BAB II VALUE PROPOSITION
2.1. Sejarah Anjing Anjing adalah salah satu hewan menyusui (mamalia) dan pemakan daging (karnivora). Menurut Kaminski dan Pescini (2014), anjing telah mengalami domestikasi (penjinakan hewan liar) dan termasuk kedalam kelompok Canidea Familiaris, yang terdiri dari 35 spesies sejak 10 juta tahun yang lalu. Berdasarkan bukti genetik berupa DNA menunjukan terdapat tiga kelompok besar pada keluarga anjing yaitu Red Fox, South American Canids dan Wolf. Namun dari ketiga kelompok tersebut anjing merupakan salah satu sepupu terdekat serigala abu –abu (Kaminski dan Pescini, 2014). Anjing merupakan salah satu jenis hewan peliharaan yang sudah ada sejak berabad – abad yang lalu. Anjing banyak dipelihara dan dijadikan teman bermain, hal ini dikarenakan anjing merupakan hewan yang sangat mudah bersahabat dengan manusia, setia, lucu, dan pintar. Selain sebagai teman bermain, biasanya anjing digunakan untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari.
12
13
2.2. Jenis-jenis Anjing Menurut Sanusi (2004), jenis – jenis anjing dikelompokkan berdasarkan perbedaan ukuran. Berdasarkan ukuran, anjing dibagi menjadi dua yaitu anjing ukuran besar dan ukuran kecil.
Gambar 2. 1 Anjing berukuran besar (Sumber: Dokumen Penulis)
14
Gambar 2. 2 Anjing berukuran kecil (Sumber: Dokumen Penulis)
Menurut Hatmosrojo dan Budiana (2003), anjing bermanfaat untuk membantu manusia. Berikut adalah manfaat anjing dalam membantu manusia: 1.
Sebagai penjaga
2.
Sebagai pemburu
3.
Sebagai anjing tempur
4.
Sebagai anjing polisi
5.
Sebagai pelacak
6.
Sebagai pengirim berita
7.
Menolong orang buta dan SAR
8.
Sebagai anjing pacu
15
2.3. Perawatan Anjing Perawatan tidak hanya untuk manusia saja tetapi hewan peliharaan khususnya anjing pun membutuhkan perawatan. Namun perawatan yang dibutuhkan anjing berbeda dengan manusia. Berikut beberapa perawatan yang dibutuhkan anjing. 1. Grooming dan Spa Menurut Blackburn (2008), grooming dan spa anjing merupakan salah satu hal yang penting bagi kesehatan anjing. Perawatan ini harus dilakukan secara rutin agar kulit dan bulu anjing terjaga kebersihannya dan hal ini dapat membuat anjing merasa nyaman. Grooming dan spa pada anjing berfungsi untuk menghilangkan kotoran, sel kulit mati, bau badan anjing serta mencegah bakteri yang menyebabkan infeksi kulit. Adanya treatment dan pijatan dapat membuat anjing peliharaan menjadi lebih segar dan relaks. 2. Cek kesehatan Pengecekan kesehatan anjing perlu dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa anjing yang dipelihara sehat. Menurut Sant (2006), pengecekan kesehatan dapat dilakukan sendiri dirumah, namun jika pada saat pengecekan ada hal yang tidak beres terhadap anjing peliharaan maka sebaiknya segera bawa anjing tersebut ke klinik atau rumah sakit hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Terdapat beberapa penyakit – penyakit pada anjing yaitu adalah distemper, leptospirosis, parvovirus canine, rabies, dan
16
granumaltosa hepatitis. Untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak menyerang anjing maka anjing perlu diberi vaksin rutin.
2.4. Definisi Kafe Menurut KBBI, kafe adalah sebuah tempat minum dimana pengunjung dapat memesan minuman dan makanan seperti kopi, teh dan kue – kue. Selain itu, kafe juga biasanya digunakan untuk tempat berkumpul bersama temanteman. Kafe juga memanjakan para pengunjung dengan menyediakan beberapa fasilitas seperti musik dan Wi-Fi (Wireless Fidelity).
2.5. Customer Insight Untuk melihat customer insight dalam pembuatan bisnis model ini dengan menyebarkan kuesioner. Total responden pengisian kuesioner ini berjumlah 200 responden dengan 80 responden mengisi secara online dan 120 responden mengisi secara offline. Kuesioner offline disebarkan di Gajah Mada pet corner dan di wilayah Jakarta Utara. Berikut merupakan hasil kuesioner yang disebarkan.
17
Usia 40.0%
35.5%
35.0% 30.0%
28.5%
25.0% 20.0%
17.0%
15.0%
15.0% 10.0% 4.0%
5.0% 0.0% Dibawah 25 25 - 35 tahun 36 - 45 tahun 46 - 55 tahun tahun
Diatas 55 tahun
Gambar 2. 3 Hasil Kuesioner Usia Tabel 2. 1 Tabel Jawaban Kuesioner Usia Pilihan Jawaban Dibawah 25 tahun 25 - 35 tahun 36 - 45 tahun 46 - 55 tahun Diatas 55 tahun Total
Jumlah Responden 57 71 34 30 8 200
Persentase 28,5% 35,5% 17,0% 15,0% 4,0% 100,0%
Dari 200 responden sebanyak 28,5% responden berusia dibawah 25 tahun dan sebanyak 71,5% responden berusia 25 – 55 tahun. Berdasarkan hasil kuesioner pada pertanyaan usia, 71,5% responden sesuai dengan target segmentasi Pooch Village yaitu berusia 25-55 tahun.
18
Jenis Kelamin 60.0%
56.5%
50.0%
43.5%
40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0% Perempuan
Laki-laki
Gambar 2. 4 Hasil Kuesioner Jenis Kelamin Tabel 2. 2 Tabel Jawaban Kuesioner Jenis Kelamin Pilihan Jawaban Perempuan Laki-laki Total
Jumlah Responden 113 87 200
Persentase 56,5% 43,5% 100,0%
Dari 200 responden, 56,5% responden berjenis kelamin perempuan dan 43,5% responden berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan hasil kuesioner pada pertanyaan tersebut, hasil survei memenuhi target segmentasi Pooch Village karena target customer segment Pooch Village tidak membedakan jenis kelamin sehingga pelanggan dapat berupa perempuan dan laki-laki.
19
Lokasi tempat tinggal anda? 60.0%
54.0%
50.0% 40.0% 30.0%
20.0%
16.5%
10.0%
6.0%
7.5%
Jakarta Pusat
Jakarta Timur
11.0% 5.0%
0.0% Jakarta Barat
Jakarta Utara
Jakarta Selatan
Lainnya
Gambar 2. 5 Hasil Kuesioner 1 Tabel 2. 3 Tabel Jawaban Kuesioner 1 Pilihan Jawaban Jakarta Barat Jakarta Utara Jakarta Pusat Jakarta Timur Jakarta Selatan Lainnya Total
Jumlah Responden 33 108 12 15 10 22 200
Persentase 16,5% 54,0% 6,0% 7,5% 5,0% 11,0% 100,0%
Dari 200 responden terdapat sebanyak 54% responden tinggal di wilayah Jakarta Utara, 16,5% responden bertempat tinggal di Jakarta Barat, 5% di Jakarta Selatan, 7,5% di Jakarta Timur, 6% di Jakarta Pusat dan 11% di luar Jakarta seperti Bogor, Bekasi, Depok dan Tangerang. Target segmentasi Pooch Village adalah semua masyarakat yang tinggal di daerah Jakarta. Berdasarkan hasil kuesioner dimana mayoritas responden tinggal di Jakarta Utara dan
20
memiliki anjing (data ada pada lampiran), data tersebut mendukung Pooch Village dalam membuka bisnis di wilayah Jakarta Utara.
