BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Teoritis 2.1.1
Hakikat Dribling Bola Pada hakikatnya dribbling merupakan teknik dasar dalam bermain
sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola didefinisikan sebagai penguasaan bola dengan kaki saat bergerak di lapangan permainan. Dalam permainan sepakbola semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak, berdiri, atau bersiap memulai operan atau tembakan. Dribbling bisa dilakukan dengan menggunakan sisi kaki bagian luar dan sisi kaki bagian dalam. Wisahati dan Santosa (2010: 5) menggiring bola, yaitu gerakan mendorong bola ke depan variasi ke samping sambil berlari sehingga bola bergulir di atas tanah dan selalu dalam penguasaan pemain. Dalam menggiring dapat menggunakan berbagai kaki (dalam, luar, kura-kura). Pada dasarnya menggiring bola merupakan gerakan lari sambil mendorong bola dengan kaki agar bola bergulir di atas tanah. Manfaat menggiring bola adalah untuk melewati rintangan dari lawan, agar dioperkan kepada temannya, dan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan (Wahyuni, Sri, dkk, 2010: 115). Dribbling adalah keterampilan dasar dalam permainan sepak bola karna semua pemain harus mengasai bola saat sedang bergerak, berdiri, atau bersiap melakukan operan tembakan. Ketika pemain telah menguasai kemampuan dribbling secara efektif, sumbangan mereka akan sangat besar. Dribbling dalam permainan sepak bola harus benar-benar dikuasai oleh setiap pemain. Penguasaan 7
1
saat bergerak, berdiri, atau bersikap dalam bermain sepak bola merupakan keterampilan dasar. Dalam mendribbling
dapat
bermacam-macam
cara,
diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam Dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam memungkinkan seseorang pemain untuk menggunakan sebagian besar permukaan kaki sehingga control terhadp bola semakin besar. Walaupun sedikit mengurangi kecepatan ketika pemain melakukan dribbling dengan menggunakan sisi kaki bagian dalam, menjaga bola tetap di daerah terlindung diantara kedua kaki, akan memberikan perlindungan lebih baik dari lawan. 2. Dribbling bola menggunakan sisi kaki bagian luar Dribbling dengan menggunakan sis kaki bagian luar sangat penting bagi seorang pemain untuk meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam mengontrol bola. Pengolahan dribbling memungkinkan seoang pemain menciptakan ruang, mempertahankan penguasaan bola dan melewati pemain belakang lawan. Menggunakan dribbling dengan menggunakan sisi kaki bagian luar adalah salah satu cara untuk mengontrol bola ini digunakan ketika pemain yang menguasai bola sedang berlari dan mendorong bola sehingga bisa mempertahankan bola tersebut tetap berada di sisi luar kaki. 3. Dribbling menggunakan kura-kura kaki Dribbling dengan menggunakan kura-kura kaki dapat memberikan kekuatan dan control, namun kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula adalah menggunakan ujung kaki. Kelebihan mendribbling dengan kura-kura atau 2
punggung kaki adalah dapat memberikan permukaan yang datar padabola dan juga dapat membuat bola bergerak membelok dan menukik. Sedangkan menurut Solihin dan Hadziq (2010: 69-70) bahwa mengiring bola adalah gerak mengatur jalannya bola menggunakan kaki agar bola tetap dalam penguasaan dan tidak terlepas jauh dari kaki saat berlari. Beberapa gerak yang dapat dilakukan untuk melatih gerak menggiring bola adalah sebagai berikut. a. Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Dalam 1. Ujung kaki yang menggiring bola dalam posisi serong ke luar. 2. Dorong bola dengan perkenaan bola dengan kaki bagian dalam. 3. Bola yang didorong tidak terlalu jauh dari badan. b. Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Luar 1. Ujung kaki yang menggiring bola dalam posisi serong ke dalam. 2. Dorong bola dengan perkenaan bola dengan kaki bagian luar. 3. Bola yang didorong tidak terlalu jauh dari badan. c. Menggiring Bola dengan Punggung Kaki 1. Ujung kaki yang menggiring bola menghadap ke bawah. 2. Dorong bola dengan perkenaan bola dengan punggung kaki. 3. Bola yang didorong tidak terlalu jauh dari badan. 2.1.2
