9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Komunikasi Massa 1.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Dalam sejarah publisistik dimulai satu setengah abad setelah ditemukan mesin cetak oleh Johannes Guttenberg. Sejak itu dimulai suatu zaman yang dikenal dengan zaman publisistik atau awal dari era komunikasi massa. Sebaliknya, zaman sebelumnya dikenal sebagai zaman prapublisistik. 1 Kata massa dalam komunikasi massa dapat diartikan lebih dari sekedar “orang banyak”. Massa di sini bukan sekedar orang banyak di suatu lokasi yang sama. Massa kita artikan sebagai “meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran”. Massa mengandung pengertian orang banyak, tetapi mereka tidak harus berada di suatu lokasi tertentu yang sama. Mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Massa juga dapat kita lihat sebagai “meliputi semua lapisan masyarakat” atau “khalayak ramai” dalam berbagai tingkat umur, pendidikan,
1
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, PT. Grasindo, Jakarta, 2000.
9
10
keyakinan, status sosial. Tentu saja yang terjangkau oleh saluran media massa. Pool mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa. Sementara definisi komunikasi massa sendiri yang memiliki kaitan erat dengan media menyatakan bahwa komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah, tabloid) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesanpesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik).2 Sedangkan komunikasi massa secara sederhana dirumuskan oleh Bitner “Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people.” (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). 3 Komunikasi massa adalah sebuah proses yang terjadi dari serangkaian tahap sebagai berikut : 1.
Formulasi pesan oleh komunikator
2. Penyebaran pesan dengan cara yang relative cepat dan terus menerus melalui media (media cetak dan elektronik) 2 3
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2003. Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung,1994.
11
3. Pesan mencapai khalayak dengan jumlah relatif besar dan beragam. Khalayak ini mengakses media dengan cara selektif 4. Individu dari anggota khalayak mencoba menafsirkan pesan yang dikirim komunikator sehingga memperoleh pengalaman yang sama sebagaimana yang dimaksud komunikator 5. Sebagai hasil memahami pesan, maka selanjutnya anggota khalayak ini sampai level tertentu akan terpengaruh oleh pesan tersebut Sumber komunikasi massa adalah suatu organisasi formal, bukan satu orang. Sang pengirim pesan seringkali adalah komunikator professional. Pesannya
tidak
unik,
bersifat
umum,
serta
dapat
diperkirakan
pemunculannya. Selain itu pesan tersebut seringkali diproses, distandarisasi, dan diperbanyak.4 Komunikasi massa melalui radio dan televisi pun sekarang cenderung dua arah (interaktif), dengan dimungkinkannya interaktif melalui telefon antar pihak radio atau stasiun televisi dengan pemirsanya masing-masing. Stasiun televisi dalam perannya sebagai media massa harus mampu bertanggung jawab serta tanggap akan tiap tayangan yang disajikannya. Menganalisis setiap tuntutan serta memperhitungkan setiap akibat yang mungkin ditimbulkan dari pesan tayangan yang disampaikan. Hal tersebut tidak lain karena peran televisi sebagai tanggung jawab sosial.
4
Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga, Jakarta, 2002.
12
1.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa menurut Dennis McQuail (1975), dalam Sosiologi Komunikasi Massa, mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1.
Membutuhkan organisasi formal yang kompleks untuk operasi produksi surat kabar, atau penyiaran televisi. Menyangkut penggunaan sumber modal dan kemudian pengendalian keuangan, juga memerlukan pengembangan personel yang berketerampilan tinggi, lalu manajemen penerimaan dan penerapan pengawasan normatif, dan untuk itu suatu mekanisme pertanggungjawaban terhadap otoritas eksternal dan khalayak yang dilayani. Di dalamnya harus ada alokasi kewenangan, suatu struktur yang menjamin kontinuitas dan kerjasama. Persyaratan seperti itu hanya dapat dipenuhi dengan suatu organisasi formal, dan dalam hal ini merupakan sesuatu yang membedakan komunikasi massa dengan komunikasi informal, yaitu tidak berstruktur dan bersifat antar pribadi.
2.
