BAB II VALUE PREPOSITION Pada bab ini akan dijelaskan mengenai value preposition mengenai ide bisnis yang ada dalam tesis ini. Secara garis besar bab-2 akan mencakup 2 bagian besar, antara lain pembahasan mengenai latar belakang value preosition dan teori-teori yang akan kami gunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan bisnis ini.
2.1 Analisa Pasar dan Industri Analisa pasar sangat penting dilakukan sebelum memulai sebuah bisnis. Analisa pasar berguna untuk mengetahui besar dan potensi pasar akan produk yang ingin dibuat. 2.1.2 PESTEL Analisis PESTEL analisis adalah salah konsep dalam prinsip marketing yang berguna untuk mengetahui environment atau faktor-faktor eksternal yang beguna bagi sebuah usaha dalam meluncurkan produk barunya. Berikut adalah PESTEL analisis pada produk kami. a) Politic Pemerintah sedang berusaha meningkatkan transaksi e-commerce pada tahun 2016. Menurut Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara (2015) mengatakan pemerintah menargetkan jumlah traksaksi e-commerce sebesar 20
25
Miliar Dollar. Untuk itu saat ini pemerintah dan kementrian terkait sedang berusaha meningkatkan bidang infrastruktur, logistik, dan terutama sistem pembayaran online agar transaksi dapat berjalan aman dan nyaman. Di lain pihak, terdapat sebuah asosiasi yang merupakan wadah bagi pelaku industri e-commerce yang bernama IDEA (Indonesian E-commerce Association) Dalam IDEA diharapkan agar pelaku e-commerce dapat menjalin hubungan dan melakukan bisnis dengan sehat demi terciptanya ekosistem ecommerce yang sehat.
IDEA juga menjadi jembatan komunikasi antara
pemerintah dan para pelaku e-commerce di Indonesia. b) Environment Kembali ke alam (back to nature) sudah menjadi trend modern masa kini. Hal ini dapat dilihat semakin banyaknya penggunaan logo go green dalam setiap produk, jasa, bahkan acara tersendiri. Dalam industri teksil, salah satu hal yang meresahkan bagi lingkungan hidup adalah penggunaan pewarna tekstil yang sintetis. c) Social Trend Look-At-Me yang melanda kaum muda juga telah merambah Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perkembangan informasi yang semakin cepat karena adanya internet. Menurut, Havas Worldwide (2014) mengatakan bahwa trend Look-at-Me akan terus berkembang dari beberapa tahun lalu. Maksud dari trend ini adalah orang berlombalomba untuk mendapatkan perhatian melalui media-media sosial online
26
dengan berbagai macam cara, mulai dari updeate status, membuat video tutorial, unjuk kebolehan, dan lain-lain. Kecenderungan Consumer Class Indonesia untuk membeli brand lokal. McKinsey Consumer Insights 2013 menunjukkan data bahwa karakteristik dari kaum Consumer Class di Indonesia adalah mulai ketertarikannya pada local brand. d)
Technology Internet adalah sebuah kemajuan teknologi yang mempunyai banyak
pengaruh bagi kehidupan manusia. Indonesia tidak luput dari dampak perkembangan internet. Pengguna internet di Indonesia semakin bertambah dari tahun ke tahun. Menurut data yang didapat dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), pada tahun 2014, jumlah penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 34,9%, atau sekitar 88,1 juta jiwa dari seluruh penduduk indonesia sebanyak 252,4 juta jiwa.
Gambar 2.1 Penetrasi Internet di Indonesia
Sumber: Survey APJII, Profil Pengguna Internet, 2014
27
Menurut data yang didapat, penetrasi pengguna internet dari tahun ke tahun mengalami perkembangan rata-rata 10 juta setiap tahunnya.
Gambar 2.2 Penetrasi Pengguna Internet tahun 2005 - 2014
Sumber: Survey APJII, Profil Pengguna Internet, 2014
Pengguna internet ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Penetrasi internet terbesar pada tahun 2014 terdapat di sekitar pulau Jawa dan Bali yaitu sebanyak 52 juta jiwa. Sisanya, tersebar di 4 pulau besar lainnya, seperti Sumatra sebanyak 18,6 juta jiwa, Kalimantan 4,2 juta jiwa, Sulawesi 7,3 juta jiwa, dan Papua dan sekitarnya sekitar 5,9 juta jiwa.
