STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
B BAB II KERAN NGKA PENGEMBANGAN N SANITASI Sanittasi sebagai salah satu aspek a pembangunan mem miliki fungsi penting dalaam menunjan ng tingkkat kesejahteeraan masyarrakat, karenaa berkaitan dengan d kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan permukiman sertaa kenyamanaan dalam kehidupan sehari‐hari. Sanitasi seringkaali diangggap sebagai urusan “belakang”, sehingga sering termarjinalka t an dari urusan‐urusan yan ng lain, namun seirin ng dengan tuntutan penin ngkatan stand dart kualitas hidup masyarakat, semakkin tinggginya tingkat pencemaran lingkungan d dan keterbataasan daya dukung lingkun ngan itu sendiri menjjadikan sanitaasi menjadi saalah satu aspeek pembangu unan yang harus diperhatikan. Bagiaan ini akan m menjelaskan seecara singkatt tentang gam mbaran umum m situasi sanittasi Kabupateen Tulan ng Bawang Barat saat ini, Visi dan Missi Sanitasi Kab bupaten yangg akan memb berikan arahaan tentaang pembanggunan sanitaasi Kabupateen lima tahu un kedepan, Kebijakan umum u sanitaasi Kabu upaten saat in ni dan arah ke k depan serta tujuan dan sasaran pembangunan sektor sanitaasi yang meliputi sub b sektor air limbah domeestik, sub sekktor persamp pahan, sub sektor drainasse lingkungan dan Peerilaku Hidup Bersih dan SSehat (PHBS) tterkait sanitasi. 2.1 V Visi Misi Sanittasi Visi misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan baggi pengembaangan sanitaasi Kabu upaten Tulangg Bawang Baarat dalam raangka mencapai visi misi Kabupaten. sandingan s vissi, misi kabupaten daan visi misi saanitasi dapat d dilihat dalam tabeL beriku ut.
2 ‐ 1 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
SSTRATEGI SANITASI KABUPATEN TULANGG BAWANG BARAT
2014
Tabel 2.1: Visi dan Misi Sannitasi Kabupaten Visi Kab/Kota
Misi Kab/Kota
Tulang Bawan ng 1. Mengembaangkan sumber d daya manusia (SDM) yangg berkualitas dan berdaya saing Barat kabupateen tinggi. agraris yan ng 2. Menciptakaan pertumbuhan ekonomi yang makmur dan tinggi meraata dan berkelanjuttan; sejahtera. 3. Menciptakaan pemerataan pembangunan yang berwaawasan lingkungan n; 4. Menciptakaan pemerintahan yang bersih dan baik 5. Membangu un kehidupan maasyarakat yang religious, berbudi luhur, demokratis, njung tinggi partisifatif, dan menjun supermasi hukum;
Visi Sanitasi Kab/Kota TTerwujudnya Kabupaten Tulang B Bawang Barat yang g Bersih, S Sehat dan bermart abat S Serta berwawasan L Lingkungan tahun 2 2019
Misi Sanitasi Kab/K Kota Misi Air Limbah D Domestik: 1. Meningkatkan JJumlah dan Mutu ssarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah Domestik. 2. Mendorong masyarakat untuk tidak Buang air besarr sembarangan (BA ABS) dan terbebaas BABS pada taahun 2019. Misi Persampahan n : Meningkatkan Jum mlah dan Mutu saraana dan Prasarana Pengelolaan persaampahan. Misi Drainase : Meningkatkan inffrastruktur drainasse yang terpadu dan berkelanjutan meelalui pembangunaan dan pemeliharraan sarana dan prasaarana dengan dukungan dan partisipasi masyarakat. Misi PHBS terkait sanitasi : 1.Meningkatkan d derajat kesehatan m masyarakat. 2.Mendorong maasyarakat untuk selalu berprilku hiidup bersih dan sehat.
