BAB II PEMAHAMAN TERHADAP FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM Pada bab II ini akan dijelaskan mengenai pemahaman fasilitas penunjang wisata alam dari pengertian, fungsi, komponen pendukung, faktor daya tarik wisata, fasilitas , jenis dan utilitas hingga pemahaman terhadap proyek sejenis, pemahaman regulasi dan spesifikasi umum proyek. 2.1 TINJAUAN MENGENAI WISATA ALAM 2.1.1 Pengertian a. Wisata Alam adalah bentuk rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan ekosistemnya, baik dalam bentuk asli maupun setelah adanya perpaduan dengan daya cipta manusia. Sedangkan objek wisata alam adalah alam beserta ekosistemnya, baik asli maupun setelah adanya perpaduan degan daya cipta manusia, yang mempunyai daya tarik untuk
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-9-
diperlihatkan dan dikunjungi wisatawan. (Sumber : Nuryanti, Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam, Hal. 15) b. Wisata Alam adalah bagian dari pemanfaatan objek wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud alam, flora dan fauna. (Sumber: UU RI No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan, Jakarta 1990, Hal.7) c. Maka dapat disimpulkan wisata alam merupakan bentuk rekreasi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan ekosistemnya baik dalam bentuk asli maupun setelah berpadu dengan daya cipta manusia. 2.1.2 Fungsi Wisata Alam Pengadaan dan pengembangan wisata alam memiliki kompleksitas yang tinggi dimana kepentingan pemeliharaan keindahan alam, kekayaan dan kelestarian alam serasi dengan kepentingan ekonomi untuk memperluas lapangan kerja, perolehan devisa dan kesempatan berusaha dalam satu nafas dengan arah sejajar. (Sumber : Yoeti Oka A, Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa, Bandung, 1985, Hal. 164) 2.1.3 Komponen Pendukung Pariwisata Dalam buku Pengantar Pariwisata oleh I Made Sukarsa, adapun komponen pendukung pariwisata ialah : a. Akomodasi Akomodasi merupakan salah satu komponen yang sangat penting serta merupakan kebutuhan dasar bagi wisatawan selama mereka berada di daerah tujuan wisata(Cooper, 1996). Adapun arti penting akomodasi wisata yang dikutip melalui Cooper dalam Pengantar Pariwisata karya Made Sukarsa dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah.
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-10-
Previous Destination
Next Destination
Travel Agent and Tour Operator
Local Authority Destination
Accomodations Attractions Bussiness
Local Environment Destination
Gambar 2.1 Arti Penting Akomodasi Wisata Sumber : Sukarsa, I Made. 1999. Pengantar Pariwisata. Denpasar: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur. Hal.24)
Dalam industri pariwisata, akomodasi dapat dibedakan menjadi , yaitu akomodasi yang berbentuk hotel dan akomodasi diluar hotel seperti inn, homestay dan bungalow(sumber: Sukarsa, I Made. 1999. Pengantar Pariwisata. Denpasar: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur. Hal.36) b. Jasa Pangan Usaha jasa pangan diartikan sebagai suatu bangunan atau tempat usaha yang menyediakan jasa pelayanan makan dan minum yang dikenal secara komersial. Adapun usaha jasa pangan meliputi restoran, rumah makan, jasa boga, dan bar. (Sukarsa, Hal.31) c. Transportasi Transportasi wisata adalah jasa untuk memindahkan wisatawan dari satu tempat ketempat lain yang merupakan daerah tujuan wisata. Adapun jenis transportasi meliputi angkutan darat, laut, udara, danau dan sungai. (Sukarsa, Hal. 36) d. Atraksi Wisata Atraksi wisata merupakan segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu tempat tujuan
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-11-
