BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Massa 2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa Pengertian Komunikasi massa tidak dapat didefinisikan dengan singkat dan sederhana, sebab didalam pengertian komunikasi massa tercakup hal-hal seperti isi pesan (Pengolahan, pengiriman, penerima) teknologi, kelompokkelompok, bentuk khalayak dan efek. Dalam bukunya “ Mass Communication “ An Introduction (1980) Bitner yang mengartikan Komunikasi massa adalah pesanpesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang ( Mass Communication is messages communicated through a mass mediun to a large number of people) Komunikasi massa adalah komunikasi media masa modern yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas. Siaran radio dan tv yang ditujukan kepada umum.8 Joseph A. Devito menampilkan definisi komunikasi massa dengan lebih tegas yakni sebagai berikut :9 1.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khlayak yang luar biasa banyaknya. Ini tak berarti khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua sedang menonton televisi.
8 9
Hafid Cangara , Pengantar Ilmu Komunikasi , Jakarta :PT. Raja Grafindo. 2004 hal.36 Ibid
2. Ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. 3. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancarpemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya : televisi, radio, surat kabar, majalah, film dan buku. Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi , surat kabar dan film.10 Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass comunication yang artinya komunikasi yang menggunakan media massa. Kata massa dalam komunikasi massa dapat diartikan lebih dari sekedar ”orang banyak” Seperti orang yang sedang mengerumuni penjual obat di pasar. Massa dapat diartikan meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang pada ujung lain dari saluran. Maka pengertian komunikasi massa adalah suatu tipe komunikasi manusia Human Communication yang lahir dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan.
10
Onong Uchjana , Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. 2005.hal 17
Komunikasi massa adalah jenis komunikasi di tujukan kepada khalayak oleh seseorang atau lebih maupun oleh suatu lembaga untuk mendapatkan tujuan tertentu. Komunikasi massa menggunakan suatu alat komunikasi dalam melakukan proses komunikasi yaitu media massa. media massa adalah alat yang sangat efektif bagi kelangsungan komunikasi massa dalam menyampaikan pesanpesan kepada khalayak yang ditujukan.
2.1.2. Karakteristik Komunikasi Massa Beberapa karakteristik komunikasi massa adalah adanya suatu organisasi yang kompleks dan formal dalam tugas operasional pengiriman pesan 11 1. Adanya suatu organisasi yang kompleks dan formal dalam tugas operasional pengirim pesan. 2. Adanya khalayak luas dan heterogen. 3. Isi pesan harus bersifat umum dan tidak bersifat rahasia. 4. Komunikasi yang dilakukan dengan massa atau khalayak yang sangat heterogen dalam tingkat pendidikan, keadaan sosial dan ekonomi maupun keadaaan kebudayanya. 5. Setiap pesan mengalami kontrol sosial arti murni, yaitu nilai banyak orang dengan berbagai latar belakang taraf pendidikan dan daya cerna masyarakat.
11
Sendaja,Sasa Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka. 2000.hal 66
6. Sifat hubungan antara komunikasi dan komunikan ialah anonim. 7. Walaupun reaksi pada pihak khalayak akan berbeda-beda, pesan yang keluar dari peralatan komunikasi difokuskan pada pengertian yang sama, seakan-akan khalayak yang heterogen tersebut akan memberikan reaksi yang sama pula.
2.1.3. Fungsi komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick (2001) terdiri dari:12 1. Surveillance (Pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama : (1)Warning or beware surveillance (Pengawasan peringatan); (2) instrumental surveillance (Pengawasan instrumental). Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari
bencana
banjir,
meletusnya
Gunung
Merapi,
kondisi efek
memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta menjadi ancaman . fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. 2. Interpretation (Penafsiran) fungsi penafsiran hampir mirip dengan pengawasan media massa tidak hanya memasok fakta dan data tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media
memilih
dan
memutuskan
peristiwa–peristiwa
yang
dimuat
dan
ditayangkan. 3. Linkage (Pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk Linkage (Pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4. Transmission of values (Penyebaran nilai-nilai) Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut socialization (Sosialisasi).
Sosialisasi
mengacu
kepada
cara,
dimana
individu
mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. 5. Entertainment (Hiburan) Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan, hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan.
12 Elvinaro A. & Lukiati Komala E, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. simbiosa Rekatama Media , 2004 hlm 16 – 18
2.2 Televisi sebagai Media Komunikasi Massa Televisi sebagai media massa elektronik yaitu media audio visual yang dapat didengar dan dapat dilihat bila siaran, dapat didengar dan dilihat kembali bila diputar kembali. Televisi juga merupakan media yang memiliki daya rangsang sangat tinggi, elektris, mahal dan daya jangkau besar.13
2.2.1. Karakteristik Televisi Beberapa karakteristik yang membedakan televisi dengan media massa lainnya dan sekaligus menjadi keunggulan bagi televisi.14 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audiovisual). Jadi, apabila khalayak radio siaran hanya mendengar katakata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak.
13 14
Onong Uchjana , Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, 2005 hal 25 Onong Uchjana , Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, 2005 hal 27-30
2. Berpikir dalam gambar Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama, adalah visualisasi (Visualization), yakni menerjemahkan katakata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Dalam proses visualisasi, pengarah acara harus berusaha menunjukkan objek-objek tertentu menjadi gambar yang jelas dan menyajikannya sedemikian rupa, sehingga mengandung suatu makna. Tahap kedua dari proses ‘berpikir dalam gambar’ adalah penggambaran (Pecturization) yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitas mengandung makna tertentu. 3. Pengoperasian lebih kompleks Dibanding dengan radio siaran, pengoperasian televisi lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang, untuk menayangkan acara siaran berita yang dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja dapat melibatkan 10 orang. Mereka terdiri dari produser, pengarah acara, pengarah teknik, pengarah studio, pemandu gambar, dua atau tiga juru kamera, juru video, juru audio, juru rias, juru suara, dan lain-lain.