28
Gambar 2.3 Persebaran Pengguna Internet di Indonesia
Sumber: Survey APJII, Profil Pengguna Internet, 2014
Jika dilihat dari sisi demografi, pengguna internet pada tahun 2014 didominasi oleh orang yang berusia 18-25 tahun, sebanyak 49% dari total pengguna, sementara yang terendah adalah golongan usia 56-65, sebesar 0,2%.
Gambar 2.4 Demografi Pengguna Internet menurut Usia
Sumber: Survey APJII, Profil Pengguna Internet, 2014
29
Dari sisi pekerjaannya, pengguna internet pada tahun 2014 didominasi oleh pekerja atau wiraswasta (sudah berpenghasilan sendiri) sebanyak 55% dari total pengguna, dan diikuti oleh mahasiswa dengan presentase 18%..
Gambar 2.5 Demografi Pengguna Internet menurut Pekerjaan
Sumber: Survey APJII, Profil Pengguna Internet, 2014
Dapat disimpulkan dari data yang tersaji di atas bahwa internet masih terus berkembang di Indonesia sehingga terdapat potensi bagi para pebisnis yang menggunakan internet sebagai salah satu basis untuk menjangkau konsumennya. e) Economic Industri fashion merupakan salah satu industri dari sektor ekonomi kreatif Indonesia. Menurut Mari Elka Pangestu (2014) dalam sebuah media
30
kabar online mengungkapkan bahwa, kontribusi industri fashion dalam sektor industri kreatif sebesar Rp 181 triliun dari total seluruh PDB insutri kreatif sebanyak Rp 642 triliun (7 % dari total pendapatan negara).
Mengenai
pertumbuhan industrinya sendiri, dari tahun 2013 ke 2014, industri ini meningkat sebesar 6,4 % dan lebih tinggi dari pada tingkat pertumbuhan nasional yaitu sebesar 5,7 %. Beliau juga mengungkapkan bahwa industri ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat berkembang lagi, karena ruang lingkup yang ada pada industri ini bukan saja dalam negeri, tetapi berpotensi di luar negeri juga. Selain perkembangan industri fesyen yang cukup baik, pertumbuhan ecommerce di Indonesia mengalami peningkatan cukup baik pula. Menurut data dari Vela Asia dan APJII yang dilakukan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa perkembangan nilai e-commerce akan mengalami peningkatan sekitar 4-7% setiap tahun, yang pada tahun 2015 diprediksi berhasil mendapatkan jumlah transaksi sebesar 18 miliar US Dollar. Pada tahun ini juga diprediksi jumlah online shopper mencapai 37 juta jiwa dari seluruh indonesia.
31
Gambar 2.6 Jumlah Transaksi Online dari Tahun 2012-2016
Sumber: Vela Asia Research
f)
Legal Saat ini, pemerintah sudah mulai menyadari bahwa perdagangan secara
elektronik (e-commerce) sudah mempunyai dampak yang cukup besar bagi perekonomian di Indonesia. Banyak pelaku usaha yang memanfaatkan perkembangan e-commerce Indonesia, seperti toko online, hotel, jasa penjualan tiket pesawat, dan berbagai jenis usaha lainnya. Total nilai transaksi yang cukup besar mendorong pemerintah untuk membuat Rancanan Peraturan Pemerintah yang mengatur transaksi secara ini. Tujuan adanya RPP ecommerce adalah supaya pelaku usaha dapat menjalankan kegiatan usahanya secara legal, jujur, tanpa mengabaikan hak konsumen.
