JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
BAB II PEMAHAMAN TERHADAP WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
Pada bab ini akan dijabarkan mengenai pemahaman terhadap judul proyek yang terdiri dari wisata, alam, persawahan, kajian objek sejenis, dan spesifikasi umum tentang wisata alam persawahan. 2.1 Pemahaman Terhadap Wisata 2.1.1 Pengertian Wisata Kata pariwisata baru popular pada tahun 1958. Sebelum itu digunakan kata turisme,serapan dari Bahsa Belanda “tourisme”. Sejak 1958 resmilah kata pariwisata sebagai padanan tourisme (Bld) atau tourism (Ing). Perkembangan dan pengayaan makna selanjutnya adalah hadirnya istilah darmawisata, karyawisata, widyawisata, yang semuanya mengandung unsur “wisata”. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer atau KBIK (1992), Wisata berarti: berpergian bersama-sama untuk bersenang-senang dan sebagainya; bertamasya; piknik; wisatawan adalah orang yang berdarmawisata; pelancong; turis. ( Suwardjoko P. Warpani dan Indira P. Warpani, 2007 ). Adapun berbagai definisi “pariwisata” menurut para ahli yaitu: Wahab (1992) memandangnya sebagai suatu kegiatan kemanusiaan berupa hubungan antar orang baik dari negara yang sama atau antar TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
7
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
negaraatau hanya dari daerah geografis yang terbatas. Didalamnya termasuk tinggal untuk sementara waktu di daerah lain atau negara lain atau benua lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Schulaland (1910) mengartikan pariwisata adalah gabungan berbagai kegiatan dengan kedatangan, tinggal dan kegiatan pendatang di negara tertentu atau daerah tertentu. Hans Buchli, mendefinisikan bahwa pariwisata adalah setiap peralihan tempat yang bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan. Menurut Kurt Morgenroth, pariwisata adalah lalu-lintas orang-orang yang meninggalkan tempat kediamanya untuk sementara waktu, untuk berpesiar di tempat lain, semata-mata sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan, guna memenuhi kebutuhan hidup dan budayannya atau keinginan yang beraneka ragam. Gluckmann, pariwisata diartikan keseluruhan hubungan antara manusia yang hanya berada untuk sementara waktu dalam suatu tempat kediaman dan berhubungan dengan manusia-manusia yang tinggal di tempat itu. 2.1.2 Faktor Dasar Pengertian Pariwisata Bertolak dari berbagai definisi tentang pariwisata, Yoeti (1982) kemudian mengemukakan empat factor yang menjadi dasar pengertian pariwisata yang murni, yakni: a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu, sekurang-kurangnya 24 jam dan kurang dari satu tahun. b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain. c. Perjalanan itu, apapun bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi. d. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mecari nafkah di tempat yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen di tempat itu. Layak diperhatikan bahwa pariwisata adalah suatu industry yang produknya dapat dikonsumsi atau dinikmati hanya di tempat keberadaanya
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
8
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
sehingga dapat dikatakan sebagai barang ekspor maya. Produk industry pariwisata dapat dinikmati hanya di tempat keberadaanya sehingga konsumen atau wisatwan harus mendatangi atau mengunjungi tempat keberadaan objek. Manfaat pariwisata dapat dirasakan pada kehidupan ekonomi-sosial-budaya masyarakat, karena dalam kunjungan tersebut tersebut terjadi interaksi ekosistem, sosial, dan budaya.
2.1.3 Ragam Pariwisata Berdasarkan keterlibatan wisatawan dalam berwisata, ditengarai ada dua macam wisata, yakni: a. Wisatawan aktif, yaitu mereka yang terlibat atau melibatkan diri secara fisik atau ikut serta atau bersentuhan langsung dengan kegiatan pariwisata, menjadi pelaku. b. Wisatawan pasif, yaitu meraka yang hanya melihat atau menonton, mendengar, merasakan atau menikmati objek dan atraksi pariwisata, mereka hanya terlibat secara emosional. Batasan wisata sangat luas dan sesuai dengan maksud berwisata atau kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan, maka pariwisata dikategorikan menjadi: a. Wisata Agro : dapat dikatakan sebagi ragam pariwisata baru yang dikaitkan dengan kegiatan industry pertanian, misalnya wisata durian, wisata tani. b. Wisata belanja : dilakukan karena kekhasan barang yang ditawarkan atau bagian dari jenis pariwisata lain. c. Wisata budaya : berkaitan dengan ritual budaya yang sudah menjadi tradisi. d. Wisata iklim : bagi negara beriklim empat, pada saat tertentu benarbenar dimanfatkan untuk melakukan perjalanan mengunjungi tempattempat lain hanya untuk berburu panas sinar matahari. e. Wisata kerja : kunjungan kerja, yaitu jenis pariwisata yang para wisatawannya berkunjung dengan maksud dinas atau tugas-tugas.
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
9
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
f. Wisata kesehatan : berbuhungan dengan maksud penyembuhan suatu penyakit. g. Wisata konvensi : Dilakukan dengan sengaja memilih salah satu DTW sebagai tempat penyelengaraan seminar dikaitkan dengan upaya pengembangan DTW yang bersangkutan. h. Wisata niaga : berkaitan dengan kepentingan perniagaan (usaha perdagangan). i. Wisata olahraga: yakni mengunjungi peristiwa penting di dunia olahraga, misalnya pertandingan perebutan kejuaraan. j. Wisata pelancongan atau pesiar : dilakukan untuk berlibur mencari suasana baru, menikmati keindahan alam, melespaskan ketegangan. k. Wisata petualangan : dilakukan lebih kea rah olahraga yang sifatnya menantang kekuatan fisik dan mental para wisatawan. l. Wisata Ziarah : dalam kaitan dengan agama dan budaya.
