BAB II PEMBAHASAN Bab II pembahasan berisi mengenai identifikasi permasalahan, prioritas pemilihan permasalahan, rencana program, sesuai kegiatan dan waktu pelaksanaan, dan rancangan anggran biaya keseluruhan program. 2.1
Identifikasi Permasalahan Oservasi yang telah dilakukan beberapa kali di lingkngan Desa Banyupoh diperoleh
permasalahan yang harus diselesaikan. Permasalahan – permasalahan yang berhasil ditemukan saat observasi yaitu pada Tabel 2.1. Tabel 2. 1 Permasalahan yang ditemukan di Desa Banyupoh
No.
Permasalahan
Lokasi
Sumber (P/M/D)*
1.
Rusaknya
sistem
perairan
Banyupoh
P
untuk
Banyupoh
P
Banyupoh
P, M
pura
Banyupoh
P, M
Kerusakan jalan desa karena
Banyupoh
P, M
Banyupoh
P
akibat bencana banjir 2.
Kurangnya
sarana
pengangkutan rumah
sampah
warga
dari
ketempat
pengelolaan sampah 3.
Kurangnya informasi tentang pura
–
pura
yang
dapat
dikembangkan sebagai objek wisata spiritual yang ada di Desa Banyupoh 4.
Kerusakan
bangunan
akibat bencana banjir 5.
banjir 6.
Harga
buah
anggur
yang
5
cenderung merosot karena hasil panen melimpah 7
Buah anggur mudah rusak /
Banyupoh
P
membusuk pada saat musim hujan 8.
Tingginya biaya pestisida
Banyupoh
P
9.
Kurangnya pengetahuan warga
Banyupoh
P
buah
Banyupoh
P
yang
Banyupoh
P
belajar
Banyupoh
P
Rendahnya
pengetahuan
Banyupoh
P
masyarakat
mengenai
Banyupoh
P
Banyupoh
D
Banyupoh
D
Banyupoh
D
mengenai pengolahan pasca panen 10.
Jangkauan
pemasaran
anggur yang kurang luas 11.
Masih
ada
warga
memiliki pendapatan di bawah rata – rata (KK miskin) 12.
Rendahnya
motivasi
siswa 13.
pariwisata spiritual 14.
Kurang mampunya masyarakat untuk melakukan pengelolaan terhadap tempat – tempat yang dapat menjadi daya tarik wisata
15.
Belum optimalnya pemahaman terhadap PHBS di usia dini
16.
Rendahnya partisipasi lansia pada kegiatan pos lansia
17.
Kurangnya
perhatian
masyarakat
terhadap
kebersihan
diri
dan
6
lingkungannya 18.
Tingginyanya kunjungan lansia
Banyupoh
D
ke puskesmas terkait penyakit diabetes. *P=Perangkat Desa, M=Masyarakat, D=Dinas Instansi/Stakeholder
2.2
Prioritas Pemilihan Permasalahan Terbatasnya waktu untuk menyelesaikan masalah yang terdapat pada Desa Banyupoh
membuat harus ada prioritas permasalahan yang harus diselesaikan dalam kurung waktu 30 hari. Prioritas permasalahan yang akan dipilih setiap bidang yaitu sebagai berikut. 1.
Prioritas Masalah Bidang Prasarana Fisik Permasalahan yang akan dibahas dan menjadi proritas pemilihan permasalah dari bidang
prasarana fisik yaitu pada Tabel 2.2 Tabel 2. 2 Prioritas Pemilihan Permasalahan Bidang Prasarana Fisik
No. 1.
Permasalahan
Alasan
Kurangnya informasi tentang pura – Desa pura
yang
dapat
Banyupoh
dikembangkan melakukan
sebagai objek wisata spiritual yang ada pariwisata di Desa Banyupoh
sedang
pengembangan spiritual.
Oleh
karena itu perlu adanya papan informasi
mengenai
objek-
objek pura yang akan dijadikan objek wisata spiritual. 2.
Kerusakan jalan desa karena banjir
Pada saat musim hujan barubaru ini mengakibatkan banjir yang
merusak
dan
mengambalaskan jalan-jalan di Desa
Banyupoh
karena
kontruksi yang kami anggap kurang kuat menahan banjir.
7
3.
Rusaknya
sistem
perairan
akibat Pada saat musim hujan baru-
bencana banjir
baru ini mengakibatkan banjir yang merusak sistem pengairan dan pipa-pipa penyalur air di Desa Banyupoh karena kontruksi dan sistem yang
kurang
terorganisir
kuat
untuk
dan
menahan
banjir.
2.
Prioritas Masalah Bidang Peningkatan Produksi Permasalahan yang akan dibahas dan menjadi prioritas pemilihan permasalah dari bidang
peningkatan produksi yaitu pada Tabel 2.3. Tabel 2. 3 Prioritas Pemilihan Permasalahan Bidang Peningkatan Produksi
No. 1.
Permasalahan Buah
anggur
mudah
Alasan rusak
/ Pada saat musim hujan buah
membusuk pada saat musim hujan
anggur menjadi mudah gugur, pecah – pecah, dan mudah membusuk.
Hal
ini
menyebabkan turunnya kualitas buah anggur sehingga harganya pun cenderung merosot. Oleh karena
itu
diperlukan
penyuluhan
mengenai
pengolahan pasca panen untuk meningkatkan
kualitas,
daya
tahan, dan nilai ekonomis. 2.
Masih ada warga yang memiliki Pendapatan
warga
yang
di
pendapatan di bawah rata – rata (KK bawah rata – rata menyebabkan miskin)
warga
kesulitan
untuk 8
memenuhi kebutuhan pangan. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan pengenalan vertikultur, yaitu teknik budidaya tanaman bertingkat yang bisa dilakukan di pekarangan rumah. Hal ini sekaligus
memperkenalkan
warga pada pertanian skala kecil untuk
meningkatkan
pendapatan. 3.
Prioritas Masalah Bidang Sosial Budaya Permasalahan yang akan dibahas dan menjadi prioritas pemilihan permasalah dari bidang
sosial budaya yaitu Tabel 2.4. Tabel 2.4 Prioritas Permasalahan Bidang Sosial Budaya
No. 1.
Permasalahan
Alasan
Motivasi belajar siswa yang masih Masih ada orang tua siswa yang rendah
manganggap pendidikan sekolah tidak terlalu penting, karena tanpa sekolah mereka masih bisa mencari uang, hal ini berdampak bagi rendahnya motivasi anakanak untuk bersekolah
9
2.
Rendahnya pengetahuan masyarakat Terdapat beberapa pura yang ada mengenai pariwisata spiritual
di Desa Banyupoh yang sering dikunjungi oleh umat hindu pada hari
tertentu.
tersebut
Dengan
seharusnya
hal bisa
dikembangkan untuk menjadikan pura
tersebut
wisata
sebagai
spiritual.
rendahnya
objek Masih
pengetahuan
masyarakat
Desa
Banyupoh
mengenai
pariwisata
sehingga
perlu
spiritual
diadakannya
penyuluhan mengenai pariwisata spiritual
untuk
membuka
wawasan mengenai pemanfaatan pura – pura sebagai pariwisata spiritual.