2 ‐ 2 | Kerangkka Pengembangan Sanitaasi
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
2.2 TTahap Pengem mbangan San nitasi Tahap pengembangan Sanitasii Kabupaten TTulang Bawan ng Barat terdiiri dari Subsekktor Air limbaah, p n sektor sanitasi, berdasarkan Persaampahan dan Drainase. Untuk arah kebijakan pembangunan Strattegi Sanitasi K Kabupaten Tu ulang Bawangg Barat yang d disusun tahap p pengembangan sampai jaangka panjaang. Sedangkkan berdasarrkan pendanaaan pengemb bangan disussun sampai jangka j meneengah, dimu ulai dari tahun n 2015 sampai dengan 2019. Untuk meempermudah h pengontrolaan progres saanitasi yang akan dibangun, disusun b berdasarkan zzona, yang terrdiri dari: • Zonaa 1 untuk proggram jangka pendek (1‐2 ))Tahun. • Zonaa 2 untuk proggram jangka menengah ( 5 5 )Tahun. • Zonaa 3 untuk proggram jangka panjang ( 10‐‐15 )Tahun. m menetapkan sistem saanitasi faktorr‐faktor yang harus diperttimbangkan adalah : (i) faktor f Dalam penggelolaan (peraturan, penggelolaan kelembagaan, peengaturan O dan M, kepeemilikan asett); (ii) fakto or fisik wilayaah (kepadatan n penduduk, pemanfaatan n lahan, dan ttopografi); (iii) faktor keuaangan dan p pendanaan (kkapasitas fiskal, dukungan, dan mekaniisme pendanaaan). Pilihan Sistem yang dapat digun nakan umumnya adalah : ‐
‐
‐
Sub sektor air S r limbah domeestik : Sistem S setem mpat (Sistem on‐site), dim mana air limbah langsung diolah di tem mpat; dan d sistem terpusat (sistem off‐site) dengan men ngalirkan air limbah dom mestik melaui perpip m paaan menuju u Instalasi Pen ngolahan Air Limbah (IPALL). Sub sektor pe S rsampahan : Sistem S pengo olahan tidak langsung (meelaui tempat penampungaan sementaraa/TPS; sistem pengan s ngkutan langssung; dan sisttem penanganan sampah di sumbernyaa. Sub sektor dra S ainase : Sistem gravita S asi dan sistem m pemompaan n.
2 ‐ 3 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
Peengelolaan air a limbah do omestik merupakan penjelasan kondisi riil pengeelolaan air limbah do omestic Kabu upaten Tulang Bawang Baarat saat ini, terkait kuantitas dan kuaalitas infrastrruktur m maupun aspekk non infrasttruktur lainnyya, serta perrmasalahan prioritas p yangg dihadapi terkait peengelolaan aiir limbah dom mestik. Saaat ini pengelolaan air limbah domestik di Kabupateen Tulang Bawang Barat b belum optimaal. Hal in ni disebabkan n belum terseedianya angggaran untuk pengelolaan air limbah, minimnya fasilitas peengelolaan aiir limbah yang memenuhi standar, dan n belum adanyya regulasi attau kebijakan n yang m mengatur tent tang pengelollaan air limbaah domestik. Di Kabupaten Tulang Baw wang Barat untuk u pengellolaan dan pengawasan p sektor air limbah diilakukan oleh h Badan Pen ngelolaan Lin ngkungan Hid dup Daerah. Untuk fungssi pembinaan n dan so osialisasi tentang air limbah domestik dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten K T Tulang Baawang Barat.. Sedangkan u untuk pengad daan dan pem mbangunan saarana dan prasarana air limbah diilakukan oleh h Dinas Pekerjjaan Umum K Kabupaten Tu ulang Bawang Barat. Peengelolaan aiir limbah dom mestik baik berupa grey w water (air buaangan rumah tangga seperti air beekas cucian, air bekas maandi dan lain‐‐lain) maupun n black water (tinja/kotorran manusia) yang diilakukan masyarakat kond disinya belum m optimal. Berrdasarkan hassil Studi EHRA A diketahui b bahwa seebagian masyyarakat atau sebesar 61,89% telah mengelola air lim mbah dari daapur, kamar m mandi daan tempat cu uci degan beenar, sedangkkan 38,10% % % masyarakaat belum men ngelola air limbah teersebut dengaan benar. Seedangkan un ntuk pengelollaan air limb bah berupa black b water masyarakat Kabupaten Tulang T Baawang Baratt masih meenggunakan pengolahan limbah onsite berupa jamban kelu uarga. Beerdasarkan hasil h studi EHRA E diketah hui bahwa masyarakat m s sudah memiliki jamban tetapi t seebagian besarr menyalurkaan tinjanya tid dak ke tangki saptik, hanyaa 41.3% saja yang menyalurkan tinjanya ke tan ngki septik seelebihnya ke cubluk 45.8% %, sungai/dan nau 0.7%, lan ngsung ke draainase % pipa sewerr 0.7%, dan m masih banyakk masyarakat yang tidak m mengetahui keemana penyaaluran 1% akkhir tinja sebe esar 10.4%. Dilihat dari perilaku p maaasyarakat, yaang masih melakukan m laakukan BABS sekitar 54 4,20% m masyarakat. Se edangkan yan ng sudah tidak melakukan praktik BABSS sebesar 45,8 80% masyarakat. Faasilitas publik instalasi pengolahan p limbah meru upakan kebutuhan mend dasar bagi daerah kh hususnya unttuk penampungan pengolaahan akhir lim mbah dikawassan perkotaan n padat penduduk. Saampai saat in ni Kabupaten Tulang Bawaang Barat bellum ada penggolahan limbah baik itu limbah do omestik maupun limbah p pada pusat‐pu usat pelayanaan masyarakat belum tertaata dengan baaik. Fu ungsi pengelo olaan air limb bah domestikk baik untuk jenis grey waater maupun n black waterr yang beelum ditangani oleh seluru uh pihak adalah: 1. Penyyediaan sarana daur ulang air limbah do omestik. 2 ‐ 4 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
2. Penggelolaan daur ulang air limbah domestikk. 3. Monitoring dan evvaluasi kapasitas infrastruktur pengelolaan air limbaah domestik. Beberapa perm masalahan teerkait pengelo olaan air limb bah domestik yang dihadapi oleh Kabupaten Tu ulang Bawangg Barat adalah : 1. 2. 3. 4.