Apakah pekerjaan anda? 28.5%
30.0% 25.0% 20.0%
26.5% 21.5%
16.5%
15.0% 7.0%
10.0% 5.0%
0.0%
0.0%
0.0%
Gambar 2. 6 Hasil Kuesioner 2 Tabel 2. 4 Tabel Jawaban Kuesioner 2 Pilihan Jawaban Pelajar/Mahasiswa Karyawan Wirausaha Ibu Rumah Tangga Pensiunan Tidak bekerja Lainnya Total
Jumlah Responden 33 57 53 43 0 0 14 200
Persentase 16,5% 28,5% 26,5% 21,5% 0,0% 0,0% 7,0% 100,0%
Dari total 200 responden, 16,5% responden merupakan mahasiswa, 28,5% merupakan karyawan, 26,5% merupakan wirausaha, 21,5% merupakan
21
ibu rumah tangga dan 7% memiliki pekerjaan di luar dari pilihan. Berdasarkan hasil survei, dapat dilihat bahwa penghasilan di atas Rp 5.000.000 adalah masyarakat yang bekerja sebagai karyawan dan wirausaha (data berada pada lampiran).
Berapa pendapatan anda dalam satu bulan? 30.0% 25.0%
27.5%
28.0% 22.5%
22.0%
20.0%
15.0% 10.0% 5.0% 0.0% Dibawah Rp 5.000.000
Rp 5.000.000 - Rp Rp 10.000.001- Rp 10.000.000 20.000.000
Diatas Rp 20.000.000
Gambar 2. 7 Hasil Kuesioner 3 Tabel 2. 5 Tabel Jawaban Kuesioner 3 Pilihan Jawaban Dibawah Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000 Rp 10.000.001- Rp 20.000.000 Diatas Rp 20.000.000 Total
Jumlah Responden 44 55 56 45 200
Persentase 22,0% 27,5% 28,0% 22,5% 100,0%
Dari total 200 responden, sebanyak 22% responden memiliki penghasilan dibawah Rp 5.000.000 dan sebanyak 78% responden memiliki
22
pendapatan diatas Rp 5.000.000. Berdasarkan hasil kuesioner, 78% mewakili target segmentasi Pooch Village yaitu masyarakat yang mempunyai penghasilan di atas Rp 5.000.000 karena menurut Sunaryo (2013) untuk merawat anjing diperlukan pendapatan minimal Rp 5.000.000 per bulannya.
Apakah anda memiliki anjing sebagai hewan peliharaan? 90.0% 80.0% 70.0% 60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0%
78.0%
22.0%
Ya
Tidak
Gambar 2. 8 Hasil Kuesioner 4 Tabel 2. 6 Tabel Jawaban Kuesioner 4 Pilihan Jawaban Ya Tidak Total
Jumlah Responden 156 44 200
Persentase 78,0% 22,0% 100,0%
Dari total 200 responden terdapat sebanyak 78% responden yang memiliki anjing dan 22% responden tidak memiliki anjing karena tidak dapat ijin, takut terhadap anjing, tidak mempunyai waktu dan tidak punya
23
pengalaman merawat anjing. Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 78% responden memiliki anjing sehingga Pooch Village memiliki pangsa pasar yang besar dalam bisnis ini. Hal ini dikarenakan Pooch Village tidak hanya memiliki bisnis kafe tetapi juga memiliki bisnis perawatan, penitipan, penjualan makanan dan aksesoris anjing.
Seberapa sering anda membawa anjing anda untuk melakukan perawatan dalam sebulan? 40.0% 35.0% 30.0% 25.0% 20.0% 15.0% 10.0% 5.0% 0.0%
35.3%
22.4% 15.4%
14.7%
12.2%
0.0% Tidak pernah
Satu kali
Dua kali
Tiga kali
Empat kali Lebih dari empat kali
Gambar 2. 9 Hasil Kuesioner 5 Tabel 2. 7 Tabel Jawaban Kuesioner 5 Pilihan Jawaban Tidak pernah Satu kali Dua kali Tiga kali Empat kali Lebih dari empat kali Total
Jumlah Responden 19 35 23 55 24 0 156
Persentase 12,2% 22,4% 14,7% 35,3% 15,4% 0,0% 100,0%
24
Dari hasil kuesioner, 12,2% responden tidak pernah membawa anjingnya untuk melakukan perawatan, 22,4% responden membawa anjing untuk melakukan perawatan sebulan sekali, 65,4% responden membawa anjingnya lebih dari dua kali dalam sebulan untuk melakukan perawatan. Pooch Village menyediakan tempat perawatan untuk kecantikan bulu, klinik dan spa anjing. Dari survei ini, dapat dilihat bahwa 87,8% responden minimal membawa anjingnya untuk melakukan perawatan sebulan sekali.
Berapa kira-kira biaya perawatan anjing tersebut (per satu ekor) dalam satu bulan? 32.7%
35.0% 30.0% 25.0%
21.2%
20.0% 15.0%
13.5%
15.4%
17.3%
10.0%
5.0% 0.0% Dibawah Rp 100.000
Rp 100.000 - Rp 250.001 - Rp 400.001 Rp 250.000 Rp 400.000 Rp 550.000
Gambar 2. 10 Hasil Kuesioner 6
Diatas Rp 550.000
25
Tabel 2. 8 Tabel Jawaban Kuesioner 6 Pilihan Jawaban Dibawah Rp 100.000 Rp 100.000 - Rp 250.000 Rp 250.001 - Rp 400.000 Rp 400.001 - Rp 550.000 Diatas Rp 550.000 Total
Jumlah Responden 21 33 51 24 27 156
Persentase 13,5% 21,2% 32,7% 15,4% 17,3% 100,0%
Dari 156 responden yang ada, terdapat 21 responden yang mengeluarkan biaya untuk perawatan anjing dibawah Rp 100.000 dalam satu bulan, 33 responden mengeluarkan biaya sebanyak Rp 100.000 – Rp 250.000, 51 responden mengeluarkan biaya Rp 250.001 – Rp 400.000, 24 responden mengeluarkan biaya Rp 400.001 – Rp 550.000 dan sebanyak 27 responden mengeluarkan biaya diatas Rp 550.000 untuk biaya perawatan anjing yang dipelihara dalam satu bulan. Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa 65.4% dari para pemilik anjing peliharaan dapat mengeluarkan biaya untuk perawatan anjingnya sebesar Rp 250.991 – Rp 400.000 per bulannya.
26
Apakah anda tergabung dalam komunitas anjing? 80.0%
72.4%
70.0% 60.0% 50.0% 40.0% 27.6%
30.0% 20.0% 10.0% 0.0% Ya
Tidak
Gambar 2. 11 Hasil Kuesioner 7 Tabel 2. 9 Tabel Jawaban Kuesioner 7 Pilihan Jawaban Ya Tidak Total
Jumlah Responden 113 43 156
Persentase 72,4% 27,6% 100,0%
Dari total 156 responden, terdapat 113 responden yang tergabung dalam komunitas pencinta anjing dan 43 responden lainnya tidak bergabung dalam komunitas pencinta anjing. Dari grafik yang ada, dapat dilihat bahwa sebanyak 72,4% dari responden tergabung dalam komunitas pencinta anjing. Hal ini menandakan banyaknya masyarakat yang menyukai anjing.
27
Dimana anda biasanya mendapat informasi mengenai anjing? Jawaban dapat lebih dari 1. 40.0%
33.7%
35.0% 30.0%
31.6%
26.7%
25.0% 20.0% 15.0% 8.0%
10.0% 5.0% 0.0% Komunitas anjing
Social media
Media cetak
Lainnya
Gambar 2. 12 Hasil Kuesioner 8 Tabel 2. 10 Tabel Jawaban Kuesioner 8 Pilihan Jawaban Komunitas pencinta anjing Social media Media cetak Lainnya Total
Jumlah Responden 113 143 134 34 424
Persentase 26,7% 33,7% 31,6% 8,0% 100,0%
Para pemilik anjing tentu memerlukan informasi mengenai anjing peliharaan mereka. Pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui dari mana informasi didapatkan. Dari total 156 responden yang ada, mereka mendapatkan informasi mengenai anjing melalui komunitas pencinta anjing, social media dan media cetak diantaranya terdapat 26.7% yang memilih komunitas pencinta anjing, sebanyak 33.7% yang memilih social media, 31.6% memilih media
28
cetak dan 8% memilih lainnya karena responden mendapatkan informasi mengenai anjing melalui teman atau pet shop.