Teknik dasar Menggiring Bola Dalam permainan sepak bola modern, di mana pertarungan satu lawan satu
adalah sangat penting, maka kemahiran membawa bola merupakan tuntutan utama dalam taktik perorangan. Menggiring bola adalah membawa bola dengan cepat ke depan dengan passing-passing pendek dari kedua kaki silih berganti. Menggiring 3
bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah, menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja yaitu bebas dari lawan. Kegunaan teknik menggiring bola adalah untuk melewati lawan, mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dan menahan bola tetap dalam penguasaan (Sumpeno dan Santoso, 2010: 3). Adapun teknik dasar
menggiring bola dapat
dilakukan dengan
menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki. Cara melakukannya adalah sebagai berikut: 1. Setiap anak menggiring bola dengan mengikuti gerak atau aba-aba dari pelatih (guru), lakukan dengan cara berputar membalik, berputar ke kanan dan ke kiri. 2. Setiap pemain dengan bola masing-masing, buatlah pasangan yang terdiri dua orang yang satu di depan dan lainnya di belakang, pemain di depan menggiring bola semaunya sendiri dan pemain belakang harus mengikuti pemain depan ke mana saja bergerak. 3. Di dalam lapangan yang berbentuk lingkaran setiap pemain bebas menggiring bola semaunya ke segala arah namun diantara pemain satu dan lainnya tidak boleh saling bersentuhan. Menurut Sutrisno dan Khafadi (2010: 6) bahwa pada dasarnya menggiring bola dapat dilakukan dengan tiga cara, sebagai berikut: a. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam Cara melakukannya adalah sebagai berikut: 1. Pandangan mata ke arah bola. 4
2. Kepala dan badan di atas bola. 3. Bola didorong dengan kaki bagian dalam dan tetap dalam penguasaan. 4. Bola didorong lurus ke depan. b. Menggiring bola dengan kaki bagian luar Cara melakukannya adalah sebagai berikut: 1. Pandangan mata ke arah bola. 2. Kepala dan badan di atas bola. 3. Bola didorong dengan kaki bagian luar. 4. Kaki yang digunakan untuk mendorong bola diputar ke dalam, sehingga bagian kaki yang menyentuh bola adalah bagian kaki yang dekat dengan kelingking. 5. Bola didorong ke depan dengan jarak yang masih dalam penguasaan. c. Menggiring bola dengan punggung kaki 1. Pandangan mata ke arah bola. 2. Kepala dan badan di atas bola. 3. Bola didorong dengan punggung kaki. 4. Ujung kaki yang mendorong bola menghadap ke tanah. 5. Ketika berlari, kaki melangkah pendek. 6. Jarak bola masih dalam penguasaan pemain. Selanjutnya, Wahyuni, dkk (2010 115-116) bahwa teknik menggiring bola dapat dilakukan sebagai berikut: a. Menggiring bola dengan punggung kaki atau kura-kura kaki penuh. Cara melakukan sebagai berikut: 5
a. Letakkan bola dalam jarak mudah dikuasai. b. Bola didorong dengan punggung kaki maka telapak kaki ditekuk hampir tegak lurus. c. Langkah kaki harus stabil pada waktu kaki disentuhkan bola. d. Pandangan bola ke arah yang dikehendaki, misalnya pada teman yang akan dioperi dan sebagainya. b. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam Cara melakukan sebagai berikut: 1. Jarak bola harus dalam keadaan mudah dijangkau. 2. Bola disentuh dengan kaki bagian dalam. 3. Langkah kaki harus menyesuaikan jalannya bola. 4. Pada waktu kaki menyentuh bola lutut sedikit ditekuk. 5. Pandangan mata ke arah bola dan melihat posisi teman dan lawan. c. Menggiring bola dengan kaki bagian luar. Cara melakukan sebagai berikut: 1. Posisi tubuh berdiri dengan menghadap ke arah bola. 2. Supaya bola bergulir disentuh dengan kaki bagian luar. 3. Pada waktu kaki menyentuh bola lutut sedikit ditekuk. 4. Waktu menggiring bola pandangan mata ke arah bola dan posisi teman dan lawan. 5. Pada saat menggiring bola langkah kaki disesuaikan dengan jalannya bola.