wisata diantaranya adalah natural amenities(benda-bendayang telah tersedia dan terdapat di alam), Man Made Supply(Hasil ciptaan manusia) dan the way of life(tata cara hidup masyarakat). (Sumber : Sukarsa, Hal. 40-41) 2.1.4 Faktor Daya Tarik Wisata Adapun faktor yang mempengaruhi daya tarik wisata menurut Cooper dkk : a. Attraction Sesuatu yang menarik perhatian, seeprti pertunjukan tontonan wisata seni, budayam warisan sejarah, tradisi, kekayaan alam atau hiburan yang merupakan daya tarik wisatawan di daerah tujuan wisata. b. Accomodation Sesuatu yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan misalnya tempat menginap atau tempat tinggal sementara bagi orang yang bepergian menjadi wisatawan di daerah tujuan wisata. c. Accessibility Akses yang dapat menunjang daerah tujuan wisata dengan kemudahan dalam pencapaian serta akses yang baik serta kenyamanan dalam pencapaian lokasi tujuan wisata. d. Ancillary Fasilitas yang ada yang menunjang daerah tujuan wisata seperti fasilitas penunjang yang dapat menambah daya tarik pada daerah pariwisata tersebut. 2.1.5 Pengertian Fasilitas Wisata Fasilitas : Sarana dan prasarana yang memperlancar kemudahan dan segala yang memudahkan. (Sumber: Abdulkkadir L.M. 1995. Perkembangan Pengusahaan Objek Wisata Alam dan Wisata Baru, Asosiasi Watwari.Hal 5)
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-12-
Jadi dari pengertian tersebut maka dapat dsimpulkan pengertian fasilitas wisata ialah segala sarana dan prasarana yang memperlancar kemudahan
dalam
melaksanakan
kegiatan
rekreasi
maupun
pengelolaannnya yang dilakukan oleh wisatawan, pengelola maupun masyarakat. 2.1.6 Tujuan Pengadaan Fasilitas Wisata Tujuan disediakannya fasilitas wisata adalah : a. Ditinjau dari aspek pariwisata, bertujuan untuk meningkatkan kunjungan dan memperlama masa tinggal wisatawan. b. Ditinjau dari aspek sosial ekonomi, bertujuan menganekaragamkan perekonomian, memperluas lapangan usaha dan kerja. c. Ditinjau dari aspek sosial budaya, bertujuan untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya serta memupuk kreatifitas dan bakat seni masyarakat. d. Ditinjau dari aspek lingkungan dan sumber daya alam, bertujuan untuk memotivasi usaha pengembangan dan pembinaan lingkungan alam dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi lahan. e. Ditinjau dari aspek manusia, bertujuan untuk memulihkan kesegaran dan mendapatkan kesenangan atau hiburan. (Sumber: Abdulkkadir L.M. 1995. Perkembangan Pengush=ahaan Objek Wisata Alam dan Wisata Baru, Asosiasi Watwari.Hal. 5)
2.1.7 Jenis-jenis Fasilitas Wisata Fasilitas wisata dibagi menjadi tiga yaitu: a. Fasilitas Utama Yaitu Fasilitas yang harus ada pada objek wisata seperti tempat rekreasi, tempat atraksi(panggung terbuka, tempat pameran, pementasan kesenian), tempat bermain(sarana olahraga). b. Fasilitas Pelengkap Yaitu Fasilitas yang membantu pengelolaan objek seperti : tempat memperoleh informasi, penyewaan alat, pos keamanan, ruang
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-13-
pengelola, ruang perawatan pemeliharaan, ruang istirahaat dan lainlain. c. Fasilitas Penunjang Yaitu Fasilitas yang dapat memberikan kemudahan dalam berwisata, seperti : penginapan, tempat makan, olah raga, dan lainlain. (Sumber: Abdulkkadir L.M. 1995. Perkembangan Pengush=ahaan Objek Wisata Alam dan Wisata Baru, Asosiasi Watwari.Hal. 26)
2.1.8 Persyaratan Fasilitas Wisata Beberapa persyaratan fasilitas wisata, antara lain : (Sumber: Abdulkkadir L.M. 1995. Perkembangan Pengusahaan Objek Wisata Alam dan Wisata Baru, Asosiasi Watwari.Hal. 33) 1. Persyaratan Umum a. Lokasi -
Mudah dicapai oleh kendaraan bermotor
-
Harus sesuai dengan master plan
-
Bebas dari banjir
-
Bebas dari polusi udara dan air
b. Luas dan Penataan Lahan -
Ditata lebih lanjut dalam suatu lingkungan
-
Sesuai dengan peruntukan yang dituangkan dengan rencana dan studi kelayakan dan kenyamanan pengunjung.
c. Bangunan -
Semua yang berada dalam fasilitas wisata harus memenuhi tata bangunan sesuai dengan aturan yang berlaku.
-
Model bangunan disesuaikan dengan lingkungan dan dianjurkan menampilkan seni budaya setempat.
d. Pintu Masuk
-
Pintu masuk dan keluar harus terpisah
-
Pada pintu masuk terdapat loket penjualan karcis
-
Papan nama terbaca jelas oleh umum
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-14-
e. Tempat Parkir -
Tersedia tempat parkir kendaraan yang memadai
2. Fasilitas Yang Harus Tersedia a. Pertamanan -
Lahan terbuka yang dipenuhi rumput, tanaman hias atau tanaman bunga dan pohon peneduh.
-
Jalan taman dan tempat duduk.
b. Fsilitas Rekreasi dan hiburan Sekurang-kurangnya tersedia tiga jenis sarana rekreasi yang mengandung unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan. c. Fasilitas pelayanan Umum -
Fasilitas ruang kantor pengurus yang terpisah dari fasilitas lain.
-
Terdapat toilet untuk pria dan wanita yang terpisah dengan jumlah yang cukup.
