BAB II METODE PERANCANGAN APLIKASI
2.1. Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip mikrokomputer. Mikrokontroler merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan PC yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda antara komputer dengan mikrokontroler. Dalam mikrokontroler, ROM jauh lebih besar dibanding RAM. Sedangkan dalam komputer, RAM jauh lebih besar dibanding ROM.
(Sumber: Pemrograman Mikrokontroller ATmega dengan CVAVR dan Simulasi Proteus)
Perlengkapan dasar dari mikrokontroler ini adalah: a) CPU ( Central Prosesing Unit ), unit ini terbagi atas unit pengendali yang berfungsi untuk mengambil, mengkode dan melaksanakan urutan intruksi dari sebuah program yang terdapat di memor y,
CPU
juga
mempunyai
kemampuan untuk memahami dan menjalankan suatu intruksidari kode biner. Unit ini juga mengatur urutan operasi dengan menghasilkan sinyal pengendali, berikutnya adalah unit sistem yang berfungsi untuk mengendalikan Bus data dan Bus alamat. b) Internal RAM ( Random Accsess Memmory ), RAM yaitu memory yang dapat dibaca atau ditulis. Data dalam RAM akan hilang bila suplay arus dari catu daya dihilangkan. Oleh karena itu, program mikrokontroler tidak disimpan dalam RAM melainkan disimpan dalam EPROL. c) ROM ( Read Only Memmory ), ROM merupakan memory yang hanya dapat dibaca. Data dalam ROM tidak terhapus walaupun aliran catu daya
6
terputus, karena itu memori ini cocok digunakan untuk menyimpan program mikrokontroler. d) Address
bus,
alamat
apabila
suatu
alat
dihubungkan
dengan
mikrokontroler, maka harus ditetapkan terlebih dahulu alamat ( address ) dari alat tersebut, hal ini bertujuan untuk menghindarkan terjadinya dua alat yang bekerja secara bersamaan yang mungkin dapat menyebabkan kesalahan. e) Bus data, data dari setiap proses kerja dari system mikrokontroler mempunyai data yang diperlukan untuk proses kerja tersebut, data ini merupakan
hasil
kombinasi
dari
bit-bit
yang
dihasilkan dalam
pengoperasiaan komponen-komponan digital. Kesatuan dari saluran data disebut bus data f) Pengendali, selain bus alamat dan bus data mikrokontroler juga dilengkapi dengan bus pengendali ( Control Bus ) yang berguna umtuk menyerempakkan operasi mikrokontroler dengan operasi rangkaian luar. Masukkan atau keluaran, sering disebut I / O ( Input / Output ). Gunanya yaitu untuk melakukan hubungan dengan piranti luar sistem, alat I / O dapat menerima data dari mikrokontroler dan dapat pula sistem masukkan ke mikrokontroler.
Mikrokontroler umumnya dikelompokkan dalam satu keluarga. Berikut adalah contoh-contoh keluarga mikrokontroler:
Keluarga MSC-51
Keluarga MC68HC05
Keluarga MC68HC11
Keluarga AVR
Keluarga PIC
Beberapa mikrokontroler yang termasuk kedalam keluarga MSC-51 sebagai berikut:
AT89C51/52/53
AT89C0151/205/4051
AT89S51/52/53 7
Dan lain-lain.
(Sumber: Pemrograman Mikrokontroller ATmega dengan CVAVR dan Simulasi Proteus)
Sedangkan yang termasuk kedalam keluarga AVR sebagai berikut:
Atmega 16
Atmega8535
Atmega322
Dan lain-lain.