2.1.4 Elemen Pariwisata Menurut pendapat Mariotti, terdapat tiga hal yang menarik wisatawan berkunjung ke suatu daerah, yakni: 1. Benda-benda yang tersedia di alam semesta, yang dalam kepariwisataan disebut dengan istilah kenikmatan alam, seperti iklim, pemandangan, flora, dan fauna, pusat kesehatan, sumber air mineral, 2. Hasil ciptaan manusia misalnya: monumen bersejarah dan sisa peradabaan masa lampau, museum, gerai seni, perpustakaan, kesenian, kesenian rakyat, acara tradisional, pameran festival, rumah ibadah, 3. Tata cara hidup masyarakat, antara lain: kebiasaan hidup, adat istiadat (Yoeti, 1982). Dari urain di atas, dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang bisa berupa sasaran atau objek ragawi atau fisik serta pemicu kunjungan destinasi wisata nirragawi. Daya tarik wisata dapat dipilih berdasarkan karakter khasnya. Gunn (1988) memandang pariwisata sebagai suatu system dan memilahnya dalam sisi permintaan dan sediaan. Komponen permintaan terdiri atas elemen orang, ditengarai oleh hasrat orang melakukan perjalanan
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
10
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
dan kemampuan melakukannya, sedangkan komponen sediaan adalah daya tarik wisata, serta perangkutan, informasi dan promisi, dan pelayanan. Hubungan antar elemen digambarkan sebagai suatu system kepariwisataan. Bisa dilihat pada gmbar 2.1 sebagai berikut :
ORANG PERMINTAAN
MINAT BERWISATA KEMAMPUAN BERWISATA
INFORMASI PROMOSI
PERANGKUTAN VOLUME DAN MUTU SEMUA MODE
DAYA TARIK WISATA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DEMI KEPUASAN PENGUNJUNG
SEDIAN
PELAYANAN RAGAM DAN MUTU MAKANAN, PENGINAPAN, PRODUK
Gambar 2.1. Sistem Kepariwisataan: Model Komponen Fungsional Kunci yang Membentuk Dinamika dan Sistem Hubungan Kepariwisataan
Sumber: Guun, 1988, 68 2.1.5 Daerah Tujuan Wisata Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pengembangannya meliputi 5 unsur : 1. Objek dan daya tarik wisata 2. Prasarana wisata 3. Sarana wisata 4. Infrastruktur 5. Masyarakat/lingkungan
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
11
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
1.
Objek dan Daya Tarik Wisata Daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata merupakan potensi
yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan kesuatu daerah tujuan wisata. a. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata di kelompokkan kedalam:
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus
Dalam kedudukan yang sangat menentukan itu maka daya tarik wisata harus dirancang dan dibangun atau dikelola secara professional sehingga dapat menarik wisatawan untuk dating. Membangun suatu objek wisata harus dirancang sedemikian berdasarkan kriteria tertentu. b. Umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasar pada:
Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih.
Adanya aksesibilitas yan tinggi untuk dapat mengunjunginya
Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka
Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang dating.
Objek wisata alam memiliki daya tarik tinggi karena keindahan alam pengunugan, sungai, pantai, pasir, hutan, persawahan, dan sebagainya.
Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian upacaraupacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada masa lampau.
c. Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan bersumber pada potensi daya tarik yang memiliki objek tersebut dengan mengacu pada kriteria keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan.
Kelayakan financial
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
12
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara komersial dari pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan untung-rugi sudah diperkirakan dari awal. Berapa tengang waktu yang dibutuhkan untuk kembali modal pun sudah harus diramalkan.
Kelayakan sosial ekonomi regional Studi kelayakan ini dilakukan untuk melihat apakah investasi yang ditanamkan untuk membangun suatu objek wisata juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional, dapat menciptakan lapangan kerja, dapat meningkatkan penerimaan devisa, dapat meningkatkan penerimaan pada sector yang lain seperti pajak, perindustrian, perdagangan, pertanian dan lain-lain.
Kelayakan teknis Pembangunan objek wisata harus dapat dipertangungjawabkan secara teknis melihat daya dukung yang ada. Tidaklah perlu memaksakan diri untuk membangun suatu objek wisata apabila daya dukung objek wisata tersebut rendah. Daya tarik suatu objek wisata akan berkurang atau bahkan hilang bila objek wisata tersebut membahayakan keselamatan pariwisata.
Kelayakan lingkungan Analisa dampak lingkungan dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan pembangunan suatu objek wisata. Pembangunan objek wisata
yang
mengakibatkan
rusaknya
lingkungan
dihentikan
pembangunannya.
Pembangunan
bukanlah
untuk
lingkungan
merusak
objek tetapi
harus wisata sekedar
memanfaatkan sumber daya alam untuk kebaikan manusia dan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia sehingga menjadi keseimbangan, keselarasan dan keserasian hubungan antar manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan alam, dan manusia dengan tuhannya.
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
13
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
2.
Prasarana Wisata Prasarana wisata adalah segala sesuatu yang memungkinkan proses
kegiatan pariwisata dapat berjalan, misalnya: perangkutan, komunikasi, sumber energy. Prasarana pariwisata merupakan juga prasarana umum, artinya tidak khusus digunakan hanya bagi kepentingan pariwisata prasarana khusus digunakan hanya bagi kepentingan dapat dikatakan tidak ada. Sesuatu yang mungkin dapat dikatakan murni sebagai prasarana pariwisata adalah daya tarik wisata. Selain prasarana fisik sebagaimana disebutkan di atas, ada factor lain bersifat kualitatif yang menjadi prasyarat pengembagan pariwisata yakni keamanan. Kondisi keamanan dapat dijabarkan dalam prasarana dan serana fisik seperti: keberadaan aparat keamanan, keberadaan pos-pos keamanan, kelengkapan dan perlengkapan keamanan. . (Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah, Suwardjoko P. Warpani dan Indira P. Warpani, 2007-hal. 98). 3.