4.
Prioritas Masalah Bidang Kesehatan Masyarakat Permasalah yang akan dibahas dan menjadi proritas pemilihan permasalah dari bidang
kesehatan masyarakat yaitu pada Tabel 2.5. Tabel 2. 5 Prioritas Pemilihan Permasalahan Bidang Kesehatan Masyarakat
No. 1.
Permasalahan Belum mengenai
optimalnya PHBS
Alasan
pemahaman Salah satu masalah kesehatan terutama
kalangan usia dini (6-10 tahun)
di yang masih perlu diatasi yaitu rendahnya pemahaman tentang perilaku hidup bersih sehat pada warga
dan
masih
terdapat
penyakit menular, seperti diare dan cacingan. Pada umumnya
10
anak
sangat
menggemari
makanan yang manis seperti gulali,
permen
dimana
dan
makanan
coklat, tersebut
diketahui sebagai substrat yang disukai
oleh
bakteri
untuk
berkembang biak. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak juga semestinya
ditanamkan
sejak
dini dalam lingkup pergaulannya dengan
teman
sebaya.
Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan
penanaman
PHBS
pada siswa-siswi TK dan SD. 2.
Penurunan produksi dan pengeluaran Pada
umumnya
penyakit
hormon yang diatur oleh enzim- diabetes, nyeri sendi atau asam enzim yang dialami pada usia lanjut, urat, dan hipertensi dianggap serta kurangnya perhatian lansia remeh sehingga untuk tindakan terhadap pola makan dan olahraga pencegahan dalam
kehidupan
sangat
sulit
sehari-hari dilakukan karena para lansia
menyebabkan banyak lansia yang terlambat
mengetahui
bahwa
memiliki keluhan penyakit, seperti dirinya telah terjangkit penyakit diabetes, nyeri sendi atau asam urat, tersebut dan hipertensi.
dan
menyebabkan
tingginya angka kematian yang disebabkan tersebut.
oleh Oleh
pelayanan
penyakit karena
kesehatan
itu
umum
terhadap lansia khususnya di Desa
Banyupoh
ditingkatkan,
supaya
harus tingkat 11
kesadaran untuk mengatur pola makan dan pengetahuan tentang penyakit diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi dapat meningkat. 3.
Salah satu penuaan yang terjadi pada Lansia yang melakukan olahraga tubuh
manusia
ditandai
oleh (aktifitas
perubahan pada tulang, otot dan sendiri
fisik)
baik
maupun
secara bersama
sendi. Terkait dengan perubahan terutama pada pagi hari dapat sendi yang dialami oleh lansia, maka menjaga keluhan keluhan
nyeri yang
sendi
merupakan kesehatan
paling
ditemukan pada lansia.
kebugaran fisik
dan maupun
banyak kejiwaan lansia. Oleh sebab itu senam lansia baiknya diterapkan pada saat pelayanan posyandu lansia sebagai pemanasan untuk melatih otot-otot yang tegang menjadi
berkurang
mempertahankan
dan atau
meningkatkan kelenturan tubuh sehingga
tubuh
terasa
lebih
rileks.
2.3
Rancangan Program Permasalahan –permasalahan yang telah dipilih untuk menjadi prioritas permasalahan
harus dapat diselesaikan dengan baik. Penyelesaian permasalahan yang dijadikan prioritas harus 12
direalisasikan dalam bentuk program-program sesuai dengan bidang permasalahan yang dibahas. Rancangan program-program yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut : 2.3.1 Rencana Program Prasarana Fisik Rencana program bidang prasarana fisik yang akan diajukan untuk menjawab dan menyelesaikan prioritas permasalahan dibidang prasarana fisik yaitu sebagai berikut. 2.3.1.1 Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual 1.
Gambaran Kegiatan Upaya kegiatan mempromosikan tempat kunjungan wisata di daerah tidak semudah
dengan kegiatan serupa yang dilakukan untuk produk-produk perusahaan. Di samping karakternya yang berbeda, tempat wisata perlu dijual dengan memanfaatkan jasa kegiatan public relations. Promosi tempat tujuan wisata sangat diperlukan oleh daerah-daerah yang memiliki potensi di tanah air. Tentunya upaya ini menjadi sangat peting dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia. Promosi tempat wisata yang dirancang dengan baik akan memberikan tambahan penerimaan asli daerah dan mendorong proses multiplier perkembangan ekonomi lokalitas di sekitar daerah tujuan wisata. Berdasarkan uraian di atas maka disusunlah program kerja Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual guna menyokong promosi pariwisata spiritual yang ada di Desa Banyupoh.
2.
Tujuan Tujuan dari program Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual
di Desa Banyupoh adalah membantu masyarakat Desa Banyupoh dalam mempromosikan pariwisatanya, khususnya wisata spiritual.
3.
Sasaran Masyarakat Desa Banyupoh dan wisatawan. 13
4.
Metode Pelaksanaan Metode
Pelaksanaan
yang
digunakan
pada
program
Pembuatan
Gambar
Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual di Desa Banyupoh terdapat pada table2.6 berikut: Tabel 2. 6 Metode Pelaksanaan Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Wisata Spiritual
No Sektor
Pelaksanaan Program
Sumber Dana
Berdiskusi dan memohon izin
Mahasiswa
dengan pihak terkait Mempersiapkan media dan alat-
Mahasiswa
alat yang dibutuhkan Pelaksanaan
kegiatan
program
Mahasiswa
pengolahan buah anggur menjadi selai
5.
Evaluasi kegiatan
Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan
Mahasiswa
Rundown Rencana Kegiatan Rundown rencana kegiatan program Pembersihan Lapangan Umum dan Pura di Desa
Banyupoh Terdapat pada table 2.7 berikut: Tabel 2. 7 Rundown Rencana Kegiatan Program Pembersih Lapangan Umum dan Pura
No 1
Pelaksanaan Program Survey Lokasi
Narasumber Pengempon Pura
Lama Pengerjaan
Keterangan
4 jam
Mahasiswa
8 jam
Mahasiswa
atau Pemangku 2
Pencarian Informasi Kelihan Perangkat dan Pura.
Kelihan
Banjar
dari, Perangkat
Desa,
Banjar Pemangku
dan
Desa Pengempon Pura.
Pengempon DPL
sebagai
pendamping 14
3
Pembuatan
-
12 jam
Mahasiswa
4 jam
Mahasiswa
6 jam
Mahasiswa
6jam
Mahasiswa
-
2 jam
Mahasiswa
dan -
3 jam
Mahasiswa
Portofolio 4
Asistensi
Kelihan
Informasi terfdapat
yang Perangkat
Desa,
di Pemangku
dan
Portotofolio kepada
Banjar
Pengempon Pura.
