencapai lebih dari 230.000 eksemplar per hari. Pembaca Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka rata-rata adalah pria yaitu sebesar 63% dan sisanya wanita sebesar 37%. Usia pembaca Rakyat M erdeka yaitu, 18-29 tahun sebesar 47%, 30-39 tahun sebesar 29%, 40-49 tahun sebesar 13%, dan 50 tahun keatas sebesar 10%. Pendidikan pembaca Rakyat M erdeka yaitu, tamat SMU sebesar 56%, akademi atau pasca sarjana sebesar 32%, tamat SM P sebesar 7%, dan lainnya sebesar 6%. M ereka berasal dari kalangan pekerja lapangan sebesar 36%, pegawai kantor sebesar 23%, mahasiswa sebesar 13%, ibu rumah tangga sebesar 11%, dan lainnya sebesar 18%.
83 Pihak manajemen belum memutuskan membuka perwakilan di daerahdaerah untuk memperluas peredaran jaringan pemasaran. Sebab saat ini untuk wilayah Jabodetabek pun masih banyak yang harus diperbaiki, termasuk meningkatkan jumlah pembeli Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka. Dalam usianya yang sudah mencapai sembilan tahun ini, Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka terus memperbaiki dirinya. M emasuki awal tahun 2002 slogan Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka berubah dari “Apinya Demokrasi Indonesia” menjadi “Politics News Leader” yang mengandung makna bahwa Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka ingin menjadi Surat Kabar Harian “terdepan” dalam isu-isu politik (koran leader). M eskipun Surat Kabar Harian Rakyat M erdeka dikelola oleh wajah-wajah muda, sebagai salah satu anggota Dewan Kebijakan Redaksi, Karim Paputungan memberikan bekal bagi para redaktur dan wartawannya yaitu jangan sekali-kali menghilangkan fakta peristiwa dan fakta cerita dalam berita. Sebagai koran eceran, Rakyat M erdeka mempunya ciri khas judul berita utama (headline) selalu menarik untuk dibaca (eye catching) dan gaya bahasanya yang cenderung sedikit “nakal”. M aka tidak mengherankan jika Rakyat M erdeka sering disebut sebagai koran “provokator”. “M enurut kami, provokasi itu bolehboleh saja dilakukan asalkan itu untuk kepentingan orang banyak (publik) dan bertujuan baik”, ujar M argiono, CEO Rakyat M erdeka Group. M engingat pemberitaan koran Rakyat M erdeka selalu rawan bersentuhan dengan hukum, inilah yang akhirnya menjadi latar belakang berdirinya law ombudsman (sebuah lembaga yang berdiri untuk menjadi penengah dalam sengketa hukum antara Rakyat M erdeka dengan pihak ketiga). Dalam hal ini, law
84 ombudsman harus bisa bersikap adil untuk kedua belah pihak, walau Rakyat M erdeka yang membayarnya. Selain pemberitaan cenderung fokus ke politik, Rakyat M erdeka juga memiliki halaman-halaman lain yang juga tidak kalah menarik, seperti Hiburan (Bibir M er dan Hot Babes) dan Olahraga (Bomber dan Spirit). Bahkan kini, sejak tanggal 13 April 2004, Rakyat M erdeka telah hadir menjadi 20 halaman, tinggi halaman 154 mm, memuat 7 kolom tiap halaman, dengan menambah halaman suplemen khusus seputar Info Bisnis, yang diberi nama ProBis (dulu bernama Bisnis Harian, berdiri sejak 13 April 2004). Dalam Bisnis Harian diulas informas i seputar Otomotif, M al, Properti, Handphone, Komputer, dan Elektronik. Dan sekarang ini, isi pemberitaan koran Rakyat M erdeka juga dapat dilihat secara online di website www.myrmnews.com.