Sarana Wisata Sarana pariwisata adalah segala sesuatu yang melengkapi dan atau
memudahkan proses kegiatan pariwisata berjalan, seperti: penginapan, rumah makan, perbelanjaan, biro perjalanan, lembaga keuangan, dll. Calon pengunjung ke suatu DWT selalu akan mempertanyakan banyak hal: 1. Objek apa yang menjadi daya tarik, 2. Apa yang dilihat, dinikmati, dibeli, dan dilakukan selama DTW, 3. Dengan apa menuju DTW, 4. Dimana menginap, 5. Fasilitas apa saja yang tersedia di DWT, 6. Dimana informasi dapat diperoleh dengan mudah, jelas, dan lengkap. Sarana pariwisata adalah fasilitas yang harus diadakan apabila suatu DTW ingin dikembangkan. Ketersediaan prasarana dan sarana akan mempermudah daya tarik DWT yang bersangkutan, terutama bila diakses ke DWT sangat dipermudah. ( Suwardjoko P. Warpani dan Indira P. Warpani, 2007 ). 4.
Tata Laksana/Infrastruktur Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana
wisata baik yang berupa system pengaturan maupun bangunan fisik diatas permukaan tanah dan di bawah tanah seperti:
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
14
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
System pengairan, distribusi air bersih, system pembuangan air imbah yang membantu sarana restoran.
Sumber listrik dan energy serta jaringan distribusikannya yang merupakan bagian vital bagi terselenggaranya penyediaan sarana wisata yang memadai.
System jalur angkutan dan terminal yang memadai dan lancer akan memudahkan wisatawan untuk mengunjungi objek wisata
System komunikasi yang memudahkan para wisatawan untuk mendapatkan informasi maupun mengirimkan informasi secara cepat dan tepat.
System
keamanan
atau
pengawasan
yang
memberikan
kemudahan di berbagai sector bagi para wisatawan. Keamanan diterminal, diperjalanan dan di objek wisata, di pusat-pusat perbelanjaan, akan meningkatkan daya tarik suatu objek wisata maupun daerah tujuan wisata. 5.
Masyarakat/Lingkungan Daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai objek dan daya tarik
wisata akan mengundang kehadiran wisatawan.
Masyarakat Masyarakat disekitar objek wisatalah yang akan menyambut kehadiran wisatawan tersebut dan akan memberikan layanan yang diperlukan oleh para wisatawan. Dalam hal ii pemerintah melalui instansi-instansi terkait telah menyelengarakan berbagai penyuluhan kepada masyarakat. Salah satunya adalah dalam bentuk bina masyarakat sadar wisata. Dengan terbnanya masyarakat yang sadar wisata akan berdampak positif karena meraka akan memperoleh keuntungan dari para wisatawan.
Lingkungan Disamping masyarakat di sekitar objek wisata, ligkungan alam disekitar wisata pun perlu diperhatikan dengan seksama agar tidak rusak dan tercemar.
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
15
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Budaya Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu objek wisata merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan hidup suatu masyarakat. Oleh karena itu lingkungan budaya ini pun kelestarian tidak boleh tercemar oleh budaya asing, tetapi harus ditingkatkan kualitas sehingga dapat memberikan kenangan yang mengesankan bagi tiap wisatawan.
2.1.6 Konsep Perancangan Pariwisata Perecanaan merupakan pengorganisasian masa depan untuk mencapai tujuan tertentu (Inskeep, 1991). Menurut Sujarto (1986) dalam paturisi, definisi perencanaan adalah suatu usaha untuk memikirkan masa depan secara rasional dan sistematik dengan cara memanfaatkan sumber daya yang ada serta seefensian dan seefektif mungkin. Menurut Paturisi (2008), suatu perencanaan memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
Logis, yaitu bisa dimengerti dan sesuai dengan kenyataan yang berlaku
Luwes, yaitu dapat mengikuti perkembangan
Obyektif, yaitu didasarkan pada tujuan dan sasaran yang dilandasi pertimbangan yang sistematis dan ilmiah
Menurut Paturisi (2008) orientasi perencanaan ada dua bentuk yaitu:
Perencanaan berdasarkan pertimbangan target yaitu suatu perencanaan yang mana tujuan ingin dicapai di masa yang akan dating merupakan factor penentu.
Menurut Yoeti (1997), komponen dasar pengembangan pariwisata di dalam proses perencanaan adalah:
Atraksi wisata dan aktivitasnya
Fasilitas akomodasi dan pelayanan
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
16
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Fasilitas wisatawan lainnya dan jasa seperti: operasi perjalanan wisata, tourism information, restoran, retail, shopping, bank, money chafer, medical care, public safety dan pelayanan pos
Fasilitas dan pelayanan transportasi
Infrastruktur lainnya meliputi persedian air, listrik, pembuangan limbah dan tekomunikasi
Elemen kelembagaan yang meliputi program pemasaran, pendidikan dan pelatihan, perundang-undangan dan peraturan, kebijakan investasi sector swasta, organisasi structural private dan public serta program sosial ekonomi dan lingkungan. Perencanaan pariwisata merupakan suatu proses pembuatan
keputusan yang berkaitan dengan masa depan suatu tujuan wisata atau atraksi wisata yang merupakan suatu poroses dinamis penentuan tujuan, yang secara sistematis mempertimbangkan berbagai alternative terpilih dan evaluasi. Proses perencanaan pariwisata dengan melihat lingkungan (fisik, ekonomi, sosial, politik ) sebagai suatu komponen yang saling terkait dan saling tergantung satu dengan lainnya ( Paturisi, 2008 ).