2.2.2. Fungsi Televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yaitu : Memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Pada televisi, fungsi menghibur lebih dominan di bandingkan di media lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, pada umumnya, khalayak menonton TV
yang utama adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untukmemperoleh informasi. Satu hal yang paling berpengaruh dari daya tarik televisi ialah informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas, dan sistematis, sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari isi pesan dalam menangkap siaran televisi. Menurut Prof.Dr. Onong U. Effendy, dalam bukunya “ Televisi siaran Teori dan Praktek”, televisi pada pokoknya mempunyai 3 fungsi yaitu penerangan, pendidikan dan hiburan. Menurut fungsi ini, segala sesuatu yang disiarkannya kepada masyarakat tergantung pada system negara dan pemerintah negara yang bersangkutan. a. Fungsi penerangan (The information function) ada dua faktor yang terdapat pada media masa audio visual, yaitu : 1. Immediacy Mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa pada saat peristiwa berlangsung, seolah-olah mereka berada ditempat peristiwa itu terjadi. 2. Realism Mengandung makna kenyataan.ini berarti bahwa stasiun televisi menyiarkan informasi secara audiovisual sesuai dengan kenyataan.
b. Fungsi pendidikan (The educational Function) Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan. Sesuai dengan makna pendidikan, yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara – acara tertentu implisit mengandung pendidikan seperti film, kuis, dan sebagainya yang disebut Educational TV (ETV), yaitu acara pendidikan yang disisipkan kedalam siaran yang sifatnya umum. c. Fungsi Hiburan (The entertain Function) Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sangat dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara-acara hiburan. Hal ini dapat di mengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan, dan dapat dinikmati sekalipun oleh khalayak yang tidak mengerti bahasa asing, bahkan tuna aksara.15 Dengan demikian televisi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pemirsa akan informasi, pendidikan, dan hiburan. Selain itu televisi juga berfungsi untuk membujuk pemirsanya, dalam hal ini contohnya adalah pemirsa dibujuk untuk menonton suatu program atau membeli produk yang diiklankan ditelevisi.
2.2.3. Kelebihan dan Kelemahan Televisi Selain dapat menyajikan suatu informasi secara langsung televisipun memiliki kekurangan dan kelebihan.
Kelebihan :16 1. Dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat. 2. Media elektronik audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita, khususnya pada media elektronik televisi. 3. Media elektronik menjangkau masyarakat secara luas. 4. Dapat menyampaikan berita secara langsung dari tempat kejadian. 5. Dapat menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa. 6. Dapat dinikmati oleh semua
orang,
baik itu yang mengalami
keterbelakangan mental. Kelemahan : 1. Dalam penyediaan berita pada media elektronik tidak dapat mengulang apa yang telah ditayangkan ulang. 2. biaya yang mahal karena menggunakan daya listrik.
16
www.google.com/ SMK1Makasar,2010
2.2.4 Pengertian Program Televisi Kata ‘ Program ‘ berasal dari bahasa Inggris Programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan istilah ‘ siaran’ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun, kata ‘Program‘ lebih sering digunakan dalam dunia Penyiaran di Indonesia, daripada kata ‘siaran‘ untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.17 Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat pemirsa tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran, apakah itu radio ataupun televisi. Perkembangan dunia informasi melalui Media Massa televisi di Indonesia demikian pesat, sehingga setiap khalayak dapat mengakses informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Fungsi televisi sebagai sarana mencari informasi dan hiburan mendapatkan jatah program siaran yang lebih disbanding dalam fungsi edukasi. Hal ini bisa membawa pengaruh yang sangat besar terhadap khalayak pemirsa yang tidak dibarengi jam tayang program yang tepat dan ketepatan mencapai sasaran khalayak yang dituju.
17
Morrisan, op.cit, 27
Apalagi untuk kondisi Indonesia yang secara rata-rata pendidikan masyarakat tidak terlalu tinggi, sehingga setiap informasi yang menerpa dianggap sebagai nilai baru yang harus diikuti, tanpa sikap hati-hati akan pengaruh yang akan ditimbulkannya. Media televisi sebuah media massa yang dalam pengertiannya yang sangat besar, yakni permisif dan massif. Permisif dalam pengertian ia berada dalam ambang batas moral, yang selalu memiliki dalih masyarakat (yang notabene heterogen) sebagai tameng moralnya. Massif dalam pengertian memproduk dunia citraannya secara serentak dan tanpa alternative. Oleh karena itu, dampak “televisi pusat Jakarta” sangat terasa pada uniformitas selera, budaya masyarakat, setidaknya lewat bahasa atau pun life - style modernitas. Dalam merencakan sebuah program televisi seorang produser akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, seperti materi untuk program acara tersebut, biaya yang harus dikeluarkan dalam program tersebut organisasi pelaksana, dan tahapan pelaksanaan dalam program acara tersebut.
2.2.5. Jenis – Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya, apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai pemirsa, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hokum
dan peraturan yang ada. Pengelola stasiun televisi dituntut untuk memiliki kreatifitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu : program informasi dan berita dan program hiburan (Entertainment) Deddy Iskandar Muda mengatakan bahwa jenis-jenis program televisi pada umumnya Merupakan isi program siaran di televisi maupun radio meliputi acara seperti diterangkan berikut dengan tentunya penggunaan berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun televisi tertentu.18 a. Talk Show b. Documenter c. News Reporting d. Music e. Drama f. Comedy g. Magazine h. Education i. Game Show/ Kuis
18
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi.PT Remaja Rosdakarya, Bandung : 2003, Hal 9
Berbagai jenis program tersebut tidak mutlak harus ada semuanya. Acaraacara tersebut sangat bergantung dari kepentingan masing-masing stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan. Pada umumnya memang sebagian besar dari contoh diatas adalah acara-acara yang disiarkan oleh stasiun penyiaran televisi.