-
Terdapat minimal satu bak sampah besar yang diletakkan jauh dari tempat rekreasi
d. Instalasi Teknik -
Tersedia sumber listrik dan sumber daya cadangan yang cukup.
-
Instalasi listrik harus memenuhi peraturan perundangan yang berlaku.
-
Tersedia sumber air bersih yang memenuhi persyaratan sebagaimana peruntukannya.
-
Tiap bangunan harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dengan jumlah yang cukup.
-
Harus mempunyai sistem tata suara yang baik dan bisa digunakan untuk pengumuman dan keperluan yang lain.
-
Sistem riol untuk tiap bangunan harus dilengkapi dengan septic tank.
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-15-
-
Drainase yang baik harus mencakup keseluruhan fasilitas wisata dan berhubungan dengan sistem saluran pembuangan air.
3. Fasilitas Penunjang -
Penginapan
-
Rumah Makan
-
Bar
-
Pembelanjaan
-
Peminjaman alat-alat rekreasi
4. Pengelolaan Fasilitas Wisata Ada tiga sistem dalam pengelolaan fasilitas wisata, yaitu : a. Pengelolaan dari pemerintah yaitu pengelolaaan yang dilakukan oleh pemerintah melalui departemen yang berkaitan dengan bidang tersebut dimana dalam operasionalnya dapat bekerja sama dengan masyarakat setempat. b. Pengelola dan pihak swasta yaitu pengelola yang sepenuhnya dilakukan oleh pihak swasta, biasanya bersifat komersiil sehingga dikelola secara professional c. Kerjasama pemerintah dengan pihak swasta,
merupakan
gabungan antara pemerintah dan swasta. 2.1.9 Fasilitas dan Utilitas Kegiatan Wisata Alam a. Fasilitas Kegiatan Wisata Alam Pada hakikatnya kegiatan wisata alam membutuhkan fasilitas yang sangat beraneka ragam, yang tentunya disesuaikan dengan keberadaan potensi alam yang mendukung. Pembangunan fasilitas ini secara langsung maupun tidak langsung akan memanfaatkan sumber daya alam. Secara garis besar fasilitas wisata a;lam dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-16-
Tabel 2.1 Fasilitas pada Kegiatan Wisata Alam No. Kegiatan Wisata
Fasilitas
1.
Shelter
Piknik
Macam Fasilitas dan 1 unit terddiri dari 1 meja
perlengkapannya
kursi(lipat), alat pemanggang,
sanitasi dan fasilitas wadah sampah, parkir kendaraan. kesehatan
Disamping itu perlu shelter dan unit MCK.
2.
Berperahu
Tempat parkir dan Dapat dibangun dari aspal atau jetty
batu,
coneblock,
tambatan
perahu selain tersedianya perahu yang cukup jumlahnya 3.
Berkemah
Tempat berkemah Termasuk semua fasilitas dan berupa
fasilitas: utilitasnya
Jalan dan tempat kendaraan,
jalan
untuk pejalan kaki, jalan setapak. (Sumber : Fandeli, Chafid. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam, Yogjakarta, 1995, Hal.203) b. Utilitas untuk Wisata Alam Di dalam area wisata alam utilitas perlu dipersiapkan berupa penyediaan air(reservoir), tempat pengolahan air buangan, pipa air termasuk kerannya, pipa-pipa pembuangan air dan jaringan pembangkit listrik. Kebutuhan air untuk kegiatan wisata alam dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Perkiraan kebutuhan air bagi kegiatan wisata alam No.
Jenis Kegiatan Wisata Alam
Kebutuhan Air(dalam liter) per orang/hari
1.
Tempat berkemah
2.
Mobil kemah dengan unit mandi
112,5 220
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-17-
3.
Tempat piknik dengan toilet
45
4.
Kamar mandi dengan shower
45
5.
Laundry untuk cuci
420
6.
Main Kuda
50
(Sumber : Fandeli, Chafid. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam, Yogjakarta, 1995, Hal.203) Selain kebutuhan air, wisatawan yang berkunjung ke alam biasanya memanfaatkan juga sumber daya alam kayu, tanama atau hewan untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut tentunya berkontribusi terhadap kerusakan sekitar areal wisata alam.
2.2 PEMAHAMAN TERHADAP PROYEK SEJENIS 2.2.1 Ubud Monkey Forest Monkey Forest Ubud adalah sebuah taman cagar alam untuk melestarikan monyet dan juga merupakan kompleks pura yang terdapat di desa Ubud, Bali. Taman cagar ala mini dihuni oleh sekitar 340 monyet. Ada empat group kawanan monyet yang menempati areal ini yang masing-masing group menguasai satu area. Kawasan ini disucikan oleh umat Hindu dan disini wisatawan akan dimanjakan dengan beragam atraksi dan tiap bulannya, kawasan ini dikunjungi oleh setidaknya 10.000 wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Di kawasan monkey forest ini terdapat sebuah pura yang bernama Pura Dalem Agung Padangtegal, yang oleh masyarakat sekitar digunakan untuk meminta air suci untuk keperluan upacara Pengabenan.