2.2 Pemahaman Terhadap Alam 2.2.1 Pengertian Alam Alam dalam arti luas yaitu setara dengan dunia alam, dunia fisik atau dunia materi. Alam juga sering mengacu pada geologi dan satwa liat serta alam bisa merujuk keranah umum dari berbagai jenis tanaman hidup dan hewan, dan dalam beberapa kasus ke proses yang berhubungan dengan benda mati. Seperti cuaca dan geologi dari bumi, dan materi. Hal ini sering diartikan sebagai lingkungan alam. 2.2.2 Pengertian wisata alam Wisata alam atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-tempat alami yang relative masih belum terganggu atau tercemari dengan tujuan untuk mempelajarinya, mengaguminya dan menikmati pemandagan. Menurut The Internasional Ecotourism Society (TIES) pada awal tahun 1990 yaitu wisata alam merupakan usaha pemanfaatan sumber daya alam
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
17
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
dan tata lingkungan yang telah ditetapkan sebagai objek dan daya tarik wisata untuk dijadikan sasaran wisata. Sedangkan dari Edaran Mendagri No.600.1/836/V/Bangda,2001 wisata alam adalah suatu model pengembangan wisata alam yang bertangung jawab di daerah yang masih alami atau daerah-daerah yang dikelola secara alami dimana tujuannya selain untuk menikmati keindahan alam juga melibatkan unsure pendidikan dan dukungan terhadap usaha konservasi serta peningkatan pendapatan masyarakat setempat. Wisata alam adalah perjalanan ke suatu tempat yang relative masih asli, dengan tujuan untuk mempelajari, mengagumi, menikmati pemandangan alam, tumbuhan dan binatang liar, serta perwujudan budaya yang ada di tempat tersebut. ( Rahardjo Adisasmita, 2007 ). 2.2.3 Jenis-Jenis Kegiatan Wisata Alam Jenis-jenis kegiatan wisata alam yang dapat dikembangkan dilokasi atau objek wisata contohnya adalah: OWA hutan dengan kegiatan antara lain:
Berkemah
Mendaki gunung
Menikmati keindahan alam
Pengamatan hidupan satwa
Mengamati tumbuhan anggrek, raflesia
Tracking
Lintas alami atau jelajah hutan
Pengamatan burung
Mendengar kicauan burung
Memotret
Menikmati hamparan persawahan
2.2.4 Unsur Daya Tarik Objek Wisata
Keindahan alam
Keunikan sumber daya alam
Keutuhan sumber daya alam
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
18
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Kepekaan sumber daya alam
Jenis kegiatan wisata alam
Kebersihan lokasi
Keamanan kawasan
2.2.5 Sifat atau Karakter Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Alam Menurut Fandeli (1999), dalam Fandeli (2000), sifat dan karakter kepariwisataan alam terkait dengan ODTW Alam antara lain:
In Situ; ODTW alam hanya dapat dinikmati secara utuh dan sempurna di ekosistemnya.
Perishable: suatu gejala atau proses ekosistem hanya terjadi pada waktu tertentu. Gejala atau proses ala mini berulang dalam kurun waktu tertentu, kadang siklusnya beberapa tahun bahkan ada puluhan tahun atau ratusan tahun. ODTW alam yang demikian membutuhkan pengkajian dan pencermatan secara mendalam untuk dipasarkan.
Non Recoverable; suatu ekosistem alam mempunyai sifat dan perilaku pemulihan yang tidak sama. Pemulhan secara alami sangat tergantung dari faktor dalam dan faktor luar. Pemulihan secara alami terjadi dalam waktu panjang bahkan ada sesuatu objek yang hampir tak terpulihkan.
Non Substitutable; di dalam suatu daerah atau mungkin kawasan terdapat banyak objek alam, jarang sekali yang memiliki kemiripan yang sama.
Pengelolaan ODTW alam dengan sifat dan katakter in situ, cenderung memiliki daya tarik tersendiri. ODTW ala mini biasanya mempunyai keterikatan yang kuat dengan alam. Pengelolaan dengan pendekatan ekosistem inilah yang perlu dilakukan dalam rangka pelestarian sifat ODTW alam In Situ.
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
19
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
2.3 Pemahaman Terhadap Persawahan 2.3.1 Pengertian Persawahan Persawahan adalah sebidang lahan pertanian yang kondisinya selalu ada dalam kondisi basah dan kadar air yang dikandungnya selalu di atas kapasitas lapang. Sebidang sawah dicirikan oleh beberapa indicator, yaitu:
Topografi selalu rata
Dibatasi oleh pematang
Diolah selalu pada kondisi berair
Ada sumber air yang kontinyu, kecuali sawah tandah hujan dan sawah rawa
Kesuburan tanahnya relative stabil meskipun diusahakan secara intensif
Tanaman yang utama diusahakan petani padi sawah
2.3.2 Macam-macam Sawah Menurut Sistem Irigasi 1. Sawah pengairan teknis Sawah yang bersumber pengairanya berasal dari sungai, artinya selalu tersedia sepanjang tahun, dan air pengairanya yang masuk melalui saluran primer, skunder, dan tersier volume terukur. Oleh karena itu pola tanam sawah teknis ini lebih fleksibel dibandingkan dengan sawah lainnya.ciri sawah jenis ini dalam pola tanamnya sebagian besar selalu padi, meskipun ada pola tanam lain biasanya terbatas di daerah-daerah yang petaninya sudah mempunyai orientasi ekonomi tinggi. 2. Sawah pengairan setengah teknis Sawah yang sumber pengairanya dari sungai, ketersediaan airnya tidak seperti sawah pengairan teknis, biasanya air tidak cukup tersedia sepnjang tahun. Pola tanam sawah ini biasanya padi-palawija atau palawija-padi. 3. Sawah pengairan pedesaan Sawah yang sumber pengairanya berasal dari sumber-sumber air yang terdapat di lembah-lembah bukit yang ada disekitar sawah yang bersangkutan. Prasarana irigasi seperti saluran, bendungan dibuat oleh
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
20
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
pemerintah desa dan petani setempat, serta bendungan irigasi umumnya tidak permanen. Pola tanam pada sawah pengairan pedesaan ini biasanya padi-padi, padi-palawija, atau padi-bara.petani yang melakukan padi-padi biasanya terbatas di daerah-daerah yang berdekatan dengan sumber air saja. 4. Sawah tadah hujan Sawah yang bersumber pengairanya bergantung pada ada atau tidaknya curah hujan. Sawah jenis ini biasanya terdapat di daerahdaerah yang topografinya tinggi dan berada di lereng-lereng gunung atau bukit yang memungkinkan dibuat saluran irigasi. 5. Sawah rawa Sawah yang airnya tidak dapat diatur. Karena sawah ini kebanyakan terdapat didaerah lembah dan cekungan atau pantai. Kondisinya selalu tergenang air karena airnya tidak dapat dikeluarkan atau diatur sesuai dengan kebutuhan. Ciri utama sawah rawa adalah diolah atau ditanami pada musim kemarau dan dipanen menjelang musim hujan.