Kelihan DPL
sebagai
Banjar Perangkat pendamping Desa
dan
Pengempon Pura. 5
Penyesuai desain portofolio
dan
rencana percetakan 6
Asistensi terakhir Kelihan dan
Banjar
Pengesahan Perangkat
Portofolio
Desa,
Pemangku
dan
Pengempon Pura. DPL
sebagai
pendamping 7
Cetak Portofolio
8
Penyerahan Pemasangan Portofolio
Total
6.
45 Jam
Rincian Anggaran Biaya Rincian Anggaran biaya program Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan
Wisata Spiritual di Desa Banyupoh Terdapat pada tabel 2.8 berikut: Tabel 2. 8 Rincian Anggaran biaya Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual
No
Barang/Hal
Harga Satuan
Jumlah
Total 15
1
Kertas Luster
Rp. 30.000
5
Rp. 150.000
2
Cetak/print
Rp. 30.000
5
Rp. 150.000
3
Bingkai Kaca
Rp. 150.000
5
Rp. 750.000
Total
Rp. 1.050.000
2.3.1.2 Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang 1.
Gambaran Kegiatan Keberadaan jalan lingkungan sangat vital di samping memiliki fungsi ekonomis tinggi
bagi warga desa di dalam melakukan kegiatan ekonomi, juga memiliki dimensi strategis bagi desa di dalam membuka tabir isolasi desa dengan daerah lain baik yang ada di sekitarnya maupun dengan masyarakat kota sekalipun. Tersedianya infrastruktur jalan yang baik juga dapat membuka hubungan komunikasi transportasi antarmasyarakat secara luas dan dinamis. Dengan begitu lambat laun geliat pembangunan desa akan mulai terasa.
2.
Tujuan Tujuan dari program Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang adalah
memberikan gambaran/ide desain jalan beton bertulang yang baik, cocok, dan tahan lama di Desa Banyupoh 3.
Sasaran
Masyarakat Desa Banyupoh 4.
Metode
Tabel 2. 9 Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang
No Sektor
Pelaksanaan Program
Sumber Dana
Survey Lokasi
Mahasiswa
Pencarian Informasi Terkait
Mahasiswa
Pembuatan Rancangan Desain
Mahasiswa
16
Jalan Asistensi Rancangan Desain Jalan
Mahasiswa
Penyesuai Rancangan Desain Jalan
Mahasiswa
Cetak Rancangan Desain Jalan
Mahasiswa
Evaluasi kegiatan
Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan
Mahasiswa
5. Rundown Rencana Kegiatan Rundown rencana kegiatan program Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang pada tabel. Tabel 2.10 Rundown Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang
No 1
Pelaksanaan program Survey Lokasi
Tanggal
Waktu
Keteranga
2 Agustus
4 jam
Mahasiswa
8 jam
Mahasiswa
12 jam
Mahasiswa
4 jam
Mahasiswa
6 jam
Mahasiswa
2016 2
Pencarian
2 Agustus
Informasi
2016
Terkait 3
Pembuatan
2-5
Rancangan
Agustus
Desain Jalan dan
2016
RAB 4
Asistensi
6 Agustus
Rancangan
2016
Desain Jalan dan RAB. 5
Penyesuai
6-9
17
Rancangan
Agustus
Desain Jalan dan -
2016
RAB 6
Asistensi terakhir
9 Agustus dan
4 jam
Mahasiswa
3 jam
Mahasiswa
3 jam
Mahasiswa
2016
Pengesahan Rancangan Desain Jalan dan RAB 7
Cetak
24
Rancangan
Agustus
Desain Jalan dan
2016
RAB 8
Penyerahan dan
28
Rancangan
Agustus
Desain Jalan dan
2016
RAB Total Jam Pengerjaan
44 Jam
6. Rincian Anggaran Tabel 2. 11 Biaya Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang
No
Barang/Hal
Harga Satuan
Jumlah
Total
1
Ketas A2
Rp. 1.000
30
Rp.
30.000
2
Cetak/print
Rp. 1.500
30
Rp.
45.000
3
Semen
Rp. 45.000
5
Rp. 225.000
4
Jilid
Rp. 10.000
2
Rp.
Total
20.000
Rp. 320.000
2.3.1.3 Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh 1.
Gambaran Kegiatan 18
Desa Banyupoh adalah salah satu desa di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, yang sebagian penduduknya berprofesi sebagai petani buah. Untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat petani tentunya banyak faktor yang harus dipenuhi. Misalnya peningkatan pembangunan sumber daya manusia, alat-alat pertanian (alsintan), modal usaha, pembangunan saraa dan prasarana, dan lain-lain. Banjir yang melanda Desa banyupoh baru-baru ini menyebabkan rusaknya bangunan fisik maupun non fisik. Banyak sarana jalan yang rusak, termasuk saluran irigasi/tersier. Berdasarkan hal tersebut di atas maka digagaslah sebuah rencana perbaikan irigasi di Desa Banyupoh untuk nantinya diterapkan dalam pembangunannya.
2.
Tujuan Tujuan dari program Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang adalah
memberikan gambaran/ide rencana desain perbaikan saluran irigasi yang baik, cocok, dan tahan lama di Desa Banyupoh
3.
Sasaran
Masyarakat Desa Banyupoh
4.
Metode Pelaksanaan Metode Pelaksanaan yang digunakan pada program Pembuatan Gambar Rencana
Perbaikan Irigasi di Desa Banyupoh terdapat pada tabel 2.12 berikut: Tabel 2. 12 Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh
No Sektor
Pelaksanaan Program
Sumber Dana
Survey Lokasi
Mahasiswa
Pencarian Informasi Terkait
Mahasiswa
Pembuatan Rancangan Desain
Mahasiswa
Jalan Asistensi Rancangan Desain Jalan
Mahasiswa
19
Penyesuai Rancangan Desain Jalan
Mahasiswa
Cetak Rancangan Desain Jalan
Mahasiswa
Evaluasi kegiatan
Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan
Mahasiswa
5. Rundown Rencana Kegiatan Rundown rencana kegiatan program Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi di Desa Banyupoh pada tabel. Tabel 2. 13 Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh
No 1
Pelaksanaan
Tempat
Program Survey Lokasi
Kelian
Waktu
Keterangan
3 jam
Mahasiswa
8 jam
Mahasiswa
-
12 jam
Mahasiswa
Asistensi
Kelihan
3 jam
Mahasiswa
Rancangan
Subak. DPL
6 jam
Mahasiswa
Subak 2
Pencarian
Kelian
Informasi Terkait
Subak, Internet
3
Pembuatan Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB
4
Desain Pengairan sebagai Desa Banyupoh pendamping dan RAB. 5
Penyesuai
-
20
Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB 6
Asistensi terakhir Kelihan
4 jam
Mahasiswa
2 jam
Mahasiswa
3 jam
Mahasiswa
dan Pengesahan Subak Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB 7
Cetak Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB
8
Penyerahan dan Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB
Total
41 Jam
6. Rincian Anggaran Biaya Tabel 2. 14 Rincian Anggaran Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh
No
Barang/Hal
Harga Satuan
Jumlah
Total
1
Ketas A2
Rp. 1.000
30
Rp. 30.000
2
Cetak/print
Rp. 1.500
30
Rp. 45.000
3
Pipa PVC
Rp. 24.000
5
Rp. 120.000
4
Jilid
Rp. 10.000
2
Rp. 20.000
Total
Rp. 215.000
21
2.3.2 Rencana Peningkatan Produksi 2.3.2.1 Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai Program pengolahan buah anggur menjadi selai bertujuan untuk memberikan inovasi baru kepada masyarakat di Desa Banyupoh untuk meningkatkan nilai ekonomis buah anggur. Gambaran kegiatan, tujuan, sasaran, metode pelaksaan, rundown rencana kegiatan dan rincian biaya yaitu sebagai berikut: 1.