Beberapa jenis-jenis program acara televisi :19 a. Program Acara Drama Program acara drama yaitu sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah dram atau fiksi yang rekayasa dan dikreasi ulang. Format merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan tersebut akan menggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi khayalan para kreatornya. Contohnya: drama percintaan, tragedi, horror, komedi, legenda, aksi, dan sebagainya. b. Program Acara Non Drama Program acara non drama adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menjadi dunia khayalan. Program acara non drama merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsure hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, musik. Contohnya : talk show, kuis, konser musik, games, variety show, dan sebagainya.
19
Naratama, Program Acara Televisi, 2004 hal 65
c. Program Acara Berita Program acara berita adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu, dimana dibutuhkan sifat yang independent. Contohnya : berita ekonomi, liputan siang, berita kriminal, berita olah raga, dan sebagainya. Skema Format Acara Televisi 20 FORMAT ACARA TELEVISI
Timeless & Imajinasi
Timeless & Faktual
Dokurama, DRAMA (FIKSI)
Faktual & Aktual Infotainment
opera, musical,
NONDRAMA (NONFIKSI)
Sport
BERITA NEWS
reality show
20
Other
Musik
Tragedy
Magazine Show
Aksi
Talk Show
Komedi
Varity Show
Cinta
Repackaging
Legenda
Game Show
Horor
Kuis
Feature
News
Sport
Naratama, ”Menjadi Sutradara Televisi Dengan Single Dan Multi Camera”, Grasindo, Jakarta, 2004 hal 66
2.3.6 Karakteristik Program Televisi Bentuk/ format program menurut Vane-Gross terbagi menjadi dua : 21 a. Program informasi (Hard news dan soft news) b. Program hiburan (Musik, Komedi, dan Drama) Hardnews (berita keras) yaitu segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya untuk segera diketahui oleh khalayak. Stasiun televisi besar umumnya menayangkan hardnews secara regular setiap hari, pagi, siang, petang dan tengah malam. Sedangkan softnews (berita ringan) adalah segala informasi yang penting dan menarik untuk disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Sedangkan program hiburan yang berisi musik, komedi dan drama adalah program yang bersifat menghibur dan dapat ditayangkan kapanpun waktunya. Ada 2 bentuk format program : 1. Format Dominan (Kesuksesan sebuah program ada pada konsep) Konsep program yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar menjadikan sebuah kesuksesan yang bisa dilakukan oleh setiap stasiun televisi. Oleh karena itu kekuatan dari program tersebut adalah konsep yang matang dan ini di sebut sebagai format dominan.
21
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, PT. Ramadina Prakarsa,2005 hlm.129
2. Star-Dominan (Kesuksesan sebuah program ada pada pemain/ artis) Star dominant yang merupakan keberhasilan dari sebuah stasiun televisi yang didukung oleh pemain yang mensukseskan acara tersebut. Pada program ini kekuatannya terletak pada artis/ pemain.
2.4. Program Berita Televisi Program berita merupakan keharusan bagi stasiun televisi karena menyebarkan informasi kepada masyarakat luas merupakan salah satu fungsi dari televisi. Tidak berbeda dengan program-program lainnya,tayangan berita berlomba-lomba untuk menyajikan informasi yang terbaik kepada masyarakat, tapi program berita seperti apa yang dianggap berhasil.22
2.4.1 Pengertian Program Berita Charles Dana (1996) dalam buku Broadcast Journalism Techiques of radio and TV News” mengemukakan , “ When a dog bites a man, that is not news, but when a man bites a dog, that is news”. Artinya ketika anjing menggigit Manusia, itu bukan berita, tetapi jika manusia menggigit anjing, itu baru berita. Dalam definisi ini Charles Dana memberikan batasan berita secara filosofis, bahwa segala sesuatu yang diluar kebiasaan atau sesuatu yang unik adalah berita.23
22 23
Arifin S.Harahap, Jurnalistik Televisi, PT. Indeks kelompok Gramedia,2006 hlm.3 Ibid. hlm. 3
Dalam pengertian sederhana program News berarti suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian yang memiliki nilai berita (unusual, factual, esensial) dan disiarkan melalui media secara periodik.24 Deny M. Lyle Spencer dalam bukunya yang berjudul News Writings yang kenudian dikutip oleh George Fox Mott (News Survey Journalism) menyatakan bahwa berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau sesuatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca. Informasi dikatakan penting jika mengandung unsur keamanan, uang maupun gangguan. Keamanan apabila menyangkut nyawa maupun harta yang berharga bagi seseorang. Uang, apabila informasi menyangkut kondisi keuangan masyarakat ,dan gangguan. Dikatakan menarik, apabila informasi tersebut bersifat unik,maupun membangkitkan kekaguman, rasa lucu atau humor atau informasi mengenai pilihan hidup.25
24
Fred Wibowo. Teknik Produksi Program Televisi. Yoyakarta : Penerbit Pinus Book Publisher.2007.Hal. 132. 25 Morissan, Jurnalistik Muthakir, pengertian berita dan Memilih Berita Televisi.hlm 3
2.4.2. karakteristik program Berita 1. Berita Televisi menggunakan bahasa percakapan. 2. Berita televisi hanya menggunakan waktu berkisar satu setengah ada waktu dua setengah menit, walaupun harus khusus hanya bias berlangsung sampai kira-kira lima menit lamanya. 3. Berita televisi menggunakan kata-kata sederhana. 4. Berita televisi hanya memuat fakta-fakta penting.26
2.4.3 Jenis Berita Berita pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu hard news ( berita berat ), soft news ( berita ringan ) dan investigative reports ( laporan penyelidikan). Perbedaan terhadap ketiga kategori tersebut didasari oleh jenis peristiwa dan cara-cara penggalian data.27 1. Hard News Hard News adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun masyarakat. Berita ini bersifat penting, aktual dan segera harus disampaikan kepada masyarakat.