6
2.1.3
Sejarah Permainan Sepak Bola Di
Indonesia
dalam
rangka
memasyarakatkan
olahraga
dan
mengolahragakan masyarakat, sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang diprioritaskan untuk dibina. tidak banyak orang tahu secara pasti dari mana asal sepak bola seperti yang kita kenal pada jaman sekarang. Banyak bangsa yang mengklaim sebagai asal sepak bola yang asli. Di Indonesia sendiri pada tanggal 19 april 1930 di bentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta. Pertama kali PSSI di ketuai oleh Ir. Soeraration Sosrosoegondo. Untuk menghargai jasa-jasanya tersebut, pada tahun 1966 mulai di adakan kejuaraan sepak bola tingkat taruna remaja dengan nama “PIALA SOERATION/SOERATIN CUP” Selanjutnya mengenai aturan-aturan permainan dalam permainan sepak bola itu sendiri telah di jelaskan oleh Sarjono dan Sumarjo (2010: 3) bahwa hal yang perlu di perhatikan dalam permainan adalah menciptakan permainan yang lancar dan terkontrol serta mengekspresikan individualitasnya dalam permainan beregu. Kecepatan, kekuatan, keterampilan, dan pengetahuan taktik, semuanya merupakan aspek yang penting dari penampilan. Berbagai tantangan yang di hadapi oleh para pemain menjadi daya tarik dalam permainan ini. Permainan sepak bola ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan kaki, kadangkala dengan menggunakan kepala dan dada. Untuk penjaga gawang di perbolehkan menggunakan tangan dan lenganya di daerah tendangan hukumanya sendiri. Permainan sepak bola dapat di mainkan pada lapangan terbuka (out door) atau lapangan tertutup (in door). 7
2.1.4
Fasilitas Alat-Alat dan Perlengkapan Dalam setiap cabang olahraga memang sangat khusus mempunyai
fasilitas, alat-alat perlengkapan sendiri. Wahyuni, dkk (2010: 3-4) menjelaskan sebagai berikut: 1. Lapangan Lapangan permainan sepak bola harus berbentuk empat persegi panjang, dan garis smaping (touch line) harus lebih panjang dari garis gawang (goal line). Lapangan permainan sepak bola di tandai dengan garis. Garis-garis ini termasuk dalam daerah permainan yang di batasi. Dua batas garis yang panjang disebut garis samping. Dua garis pendek disebut garis gawang. Lebar garis-garis ini tidak lebih dari 12 cm. Lapangan dibagi dalam dua bagian oleh sebuah garis tengah, titik tengah terdapat pada pertengahan garis tengah dan dikelilingi oleh sebuah lingkaran dengan radius 9,15 meter. 2. Daerah gawang Daerah gawang terdapat pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut: dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri dan kanan gawang, dengan jarak 5,5 meter, diukur dari bagian sebelah dalam tiang gawang, kedua garis ini di buat ke dalam lapangan permainan dengan panjang 5,5 meter, dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis gawang adalah daerah gawang. Daerah penalti dibuat pada masing-masing ujung lapangan permainan sebagai berikut: dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri 8