32
2.1.2 Perkembangan Jeans di Indonesia 2.1.2.1 Pengertian Jeans Jeans adalah sebuah jenis pakaian yang mulai dikenalkan di Amerika semenjak abad ke-19. Jenis pakaian ini dipopulerkan oleh Levi Strauss yang saat ini sangat dikenal dengan produknya sebuah celana panjang yang kuat dan berwarna biru, serta dapat dipakai oleh pria dan wanita. Jeans berasal dari sebuah kota kecil yang bernama Genoa, Italia. Pertama kali dibuat pada abad ke-17 dan merupakan proses penggabungan antara cotton,dan bahan linen. Konon katanya, nama jeans sendiri berasal dari penemenu awalnya, yaitu seorang pelaut Italia yang selalu memakai bahan ini ke setiap tempat yang ia kunjungi, sehingga orang Prancis menyebut bleu de Genes atau yang berarti celana biru dari Genoa, dan yang kita kenal sekarang dengan sebutan Blue Jeans. 2.1.2.2 Istilah pada Jeans yang menjadi Ciri khas Pada sebuah jeans terdapat beberapa istilah-istilah yang sering diucapkan oleh para penggemarnya. Denim Denim adalah sebuah bahan dasar yang akan dibuat berbagai produk jeans. Denim sendiri merupakan nama tempat terciptanya kain itu (Serge de Nimes) yang terletak di Perancis. Warna biru dari denim pada mulanya berasal dari tumbuhan jenis indigofera tinctoria. Namun, pada era
33
masa kini, pewarna tersebut sudah bisa digantikan dengan pewarna kimia yang menghasilkan warna denim yang mirip aslinya. Oz Oz adalah satuan berat yang digunakan untuk mendeskripsikan berat dari bahan denim. Semakin tinggi angkanya maka semakin berat dan kaku kain denim tersebut. Oz berasal dari kata Onch (ons). Berat sebuah denim diukur dengan satuan yard. Misalkan denim dengan berat 12 oz, itu maksudnya kain denim sepanjang 1 yard memiliki berat 12 oz. Menurut beratnya kain denim dibagi menjadi 3 jenis, yaitu light wieght (12 oz ke bawah), mid-weight (12 oz hingga 16 oz), dan heavy-weight (diatas 16 oz). Arcuate Dalam bahasa Inggris, Arcuate berarti lengkungan. Teknik ini pertama kali digunakan oleh Levis. Levis melakukan teknik ini dengan teknik double-stitching pada bagian kantong belakang, dan sekarang menjadi trade-mark tertua di dunia. Beberapa brand besar di dunia, seperti Wrangler dan LEE memberikan jenis arcuate yang berbeda untuk membedakan antara produk satu dengan yang lainnya. Rivets Rivets adalah sebuah benda yang dipasang di daerah-daerah antara pertemuan 2 kain denim. Bentuknya biasanya bulat dan terbuat dari metal. Fungsi utamanya adalah menabaj kekuatan pada bagian tersebut (supaya kantong tidak copot.
34
Leather Patch Leather Patch adalah bagian label yang terletak di belakang jeans. Biasanya terdapat merk pembuat jeans tersebut. Leather Patch sendiri bisa dibuat dari beberapa jenis kulit, dari kulit sintetis,
hingga kulit asli,
bahkan untuk beberapa merk jeans, leather patch ini digantikan oleh kain. Bagian ini bisa disesuaikan jika jeans dipesan di tempat kustom jeans. 2.1.2.3 Pergeseran Makna Celana Jeans Menurut Nugroho (2011) makna dari celana jeans sudah berubah pada masa sekarang. Pada artikel tulisannya, beliau mengungkapkan bahwa pada mulanya jeans dikenakan oleh kaum hippies sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintah yang kapitalis pada saat itu. Filosofi awal mereka mengenai jeans adalah “celana seumur hidup” dengan menunjukkan walaupun jeans mereka sudah robek dan lama tidak terawat. Namun celana jeans itu masi tetap layak pakai. Saat ini, celana jeans sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat dunia dan Indonesia khususnya. Jeans dapat menjadi simbol bagi mereka yang merasa dirinya berjiwa muda.