Komunikasi ditujukan kepada khalayak luas. Hal ini merupakan lanjutan dari penerapan teknologi yang dimaksudkan untuk produksi massa dan desiminasi yang luas, serta ekonomi komunikasi massa. Ukuran yang pasti dari khalayak atau kelompok pembaca yang membutuhkan komuniksi massa tidak dapat diterapkan, tetapi luas secara relatif dibanding dengan khalayak sarana komunikasi yang lain.
3.
Komunikasi massa bersifat publik, dalam arti isinya terbuka bagi semua orang dan distribusinya relatif tidak terstruktur serta bersifat informal.
13
4.
Komposisi khalayak komunikasi massa bersifat heterogen. Menurut Wirth (1948), massa terdiri dari anggota yang heterogen dalam arti meliputi orang yang hidup dalam kondisi yang berbeda, dengan budaya yang beraneka ragam, datang dari masyarakat yang bervariasi, mempunyai pekerjaan yang berbeda, sehingga mempunyai minat standar hidup tingkat prestige, kekuasaan, dan pengaruh yang berbeda-beda pula.
5.
Media massa dapat melakukan kontak yang stimultan dengan orang dalam jumlah besar dan jauh dari sumber, serta amat terpisah-pisah satu sama lain.
6.
Dalam komunikasi massa, hubungan komunikator dengan khalayak adalah bersifat impersonal, karena khalayak anonim dituju oleh komunikator yang dikenal hanya dalam peranan publik (public role) sebagai komunikator.
7.
Khalayak komunikasi massa merupakan suatu kolektifitas yang merupakan keunikan masyarakat modern dengan beberapa sifatnya yang distinktif.5
1.1.3 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Alexis S. Tan (1981), beberapa fungsi komunikasi massa antara lain :
5
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Universitas Terbuka, Jakarta, 1999.
14
1.
Informasi Fungsi informasi adalah fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen yang paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita atau hal-hal yang disajikan.
2.
Hiburan Fungsi hiburan bagi media massa elektronik menduduki posisi yang paling tinggi bila dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Masalahnya, masyarakat kita memang masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. Ketika berada di rumah kemungkinan besar masyarakat menjadikan televisi sebagai media hiburan. Paling tidak, untuk hiburan karena dalam aktivitas kesehariannya telah membuatnya lelah.
3.
Persuasi Fungsi persuasif dari komunikasi massa ini tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Bagi Josep A. Devito (1997) fungsi persuasi ini dianggap sebagai bentuk yang paling penting.
4.
Transmisi Budaya Transmisi budaya adalah salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun yang paling sedikit diperbincangkan. Transmisi budaya tidak dapat lagi dielakkan selalu hadir untuk berbagi bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Secara historis umat manusia telah dapat melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya ke masa depan.
15
5.
Mendorong Kohesi Sosial Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan. Artinya, media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Media merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai-berai itu bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka.
6.
Pengawasan Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada disekitar kita. Fungsi pengawasan ini bisa dibagi menjadi dua, yakni warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental.
7.
Korelasi Fungsi korelasi yang dimaksud disini adalah fungsi menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya dalam fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung antar berbagai komponen masyarakat.
8.
Pewarisan Sosial Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, etika dari suatu generasi ke generasi selanjutnya.
16
Komunikasi massa sebagai suatu proses komunikasi memiliki berbagai macam dan juga fungsi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam hal menerima informasi atau pesan-pesan yang disampaikan oleh media televisi untuk berbagai macam kepentingan yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. 1.1.4 Media Komunikasi Massa Sesuai dengan definisinya, komunikasi massa membutuhkan media massa dalam penyampaian pesannya. Media massa dalam cakupan komunikasi massa adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film. Perihal peranan media massa dalam kehidupan manusia dapat dirumuskan secara singkat antara lain : 1. Media massa juga dikenal sebagai media hiburan 2. Media massa membantu mensosialisasikan pribadi manusia 3. Media massa membantu kita untuk menyusun agenda, menyusun jadwal kehidupan sehari-hari 4. Media massa berfungsi membantu untuk berhubungan dengan berbagai kelompok masyarakat lain di luar masyarakat kita 5. Media massa memberikan informasi dan membantu kita untuk mengetahui secara jelas segala ikhwal tentang dunia sekelilingnya kemudian menyimpannya dalam ingatan kita.