Gambar 3.3 Tampilan Website Harian Umum Rakyat M erdeka (Sumber: Bank Data Rakyat M erdeka Group)
85 Sejak Rakyat M erdeka berdiri, sampai hari ini, telah melahirkan beberapa anak perusahaan; yaitu: Surat Kabar Harian Tangerang Satelit News, Surat Kabar Harian Kriminal Lampu Hijau, Surat Kabar Harian Umum Non’stop, Surat Kabar Harian Kriminal Surabaya Rek Ayo Rek, Surat Kabar M ingguan Info Lowongan Kerja, Tabloid Haji, Surat Kabar Harian Tangsel Pos, Rakyat M erdeka Institute, M anajemen Artis Positif Art, dan Penerbit RM Book. Dan dalam rangka lebih meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas disemua penerbitan, maka pihak manajemen Rakyat M erdeka mengambil satu langkah penting, yaitu membentuk satu lembaga yang namanya M anajemen Rakyat M erdeka Group (M anajemen Group). Di mana tugas utamanya adalah melakukan pengawasan, pembinaan, serta pengembangan terhadap semua penerbitan, termasuk koran Rakyat M erdeka itu sendiri.
3.6 Peraturan Perusahaan 3.6.1 Peraturan Umum Perusahaan Setiap karyawan diwajibkan masuk tepat pada waktunya. Selama jam kerja, karyawan tidak dibenarkan meninggalkan tempat kerja terkecuali karena sifatnya pekerjaannya, juga tidak boleh menerima tamu yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, tanpa izin dari atasannya.
3.6.1.1 Hari dan Jam Kerja Waktu kerja siang hari pada Perusahaan adalah 7 (tujuh) jam kerja sehari dan 40 (empat puluh) jam seminggu sedangkan waktu kerja malam hari adalah 6 jam kerja dan 35 jam seminggunya. Perusahaan dapat menetapkan jam kerja
86 tersendiri untuk masing-masing bagian sesuai dengan kondisi bagian itu dan jenis pekerjaannya. Sedangkan untuk kerja giliran akan diatur tersendiri dengan memperhatikan keperluannya menurut sifat pekerjaan.
3.6.1.2 Ketentuan Tidak Masuk Kerja Kehadiran kerja dibagi dalam beberapa kategori, yakni: •
Karyawan berhak untuk tidak masuk kerja dengan mendapat gaji penuh dan izin khusus dari perusahaan.
•
Tidak masuk kerja untuk kepentingan pribadi, harus terlebih dulu mendapat izin tertulis dari Pimpinan.
•
Dalam keadaan sakit, karyawan diperbolehkan tidak masuk kerja sesuai surat keterangan dokter. Surat keterangan ini mutlak harus diserahkan kepada Pimpinan, bila karyawan menderita sakit selama lebih dari satu hari.
•
Karyawan yang tidak hadir karena mangkir atau alpha, dianggap telah melanggar tata tertib atau melakukan tindakan indisipliner. Yang dimaksud mangkir atau alpa adalah tidak hadir kerja tanpa pemberitahuan tertulis dan atau izin sebelumnya, tanpa alasan yang dapat diterima atau dapat dipertanggungjawabkan dan atau mengaku sakit tanpa disertai surat keterangan istirahat dokter.
•
Apabila tidak hadir bekerja dalam waktu sedikitnya 5 hari kerja terus menerus tanpa disertai keterangan tertulis dan bukti-bukti yang sah dan telah dipanggil 2 kali tetap tidak hadir maka yang bersangkutan dapat
87 dinyatakan mengundurkan diri. •
Karyawan yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut atau tidak berturut-turut namun jumlah hari mangkirnya mencapai 10 (sepuluh) hari kerja selama 1 (satu) bulan, dinyatakan memutuskan hubungan kerja secara sepihak. Untuk itu, Perusahaan tidak wajib memberikan uang pesangon atau ganti rugi dalam bentuk apa pun.
3.6.1.3 Disiplin dan Tata Tertib Kerja Setiap karyawan wajib bekerja dengan penuh disiplin dan mentaati tata tertib yang berlaku. Karyawan yang tidak dapat hadir di tempat kerja karena alasan yang mendesak, wajib meminta izin dan memberitahukan hal tersebut kepada atasannya. Setiap karyawan wajib: •
M elakukan tugas sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab.
•
M ematuhi peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku dan tunduk kepada perintah yang layak.
•
M emelihara suasana kerja dengan tenang dan harmonis.
•
M emegang teguh rahasia perusahaan yang diketahuinya.
•
M emakai dan memelihara milik perusahaan yang dipercayakan kepadanya sebagai alat kerja dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
•
M ematuhi peringatan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi kerjanya.