Belum m adanya angggaran untuk sektor air lim mbah. Belum m adanya perraturan atau kebijakan ten ntang penangganan pengelo olaan air limb bah. Kuran ngnya kesadaaran dan peraan serta masyyarakat dalam m pengelolaan n air limbah. Kuran ngnya sosialissasi, edukasi dan kampanyye tentang airr limbah dom mestik.
Di dalam SSK in ni telah dilakukan penentu uan wilayah p prioritas penggembangan sistem pengelolaan n off site) seecara umum.. Beberapa kriteria k telah digunakan dalam d aiir limbah(on site maupun peenentuan priioritas terseb but, yaitu: keepadatan pen nduduk, klasifikasi wilayah h (perkotaan n atau peerdesaan), kaarakteristik taata gunalahan n/Center of B Business Deveelopment (CBD) (komersial atau ru umah tangga)), serta resiko o kesehatan lingkungan. Teerdapat dua m macam system m dalam pengelolaan air limbah domesstik/permukim man yaitu: a.. Sanitasi syystem setemp pat atau dikenal dengan syystem sanitasi on‐site yaittu fasilitas saanitasi individual seperti septicc tank atau cu ubluk. b.. Sanitasi syystem off‐sitee atau dikenal dengan istilah system teerpusat atau system seweerage, yaitu sistem yang mengggunakan perrpipaan untuk mengalirkan air limbah dari rumah‐rumah AL. secara berrsamaan dan kemudian diaalirkan ke IPA Beerdasarkan kriteria k terseb but dihasilkan suatu petaa yang mengggambarkan kebutuhan sistem s peengelolaan air limbah unttuk perencanaan pengemb bangan sistem m. Peta terseebut terbagi d dalam beeberapa zonasi, dimana zona terseb but sekaligus merupakan dasar bagi kabupaten dalam d m merencanakan n pengembangan jangka panjang peengelolaan air a limbah Kabupaten K T Tulang Baawang Barat, yang ujungnya adalah pengelolaan air limbah terpu usat (off site ssystem). 1, merupakan n area dengan n tingkat resikko relatif tingggi karena meerupakan kaw wasan • Zona 1 CBD dalam perencan naan yang akkan datang diatasi d dengaan pilihan sysstem terpusaat (off site) dalam jangka panjang. p Zon na ini mencakup beberap pa desa/kamp pung di beberapa kecamattan. • Zona 2, merupakan area denggan tingkat reesiko menengah yang daapat diatasi dalam d p dan menengah dengan perub bahan perilakku. Zona ini merupakan m daerah jangka panjang pada ke epadatan pen nduduk sedang maka pem milihan sistemnya adalah h sistem seteempat dengan pendekatan komunal (ttidak berbasis rumah tangga) dan sistem s terpusat – kepadattan sedang. Zo ona ini mencaakup beberap padesa dibeberapa kecamatan. • Zona 3, 3 merupakan area dengaan tingkat reesiko yang reelative kecil yang y dapat diatasi d dalam jaangka pendek dan menen ngah dengan n pilihan system setempatt (on site) deengan 2 ‐ 5 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
skala ru umah tangga (household based) dan sistem komu unal. Tahapan penanganaannya dengan kegiatan utaama untuk STBM S dan MCK++. M Zona ini tersebar hampir diseeluruh Kecamattan di Kabupaaten Tulang B Bawang Baratt. Tab bel 2.2: Tahap pan Pengemb bangan Air Lim mbah Domesttik Kab/Kota
No
Sistem
Cakupan layanan eksistting* (%)
(a)
(b)
Targget cakupan layyanan* (%) Jangka pendek
Jangka menengah
Jangkka panjaang
(c)
(d)
(e)
(f)
54 4.20%
12.2%
26%
16% %
A
Buang Air Besar Se embarangan (BAB BS)**
B
Siste em On‐site (se etempat)
1
Cublluk dan sejenissnya.