17
6. Media massa digunakan untuk membujuk khalayak yang mencari keuntungan dari pesan-pesan yang diterimanya. 6 Hiburan yang diinginkan oleh masyarakat akan terpenuhi dengan adanya kehadiran media massa sebagai alat penyampaian pesan yang semakin beragam dan berkembang. Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang paling berkembang di dunia karena wujudnya yang berupa audio visual. Oleh karena itu di pembahasan selanjutnya, peneliti akan mengkhususkan pembahasannya pada media televisi. 1.2 Televisi Sebagai Media Massa 1.2.1 Pengertian Televisi Televisi paling berpengaruh pada kehidupan manusia dibandingkan dengan semua media komunikasi yang ada. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan waktu yang digunakan untuk ngobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Adalah suatu anugerah bagi kita, dengan hadirnya televisi yang memberikan begitu banyak informasi kepada kita. Beragam stasiun TV dengan aneka program siarannya yang disajikan dengan kualitas gambar dan tata suara yang apik, menjadikan televisi sebagai sumber segala informasi, berita, dan juga hiburan yang dibutuhkan kita semua. Hampir seluruh rumah tangga di Indonesia maupun dunia, memiliki sebuah televisi atau lebih. Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual. 6
Alo Liliweri, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991.
18
Peletak dasar utama teknologi pertelevisian tersebut adalah Paul Nipkow dari Jerman yang dilakukannya pada tahun 1884. Ia menemukan sebuah alat yang kemudian disebut sebagai Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe. Penemuannya tersebut melahirkan electrische teleskop atau televisi elektris. 7 Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu Tele (bahasa Yunani) yang berarti jauh, dan Visi (Videre – bahasa Latin) yang berarti penglihatan. Dengan demikian, televisi yang dalam bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan materi gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat (studio televisi), dapat dilihat dari tempat lain melalui suatu perangkat penerima (televisi set). Televisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1.
Menggunakan teknologi rumit dalam praktek penyelenggaraan siaran. Diantaranya menggunakan alat transmisi, kamera, ruang kontrol, microphone, pita kaset, teleprompter, antena, satelit, dan sebagainya.
2.
Memiliki kecepatan (velocity). Dibandingkan dengan komunikasi langsung, komunikasi menggunakan media televisi lebih cepat menjangkau khalayak, juga tercepat dalam menyajikan informasi. Suatu kejadian yang tengah berlangsung dapat dilaporkan langsung saat itu juga menggunakan media televisi.
3.
Dalam jumlah besar (amplitude). Dalam penyelenggaraan komunikasi massa, media televisi membutuhkan personil, dana, serta teknologi
7
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2003.
19
relatif lebih besar dibandingkan dengan media massa lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh target khalayak yang dijangkau sangat besar. Televisi sebagai media dianggap mampu menyiarkan informasi kepada masyarakat secara memuaskan, ini disebabkan oleh dua faktor yang terdapat pada media massa tersebut, yakni : 1.
Immediacy, menyangkut pengertian langsung dan dekat, yakni peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsa pada saat peristiwa berlangsung.
2.
Realism, mengandung makna kenyataan, ini berarti bahwa stasiun televisi menyiarkan informasinya audio visual dengan perantara mikrofon dan kamera apa adanya sesuai dengan kenyataan. Penyelenggara siaran televisi harus memberikan sajian program-
program menarik yang sesuai dengan etika, norma, ideologi yang berlaku di lingkungan masyarakat. Selain itu selera masyarakat sebagai konsumen harus lebih diperhatikan karena masyarakatlah yang menentukan untuk menonton program tersebut atau tidak. Masyarakat tidak dapat dipaksa karena mereka berhak untuk menonton program yang diinginkan yang sesuai dengan selera mereka sendiri. 2.2.2 Karakteristik Televisi Media
televisi
terbagi
melengkapinya sebagai berikut : 1.
Medium Elektronik
menjadi
beberapa
karakteristik
yang
20
Televisi bekerja secara elektris, bermula dari sinar yang dikenakan pada obyek/benda, terbentuklah sinar pantul, sinar yang dilewatkan dengan system lensa sehingga terbentuk gambar proyeksi, di dalam pick up tube (tabung penampil gambar). 2.
Medium Dinamis Visual yang ditampilkan mengutamakan yang bergerak (moving effects) pada film, gambar diproyeksikan dengan 24 frame/detik. Sedangkan pada video/TV diproyeksikan dengan 30 frame/detik. Dengan demikian gerak gambar pada televisi lebih dinamis.