dan kanan gawang, dengan jarak 16,5 meter, diukur dari bagian dalam tiang gawang, kedua garis ini dibuat ke dalam lapangan permainan dengan panjang 16,5 meter dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis gawang. Daerah yang di batasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah penalti. Pada daerah penalti dibuat sebuah titik penalti yang berjarak 11 meter dari titik tengah antara kedua tiang gawang, dan sama jaraknya dengan tiang gawang tersebut. Di luar dari daerah penalti dibuat suatu garis lurus/lingkaran dengan radius 19,5 meter, dari masing-masing titik penalti. Tiang bendera dengan tinggi tidak kurang dari1,5 meter yang bagian atasnya tumpul dan terpasang bendera. Di tempatkan pada setiap sudut lapangan. Tiang bendera juga boleh di tempatkan di ujung garis tengah, tidak kurang dari 1 meter diluar garis samping. Di setiap bendera di setiap sudutdi buat seperempat lingkaran dengan radius 1 meter ke dalam lapangan permainan. 3. Gawang Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah masing-masing garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang tegak lurus yang sama jaraknya dari tiang bendera sudut dan dihubungkan secara horizontal oleh sebuah mistar/palang gawang. Lebar gawang adalah 7,32 meter dan jarak dari bagian paling bawah mistar/palang gawang ke tanah adalah 2,44 meter. Lebar gawang ke dua tiang gawang dan lebar mistar/palang gawang sama, tidak lebih dari 12 cm. 4. Perlengkapan Pemain Perlengkapan dasar/utama yng wajib dipakai oleh seorang pemain adalah sebagai berikut: 9
b) Baju kaos atau kemeja olahraga c) Celana pendek, jika memakai celana dalam penghangat warnanya harus sama dengan warna celana pendek utama. d) Kaos kaki e) Pelindung tulang kering f) Sepatu g) Tiap penjaga gawang harus memakai kaos yang warnanya beda dengan warna kaos pemain lainya, wasit, dan asisten wasit 2.1.5
Hakikat Permainan Sepak Bola Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat
populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Perkembangan sepakbola di Indonesia makin pesat sehingga tidak hanya laki-laki yang bermain sepakbola, bahkan sekarang sepakbola juga dimainkan oleh kaum wanita. Permainan sepak bola sampai saat ini belum ada kesamaan pendapat, bila dan dimana permainan tersebut diciptakan. Banyak para penulis dari berbagai negara yang ingin membuktikan, bahwa permainan tersebut beraal dari Perancis dan Italia, apabila kata soule atau gioco de calcio berarti sepak bola. Akan tetapi sebenarnya tentang menendang bola itu berasal dari seluruh dunia. Sedangkan tentang menahan bola selama mungkin di udara, berasal dari Afrika. Tujuan dari permainan sepak bola adalah untuk memasukkan bola kegawang sebanyak mungkin, dengan pengertian bahwa semua pemain beusaha sekuat tenaga untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan berusaha mempertahankan gawang agar 10
terhindar dari serangan lawan. Permainan sepak bola dibagi dalam dua babak dengan waktu tiap babak 45 menit (empa puluh lima menit). Mashar dan.Dwinarhayu (2010: 3) menyatakan bahwa permainan sepak bola adalah olahraga yang dimainkan secara beregu/berkelompok. Tiap-tiap regu terdiri atas 11 pemain. Tujuan utamadari permainan sepak bola adalah memasukkan bola ke gawang lawan. Dalam permainan sepak bola diperlukan teknik permainan yang tinggi dengan kontrol bola yang prima, kerja sama yang terjalin rapi, serta semangat yang tinggi dari pemain. Sumpeno dan Santoso (2010: 1) menjelaskan bahwa sepak bola adalah salah satu olahraga yang mendunia. Semua negara mengenal olahraga ini, hingga menyelenggarakan
liga
sepak
bola
di
masing-masing negara
tersebut.