2
Indivvidual (tangki sseptik)
C
Siste em Komunal
1
MCK K/MCK++
0 0%
4%
5%
17% %
2
IPALL komunal
0 0%
3.8%
4%
9%
3
Tang gki septik komunal
0 0%
1%
2%
10% %
D
Siste em Off‐site (te erpusat)
0 0%
4%
4%
8%
2 29%
45%
24%
0% %
16 6.8%
30%
35%
40% %
TOTAL
10 00%
100%
100%
100% %
Sumber: Stu udi EHRA Kab. Tulang Bawang Barat 2014 Keterangan n: *) Cakupan n layanan ada alah persentasse penduduk terlayani t oleh sistem dimakksud atas tota al penduduk. Untuk cakupan layyanan eksistin ng (kolom c) siilakan mengaccu pada data yang telah dim masukkan dala am Instrumen Profil Sanitasi. air besar di keb bun, kolam, sa awah, sungai d dll. Termasuk d di dalamnya adalah jamban yang tidak meemiliki **) Buang a fasilitas pen ngolahan (dibu uang langsung ke lingkungan) atau yang dikkenal juga den ngan istilah BAB BS terselubung g. Isian di dala am tabel hanya a untuk kepenttingan contoh dan ilustrasi seemata.
2 ‐ 6 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
S STRATEGI SANITASI KABUPATEN TULANGG BAWANG BARAT
2014
Peta 2..1a: Peta Tahapan Pengembangan Air A Limbah Domestik – Sistem Onsite Peta 2.1: Peta Tahap pan Pengembangaan Air Limbah Do omestik – Sistem Onsite (uk.A3 terrlampir)
2.2.1
ZONA III : Pengelolaan Limbah m melalui STBM serta penyyediaan MCK ++ bagi ke eluarga yang tidak mem miliki jamban pribadi
Zona I : Pengelolaan Limbah Domestik m Off Site menggunakan system
ZO ONA II : Pengelolaan Limbah Domestik m menggunakan system se etempat in ndividual (ct. tengki sep ptic SNI)
2 ‐ 7 | Kerangka Pengembangan Sanitaasi
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
Permasalahan di sektorr persampah han merupaakan salah satu masalaah yang kruisial. k di Indon nesia penangganan sampah masih sanggat memprih hatinkan dan perlu Dibeberapa kota mendapatkan n perhatian sserius. Persam mpahan meru upakan salah satu permasaalahan yang ccukup penting dalaam pemban ngunan dan pengemban ngan infrastrruktur permukiman. Maasalah persampahan n di Kabupaten Tulang Baawang Barat merupakan permasalaha p n lingkungan yang perlu mendapat perhatian n. Kabupaten TTulang Bawan ng Barat Saat ini telah memiliki TPA yaang di bangun n tahun 2012 2 oleh pemerintah K Kabupaten Tu ulang Bawangg Barat. TPA yang ada terletak di kamp pung Penumaangan Kecamatan Tulang T Bawaang Tengah memiliki luass 2 Ha denggan sistem operasi o Conttrolled Landfill. Penggelolaan persampahan di K Kabupaten Tu ulang Bawangg Barat dilakssanakan oleh Dinas Tata Kota. Secara umum m sistem pen nggelolaan peersampahan tterpadu di Kaabupaten Tulang Bawang Barat baru dilaksaanakan padaa wilayah perkotaan p daan lingkungaan pasar. Sedangkan S s sistem pengelolaan persampahaan pada kawasan permukkiman pendu uduk masih secara s tradissional, n cara dibakkar, dibuang ke lubang, dibuang ke kebun/lahan n kosong ataaupun yaitu dengan dibuang ke saaluran drainaase/sungai/lau ut. Untuk penge elolaan persampahan di Kabupaten Tulang Bawangg Barat diangggap masih ku urang. Berdasarkan data yang tersedia masyaarakat yang teelah melakukkan pengelolaaan sampah rumah tangga dengaan baik (penaanganan langssung maupun n tidak langsu ung sebesar 4 4% sedangkan n 96% masyarakat belum b melakkukan pengelolaan sampah rumah tan ngga dengan baik (penangganan dengan caraa dibakar, dibuang ke su ungai/danau//kali/laut, dib buang ke daalam lubang tidak ditutup dngan tanah,dsb). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pad da tabel 2.3. 2 ‐ 8 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