Dimana anda biasanya membeli perlengkapan anjing (makanan, kandang dan aksesoris lainnya)? Jawaban dapat lebih dari 1. 50.0%
45,8% 36.4%
40.0% 30.0% 20.0%
6.2%
10.0%
9.1% 2.5%
0.0% Pet shop
Pusat Pasar hewan Secara online perbelanjaan
Lainnya
Gambar 2. 13 Hasil Kuesioner 9 Tabel 2. 11 Tabel Jawaban Kuesioner 9 Pilihan Jawaban Pet shop Pusat perbelanjaan Pasar hewan Secara online Lainnya Total
Jumlah Responden 111 88 15 22 6 242
Persentase 45,8% 36,4% 6,2% 9,1% 2,5% 100,0%
Grafik diatas menunjukan bahwa sebanyak 45,8% dari 156 responden yang ada membeli perlengkapan anjing di pet shop. Hal ini dikarenakan pet shop merupakan tempat yang menyediakan perlengkapan anjing. Dari presentase data diatas mendukung Pooch Village yang menjual berbagai
29
perlengkapan anjing berupa aksesoris dan makanan anjing dikarenakan banyaknya pemilik anjing yang ingin memenuhi kebutuhan anjing mereka.
Produk makanan apa yang anda berikan kepada anjing peliharaan anda? Jawaban dapat lebih dari 1. 30.0% 24.6%
25.0% 20.0%
21,2%
19.2%
17.0%
15.0%
10.4% 7.6%
10.0% 5.0% 0.0% Prokanin
Pedigree
Alpo
Royal Canin
Max
Gambar 2. 14 Hasil Kuesioner 10 Tabel 2. 12 Tabel Jawaban Kuesioner 10 Pilihan Jawaban Prokanin Pedigree Alpo Royal Canin Max Lainnya Total
Jumlah Responden 61 78 54 24 33 67 317
Persentase 19,2% 24,6% 17,0% 7,6% 10,4% 21,2% 100.0%
Lainnya
30
Grafik diatas menunjukan bahwa sebanyak 24.6% dari 156 responden memilih Pedigree sebagai produk makanan yang responden berikan kepada anjing peliharaan mereka. Hal ini dikarenakan harga dari produk ini relatif murah dibandingkan yang lain dan produk makan ini lebih mudah ditemukan dimana saja seperti mall, Carefour, dan pet shop. Dari pertanyaan tersebut Pooch Village dapat mengetahui makanan apa saja yang paling diminati oleh para pemilik anjing sehingga memberikan informasi bagi Pooch Village dalam pengadaan makanan yang akan dijual.
Dimana tempat anda biasa menghabiskan waktu bersama hewan peliharaan? 60.0%
56.4%
50.0% 34.6%
40.0% 30.0% 20.0%
9.0%
10.0%
0.0%
0.0% Rumah
Taman
Pusat perbelanjaan atau mall
Gambar 2. 15 Hasil Kuesioner 11
Lainnya
31
Tabel 2. 13 Tabel Jawaban Kuesioner 11 Pilihan Jawaban Rumah Taman Pusat perbelanjaan atau mall Lainnya Total
Jumlah Responden 88 54 14 0 156
Persentase 56,4% 34,6% 9,0% 0,0% 100,0%
Dari total 156 responden, terdapat 88 responden yang menghabiskan waktu dengan hewan peliharaan di rumah saja, sebanyak 54 responden menghabiskan waktu dengan hewan peliharaan mereka di taman dan sebanyak 14 responden menghabiskan waktunya dengan hewan peliharaan mereka dipusat perbelanjaan atau mall. Dari grafik yang ada, dapat dilihat bahwa kurangnya tempat untuk pemilik anjing dan hewan peliharaan untuk menghabiskan waktu selain di rumahnya.
Apakah anda pernah menitipkan anjing anda di tempat penitipan? 80.0% 70.0%
69.2%
60.0% 50.0% 40.0%
30.8%
30.0% 20.0% 10.0% 0.0% Ya
Tidak
Gambar 2. 16 Hasil Kuesioner 12
32
Tabel 2. 14 Tabel Jawaban Kuesioner 12 Pilihan Jawaban Ya Tidak Total
Jumlah Responden 108 48 156
Persentase 69,2% 30,8% 100,0%
Dari total 156 responden terdapat 69,2% responden yang menitipkan anjingnya dan 30,8% tidak pernah menitipkan anjingnya sama sekali. Pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui ketertarikan pemilik anjing dalam menggunakan jasa penitipan. Banyaknya responden yang pernah menitipkan anjing menunjukkan bahwa jasa penitipan Pooch Village banyak memiliki peminat.
Apakah yang anda perhatikan ketika menitipkan anjing? Jawaban dapat lebih dari 1. 35.0% 30.0% 25.0% 20.0% 15.0% 10.0% 5.0% 0.0%
30.8% 21.9%
24.2%
23.1%
0.0% Kebersihan tempat
Kualitas makanan anjing
Perawatan anjing (rutinitas pemberian makanan)
Keamanan
Gambar 2. 17 Hasil Kuesioner 13
Lainnya
33
Tabel 2. 15 Tabel Jawaban Kuesioner 13 Pilihan Jawaban Kebersihan tempat Kualitas makanan anjing Perawatan anjing (rutinitas pemberian makanan) Keamanan Lainnya Total
Jumlah Responden 108 77 85 81 0 351
Persentase 30,8% 21,9% 24,2% 23,1% 0,0% 100,0%
Dari survei yang dilakukan terdapat 156 responden terdapat sebanyak 30,8 %yang memperhatikan kebersihan tempat pada penitipan, 24,2% memperhatikan perawatan anjing yang diberikan di tempat penitipan, 23,1%memperhatiakan keamanan, 21,9% memperhatikan kualitas makanan yang diberikan. Pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa yang menjadi perhatian para pemilik anjing dalam menitipkan anjingnya. Pengembangan model bisnis Pooch Village akan mengacu pada hal-hal yang menjadi perhatian pemilik anjing seperti kebersihan, kualitas makanan, rutinitas pemberian makanan dan keamanan anjing.
34
Apa yang menjadi kendala anda tidak memelihara anjing? Jawaban dapat lebih dari 1. 60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0%
54.5%
15.9%
13.6%
9.1%
4.5%
2,2%
Biaya Tidak ada pemeliharaan tempat / izin yang relatif untuk mahal memelihara
Takut terhadap binatang
Tidak punya pengalaman memelihara anjing
Tidak memiliki waktu
Lainnya
Gambar 2. 18 Hasil Kuesioner 14 Tabel 2. 16 Tabel Jawaban Kuesioner 14
Pilihan Jawaban Biaya pemeliharaan yang relatif mahal Tidak ada tempat / izin untuk memelihara Takut terhadap binatang Tidak punya pengalaman memelihara anjing Tidak memiliki waktu Lainnya Total
Jumlah Responden 4 24 1 6 7 2 44
Persentase 9,1% 54,5% 2,2% 13,6% 15,9% 4,5% 100,0%
Pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui kendala responden dalam memelihara anjing. Dari total 44 responden yang tidak memelihara anjing terdapat beberapa alasan diantaranya sebanyak 9,1% dikarenakan Biaya pemeliharaan yang relatif mahal, 54,5% dikarenakan tidak ada tempat / ijin untuk memelihara, 2,2% dikarenakan takut terhadap binatang, 13,6% dikarenakan tidak mempunyai pengalaman memelihara anjing, 15,9%
35
dikarenakan tidak memiliki waktu untuk memelihara anjing dan 4,5% dikarenakan malas dan alergi. Mayoritas responden memilih tidak memiliki tempat atau izin dalam memelihara binatang. Dari data tersebut, Pooch Village dapat membantu para pencinta anjing yang tidak dapat memelihara anjing untuk dapat bermain dan berinteraksi langsung dengan anjing di kafe Pooch Village.