2.4 Persyaratan Ruang 2.4.1 Restoran Suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelengarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya, ada beberapa persyaratan restorant yaitu sebuah perencanaan yang terorganisasi cermat harus dilakukan oleh setiap bangunan. Para ahli menambahkan, perencanaan dapur, susunan ruang pendingin, perencanaan listrik, pemanas, pergantian udara, dan perencanaan kesehatan. Ketinggian lampu di ruangan pengunjung pada dasarnya adalah 2,50 m Standar ukuran area pengunjun 100 m2, 250 m2, 500 m2 Lebar ruang darurat 1.0 m setiap 150 tergantung dari pemiliknya Jalan kecil pada restorant 0.80 m, pintu 0.90, lantai berimbangan 1.0 m
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
21
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Tangga untuk toilet, cuci ruang umum dan gudang: lebar ruangan dapat digunakan 1.10m Ketinggian lampu untuk jalan kecil antar meja 2.10 m diukur tegak lurus, jendela 1/10 luas ruang meja makan. Restorant-café, dengan ruangan minum the, pertokoan kota café menyediakan minuman tak beralkohol, kecuali bir dalam botol, likur, dll. Kuekue dan makanan kecil dingin dan panas. Ruang minum teh: minuman bebas alcohol, patisserie, sandwich. Dengan kapasitas sekitar 150 tempat duduk. Bisa dilihat pada gambar 2.2 sebagai berikut :
Gambar 2.2 Restoran-Cafe Sumber: Neufert,edisi 33, Jilid 2
Bar makanan kecil, bar dipojok, cepat saji, restorant. Kapasitas 55-60 tempat duduk (5-6 kali ganti tempat pada siang hari, 2 kali tiap malam). Diwaktu luang tersedia kopi, kue, dan makanan. Dapur sebagian besar dikerjakan dengan peralatan pabrik. Gudang untuk pergantian setiap hari, tidak terlalu besar. Bisa dilihat pada gambar 2.3 sebagai berikut :
Gambar 2.3 Restoran-bar Sumber: Neufert,edisi 33, Jilid 2
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
22
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
2.4.2 Kantor Pengelola Kantor pengelola adalah ruangan untuk para karyawan atau staff sebagai tempat untuk menjalankan tugasnya sebagai pengelola didalam suatu pekerjaan agar berjalan dengan lancer. Ada beberapa standar ruangan untuk para karyawan atau staff. Untuk per karyawan 4 -6 m2 , terdapat juga kebutuhan ruang rata-rata menurut tempat masyarakat berkomunikasi guna simplifikasi administrasi per karyawan 7-12 m2 . Adapun luas bidang tempat kerja berlndaskan peraturan ketenagakerjaan
Ruang kerja minimum 8 m2 luas lantai
Ruang gerak bebas masing-masing karyawan 1.5 m2 atau lebar 1m
Ruang udara minimum 12 m3 pada aktivitas yang dilakukan sambil duduk, minimum 15 m3 pada aktivitas yang dilakukan sambil duduk
Ketinggian bebas pada bidang 250 m- 3.25 m
Menurut masukan dari amerika (asuransi jiwa) termasuk bidang dasar dan pelayanan untuk sarana bantu perkantoran (bidang dasar + keliling sekitar 50cm= kebutuhan luas bidang suatu sarana bantu). Bisa dilihat pada gambar 2.4 – 2.5 sebagai berikut :
Karyawan kantor 1,46 m2
Sekretaris 6.70 m2
Pimpinan Bagian 9.30 m2
Direktur 13.40 m2
1 wakil direktur 27.89 m2
Gambar 2.4 Ruang pengelola dimensi besar Sumber: Neufert,edisi 33, Jilid 2 TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
23
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Gambar 2.5 Ruang pengelola dimensi kecil Sumber: Neufert,edisi 33, Jilid 2
2.4.3 Jalur Tracking Jalur tracking ini termasuk failitas didalam proyek wisata alam persawahan ini, dimana jalur tracking ini difungsikan untuk berjalan-jalan sekitar sawah atu juga bisa dgunakan untuk jogging, jalur tracking yang saya dapat dari hasil studi yaitu dengan panjang lintasan 1 km, dan lebar 1,2 m, dengan kapasitas 2 orang pejalan kaki, dengan sirkulasi manusia 20%.