Tab bel 2.3: Tahap pan Pengemb bangan Persampahan Kabu upaten/Kota
No
Siistem
Cakupaan layanan eksistting(1) (%)
(a)
(b)
Cakupan layan nan (%) Jangka pendek
Jangka menengah h
Jangka panjaang
(c)
(d)
(e)
(f)
A
Prosentase sam P mpah yang t terangkut
4 40%
55%
80%
100% %
1
P Penanganan lanngsung (direct)(2))
10%
10%
15%
20% %
2
Penanganan tidak langsung P (indirect)(3)
3 30%
45%
65%
80% %
B
Dikelola mandiri oleh D m masyarakat ataau belum (5) t terlayani
6 60%
45%
20%
0% %
TOTAL L
1 100%
100%
100%
100% %
Keterangan: 1) Cakupann layanan dapatt didekati dengaan prosentase sampah yang terkumpul t dan terangkut t atau jumlah j pendudukk yang mendapatkaan layanan dibagii total penduduk administratif. a Unttuk cakupan layannan eksisting (koolom c) silakan mengacu m pada data yang telah dimasuukkan dalam Instrrumen Profil Sanitasi. 2) Penangannan langsung addalah pelayanan sampah berdasaarkan sistem penngangkutan mennggunakan truk laangsung dari rum mah ke rumah kemuudian dibuang ke TPA. 3) Penangannan tidak langsunng adalah pelayaanan sampah dim mana sampah diaangkut menuju TP PS kemudian darri TPS akan diangkut ke TPA dengann truk. 4) Apabila data d terkait penannganan langsungg dan penanganaan tidak langsungg tidak tersedia, maka silakan lanngsung diisikan di d baris prosentase sampah s terangkuut (yang seharusnnya adalah penjuumlahan dari penaanganan langsunng dan tidak langssung). 5) Dikelola mandiri oleh masyarakat m atau belum terlayanii adalah wilayahh yang belum mendapatkan m peelayanan sampahh yang s pengellolaan sampah masih m dilakukan sendiri s oleh masyyarakat (dikubur, dibakar dll) mauupun dikelola oleeh KSM terlembaga sehingga atau kelurahhan.
Keeterbatasan pelayanan in ni tidak lepass dari dukun ngan sarana angkutan sampah dan teenaga operasionalnya. Kendaraan n sampah yan ng operasionaal saat ini seb banyak 2 unitt kendaraan d dump trruck. Kebutuh han angkutan n sampah sangat mendessak sehingga perlu dukun ngan penamb bahan arrmada sampaah. Selain itu kurangnya keesadaran masyarakat tenttang pengelolaan persamp pahan m menjadi maslaah yang sangat krusial. Ini berdampak pada menurrunnya kualitas lingkungan n dan keesehatan massyarakat itu ssendiri. Beberapa perrmasalahan terkait t pengelolaan perssampahan yaang dihadapii oleh Kabupaten ulang Bawangg Barat adalah : Tu 1. Minim mnya cakupan layanan perssampahan. 2. Minim mnya prasaran na dan saranaa pengelolaan n persampahaan. 3. Kuranggnya kesadarran dan partissipasi masyaraakat dalam pengelolaan persampahan.. 4. Belum m adanya regulasi atau u peraturan n yang mengatur tenttang pengelolaan persampah han. 5. Rendahnya pendan naan untuk peengelolaan peersampahan. 2 ‐ 9 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
Beerdasarkan kriteria yan ng ada dallam Standarr Pelayanan n Minimum (SPM), wiilayah peengembangan pelayanan persampahaan dapat diid dentifikasikan n. Ada 2 (du ua) kriteria utama u daalam penetap pan prioritas penanganan persampahan n saat ini yaittu; 1)). Tata guna lahan/klasifiikasi wilayah : komersial// Central of Business Deevelopment (CBD), peemukiman, faasilitas umum m, terminal, dssb; 2)). Kepadatan penduduk. Berdasarkan kriteria penentuan wilayyah dan kebutuhan pelayyanan peersampahan Kabupaten TTulang Bawang Barat tedapat 3 zona yyang dapat d diiustrasikan d