Jika tersedia penitipan anjing yang menyediakan CCTV online agar pemilik dapat memantau anjingnya, pakah anda tertarik? 80.0% 70.0% 60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0%
71.5%
28.5%
Ya
Tidak
Gambar 2. 19 Hasil Kuesioner 15 Tabel 2. 17 Tabel Jawaban Kuesioner 15 Pilihan Jawaban Ya Tidak Total
Jumlah Responden 143 57 200
Persentase 71.5% 28.5% 100.0%
36
Dari total 200 responden terdapat 71.5% responden yang tertarik dengan penitipan anjing yang menyediakan CCTV online agar dapat memantau anjing yang diletakkan pada penitipan. Hal ini menunjukkan bahwa responden ingin mengetahui keadaan anjing kesayangan mereka yang berada penitipan, apakah diberi perawatan yang baik dan keamanan anjing peliharaannya terjamin.
Jika ada sebuah tempat yang dapat memungkinkan komunitas anjing berkumpul seperti kafe dan dapat berinteraksi langsung dengan anjing. Apakah anda tertarik untuk mengunjunginya bersama anjing peliharaan anda? 100.0%
87.0%
80.0% 60.0% 40.0% 13.0%
20.0% 0.0% Ya
Tidak
Gambar 2. 20 Hasil Kuesioner 16 Tabel 2. 18 Tabel Jawaban Kuesioner 16 Pilihan Jawaban Ya Tidak Total
Jumlah Responden 174 26 200
Persentase 87.0% 13.0% 100.0%
37
Pertanyaan tersebut untuk mengetahui ketertarikan responden terhadap kafe dengan adanya anjing di dalamnya sehingga pelanggan dapat bermain dengan anjing serta dapat menjadi tempat berkumpul bagi para pencinta dan komunitas pencinta anjing. Dari total 200 responden, terdapat 174 responden yang tertarik dengan tempat yang menyediakan kebutuhan anjing yang lengkap dan kafe yang dapat dijadikan tempat berkumpul serta dapat berinteraksi langsung dengan anjing dan sebanyak 26 responden tidak tertarik untuk mengunjunginya.
Jika kafe memberikan pelayanan yang sigap dan ramah, apakah pelayanan tersebut memberikan anda kenyaman? 120.0% 98.0%
100.0%
80.0% 60.0% 40.0% 20.0%
2.0%
0.0% Ya
Tidak
Gambar 2. 21 Hasil Kuesioner 17 Tabel 2. 19 Tabel Jawaban Kuesioner 17 Pilihan Jawaban Ya Tidak Total
Jumlah Responden 196 4 200
Persentase 98.0% 2.0% 100.0%
38
Dari total 200 responden terdapat 98% responden yang merasa nyaman dengan pelayanan yang sigap dan ramah dan 2% responden tidak suka dengan pelayanan yang sigap. Hal ini menunjukkan bahwa responden menginginkan sebuah tempat dengan pelayanan yang ramah dan sigap dalam menjaga kenyamanan dan kebersihan.
Gambar 2. 22 Pertanyaan Nomor 18
Sebagian besar responden menjawab dengan pengadaan pet shop, spa, grooming dan pembuatan komunitas pencinta anjing. Selain itu terdapat beberapa pendapat seperti pembuatan taman untuk anjing dan pengadaan kolam renang untuk anjing.
39
2.6. Kesimpulan Customer Insight Kesimpulan dari hasil kuesioner yang disebarkan yaitu dari sebanyak 200 responden menunjukan sebesar 71,5% dari responden berusia diatas 25 tahun bekerja sebagai karyawan dan wirausaha dengan pendapatan rata – rata diatas Rp 5.000.000. Sebanyak 54% responden (108 responden) memiliki tempat tinggal yang terletak di wilayah Jakarta Utara dan 101 diantaranya memiliki anjing sebagai hewan peliharaan. Selain itu, 87,8% dari responden menyediakan waktunya minimal sekali dalam sebulan untuk perawatan anjingnya dengan biaya rata-rata Rp 250.001 sampai Rp 400.000. Tidak jarang juga pemilik menitipkan anjing peliharaannya di tempat penitipan dengan melihat fasilitas yang diberikan seperti kebersihan, kualitas makanan, rutinitas pemberian makanan dan keamanan anjingnya. Para responden sebesar 26,7% bergabung dengan komunitas pencinta anjing untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan anjingnya ataupun 33,7% responden mendapatkannya melalui social media. Dari 200 responden, 45,8% dari responden menginginkan sebuah tempat yang menyediakan segala kebutuhan anjing dan sebuah kafe yang dapat dijadikan tempat berkumpul dengan sesama pencinta anjing dan tempat yang dapat berinteraksi langsung dengan anjing. Hal ini dikarenakan susahnya mencari tempat untuk berkumpulnya para pemilik anjing selain di rumah dan di taman.
40
Sebanyak 87% responden tertarik dengan adanya kafe yang dapat bermain dengan anjing sambil berkumpul dengan rekannya, perawatan anjing yang terjaga kualitasnya, adanya penitipan anjing yang menjaga kebersihan, kualitas makanan, rutinitas pemberian makanan dan keamanan anjing.
2.7. Analisis Pasar Analisa pasar dilakukan untuk mengetahui seberapa luas dan seberapa potensialnya pasar terhadap produk yang dijual. Hal – hal dilakukan dalam analisa pasar adalah memperkirakan pangsa pasar luas pasar, saluran distribusi, tingkat permintaan, posisi perusahaan dalam persaingan, mengindentifikasi pelanggan, harga, kualitas, dan strategi – strategi yang akan digunakan.
2.8. Analisis Internal dan Eksternal Analisis internal dan eksternal diperlukan untuk membantu sebuah perusahaan dalam menentukan tindakan pencegahan atau antisipasi terhadap perubahan yang terjadi, baik di internal perusahaan maupun eksternal atau lingkungan. Analisis ini ditujukan untuk membantu perusahaan dalam membuat keputusan
atau
strategi
yang
akan
kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
diambil
untuk
mempertahankan
41
2.8.1.
Analisis TOWS Menurut pernyataan Wihrich (1982) yang dikutip oleh Ravanavar dan Charantimath (2012), analisis TOWS merupakan cara efektif untuk mengembangkan sebuah strategi dengan menggabungkan kekuatan yang berasal dari internal dengan peluang dan kekuatan serta menggabungkan kelemahan internal dengan peluang yang berasal dari eksternal dan ancaman. Cara menggunakan analisis TOWS yaitu dengan mengkombinasikan : 1.
Strength / Opportunities Mempertimbangkan semua kekuatan yang di tulis satu per satu di SWOT analisis untuk dapat menentukan bagaimana cara memanfaatkan peluang yang berasal dari luar.
2.
Strength / Threats Pada Strength dan Threats yaitu mempertimbangkan semua kekuatan yang ditulis satu per satu di SWOT analisis untuk dapat menentukan bagaimana cara memanfaatkan menghindari ancaman yang berasal dari luar.
3.
Weakness / Opportunity Mempertimbangkan kelemahan yang ditulis di SWOT analisis untuk dapat menghilangkan kelemahan yang berasal dari internal dengan menggunakan setiap peluang yang berasal dari luar.
42
4.
Weakness / Threats Mempertimbangkan semua kelemahan yang ditulis di SWOT analisis, berdasarkan setiap ancaman yang ada dapat menghindari keduanya. Tabel 2. 20 TOWS Matriks Internal Strengths (S)
Internal Weakness(W) SO: “Maxi-Maxi” WO: “Mini-Maxi” External Strategy Opportunities Strategy Strategies thath uses Strategies that (O) strengths to maximize minimize weakness by taking advantage oppurtunities of opportunities ST: “Maxi-Mini” Strategy WT: “Mini-Mini” External Strategies that uses Strategy Threats (T) strengths to minimize Strategies that threats minimize weakness and avoid threats (Sumber: Ravanavar dan Charantimath, „Strategic Formulation Using TOWS Matrix‟, 2012, p. 3–4)
43
2.8.2.