Gambar 2.2 Holy Spring Temple Ubud Monkey Forest
Sumber : Dokumen Pribadi (7 November 2015) SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-18-
Ubud Monkey Forest dikelola oleh warga desa Padangtegal dan yayasan Wenara Wana Padangtegal. Selain menjaga objek wisata Ubud Monkey Forest, warga desa Padangtegal dan yayasan Wenara Wana Padangtegal juga bekerja sama untuk menjaga kesucian dan mempromosikan tempat suci ini sebagai tujuan wisata.
Gambar 2.3 Cremation Temple/ Pura Prajapati Ubud Monkey Forest Sumber : Dokumen Pribadi (7 November 2015)
Ubud Monkey Forest
berdiri di lahan seluas 12 hektar. Jika
pengunjung ingin mengunjungi objek wisata Ubud Monkey Forest, pengunjung akan dikenai tiket masuk untuk dewasa Rp. 15.000/orang dan anak - anak Rp. 7.500/anak. Saat akan memasuki kawasan Ubud Monkey Forest, pengunjungakan disambut 2 patung kera besar di kanan dan kiri jalan raya. Ada dua jalur masuk ke kawasan cagar alam ini, yakni pintu masuk sisi timur dan di sisi barat. Pintu masuk di sebelah timur merupakan pintu yang paling banyak dilalui oleh wisatawan, selain merupakan pintu masuk utama, area parkir di sekitar pintu timur juga lebih luas dibanding pintu sebelah barat.
Gambar 2.4 Parkir dan Pintu Masuk Utara Ubud Monkey Forest Sumber : Dokumen Pribadi (7 November 2015)
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-19-
Adapun fasilitas penunjang yang terdapat kawasan Ubud Monkey Forest yakni : -
Information Center
-
Compost Facility
-
Gate 1
-
Toilet/
Souvenir
-
Holy
Spring
Temple -
Central Point
-
Cremation
Shop
Temple
-
Parkir Zona A
-
Tempat
-
Pos Polisi
-
Parkir Zona B
-
Pura Utama
-
First Aid
-
Kantin
-
Toilet
-
Open Stage
-
Gerbang 2
-
Hutan Konservasi
-
Parkir Zona C
-
Kandang Rusa
pemakaman
Gambar 2.5 Peta Kawasan Ubud Monkey Forest Sumber : Dokumen Pribadi (7 November 2015)
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-20-
2.2.2 Sangeh Monkey Forest Sangeh adalah salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung Provinsi Bali. Salah satu daya tarik wisata di Sangeh ialah hutan wisata pohon pala dengan luas kurang lebih 14 hektar(sumber : dinas pariwisata Kabupaten Badung) yang dihuni oleh ratusan kera.
Gambar 2.6 Peta Lokasi Sangeh Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sangeh,_Abiansemal,_Badung (diakses 6 November 2015)
Di tengah hutan, Diantara pohon pala yang tinggi-tinggi terdapat sebuah pura kecil yang di tumbuhi lumut yakni Pura Bukit Sari. Di punggung pura ini terdapat pahatan patung Garuda, yang memiliki kisah sedang mencari tirta amerta di dasar samudra. Karena jasanya, maka burung garuda ini dijadikan kendaraan oleh Dewa Wisnu. Menurut legenda yang ada, kera-kera yang ada di Sangeh itu merupakan prajurit yang kelelahan pada saat pertempuran membunuh Rahwana yang kemudian jatuh bersamaan dengan bungkahan gunung dan hutan yang dipakai untuk menghimpit tubuh rahwana. Kera-kera itupun kemudian menetap di hutan ini.
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-21-
Gambar 2.7 Pura Bukit Sari Sangeh Sumber : Dokumen Pribadi (7 November 2015)
Yang unik dari kehidupan kera-kera ini yakni mereka memiliki kehidupan layaknya masyarakat di Bali yang mana mereka mempunyai kelompok (Banjar) dengan pemimpin masing-masing. Persaingan juga terjadi diantara pejantan-pejantan dikelompoknya untuk memperebutkan jadi Raja/Ketua dan dengan kelompok lain akan memperebutkan daerah kekuasaan yang paling banyak sumber makanannya.