2.2 Potensi di Jeans 2.2.1 Market Potential Jeans di Indonesia Potensial untuk industri fesyen di Indonesia masih sangat terbuka. Data dari BPS (2014) menunjukkan setiap tahunnya, industri ini berkembang rata-rata
35
7% per tahunnya. Hal ini, mendorong pertumbuhan brand lokal Indonesia. Jeans merupakan salah satu yang terkena dampaknya. Brand jeans lokal pun mulai bermunculan satu demi satu. Menurut pengamatan yang kami lakukan, terdapat 30 lebih brand jeans lokal yang ada di Indonesia. Setiap brand memiliki idealisme masing-masing dalam menjalankan bisnisnya. Berkut adalah beberapa brand yang cukup populer di Indonesia. Lea Jeans Lea merupakan brand jeans yang paling lama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1978. Walaupun sudah lama sekali, brand ini tetap eksis di pasar nasional dan internasional. Skala produksinya saat ini sudah mencapai 1 juta celana perbulan, dengan rata-rata omzet 200 miliar. Kunci Sukses Lea Menurut Rifatul Mahmudah (2013), selaku direktur brand Lea, dalam wawancara yang dilakukan majalah SWA mengatakan bahwa faktor brand adalah faktor utamanya. Logo pada Brand Lea dibuat seperti menggambarkan brand dari Amerika dengan warna biru dan merah, serta dikombinasikan bintang-bintang seperti bendera Amerika dan paruh burung elang. Hal ini dilakukan karena menurutnya pada saat itu, orang-orang masih beranggapan bahwa “best denim is America”. Hal ini ia terapkan di semua media Lea baik online maupun offline. Outlet yang dimiliki Lea tersebar di banyak tempat di Indonesia. Lea menitik beratkan penjualan melalui offline store yang merupakan official store Lea atau melalui departtement store seperti Matahari, Sogo, dan yang lainnya
36
Peter Says Denim Brand Peter Says Denim adalah brand yang tidak asing bagi para pencinta jeans di Indonesia. Bisnis ini didirikan olah Peter Firmansyah pada tahun 2008 di Bandung. Brand ini berhasil tembus pasar internasional dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan membuka outlet di beberapa negara seperti Malaysia, Kanada, Australia, dan Amerika. Kunci Sukses Peter Says Denim Peter Firmansyah menggunakan cara yang berbeda dari Lea Jeans. Peter melakukan pendekatan kepada konsumennya melalui musik. Ia merangkul bandband rock indie sebagai endorser-nya. Selain band musik lokal, seperti Supermand is Dead, Peter juga berhasil menggandeng band-band dari berbagai negara seperti We Shoot the Moon dan Before Their Eyes yang berasal dari Amerika, Silverstein dari kanada serta beberapa band asal Australia lainnya. Cara yang dilakukannya ini mengubah persepsi brand Peter Says Denim di mata target konsumennya menjadi Jeans yang mempunyai taraf internasional dan dipakai oleh pemusik internasional pula. Rumah Denim Walaupun bergerak dalam industri fashion jeans, Rumah Denim tidak seperti halnya kedua brand
sebelumnya. Bisnis Rumah Denim adalah
penyediaan jasa untuk kustom jeans. Bisnis ini dimulai ketika Muhammad Ali Akbar, pendiri Rumah Denim mempunyai masalah dengan ukuran jeansnya. Ia suka sekali merombak jeans miliknya. Dari situ, tercetuslah ide untuk membuat
37
jasa kustom jeans. Keuntungan yang didapat dari bisnis ini mencapai Rp 100 juta per bulan. 2.2.2 Online Market Potential di Indonesia Pertumbuhan pasar online pun cukup menggembirakan. Menurut data yang telah dilampirkan pada subbab 2.1, menunjukkan bahwa pada tahun 2014, penetrasi Internet di Indonesia baru mencapai 34,9% dan diprediksi mengalami perkembangan 5% setiap tahunnya. Jika data ini digabungkan dengan data pada gambar 2.6, maka jumlah transaksi pad tahun tersebut diperkirakan mencapai 27 Juta US Dollar.
2.3 Ekspetasi konsumen terhadap jeans Menurut penelitian yang dilakukan oleh Osmud, Jiang, dan Liu (2010), mengatakan bahwa terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi keputusan orang dalam membeli sebuah produk fashion, yaitu. Functionality (tangible) Yang dimaksud dengan functionality adalah faktor-faktor seperti performance dari pakaian, kenyamanan, serta daya tahan sebuah pakaian dan kemudahan perawatan sebuah pakaian. Poin-poin yang termasuk segi fungsional sebuah fashion adalah tingkat kenyamanan, ukuran yang pas (tipe potongan), serta kualitas yang baik Nilai estetis (intangible) Sedangkan nilai esteis yang dimaksud adalah penampakan dari sebuah produk, dengan kata lain model dari sebuah pakaian. Brand sebuah produk fesyen
38
juga meruapakan salah satu nilai estetis. Atribut yang termasuk dalam faktor estetis adalah harga, brand, dan asal negara. Kedua nilai tersebut berjalan berdampingan dan saling mendukung eksistensinya satu dengan yang lain (Holbrook, 1995). Sebagai contoh, celana kargo membunyai banyak sekali kantong. Kantong-kantong tersebut selain menjadi pemanis celana, namun juga mempunyai sisi fungsional yang tidak kalah pentingnya.