Analisis Five Forces
Gambar 2. 23 Porter‟s Five Forces Model (Sumber: Turban dan Volonino, „Information Technology for Management‟, 2012, p.18) Model Five Forces merupakan suatu metode analisis untuk memberi gambaran mengenai 5 (lima) kekuatan utama, baik sebagai tekanan
ataupun
pacuan,
yang
dapat
mempengaruhi
kondisi
perusahaan dalam suatu industri dan membantu manajemen dalam menentukan strategi mana yang diambil untuk kelangsungan perusahaan (Turban dan Volonino, 2012).
Menurut Porter‟s Five
Forces Model, terdapat 5 (lima) kekuatan utama dalam suatu kompetisi yaitu:
44
1.
Ancaman kompetitor baru Sebuah industri yang memperoleh profit margin yang besar akan lebih menarik para pesaing atau pendatang baru untuk terjun dalam industri tersebut dibandingkan dengan suatu industri yang memperoleh profit margin yang lebih sedikit. Para pengusaha akan saling bersaing untuk menarik atau mempertahankan konsumen baik dengan menurunkan harga produk atau jasa ataupun memberikan pelayanan yang lebih baik. Tahap ini menjelaskan bagaimana kekuatan industri memberi hambatan masuk pada para kompetitor atau bagaimana kemudahan suatu kompetitor untuk memasuki sebuah industri. Hambatan masuk kompetitor terbilang rendah apabila perusahaan yang ada memiliki suatu produk yang susah untuk di duplikasi ataupun harganya sangat mahal sehingga mengurangi kompetitor yang ingin memasuki industri tersebut.
2.
Daya tawar pemasok Pada poin ini menjelaskan mengenai bagaimana kekuatan suatu pemasok terhadap perusahaan. Apabila semakin banyak pemasok dalam suatu industri maka pemasok mempunyai daya tawar yang rendah dengan profit margin yang lebih sedikit.
45
3.
Daya tawar konsumen Daya tawar konsumen merupakan hal yang berkebalikan dengan daya tawar pemasok. Semakin banyak konsumen dalam suatu pasar (market) maka daya tawar konsumen tinggi.
4.
Ancaman produk atau jasa pengganti Kemampuan suatu perusahaan dalam mempertahankan inovasi dalam produknya merupakan salah satu cara untuk menangani ancaman produk atau jasa pengganti. Semakin banyak produk atau jasa pengganti, maka harga akan semakin murah dan menurunkan profit margin.
5.
Persaingan di antara pemain yang sudah ada Hal ini berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam bersaing dengan kompetitor yang ada dalam industri. Perusahaan biasanya bersaing dalam hal pemasangan iklan, promosi dan investasi dalam pengembangan (research and development) produk. Persaingan ini akan dinilai tinggi apabila ancaman kompetitor baru rendah, ancaman produk pengganti tinggi, dan daya tawar pemasok dan konsumen dapat dikendalikan. Oleh karena itulah alasan kenapa persaingan antar pemain yang sudah ada ini menjadi pusat dalam model ini.
46
2.8.3.
Analisis PESTEL Analisis PESTEL (Politic, Economic, Social, Technology, Environmental, Legal) digunakan sebagai alat untuk memberikan gambaran luas mengenai lingkungan dimana perusahaan beroperasi. Secara khusus, analisis ini digunakan untuk memahami risiko yang terkait dengan peningkatan atau penurunan dari kebutuhan pasar. Keenam elemen PESTEL ini membentuk kerangka kerja untuk meninjau situasi dan strategi atau posisi perusahaan, proporsi pemasaran ataupun ide. Politic. Faktor yang menentukan seberapa jauh pemerintah dapat mempengaruhi ekonomi atau industri tertentu. Beberapa contoh faktor politik yaitu kebijakan pajak, kebijakan fiskal dan tarif perdagangan yang berpengaruh pada lingkungan bisnis. Economic. Faktor yang menentukan kinerja perekonomian dunia dan berdampak langsung pada perusahaan. Seperti kenaikan tingkat inflasi yang akan mempengaruhi harga produk. Berikut beberapa faktor ekonomi yaitu tingkat inflasi, suku bunga, nilai tukar mata uang asing dan pola pertumbuhan ekonomi. Social. Faktor yang meneliti lingkungan sosial pada pasar dan faktor penentu lainnya seperti budaya, demografis dan analisis populasi. Technology. Faktor yang berkaitan dengan inovasi dalam teknologi yang berpengaruh terhadap operasional perusahaan.
47
Environmental. Faktor ini merupakan pengaruh lingkungan sekitar terhadap perusahaan, seperti iklim, cuaca, lokasi geografis dan perubahan iklim global. Legal. Faktor ini memiliki sisi eksternal dan internal. Terdapat hukumhukum yang mempengaruhi lingkungan bisnis pada negara tertentu dan kebijakan perusahaan dalam mempertahankan bisnis mereka. Contoh faktor legal yaitu undang-undang konsumen, standar keselamatan dan hukum perburuhan.
2.9. Business Model Canvas Menurut Osterwalder dan Pigneur (2009), Business Model Canvas digunakan untuk dapat memperjelas bisnis yang akan dibangun dan dapat mengetahui gambar mengenai keseluruhan proses bisnis yang akan dibuat. Business Model Canvas juga dapat menggambarkan tentang bagaimana menciptakan dan memberikan nilai dari bisnis. 2.9.1.
Customer Segments Segmentasi pelanggan merupakan pembagian pasar menjadi suatu kelompok yang bertujuan untuk dicapai atau menjadi target dari suatu produk. Terdapat beberapa tipe dari segmentasi pelanggan: a. Mass Market Mass market merupakan suatu model bisnis yang berfokus pada suatu kelompok besar tanpa dibedakan menjadi segmen-segmen
48
sehingga proses distribusi, proporsi nilai dan hubungan pelanggan berfokus pada satu kelompok karena memiliki kebutuhan dan masalah yang sama. b. Niche market Niche market merupakan bisnis model yang berfokus pada segmen yang spesifik dan terspesialisasi sehingga proses distribusi, proporsi nilai dan hubungan pelanggan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari sebuah niche market. c. Segmented Segmented merupakan bisnis model yang membedakan segmen pelanggan berdasarkan kebutuhan dan masalah. d. Diversified Model bisnis yang melakukan diversifikasi dengan dua segmentasi pelanggan yang tidak berhubungan dan mempunyai kebutuhan dan masalah yang berbeda. e. Multi-Sided Platforms (Multi-Sided Market) Multi-Sided Platforms merupakan beberapa pengembang produk yang menggabungkan dua atau lebih segmentasi yang saling tergantung.
49
Segmentasi pelanggan pada model bisnis Pooch Village fokus pada beberapa segmentasi pelanggan berikut. 1) Komunitas pencinta anjing 2) Pencinta dan pemilik anjing 3) Masyarakat di Jakarta 4) Usia 25 – 55 tahun 5) Middle-high SES 6) Pendapatan diatas Rp 5.000.000 per bulan
2.9.2.
Value Propositions Value proposition merupakan nilai dari produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada segmentasi pelanggan untuk memenuhi apa yang dibutuhkan pelanggan dan memecahkan masalah pelanggan. Value proposition merupakan sebuah alasan kenapa pelanggan akan memilih produk kita. Value propositions yang Pooch Village berikan kepada pelanggan yaitu: 1) One stop dog’s solution (kafe, grooming dan spa, penitipan anjing dan klinik hewan) 2) Pemantauan CCTV online 3) Menawarkan customer experience yang baru 4) Pelayanan yang sigap
50
2.9.3.