26
Horea Salajan. ABC Paket Berita Televisi. Depok : Penerbit PJTV (Program Pelatihan Jurnalistik Televisi).2001.Hal 25-37 27 Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi.PT Remaja Rosdakarya, Bandung : 2003, Hal 40-43
2. Soft News Soft News adalah berita yang ringan atau biasanya disebut dengan feature yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Berita ini dapat menimbulkan kekhawatiran, ketakutan bahkan bisa juga simpati. Bagi sebuah televisi, berita ringan sangat diperlukan dalam setiap penyajian sebuah berita. 3. Investigative Reports Investigative Reports adalah sebuah laporan penyelidikan (investigasi) adalah jenis berita yang eksklusif. Datanya tidak bisa diperoleh dipermukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan. Berita penyelidikan sangat menarik karena cara mengungkapkannya tidak mudah.
Dalam
mencari
data-data
maka
diperlukan
kamera
tersembunyi atau disebut dengan hidden camera .
Onong Uchyana Effendy membagi berita televisi menjadi 4 jenis yaitu :28 a. Warta berita (Straight newscast/spot newscast/spotnews) Warta berita atau berita langsung adalah jenis berita yang merupakan laporan tercepat mengenai sesuatu peristiwa yang terjadi di masyarakat
28
Ibid, hal 83 – 92
b. Pandangan mata (On the spot telecast) Pandangan mata merupakan jenis berita yang menjadi suplemen atau pelengkap dari tayangan berita televisi untuk memberikan kepuasan pada penonton terhadap berita-berita spot yang ditayangkan. c. Wawancara Udara (Interview on the air) Jenis berita seperti ini banyak diminati karena meskipun penonton televisi hanya bisa mendengarkan suara dari nara sumbernya, beritanya lebih factual karena langsung dari sumbernya. Wawancara udara dibagi menjadi dua , yaitu : 1) Informational interview, yaitu wawancara yang bersifat informatif antara pewawancara mengenai ide, pendapat, pandangan. 2) Personality interview, yaitu Tanya jawab mengenai pribadi orang yang diwawancarai, seperti artis, tokoh masyarakat, saksi kunci, dan sebagainya. d. Komentar (Commentary) Komentar adalah uraian yang bersifat analisis dengan titik tolak suatu fakta yang telah disiarkan sebelumnya pada straight newscast. Jadi, komentar bersifat reporting in depth .
2.4.4. Nilai Berita Dalam memilih materi berita terdapat batasan-batasan atau pertimbanganpertimbangan. Dengan alas an agar berita tersebut menarik karena berita sesungguhnya memiliki nilai dan bobot yang berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya. Nilai berita tersebut sangat bergantung pada berbagai pertimbangan sebagai berikut : a. Timelines, artinya tepat waktu. Berita harus disiarkan secepat mungkin sehingga faktor aktualitas bagi sebuah berita merupakan dasar utama yang harus dipertimbangkan. b. Proximity, artinya kedekatan. Kedekatan disini berarti dekat dari segala lokasi, pertalian ras, profesi, kepercayaan, kebudayaan maupun kepentingan yang terkait lainnya. c. Prominence, artinya orang terkemuka. Semakin terkenal seseorang, maka semakin menarik berita mengenainya. d. Consquence, artinya konsekuensi atau akibat. Segala tindakan atau kebijakan, peraturan, perundangan dan lain-lain yang dapat berakibat merugikan atau menyenanglan orang banyak merupan berita yang menarik, e. Confict (konflik) merupakan bagian yang terjadi dalam kehidupan yang memiliki nilai berita yang sangat tinggi. f. Development,
artinya
pembangunan.
Berita
tentang
keberhasilan dan kegagalan pembangunan memiliki daya tarik jika diulas secara baik. g. Disaster (Bencana) dan Crimes (Kriminal) merupakan berita yang sangat menarik karena menyangkut keselamatan manusia. h. Weather (Cuaca) karena mempengaruhi kegiatan masyarakat.