Gambar 2.1 Mikrokontroler ATmega16 (Sumber: Pemrograman Mikrokontroller ATmega dengan CVAVR dan Simulasi Proteus) AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel.Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general purpose timer fleksibel dengan mode compare interrupt internal dan eksternal, serial UART UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. ATMega16. ATMega16 mempunyai 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus 8
Gambar 2.2 Blok Diagram Mikrokontroler ATmega16 (Sumber: http://www.atmel.com/Images/2466S.pdf / Akses 10-10-2012 ) Beberapa keistimewaan dari AVR ATMEGA16 antara lain: 1. Mikrokontroler AVR 8 bit yang memilliki kemampuan tinggi dengan konsumsi daya rendah 2. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16MHz 3. Memiliki kapasitas Flash memori 16 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1 Kbyte 4. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D 5. CPU yang terdiri dari 32 buah register 6. Unit interupsi dan eksternal 7. Port USART untuk komunikasi serial 8. Fitur peripheral
9
Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan (compare)
Dua buah Timer/Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode Compare
Satu buah Timer/Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Compare dan Mode Capture
Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri
Empat kanal PWM
8 kanal ADC
Antarmuka Serial Peripheral Interface (SPI) Bus
Watchdog Timer dengan Oscillator Internal
On-chip Analog Comparator
9. Non-volatile program memory
2.2. Saklar Tekan
Gambar 2.3 Saklar Tekan ( Sumber : http://profil.widodoonline.com/Elektronika/komponen/images/image106.gif /Akses 15-10-2012 )
10
Saklar tekan merupakan jenis saklar yang dioperasikan dengan cara menekan sebuah tombol. Terdapat dua jenis saklar semacam ini, yaitu jenis push to make (PTM) dan push to break (PTB). Kebanyakan diantara saklar tekan merupakan jenis PTM. Dengan menekan tombol saklar, kontak-kontak akan tertekan hingga saling bersentuhan dan saklar menutup. Sedangkan saklar tekan jenis PTB, kontak-kontaknya adalah kontak normal tertutup, namun akan dipaksa membuka ketika tombol ditekan. Masing-masing saklar tekan jenis PTM dan PTB, dapat bekerja untuk membentuk atau memutuskan sambungan selama sekejap atau menguncinya (latching). Sebuah saklar yang membentuk atau memutuskan sambungan selama sekejap hanya akan menutup atau membuka selama tombol masih ditekan. Ketika tombol dilepaskan saklar akan kembali ke posisi semula. Pada saklar sambungan yang mengunci, tombol akan tetap berada pada posisi tertekan setelah pertama kali ditekan. Kontak-kontak saklar akan tetap menutup atau membuka, bergantung pada jenis saklar yang bersangkutan. Anda harus menekan tombol itu sekali lagi untuk membuka kunci dan mengembalikan tombol ke posisi normalnya. Saklar-saklar tekan digunakan secara luas di dalam beragam aplikasi industri,
rangkaian
kontrol
motor,
dan
dapat
juga
digunakan
untuk
menyambungkan daya ke lampu-lampu, perangkat radio, dan peralatan listrik lainnya.
Gambar 2.4Skema Saklar Tekan Saklar tekan disini berfungsi sebagai Tombol lantai luar ( Hall Call Button ), sebagai pemanggil lift untuk arah naik dan turun.
11
2.3. Limit Switch Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak. Simbol limit switch ditunjukan pada gambar berikut.
Gambar 2.5 Limit switch (Source: http://elektronika-dasar.com/komponen/limit-switch-dan-saklar-push-on/ Akses 16-10-2012 ) Limit switch umumnya digunakan untuk : 1. Memutuskan dan menghubungkan rangkaian menggunakan objek atau benda lain. 2. Menghidupkan daya yang besar, dengan sarana yang kecil. 3. Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu objek. Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah satu
12
kontak akan aktif jika tombolnya tertekan. Konstruksi dan simbol limit switch dapat dilihat seperti gambar di bawah.
Gambar 2.6Konstruksi Limit Switch 2.4. Relay Relay adalah switch elektromagnetik yang berkerja sesuai dengan input yang masuk ke dalam salah satu kaki pin
Gambar 2.7Mini Relay ( Sumber : http://omron.co.id/product_info/G5V-2/g5v-2_relay_small.jpg / Akses 19-10-2012 ) Untuk dapat mengendalikan motor pengerak lift maka dibutuhkan relay karena supply listrik dari port mikrocontrlorer tidak cukup untuk menghidupkan motor DC karena itu dibutuhkan relay sebagai penyambung catu daya.
2.5. Keypad Membran Keypad membran adalah sebuah papan tombol tekan (Push On) dimana setiap kunci/ tombolnya tidak terpisah, fleksibel, sangat kecil, tipis dan hanya memiliki tampilan dengan garis dan simbol yang tercetak dipermukaannya.