dalam peeta 2.2. dengan penjelasan n sebagai berikut: 1 merupakan area yangg cukup padat, ada kawassan bisnis dan tempat um mum • Zona 1, yang harus terlayani secara penu uh 100 % (Fu ull coverage) dalam jangkka waktu pen ndek dari sumber kke TPA. dengan sistem layanaan langsung d 2 merupakan n area yang harus terlayaani dengan siistem tidak laangsung yaitu u dari • Zona 2, rumah tangga t ke Tempat Pengum mpulan Semeentara (TPS) meskipun beelum ada TPA A, tapi setidakn nya Minimal 7 70% cakupan layanan haru us diatasi dalaam jangka menengah (5 taahun) kedepan n. • Zona 3, merupakan area yang tidak terlalu u padat pend duduknya serta tidak terdapat m, CBD, pasaar, tujuan wisata maupun tempat umum lainnya, arrea ini tempat‐tempat umum n komunal, dalam jangkka pendek saampai dilayani secara local baik individual maupun han kepada masyarakat untuk panjang. Kegiatan yaang dapat dilakukan adalah penyuluh mengelola sam mpah dengan baik sesuai dengan syaratt kesehatan seerta konsep 3 3 R. dapat m 2 ‐ 10 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
S STRATEGI SANITASI KABUPATEN TULANGG BAWANG BARAT
2014
Peta 2.2: Peta Tahapan Pengembangaan Persampahan
ZONA A III : Pengembangan syystem pengelolaan sam mpah berba asis masyarakat + pemilihan dan pengolahan samp pah berbasis RT, pengakutan secukupnya (TPSS – TPA) jangkka menengah ke panjan ng
ZZONA I : Peningkatan caakupan layanan hinggaa 1 100% (RT‐TPS‐TPA) + pe enyapuan jalan – jangkka p pendek ke menengah
ZONA II : Pe eningkatan cakupan layyanan hingga 70 % % (TPS‐TPA) + pemilihan n sampah berrbasis RT – jangka menengah
] 2 ‐ 11 | Kerangka Pengembangan Sanitaasi
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
Ko ondisi drainaase khususnyya dilingkunggan perumah han dan perm mukiman dib beberapa kaw wasan m masih menjadi masalah yang perlu men ndapatkan peenanganan. Hal H ini ditand dai dengan ad danya geenangan dibeberapa kaw wasan pada musim hujan. Permasalaahan genanggan secara umum u diisebabkan ole eh belum meemadainya fasilitas saluran n drainase, seementara fassilitas saluran yang ad da tidak semuanya berrfungsi, dikarenakan perrilaku buangg sampah seembarangan oleh m masyarakat. Leembaga utam ma yang menaangani sub‐seektor drainasee lingkungan adalah Dinass Pekerjaan U Umum Kaabupaten Tullang Bawang Barat. Pelibaatan masyarakat dan swassta dalam pen ngelolaan draainase lin ngkungan be elum optimaal. Saat ini belum ada Perda atau upun Perbup p yang men ngatur peengelolaan drrainase lingku ungan. Fu ungsi pengelo olaan drainase lingkungan yang belum d ditangani oleh seluruh pih hak adalah: a) Monitoring dan evaaluasi integrasi sistem draiinase lingkungan oring dan evaaluasi terhadaap dampak daari praktik pengelolaan draainase lingkun ngan b) Monito yang b berjalan di Kab bupaten Tulang Bawang B Barat. Beeberapa perm masalahan terkait pengelo olaan drainase lingkungan yang dihadapi oleh Kabupaten Tu ulang Bawangg Barat adalah : Minim mnya sarana dan prasaranaa drainase di K Kabupaten Tu ulang Bawangg Barat Penanganan drainaase belum terrpadu. m adanya keteegasan fungsi system drain nase. Belum Kuranggnya kesadarran dan partissipasi masyaraakat dalam penanganan drainase. Belum adanya Keelengkapan Perangkat P Peraturan ataau kebijakan n yang men ngatur drainase. ntuk pemeliharaan 6. Minimnya pendanaaan untuk sekktor drainasee terutama pendanaan un drainase.
1. 2. 3. 4. 5.