88 Setiap karyawan dilarang: •
M elakukan pencurian, penggelapan atau penipuan.
•
M elakukan perbuatan-perbuatan yang membahayakan perusahaan atau teman sekerja.
•
Bertindak melanggar hukum atau melanggar susila.
•
M erusak dengan sengaja atau karena kecerobohannya terhadap barangbarang milik perusahaan, mabuk atau berjudi di tempat pekerjaan.
•
M enghina secara kasar atau mengancam pimpinan perusahaan atau teman sekerjanya.
•
M embuka rahasia perusahaan dan atau rahasia jabatan.
•
M emberikan keterangan palsu atau tidak lengkap sewaktu melamar pekerjaan.
•
M elakukan pekerjaan untuk pihak ketiga tanpa izin tertulis dari Direksi.
•
Secara langsung atau tidak langsung melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan lapangan usaha perusahaan untuk kepentingan pribadi.
•
M enggunakan milik perusahaan secara tidak sah untuk kepentingan pribadi.
•
Tidak dibenarkan melakukan tugas rangkap di tempat lain, kecuali sepengetahuan dan atas izin Direksi. Karyawan yang melanggar peraturan perusahaan dan mengakibatkan atau
mencoba untuk mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana perusahaan harus mengungkapkan hal itu seluruhnya kepada pimpinan perusahaan. Dalam keadaan
89 serupa perusahaan bebas mengambil tindakan hukum apapun yang dianggap tepat terhadap karyawan bersangkutan.
3.6.1.4 Penilaian Prestasi Kerja Penilaian prestasi kerja setiap karyawan dilakukan oleh atasan langsung karyawan paling sedikit setahun 1 (satu) kali dengan periode penilaian yang didasarkan atas tujuan penilaian itu sendiri. Hal-hal yang dinilai dalam penilaian prestasi kerja menyangkut antara lain: kualitas kerja, kuantitas kerja, inisiatif kerja, hubungan kerja, displin kerja. Hasil penilaian prestasi kerja akan digunakan dalam menentukan antara lain: kenaikan gaji, jabatan atau penentuan insentif tertentu dari perusahaan.
3.6.2 Peraturan Mengenai Tunjangan 3.6.2.1 Tunjangan Lauk Pauk dan Kendaraan Perusahaan memberikan tunjangan berupa lauk pauk dan kendaraan kepada karyawan yang besarnya disesuaikan dengan jabatan masing-masing dan kondisi perusahaan atau anak perusahaan dalam memberikan tunjangan tersebut.
3.6.2.2 Tunjangan Insentif Perusahaan memberikan insentif kepada setiap karyawan yang mampu bekerja sesuai dengan standard operasional kerja. Besarnya nilai insentif tergantung dari seberapa patuhnya karyawan terhadap kriteria penilaian yang diberikan perusahaan. Pemberian insentif dilakukan setiap pertengahan bulan, diluar dari gaji pokok dan tunjangan lainnya.
90 3.7 Gambaran S istem yang sedang Berjalan 3.7.1 Prosedur Produksi, Penilaian dan Pemberian Tunjangan
Gambar 3.4 Proses bisnis berjalan divisi Redaksi Rakyat M erdeka
91 •
Karyawan Redaksi melakukan “Absensi”. Absensi yang dimaksud disini adalah penyerahan berita atau foto, pengeditan naskah berita, dan pembuatan layout.
•
Wartawan (Reporter dan Fotografer) mulai mencari berita dan foto di lapangan.
•
Wartawan memberikan berita dan foto yang diperolehnya kepada Redaktur Eksekutif (Editor).
•
Editor kemudian menilai berita dan foto tersebut melalui “Form Evaluasi Reporter dan Fotografer”. Hasil penilaian ini kemudian dikirimkan ke bagian SDM untuk diproses lebih lanjut.
•
Berita dan foto yang mendapatkan range nilai tertentu kemudian diberikan Editor ke bagian Pracetak untuk dibuat desain layoutnya.
•
Pracetak menggunakan aplikasi tersendiri (Adobe Pagemaker) untuk membuat desain layout ini.