2.4.4 Lobby Lobby adalah ruang yang di fungsikan sebagai penghubung dari ruang satu ke ruang lainnya, lobby juga memiliki kapasitas ukuran standar terlihat dari jumlah pengunjung yang datang, sirkulasi 30% dan furniture yang terdapat di lobby, serta standar gerak (buffer sone area)=0.65 m2 maka di temukan luas total standar dari lobby. Dan adapun pencahayaan yang terdapat dilobby seperti pencahayaan buatan mengunakan lampu hias dan downlight.
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
24
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
2.4.5 Retail Retail pada wisata alam disini dfungsikan untuk tempat penyewaan untuk sarana tracking dan rekreasi, dengan standar ukuran yang cukup besar yang bisa dihitung dari furniture yang ada diretail, sirkulasi 30%, kurang lebih ukuran standar retail 900 m2, (dari hasil studi). Serta pencahayaan yang lebih dominan mengunakan pencahayaan buatan.
2.4.6 Ruang Clening servis Ruang ini di fungsikan untuk pengawai yang menjaga kenyamanan, kebersihan pada wisata alam, dengan memiliki ukuran strandar dari jumlah pengawai clening servis, dengan ditambah gudang peralatan 9 m2 , lalu di kali dengan furniture seperti loker 3.2 m2 dan kursi panjang 3.72 m2 yang ada di dalam ruang cleaning servis, serta di tmbah sirkulasi 30%, maka didapat luas total cleaning servis 19.1 m2
2.4.7 Parkir Tempat parkir pada umumnya dibatasi dengan gari berwarna putih atau kuning yang terletak disamping dengan lebar 12-20cm. posisinya ditingikan terhadap dinding sampai 1 m agar tampak. parkir motor mengunakan kemiringan 900 , dan mobil 450 , dengan ukuran parkir motor 0.8 m x 1 m dan mobil 2.30 m x 5 m. Bisa dilihat pada gambar 2.6 sebagai berikut :
Gambar 2.6 Parkir Sumber: Neufert,edisi 33, Jilid 2
2.5 Kajian Fasilitas Sejenis Studi banding pada umumnya merupakan objek sejenis sebagai bahan pembanding dalam perencanaan. Dalam kaitannya proyek yang akan direncanakan yaitu wisata alam persawahan di Ubud. TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
25
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
2.5.1 Wisata JatiLuwih, Tabanan Desa wisata Jatiluwih yang bertempat di daerah Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Desa Jatiluwih ini sangat dekat dengan Gunung Batur yang terkenal dengan panorama sawah terasering jatiluwih. Di kawasan spot wisata Tabanan ini selalu mempunyai hawa yang sejuk karena Desa Jatiluwih Tabanan berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. (plesiryuk.com/objek-wisata-di-tabanan/daerah-wisata-jatiluwih-tabanan-bali)
Adapun beberapa fasilitas yang terdapat pada objek wisata Jatiluwih Tabanan. Bisa dilihat pada gambar 2.7-2.16 sebagai berikut : Keterangan: 1. Restoran
5. Kantor Pengelola
2. Parkir pengunjung
6. Rumah Makan
3. Loket Karcis
7. Objek Wisata Sawah
4. Tracking
1
6
6
5
6
2 3 6 7
4
2
Gambar 2.7 Kawasan Jatiluwih Tabanan Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
26
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Gambar 2.8 Restoran Jatiluwih
Gambar 2.9 Kantor Pengelola
Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015
Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015
Gambar 2.10 Parkir Barat Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015 Gambar 2.11 Parkir Selatan Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
27
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Gambar 2.12 Rumah Makan Jatiluwih (1) Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015
Gambar 2.13 Rumah Makan Jatiluwih (2) Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015
Gambar 2.14 Persawahan Jatiluwih Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015 Gambar 2.16 Tracking Jatiluwih Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015 Gambar 2.15 Loket Karcis Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015 TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
28
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Gambar-gambar diatas termasuk fasilitas yang terdapat pada objek wisata alam Jatiluwih, dimana beberapa fasilitas ini belum tertata rapi seperti pada fasilitas parkir yang kurang pada kawasan jatiluwih ini yang menyebabkan wisatawan yang datang ke Jatiluwih harus parkir didepandepan restorant atau rumah makan, serta fasilitas tracking yang tidak ditata dengan rapi banyak terlihat pada jalan tracking yang rusak, dimana ii sangat berpengaruh terhadap kenyamanan wisatawan yang datang untuk melihat keindahan persawahan Jadiluwih.