3. Medium Audio Visual Televisi menyajikan informasi dalam bentuk audio visual secara sinkron. Pada berita televisi, tampilan gambar di layar (visual) yang seiring dengan laporan yang disampaikan (audio), begitu pula sebaliknya. 4. Medium Terpadu Visual yang disajikan televisi merupakan paduan dari berbagai sarana lain, seperti ilustrasi/gambar, still photo, slide, film, dan sebagainya. Pada berita televisi seringkali dalam penyajiannya menyertakan gambar peta, diagram, ataupun lokasi. 5. Medium Non Rinci Televisi tidak dapat menyajikan isi pesan secara rinci, karena sifat pesan atau informasi televisi hanya lewat begitu saja (transistory).8
8
J.B. Wahyudi, Teknologi Informasi, Pustaka Utama, Jakarta.
21
Televisi merupakan suatu sistem yang luar biasa besarnya, dimana kamera, microphone, dan peralatan lainnya termasuk televisi itu sendiri mempunyai peran yang sangat menentukan bagi daya tarik mata dan telinga agar berita dan informasi yang ditayangkan dapat menarik untuk didengar dan dilihat. Karakteristik yang dimiliki televisi memudahkan untuk memperoleh informasi melalui indera mata dan telinga, yang merupakan informasi yang konkrit dan sinkron. Sehingga mendapatkan informasi yang cukup jelas baik warna, bentuk, serta ukuran. Media televisi sangat bermanfaat untuk mengkomunikasikan suatu peristiwa/kejadian atau gagasan. 2.2.3 Fungsi Televisi Televisi adalah media massa elektronik yang dalam perkembangannya didukung oleh teknologi informasi dan telekomunikasi. Media televisi diarahkan agar mempunyai 4 (empat) fungsi, yaitu : Pemberi Informasi, Pendidikan, Hiburan, dan Mempengaruhi. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media televisi sebagai media massa elektronik mempunyai fungsi untuk memberikan informasi yang bersifat informatif, edukatif, dan dapat memberikan informasi yang bersifat hiburan, serta mampu memperngaruhi sikap, pandangan, dan persepsi para pemirsanya. Media televisi menyediakan informasi dan kebutuhan manusia keseluruhan. Pemirsa akan selalu terdorong untuk mencari sesuatu yang tidak diketahui melalui media televisi. Kehadiran media televisi kini jelas terlihat dijadikan sebagai alat untuk memperluas cakrawala terhadap pola pikir.
22
Media televisi sanggup menjauhkan manusia dari kenyataan hidup seharihari. Tetapi televisi juga dapat disebut “Jendela dunia besar” karena realitas sosial yang berhasil ditayangkannya. 2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi Beberapa keunggulan televisi yang dapat kita rumuskan adalah sebagai berikut : 1. Menyangkut isi dan bentuk, media televisi meskipun direkayasa mampu membedakan fakta dan fiksi, realistis dan tidak terbatas. 2. Memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya, dan intim. 3. Memiliki tokoh berwatak (riil maupun rekayasa), sementara media lain (film), hanya memiliki bintang yang direkayasa. 4. Mampu menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu yang bersamaan. 5. Mampu menciptakan suasana yang bersamaan diberbagai wilayah jangkauannya, mendorong pemirsa untuk mendapatkan informasi dan berinteraksi secara langsung. Selain memiliki keunggulan, televisi juga memiliki kelemahan. Kelemahan ini berkaitan langsung dengan kelebihannya. Kelemahan itu adalah : 1. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayaknya sebagai objek yang pasif, sebagai penerima pesan.
23
2. Mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang cepat. Hal ini terjadi tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat perkembangan budaya dan peradaban yang ada di wilayah jangkauannya. 3. Sifatnya sangat terbuka dan menjadikannya sulit untuk dikontrol dampak negatifnya. 4. Pergerakan teknologi penyiaran yang begitu cepat mendahului perkembangan masyarakat dan budaya khalayak pemirsanya. Hal ini pada gilirannya melahirkan pro-kontra tentang implikasi cultural dari televisi. 5. Kecenderungan para pengelola televisi yang memanfaatkan kelebihan-kelebihan
televisi
dan
lebih
berorientasi
pada
pertimbangan komersil/bisnis, sehingga mengesampingkan factor pendidikan. 2.3
Program Televisi 2.3.1 Pengertian Program Televisi Kata “program” berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran Indonesia, daripada kata “siaran” untuk mengacu pada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.