•
Desain layout yang telah jadi kemudian diberikan dari Pracetak ke DKR (Dewan Kebijakan Redaksi) untuk diperiksa.
•
DKR memeriksa hasil kerja Editor dan Pracetak dengan menggunakan “Form Evaluasi Editor dan Pracetak”. Hasil penilaian tersebut kemudian dikirimkan ke bagian SDM untuk diproses lebih lanjut.
•
Jika desain layout tersebut tidak memenuhi range nilai tertentu, maka desain itu kemudian dikembalikan ke bagian Pracetak untuk diperbaiki. Tetapi jika desain tersebut ternyata sudah memenuhi range nilai tertentu, maka desain itu langsung dikirimkan ke Percetakan untuk diproses lebih lanjut.
•
Berdasarkan hasil penilaian dan Absensi, bagian SDM kemudian membuat “Laporan Gaji dan Tunjangan Insentif”. Laporan ini kemudian dikirimkan bagian
92 SDM ke bagian Akuntansi untuk diproses lebih lanjut •
Oleh bagian Akuntansi, laporan ini kemudian dibuat “Rekap Laporan Gaji dan Tunjangan Insentif”. Rekap ini kemudian dikirimkan ke Pemimpin Perusahaan (MG) untuk ditandatangani.
•
Setelah disetujui dan ditandatangani oleh Pemimpin Perusahaan (M G), bagian Akuntansi kemudian membuat “Bukti Kas Keluar”.
•
Bukti Kas Keluar (BKK) ini kemudian dibawa ke bank untuk mengambil sejumlah dana tertentu guna pembayaran gaji divisi Redaksi Rakyat M erdeka.
Untuk penggambaran lebih jelas mengenai alur proses bisnis berjalan, lihat gambar 3.5 dan 3.6.
93 3.7.2 Kriteria Penilaian Redaksi Rakyat Merdeka •
Kriteria Kriteria penilaian Reporter i) Akurasi (1) Berita yang ditampilkan memiliki sumber berita jelas dan tepat (nama, jabatan, pangkat). (2) M enjelaskan tempat dan waktu kejadian dengan jelas. (3) Informasi yang disampaikan lengkap sehingga pembaca mengerti atas isi berita tersebut. ii) Aktual (1) Informasi yang disampaikan merupakan berita terbaru (hot news). (2) Berita yang dibuat baru muncul, informasi terbaru atau sedang ramai dibicarakan publik. (3) Informasi yang disampaikan berdampak besar, sehingga isunya berkembang dan bisa terus di followup. iii) Eksklusif (1) Berita tersebut hanya diperoleh oleh redaksi RM , tidak muncul di media lain entah itu televisi, radio, internet atau koran lain. Berita itu bisa merupakan perkembangan atau memang informasi paling baru yang diperoleh wartawan RM . (2) Berita hasil wawancara eksklusif yang diperoleh dari seorang sumber dan ketika wawancara berlangsung, tidak ada media lain. (3) Berita atau peristiwa yang kebetulan diliput wartawan RM secara eksklusif. M isalnya, tiba-tiba mobil seorang menteri tabrakan dan pada saat kejadian, hanya wartawan RM yang menyaksikan dan ada di TKP. i) Informatif (1) Informasi yang disampaikan berdampak besar bagi masyarakat
Bobot
Total Bobot 100 25
15 5 5 25 12 10
3 10
4
4
2 15
94
•
pada umumnya dan kelompok tertentu khususnya. (2) Berita yang ditulis menyampaikan hal atau informasi baru yang harus diketahui masyarakat atau melengkapi atau menyempurnakan informasi yang berkembang sebelumnya. ii) Unik (1) Ada hal-hal atau informasi yang unik (nyeleneh) dalam berita yang disampaikan. (2) Penyampaian informasi atau beritanya disampaikan dengan gaya tulisan yang menarik dan tampil beda dengan ciri khas RM . (3) M enyampaikan berita atau isu yang langka atau tidak biasa. iii) Dramatis (1) Berita yang ditulis mampu menggambarkan kejadian atau peristiwa yang diliput secara detil. (2) Informasi yang disampaikan merupakan kejadian besar menghebohkan. (4) Berita yang menyajikan peristiwa atau kejadian nyata, bukan berita pernyataan atau komentar seseorang. Kriteria penilaian Fotografer i) Aktual (1) Foto yang diambil merupakan informasi terbaru atau sedang ramai dibicarakan publik. (2) Foto yang diambil dapat berdampak besar sehingga isunya berkembang dan dapat terus diperbaharui. Eksklusif (1) Foto yang hanya diperoleh oleh fotografer RM, tidak diperoleh media lain terutama media cetak. Foto tersebut dapat merupakan foto perkembangan suatu berita atau memang merupakan informasi terbaru yang diperoleh fotografer RM. (2) Foto yang diliput secara kebetulan oleh fotografer RM di suatu tempat kejadian dan tidak ada fotografer lain di tempat tersebut. ii) Informatif