2.5.2 Desa Kertalangu, Jln By Pass Ngurah Rai Bali merupakan salah satu tujuan wisata dunia yang menawarkan berbagai fasilitas yang mengesankan berstandar internasional dilengkapai dengan budaya dan adat istiadat yang masih terjaga sampai saat ini, dari sekian tujuan wisata di Bali, Desa Budaya Kertalangu adalah salah satunya yang terletak di jalan By Pass, Ngurah Rai No.88x, Kesiman, Denpasar. (wisatabali.info/2014/06/desa-budaya-kertalangu-bali.html). Bisa dilihat pada
gambar Desa Budaya Kertalngu 2.17 seagai berikut :
Gambar 2.17 Desa Budaya Kertalangu Sumber: adipurwantara.com
Kawasan ini berada di tengah areal persawahan seluas 80 Ha yang masih sangat lestari dan hijau di tengah Kota Denpasar. Desa Budaya kertalangu dimanfaatkan sebagai lahan konservasi, pendidikan, penelitian, rekreasi dan pemerdayaan masyarakat. Desa budaya kertalangu juga menerapkan konsep
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
29
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
budaya Bali tempo dulu dengan menawarkan makanan tradisonal, jajanan tradisional, dan ramuan tradisional khas Bali. (baliwisatamurah.com/tentangbali/obyek-wisata/desa-budaya-kertalangu.php)
Adapun beberapa potensi dan fasilitas yang terdapat pada Desa Budaya Kertalangu yang bisa dilihat pada gambar kawasan Desa Kertalangu 2.182.34 sebagai berikut : Keterangan: 1. Parkir
7. Restoran
2. Toko Souvenir
8. Area Outbound
3. Ruang Pertemuan
9. Objek wisata sawah
4. Areal Permainan anak-anak
10. Gazebo
5. Toilet umum
11. Kolam Pancing
6. Tracking
9
6 5
7
4 3
3
10
8
5
11 2
1
1
Gambar 2.18 Kawasan Desa Budaya Kertalangu Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
30
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Gambar 2.20 Tracking Desa Kertalangu Gambar 2.19 Objek Wisata Sawah
Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015
Desa Kertalangu Sumber: www.wego.co.id
Gambar 2.21 Gazebo Desa Kertalangu Sumber: www.wego.co.id
Gambar 2.22 Parkir Motor dan Mobil Desa
Gambar 2.23 Parkir Bus Desa Kertalangu
Kertalangu
Sumber: www.tripadvisor.co.id
Sumber: www.tripadvisor.co.id TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
31
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Gambar 2.25 Area Outbound Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015
Gambar 2.26 Area Outbound Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015
Gambar 2.24 Toilet Umum Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015
Gambar 2.27Toko Souvenir Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015
Gambar 2.29 Ruang Pertemuan Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015
Gambar 2.28 Toko Souvenir Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
32
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Gambar 2.30 Area Permainan Anak-anak Gambar 2.31 Area Permainan Anak-anak
Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015
Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015
Gambar 2.34 Kolam Pancing Sumber: Panduan Wisata. id
Gambar 2.32 Restorant Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015
Gambar 2.33 Restorant Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015 TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
33
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Gambar diatas merupakan fasilitas yang terdapat di Desa Wisata Kertalangu, dimana fasilitas ini sudah cukup untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan, dari segi areal parkir yang cukup luas, dan terdapat juga toilet umum yang sangat penting untuk wisatawan. Desa wisata kertalangu ini akan digunakan sebagai acuan terhadap proyek wisata alam persawahan.
2.5.3 Wisata Ceking Tegallalang, Gianyar Ceking terrace merupakan objek wisata dengan dominan areal persawahan yang berundak-undak, berbukit sehingga system persawahan terasering yang digunakan. Ceking Terrace ini berada di Tegalalang Kabupaten Gianyar. Dengan adanya system terasering ini menjadikan Desa Ceking memiliki keunikan tersendiri. (http://bali.panduanwisata.id/spotwisata/mengagumi-keindahan-ceking-terrace/). Bisa dilihat pada gambar Wisata
Ceking Terrace 2.35sebagai berikut :
Gambar 2.35 Wisata Ceking Terrace Sumber: Observasi, 7 November 2015
Ceking Terrace ini telah menjadi objek wisata alam yang cukup digemari oleh wisatawan terutama mereka yang dating dari kota-kota besar. Dalam setiap harinya mereka dating untuk sekedar menenangkan diri, mengamati keindahan alam, atau mendekatkan diri terhadap alam. Ceking TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
34
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Terrace diperkirakan sudah ada sejak abad ke-9 dan tetap dipertahankan dan dijaga keasriannya oleh para petani desa ini sampai sekarang. Adapun beberapa fasilitas yang terdapat di Wisata Ceking Terrace, yang bisa dilihat pada gambar 2.36 - 2.49 sebagai berikut : Keterangan: 1. Toko Souvenir
7. Restoran
2. Jalur Tracking
8. Toko Patung
3. Objek Sawah Ceking
9. Mini Market
4. Rumah Makan
10. Toko Baju
5. Café (1)
11. Mini Market
6. Toko Souvenir
12. Café (2)
3 2
7
7 7 12
6
12
5
11
4
10
2 9
1
1
8
Gambar 2.36 Kawasan Wisata Ceking Terrace Sumber: Observasi, 7 November 2015
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
35
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Gambar 2.38 Tracking Wisata Ceking Sumber: Observasi, 7 November 2015 Gambar 2.37 Persawahan Wisata Ceking Sumber: Observasi, 7 November 2015
Gambar 2.39 Toko Souvenir Sumber: Observasi, 7 November 2015
Gambar 2.40 Mini Market
Gambar 2.41 Toko Patung
Sumber: Observasi, 7 November 2015
Sumber: Observasi, 7 November 2015
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
36
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Gambar 2.42 Cafe Sumber: Observasi, 7 November 2015
Gambar 2.43 Cafe Sumber: Observasi, 7 November 2015
Gambar 2.45 Toko Baju Sumber: Observasi, 7 November 2015 Gambar 2.44 Mini Market Sumber: Observasi, 7 November 2015
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
37
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Gambar 2.47 Restoran Sumber: Observasi, 7 November 2015
Gambar 2.46 Restoran Sumber: Observasi, 7 November 2015
Gambar 2.48 Toko Souvenir Sumber: Observasi, 7 November 2015
Gambar 2.49 Cafe Sumber: Observasi, 7 November 2015
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
38
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Fasilitas yang ada pada ceking terrace masih kurang, dimana pada fasilitas-fasilitas ini masih belum terta dengan api, serta untuk parkir sudah tersedia tapi letak parkir jauh dari objek wisata, dan pengunjung lebih banyak memarkirkan kendaraanya di samping sepadan jalan, bisa dilihat pada gambar 2.50 - 2.51 sebagai berikut :
Gambar 2.50 Parkir Ceking Terrace Sumber: Observasi, 7 November 2015
Gambar 2.51 Parkir Ceking Terrace Sumber: Observasi, 7 November 2015
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
39
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
2.5.4 Kesimpulan Terhadap Fasilitas Sejenis Berdasarkan dari tinjauan diatas, kesimpulan dari ketiga objek tersebut menjelaskan fasilitas yang terdapat pada wisata alam, klasifikasi, lokasi, dan manajemen pengelolaan yang dapat dilihat pada table 1 dibawah ini. Tabel 1. Kesimpulan Objek Sejenis dan Pertimbangannya No
Kriteria
Wisata
Desa Budaya
Jatiluwih
Kertalangu
Wisata Ceking
Pertimbangan Terhadap Desain
1.