2.4 Brand pada fesyen Menurut Erica Corbellini (2015) brand merupakan faktor yang sangat penting bagi eksistensi sebuah produk fesyen. Menurutnya, yang membuat brand sangat penting dalam fesyen adalah Sebagai sarana komunikasi dari produsen kepada konsumen Diferensiasi nilai yang diusung sebuah produk Penentu strategi yang akan dipakai oleh perusahaan Kotler (2014) menjabarkan mengenai sebuah framework yang dikenal dengan brand positioning bull’s eye. Framework ini berguna bagi perusahaan untuk mengidentifikasi positioning dari sebuah brand.
39
Gambar 2.7 Brand Positioning Bull’s Eye
Sumber: Kotler, Philip, and Keller. Marketing Management, 14E, New Jersey, Prentice Hall, 2012, Print.
Brand positioning bull’s eye terdiri dari : Brand Mantra Brand mantra adalah kata kunci yang mewakili konsep, esensi, dan janji sebuah brand. Brand mantra hanya terdiri dari 2 hingga 5 kata kunci yang benar-benar mewakili sebuah brand. Tujuan utama dari brand mantra ini adalah supaya perusahaan dan seluruh pegawai yang ada dalam perusahaan tersebut tetap keep-on-track pada setiap aktivitas yang mewakili
40
perusahaan tersebut.
Misalnya pada persuahaan kopi Starbucks brand
mantra yang digunakan adalah rich, rewarding, dan coffee experience. POP (Point of Parity) POP adalah kesamaan nilai atau fungsi sebuah produk dengan produkproduk serupa dari perusahaan yang lain. Misalnya pada contoh Starbucks adalah harga yang premium (sama atau serupa dengan beberapa gerai kopi yang lain) dan terdapat campur tangan lokal baik dari kopi maupun pekerja gerai tersebut. POD (Point of Difference) POD adalah perbedaan yang dimiliki antara produk satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini berupa value atau nilai yang terdapat pada sebuah produk. Misalkan gerai kopi Starbucks mempunyai perbedaan nilai dengan gerai kopi yang lain yaitu rich sensory cunsumtion momens, friendly service, variation in coffee, fresh-high quality coffee. Subtantators (Reason-to-believe) Substantators (reason-to-believe) merupakan sesuatu yang dimiliki oleh sebuah produk yang membuat konsumen mempercayai value(nilai) yang dikomunikasikannya. Misalnya, untuk membuktikan pelayanan yang ramah, barista pada gerai kopi Starbbucks selalu menyebutkan nama pemesan bagi setiap konsumennya. Value/Personality/Character
41
Values/Personality/Character adalah aspek intangible dari sebuah perusahaan yang diberikan kepada konsumennya. Aspek ini akan didapat setelah perusahaan mengetahui siapa target dan mendapatakan insight dari konsumennya.
Misalkan,
gerai
kopi
Starbucks
membuat
image
perusahaannya sebagai perusahaan yang youthful, caring dan contemporary setelah mendapat insight bahwa minum kopi terkadang bukan pengalaman yang menarik dari target konsumennya. Executional Value Tahap ini adalah pengaplikasian value yang dimiliki perusahaan dalam aspek tangible. Misalnya, gerai Starbucks mempunyai logo yang berwarna hijau yang melambangkan kenyamanan dan natural, dan bentuk logo yang terdapat lambang wanita yang menggambarkan pengalaman yang akan didapat ketika meminum kopi. Aspek ini sangat erat hubungannya dengan brand element.
2.5 E-Commerce Menurut Kotler (2014) E-commerce adalah perusahaan atau pedagang yang menggunakan website untuk sarana bertransaksi atau untuk memfasilitasi penjualan dari produk dan servisnya secara online. Menurutnya, ada 2 tipe dari e-commerce, yaitu : Pure click companies Maksud dari Pure-click companies adalah perusahaan yang menggunakan online sistem secara penuh dalam penjualan produk atau jasanya. Contoh perusahaan jenis
42
ini adalah online store, seperti Lazada, mesin pencari, situs-situs yang memuat konten musik secara online dan sebagainya. Toko jenis ini tidak mempunyai toko fisik.