Gambar 2.8 Gerbang Masuk Objek Hutan Wisata Sangeh Sumber : Dokumen Pribadi (7 November 2015)
Menurut cerita penduduk setempat dahulu ada seorang putri kerajaan Mengwi yang bernama Mayangsari melarikan diri ke hutan tersebut karena gagal bertunangan dan memutuskan untuk menjalani hidup sebagaai seorang pertapa. Dalam pelariannya ini untuk menutupi tubuh dan bagian yang terlarang dari tubuhnya ini dia menggunakan rambutnya yang panjang. Dan dipercaya bahwa gadis ini telah mencapai
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-22-
moksa (meninggal tanpa ada jasadnya). Dan sampai sekarang masyarakat sekitar percaya Mayangsari itu ssekarang telah menjadi Dewa yang dinamakan Bethari Mayangsari. (Sumber : artikel objek wisata Dinas Pariwisata Badung)
Gambar 2.9 Patung Ikon Objek Wisata Hutan Wisata Sangeh Sumber : Dokumen Pribadi (7 November 2015)
Adapun fasilitas akomodasi yang terdapat disekitar kawasan hutan wisata Sangeh ini antara lain, tempat parkir yang hutan wisata dan Pura Sangeh, minimarket, hotel melati(Puri Ahimsa dan Furama Villas), Taman Mumbul Sangeh yakni berupa tempat wisata untuk beristirahat dan menikmati sungai dengan airnya yang jernih.
Gambar 2.10 Tempat Parkir ke objek wisata hutan(atas) dan Pura (bawah) Sumber : Dokumen Pribadi (7 November 2015)
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-23-
Gambar 2.11 Taman Mumbul Sangeh Sumber : Dokumen Pribadi (7 November 2015)
2.2.3 Hutan Bukit Bangkirai Bukit Bangkirai adalah salah satu lokasi wisata di Kabupaten Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur, Indonesia. Dimana lokasi wisata ini menyuguhkan keindahan alam Hutan Tropis dan Canopy Bridge (Jembatan Tajuk). Jembatan Tajuk yang ada di Kalimantan Timur ini adalah jembatan tajuk yang pertama kali di bangun di Indonesia pada tahun 1998 dan diperkirakan bisa bertahan hingga 15-20 tahun. Hutan wisata Bukit Bangkirai dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.12 Hutan Wisata Bukit Bangkirai Sumber : http://www.kutaikartanegara.com/wisata/bukitbangkirai.html
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-24-
Kawasan Bukit Bangkirai merupakan Kawasan Hutan Konservasi yang luasnya sekitar 1500 Ha, dan pada tahun 1998 . Sebanyak 510 Ha dari luas kawasan tersebut telah diresmikan sebagai kawasan wisata. Keunikan wisata di Bukit Bangkirai adalah Canopy Bridge atau Jembatan Tajuk. Canopy Bridge memiliki total panjang sekitar 64 meter. Terdapat 4 jembatan yang saling terhubung. Namun, kondisi saat ini ada satu jembatan panjang yang mengalami kerusakan dan tidak dapat dilalui sebelum dilakukan perbaikan. Kawasan wisata Bukit Bangkirai, memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Terdapat beberapa cottage untuk menginap yang telah dilengkapi listrik dan ada juga yang belum dilengkapi listrik (ditujukan bagi pengunjung yang benar-benar ingin merasakan hidup di alam). Selain cottage, ada juga fasilitas lainnya seperti Lamin tempat pertemuan, Kolam renang, restaurant dan lapangan hijau kecil untuk kegiatan outdoor. Untuk bisa menuju canopy bridge, pengunjung bisa berjalan melalui Trek yang sudah tersedia. Trek Pertama pengunjung akan melalui jalan setapak kecil di dalam hutan sejauh 150 meter, dan sudah bisa menikmati aroma lembab Hutan Hujan Tropis Kalimantan, suara satwa dan pepohonan besar Dipterocarpaceae yang sebagian sudah di beri nama. Sehingga kita bisa dengan mudah mengetahui jenis pohon tersebut. Untuk Lanjut Trek kedua kita akan berjalan di jalan setapak di dalam hutan hujan tropis sejauh 300 meter. Pengunjung tidak akan pernah merasa
bosan
berada
didalam
hutan
dengan
keunikan
serta
keanekaragaman pohon dan satwa yang terdapat didalamnya. 2.2.4 Amazon Rainforest Amazon Rainforest yang dikenal juga sebagai Amazonia atau Hutan Rimba Amazon, merupakan salah satu sumber daya alam terluas yang ada didunia. Luas Hutan Amazon ialah 1,4 miliar are yang mencakup wilayah
9
negara.
(Sumber
:
http://www.crescentrating.com/
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-25-
crescentrating-press-releases/item/1802-the-amazon-rainforest-forhalal-conscious-muslim-travelers.html diakses pada 19 Oktober 2015) Foto Amazon Rainforest dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut ini.