2 ‐ 12 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
S STRATEGI SANITASI KABUPATEN TULANGG BAWANG BARAT
2014
Peta 2.3 3: Peta Tahapan Pengembangan D Drainase Perkotaaan
ZZONA III : Penanganan jangka panjang t terhadap genangan
ZZONA I : Penanganan jaangka menengah terhaadap g genangan
ZONA II : Penangganan jangka menengah ke panjang terhadap genangan (berbasis masyarakat) – ge enangan ditangani secaara parsial
2 ‐ 13 | Kerangka Pengembangan Sanitaasi
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
Tabel 2 2.4: Tahapan n Pengembangan Drainasee Perkotaan K Kabupaten/Ko ota
No
Kecaamatan
Luas genangan g eksistting (ha)
(a)
(b)
Luas genangan n (ha) Jangka pendek
Jangka menengah h
Jangkka panjan ng
(c)
(d)
(e)
(f)
1
T Tulang Bawang Udik U
814.5
8
806.5
0
2
T Tumijajar
388.9
5
383.9
0
3
T Tulang Bawang Tengah T
516.2
5
511.2
0
4
P Pagar Dewa
271.5
4
267.5
0
5
G Gunung Terang
553.7
6
547.7
0
T Total
25544.8
28
2516.8
0
Sumber: B Bappeda Tulaang Bawang B Barat 2014 2.3 Pe erkiraan Pendanaan Penggembangan SSanitasi Didalam menentukan perhitungan pertumbu uhan pendanaaan APBD Kab bupaten Tulan ng Bawang Baarat umbuhan rata‐rata tahun 2010‐2014 dikali pendanaaan APBD unttuk untuk sanitasi berdasarkan pertu 4 . sanitassi tahun 2014 Khususs perhitungaan rata‐rata pertumbuhan belanja saanitasi mengggunakan perhitungan beelanja sanitassi Kabupaten Tulang Bawaang Barat yan ng bersumber dari Laporan Pertanggun ng jawaban K Kepala Daerah h Kabupaten n Tulang Baw wang Barat dari tahun 2010‐2014. Untuk lebih jelasnya tentang perhitu ungan pendaanaan sanitasi oleh APBD Kabupaten Tulang Bawan ng Barat 5 tah hun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 2 ‐ 14 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
Tabel 2.5: Perhitungan Pertum mbuhan Pend danaan APBD D Kabupaten n Tulang Baw wang Barat untuk Sanitassi N No
U rr a i a n Belanja Saanitasi (1.1+1.2+1 1.3+1.4)
1 1
2014
Rata2 pertu mb. 52,34
Belanja San nitasi (Rp.) 2010
2011
2.650.000.0000
2012
2013
6.080.0000.000
14.8833.795.500
3 3.554.234.000
3.962.463.000
1.280.0000.000
3.0299.250.000
824.750.000
1.140.000.000
5.2544.545.500
329.484.000
272.463.000
6.6000.000.000
2.400.000.000
2.550.000.000
1.1
Air Limbah h
‐
1.2
Sampah Rumah Tangga
‐
1.3
Drainase
1.4
PHBS
‐
Dana Alokkasi Khusus (2.1+2.2+2 2.3)
‐
1.686.6000.000
4.4922.550.000
2 2.582.500.000
2.227.690.000
2.1
DAK Sanitasi
‐
931.0000.000
2.6200.510.000
661.280.000
916.360.000
2.2
DAK Lingkkungan Hidup
‐
755.6000.000
1.8722.040.000
1.921.220.000
1.311.330.000
2 2
‐
2.650.000.0000
DAK Perum mahan dan Permukim man Pinjaman//Hibah untuk 3 3 Sanitasi Bantuan K Keuangan 4 4 Propinsi u untuk Sanitasi Be elanja APBD Murni untuk Saanitasi (1‐2‐3) 2.3
To otal Belanja Langgsung
4.800.0000.000 ‐
‐ ‐
‐
‐
‐
‐
‐ ‐
‐
‐
‐
‐
‐ ‐
‐
‐
‐
‐
‐ ‐
‐
‐
2.650.000.0000 80,010,809,7355
% APBD murni terrhadap Be elanja Langsung
4.393.4000.000 240,498,259,,858
1,199
10.3911.245.500
971.734.000
1.734.773.000
271,378,,059,120
294,820,207,252
8 80,010,809,735
2,86
0,62
0,66
1,26
Komitmen Pen ndanaan APBD untuk pendanaaan sanitasi ke depan (% terhaadap belanja langsung ataupu unpenetapan nilai absolut) Sumber :
36,7
1,32 1,32
Tabel 2.6: Perkiraan Besaran Pendanaaan Sanitasi Ke Depan D Perkiraaan Belanja Murn ni Sanitasi (Rp.) No
U Uraian
Total Pendanaan
2015
2016
2017
20188
20019
398.864.341.8166
448.399.469.466
504.086.3855.116
566.689.0081.863
637.0666.433.422
2.5555.105.711.682
1
Perkiraan n Belanja Langsun ng
2
Perkiraan n APBD Murni untuk Saanitasi
9.572.744.2044
10.761.587.267
12.098.0733.243
13.600.5537.965
15.2899.594.402
611.322.537.081
3
Perkiraan n Komitmen Pendanaaan Sanitasi
9.572.744.2044
10.761.587.267
12.098.0733.243
13.600.5537.965
15.2899.594.402