5
10 15 6 6
3 10 6 2 2 100 25 15 10
i)
20 15
5 15
95 (1) Foto yang diperoleh mengandung informasi penting yang harus diketahui publik. Misal, foto pemukulan artis terhadap wartawan. (2) Foto yang diperoleh mengandung informasi yang berdampak besar bagi masyarakat secara umum dan sekelompok orang secara khusus. (3) Foto yang diperoleh merupakan cerminan berita yang terjadi dan mengandung informasi bagi masyarakat luas. iii) Unik (1) Ada hal-hal atau informasi unik atau aneh dalam foto yang diambil.
10
(2) Menyampaikan suatu isu yang langka atau tidak biasa.
5
7
5
3 15
iv) Kualitas (1) Foto yang diambil memiliki kualitas gambar yang bagus, tidak buram.
25 5
(2) Foto yang diambil memiliki enggel (sudut pandang) yang pas.
5
(3) Foto yang diambil se suai dengan peraturan jurnalistik yang berlaku.
15
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Reporter dan Fotografer
•
•
Krite ria Krite ria penilaian Editor i) Ada tidaknya kesalahan pengetikkan, baik itu dalam paragraf, kalimat, kata, maupun huruf. ii) Ada tidaknya kesalahan penempatan tanda baca sehingga menyebabkan kerancuan dalam kalimat atau paragraf. iii) Ada tidaknya kesalahan penulisan kata, termasuk di dalamnya nama atau jabatan seseorang, dalam sebuah kalimat atau paragraf. Krite ria penilaian Prace tak
Peme riksaan
Nilai
Bobot
T idak ada Salah
A
5
Salah 1
B
4
Salah 2
C
Salah 3
D
Salah lebih dari 3
E
3 2 1
96 i)
Ukuran font yang digunakan harus 12 untuk isi berita dan minimal 14 untuk headline.
ii) Jenis font yang digunakan harus Arial. iii) Resolusi gambar harus terlihat dengan jelas, tidak buram. iv) Cropping atau pemotongan gambar harus pas sesuai dengan marjin koran. v) Perpaduan warna dalam content (isi) harus pas, artinya menarik untuk dilihat dan tidak menyilaukan mata pembaca.
T idak ada Salah
A
5
Salah 1
B
4
Salah 2
C
3
Salah 3
D
Salah lebih dari 3
E
2 1
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Editor dan Pracetak
3.7.3 Besar Gaji Pokok dan Tunjangan bagi Divisi Redaksi Rakyat Merdeka NO
1.
Reporter
Junior Senior Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7 ke-8 (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) 1.000 1.250 1.500 1.750 2.000 2.250 2.500 2.750
2.
Fotografer
1.000
1.250
1.500
1.750
2.000
2.250
2.500
2.750
3.
Redaktur Eksekutif / Editor Pracetak
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
4.500
5.000
5.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
4.500
5.000
5.500
4. 5.
Jabatan
DKR 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 11.000 12.000 (Dewan Kebijakan Redaksi) Ket: - Dalam ribuan Rupiah. ‐ Gaji pokok diberikan bulanan (per bulan). ‐ Penggolongan disesuaikan dengan masa bakti sebelum atau sedang bekerja di Rakyat M erdeka Group. Tabel 3.3 Golongan Gaji Pokok Divisi Redaksi Rakyat M erdeka
97 NO Jabatan 1. Reporter 2. Fotografer 3. Redaktur Eksekutif / Editor 4. Pracetak
Tunjangan Lauk Pauk Rp. 70.000 / Hari Rp. 70.000 / Hari Rp. 2.000.000 / Bulan
Tunjangan Kendaraan Rp. 13.000 / Hari Rp. 13.000 / Hari Rp. 1.000.000 / Bulan
Rp. 2.000.000 / Bulan
Rp. 1.000.000 / Bulan
Tabel 3.4 Besar Tunjangan Lauk Pauk dan Kendaraan Divisi Rakyat M erdeka NO 1.