13
Biasanya digunakan untuk remote kontrol, kalkulator, komputer/ laptop, microwave, atau peralatan dapur bahkan perangkat yang lebih besar, membran keypad tidak diragukan lagi di kalangan model keypad dan paling populer saat ini.
Gambar 2.8 Membran Keypad ( Sumber : http://www.parallax.com/Portals/0/Downloads/docs/prod/hardware/278994x4MatrixMembraneKeypad-v1.1.pdf /akses 19-10-2012 ) Disini keypad membrane digunakan sebagai tombol dalam car ( Car call button ) dan Tombol pintu buka dan tutup.
2.6. Motor Stepper Motor Stepper adalah salah satu jenis motor DC yang dapat berputar pada langkah tetap dengan besar sudut tertentu. Tidak seperti motor DC biasa yang menghasilkan gerakan putaran kontinyu, motor step menghasilkan gerak putaran diskret (gerakan yang patah-patah) seperti terlihat pada Gambar 1. Besarnya sudut untuk tiap langkah bervariasi antara 0,9 hingga 900. Motor step digunakan pada aplikasi yang memerlukan perputaran pada sudut tertentu namun tidak memerlukan umpan balik dari sensor posisi. Sudut perpindahan dapat diketahui dengan menghitung jumlah langkah yang dilakukan dalam satu putaran.
14
Gambar 2.9 Perbedaan antara gerak motor step dengan gerak motor DC kontinyu. ( Sumber : Grant, Matthew, Quick Start for Beginners to Drive a Stepper Motor, Application Note, Freescale Semiconductor, 2005. Akses 19-10-2012) Motor stepper adalah satu-satunya jenis motor DC yang pengendaliannya dapat dilakukan secara open loop. Contoh penggunaan motor step dapat dilihat pada printer, scanner, dan floppy disk drive.Gambar 2.10 menunjukkan contoh dari suatu motor step.
Gambar 2.10 Motor Stepper ( Sumber: http://www.mailshop.cn/images/products/big/image_big_10299APV1P5_2010.jp g / Akses 27-12-2012 )
15
Berdasarkan konstruksinya motor step dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Motor stepper magnet permanen (Permanent Magnet Stepper Motor). Motor step jenis magnet permanen dapat bergerak karena adanya interaksi antara magnet permanen dengan elektromagnet yang dihasilkan oleh arus elektrik. Saat tidak terhubung catu daya jika digerakan pada motor step jenis ini akan terasa adanya tahanan magnetik. Motor stepper reluktansi variabel (Variable Reluctance Stepper Motor). Pada motor step jenis reluktansi variabel tidak terdapat magnet permanen, maka gerak dihasilkan oleh interaksi antar elektromagnet. Saat tidak terhubung catu daya motor step jenis ini tidak akan menghasilkan tahanan magnetik.
2.7. Alphanumeric LCD Module LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun layar komputer. Pada bab ini aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah : a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris. b. Mempunyai 192 karakter tersimpan. c. Terdapat karakter generator terprogram. d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit. e. Dilengkapi dengan back light.
Gambar 2.11 Alphanumeric LCD ( Sumber: http://www.ic-antech.com/uploadfile/electroniccomponents/uploadpics/201003/LCD%20module.jpg / Akses 27-12-2012 ) 16
Tabel 2.1Tabel Pin LCD Pin
Symbol
Level
Function
1
VSS
-
Power, GND
2
VDD
-
Power, 5V
3
Vo
-
Power, for LCD Drive Register Select Signal
4
RS
H/L
H: Data Input L: Instruction Input
5
R/W
6
E
7-14 DB0-DB7
H/L
H: Data Read (LCD->MPU) L: Data Write (MPU->LCD)
H,H->L Enable H/L
Data Bus; Software selectable 4- or 8-bit mode
15
NC
-
NOT CONNECTED
16
NC
-
NOT CONNECTED
2.8. FlowChart Flowchart dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Diagram Alir. Flowchart adalah penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari langkahlangkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
System flowchart adalah urutan proses dalam system dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data. 17
Program flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program.
Pedoman-pedoman dalam membuat flowchart : Jika seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti : 1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. 2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya. 3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. 4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan Melakukan penggandaan diri. 5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar. 6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem. 7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar. Dalam pemrograman ini kami menggunakan flowchart agar program yang kita buat dapat berjalan dan memberikan hasil yang valid.