Gambaran Kegiatan Desa Banyupoh merupakan salah satu desa yang kaya akan hasil bumi, salah satu hasil
bumi yang dominan di desa ini adalah anggur. Sebagian besar wilayah desa Banyupoh dimanfaatkan sebagai perkebunan anggur oleh masyarakatnya. Namun sayangya petani anggur di desa ini seringkali merugi pada saat panen raya. Hasil panen buah anggur melimpah sehingga harga anggur cenderung merosot. Petani lebih memilih untuk mengabaikan begitu saja buah anggur yang telah matang tanpa dipanen, karena biaya yang dikeluarkan untuk membayar pemetik anggur lebih besar dari pendapatan petani. Selain itu sifat dari hasil pertanian yang mudah rusak atau busuk menjadi salah satu faktor kerugian petani. Oleh karena itu, perlu adanya program penanganan pasca panen yang dapat meningkatkan nilai ekonomis buah anggur. Salah satunya adalah mengolah buah anggur menjadi selai. Dengan mengolah buah anggur menjadi selai maka buah anggur akan memiliki daya tahan yang lebih lama dan nilai ekonomisnya akan meningkat agar petani tidak merugi. 2.
Tujuan
Tujuan dari program pengolahan buah anggur menjadi selai, adalah : a.
Meningkatkan daya tahan produk agar lenih tahan lama
b.
Memberikan inovasi baru bagi petani dalam mengolah buah anggur
c.
Meningkatkan pendapatan petani anggur
3.
Sasaran
Sasaran dari proram pengolahan buah anggur menjadi selai, yaitu para petani anggur terutama petani wanita. 22
23
4.
Metode Pelaksanaan
Tabel 2. 15 Metode Pelaksanaan Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai
No Sektor
Pelaksanaan Program Berdiskusi
dan
Sumber Dana
memohon
Mahasiswa
izin dengan pihak terkait Berdiskusi
dengan
pihak-
Mahasiswa
pihak terkait Mempersiapkan surat-surat
Mahasiswa
Mempersiapkan media dan
Mahasiswa
alat-alat yang dibutuhkan Pelaksanaan
kegiatan
Mahasiswa
program pengolahan buah anggur menjadi selai
5.
Evaluasi kegiatan
Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan
Mahasiswa
Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 16 Rundown Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai
No.
Pelaksanaan Program
tempat
1
Berkomunikasi dan
Kantor
membuat permohonan
Kelurahan
jumlah
waktu
2 orang
4 jam
2 orang
4 jam
izin dengan pihakpihak terkait 2
3
Mengadakan diskusi
Kantor
dengan pihak terkait
Kelurahan
Mempersiapkan surat-
Posko
13 orang
6 jam
Balai Desa
13 orang
10 jam
surat 4
Mempersiapkan alat-
24
alat yang dibutuhkan pada saat kegiatan berlangsung 5
Pelaksanaan program
Balai Desa
13 orang
5 jam
Balai Desa
13 0rang
5 jam
pengolahan buah anggur menjadi selai 6
Praktik pengolahan buah anggur menjadi selai
Total
6.
34 Jam
Rencana Anggaran Biaya Rencana anggaran biaya kegiatan yang digunakan pada program pengolahan buah anggur
menjadi selai adalah sebagai berikut : Tabel 2. 17 Rencana Anggaran Biaya Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai
No
Jenis Pengeluaran
Satuan
Harga Satuan
Total (rp)
1
Snack
50 buah
4000
200000
2
sewa microphone
2 buah
50000
100000
sewa kompor gas 3
portable
1 buah
50000
50.000
4
gas portable
2 buah
19000
38.000
5
Spatula
2 buah
15000
30.000
6
wajan
2 buah
20000
40.000
7
Baskom
2 buah
10000
20.000
8
sendok plastik
10 buah
5000
50.000
9
gula pasir
2 kg
18
36.000
10
buah anggur
3kg
26000
78.000
25
11
pisau stainless steel
2 buah
40000
Total
80.000 72.2000
2.3.2.2 Program Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur Program pengenalan budidaya tanaman dengan vertikultur bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat di Desa Banyupoh mengenai pemanfaatan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Gambaran kegiatan, tujuan, sasaran, metode pelaksaan, rundown rencana kegiatan dan rincian biaya yaitu sebagai berikut : 1.
Gambaran kegiatan Pada mulanya bertanam sayur di pekarangan hanya dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan gizi keluarga dengan memanfaatkan halaman rumah yang tersisa, sehingga kegiatan ini banyak dikembangkan di pedesaan. Kegiatan bercocok tanam ini cukup bermanfaat terutama jika kebutuhan sayuran yang mendesak. Dalam teknik vertikultur aspek budidaya dari tanaman tetap harus diperhatiakan. Dengan demikian tujuan dari pemanfaatan pekarangan berapa pun luasannya akan memberikan hasil yang optimal. Menanam sayuran dengan vertikultur memberikan beberapa manfaat sekaligus. Di satu sisi tampilannya cukup memberikan kesan dan ketika dipanen dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Bahkan jika jumlahnya cukup banyak bisa dijual yang akan memberikan keuntungan ekonomis. Dengan taman sayur di pekarangan kita ikut mendukung gaya hidup hijau yang merupakan suatu usaha untuk mengatasi laju pemanasan global yang bisa kita mulai dari rumah kita. Dengan demikian kualitas udara di sekitar rumah kita menjadi lebih baik. Pada tahun 2002, konsumsi sayuran di Indonesia diperkirakan sekitar 59,2 kg/kapita/tahun. Usaha bertanam sayuran di halaman masih sangat diperlukan. Bagi masyarakat di pedesaan, bukan saja untuk memenuhi kebutuhan sendiri, melainkan juga untuk menambah penghasilan keluarga, karena hasil panen dapat dijual ke pasar. 2.