Gambar 2.13 Amazone Rainforest Sumber : http://www.scienceforbrazil.com/amazon-forest-census-announced/
Amazon Rainforest merupakan salah satu situs warisan budaya UNESCO dan diduga terbentuk selama era Eocene. Hutan ini telah ada sejak 55 juta tahun silam, dan namanya diambil dari nama sungai Amazon. Hutan ini adalah rumah bagi lebih dari 500 mamalia, 175 kadal, lebih dari 300 spesies reptil lainnya dan terdapat sekitar sepertiga spesies dari seluruh spesies burung yang ada di dunia. Cara termudah pengunjung untuk mengakses hutan hujan amzon ialah melalui Brazil dan Ekuador. Hutan Hujan Amazon memiliki sejumlah sungai, mengarungi sungai tersebut adalah salah satu cara terbaik untuk melihat hutan amazon. Terdapat juga pesawat kecil yang beroperasi disekitar daerah untuk pengunjung yang ingin menikmati pemandangan melalui udara. Beberapa tempat populer untuk dikunjungi di Amazon Rainforest ialah air terjun Salto Angle di Colombia, yakni air terjun terluas di dunia dan daerah suku Idigenous dimana pengunjung akan mendapatkan pengalaman ritual dan cara hidup mereka. Fasilitas pendukung yang terdapat disekitar Amazon Rainforest ialah :
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-26-
-
Beautiful Views of Rio Negro and Amazon Forest
-
Front Desk
-
Activity and Tour Desk
-
Airport Transportation
-
Peralatan Audio-Visual
-
Auditorium Meeting, Event adn Banquet
-
Tempat sarapan pagi prasmanan
-
2 Treetop Amphiteater
-
2 Restaurant
-
4 Bar
-
Bussiness Center
-
Penjaga Gerbang
-
Ruang Konferensi
-
Internet kecepatan tinggi
-
Dry Cleanig
-
Event Catering
-
Health Club/ Peralatan Fitness
-
Souvenir Shop
-
Laundry
-
Toko Serba Ada
-
Perawatan dan Pengawasan Aktivitas Anak
-
2 Kolam renang Treetop
-
2 Heliport yang dibangun di kanopi Hutan Hujan
-
Guide professional berbagai bahasa
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-27-
2.2.5 Kesimpulan Studi Banding Dari tinjauan proyek sejenis diatas dapat diperoleh suatu perbandingan antara ketiga objek studi, yaitu: Tabel 2.3 Kesimpulan Studi Banding Kriteria Lokasi
Ubud Monkey
Hutan Bukit
Forest
Bangkirai
Ubud, Bali
Amazon Rainforest
Kutai, Kalimantan Brazil, Amerika Selatan Timur
Luas
12 Ha
1500 Ha
Fasilitas
-Information
-Cottage
- Front Desk
Centre
-Tempat Pertemuan
- Activity and Tour Desk
-Tempat
-Restaurant
- Airport Transportation
pengolahan
-Kolam Renang
- Bangunan
kompos
-Lapangan
-Pos Polisi
Hijau(aktivitas
-Open Stage
outdoor)
-Souvenir shop -Canopy Bridge -Parkir Area 3
14 Juta Ha
Peralatan
Audio-Visual - Auditorium
Meeting,
Event and Banquet - Tempat
sarapan
pagi
prasmanan
Zonasi
- 2Treetop Amphiteater
-Kantin
- 2 Restaurant
-First Aid
- 4 Bar
-Central Point
- Bussiness Center
-Gate
- Pos Penjaga Gerbang - Ruang Konferensi - Event Catering - Health Club/ Peralatan Fitness - Souvenir Shop - Laundry - Toko Serba Ada
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-28-
- Perawatan Pengawasan
dan Aktivitas
Anak - 2 Kolam renang Treetop - 2 Heliport yang dibangun di kanopi Hutan Hujan Sumber : Dokumentasi Pribadi
2.3 PEMAHAMAN TERHADAP REGULASI 2.3.1 Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2010 tentang “Pengusahaan Pariwisata Alam Di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam” -
Pengusahaan
pariwisata
alam
adalah
suatu
kegiatan
untuk
menyelenggarakan usaha pariwisata alam di suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam berdasarkan rencana pengelolaan. (Pasal 1 ayat 1) -
Pariwisata alam adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata alam, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik serta usaha yang terkait dengan wisata alam.(Pasal 1 ayat 3)
-
Wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam di kawasan suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.(Pasal 1 ayat 4)
-
Dalam Pasal 7 dinyatakan bahwa : (1) Pengusahaan pariwisata alam meliputi: a. usaha penyediaan jasa wisata alam; dan b. usaha penyediaan sarana wisata alam. (2) Usaha penyediaan jasa wisata alam sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dapat meliputi: a. jasa informasi pariwisata;
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-29-
b. jasa pramuwisata; c. jasa transportasi; d. jasa perjalanan wisata; dan e. jasa makanan dan minuman. (3) Usaha penyediaan sarana wisata alam sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b dapat meliputi: a. wisata tirta; b. akomodasi; dan c. sarana wisata petualangan. (4) Usaha penyediaan jasa wisata alam dan usaha penyediaan sarana
wisata alam selain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan dengan peraturan Menteri. -
Pada bagian ketiga mengenai usaha penyediaan sarana wisata alam dinyatakan bahwa pada pasal 14 : 1) Berdasarkan persetujuan prinsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5), pemohon wajib: a. membuat peta areal rencana kegiatan usaha yang akan dilakukan dengan skala paling besar 1:5.000 (satu banding lima ribu) dan paling kecil 1:25.000 (satu banding dua puluh lima ribu); b. melakukan pemberian tanda batas pada areal yang dimohon; c. membuat rencana pengusahaan pariwisata alam; d. menyusun dan menyampaikan dokumen upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan; dan e. membayar iuran usaha pariwisata alam sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. 2) Biaya yang diperlukan dalam melakukan pemberian tanda batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dibebankan pada pemohon.