Brick and click companies Brick and click companies adalah perusahaan yang menggunakan online sistem serta offline sistem, yaitu toko secara bersamaan. Biasanya tipe seperti ini menghadirkan fitur-fitur online ke dalam toko fisiknya.Tujuan dari e-commerce tipe ini adalah untuk memaksimalkan experience yang didapat oleh konsumen dalam berbelanja. Contoh ecommerce tipe ini adalah Bhinneka.com yang mempunyai online dan toko fisik sekaligus. 2.5.1 Elemen e-commerce Menurut Fung Fuk Lestario (2014), e-commerce mempunyai 5 elemen yang sangat penting yang harus bersinergi antara satu dengan yang lain.
Gambar 2.8 Lima Elemen E-Commerce
43
Sumber: Global Entrepreneutship Indonesia
Berikut adalah 5 elemen yang dimaksud Demand Demand atau permintaan adalah prediksi dari potensi permintaan akan sebuah produk yang bisa diraih oleh pasar saat ini. Hal ini sangat erat hubungannya dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebuah daerah atau negara. Connectivity Connectivity adalah aspek sarana penunjang dalam melakukan e-commerce. Contohnya adalah tingkat penetrasi internet yang terjadi di Indonesia sangat mempengaruhi akses konsumen ke situs-situs e-commerce. Logistics Logistics adalah kualitas pengiriman logistik yang ada pada sebuah negara untuk menjangkau konsumennya yang berada di berbagai tempat. Misalnya untuk daerah Jawa, logistik mudah didapat, sedangkan untuk wilayah Papua, pengiriman logistik akan mengalami kendala yang lebih besar dibandingkan di Jawa. Technology Kesiapan aspek teknologi yang terdapat pada sebuah negara untuk menunjang kegiatan e-commerce. Misalkan jika di Indonesia sebuah perusahaan ingin menjual jasa layanan film melalui streaming di Internet.
44
Maka faktor yang harus diperhatikan adalah kecepatan internet yang cukup cepat dan stabil serta server yang siap untuk menyimpan data film itu secara cloud, dan sebagainya Payment Payment atau pembayaran adalah salah satu kunci sukses dalam sebuah ecommerce. Semakin mudah dan aman cara yang disediakan oleh perusahaan untuk konsumen melakukan pembayaran, maka konsumen tentu akan mempunyai ketertarikan lebih untuk belanja online. Cara pembayaran yang bisa disediakan oleh para e-commerce saat ini sudah cukup banyak, seperti transfer online, online debit yang sudah terinterasi dengan bank provider, bahkan transaksi menggunakan kartu kredit secara online.
2.6 Model Kanvas
45
Gambar 2.9 9 Building Blocks
Menurut Keeley, Pikkel, Quinn, & Walters (2013) model bisnis menggambarkan bagaimana sebuah organisasi membuat, mengantarkan, dan mengkap value secara jelas yang dijabarkan sebagai 9 bulding blocks atau yang dikenal juga dengan Business Model Canvas. The 9 Building Blocks terdiri dari: 2.6.1 Customer Segment Pengertian dari customer segment adalah sekumpulan orang dan/atau organisasi yang menjadi tujuan untuk dijangkau dan dilayani. Pada tahap ini, perlu dilakukan penelitian mengenai target konsumen yang akan kita tuju. 2.6.2 Value Proposition Merupakan sebuah solusi dari masalah yang di hadapi konsumen dan dapat memuaskan kebutuhan dari konsumen .Sebuah value preposition memberikan sebuah nilai kepada segment konsumen yang terdiri dari beberapa elemen yang di butuhkan oleh segmentasi. Berikut merupakan beberapa elemen yang berkontribusi dalam membentuk value preposition: Newness Value preposition yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen yang baru, yang sebelumnya belum dapat di rasakan konsumen karena tidak ada/belum ada penawaran yang sama. Performance
46
Meningkatkan kinerja sebuah produk dan jasa yang merupakan cara yang umum dilakukan untuk membuat sebuah value. Customization Merancang produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen secara individu maupun kelompok untuk membuat sebuah value. Getting the job done Dapat
menciptakan
value
untuk
membantu
konsumen
dalam