611.322.537.081
Pertumbu uhan pendanaaan untuk op perasional/peemeliharaan ssanitasi yang dibiayai oleh h APBD Kabupaten Tulang Baawang Baratt dilihat dari 5 tahun saampai dengan saat ini belum ada daana alokasi untuk 2 ‐ 15 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
pendanaaan operasion nal/pemeliharraan. Hal ini dapat men ngakibatkan buruknya b layyanan saranaa dan prasaranaa sanitasi yan ng telah dibangun. Diharaapkan di tahu un ke depan pemerintah Kabupaten Tulang T Bawang Barat B dapat mengalokasikkan dana un ntuk operasio onal/pemelihaaraan sanitassi sehingga target t pelayanan n sanitasi di K Kabupaten Tu ulang Bawang Barat dapat tercapai Tabeel 2.7: Perhitu ungan Pertum mbuhan Pend danaan APBD Kabupaten TTulang Bawang Barat untukk Pemeliharaan O Operasional/ n Sanitasi Belanja Sanitasi S (Rp.) No
Uraian
1
Belan nja Sanitasi
1.1
Air Limbah L Domestikk
1.1.1
Biayaa operasional / pemeeliharaan (justifiedd)
1.2
Samp pah rumah tangg ga
1.2.1
Biayaa operaasional/pemeliharaaan (justiffied)
1.3
Drain nase lingkungan
1.3.1
20010
20011
2 2012
2013
2014
2.650.0000.000
6.080.0000.000
14.8833.795.500
3.5544.234.000
3.962.463.000
‐
1.280.0000.000
3.0299.250.000
8244.750.000
1.140.000.000
1922.000.000
454.387.500
3299.484.000
272.463.000
‐
5.2544.545.500
788.181.825
2.650.0000.000
Biayaa operaasional/pemeliharaaan (justiffied)
2 ‐ 16 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
‐
4.800.0000.000
6.6000.000.000
2.4000.000.000
2.550.000.000
3977.500.000
7200.000.000
387.500.000
Perttumbuhan rataa-rata (%) 1.8871.843.833 8 879.065.500 15 7 724.854.833
15
5 560.945.333
15
STRRATEGI SANITAASI KABUPATEN TULANG BAWAANG BARAT
20144
Tabbel 2.8: Perkiraan Besaran Peendanaan APB BD Kabupaten n Tulang Bawaang Barat untuuk Kebutuhan Opperasional/Pem meliharaan Aseet Sanitasi Terbbangun hingga Tahun 2019 Biaya Operasion nal/Pemeliharaan n (Rp.) No
Total Pendanaan
Uraian
1 1.1 1.1.1 1.2 1.2.1
1.3
1.3.1
2015
2016
2017
2018
2019
Belanja Sanitasi
9.572.744.204
10.7761.587.267
12.0098.073.243
13.6600.537.965
15.2289.594.402
Air Limbah L Domestikk
1.787.805.831
2.0009.834.176
2.2259.436.314
2.5540.036.645
2.8855.484.847
Biayaa operasional / pemeliharaan (justiified)
315.712.500
6 625.387.500
5 583.883.375
9 926.862.626
9 922.798.822
3.3374.644.823
Sampah rumah tangg ga
985.037.023
1.107.369.178
1.2244.893.814
1.3399.497.692
1.5573.301.890
6.3110.099.597
49.422.600
8 829.051.275
1 197.178.153
9 995.156.652
3 383.912.226
2.4454.720.906
Drain nase lingkungan
6.799.901.350
7.6644.383.913
8.5593.743.114
9.6661.003.627
10.8860.807.665
Biayaa operasional/pem meliharaan (justiified)
1.080.000.000
1.7770.000.000
2.0099.985.203
2.9916.657.587
3.3389.046.670
Biayaa operasional/pem meliharaan (justiified)
61.3322.537.081 11..452.597.814
43.5559.839.669
11.2255.689.459
Tabeel 2.9 Perkiraann Kemampuan APBD Kabupaten Tulang B Bawang Baratt d dalam Mendanaai Program/Keggiatan SSK Pendanaan n (Rp.) No
Uraian 20155
2016
2017
2018
2019
1
Perkiiraan Kebutuhan Operasional / Pemeeliharaan
1.445.1355.100
3.224.4388.775
2.881.0466.731
4.838.6766.865
4.695.757.717
17.085.0555.188
2
Perkiiraan APBD Murn ni untukk Sanitasi
9.572.7444.204
10.761.5877.267
12.098.0733.243
13.600.5377.965
15.289.594.402
61.322.5377.080
3
Perkiiraan Komitmen Pend danaan Sanitasi
9.572.7444.204
10.761.5877.267
12.098.0733.243
13.600.5377.965
15.289.594.402
61.322.5377.080
4
Kemaampuan Mendanaai SSK (APBD Murni) (2--1)
8.127.6099.104
7.537.1488.492
9.217.0266.512
8.761.861.100
10.593.836.685
44.237.4811.893
5
Kemaampuan Mendanaai SSK (Komitmen) (3-1))
8.127.6099.104
7.537.1488.492
9.217.0266.512
8.761.861.100
10.593.836.685
44.237.4811.893
2 ‐ 17 | Kerangka Penggembangan Sanitasii
Total Pendanaaan