Jabatan DKR (Dewan Kebijakan Redaksi)
Tunjangan Jabatan Rp. 6.000.000/Bulan
Tabel 3.5 Besar Tunjangan Jabatan Dewan Kebijakan Redaksi (DKR)
3.7.4 Besar Nilai Insentif Divisi Redaksi Rakyat Merdeka •
Reporter dan Fotografer − Prosedur penilaian sesuai dengan kriteria yang dinilai dalam sebuah berita atau foto. − Jika dalam berita atau foto tersebut kriterianya terpenuhi semua, maka Reporter atau Fotografer berhak untuk mendapat nilai sempurna. − Jika dalam berita atau foto tersebut hanya salah satu saja kriteria yang terpenuhi, maka Reporter atau Fotografer hanya mendapatkan nilai sesuai kriteria tersebut. − Nilai tersebut kemudian dijumlah untuk dapat diketahui total bobot dan insentif yang harus diberikan perusahaan. − Nilai yang memiliki total bobot 80-100 saja yang dihitung sebagai jumlah berita/foto tayang per bulan.
98 Jumlah Berita/Foto per Bulan > 59 buah > 59 buah > 59 buah > 59 buah > 49 buah < 21 buah
Jumlah Berita/Foto Tayang per Bulan (nilai 80 - 100) ≥ 10 buah M inimal 7 , M aksimal 9 buah M inimal 4, M aksimal 6 buah -
Besar Insentif Rp. 2.000.000 Rp. 1.500.000 Rp. 1.000.000 Rp. 750.000 Rp. 500.000 Tidak M endapat Insentif
Tabel 3.6 Besar Insentif Reporter dan Fotografer •
Editor dan Pracetak − Jika mendapat nilai “A” di setiap atau salah satu kategori, maka nilai tersebut dikalikan 5. − Jika mendapat nilai “B” di setiap atau salah satu kategori, maka nilai tersebut dikalikan 4. − Jika mendapat nilai “C” di setiap atau salah satu kategori, maka nilai tersebut dikalikan 3. − Jika mendapat nilai “D” di setiap atau salah satu kategori, maka nilai tersebut dikalikan 2. − Jika mendapat nilai “E” di setiap atau salah satu kategori, maka nilai tersebut dikalikan 1. − Hasil Penilaian tersebut kemudian dijumlahkan untuk menentukan besarnya range nilai dan insentif yang harus diberikan perusahaan.
99 Editor Range Nilai 15 12 – 14 9 – 11 6–8 <6
Besarnya Insentif Harian Rp. 250.000 Rp. 150.000 Rp. 100.000 Rp. 75.000 Tidak mendapat insentif
Tabel 3.7 Range Nilai dan Besar Tunjangan Editor Pracetak Range Nilai 22 – 25 18 – 21 14 – 17 10 – 13 < 10
Besarnya Insentif Harian Rp. 250.000 Rp. 150.000 Rp. 100.000 Rp. 75.000 Tidak mendapat insentif
Tabel 3.8 Range Nilai dan Besar Tunjangan Pracetak 3.7.5 Format Perhitungan Gaji Rakyat Merdeka • Reporter dan Fotografer Gaji Pokok Ditambah: • T unjangan Lauk Pauk • T unjangan Kendaraan • T unjangan Insentif Tanggal Nilai dd/mm/yyyy
999
Rp. 9.999.999 Rp. 999.999 Rp. 999.999 Rp. 9.999.999 Jumlah naskah/foto tayang 99
T OTAL TUNJANGAN TO TAL GAJI DAN TUNJANGAN Dikurangi: Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh21) TO TAL GAJI BERSIH
Jumlah naskah/foto bulanan 99
Rp. 9.999.999 Rp. 9.999.999 Rp.9.999.999 Rp.9.999.999
Tabel 3.9 Format Gaji Reporter dan Fotografer
100 • Editor dan Pracetak Gaji Pokok Ditambah: • T unjangan Lauk Pauk • T unjangan Kendaraan • T unjangan Insentif Tanggal Nilai dd/mm/yyyy 999