18
Gambar 2.12 Simbol Flowchart 2.9.
Open Loop System dan Close Loop System Sebuah motor dikendalikan oleh Sistem terbuka (Open loop) dan Sistem
tertutup (Close loop). Teori di balik kontrol sistem dan bagaimana mereka mengendalikan motor dan perangkat lainnya adalah dasar dari semua sistem mekanis modern. Dengan menggunakan teori matematika dan kontrol sistem , Kita dapat merancang sistem yang melakukan hampir semua yang kita inginkan, dengan semua rincian dan jumlah waktu yang diinginkan. Teori kontrol sistem secara garis besar dapat dipecah menjadi dua kategori :Open Loop System (Sitem terbuka) dan Close Loop System (Sistem tertutup).
19
Open Loop System Sistem terbuka (Open loop) adalah jauh lebih sederhana dari dua jenis teori sistem kontrol tersebut. Dalam Sistem terbuka (Open loop), ada semacam sinyal input (digital atau analog) yang kemudian melewati amplifier untuk menghasilkan output yang tepat, dan kemudian keluar dari sistem. Sistem terbuka (Open loop) tidak memiliki umpan balik (feedback) dan memerlukan input untuk kembali ke nol sebelum output akan kembali lagi ke nol.
Gambar 2.13 Open Loop System Close Loop System Dalam Sistem tertutup (Close loop), sistem ini dapat menyesuaikan diri (Self adjusting). Data tidak mengalir pada satu arah, kemungkinan dapat kembali melalui amplifier (seperti kecepatan atau posisi) ke titik awal dari kontrol sistem, sebagai pesan untuk bisa menyesuaikan diri (Self adjusting). Banyak sistem kontrol mekanik adalah sistem tertutup (Close loop) pada level terendah, dimana sejak data tentang kecepatan dan posisi telah merubah output (juga posisi) pada tingkat yang konsisten.
20
Gambar 2.14 Close loop System 2.10. System Development Life Cycle (SDLC) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.Pengembangan sistem (SDLC) diperlukan untuk menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada hal ini di karenakan adanya permasalahan di sistem lama mulai dari tahap analisis, desain, coding dan testing. Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan PIECES yaitu sebagai berikut :
Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
21
Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangankecurangan yang dan akan terjadi.
Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut.
SDLC (System Development Life Cycle) adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi : melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi, mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan, menentukan permintaan pemakai sistem informasi, memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik, menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), merancang sistem informasi baru, membangun sistem informasi baru, mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru, memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan System Development Life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan aplikasi lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding dan testing. Langkah – langkah dalam pengembangan yang penulis lakukan berdasarkan SDLC digambarkan seperti berikut :
22
Pemodelan
Analisis
Desain
Koding
Implementasi
Gambar 2.15SDLC (System Development Life Cycle) Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat empat langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahap Analisis Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen-elemen di tingkat perangkat lunak atau software dan Keras atau hardware. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat saling berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, dan sebagainya. Tahap ini biasanya disebut juga “software requirements analysis ”. 2. Tahap Desain Dalam tahap ini yang dilakukan adalah menggambarkan bagaimana suatu aplikasi dibentuk dan persiapan dan mendesain flow aplikasi yang digunakan untuk aplikasi tersebut. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan dan mendokumentasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. 3. Tahap Coding Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah mikrokontroler, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding.Tahap ini
23
merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer. 4. Tahap Testing dan Implementasi Dalam tahap ini adalah menguji cobakan aplikasi yang telah dibuat agar benarbenar sesuai dengan kebutuhan dan bebas dari error.
2.11. Logika Fuzzy Sebelum munculnya teori logika fuzzy (Fuzzy Logic), dikenal sebuah logika tegas (Crisp Logic) yang memiliki nilai benar atau salah secara tegas.Sebaliknya Logika Fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran (fuzzyness) antara benar dan salah.Dalam teori logika fuzzy sebuah nilai bisa bernilai benar dan salah secara bersamaan, namun berapa besar kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung kepada bobot keanggotaan yang dimilikinya. Teori himpunan logika samar dikembangkan oleh Prof. Lofti Zadeh pada tahun 1965. Zadeh berpendapat bahwa logika benar dan salah dalam logika konvensional tidak dapat mengatasi masalah gradasi yang berada pada dunia nyata.Untuk mengatasi masalah gradasi yang tidak terhingga tersebut, Zadeh mengembangkan sebuah himpunan fuzzy. Tidak seperti logika boolean, logika fuzzy mempunyai nilai yang kontinue. Samar dinyatakan dalam derajat dari suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab itu sesuatu dapat dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama.