Tujuan
Tujuan dari program pengenalan budidaya tanaman dengan vertikultur adalah : a.
Memberikan inovasi baru dalam pemanfaatan pekarangan rumah
b.
Meningkatkan pendapatan rumah tangga
c.
Menumbuhkan rasa cinta pertanian 26
3.
Sasaran
Sasaran dari program budidaya tanaman dengan vertikultur adalah ibu-ibu rumah tangga yang ada di Desa Banyupoh.
4.
Metode Pelaksanaan
Tabel 2. 18 Metode Pelaksanaan Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur
No Sektor
Pelaksanaan Program
02.1.2.08
Berdiskusi
dan
Sumber Dana
memohon
Mahasiswa
izin dengan pihak terkait Berdiskusi
dengan
pihak-
Mahasiswa
pihak terkait Mempersiapkan surat-surat
Mahasiswa
Mempersiapkan media dan
Mahasiswa
alat-alat yang dibutuhkan Pelaksanaan
kegiatan
program
Mahasiswa
pengenalan
budidaya tanaman dengan vertikultur
5.
Evaluasi kegiatan
Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan
Mahasiswa
Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 19 Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur
No. 1
Pelaksanaan Program Berkomunikasi
dan
membuat permohonan izin
dengan
Tempat
Jumlah
waktu
Kantor
2 orang
5 jam
Kelurahan
pihak-
pihak terkait 27
2
Mengadakan
diskusi
dengan pihak terkait 3
Mempersiapkan surat-
Kantor
2 orang
5 jam
Posko
13 orang
7 jam
Balai Desa
13 orang
12 jam
Balai Desa
13 orang
6 jam
Balai Desa
13 0rang
8 jam
Kelurahan
surat 4
Mempersiapkan
alat-
alat yang dibutuhkan pada
saat
kegiatan
berlangsung 5
Pelaksanaan program pengenalan tanaman
budidaya dengan
vertikultur 6
Praktik tanaman
budidaya dengan
vertikultur Total
6.
43 jam
Rencana Anggaran Biaya Rencana anggaran biaya yang digunakan untuk program pengenalan budidaya tanaman
dengan vertikultur adalah sebagai berikut :
28
Tabel 2. 20 Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur
Harga No.
Jenis pengeluaran
Satuan
Satuan
Total
1
Snack
50 buah
4000
200000
2
Sewa microphone
2 buah
50000
100000
2 sachet
30000
60000
benih 3
merah
bayam
(@5kg) 4
Kompos
10 kg
20000
40000
5
tali tampar
1 roll
45000
45000
(@5kg) 6
tanah subur
10 kg
Total
15000
30000 475000
2.3.3 Rencana Program Sosial Budaya Rencana program dari bidang sosia budaya yang akan diajukan untuk menjawab dan menyelesaikan prioritas permasalahan di bidang peningktan social budaya sebagai berikut : 2.3.3.1 Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan diujinasionalkan Program mengajar tambahan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa dengan bimbingan belajar di dalam lingkungn formal sekolah. Gambaran kegiatan, tujuan, sasaran, dan metode pelaksanaan, rundown rencana kegiatan dan rincian biaya yaitu sebagai berikut.
1.
Gambaran Kegiatan
29
PBT merupakan salah satu aktivitas yang positif untuk meningkatkan pendidikan di Desa Banyupoh. Dengan adanya program belajar diharapkan nanti para siswa dapat menyerap pelajaran dengan optimal dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan mereka. Program belajar juga dapat digunakan untuk mengarahkan kegiatan siswa pada kegiatan menuntut ilmu di luar lingkungan sekolah. Siswa juga dapat bertukar pendapat atau pikirin mengenal masalah pembelajaran di dalam kegiatan belajar ini. Kegiatan belajar ini secara teknis, kami lakukan bertempat di sekolah, sehingga semua siswa mendapatkan pelajaran tambahan dari kami. Di dalam pembelajaran juga kami menyiapkan atau menambahkan permainan yang berhubungan dengan pembelajaran. Program belajar tambahan ini akan kami lakukan pada setiap hari sabtu yang dilakukan selama 6 minggu. PBT ini lahir sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Program ini tidak memungut dana apapun dari sekolah maupun siswa. Mata pelajaran yang diajarkan antara lain yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Sains. Kami berusaha untuk memberikan yang terbaik dan pembelajaran yang berkualitas pada siswa SD. 2.
Tujuan
Tujuan dari Program Belajar Tambahan, yang diajukan adalah : a. Memberikan program belajar tambahan yang gratis b. Membantu para guru untuk memberikan materi kepada siswa. c. Memberikan kesepatan kepada siswa untuk lebih menggali kemampuan
3.
Sasaran Sasaran dari kegiatan belajar tambahan adalah para Siswa yang berasal dari dari Desa
Banyupoh, yaitu SD Negeri1 Banyupoh. 4.
Metode Pelaksanaan 30
Metode pelaksanaan yang digunakan pada program belajar Tambahan Tabel 2. 21 Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan diujinasionalkan
No. Sektor
Pelaksanaan Program
11.2.1.01
Meminta
izin
Sumber Dana
terhadap Mahasiswa
kepala sekolah SD , terkait dalam hal ini adalah SD 1 Banyupoh Menyiapkan materi belajar Mahasiswa tambahan Pelaksanaan
belajar Mahasiswa
tambahan Evaluasi Kegiatan Pembuatan
Mahasiswa Laporan
Kegiatan
5.
Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 22 Rundown kegiatan dari kegiatan belajar tambahan
No
Pelaksanaan Program
Tempat
Jumlah
Waktu
1
Meminta izin terhadap
SD Negeri 1
4 orang
2 jam
kepala sekolah SD ,
Banyupoh
13 orang
2 jam x 5 hari
terkait dalam hal ini adalah SD 1 Banyupoh 2
Menyiapkan Materi
Posko
untuk kegiatan belajar
(setiap hari
tambahan
sabtu selama 5 minggu
3.
Kegiatan mengajar di
SD Negeri 1
SD Negeri 1
Banyupoh
Banyupoh
13 orang
2 jam x 5 hari (setiap hari sabtu selama 5 31
minggu) Total
22 Jam
6.
Rancangan Biaya
Tabel 2. 23 Rancangan Anggaran Biaya Kegiatan Belajar Tambahan
No.
Jenis Pengeluaran
Satuan
Harga Satuan
Total (Rp)
1
Pulsa Modem
Paketan
Rp 22.000
Rp 22.000
2
Spidol
7 buah
Rp 8.000
Rp 56.000
3
Fotocopy Materi
100 halaman
Rp
Rp 15.000
Total
2.3.3.2
150
Rp 93.000
Penyuluhan Pariwisata Spiritual Program Penyuluhan Pariwisata Spirirtual ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
tentang pariwisata spiritual, pengembangan pariwisata serta memeberikan informasi mengenai pengembangan pariwisata spiritual khususnya di Desa Banyupoh. Gamabaran kegiatan, tujuan, sasaran, metode pelaksanaa, rundown rencana dan rincian biaya yaitu sebagai berikut :
1.