Rp.9.999.999 Rp. 999.999 Rp. 999.999 Rp.9.999.999 Insentif Rp. 999.999
T OTAL TUNJANGAN TO TAL GAJI dan TUNJANGAN Dikurangi: Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh21) TO TAL GAJI BERSIH
Rp. 9.999.999 Rp. 9.999.999 Rp. 9.999.999 Rp. 9.999.999
Tabel 3.10 Format Gaji Editor dan Pracetak 3.7.6 Format Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Rakyat Merdeka Gaji dan T unjangan sebulan Dikurangi: • Biaya Jabatan Penghasilan Bersih sebulan Penghasilan Be rsih se tahun Dikurangi: PT KP setahun: • Wajib Pajak (WP) pribadi • T ambahan WP kawin • T ambahan tanggungan anak (maks. 3) Penghasilan Kena Pajak se tahun PPh Pasal 21 terutang setahun PPh Pasal 21 terutang sebulan
Rp. 9.999.999 5% x Gaji dan T unjangan sebulan (maks. Rp. 500.000,00/bln) = Rp. 999.999 12 x Penghasilan Bersih sebulan
Rp. 9.999.999 Rp. 99.999.999
Rp. 15.840.000 Rp. 1.320.000 Rp. 1.320.000 / anak Rp. 99.999.999 T arif PPh21 x Penghasilan Kena Pajak setahun PPh 21 terutang setahun : 12
Rp. 9.999.999 Rp.
999.999
Tabel 3.11 Format Perhitungan PPh 21 Rakyat M erdeka
101 3.7.7 Flowchart Produksi, Penilaian dan Pemberian Tunjangan Insentif divisi Redaksi Rakyat Merdeka
Gambar 3.5 Flowchart “Produksi dan Penilaian Berita”
102
Gambar 3.6 Flowchart “Pemberian Tunjangan Insentif”
103 3.8 Analisis Permasalahan Perusahaan 1. Terjadinya kesalahan dalam proses penilaian Redaksi. Proses penilaian Redaksi berlangsung terus menerus tiap harinya. Banyaknya berita, foto dan layout yang harus dinilai sering kali menimbulkan kesalahan dalam proses penilaian. Kesalahan yang umum terjadi misalnya berita yang dimiliki Reporter X tertukar dengan Reporter Y dalam form penilaian akibat nama Reporter X mirip
dengan Reporter Y sehingga terjadi
ketidaksesuaian nilai bagi Reporter X. M enurut Robertson dan Louwers (2002, p145) komponen pengendalian internal terdiri dari lima komponen yang saling terkait, salah satunya adalah aktivitas pengendalian manajemen. Aktivitas ini harus dapat memastikan bahwa pengarahan manajemen kepada para karyawan sudah dilakukan dengan baik. Termasuk dalam aktivitas ini adalah pengendalian fisik dan pemrosesan informasi. Oleh karena itu, pengendalian fisik seperti memastikan bahwa tidak ada elemen form yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan input pada form tersebut harus diminimalisasi dengan jalan memastikan form tercetak dengan kode tertentu sehingga pemrosesan informasi dapat berjalan lancar. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kesalahan yang terjadi pada proses penilaian karena form penilaian masih bersifat manual dimana pihak yang menilai harus memasukkan beberapa informasi terlebih dahulu mengenai pihak yang dinilai sebelum akhirnya dapat melakukan proses penilaian. Disamping itu, banyaknya data yang harus dinilai per harinya membuat kesalahan makin sering terjadi.