i. Sport (Olah raga). Berita olahraga memiliki daya tarik tersendiri terutama jika berlangsung peristiwa olahraga besar, seperti Piala Dunia, dan sebagainya. j. Human Interest, artinya informasi yang dapat menyentuh perasaan, pendapat, dan pikiran manusia. Untuk Indonesia, masih ada satu unsur lagi yang perlu dperhatikan yakni unsur security, yaitu keamanan. Betapa pentingnya atau menariknya suatu berita apabila dilihat dari sisi keamanan dapat membahayakan stabilitas Negara, berita tersebut tidak layak untuk ditayangkan. Jadi informasi yang dapat menimbulkan SARA dapat menyulut kerusuhan dan merugikan stabilitas nasional harus dihindari. 29
29
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi : Menjadi Reporter Profesional, penerbit PT.Remaja Rosdakarya,2003, hlm 29-40
2.4.5 Sumber Berita Sumber berita harus layak dipercaya dan menyebutkan nama sumber tersebut. Sumber-sumber yang tidak disebutkan identitasnya merupakan isu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Sekali memperoleh sumber yang salah maka akan berdampak negatif atau menurunnya tingkat kepercayaan pemirsa televisi terhadap kredibilitas lembaga tersebut. Selain sumber-sumber berita yang diperoleh secara langsung dilokasi peristiwa, juga ada beberapa sumber lain yang dapat dijadikan informasi, yaitu : 30
1. untuk peristiwa-peristiwa internasional: a. Kantor berita televisi laporan-laporan yang dikirimkan melalui kantor berita televisi ini biasanya berupa gambar visual yang sudah didubbing suara komentar reporter yang bersangkutan. Kantor-kantor berita tersebut misalnya, Associated Press, Agence France Press, Reuters dan lain-lain, adalah sumber-sumber informasi yang paling baik sebagai bahan berita-berita international bagi TV
30
Ibid, hlm 78-82
2. untuk berita-berita lokal, sumber-sumber informasi utama dapat diperoleh dari sumber berita seperti berikut: 1) Reporter Sumber berita yang paling utama adalah reporter dan juru kamera yang bertugas mencari berita dan informasi yang baru dilapangan. Dapat juga mengirim wartawan keberbagai sumber berita dipelosok dunia. Beberpa stasiun televisi besar dengan skala internasional mempunyai reporter dan juru kamera yang ditempatkan diseluruh dunia. 2) Pelayanan darurat Reporter harus selalu sigap dan pro-aktif terhadap peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitar. Berita penting dapat ditemukan oleh repoter dengan cara mencari informasi awal yang dapat menjadi petunjuk dari suatu berita penting, karena reporter tidak hanya selalu menunggu penugasan yang akan diberikan kepadanya. Untuk itu reporter harus mengembangkan ajringan dengan semua unit pelayanan darurat. Stasiun televisi harus memiliki kontak dengan : Polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit (Gawat Darurat), pusat informasi cuaca, Badan SAR. 3) Kontak pribadi Kontak merupakan milik berharga seorang reporter. Repoter yang baik memiliki kontak pribadi dengan orang-orang yang bekerja pada berbagai lembaga pemerintah dan non-pemerintah. Disebut kontak pribadi karena nomor-nomor telepon mereka tidak dengan bebas diberikan kepada semua media. Seorang reporter biasanya dapat memiliki kontak pribadi dari
hubungan yang cukup lama dengan sumbernya shingga mereka sudah saling mempercayai. Narasumber dapat memberikan informasi secara langsung dan terbuka,
namun
ada
narasumber
yang
menginginkan
identitasnya
disembunyikan. 4) Kontak publik Orang-orang penting atau public figure yang dapat dimintai keterangan atau tanggapan atau opininya mengenai berita yang sedang hangat yang mempengaruhi kepentingan organisasi atau profesi mereka adalah kontak public yang ahrus dimiliki oleh setiap reporter. 5) Kantor berita Seluruh stasiun televisi berlangganan dan berelasi dengan kantor berita bahkan kebanyakan stasiun televisi menjadikan kantor berita sebagai sumber berita paling penting dan paling utama bagi program beritanya. Stasiun televisi membeli berita dengan cara berlangganan dengan satu atau beberapa kantor berita. 6) Siaran pers Siaran pers (press release) adalah informasi atau pernyataan (statement) yang dikirimkan ke stasiun televisi dengan tujuan untuk dapat dipublikasikan. Siaran pers dapat dating dari berbagai lembaga seperti : organisasi lokal dan interlokal, lembaga pemerintah, pejabat pemerintah, kantor-kantor asing, kelompok penekan (oposisi), lembaga non pemerintah dan lain-lain. Siaran pers yang disebarkan biasanya menggambarkan hal-hal yang postif bagi
lembaga yang mengeluarkannya. Siaran pers dikeluarkan untuk menimbulkan citra yang baik atas suatu organisasi. 7) Jumpa pers Sebagaimana siaran Pers, jumpa Pers atau konfrensi Pers biasanya mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan yang akan menguntungkan lembaga yang mengadakan jumpa Pers tersebut. Jumpa Pers dapat menjadi sumber berita yang bagus namun bisa menjadi sumber berita yang buruk. 8) Pemirsa Namun sekarang banyak stasiun televisi yang menghubungi sebuah stasiun televisi untuk memberikan informasi atau berita penting kepada stasiun televisi tersebut karena merasa dengan menyampaikan kepada stasiun televisi maka berita tersebut akan cepat disampaikan. 9) Saksi mata Saksi mata merupakan salah satu sumber informasi yang baik didalam mendapatkan berita. Karena saksi mata dapat memberikan keterangan dengan cepat sehingga menambah kredibilitas berita yang dibuat. Namun seringkali para saksi mata ini masih berada dalam kondisi emosional atau terguncang dengan peristiwa yang baru saja dialaminya sehingga reporter tidak bisa sepenuhnya mengandalkan keterangan para saksi mata untuk mendapatkan ketrangan yang objekti. 10) Media lainnya Siaran TV dan radio dari pelosok dunia dapat juga menjadi sumber berita bagi suatu stasiun TV. Untuk keperluan ini, ruangan berita (newsroom) perlu
memiliki penerimaan siaran radio dan televisi yang baik. Sudah seharusnya bila stasiun televisi berlangganan surat kabar yang terbit di ibukota dan surat kabar local yang dianggap beriwibawa. 11) Beberapa catatan Reporter mendapatkan informasi dari berbagai sumber seperti yang dijelaskan diatas. Jika informasi yang diperoleh itu sama tentunya tidak akan menjadi masalah, namun cukup sering informasi yang diperoleh itu berbedabeda antara satu sumber dengan sumber lainnya. Untuk itu reporter perlu memberikan penjelasan siapa yang mengatakannya. Jika reporter memiliki nama dari sumbernya maka itu sebaiknya disebutkan dalam berita sepanjang sumber tidak keberatan. Dengan demikan pemirsa TV akan dapat memutuskan seberapa penting tersebut bagi mereka dan kira-kira seberapa akurat berita tersebut. Stasiun televisi sebaiknya memiliki perpustakaan yang menyimpan berbagai refrensi berupa buku, petunjuk wisasta klipping atau naskah-naskah.