Gambaran Kegiatan Pariwisata Spirirtual merupakan suatu permasalahan yang sedang melanda Desa
Banyupoh. Banyak potensi yang terdapat di Desa Banyupoh sehingga beberapa warga masih kurangnya pengetahuan mengenai pariwisata spiritual, untuk itu perlu dilakukan suatu penyuluhan mengenai pariwisata spiritual, pengembangan, serta cara penanggulangannya. Kegiatan ini akan dibantu oleh Dinas Pariwisata setempat. 2.
Tujuan Tujuan yang diharapkan dari program ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
pengembangan pariwisata spiritual di Desa Banyupoh
3.
Sasaran 32
Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh warga yang ingin membantu mengembangan pariwisata spiritual.
4.
Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan yang digunakan pada program penyuluhan pariwisata spiritual
Tabel 2. 24 Metode Pelkasanaan Penyuluhan Pariwisata Spiritual
No Sektor
Pelaksanaan Program Berkomunikasi memohon
izin
dan
Sumber Dana Mahasiswa
denga
Pemerintah
Desa
Banyupoh saat ini untuk mengadakan penyuluhan untuk masyarakat Bekerjasama
dengan
Mahasiswa
pihak Dinas Pariwisata setempat Mengadakan pertemuan dengan terkait
warga
yang
dengan
wisata
Mahasiswa
spiritual
5.
Pelaksanaan kegiatan
Mahasiswa
Evaluasi program
Mahasiswa
Pembuatan Laporan
Mahasiswa
Rundown Rencana Kegiatan Rundown rencana kegiatan yang diguanakan pada program penyuluhan wisata spiritual.
Tabel 2. 25 Rundown Penyuluhan Pariwisata Spiritual
No
Pelaksanaan Program
Tempat
Jumlah
Waktu
33
1
Berkomunikasi memohon
dan
izin
dengan
Pemerintah
Kantor Kepala
5 Orang
6 jam
5 Orang
4 Jam
25 orang
8 jam
13 orang
8 jam
Desa
Desa
Banyupoh saat ini untuk mengadakan wisata
penyuluhan
spiritual
untuk
masyarakat 2
Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata setempat
3
Mengadakan dengan pengurus
Kantor Kepala Desa
pertemuan
warga
dan
desa
adat
Balai Desa Banyupoh
setempat 4
Pelaksanaan kegiatan
Tempat warga
mahasiswa dan warga serta pengurus desa adat 5
Evaluasi program
Posko
13 orang
4 jam
6
Pembuatan Laporan
Posko
13 orang
4 jam
Total
6.
34 Jam
Rincian Anggaran Biaya Rincian anggaran biaya yang diguanakan pada program penyuluhan wisata spiritual
Tabel 2. 26 Rincian Anggaran Biaya Penyuluhan Pariwisata Spiritual
Jenis
Satuan
No
Pengeluaran
1
Snack Peserta
40 kotak
2
Pembayaran
1 orang
Harga
Total (Rp)
Satuan 5.000
200.000
200.000 200.000
Pembicara 34
3
Sertifikat
2 Buah
5.000
10.000
4
Amplop
1 Buah
1.000
1.000
5
Map Batik
1 Buah
4.500
4.500
Total
415.500
2.3.3.3 Program pemutaran film Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan Ilmu Pngetahuan dan Teknologi (IPTEK) tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran, karena dengan adanya media dalam pembelajaran dapat membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku ke arah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubungan dengan hal itu, peran media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dimana dalam perkembangannya saat ini media bukan lagi dipandang sekendar alat bantu tetapi merupakan bagian yang integral dalam pendidikan dan pembelajaran.
1.
Gambaran Kegiatan Program pemutaran film bertujuan lebih ditekankan tentang pemutaran film. Dimana
media film merupakan bagian dari media pembelajaran, sehingga diharap para siswa dapat lebih mudah menangkap materi pembelajaran atau pesan-pesan yang ada dalam film yang disampaikan lewat pemutaran film tersebut. Film juga bersifat edukatif yang mampu menghibur sehingga dapat dengan mudah menyampaikam suatu pesan positif kepada siswa secara baik. Menggunakan film dalam pendidikan dan pengajaran di kelas sangat berguna dan bermanfaat terutama untuk mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa. Menambah daya ingat pada pelajaran. Mengembangkan daya fantasi anak didik. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
2.
Tujuan
Tujuan dari program pemutaran film adalah a. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa. 35
b. Setiap cerita, ada nilai buruk dan nilai baik yang ditanamkan. Banyak nilai yang bisa disampaikan. Antara lain persahabatan, nilai sosial kehidupan sehari-hari, dan masih banyak lagi. c. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar. d. Bagi siswa dengan pemutaran film juga sebagai hiburan. Film yang diputar merupakan sarana hiburan bagi siswa.
3.
Sasaran Sasaran dari program pemutaran film ini adalah para siswa sekolah dasar (SD) yang ada di Desa Banyupoh.
4.
Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan yang digunakan pada program ini terdapat pada tabel dibawah
Tabel 2. 27 Metode Pelaksanaan Program pemutaran film
No. Sektor
Pelaksanaan Program Meminta
izin
Sumber Dana
terhadap
kepala Mahasiswa
sekolah SD terkait dalam hal ini
5.
Menyiapkan film
Mahasiswa
Pelaksanaan pemutaran film
Mahasiswa
Evaluasi kegiatan
Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan
Mahasiswa
Rundown Rencana Kegiatan Rundown rencana kegiatan yang digunakan pada program ini terdapat pada tabel dibawah ini
Tabel 2. 28 Rundown rencana kegiatan Program pemutaran film
No.
Pelaksanaan Program
Tempat
Jumlah
1
Meminta izin terhadap
SD
6 Orang
kepala sekolah SD yang
BANYUPOH
Waktu 2 jam
36
terkait 2
Menyiapkan film
SD
13 Orang
2 jam
13 Orang
3 jam
BANYUPOH 3
Pelaksanaan pemutaran film
SD BANYUPOH
4
Evaluasi kegiatan
POSKO
13 Orang
2 jam
5
Pembuatan
POSKO
13 Orang
3 jam
laporan
kegiatan Total
6.