2.12. Himpunan Fuzzy (Fuzzy Set) Himpunan
fuzzy
adalah
konsep
yang
mendasari
lahirnya
logika
fuzzy.Himpunan fuzzy adalah sebuah himpunan yang anggotanya memiliki derajat keanggotaan tertentu.Setiap anggota memiliki derajat keanggotaan tertentu yang ditentukan oleh fungsi keanggotaan (membership function) tertentu atau disebut juga fungsi karakteristik (characteristik function). Himpunan crisp adalah himpunan klasik yang telah dikenal secara umum.Himpunan crisp membedakan anggotanya dengan nilai nol atau satu,
24
anggota himpunan atau bukan.Sebagai contoh himpunan yaitu, pada himpunan manusia. Himpunan wanita atau himpunan laki-laki dapat direpresentasikan dengan mudah dengan cara himpunan klasik. Akan tetapi, bagaimana merepresentasikan himpunan pada manusia muda atau tua.Muda atau tua itu cukup relatif tidak langsung terpisah hanya karena berbeda satu hari.Dalam hal ini himpunan fuzzy dapat
memberikan
mengelompokkan
dengan
memberi
nilai
derajat
tertentu.Berbeda dengan himpunan klasik, keanggotaan himpunan fuzzy dapat bernilai parsial. Otak dari Sistem pengendali lift ini adalah sistem pakar yang digunakan sebagai pengetahuan praktis dengan pemrograman pada mikrokontroller. Source code atau kode program disimpan dalam memory sistem yang dikenal dengan database ilmu.Skema atau rancangan dari database ini dimonitoring dan di analisis dengan penggunaan algoritma Keputusan IF-THEN untuk memaksimalkan dan efektivitas dari operasi lift. Di dalam project ini kami menggunakan Fuzzy Logic yang dapat memfungsikan kontrol sistem lift untuk membuat suatu keputusan secara terpisah dan konsep fuzzy intelligence. Contoh : Menggunakan kecerdasan dan akal sehat, Sistem akan mampu memprediksi kemana arah lift naik atau turun dengan hasil yang bisa ditampilkan melalui LCD. Hasil penilaian yang diterapkan untuk menentukan tugas car dalam rangka meningkatkan layanan secara keseluruhan. Dibawah ini adalah contoh dari hasil simulasi alokasi car arah naik atau turun terhadap panggilan baik dari Car Call Button ( Panggilan dari dalam car ) maupun Hall Call Button ( Panggilan dari luar/ lantai ).
25
Tuning Rules – Naik ( Lift arah naik ). --------------------------------------------------------IF
Panggilan lantai yang dituju lebih besar dari posisi car berhenti saat ini
THEN
Car akan berjalan arah Naik
and
Data lantai dan arah car akan di tampilkan ke LCD.
and
Pintu car akan terbuka lalu tertutup secara otomatis
Tuning Rules – Turun ( Lift arah turun ). ----------------------------------------------------IF
Panggilan lantai yang dituju lebih kecil dari posisi car berhenti saat ini
THEN
Car akan berjalan arah Turun
and
Data lantai dan arah car akan di tampilkan ke LCD.
and
Pintu car akan terbuka lalu tertutup secara otomatis
Algoritma diatas sangat jelas dalam menggambarkan sequence dari sistem kerja lift berdasarkan logika fuzzy. Dimana jika car berada di lantai bawah dan dipanggil dari lantai atas makan car akan berjalan naik, sensor lantai akan mendeteksi car dan menginformasikan pada tampilan LCD ( Hall Indicator ) tentang keberadaan dan status lift. Dan pintu car akan terbuka untuk memberikan kesempatan pada penumpang masuk kedalam car dan menombol nomor lantai yang dituju, lalu pintu car akan tertutup secara otomatis dan car akan berjalan menuju lantai yang dituju.
26