menyelesaikan pekerjaannya dengan mudah. Design Desain merupakan sebuah bagian penting dalam membuat value. Produk dapat terlihat luar biasa dengan desain yang superior. Brand/status Konsumen dapat menciptakan sebuah value lewat produk brand tertentu yang di gunakannya. Price Menawarkan value yang sama dengan harga yang lebih rendah untuk memuaskan segmentasi konsumen yang sensitif terhadap harga. Cost reduction Membantu konsumen untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi produk dan jasa dapat menjadi cara untuk menciptakan value. Risk reduction
47
Membantu konsumen mengurangi resiko yang dihadapat ketika mengkonsumsi produk dan jasa. Accessibility Membuat produk dan jasa dapat tersedia bagi konsumen, ketika sebelumnya tidak dapat mengakses produk dan jasa tersebut. Convenience/usability Membuat sebuah produk mudah untuk digunakan dapat menciptakan sebuah value yang penting. 2.6.3 Channel Merupakan
cara
sebuah
perusahaan
mengkomunikasikan
dan
menjangkau konsumen untuk menghantarkan value baik melalui komunikasi dan distribusi. Channel memiliki peran yang penting dalam memberikan pengalaman konsumen berhubungan dengan perusahaan. Berikut merupakan fungsi channel: Meningkatkan kesadaran konsumen akan produk dan jasa yang di tawarkan perusahaan. Membantu konsumen mengevaluasi value proposition yang disampaikan perusahaan. Memberikan akses kepada konsumen membeli produk dan jasa. Menyampaikan value proposition kepada konsumen. Menyediakan bantuan kepada konsumen setelah melakukan pembelian produk atau jasa (post-purchase).
48
2.6.4 Customer Relationship Merupakan hubungan yang terjalin diantara perusahaan dengan segmen konsumen yang spesifik. Customer relationship didorong dari beberapa motif berikut: Mengakuisisi konsumen Mempertahankan konsumen Meningkatkan penjualan (upselling) Berikut merupakan beberapa kategori customer relationship: 1. Personal Assistance Merupakan hubungan berdasarkan interaksi dengan manusia. Konsumen dapat berkomunikasi dengan customer service untuk mendapatkan bantuan pada saat proses berbelanja atau setelahnya. 2. Dedicated personal assistance Merupakan hubungan yang dibuat secara khusus dengan periode waktu yang lama, dimana hanya di dedikasi kepada sebagian konsumen yang dilayani oleh personal assistant. 3. Self-service Merupakan hubungan relasi, dimana perusahaan menyediakan seluruh kebutuhan yang di butuhkan oleh konsumen agar dapat melayani diri sendiri. 4. Automated services Merupakan campuran dari hubungan self-service dengan proses secara
49
otomatis dengan menggunakan mesin atau secara online. 5. Communities Perusahaan memanfaatkan komunitas untuk lebih terlibat dalam berbagi pengetahuan serta penyelesaian masalah. Perusahaan dapat mengenal konsumennya lebih dalam lewat komunitas. 6. Co-creation Merupakan hubungan dimana perusahaan memberikan kesempatan kepada konsumen ikut dalam membuat sebuah nilai. 2.6.5 Revenue Streams Merupakan gambaran dari pemasukan yang dihasilkan oleh perusahaan dari para konsumen. Terdapat 2 tipe revenue streams yang dapat terjadi dalam model bisnis: Pendapatan per transaksi yang dihasilkan dari pembayaran sekali transaksi Pendapatan
berulang
yang
dihasilkan
dari
pembayaran
yang
berkelanjutan baik pada saat penyampaian value proposition pada konsumen atau pada saat penyediaan jasa bantuan pada konsumen setelah melakukan transaksi (post-purchase) Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghasilkan revenue streams: 1. Asset sale Keuntungan diperoleh dengan cara menjual hak kepemilikan lewat suatu produk.
50
2. Usage fee Keuntungan yang diperoleh berdasarkan jasa yang digunakan. Semakin banyak jasa yang digunakan, maka semakin besar biaya yang harus dibayar konsumen. 3. Subscription fees Keuntungan yang diperoleh dengan cara menjual secara terusmenerus/berlangganan akses sebuah jasa yang di tawarkan. 4. Lending/Renting/Leasing Keuntungan yang diperoleh dengan menjual hak guna dari sebuah aset dalam waktu tertentu. 5. Licensing Keuntungan yang diperoleh dengan cara memberikan konsumen izin untuk menggunakan property intelektual yang dilindungi. Sebagai timbal baliknya konsumen harus membayar biaya lisensi tersebut. 6. Brokerage fees Keuntungan yang diperoleh dengan cara perusahaan menjadi penengah antara kedua belah pihak. 7. Advertising Keuntungan yang diperoleh lewat biaya iklan produk, jasa, atau brand tertentu.