24
Dengan demikian, program memiliki pengertian yang lebih luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat pemirsa tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran, apakah itu radio maupun televisi. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang pelayanan yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini pemirsa dan pemasang iklan. Dengan demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran, yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar ataupun penonton. 2.3.2 Jenis-jenis Program Televisi Morissan mengatakan program televisi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu : 1). Program informasi ( berita ) Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan ( informasi ) kepada khalayak. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras ( hard news ) dan berita lunak ( soft news ). Berita keras (Hard News) adalah segala informasi penting dan menarik yanh harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui oleh khalayak.
25
Berita Lunak (Soft News) adalah segala nformasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam(indepht) namun tidak bersifat harus ditayangkan. 2). Program Hiburan ( Entertainment ) Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Yang termasuk dalam program hiburan adalah : 1. Drama Kata drama berasal dari bahasa Yunani “dran” yang berarti bertindak atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukkan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik emosi. 2. Sinetron Sinetron adalah drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendirisendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. 3. Film Film adalah layar lebar (theatre) maka biasanya film baru bisi ditayangkan di televisi setelah terlebih dahulu dipertunjukkan dibioskop atau bahkan
26
setelah film itu didistribusikan atau dipasarkan dalam bentuk VCD atau DVD. 4. Permainan Permaianan atau game show adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara I dividu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Menjawab pertanyaan dan/atau memenangkan suatu bentuk permainan. Program permainan dibagi menjadi tiga jenis yaitu : a.Quiz show Ini merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan. Permainan ini biasanya melibatkan peserta dari kalangan orang biasa atau anggota masyarakat, namun terkadang pengelola program dapat menyajikan acara khusus yang melibatkan orang – orang terkenal ( selebritis ). b.Ketangkasan Peserta dalam permaina ini juga harus menunjukan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi. Permainan ini terkadang juga menguji pengetahuan umum peserta.
27
c.Reality Show Sesuai dengan namanya maka program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaiangan atau hubungan berdasarkan relitas yang sebenarnya. Jadi menyajikan situasi sebagaimana apa adanya.Dengan kata lain program ini mencoba menyajikan suatu keadaan yang nyata ( ril ) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa. Namun pada dasarnya reality show tetap merupakan permainan ( game ). Popularitas program reality show sangat menonjol belakangan ini, bahkan beberapa program yang sebenarnya tidak realistis pun ikut – ikutan mengunakan nama atau jargon reality show untuk mendongkrak daya jualnya. Tingkat realitas yang disajikan dalam reality show ini bermacam – macam. Mulai dari yang betul – betul realistis misalnya hidden camera hingga yang terlalu banyak rekayasa namun tetap menggunakan nama reality show. Terdapat beberapa bentuk reality show, yaitu : 1) Hidden Camera atau kamera tersembunyi. Ini merupakan program yang paling realistis yang menunjukan situasi yang dihadapi seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak – gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah dipersiapakan sebelumnya ( direkayasa ).
28
2) Competition Show. Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan ( game ) atau pertanyaan. Setiap peserta akan tersingkir satu persatu melalui pemungutan suara ( voting ). Pemenangnya adalah peserta yang paling akhir bertahan. 3) Relationship show. Seorang kontestan harus memilih satu orang dari sejumlah orang yang berminat untuk menjadi pasangannya. Para peminat harus bersaing untuk merebut perhatian kontestan agar tidak tersingkir dari permainan.Pada setiap episode ada satu peminat yang harus disingkirkan. 4) Fly on the wall. Program yang memperlihatkan kehidupan sehari – hari dari seseorang ( biasanya orang terkenal ) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya. Dalam hal ini, kamera membuntuti kemana saja orang bersangkutan pergi. 5) Program Mistik. Prorgam yang terkait dengan hal – hal supranatural menyajikan tayangan yang berkaitan dengan dunia gaib, paranormal, klenik, praktek spiritual magis, mistik, kontak dengan roh dan lain – lain. Program mistik merupakan program yang paling diragukan realitasnya. Acara yang terkait dengan mistik ternyata menjadi program yang memiliki audien tersendiri.