12 jam
Rancangan Anggaran Biaya Rencana anggaran biaya yang digunakan pada program pemutaran film terdapat pada tabel dibawah ini
Tabel 2. 29 Rancangan Anggaran Biaya Program pemutaran film
2.3.4
No
Jenis Pengeluaran
Satuan
Ren cana Program Kesehatan Masyarkat
Harga Satuan
Total (Rp)
(Rp) 1
Konsumsi (air mineral)
2 dus
Total
17.000
34.000 34.000
Ren cana program dari bidang kesehatan masyarakat yang akan diajukan untuk menjawab dan menyelesaikan prioritas permasalahan di bidang kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut : 2.3.4.1 Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh 1. Gambaran Kegiatan Secara individu, pada usia di atas 55 tahun terjadi proses penuaansecara alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial,ekonomi dan psikologis. Salah satu penuaan yang terjadi pada tubuhmanusia ditandai oleh perubahan pada tulang, otot dan sendi. Terkait denganperubahan sendi yang dialami oleh lansia, maka keluhan nyeri sendimerupakan keluhan 37
yang paling banyak ditemukan pada lansia. Nyeri merupakan pengalaman subyektif yang dapat mempengaruhikualitas hidup lansia termasuk gangguan kemampuan fisiknya. Nyeri sendi yang paling banyak adalah pada sendi-sendi penahan berat tubuh (panggul,lutut dan kaki). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri sendi adalah dengan terapi non farmakologis melalui pemberian latihan senam rentang gerak. Latihan senam rentang gerak dapat memacu semua organ tubuh tetap diaktifkan sehingga dapat menghambat kemunduran fisik akibat proses menua. Lansia yang melakukan olahraga (aktifitas fisik) baik secara sendiri maupun bersama terutama pada pagi hari dapat menjaga kebugaran dan kesehatan fisik maupun kejiwaan lansia. Oleh sebab itu senam lansia baiknya diterapkan pada saat pelayanan posyandu lansia sebagai pemanasan untuk melatih otot-otot yang tegang menjadi berkurang dan mempertahankan atau meningkatkan kelenturan tubuh sehingga tubuh terasa lebih rileks. Diharapkan latihan senam ini dilakukan secara benar dan teratur.
2.
Tujuan Tujuan dari program ini adalah melatih lansia untuk rajin melakukan senam kebugaran
supaya otot-otot yang tegang berkurang dan mempertahankan atau meningkatkan kelenturan tubuh sehingga tubuh terasa lebih rileks. 3.
Sasaran Masyarakat lansia di Desa Banyupoh
4.
Metode Pelaksanaan
38
Tabel 2. 30 Metode Pelaksanaan Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh
No Sektor
Pelaksanaan Program Berdiskusi dan memohon izin
Sumber Dana Mahasiswa
dengan pihak terkait Berdiskusi dengan pihak-pihak
Mahasiswa
terkait Mempersiapkan media dan alat-
Mahasiswa
alat yang dibutuhkan Pelaksanaan kegiatan program
Mahasiswa
senam rutin untuk Lansia
5.
Evaluasi kegiatan
Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan
Mahasiswa
Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 31 Rundown Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh
No. 1
Pelaksanaan Program
Tempat
Jumlah
Waktu
Berkomunikasi dan
Kantor
2 orang
4 jam
Puskesmas
2 orang
4 jam
Posko
2 orang
6 jam
membuat permohonan
Kelurahan
izin dengan pihakpihak terkait 2
Mengadakan diskusi dengan pihak terkait
3
Mempersiapkan surat-
39
surat 4
Mempersiapkan alat-
Balai Desa
13 orang
4 jam x 5
alat yang dibutuhkan
hari (setiap
pada saat kegiatan
hari selasa
berlangsung
selama 5 minggu)
5
Pelaksanaan program
Balai Desa
2 orang
2 jam x 5
senam rutin untuk
hari (setiap
lansia
hari selasa selama 5 minggu)
Total
6.
44 jam
Rincian Anggaran Biaya
Tabel 2. 32 Rincian Anggaran Biaya Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh
No 1
Nama Barang
Satuan
Snack
Total
Harga Satuan
Jumlah Rp. 500.000,Rp. 500.000,-
2.3.4.2 Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh 1.
Gambaran Kegiatan Salah satu masalah kesehatan yang masih perlu diatasi yaitu rendahnya pemahaman
tentang perilaku hidup bersih sehat pada warga dan masih terdapat penyakit menular di daerah 40
Buleleng, khususnya Desa Banyupoh. Melihat kejadian tersebut maka tindakan utama yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan dini. Pencegahan dini sangat efektif dilakukan untuk mencegah munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 610), dimana penyakit yang sering tertular adalah diare dan cacingan. Pada umumnya hal tersebut berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Oleh karena itu, penanaman nilainilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Penyuluhan PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan PHBS, serta berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Di samping itu terdapat tingginya prevalensi yang disebabkan oleh pola makan dengan kurangnya kebiasaan membersihkan gigi. Pada umumnya anak sangat menggemari makanan yang manis seperti gulali, permen dan coklat, dimanamakanan tersebut diketahui sebagai substrat yang disukai oleh bakteri untuk berkembang biak. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak juga semestinya ditanamkan sejak dini dalam lingkup pergaulannya dengan teman sebaya.Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penanaman PHBS pada siswa-siswi TK dan SD di Desa Banyupoh dengan cara pemberian penyuluhan kesehatan mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta cara menyikat gigi yang baik dan benar.
2.
Tujuan Tujuan dari program ini adalah menumbuhkan kembali rasa peduli terhadap pola hidup
bersih dan sehat (PHBS) 3.
Sasaran Masyarakat di Desa Banyupoh
41
4.
Metode Pelaksanaan
Tabel 2. 33 Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh
No Sektor
Pelaksanaan Program Berdiskusi dan memohon izin
Sumber Dana Mahasiswa
dengan pihak terkait Berdiskusi dengan pihak-pihak
Mahasiswa
terkait Mempersiapkan media dan alat-
Mahasiswa
alat yang dibutuhkan Pelaksanaan kegiatan program
Mahasiswa
Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD
5.
Evaluasi kegiatan
Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan
Mahasiswa
Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 34 Rundown Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh
No.
Pelaksanaan
Tempat
Jumlah
Waktu
Kantor
2 orang
4 jam
Program 1
Berkomunikasi dan
42
membuat
Kelurahan
permohonan izin dengan pihak-pihak terkait 2
Mengadakan diskusi
Sekolah
2 orang
4 jam x 2
dengan pihak terkait
Dasar dan
Posko
2 orang
6 jam
Mempersiapkan alat-
Sekolah
13 orang
4 jam x 2
alat yang dibutuhkan
Dasar dan
2 orang
2 jam x 2
2 orang
1 jam x 2
2 orang
1 jam x 2
TK 3
Mempersiapkan surat-surat
4
pada saat kegiatan
TK
berlangsung 5
6
Pemberian
Sekolah
pendidikan
Dasar dan
kesehatan
TK
Pelatihan mengenai
Sekolah
kesehatan gigi dan
Dasar dan
mulut pada anak SD
TK
dan TK 7
Pelatihan mengenai
Sekolah
cara mencuci tangan
Dasar dan
yang baik pada anak
TK
43
SD dan TK Total
34 jam
6.