51
2.6.7 Key Resource Key Resource menggambarkan aset penting bagi perusahaan untuk dapat menjalan model bisnis. Terdapat 4 kategori key resource dalam sebuah model bisnis: 1. Physical Kategori ini merupakan sebuah aset fisik yang dimiliki sebuah perusahaan. 2. Intellectual Merupakan sumber intelektual seperti brand, hak paten dan hak cipta, kerja sama dan database konsumen merupakan komponen yang penting dalam sebuah model bisnis. 3. Human Setiap perusahaan memerlukan sumber daya manusia. SDM yang kompeten merupakan hal yang sangat penting dalam industry kreatif. 4. Financial Modal yang berupa uang tunai, pinjaman, atau saham dalam suatu bisnis yang digunakan dalam menjalankan model bisnis. 2.7.8 Key Activities Key activities merupakan sekumpulan aktivitas penting yang dilakukan perusahaan untuk menjalankan model bisnis. Terdapat 3 kategori aktivitas, yaitu: 1. Production Aktivitas yang berhubungan dengan mendesain, membuat dan
52
menyampaikan produk dengan jumlah yang besar atau dengan kualitas yang unggul. 2. Problem solving Aktivitas yang berhubungan dengan solusi baru yang diberikan untuk masalah yang dihadapi konsumen. 3. Platform/network Model bisnis yang di desain dengan sebuah platform sebagai sumber daya yang penting di dominasi oleh platform atau network. Network, piranti lunak, dan brand dapat berfungsi sebagai platform. 2.6.8 Key Partner Perusahaan menjalin hubungan kerja sama/rekanan dengan berbagai tujuan, dan hal ini menjadi sebagai landasan dari berbagai model bisnis. Perusahaan menciptakan aliansi untuk mengoptimalkan model bisnis, mengurangi resiko, atau memperoleh sumber daya. Terdapat 4 macam tipe kerja sama/rekanan, yaitu: 1. Strategic alliance between non-competitors 2. Coopetition: Strategic alliance between competitors 3. Usaha bersama untuk membangun bisnis baru 4. Relasi pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat dipercaya.
53
2.6.9 Cost Structure Merupakan berbagai biaya yang akan muncul ketika menjalankan sebuah model bisnis. Membuat dan mengantarkan value, menjaga hubungan dengan konsumen, dan menghasilkan keuntungan tentunya akan memerlukan biaya. Terdapat 2 jenis cost structure, yaitu: 1. Cost-driven Model bisnis cost-driven berfokus pada meminimalisir biaya sebisa mungkin, hal ini bertujuan untuk menciptakan dan menjaga biaya pengeluaran tetap kecil. Cost structure ini digunakan pada produk atau jasa dengan harga yang murah. 2. Value-driven Model bisnis value-driven tidak terlalu memperhatikan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk mendesain model bisnis, namun lebih berfokus pada penciptaan sebuah value. Biasanya value proposition dengan tingkat pelayanan yang lebih personal merupakan karakteristik model bisnis value-driven. Cost structure memiliki 4 karakteristik, yaitu: 1. Fixed costs Merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh sama sekali dengan jumlah barang atau jasa yang diproduksi/dihasilkan. Beberapa contohnya seperti biaya gaji, biaya sewa dan biaya fasilitas produksi. 2. Variable costs
54
Merupakan biaya yang besarnya bergantung dari jumlah barang atau jasa yang diproduksi/dihasilkan. Contohnya seperti festival musik yang biasanya memiliki karakteristik biaya yang tinggi pada variable costs. 3. Economies of scale Merupakan sebuah keuntungan dari biaya yang semakin kecil maka akan semakin besar output yang dihasilkan. Contohnya seperti perusahaan yang menjual barang grosir yang membeli barang dengan harga yang murah karena jumlah pembelian yang besar. 4. Economies of scope Merupakan sebuah keuntungan dari biaya yang akan lebih murah saat operasional perusahaan menjadi lebih besar. Contohnya seperti pada sebuah perusahaan besar yang melakukan aktivitas marketing dan dristribusi yang lebih efisien karena mendukung berbagai macam produk.