29
2.3.3 Program Variety Show Variety show adalah tayangan atau program televisi yang mnampilkan beraneka ragam aksi, dan biasanya diselingi dengan musik ( instrumental atau nyanyian ) tarian, serta comedi dan kadang – kadang acrobat ataupun sulap. Variety merupakan kombinasi antara dua atau lebih unsur - unsur hiburan dan seni penyanyi, penari, stand-up comic, dan sebagainya. Tergantung pada kepribadian ( personality ) figur yang memegang peranan pada program tersebut. Beberapa elemen atau unsur – umsur tersebut dikolaborasikan untuk mendapatkan penampilan terbaik. Variety show hampir selalu menampilkan persembahan musical ( baik instrumental, vocal, maupun tarian ) dan sketsa komedi, kadang – kadang acrobat, sulap, dan kisah – kisah dramatis. Beberapa menampilkan bintang – bintang sebagai host- nya, biasanya yang sudah terkenal terlebih dahulu di industri radio maupun rekaman dan penampilan mereka ditemani oleh bintang tamu. Dimana tayangan variety lainnya menampilkan personality seseorang, beraksi sebagai seorang MC dan menciptakan kesinambungan dari akting – akting yang sebenarnya terpisah satu dengan lainnya. Jenis – jenis Tayangan Variety Show yaitu : a. Vaudeville Show Vaudeville show adalah acara variety show yang menampilkan sebuah seri dari aksi – aksi lepas ( tidak berhubungan satu dengan lainnya ), menampilkan bintang – bintang ataupun orang – orang yang sedang hangat dibicarakan (
30
“headliners” ) dalam rangka untuk menunjang aksi – aksi tersebut. Varityvaudeville show juga biasa disebut sebagai “ vaudeo”. b. Musical Variety Show Merupakan tanyangan variety show yang didominasi oleh aksi – aksi penyanyi dan juga musisi. Yang membedakan tayangan ini dengan tayangan musik yang sebenarnya adalah tayangan tersebut tidak hanya menampilkan seni musik saja, tetapi juga dimeriahkan oleh jenis – jenis pertunjukan atau kesenian lainnya. c. Comedy Variety Show Comedy Variety Show atau biasa disebut juga dengan comic dominated show merupakan tayangan variety yang lebih didominasi oleh unsure – unsure komedi. d. The Personality Variety Show Dalam tayangan ini, biasanya yang menjadi penampil utama ( Centred performer ) adalah seorang atau beberapa orang pribadi ( personality ) yang berprofesi sebagai penyanyi ataupun penari. Namun, untuk memeriahkan suasana tetap dihadirkan bintang tamu yang mempersembahakan kebolehan mereka untuk menghibur penonton. e. Game Variety Show Merupakan tayangan variety yang lebih didominasi oleh permainan – permainan ( games ) yang tidak hanya melibatkan pesrta ( contestant ) di studio, tetapi juga pemirsa yang ada di rumah. Sebagai tayangan variety, jenis tayangan
31
ini tentunya juga diisi oleh unsur – unsur hiburan lainnya, baik itu musik, komedi dan lain sebagainya. f. The Musical Comedy Approach Pada tayangan jinis ini, hiburan musik yang ditampilkan lebih bersifat komedi. Boleh jadi, letak unsure hiburanya bukan ada keindahan suara si penyanyi, tetapi bagaimana si penyanyi dan musisi dapat memainkan satu nyanyian dan sajian musik yang dapat mengundang tawa penonton, baik melalui lirik, aksi panggung, ataupun irama musik yang dimainkan. g. Solo Performance Merupakan salah satu jenis variety show yang setiap pertunjukannya hanya menampilkan satu
orang
penampil saja
dalam
penampilannya
itu
ia
mempersembahkan lebih dari satu jenis hiburan atau bentuk kesenian. 2.4
Proses Produksi Program Televisi Bagian proses produksi televisi, merupakan dapur dari sebuah program
acara TV akan dibuat. Hasil produksi sebuah stasiun televisi (in house production), kadang mampu mengangkat image sebuah stasiun televisi bila mampu mendapatkan rating atau audience share yang besar bahkan bisa dijadikan jangkar untuk program-program lainnya, sebab setelah program unggulan selesai tayang, program acara yang kurang menarik pun biasanya ikut di tonton sebagai dampak keengganan pemirsa untuk berpindah saluran (channel).