104 Jika masalah ini dibiarkan terus menerus, dapat membawa akibat langsung pada ketidaksesuaian nilai berita, foto dan layout yang diterima masing-masing Redaksi terhadap pekerjaan yang telah mereka lakukan. Rekomendasi untuk masalah ini adalah membuat sistem terkomputerisasi atas proses penilaian Redaksi dimana pihak yang menilai dapat langsung melakukan penilaian tanpa perlu khawatir terjadi kesalahan dalam pencantuman nama atau hal lainnya dari pihak yang dinilai. 2. Ketidakakuratan perhitungan gaji dan tunjangan insentif bagi Redaksi akibat masih secara manual proses perhitungan tersebut dilakukan. Bagian SDM memiliki tanggung jawab dalam menghitung gaji dan tunjangan insentif karyawan, termasuk divisi Redaksi. Banyaknya data yang harus diolah tiap hari dan variabel penilaian yang harus dihitung, menyebabkan sering timbulnya kesalahan dalam perhitungan gaji dan tunjangan insentif ini, disamping masih digunakannya alat hitung sederhana seperti kalkulator pada proses perhitungan ini. M enurut Robertson dan Louwers (2002, p145) sistem informasi yang merupakan salah satu dari komponen pengendalian internal terdiri dari empat fungsi esensial, salah satu diantaranya adalah pemrosesan transaksi termasuk di dalamnya proses perhitungan transaksi tersebut. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila sebuah transaksi yang sudah tidak mungkin diakomodir dengan menggunakan alat hitung sederhana tetap dipertahankan. Hal ini tentu saja akan mengganggu transaksi harian perusahaan dan dapat berdampak pada performa perusahaan di masa mendatang.
105 Berdasarkan penjelasan di atas, penggunaan kalkulator sebagai alat hitung untuk menghitung gaji dan insentif sudah tidak layak digunakan lagi pada proses perhitungan transaksi ini. Faktor alat dan manusia yang berperan besar dalam timbulnya masalah ini sebaiknya segera diatasi untuk kebaikan perusahaan di masa mendatang. Jika dibiarkan terus menerus, masalah ini secara langsung dapat berakibat pada ketidaksesuaian jumlah gaji dan tunjangan insentif yang nantinya dibayarkan perusahaan dan secara tidak langsung dapat menyebabkan keterlambatan dalam penyajian kedua laporan ini tiap bulannya. Rekomendasi untuk masalah ini adalah adanya suatu sistem yang dapat secara langsung menghitung besarnya gaji dan tunjangan insentif Redaksi. 3. Tidak adanya laporan hasil penilaian yang dilakukan oleh Editor dan DKR kepada Redaksi yang dinilai. Proses penilaian yang dilakukan oleh Editor dan DKR langsung diserahkan kepada bagian SDM sehingga dapat diketahui berapa besar insentif yang akan diterima masing-masing Redaksi. Sayangnya, alasan mengapa seoran g Reporter memperoleh nilai tertentu tidak pernah diketahui oleh Reporter akibat tidak adanya waktu bagi Editor untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada Reporter karena desakan dari bagian SDM untuk segera menyerahkan form penilaian segera setelah proses penilaian dilakukan agar laporan gaji dan tunjangan insentif dapat tersaji tepat waktu. M enurut Robertson dan Louwers (2002, p145) termasuk dalam aktivitas pengendalian adalah review performa. Review yang dimaksud disini adalah memungkinkannya dibuat sebuah cross-checked system terhadap performa
106 karyawan agar dapat diketahui kebenaran dari elemen penilaian yang ada dan sebagai bukti otentik terhadap penilaian yang dilakukan. Berdasarkan penjelasan di atas, tidak adanya laporan hasil penilaian dikarenakan
tidak
adanya
waktu
dari
pihak
yang
menilai
untuk
mengkomunikasikan kepada pihak yang dinilai secara langsung akibat adanya desakan dari bagian SDM untuk segera menyerahkan laporan hasil penilaian agar proses perhitungan gaji dan tunjangan insentif dapat segera dilakukan. M asalah seperti ini dapat mengakibatkan kekecewaan bagi Redaksi karena tidak bisa mengetahui secara langsung kelebihan dan kekurangan dari pekerjaan yang telah dilakukan sehingga motivasi Redaksi untuk bekerja lebih giat sedikit berkurang. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, akan mengganggu jalannya proses produksi berita Rakyat M erdeka secara keseluruhan. Rekomendasi untuk masalah ini adalah adanya suatu sistem yang dapat memberikan laporan hasil penilaian secara langsung kepada masing-masin g Redaksi.