Permainansepak bola dimainkan oleh dua tim, dimana satu tim terdiri atas sebelas pemain yang bekerja sama untuk memperoleh kemenangan. Setiap pemain dari masing-masing tim harus mengetahui peraturan etika dan menjunjung tinggi sportivitas baik secara individu maupun dalam tim. Berikut ini beberapa prinsip sportivitas, moral, dan etika yang harus dijaga setiap pemain. Selanjutya Wisahati dan Santosa (2010: 3) mengemukakan bahwa sepak bola merupakan permainan bola besar yang digemari semua lapisan masyarakat di seluruh pelosok. Sepak bola adalah olahraga yang menggunakan kaki dan penjaga gawang bebas menggunakan semua anggota badan. Setiap regu terdiri dari 11 orang. Pemenang dalam sepak bola ditentukan oleh regu atau kesebelasan yang memasukkan bola ke gawang lawan lebih banyak. Permainan sepak bola dimainkan selama 2 × 45 menit dengan istirahat 15 menit dan dipimpin oleh 11
seorang wasit dan dibantu dua orang penjaga garis. Untuk memainkan bola dengan baik pemain harus bisa mengombinasikan dan mengoordinasikan teknik dasar menendang, menghentikan, menggiring, menyundul bola sesuai dengan kemampuan pemain. Menurut Isnaini dan Suranto (2010: 2) bahwa sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat. Permainan ini dapat dilakukan di mana saja. Kalian dapat melakukan permainan sepak bola ini di halaman terbuka, di sekolah, di jalan, atau di lapangan. Sepak bola adalah suatu permainan yang menggunakan bola dan dimainkan oleh dua regu, satu regu berjumlah 11 orang dan dilakukan di tempat terbuka (lapangan) dengan perbandingan lapangan tiga banding empat (3: 4). Hidayat, dkk (2010: 124) mengemukakan bahwa permainan sepak bola merupakan salah satu permainan beregu. Setiap regu terdiri atas 11 pemain, termasuk 1 orang penjaga gawang (keeper). Permainan ini sangat memerlukan keterampilan gerak kaki dan tungkai. Sedangkan, untuk penjaga gawang diperbolehkan menggunakan tangan selama di area gawangnya. Namun, jika keluar area gawangnya maka menjadi suatu pelanggaran. Permainan sepak bola bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan berusaha untuk menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan bola. Permainan ini dimainkan dalam 2 babak. Tiap babak terdiri atas 45 menit. Waktu istirahat di antara dua babak ialah 10 menit. Suatu tim dinyatakan memenangi permainan, apabila dapat mencetak gol ke gawang lawan sebanyak mungkin.
12
Sepak bola dimainkan oleh dua kelompok pemain, dan tiap-tiap kelompok terdiri dari sebelas orang, sehingga dinamakan "Kesebelasan". Kesebelasan dapat bermain dengan baik, jika setiap pemainnya memiliki keterampilan yang dapat menunjang keberhasilan bermain sepakbola seperti penguasaan teknik dasar dan taktik permainan. Teknik dasar dalam permainan sepakbola meliputi teknik menendang, teknik menyetop, teknik mengkop (menyundul bola), teknik menangkap bola (sebagai penjaga gawang), teknik melempar (throw-in), dan teknik mengumpan. Berorientasi pada berbagai macam teknik dasar yang 2.1.6
Teknik Dasar dalam Permainan Sepak Bola Menurut Sarjiyanto dan Sujarwadi (2010: 2-4) bahwa dalam permainan
sepak bola sangatlah dibutuhkan kemampuan teknik dasar, kemampuan fisik serta pengalaman dalam bertanding. Terknik dasar tersebut antara lain: a. Menendang Bola Ada tiga cara menendang bola, yaitu: 1. Menedang dengan kura-kura kaki (punggung kaki) 2. Menendang dengan kaki bagian dalam 3. Menendang dengan kaki bagian luar. Saat menendang bola harus memperhatikan hal-hal berikut: 1. Kaki tumpu dibelokkan sedikit sehingga berat badan dan kaki tumpu di samping bola. 2. Pergelangan kaki dikeraskan ketika diayun dan ditendangkan. 3. Berat badan mengikuti kaki penendang 4. Padangan ke arah bola 13