Klasifikasi
Wisata alam
Wisata alam,
Wisata alam
Wisata alam
terasering
penelitian,
terasering
sawah,
sawah
rekreasi,
sawah
rekreasi,
pemerdayaan
pendidikan
masyarakat, pendidikan 2.
Lokasi
Daerah
Jln. By Pass
Tegallalang,
Desa
Penebel, Kab.
Ngurah Rai,
Kab. Gianyar
Lotunduh-
Tabanan-Bali
Kesiman,
Ubud
Denpasar 3.
Fungsi Peranan
dan
Sebagai wisata
Sebagai Tempat
Sebagai wisata
Wisata alam
persawahan
wisata alam
alam Terrace
persawahan,
terasering,
tracking,
Tracking,
Tracking
pendidikan,
pendidikan,
rekreasi,
rekreasi
pemerdayaan masyarakat 4.
Fasilitas
Wisata
alam Wisata
persawahan,
alam Wisata
persawahan,
tracking,
pos tracking,
ticketing,
ticketing,
rumah makan, satpam, toko sovenier
retail,
alam Wisata
Persawahan,
alam
Persawahan,
pos Tracking, café, Tracking, pos toko suvenier, Restoran, Toko parkir, rumah makan, Suvenier,
restoran, parkir
outbound,
outbound,
permainan
permainan anak-
anak-anak, bale
anak,
bengong, toilet
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
kolam
40
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA pancing,
bale
bengong,
toilet
umum,
umum, pos
kantor
retail, satpam,
kantor
pengelola
pengelola, lobby.
5.
Manajemen
Dikelola
oleh Dikelola
Pengelolaan
Desa setempat,
Pt. Dikelola Oleh Dikelola
Uber Sari
oleh
Desa
masyarakt Desa
Tegallalang
setempat, serta Swasta
2.6 Spesifikasi Umum Wisata Alam Persawahan 1. Fungsi Sebagai tempat wisata alam perasawahan yang indah dan proses pembelajaran cara menanam padi yang benar agar bisa menjaga kelestarian alam khususnya persawahan di Ubud serta dengan memberikan fasilitas yang baik dan juga lengkap pada wisata alam persawahan ini. 2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan - Menjadi tempat wisata baru di Ubud - Memberi informasi dan pembelajaran bagaimana cara menanam padi yang benar kepada pengunjung - Memperkenalkan keindahan alam khususnya persawahan di Ubud
Sasaran dari adanya wisata alam persawahan ini diharapkan semua orang mengerti bagaimana pentingnya alam khususnya persawahan bagi manusia.
3. Fasilitas Sesuai dengan fungsi dan sifat kegiatannya, Wisata Alam Persawahan memiliki fasilitas sebagai berikut: A. Fasilitas Utama Wisata yang mengarah kepada pemandangan alam persawahan, dengan penataan tracking untuk pejalan kaki dan sepeda di areal sawah serta di tambah bale bengong di setiap titik untuk tempat TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
41
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
peristirahatan sejenak, dan Dry Park merupakan tempat permainan anak-anak, seperti main ayunan, mandi bola, dan berbagai sarana rekreasi lainnya yang menyenangkan sekaligus bermanfaat untuk kesehatan fisik, serta permainan outbound sederhana. B. Fasilitas Penunjang Restoran, Toko Cindermata yang menjual berbagai macam cindermata ataupun souvenir khas Bali, seperti kaos, gantungan kunci, topi, gelas, dll, Retail Shop yang merupakan fasilitas pengunjung untuk menyewa alat-alat dalam melakukan tracking, seperti sepatu jogging atau pun sepeda. C. Fasilitas Pelayanan Memfasilitasi kegiatan-kegiatan seperti, kantor pengelola, ATM center, Medic Building, 4. Lingkup Pelayanan Wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Ubud untuk melihat pemandagan alam persawahanya. 5. Sistem Pengelolaan Sistem pengelolaan dijalankan oleh swasta serta masyarakat Desa dan bekerja sama dengan petani setempat untuk pengelolaan wisata alam persawahan ini 6. Ruang Lingkup Mencangkup
dibidang pariwisata,
pengembangan, serta menjaga
keindahan alam khususnya persawahan 7. Aktivitas dan Fasilitas Adapun aktivitas yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
Kegiatan wisata berupa tracking berjalan kaki dengan menyusuri sawah
Kegiatan edukasi seperti menanam padi yang benar, yang langsung diajarkan oleh petani
Kegiatan rekreasi berupa wahana permainan berupa outbound sederhana
Adapun fasilitas yang dibutuhkan secara umum yaitu sebagai berikut:
Fasilitas Wisata
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
42
JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS UDAYANA
Fasilitas Edukasi
Fasilitas Rekreasi
8. Persyaratan Lokasi Persyaratan lokasi yang harus dipenuhi dalam perancangan Wisata Alam Persawahan dengan pertimbangan: 1. Lokasi yang dihubungkan dengan nilai dan awig-awig desa tidak menyalahi peruntukan 2. Lokasi yang termasuk kawasan efektif pariwisata 3. Lokasi yang diketahui memiliki pontensi keindahan alamnya khususnya persawahan 4. Lokasi yang dituju memiliki daya tarik wisata sepanjang perjalanan
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD
43