Rancangan Anggaran Biaya
Penyuluhan Cuci Tangan
Tabel 2. 35 Rancangan Anggaran Biaya
No
Nama Barang
Satuan
Harga Satuan
Jumlah
1
Poster Penyuluhan
2
Rp. 15.000,-
Rp. 30.000,-
2
Sabun Cuci Tangan
2
Rp. 15.000,-
Rp. 30.000,-
3
Hadiah
4
Rp. 25.000,-
Rp. 100.000,-
4
Snack
40
Rp. 5.000,-
Rp. 200.000,-
Tissue
5
Rp. 5.000,-
Rp. 25.000,-
5 Total
Rp. 385.000,-
44
Penyuluhan Menggosok Gigi
Tabel 2. 36 Penyuluhan Menggosok gigi
No
Nama Barang
Satuan
Harga Satuan
Jumlah
1
Pasta Gigi
2
Rp. 5.000,-
Rp. 10.000,-
2
Sikat Gigi
6
Rp. 5.000,-
Rp. 30.000,-
3
Tissue
5
Rp. 5.000,-
Rp. 25.000,-
Total
Rp. 65.000,-
2.3.4.3 Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh 1. Gambaran Kegiatan Meningkatnya usia harapan hidup penduduk di Bali, telah menyebabkan populasi penduduk lansia mengalami peningkatan khususnya di Desa Banyupoh. Menurut data dari puskesmas, terdapat 400 lansia mulai dari umur 50-60 tahun, dimana telah dibentuk pula posyandu lansia yang mengadakan kegiatan setiap bulan pada tanggal 15. Kegiatan yang di lakukan meliputi sistem 5 meja, diantaranya terdapat pengecekan kesehatan dan pemberian obat. Usia lanjut merupakan masa usia di mana terjadi perubahan-perubahan yang menyebabkan terjadinya kemunduran fungsional pada tubuh. Salah satunya adalah terjadinya penurunan produksi dan pengeluaran hormon yang diatur oleh enzim-enzim yang juga mengalami penurunan pada usia lanjut. Kurangnya perhatian lansia terhadap pola makan dan olahraga dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan banyak lansia yang memiliki keluhan penyakit, seperti diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi. Pada umumnya penyakit diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi dianggap remeh sehingga untuk tindakan pencegahan sangat sulit dilakukan karena para lansia terlambat mengetahui bahwa dirinya telah terjangkit penyakit tersebut dan menyebabkan tingginya angka kematian yang disebabkan oleh 45
penyakit tersebut. Oleh karena itu pelayanan kesehatan umum terhadap lansia khususnya di Desa Banyupoh harus ditingkatkan, supaya tingkat kesadaran untuk mengatur pola makan dan pengetahuan tentang penyakit diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi dapat meningkat. 2.
Tujuan Meningkatkan kesadaran untuk mengatur pola makan dan pengetahuan tentang penyakit
diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi. 3.
Sasaran Masyarakat lansia di Desa Banyupoh
4.
Metode Pelaksanaan
Tabel 2. 37 Metode Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh
No Sektor
Pelaksanaan Program Berdiskusi dan memohon izin
Sumber Dana Mahasiswa
dengan pihak terkait Berdiskusi dengan pihak-pihak
Mahasiswa
terkait Mempersiapkan media dan alat-
Mahasiswa
alat yang dibutuhkan Pelaksanaan kegiatan program
Mahasiswa
Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia Evaluasi kegiatan
Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan
Mahasiswa
46
5.
Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 38 Rundown Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh
No. 1
Pelaksanaan Program
Tempat
Jumlah
Waktu
Berkomunikasi dan
Kantor
2 orang
4 jam
Puskesmas
2 orang
4 jam
Posko
2 orang
6 jam
Balai Desa
13 orang
4 jam x 5
membuat permohonan
Kelurahan
izin dengan pihakpihak terkait 2
Mengadakan diskusi dengan pihak terkait
3
Mempersiapkan suratsurat
4
Mempersiapkan alatalat yang dibutuhkan
hari (setiap
pada saat kegiatan
hari selasa
berlangsung
selama 5 minggu)
5
Pelaksanaan program
Balai Desa
2 orang
2 jam x 5
Pelayanan Kesehatan
hari (setiap
Umum terhadap
hari selasa
Lansia
selama 5 minggu)
Total
6.
44 jam
Rencana Anggaran Biaya 47
Tabel 2. 39 Rencana Anggaran Biaya Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh
No
Nama Barang
Satuan
Harga Satuan
Jumlah
1
Chip Diabetes
4
Rp. 80.000,-
Rp. 320.000,-
2
Jarum
1
Rp. 1.000,-
Rp. 150.000,-
3
Tissue
5
Rp. 5.000,-
Rp. 25.000,-
4
Kapas
2
Rp. 5.000,-
Rp. 10.000,-
5
Alkohol 70%
4
Rp. 12.500,-
Rp. 50.000,-
Total
Rp. 555.000,-
48
2.4
Total Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Total Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan program KKN PM Desa Banyupoh terdapat pada
Tabel Tabel 2. 40 Total Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan
No Program 1 Pembuatan Gambar Rencana/portofolio Kawasan Wisata Spiritual 2 Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton
Volume (JKEM) 45 Jam 44 Jam
Bertulang 3
41 Jam
4
Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi di Desa Banyupoh Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai
5
Program Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan
43 Jam
34 Jam
Tenik Vertikultur 6
Program Belajar Tambahan (PBT)
untuk Mata
22 Jam
Pelajaran yang akan diujinasionalkan 7 8
Penyuluhan Pariwisata Spiritual Program pemutaran film
34 Jam 12 Jam
9
Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa
44 Jam
Banyupoh 10
Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan
34 Jam
Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh 12
Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di
44 Jam
Desa Banyupoh Total
397 Jam
49
2.5
Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Keseluruhan Program
Tabel 2. 41 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Keseluruhan Program
No Program 1 PRASARANA FISIK 1) Pembuatan
Gambar
Biaya Rencana/portofolio
Rp. 1.050.000
Kawasan Wisata Spiritual 2) Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton
Rp.
320.000
Rp.
215.000
Rp.
722.000
Rp.
475.000
Rp.
93.000
Rp.
415.500
Rp.
34.000
Rp.
500.000
Rp.
450.000
Rp.
555.000
Bertulang 3) Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi di Desa Banyupoh 2
PENINGKATAN PRODUKSI 1) Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai 2) Program Pengenalan Budidaya Tanaman dengan Teknik Vertikultur
3
SOSIAL BUDAYA 1) Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan di ujinasionalkan 2) Penyuluhan Pariwisata Spiritual 3) Program Pemuteran Film 4 KESEHATAN MASYARAKAT 1) Pemberian senam rutin pada Lansia di Desa Banyupoh 2) Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada anak TK dan SD di Desa Banyupoh 3) Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh TOTAL
Rp. 4.829.000
50