5. Untuk tendangan datar atau menyusur tanah perkenaan pada tengah-tengah bola, sedangkan untuk tendangan melambung perkenaan bola ada di sebelah bawah bola. b. Menghentikan Bola Menghentikan bola dapat berarti menguasai bola yang datang, baik dari teman maupun lawan, ada tiga arah datangnya bola yaitu bola menyusur tanah (ground ball), bola memantul (bouncing ball), dan bola tinggi. Dalam menghentikan bola harus memperhatikan hal-hal berikut: 1. Orang yang menerima/mendapat operan segera menjemput bola. 2. Menghentikan bola dengan berbagai macam cara antara lain dengan menggunakan kaki, kepala, dada, atau paha, tergantung arah datangnya bola. 3. Hindarkan benturan bola yang terlalu keras pada badan. 4. Kuasailah bola yang sudah diterima c. Menggiring Bola Cara menggiring bola bisa dilakukan dengan menggunakan kura-kura kaki, kaki bagian dalam, kaki bagian luar, atau telapak kaki. Menggiring bola dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Menggiring bola lurus. 2. Menggiring dengan zig-zag (berkelok-kelok). Dalam menggiring bola harus memperhatikan hal-hal berikut: 1. Bola digiring dengan kombinasi kaki kiri dan kanan. 2. Badan lurus lentur dan lincah. 14
3. Gerakan ujung sepatu ke arah dalam atau lutut menghadap ke depan. 4. Apabila menggunakan kaki kanan untuk menggiring bola, usahakan kombinasi gerakan kaki dalam dan luar. Pada dasarnya terknik dasar dalam permainan sepak bola meliputi teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan bola. Menurut Hidayat, dkk (2010: 129134) teknik dasar dalam permainan sepak bola, dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu: a. Teknik dengan menggunakan bola 1. Menendang bola Menendang merupakan gerak dominan dalam permainan sepak bola. Setiap pemain sepak bola harus memiliki keterampilan teknik tendangan yang sangat baik. Tendangan dapat dilakukan dengan kaki kanan maupun kaki kiri. Teknik menendang memerlukan konsentrasi yang tinggi supaya dapat menghasilkan tendangan yang tepat. Artinya kekuatan, jarak, dan arah tendangan harus tepat. Adapun beberapa teknik dalam menendang seperti di bawah ini. a. Menendang dengan kaki bagian dalam Bagian kaki ini memiliki permukaan paling luas untuk menendang. Tendangan dengan kaki bagian dalam biasanya digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Tendangan ini sangat ideal, karena hasil tendangan terukur dan akurat.
15
b. Menendang dengan kaki bagian luar Menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Arah umpan yang dilakukan dengan kaki bagian luar agak sulit dibaca, karena umpannya berlawanan arah dengan posisi pengumpannya. c. Menendang dengan punggung kaki Hasil tendangan dengan menggunakan punggung kaki biasanya sangat terarah, karena titik tumpunya terpusat pada bola bagian tengahnya (pusat). Teknik ini harus sering dilatih oleh seorang pemain (terutama seorang penyerang) agar dapat menghasilkan tendangan dengan kekuatan yang besar dan sasaran yang dituju pun akurat, sehingga pemainnya harus lebih konsentrasi. 2. Menghentikan bola (control ball) Gerakan bola terdiri atas bola menyusur tanah (ground ball), bola memantul (bouncing ball), dan bola tinggi (high ball). Adapun teknik menahan bola sebagai berikut. a. Menahan bola menyusur tanah dengan kaki bagian dalam dan dengan telapak kaki. b. Menahan bola memantul dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, telapak kaki, dan dengan perut. c. Menahan bola di udara (tanpa jatuh ke tanah) dengan kaki bagian dalam, paha, dada, kepala, dan punggung kaki.
16
3. Menggiring bola (dribbling) Menggiring bola adalah menendang atau mendorong bola secara perlahan sambil berjalan atau berlari. Tujuan dribbling yaitu membawa bola ke arah gawang lawan, melewati lawan, dan memperlambat atau mengatur irama permainan. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan teknik agar bola tetap berada dalam kontrol kita. Terdapat tiga cara dalam menggiring bola, yaitu: a. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam; b. Menggiring bola dengan kaki bagian luar; c. Menggiring bola dengan punggung kaki. 4. Merampas bola (tackling) Banyak cara untuk dapat merampas bola dari kaki lawan. Cara yang biasanya dilakukan oleh seorang pemain, yaitu: a. Cara berhadapan tanpa menjatuhkan diri; b. Cara sliding tackle (meluncur ke bawah) menggunakan kaki bagian dalam; c. Sliding tackle (meluncur ke bawah) menggunakan kaki bagian luar. Saat melakukan teknik ini, seorang pemain harus benar-benar berhatihati. Hal tersebut dikarenakan risiko dari teknik merampas bola tidak hanya dapat mencederai diri sendiri, tetapi orang lain. Hal ini harus sangat diperhatikan terutama oleh pemain belakang (pemain bertahan) karena dapat merugikan tim apabila dilakukan di dalam kotak penalti sendiri.