2.5. Proses Produksi Program Televisi 2.5.1 Pihak-pihak Yang Terlibat Proses produksi Stasiun televisi memiliki redaksi berita dan liputan sebagai bagian dari struktur organisasi stasiun televisi. Keberhasilan bagian dari pemberitaan stasiun televisi, banyak bergantung kepada reporter dan juru kamera yang ada dilapangan serta korlip diruang redaksi yang mengarahkan mereka. Penyiaran berita di televisi adalah pekerjaan tim yang melibatkan banyak orang, tentunya keterlibatan kru studio sangat penting dalam menunjang proses siaran program berita. Orang-
orang yang terlibat dibagian pemberitaan memiliki tanggung jawab dan tugas, masing-masing kru yang terlibat adalah sebagai berikut :31 1. Direktur Pemberitaan Tugasnya adalah memberikan arahan terhadap semua aktivitas siaran televisi untuk bagian pemberitaan. Direktur pemberitaan juga pengawasan koordinasi dan evaluasi terhadap penampilan para staff dibagian pemberitaan. Dengan demikian seorang Direktur pemberitaan harus mempunyai kemampuan untuk mengawasi dan berkomunikasi dengan tim pemberitaan untuk kelancaran program berita yang disiarkan. Seorang Direktur pemberitaan berkewajiban untuk mengembangkan dan mengelola anggaran bagian pemberitaan yang dipimpinnya. Direktur pemberitaan berhak memutuskan produksi dan masalah-masalah teknik dengan bagian produksi dan bagian teknik dan mengkoordinasikan aktivitas bagian pemberitaan dengan bagian lain dalam hal kontinuitas acara, khususnya bagian siaran. 2. Produser Eksekutif Produser Eksekutif (executive producer) bertanggung jawab atas penampilan jangka panjang program berita secara keseluruhan. Executive Producer bertugas memikirkan setting, dekorasi, latar belakang atau tampilan suatu program berita yang akan menjadi cirri khas program berita itu sendiri. Executive producer melakukan pengawasan terhadap kerja reporter dan produser serta memastikan staf redaksi mematuhi style yang telah ditetapkan dan konsisten dengan ketetapan itu. 31
Deddy Iskandar Muda, Op.Cit
Produser executive juga harus memikirkan cara untuk memperbaiki mutu program dan menjaga peringkat acara (rating)tetap baik.32 Pada stasiun televisi, produser bertanggung jawab terhadap suatu program acara. Produser akan memutuskan berita-berita apa saja yang akan disiarkan dalam program berita. Produser berita adalah orang yang bertanggung jawab mulai dari persiapan hingga penayangan sebuah program berita. Pada awalnya Produser adalah seorang reporter, namun seorang Produser pun tetap bisa ikut meliput berita. Produser bertanggung jawab atas kualitas pemberitaannya. Seorang produser harus mempunyai kemampuan dalam menilai berita, menulis berita dan memastikan siaran berlangsung sesuai dengan rencana. Produser bertugas membuat Rundown (susunan atau urutan berita yang disajikan) dan membuat Wish List (daftar permintaan) dalam peliputan untuk tim liputan. 3. Koordinator Peliputan Koordinator Peliputan bertugas untuk menentukan tim liputan dan mengarahkan tim liputan bergerak, koordinator liputan menentukan reporter dan juru kamera yang meliput berdasarkan keputusan berita yang ditentukan dan bertanggungjawab dalam kelancaran tim liputan mendapatkan hasil liputan berita. kurang menarik merupakan bagian lembah.
32
Morrisan.op.cit.hlm 269
Posisi lembah pada setiap segmen berada ditengah, sedangkan berita terpenting atau paling menarik berada diawal dan akhir segmen itu. Jadi setiap segmen ditutup dengan berita paling penting atau menarik sebelum jeda iklan. Pada kondisi biasa susunan rundown dari suatu program berita sangat ditentukan oleh penilaian produser acara terhadap suatu berita. 4. Reporter dan kameramen Tim liputan, biasanya terdiri dari reporter dan kameramen bertugas meliput berita-berita yang sudah ditentukan dan bertanggung jawab dalam hasil liputan yang didapat. Reporter bertugas mencari informasi atas suatu peristiwa yang dijadikan berita dan kameramen bertugas mengambil gambar. Reporter dan kameramen harus dapat bekerja sama dengan baik sebagai tim liputan, gambar yang diambil oleh kameramen harus dapat mewakili informasi yang didapat oleh reporter. 5. Pengarah Acara Pengarah Acara adalah seorang yang bertugas untuk mengintegrasikan unsurunsur pendukung produksi yang bertanggung jawab terhadap aspek teknis serta mampu melaksanakan program atau acara berdasarkan rundown yang di buat oleh Produser dalam pelaksanaan produksi siaran.35 Pengarah acara adalah orang yang bertanggung jawab secara teknis atas kelancaran suatu acara televisi. Kedudukan pengarah program terkait langsung dengan penampilan suatu program berita pada saat ditayangkan.
6. Editor Editor disebut juga dengan istilah picture editor atau video tape editor yaitu orang yang memotong (mengedit) gambar dan suara yang menghasilkan produk akhir diatas pita video, dalam melakukan tugasnya editor bekerja sama dengan reporter dalam menyesuaikan narasi dan mengisi suara untuk paket berita.33 7.
Pemandu Gambar Pemandu gambar atau switcherman adalah orang yang bertugas menampilan
perpaduan gambar dari beberapa sumber gambar kedalam satu tampilan visual program televisi. Pemandu gambar biasanya bertugas diruang control dan mendampingi pengarah acara atau produser dalam menentukan keputusan tentang pengambilan gambar pada setiap produksi acara dan memberikan pertimbangan teknis jika dibutuhkan. 8. Presenter Pembaca berita atau presenter sering juga disebut dengan anchor yang menjadi citra dari suatustasiun televisi. Presenter bertugas menyampaikan informasi yang terangkum dalam rangkaian berita yang akan disiarkan.