Channel Channel
menggambarkan
bagaimana
perusahaan
dapat
mengkomunikasikan value proposition dari produk kepada segmentasi pelanggan. Channel mempunyai beberapa fungsi yaitu : 1. Meningkatkan kesadaran pelanggan tentang produk dan jasa dari perusahaan. 2. Membantu pelanggan dalam mengevaluasi value proposition dari produk. 3. Membantu dalam menjual produk dan jasa kepada pelanggan. 4. Memberikan value proposition kepada pelanggan. 5. Menyediakan dukungan kepada pelanggan setelah pembelian. Beberapa channel pada Pooch Village yang digunakan untuk mengkomunikasikan value proposition yang diberikan kepada pelanggan yaitu: 1) Toko 2) Advertising 3) Social media (Instagram, Twitter, Facebook) 4) Website 5) Email
51
2.9.4.
Customer Relationship Customer relationship merupakan cara bagaimana membangun hubungan dan menjalin hubungan dengan pelanggan. Customer relationship dapat dibuat dan dijalin melalui beberapa kategori berikut : 1. Personal Assistance Pada personal assistance, mendasarkan dengan hubungan dengan antar manusia. Pelanggan dapat berkomunikasi langsung dengan seorang customer service yang dapat membantu pelanggan setelah proses pembelian selesai. 2. Dedicated Personal Assistance Pendekatan dikhususkan
ini
menggunakan
langsung
secara
personal personal
assistance untuk
yang
membantu
pelanggan dan bersifat jangka panjang. 3. Self-Service Tipe relationship ini yaitu dengan menyediakan semua yang dibutuhkan oleh pelanggan sehingga pelanggan dapat melayani dan membantu diri sendiri. 4. Automatic Service Tipe relation ini mencampurkan proses layanan mandiri yang lebih canggih dengan pelayanan otomatis. Misalnya, profil personal online yang memberikan akses kepada pelanggan dengan menggunakan layanan sesuai dengan yang diinginkan.
52
5. Communities Dalam menjangkau segmen pasar yang lebih luas maka perusahaan dapat menggunakan komunitas sebagai fasilitas agar pelanggan dapat berhubungan dengan anggota komunitas. Pendekatan ini dapat memperluas kemungkinan pelanggan untuk mengerti tentang produk atau jasa dari suatu perusahaan dan saling bertukar informasi. 6. Co-Creation Dengan pendekatan ini maka pelanggan dapat secara langsung memberikan masukan kepada perusahaan sehingga dapat lebih membangun, memperbaiki, dan menjaga kualitas dari produk atau jasa. Pooch Village membuat komunitas pencinta anjing, website, Email, social media dan membership card yang digunakan untuk menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan.
2.9.5.
Revenue Streams Revenue streams merupakan sumber inti sebagai pendapatan dari penjualan produk dan jasa. Jenis pendapatan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu : 1. Pendapatan transaksi yang didapat dari satu kali pembayaran oleh pelanggan.
53
2. Pendapatan berulang didapat dari pembayaran dari proporsi nilai yang diberikan atau memberikan dukungan pelayanan lebih kepada pelanggan pasca-pembelian. Revenue stream Pooch Villagei dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu Human dan Dog. 1) Human a.
Penjualan makanan dan minuman
b.
Penyewaan tempat
c.
Penjualan tiket
2) Dog
2.9.6.
a.
Penjualan makanan anjing
b.
Penjualan produk perawatan dan aksesoris anjing
c.
Jasa perawatan (grooming dan spa)
d.
Jasa penitipan anjing
e.
Klinik hewan
f.
Jasa penjemputan anjing
Key Resources Untuk membangun sebuah bisnis, maka diperlukan sumber daya utama yang menggambarkan aset-aset penting yang dapat mendukung bisnis agar dapat berjalan lancar seperti penawaran value proposition, menjangkau pasar, menjalin hubungan dengan pelanggan dan menghasilkan pendapatan.
54
Key resource Pooch Village dibagi menjadi dua karena fokus pada dua jenis bisnis yaitu: 1) Human a.
Bahan baku makanan dan minuman
b.
Karyawan
2) Dog
2.9.7.
a.
Dokter hewan
b.
Peralatan anjing (grooming dan hospitality)
Key Activities Dalam sebuah bisnis membutuhkan aktivitas kunci yang merupakan hal penting dalam menjalankan bisnis model agar bisnis dapat berjalan dengan sukses. Aktivitas kunci diperlukan untuk menawarkan value proposition, menjangkau pasar, dan menjalin hubungan dengan pelanggan dan menghasilkan pendapatan. Berikut key activities yang dilakukan oleh Pooch Village dalam kegiatan bisnisnya: 1) Menjual makanan dan minuman untuk manusia 2) Menjual produk makanan, aksesoris dan produk perawatan anjing 3) Mengadakan event (seminar, gathering dan kompetisi) 4) Perawatan anjing (grooming, spa dan cek kesehatan) 5) Pelatihan karyawan (grooming dan hospitality) 6) Pengadaan persediaan kafe
55
2.9.8.
Key Partnership Key partnership merupakan bagian dalam bisnis model yang berfungsi untuk menjalin hubungan kemitraan dengan pemasok agar bisnis dapat berjalan dengan lancar. Beberapa partner
yang dimiliki
Pooch Village untuk
menjalankan bisnis yaitu: 1) Komunitas pencinta anjing 2) PERKIN 3) Jakarta Grooming School (Sekolah khusus perawatan anjing) 4) Kennel 5) Pemasok makanan dan aksesoris anjing
2.9.9.
Cost Structure Cost structure menjelaskan biaya apa saja yang menjadi pendukung dalam menjalankan model bisnis yang dirancang. Beberapa faktor yang dapat menjadi sumber biaya adalah membuat dan menawarkan value proposition, menjalin hubungan dengan pelanggan dan menghasilkan pendapatan. Cost structure Pooch Village dibagi menjadi 2 (dua) karena mempunyai dua sumber biaya, yaitu: 1) Human a.
Bahan baku makanan dan minuman
b.
Gaji karyawan
56
c.
Biaya iklan
d.
Legal Fee
e.
Biaya operasional
f.
Biaya pelatihan karyawan
2) Dog a.
Shampoo
b.
Produk anjing (aksesoris, makanan dan produk perawatan)
c.
Biaya dokter hewan
d.
Biaya penjemputan anjing
2.10. Strategi Pemasaran 2.10.1. Analisis Strategi Pemasaran STP (Segmenting, Targeting, Positioning) 2.10.1.1. Segmenting Menurut Kasali, et al (2010), segmentasi merupakan strategi yang digunakan untuk membagi pasar dari jumlah besar ke dalam kelompok-kelompok yang lebih homogen (contohnya membagi pasar untuk laki-laki dewasa saja dengan penghasilan di bawah lima juta rupiah per bulan).
57
Strategi segmentasi dibagi menjadi 5 (lima) kategori, yaitu : a. Geografi, membagi pasar menjadi beberapa segmen yang berbeda, seperti berdasarkan Negara, wilayah, kota, daerah atau rumah tangga. b. Demografi, membagi pasar berdasarkan siapa yang akan membeli produk kita. Pasar dibagi berdasarkan beberapa faktor seperti usia, gender, penghasilan dan kelas sosial ekonomi. c. Psychographic, membagi pasar berdasarkan faktor kenapa mereka akan membeli produk. Pasar dibagi berdasarkan beberapa faktor yang berbeda, seperti gaya hidup, kepribadian, dan nilai-nilai yang mereka anut. d. Behavioral,
pasar
dibagi
berdasarkan
perilaku
konsumen seperti sikap, pemakaian dan tanggapan konsumen terhadap produk tertentu. e. Individual, pada segmentasi ini, perusahaan dituntut untuk menggunakan variabel yang lebih spesifik atau paling dekat dengan perilaku pelanggan karena pelanggan dianggap sebagai individu-individu yang berbeda satu sama lain.