17
b. Teknik tanpa bola Teknik tanpa bola disebut juga teknik badan adalah cara pemain menguasai gerak tubuhnya dalam permainan yang meliputi cara berlari, meloncat, dan gerak tipu badan. Hal yang terpenting yaitu pemain dapat menjaga keseimbangan tubuh supaya tetap dapat terkontrol. 2.1.7
Hakikat Metode Simulasi
2.1.7.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi sebagai salah satu model pembelajaran merupakan penerapan dari prinsip sibernetik (cybernetic) sebagai salah satu cabang psikologi. Para ahli psikologi sibernetik menganalogikan manusia dengan mesin yang memiliki sistem kendali yang mampu membangkitkan gerakan dan mengendalikan diri sendiri. Karena itu para ahli psikologi ini mengkoseptualisasikan siswa sebagai subyek yang mampu melaksanakan dan mengendalikan diri melalui mekanisme umpan balik terhadap dirinya sendiri. (self regulation feedback system). Asumsi ini didasari bahwa perilaku manusia memiliki pola gerakan seperti berpikir, berperilaku simbolik dan berperilaku nyata. Dalam situasi khusus individu memodifikasi perilakunya sesuai dengan umpan balik yang diterimanya dari lingkungannya (Aunurrahman, 2010: 170-171). Menurut Uno (2012: 28) “Metode pembelajaran simulasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan”. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau 18
kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar. Menurut Sa’ud (2010: 129) simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata. Sedangkan, menurut definisi Roestiyah (2012: 133) “Metode pembelajaran simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksud, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi siswa berlatih memegang peranan sebagai orang lain. Simulasi mempunyai bermacam-macam bentuk pelaksanaan, yakni: peer-teaching. Sociodrama, psikodrama, simulasi game dan role playing. Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan atau keterbatasan untuk melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya. Simulasi yang diterapkan di kelas dirancang untuk mencapai kelebihankelebihan tertentu dalam pendidikan. Melalui model ini guru mengontrol partisipasi siswa dala skenario permainan untuk menjamin bahwa kelebihan atau keuntungan dari model ini benar-benar dapa dicapai.
19
2.1.7.2 Langkah-langkah Metode Simulasi Dalam
setiap
metode
pembelajaran
memerlukan
langkah-lagkah
pembelajaran, agar pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Menurut Aunurrahman (2010: 171-172) bahwa untuk mencapai hasil yang diharapkan pengembangan model simulasi ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: 1. Tahap orientasi a) Menyajikan berbagai topik simulasi dan konsep-konsep yang akan diintegrasikan dalam simulasi. b) Menjelaskan prinsip-prinsip simulasi permainan. c) Memberikan gambaran teknis tentang pelaksanaan simulasi. 2. Tahap latihan peserta a) Merancang skenario (berisi aturan, peranan masing-masing pemeran, prosedur, sistem pencatatan, bentuk-bentuk keputusan yang harus dibuat, dan merumuskan tujuan yang aan dicapai). b) Melakukan percobaan singkat episode. 3. Tahap simulasi a) Melaksanakan aktivitas permainan dan pengaturan kegiatan. b) Memperoleh balikan dan evaluasi terhadap performan dan hasil pengamatan. c) Melakukan klasifikasi terhadap kekeliriuan konsepsi (misconception). d) Melanjutkan kegiatan simulasi.
20
4. Tahap pemantapan a) Membuat ringkasan tentang peristiwa-peristiwa yang diamati dan persepsiperepsi yang berkembang selama simulasi. b) Membuat ringkasan tentang kusulitan/kendala-kendala yang dihadai dalam simulasi. c) Menganalisis proses simulasi. d) Membandingkan aktivitas simulasi dengan kenyataan sesungghnya. e) Menghubungkan proses simulasi dengan isi pelajaran. f) Menilai dan merancang kembali simulasi mengacu pada catatan-catatan ringkasan serta analisis selama proses simulasi yang telah dilakukan. 2.2 Hipotesis Tindakan Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: “Jika guru menggunakan metode simulasi pada permainan sepak bola, maka kemampuan dribbling bola siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang akan meningkat”. 2.3 Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah jika rata-rata peningkatan kemampuan dribbling bola pada permainan sepak bola siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang, mencapai 85%, maka dinyatakan selesai.
21