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-30-
3) Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dihitung berdasarkan luas areal yang diizinkan untuk usaha penyediaan sarana wisata alam atau jenis kegiatan usaha penyediaan jasa wisata alam. 4) Dalam hal pemegang persetujuan prinsip telah menyelesaikan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri, gubernur,
atau
bupati/walikota
sesuai
kewenangannya
memberikan izin usaha penyediaan sarana wisata alam. 2.3.2 Ketentuan umum Peraturan Zonasi untuk Kawasan Peruntukan Pariwisata(Sumber: RTRW Kabupaten Bangli 2011) a. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi KDTWK(Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus) mencakup : 1) Pengembangan kawasan efektif pariwisata di KDTWK Kintamani yang dituangan dalam Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Strategis Pariwisata; 2) Pengembangan kawasan agrowisata tetap memperhatikan fungsi konservasi kawasan; 3) Pengembangan fasilitas penunjang pariwisata, jasa pelayanan makan dan minum, serta akomodasi non bintang dan melati yang berkualitas; 4) Pengharusan penerapan ciri arsitektur tradisional Bali yang serasi, ramah lingkungan dan tidak merusak kesatuan karakteristik tampilan arsitektur dan lingkungan setempat; 5) Pembatasan koefisien wilayah terbangun (KWT), setinggitingginya 2%(dua persen) dari seluruh luas kawasan DTWK dan berada diluar kawasan lindung dan kawasan lahan pertanian berkelanjutan; 6) Pembatasan
koefisien
dasar
bangunan,
setinggi-tingginya
10%(sepuluh persen) dari persil bangunan; 7) Pembatasan ketinggian bangunan, setinggi-tingginya 8m (delapan meter) dan/ atau berlantai dua;
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-31-
8) Pengharusan penyediaan fasilitas parkir yang cukup bagi setiap bangunan akomodasi dan fasilitas penunjang pariwisata; dan 9) Pengharusan penyediaan sarana dan prasarana lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi DTW(Daerah Tujuan Wisata) mencakup : 1) Pengembangan pariwisata kerakyatan berbasis kearifan lokal; 2) Pengembangan fasilitas penunjang pariwisata seperti jasa pelayanan makan dan minum, wisata agro, eko wisata, desa wisata; 3) Diperkenankan pengembangan fasilitas akomodasi pariwisata non bintang pada DTW diluar kawasan pariwisata, mendapatkan kesepakatan stakeholder terkait dengan persyaatan berupa : Ø Hanya untuk DTW yang berupa hamparan atau kawasan berupa pengembangan fasilitas penunjang pariwisata seperti fasilitas makan dan minum, warung/kios cinderamata serta akomodasi non bintang skala kecil dan pondok wisata yang berkualitas. Ø Hanya diperkenankan pada kawasan-kawasan diluar kawasan strategis dari sudut kepentingan perlindungan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dan diluar kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, kecuali kawasan desa budaya khusus dengan koefisien dasar bangunan setinggi-tingginya 30%; dan Ø Pengembangan akomodasi wisata kerakyatan secara campuran dalam kawasan permukian pedesaan. 4) Pengharusan penerapan ciri khas arsitektur Bali pada setiap bangunan akomodasi dan fasilitas penunjang pariwisata; 5) Pengharusan penyediaan fasilitas parkir yang cukup; 6) Pengharusan penyediaan sarana dan prasarana lingkungan sesuai ketentuan perundang-undangan;dan 7) Pembatasan ketinggian bangunan, setinggi-tingginya 8 meter dan/ atau bangunan berlantai dua.