32 33
Morissan. Op.cit.hlm 273 Morissan. Op.cit.hlm 20
2.5.2. Tahapan proses Produksi Berita Televisi Keterlibatan kru bagian pemberitaan sangat mendukung proses peliputan maupun proses produksi siaran program berita. Tahapan proses peliputan dalam proses produksi siaran berita dibagu menjadi tiga tahap, sebagai berikut : 1. Tahap Pra Produksi ( Perencanaan ) Direktur pemberitaan berperan penting dalam pengambilan keputusan dengan menitikberatkan terhadap peristiwa apa yang akan dliput dan topik apa yang akan disiarkan. Direktur pemberitaan memberikan arahan yang disampaikan melalui melalui forum Agenda Setting, dilakukan seminggu sekali, Agenda Setting merumuskan berita atau liputan yang harus diprioritaskan tim liputan redaksi selama satu pekan kedepan. Rapat Agenda Setting dihadiri oleh General Manager News, News Manager, Produser Executive, dan koordinator Liputan. Selain rapat Agenda Setting juga diadakan rapat redaksi. Para produser, reporter, dan koordinator liputan, melakukan rapat redaksi setiap hari. Stasiun televisi yang memiliki program berita tiga atau empat kali sehari, biasanya mengadakan rapat redaksi setidak-tidaknya tiga kali sehari. Rapat biasanya diadakan pagi hari, siang dan malam. Pada pagi hari atau siang hari dibahas berbagai liputan yang telah diperoleh dan liputan lainnya yang masih harus dikejar, rapat akan memberikan keputusan peristiwa apa saja yang perlu diliput, dan memilih liputan apa saja yang akan menjadi berita utama untuk hari itu, dan memilih reporter yang akan meliput dan sebagainya. Rapat petang merupakan rapat evaluasi yang membahas apa saja yang telah diperoleh pada hari itu dan melihat apakah ada yang gagal dalam waktu siaran pada hari itu dan apa saja yang salah dalam suatu liputan, rapat ini juga
membahas materi yang perlu dipersiapkan bagi program berita malam dan melakukan penugasan kepada tim liputan. Dalam rapat, produser acara akan mengemukakan perkiraan (susunan berita) rundown yang dibuatnya berdasarkan berita-berita yang diperoleh atau masih dikejar, susunan berita dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perkembangan berita yang terjadi hari itu. Dalam rapat redaksi juga menentukan berita apa saja yang layak siar atau berita apa saja yang akan ditayangkan.34 2. Tahap Produksi Dalam tahap produksi ini dimulai dari kerja tim liputan dalam meliput berita berdasarkan berita-berita yang sudah ditentukan dalam rapat redaksi. Tim liputan bekerja berdasarkan pada wish list (daftar permintaan) yang dibuat oleh produser (mulai dari menentukan nara sumber dan juga pengambilan gambar). Tim liputan bekerja dibawah kendali koordinator liputan. Meskipun demikian, produser harus tetap mengetahui kondisi dilapangan dan perkembangan teknik berita-berita yang diliput melalui tim liputan. Kegiatan peliputan dilapangan dibagi menjadi dua jenis peliputan diantaranya:35 a.
Peliputan tidak terencana Peliputan tidak terencana biasanya mengandalkan fakta dan peristiwa, unsur
apa, siapa, dimana dan kapan harus langsung terjawab pada saat peliputan.
34 35
Ibid.hlm 275 Askurifai baskin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, simbiosa Rekatama Media, Jakarta.2006. Hal 141
Dalam peliputan jenis ini biasanya akan didapat kesaksian tentang suatu peristiwa, narasumbernya pun diperoleh secara mendadak. Peliputan tidak terencana juga bias merupakan penugasan mendadak dari redaksi, sehingga mau tidak mau reporter terjun ke lapangan, karena itu koordinator liputan harus sensitif dengan objek-objek berita yang bisa menjadi suatu keunggulan stasiun televisinya. b. Peliputan terencana Peliputan terencana lebih mudah tapi penuh tantangan, karena sudah terduga dan terencana, maka fakta, peristiwa dan data dapat diperoleh lebih lengkap dan akurat. Peliputan jenis ini dapat melibatkan analisis reporter serta latar belakang dibalik sebuah peristiwa secara lebih terinci. Reporter mencari berita atau informasi dengan berbagai cara, termasuk dengan melakukan wawancara terhadap nara sumber, reporter dan kameramen harus bekerja sama sebagai satu tim kerja, namun pada akhirnya reporterlah yang akan bertanggung jawab atas hasil liputan yang dilakukan. Reporter harus mengarahkan kameramen agar mendapatkan semua gambar yang dibutuhkan untuk mengilustrasikan berita yang akan disajikan pada saat liputan dilapangan, maka reporter adalah produser dan juga sutradara bagi kameramen, reporter juga harus memastikan bahwa kameramen mendapatkan semua shot (gambar) yang dibutuhkan untuk penyampaian laporan berita serta mengumpulkan informasi faktual selengkap-lengkapnya sebagai bahan untuk menulis berita. Kameramen melakukan pengambilan gambar yang sesuai untuk berita yang diliputnya, gambar harus dapat mewakili isi berita yang diliputnya,
setelah berita didapat cukup memadai, maka berita yang sudah diliput dikirim ke redaksi berita. Setelah materi berita yang diliput oleh tim liputan diserahkan, maka produser harus menentukan format berita yang dibuat dan membuat rundown (daftar urutan berita yang akan ditayangkan) rundown dibuat untuk dijadikan patokan pada saat siaran berita. 3.