58
2.10.1.2. Targeting Menurut Kasali, et al (2010), untuk dapat mencapai target segmen pasar yang dituju maka diperlukan cara untuk dapat menjangkaunya. Target segmen pasar yang berhasil harus memberikan 5 (lima) reaksi terhadap beberapa kriteria berikut, yaitu : a. Measurable Ukuran, daya beli, dan karakteristik dari segmen pasar harus dapat diukur. b. Substantial Segmen
yang
terbesar
adalah
segmen
yang
menguntungkan dan dapat dilayani. Segmen tersebut dapat disesuaikan dengan program pemasaran. c. Accessible Target segmen pasar harus dapat dicapai dan dilayani. d. Differentiable Segmen yang dituju akan memberikan respon yang berbeda terhadap cara pemasaran yang dilakukan. e. Actionable Program
yang
efektif
dibutuhkan
untuk
mencapai target segmen pasar yang dituju.
dapat
59
2.10.1.3. Positioning Positioning adalah cara untuk membuat penawaran dari perusahaan dan image agar dapat diingat oleh target pasar (Kasali, et al. ,2010). Tujuannya adalah untuk mepermudah pelanggan dalam mengingat brand untuk mencapai keuntungan perusahaan yang optimal.
2.10.2. Marketing Mix Marketing mix merupakan faktor-faktor yang digunakan untuk mempengaruhi penjualan produk. Marketing mix yang biasanya disebut dengan 7P mempunyai 7 (tujuh) faktor yaitu product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence (Kotler dan Keller, 2012).
2.10.2.1. Product Produk merupakan barang atau jasa yang dapat ditawarkan ke pasar sehingga dapat dikonsumsi dan digunakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Produk harus ditetapkan secara tepat kepada pasar yang dituju sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat meningkatkan keuntungan jangka panjang.
60
2.10.2.2. Price Harga merupakan sebuah faktor yang paling penting dalam sebuah bisnis karena dapat menentukan kualitas yang akan diperoleh oleh pelanggan. Dalam marketing mix, price merupakan salah satu elemen dalam menentukan pendapatan. Untuk dapat menentukan pendapatan, maka perusahaan perlu untuk mengkalkulasikan biaya COGS, waktu pengerjaan, channel dan kegiatan operasional.
2.10.2.3. Place Tempat merupakan faktor yang penting juga setelah harga karena dalam membangun sebuah usaha maka memerlukan tempat yang strategis agar bisnis dapat berjalan dengan lancar dan dapat memberikan keuntungan bagi penjual dan konsumen. Bagi penjual dengan tempat yang strategis maka akan lebih mudah untuk menjual produk kepada konsumen. Bagi konsumen, tempat yang strategi maka akan mempermudah konsumen untuk menjangkau.
2.10.2.4. Promotion Promosi merupakan kegiatan untuk memperkenalkan dan mengkomunikasikan produk atau jasa kepada target
61
pasar sehingga konsumen lebih mengenal produk dari suatu perusahaan dan tertarik untuk membeli. Promosi dapat menggunakan berbagai cara yaitu dengan sales promotion,
events,
direct
marketing,
word-of-mouth
marketing dan personal selling.
2.10.2.5. People People merupakan orang yang terlibat dalam proses bisnis,
baik
secara
langsung
berhubungan
dengan
pelanggan maupun tidak langsung berhubungan. Orangorang yang berhubungan langsung dengan pelanggan akan memberikan
efek
yang
mendalam
pada
kepuasan
pelanggan. Reputasi brand terletak pada orang atau karyawan. Oleh karena itu, mereka harus diberikan pelatihan dan motivasi untuk mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik.
2.10.2.6. Process Process merupakan bagaiaman cara kita memberikan pelayanan kepada pelanggan dan sikap dari orang yang memberikan pelayanan merupakan hal yang penting terhadap kepuasan pelanggan. Pelayanan yang diberikan dapat berbagai macam, seperti menyediakan pengantaran
62
barang hingga sampai ke tujuan dan menjemput binatang untuk penitipan hewan.
2.10.2.7. Physical Evidence Physical evidence merupakan bukti nyata dari service yang diberikan. Physical evidence dapat disajikan dalam
bentuk
penataan
gedung
dan
interior
dari
perusahaan. Menyajikan fasilitas yang bersih, rapi dan tersusun dengan baik akan membantu untuk meyakinkan pelanggan.
2.11. Perencanaan dan Perkiraan Keuangan Keuangan merupakan penyokong dalam menjalankan suatu kegiatan maupun bisnis agar dapat bertahan dan berkembang. Perencanaan keuangan yang baik mampu menggambarkan potensi kelangsungan hidup dari suatu bisnis. Perencanaan keuangan merupakan proses yang berkelanjutan dalam mengelola keuangan perusahaan agar mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Perkiraan
keuangan
merupakan
pembuatan
laporan
untuk
membantu
manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan di masa mendatang. Perkiraan keuangan ini bisa saja tidak tepat karena hanya bersifat meramalkan dan dapat berbeda dengan keadaan sebenarnya.
63
Laporan keuangan merupakan sumber informasi mengenai kegiatan perusahaan dalam waktu tertentu dalam bentuk angka. Terdapat 3 (tiga) laporan keuangan dasar dalam suatu perusahaan yaitu neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. 1.
Neraca (Balance Sheet) Neraca berisi laporan yang menunjukkan aset, kewajiban dan ekuitas pemilik suatu perusahaan dalam waktu yang telah ditentukan (Keown, Martin dan Petty, 2011). Neraca dapat digunakan sebagai gambaran keadaan keuangan suatu perusahaan pada waktu tertentu. Neraca dapat digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan dalam periode tertentu untuk menilai apakah kondisi perusahaan dalam keadaan baik atau tidak, investor maupun pihak yang memerlukan dapat melihat dari kondisi neraca perusahaan tersebut. Neraca merupakan laporan keuangan yang paling mendasar dengan formula : Assets = Liabilities + Equity. Pada sisi sebelah kiri, terdapat assets yaitu berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki dan dikendalikan oleh perusahaan yang merupakan investasi perusahaan untuk menghasilkan pendapatan melalui kegiatan operasional perusahaan. Sedangkan pada sisi kanan, liabilities merupakan pendanaan dari kreditor atau merupakan kewajiban, equity merupakan hak pemilik dalam aset perusahaan tersebut.
64
2.
Laporan Laba Rugi (Income Statement) Menurut Keown, Martin dan Petty (2011), laporan laba rugi mengindikasikan jumlah keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dalam waktu tertentu, sering kali dalam jangka 1 (satu) tahun. Laporan laba rugi mencatat gambaran semua aktivitas dalam perusahaan, baik pendapatan maupun pengeluaran perusahaan. Net income perusahaan biasanya terdapat di bagian bawah laporan. Laporan laba rugi dapat mengukur performa keuangan perusahaan. Pemilik perusahaan, kreditur, maupun pihak lainnya dapat melihat performa perusahaan tersebut dan melihat laporan mengenai pendapatan dan beban perusahaan selama waktu tertentu. Dari laporan laba rugi dapat dilihat apakah perusahaan menghasilkan laba atau rugi.
3.
Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) Perusahaan membutuhkan dana tunai atau kas dalam menjalankan usahanya. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan mengenai transaksi-transaksi
pemasukan
dan
pengeluaran
keuangan
yang
berhubungan dengan kas sehingga jika telah digambarkan dengan benar dan detail maka dapat mengidentifikasi kapan dan berapa banyak keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan (Bygrave dan Zacharakis, 2014).
65
Gambar 2. 24 Contoh Laporan Arus Kas (Sumber: Keown, Martin Petty, „Foundation of Finance 7th edition‟, 2011, p.65) Menurut Kimmel, Weygandt, dan Kieso (2011), laporan arus kas baik dalam penerimaan maupun pengeluaran kas tergolong kedalam tiga kategori, yaitu aktivitas operasional, aktivitas investasi dan aktivitas keuangan. a.