32
Maka untuk dapat membuat sebuah program yang berkualitas tentunya sebuah stasiun televisi harus membuat perencanaan produksi yang baik, kemudian melakukan kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat, dan melakukan proses penyelesaian yang baik pula. 9 Menurut Fred Wibowo dalam bukunya Teknik produksi siaran televisi, menyebutkan tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut dengan standard operation procedur (SOP),seperti berikut : a. Pra Produksi Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut ini : 1. Penemuan ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. 2. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokal, dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. 9
Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi , Duta Wacana Yoogyakarta, 1994 , Hal.375
33
3. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan suratmenyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan. b. Produksi Sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi dimulai. Tahap produksi adalah Seluruh kegiatan pengambilan gambar ( shooting ) baik di studio maupun di luar studio. Baru sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi dimulai. Dalam melaksanakan di lapangan masing-masing crew bekerja sesuai dengan job description mereka, dan membuat program sesuai dengan yang sudah direncanakan. Mulai dari produser yang mengawasi jalannya proses produksi yang diarahkan oleh pengarah acara (director), Sutradara yang bekerja sama dengan para crew dan artis yang mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan ( shooting script ) serta pengolahan data sementara yang diatur oleh awak master control sehingga menjadi susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam sebuah sistem produksi yang konvensional, awak master control berjumlah relatif banyak. Mereka dikomandani oleh seorang pengarah program atau program director (PD). Produser yang notabene
34
pemilik program berada di belakang, karena ia dianggap tidak mengetahui masalah teknis penyiaran. Jika ada perubahan alur program barulah sang produser memerintahkan PD untuk melakukan penyesuaian.10 Tahap produksi atau proses pengambilan gambar (shooting) dan pasca produksi merupakan mata rantai yang tidak boleh terputus. Karena kegitan tahapan tersebut adalah proses yang sangat dibuthkan dalam pembuatan program televisi. Jika satu dari tahapan tersebut tidak ikut serta, maka program yang dibuat tidak akan berjalan dengan baik. 11 Dalam proses produksi ini seluruhnya melibatkan pelaksana produksi, untuk memberikan gambaran tentang pelaksana produksi pada program televisi secara lebih rinci adalah sebagai berikut: 1. Executive Produser
Executive produser adalah orang yang memiliki wawasan dan mengerti tentang program televisi secara keseluruhan dan memiliki kemampuan menuangkan ide atau pemikirannya dalam pembuatan program televisi. Executive produser bertanggung jawab atas penyusunan dan pengembangan untuk siaran. 2. Produser
Produser orang yang bertanggung jawab terhadap suatu program siaran dan harus mempunyai kemampua berfikir dan menuangkan ide 10
http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2010/05/15/sekilas-tentangproduksi-beritatelevisi bagian 2 11
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelolah Radio dan Televisi, Ramdina Prakasa. 2005 ,hal 277.