Tahap Pasca Produksi Tahap ini adalah tahap mengedit bahan-bahan materi yang sudah didapat
untuk dijadikan suatu berita. Setelah melakukan liputan oleh tim liputan, maka berita yang didapat dikumpulkan, diseleksi dan diolah terlebih dahulu untuk menentukan topik berita yang akan disiarkan, selanjutnya adalah topik berita yang sudah di pilih dibuat naskah oleh reporter, kemudian dilakukan tahap editing sebagai berikut :36 1. Editing Linier (analog) a. Seorang editor akan mengulan kasett untuk melihat tampilan yang utuh. b. Editor akan mencatat time code (kode waktu) durasi visual hasil liputan biasanya ada empat digit, jam, menit, detik dan frame (hh,mm,ss,ff) c. Kemudian editor akan mempelajari naskah berita yang dibuat reporter, setelah itu editor menyesuaikan audio dan visualnya.
36
Ibid. hal 145
d. Untuk uraian berita akan dibacakan secara dubbing (memasukkan suara reporter), dan uraian berita juga diambil dari wawancara nara sumber namun penyampaiannya dibuat variatif, sehingga berita menjadi lebih menarik. e. Pada saat dubber (memasukkan suara reporter) pada bagian terakhir selalu disebutkan identitas reporter dan juru kamera serta lokasi kejadian berita. f. Setelah selesai lalu dilihat atau diulang untuk melihat apakah antara audio dan visualnya sudah sesuai. g.
Tugas editor selesai dan menunggu untuk ditayangkan.
2. Editing Non Linier (Digital) Pengeditan dengan menggunakan non linier editing tidak terlalu berbeda dengan yang analog, bahkan pengeditan digital jauh lebih cepat dan mudah, adapun langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Setelah melakukan proses pengambilan gambar, kaset yang sudah terisi gambar langsung di capture (direkam kedalam komputer) lewat video card yang sudah disediakan komputer.
b.
Bila menggunakan kamera digital, maka tidak perlu menggunakan video capture, cukup dengan kabel firewire.
c.
Setelah gambar video terekam dalam hardisk komputer dalam bentuk file AVI, maka editor melakukan kegiatan logging, yakni pencatatan peradegan atau peristiwa untuk disusun menjadi kesatuan utuh sebuah video berita.
d.
Selesai logging, editor tinggal mempelajari naskah berita berupa uraian berita dan kapan narasumber muncul dengan pendapatnya dan selanjutnya melakukan editing. Biasanya pengeditan berita cenderung cut to cut yakni penyambungan dari satu gambar ke gambar lain tanpa ada efek transisi tertentu.
e.
Editor harus berpedoman dengan time is key, sebab perhitungan waktu sangat menentukan efektivitas penyampaian pesan.
f.
Setelah semua proses selesai hasil editing berita preview terlebih dahulu untuk mengecek hasilnya.
g.
Tugas editor selesai tinggal menunggu ditayangkan. Tahap terakhir adalah melakukan evaluasi akhir, dari keseluruhan tahap
produksi, kegiatan yang berkaitan dengan tahap pasca produksi ini adalah: a.
Memeriksa kualitas video atau gambar, untuk mengatasi adanya gangguan gambar yang tidak jelas atau layak untuk ditayangkan, melihat apakah gambar yang ada sudah mencukupi dengan materi berita.
b.
Memeriksa kualitas audio untuk menghindari adanya gangguan pada audio dan memerikda audio sesuai dengan gambar.
c.
Memeriksa materi berita yang akan ditayangkan secara keseluruhan.
d.
Menyusun rundown (susunan materi acara yang akan disiarkan) oleh produser.
4.
Penayangan Video tape yang berisikan materi-materi siap siar masih harus diputar
diruang playback yang berada di bagian telecine pada saat siaran berita. Penyiar berita yang telah make up akan duduk diruang studio dihadapan sedikitnya tiga kamera yang akan dioperasikan oleh tiga juru kamera. Ruang studio juga harus memperoleh intensitas pencahayaan cukup sehingga diperlukan juru lampu yang harus siap setiap saat untuk menghasilkan efek objek baik kontras maupun silouet (pencahayaan berlebih). Demikian pula untuk mengatur volume suara musik,suara wawancara distudio maupun suara yang terekam didalam gambar (natural sound) diperlukan juru suara (sound man). Sementara untuk memadukan tulisan-tulisan (credit title) dari video type writer dengan gambar-gambar visual memerlukan seorang switcher. Semua kru yang terlibat akan dikomandoi oleh seorang pengarah acara (program director) yang duduk diruang production conrol dan dibantu oleh pengarah lapangan atau studio dengan naskah acuan yang disebut rundown.37Setelah siaran berita selesai maka dilakukan kembali rapat redaksi. Rapat malam merupakan rapat evaluasi yang membahas apa saja yang telah diperoleh pada hari itu, dan melihat apakah ada yang gagal dalam waktu siaran pada hari itu dan apa saja yang salah dalam suatu liputan. Pada umumnya proses produksi berita televisi semua stasiun televisi sama, hanya format program berita yang berbeda-beda.38
37 38
Dedi Iskandar Muda.Op.Cit. hal 161 Morrisan.Op.Cit.hal 275
2.5.3. Rundown Rundown merupakan daftar berita yang disusun berdasarkan urutan penayangan suatu program berita, pada daftar ini tercatat juga durasi dari setiap berita. Susunan rundown biasanya direncanakan dalam rapat redaksi atau setelah rapat diadakan. Keputusan rapat redaksi pada pagi hari akan menentukan isi rundown bagi program berita petang atau malam hari. Rapat redaksi sore akan memberikan masukan bagi susunan rundown program berita malam. Rundown adalah dokumen yang memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi. Susunan atau urutan berita yang telah direncanakan sebelumnya dapat berubah setiap saat, perubahan ini tergantung kepada perkembangan yang terjadi dilapangan. Salah atu pendekatan popular yang banyak digunakan dalam penyusunan rundown program berita dikenal dengan istilah “ puncak dan lembah” (peaks dan valleys) beritaberita terpenting atau paling menarik menduduki bagian puncak, sementara yang