Alur kas dari aktivitas operasional yaitu termasuk dalam transaksi kas yang dapat menghasilkan pendapatan dan beban. Transaksi ini juga yang menentukan dalam laporan laba rugi.
66
b.
Alur kas dari aktivitas investasi termasuk dalam transaksi keuangan yang bertujuan untuk membeli atau menjual investasi, properti, bangunan, dan perlengkapan serta meminjam dan mengumpulkan pinjaman.
c.
Alur kas dari aktivitas keuangan
yaitu memperoleh kas dengan
menerbitkan pinjaman dan memperoleh kas dari para pemegang saham, membeli saham dan membayar dividen.
Alur kas dari aktivitas operasional merupakan kategori yang penting karena menunjukan kas yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Sumber kas dari kegiatan operasional ini yang umumnya dianggap sebagai pengukuran yang terbaik untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas yang cukup untuk kelangsungan perusahan tersebut. Selain
untuk
mencatat
kegiatan
transaksi
pemasukan
dan
pengeluaran kas, laporan arus kas juga berguna untuk memberikan informasi yang diperlukan investor, kreditor dan pihak lainnya (Kimmel, Weygandt, dan Kieso, 2011). i.
Melihat kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas pada masa depan.
ii.
Melihat kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajiban (obligations).
67
iii.
Melihat alasan adanya perbedaan antara net income dan arus kas dari aktivitas operasional.
iv.
Melihat transaksi investasi dan keuangan dalam periode tertentu.
2.12. Analisis Kelayakan Usaha Analisis kelayakan usaha digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi suatu usaha pada masa mendatang. Dari analisis ini diharapkan dapat mengetahui risiko yang dihadapi dan kelayakan suatu usaha untuk investasi. 2.12.1.
Free Cash Flow Menurut Warren, Reeve, Duchac (2009) Free cash flow adalah sebuah ukuran dari aliran cash flow operasional yang tersedia untuk keperluan perusahaan setelah mencadangkan penambahan fixed asset yang cukup untuk mempertahankan kapasitas produktif. Cara untuk menghitung free cash flow : Free Cash Flow : Cash flow from operating activities
$XXX
Less : Investments in fixed assets to maintain current production Free cash flow
$XXX $XXX
68
2.12.2.
Net Present Value (NPV) NPV merupakan proposal investasi dengan melakukan selisih antara nilai saat (present value) ini dari hasil proyeksi pendapatan bersih yang diharapkan di masa mendatang dengan nilai investasi awal saat ini (Keown, Martin dan Petty, 2011). NPV = PV benefits – PV costs PV benefits = dimana : FCFn = pendapatan bersih pada tahun ke – n k
= rate of return perusahaan
n
= lamanya waktu NPV
memiliki
kelemahan
yaitu
NPV
merupakan
penghitungan yang detail sehingga membutuhkan alat bantu seperti kalkulator finansial atau spreadsheet. NPV tidak bisa menganalisis pemilihan alternatif usaha dengan jumlah investasi dan waktu yang berbeda.
2.12.3.
Internal Rate of Return (IRR) IRR merupakan perhitungan suku bunga yang setara dengan nilai investasi awal saat ini dengan pendapatan bersih yang diharapkan. PV cost = 0
69
dimana : FCFn = pendapatan bersih pada tahun ke – n IRR = internal rate of return n
2.12.4.
= lamanya waktu
Metode Payback Period Payback period merupakan jumlah tahun yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali pengeluaran kas awal yang merupakan sebuah investasi (Keown, Martin dan Petty, 2011). Berikut formula payback period.
Semakin kecil angka yang dihasilkan, maka semakin cepat waktu yang diperlukan untuk mendapat kembali investasi awal yang digunakan dalam bisnis ini dan akan memberikan keyakinan pada investor jika bisnis ini cukup potensial. Kekurangan dalam metode ini yaitu tidak memperhatikan nilai waktu uang dan tidak dapat menganalisis arus kas setelah pengembalian investasi awal tercapai.
70
2.12.5.
Analisis Break Even Point (BEP) BEP merupakan suatu titik atau kondisi perusahaan dimana pendapatan dari bisnis sama dengan modal yang diperlukan untuk membuat bisnis tersebut (EBIT = 0). Menurut Keown, Martin dan Petty (2011), analisis BEP digunakan baik oleh perusahaan yang kecil dan besar untuk memperoleh informasi yang dinilai bermanfaat bagi perusahaan untuk membantu dalam membuat keputusan bagi perusahaan. Analisis BEP memungkinkan karyawan bagian keuangan untuk menentukan kuantitas produk yang harus dijual agar dapat menanggulangi biaya operasional dan menghitung EBIT yang akan dicapai pada berbagai tingkat output (output levels). 1. Elemen Model Break Even Point Dalam implementasi model Break-Even, biaya produksi perusahaan tergolong dalam 2 (dua) kategori, yaitu fixed costs dan variable costs. Fixed Costs. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh produksi unit dan penjualan perusahaan.
Beberapa contoh fixed costs yaitu
depreciation, pajak properti dan biaya sewa. Variable Costs. Variable costs akan berubah seiring dengan perubahan jumlah output. Cara menghitung total variable costs yaitu dengan mengalikan (multiply) dengan jumlah yang diproduksi dan terjual. Total variable costs dan penjualan (sales) berbanding lurus, bila penjualan naik 10% maka
71
variable costs juga meningkat 10%. Beberapa contoh variable costs yaitu biaya bahan bakar, listrik, packaging dan komisi penjualan.
Gambar 2. 25 Perilaku Total, Fixed dan Variable Costs dengan Jumlah Produksi Unit (Sumber: Keown, Martin Petty, „Foundation of Finance 7th edition‟, 2011, p. 340)
Semivariable (Semifixed) Costs. Tidak semua orang percaya bahwa semua biaya (cost) seperti yang dideskripsikan diatas hanya fixed costs dan variable costs. Tidak ada hukum atau ilmu accounting yang menyatakan bahwa elemen costs selalu fixed dan variable. Hal ini tergantung pada kondisi spesifik suatu perusahaan. Ada beberapa biaya yang fixed untuk sementara kemudian meningkat seiring dengan kenaikan tingkat produksi, kembali dalam keadaan fixed, dan meningkat lagi. Biaya ini yang disebut dengan semivariable costs.
72
Gambar 2. 26 Perilaku Semivariable Costs dengan Jumlah Produksi Unit (Sumber: Keown, Martin dan Petty, „Foundation of Finance 7th edition‟, 2011, p.341)
Total Revenue dan Volume Output. Selain fixed dan variable costs, ada elemen penting dalam model BEP ini yaitu total revenue yang merupakan penjualan produk dengan cara mengalikan harga produk dengan jumlah produk yang terjual dan volume output yaitu operasional perusahaan yang dapat diindikasikan dengan kuantitas atau jumlah unit atau penjualan dalam bentuk mata uang (revenue).
73
2. Menemukan Break Even Point (BEP) Menemukan BEP dalam satuan unit dapat dicari dalam berbagai cara. 1. Adaptasi dari income statement Sales – (Total variable cost + Total fixed cost)= Profit
2. Karena pada BEP profit yang dimaksud adalah EBIT, maka persamaan berikut mengubah profit menjadi EBIT yang kemudian dijadikan 0 (nol).
3. Kemudian cari angka unit produk yang harus dihasilkan dan dijual untuk memenuhi EBIT = 0
3. Break Even Point dalam Revenues Dalam sebuah perusahaan yang mempunyai banyak produk,
lebih
mudah
menggunakan
BEP
revenues
dibandingkan dengan menghitung BEP menggunakan unit produk.
74
2.12.6.
Return on Investment (ROI) ROI merupakan salah satu alat pengukuran performa dari sebuah perusahaan karena dapat memberikan informasi mengenai efektifitas pemanfaatan aset perusahaan untuk mendapatkan prediksi keuntungan yang akan didapatkan.