35
dalam suatu tulisan atau proposal untuk suatu program acara secara baik dan sistematis, dan mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama dengan seluruh crew yang terkait; 1. Pengarah acara Pengarah acara adalah orang yang bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi program siaran. Pengarah acara bertugas di lapangan untuk mengendalikan produksi, oleh karena itu pengarah acara memiliki peran yang sangat strategis dalam acara televisi. 2. Script Writer Script writer adalah orang yang membuat naskah untuk bahan siaran dalam karya artistic, ia memiliki kemampuan merubah ide dalam bentuk naskah. 3. Unit Manager Unit manager adalah orang yang bertugas menyediakan kebutuhan logistic untuk keperluan shooting untuk setiap elemen produksi dan mengawasi setiap penggunaan dana produksi, mengkoordinasikan semua aktifitas produkdi dan siaran. 4. Art Director / Penata Artistik Art director adalah orang yang ahli menata ruang / lokasi pengambilan gambar sesuai dengan yang diinginkan scenario
36
dengan menyiapkan gambar visual untuk produksi siaran televisi dalam bentuk tercetak. 5. Graphic Artistic Graphic artis orang yang memiliki keahlian dibidang grafis, dan kemampuan menciptakan, mendisain dan menemukan variasi dalam bentuk-bentuk visual untuk keperluan program. 6. Penata Cahaya Penata cahaya adalah orang yang mampu mendisain dan menentukan pencahayaan untuk produksi program televisi baik di dalam maupu diluar studio. 7. Audio / Video Engineering Adalah orang yang mengoprasikan peralatan audio / video di stasiun televisi. Bertanggung jawab terhadap suatu hal yang berkenaan dengan suara. 8. Technical Director Technikal director adalah pengubung atau perantara antara pengarah acara dan crew teknik dalam menetapkan produksi. 9. Camera Person Camera person adalah orang yang mengoprasikan kamera. pengambilan selalu rehersals (gladi bersih) dan produksi program televisi dengan menggantungkan alat baru seperti Tripod, dolly dan lain-lain. c. Paska Produksi (Penyelesaian dan Penayangan)
37
Paska produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing. Dalam hal ini, terdapat dua macam teknik editing, yaitu: pertama, yang disebut Editing dengan teknik analog dan linier. Kedua, Editing dengan teknik digital atau non linier dengan komputer. 1. Editing offline Setelah shooting selesai, script boy/girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Di dalam logging time code (nomor kode yang berupa digit frame, detik, menit, dan jam dimunculkan dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shoot di catat. Berdasarkan catatan itu surtadara/ director membuat editing kasar yang disebut dengan Editing offline. 2. Editing dengan teknik analog Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat bedasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukan dengan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing. 3. Mixing (penggabungan gambar dan suara) Proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post production sudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga sudah
38
selesai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview. Dalam preview ini tidak ada lagi yang harus diperbaiki. Apabila semua sudah siap maka program ini siap juga untuk ditayangkan. 4. Editing online dengan teknik digital atau non linier Editing online dengan teknik digital adalah editing yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing. Alat editing tersebut bermacam macam nama, jenis dan fasilitasnya, misalnya: pinaclematroxcanupus, dll. Dengan alat editing tersebut dapat digunakan berbagai macam program editing berdasarkan kebutuhan, seperti: Addobe Premier- Three D Max dll. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah memasukan seluruh hasil shoot (gambar) yang dalam catatan atau logging memperoleh OK, ke dalam hardisk. Proses ini disebut dengan Capturing, yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi file, yang ketika diperlukan dapat dipanggil untuk disusun berdasarkan urutan yang diinginkan sutradara. 5. Editing Online dengan teknik digital Dalam editing online hanya menyempurnakan hasil dari editing offline sekaligus mixing dengan musik ilustrasi atau efek gambar (misalnya perlu animasi atau wipe efek) dan suara (sound effect atau narasi) yang harus dimasukan kembalidari file menjadi gambar pada pita Betacam SP atau pita dengan kualitas broadcast standard. Setelah program dimasukan pita, boleh dikatakan pekerjaan selesai dan kelanjutannya adalah bagian dari pekerjaan di stasiun televisi.
39
2.5 Pengertian Analisis Istilah Analisis diadopsi dari istilah Analysis yang menurut kamus Webster adalah:”a separating or breaking up of any whole into its parts especially with an axamination of these parts to find out their nature, proportion, function, interrelationship, ect.,”( "Sebuah pemisah atau pemutusan dari keseluruhan menjadi bagian-bagian yang terutama dengan sebuah pengujian dari bagian-bagian untuk mengetahui atau menemukan sifat, proporsi, fungsi, keterkaitan atau hubungan, dll,"). Dalam konteks riset, analisis merupakan suatu proses kerja dari rentetan tahapan pekerjaan sebelum riset di dokomentasikan melalui tahapan penulisan laporan.
2.6 Kerangka Berfikir Battle Of Comic Analisis Proses Produksi
40
Proses produksi
Pra Produksi -penemuan ide -perencanaan -persiapan
Produksi - proses pengambilan gambar
Pasca produksi -editing offline -editing online -mixing
Televisi Penjelasan: Penelitian ini meneliti tentang analisis proses produksi tayangan Battle Of Comic METRO TV yaitu melihat secara langsung, mengamati dan mengetahui bagaimana proses produksi program mulai dari awal perencanaan (pra produksi), proses pengambilan gambar (produksi) sampai proses editingnya (pasca produksi) hingga akhirnya bias di tayangkan di televisi.