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-32-
2.3.3 Kesimpulan Dalam perancangan fasilitas penunjang wisata alam, maka mengacu terhadap panduan yang telah ditetapkan oleh kementrian dan pemerintah daerah. Adapun fasilitas penunjang wisata yang dapat dibangun : a. Jasa pelayanan makan dan minum b. Kios Cinderamata c. Akomodasi Non Bintang d. Pondok Wisata e. Agro Wisata f. Eko Wisata g. Desa Wisata 2.4 SPESIFIKASI UMUM PROYEK 2.4.1 Pengertian Fasilitas penunjang wisata alam ialah segala sesuatu yang mendukung kemudahan dalam pemanfaatan potensi sumber daya alam dan ekosistemnya baik dalam bentuk asli maupun setelah berpadu dengan daya cipta manusia. Komponen pendukung tersebut diperlukan agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan secara optimal dan bermanfaat bagi masyarakat di daerah tersebut, pengunjung maupun pemerintah. 2.4.2 Tujuan dan Sasaran Adapun tujuan dari pengadaan fasilitas penunjang wisata alam ialah untuk memperkenalkan dan mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada sehingga lebih bermanfaat terhadap masyarakat daerah, pengunjung maupun pemerintah. Sasaran dari pengadaan fasilitas penunjang wisata alam ialah pemanfaatan keberadaan rumah penduduk lokal sebagai salah satu akomodasi yang akan dibangun yakni pondok wisata sebagai tempat menginap bagi pengunjung yang akan menikmati keindahan potensi alam yang berada perbatasan di daerah tersebut. Selain itu, pemanfaatan
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-33-
lahan kosong yang belum berfungsi di kawasan tersebut diharapkan dapat lebih bermanfaat dalam membantu pengembangan perekonomian masyarakat lokal dan pemerintah tentunya. 2.4.3 Fungsi Adapun fungsi dari pengadaan Fasilitas Penunjang Wisata Alam ini adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Pokok yakni sebagai wadah yang dapat mendukung dan memudahkan berbagai kegiatan yang terdapat dalam potensi alam disekitar daerah tersebut. 2. Fungsi Penunjang ialah sebagai sumber mata pencaharian dan penghasilan baru bagi masyarakat, pengelola dan pemerintah daerah yang akan menunjang peningkatan ekonomi. 3. Fungsi lainnya ialah sebagai fungsi konservasi, sehingga melalui dana baru yang diperoleh diharapkan bersumbangsih terhadap penjagaan kelestarian alam melalui pengelolaan secara berkelanjutan. 2.4.4 Ruang Lingkup dan Skala Pelayanan Ruang lingkup dan skala pelayanan Fasilitas Penunjang Wisata Alam ini adalah dari lokal, domestik hingga internasional. Melalui kerjsama yang dapat diadakan oleh pemerintah dan/atau investor dengan masyarakat lokal dan didukung oleh fasilitator melalui lembaga pendidikan dalam menguji kelayakan dan pemberian ide-ide maka pelayanan diharapkan dapat memenuhi skala internasional dan menjadi wadah yang bermanfaat bagi khalayak luas. 2.4.5 Fasilitas Proyek Adapun fasilitas yang terdapat dalam pembangunan fasilitas penunjang wisata alam ialah sebagai berikut : 1. Fasilitas Utama Fasilitas utama ialah penyediaan akomodasi berupa penginapan melalui kerja sama dengan penduduk untuk memanfaatkan rumah
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-34-
lokal sebagai pondok wisata yang tentunya terdapat standar kualitas yang harus diterapkan. Selain itu penyediaan information center sebagai gerbang awal masuk kelokasi untuk memberi kemudahan bagi pengunjung yang akan mengunjungi daerah tujuan wisata. 2. Fasilitas Penunjang Merupakan fasilitas penunjang untuk kegiatan-kegiatan utama seperti rumah makan, bar, restaurant, toko souvenir dan lain-lainnya. 3. Fasilitas Pelayanan Umum Yakni fasilitas tambahan yang penting untuk kenyamanan pengunjung seperti pedestrian, toilet, tempat parkir umum dan lain-lain. 4. Fasilitas Pengelola dan Administasi Yakni fasilitas untuk mewadahi aktivitas pengelola operasional secara keseluruhan seperti koperasi, badan pengelola dan lain-lainnya 5. Fasilitas Service Yakni fasilitas penunjang operasional fisik terhadap berbagai kebutuhan fisik yang diperlukan seperti gudang, ruang genset dan lain sebagainya.
SEMINAR TUGAS AKHIR | FASILITAS PENUNJANG WISATA ALAM DI CLUSTER pepeoeoeoekonhcfkjsnfo DESTINASI ABANG AIRAWANG, KINTAMANI, BANGLI pepeoeoeoekonhcfk pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
-35-