1
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Sukrisno (2007: 2) menjelaskan bahwa permainan kasti merupakan salah satu permainan bola kecil. Permainan ini dimaiankaan oleh dua regu, yakni regu pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan memukul bola kemudian berlari mengelilingi lapangan. Sebaliknya regu penjaga berusaha menangkap bola serta mematikan regu pemukul. Regu yang paling banyakj mengumpulkan nilai menjadi pemenangnya. Permainan sederhana ini dapat dimainkan di lapangan yang tidak begitu luas. Asep (2006; 3) menyatakan bahwa kasti merupakaan salah satu jenis olahraga permainan beregu dengan menggunakan bola kecil. Peralatan yang digunakan
adalah
bola
kasti
dan
alat
pemukul.
Dalampelaksanaannya
membutuhkan lapangan yang cukiup luas dan telah diberi batas, serta tanda-tanda sebagai tempat atau ruang dan pemberhentian. Aminarni (2009: 4) menjelaskan bahwa permainan bola kasti merupakan permainan yang menyenangkan. Kita perlu menguasai teknik-teknik permainan agar dapat memainkan kasti dengan baik. Teknik-teknik permainan bola kasti yang perlu dikuasai adalah melempar dan menangkap bola serta cara berlari. Kurniadi (2010: 3) mengemukakan bahwa kasti merupakan salah satu permainan bola kecil seukuran bola tenis lapangan. Permainan ini dimainkan oleh dua regu pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mengumpulkan nilai
2
dengan memukul bola kemudian mengelilingi lapangan. Adapun regu penjaga berusaha menangkap bola, kemudian mematikan regu pemukul. Regu yang paling banyak mengumpulkan nilai, merekalah yang keluar sebagai pemenang. Untuk bisa memainkan permainan ini tidak memerlukan lapangan yang begitu luas. Adapun lapangan kasti berbentuk persegi panjang dengan ukuran 30 x 60 meter. Ukuran ini bisa dikondisikan dengan lapangan yang ada. Pada lapangan ini disediakan ruang pemukul dengan ukuran 15 x 5 meter dan di bagi menjadi 3 ruangan bujur sangkar yang masing-masing panjangnya 5 meter. Kemudian sediakan juga tiang pertolongan dan tiang bebas yang ditancapkan di tengahtengah lingkaran dengan diameter 1 meter. Dari tiang pertolongan ke garis pemukul dan garis samping berjarak 5 meter. Tiang bebas sendiri ada 2 buah yang terletak masing-masing berjarak 10 meter dari garis samping dan 5 meter dari garis belakang. Tiang-tiang tersebut minimal memiliki tinggi 1,5 meter dari permukaan tanah dan mudah dibedakan dengan tiang pembatas lapangan. Pada permainan kasti alat-alat yang digunakan yaitu alat pemukul dan bola kasti. Alat pemukul terbuat dari kayu dengan panjang 50-60 sentimeter. Penampangnya berbentuk oval atau bulat telur dengan lebar penampang tidak lebih dari 5 sentimeter dan memiliki ketebalan 3 sentimeter. Bola kasti terbuat dari karet atau kulit dengan ukuran lingkaran 19-20 sentimeter dan memiliki berat 70-80 gram. Kasti adalah salah satu permainan bola kecil. Di Sekolah Dasar permainan kasti mengutamakan kegembiraan dan ketangkasan. Aturan dan cara bermain diajarkan secara umum. Kasti merupakan sejenis olahraga bola kecil . Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk
3
menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga softball atau baseball. Disamping itu juga Kasti adalah salah satu permainan bola kecil. Di Sekolah Dasar permainan kasti mengutamakan kegembiraan dan ketangkasan. Aturan dan cara bermain diajarkan secara umum. 2.1.1.1 Sarana dan Prasarana dalam Permainan Kasti A. Lapangan Kasti Dua Tiang Hinggap Lapangan permainan kasti berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran luasnya adalah lebih kurang panjang 60 meter dan lebar 30 meter(tidak mutlak). Lima meter dari panjang lapangan dipergunakan untuk ruangan tempat penjaga belakang, tempat pemukul, tempat pelambung, dan tempat pemain pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang penyelamat yang diletakkan dengan jarak 5 meter dari garis pemukul dan 5 meter dari garis samping. Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-masing diletakan berjarak 10 meter dari tiang lainnya, 10 meter dari garis belakang dan juga 5 meter dari garis samping ruang bebas. (http://gege17.blogspot.com/2012/09/02/permainan-kasti.html ).
4
B. Permainan Kasti Dengan Dua Tiang Hinggap Permainan ini juga terdiri dari lapangan yang panjangnya hanya 40 meter kali 20 meter, permainan terdiri dari dua regu pelempar dan penjaga. Pelempar pertama memulai permainan dengan melemparkan bola dari dalam ruangan lempar dan berusaha melemparkan bola sejauh mungkin dalam daerah lemparan dan tidak keluar dari lapangan, maka lemparan dianggap betul. Setelah melemparkan bola ia dapat lari ke tiang 2 bila ia sanggup, tetapi dapat pada tiang 1 sebagai penyelamat. Bila ia lari ke tiang 2 sebelum sampai ke tiang tersebut ia dilempar oleh regu penjaga dan tidak kena maka ia boleh kembali masuk ke ruang bebas dan ia memperoleh nilai 2 kalau itu hasil lemparannya sendiri dan nilai 1 bila dengan lemparan temannya. Tetapi bila ia kena maka terjadi penggantian permainan tidak bebas, penjaga lapangan dapat nilai satu bila ia berhasil menangkap bola lemparan dari pelempar. Pemain akan diganti dengan tidak bebas, kalu regu pelempar kena lemparan yang sah oleh salah seorang regu lapangan. Permainan kasti yang juga dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 12 orang setiap regu. C. Perlengkapan Permainan ini dilengkapi dengan kayu pemukul yaitu kayu, yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 - 60 cm dengan garis menengah 3,5 - 5 cm. Sedangkan pemegang 15 - 20 cm dengan tebal 3 - 4 cm. Disamping itu juga bola untuk permainan kasti sudah dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 - 21 cm dan beratnya 70 - 80 gram.
5
Bendera disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda tengah lapangan. Untuk tiang hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera yang ditanamkan sedemikian rupa sehingga tidak mudah tercabut sewaktu pelari memegangnya. 1. lapangan Ukuran lapangan adalah empat persegi panjang dan kalu memungkinkan adalah 30 kali 60 meter. Lapangan yang tidak cukup dapat juga dilaksanakan dengan bola kasti sederhana. Pada setiap sudut lapangan diberi bendera termasuk pada tiang hinggapnya. 5 kali 30 meter dari lapangan separohnya diambil untuk ruang bebas sedangkan selebihnya adalah ruang pukul yang disiapkan 5 kali 15 meter yang dibagi tiga dengan batas bujur sangkar 5 meter ditempatkan pemukul bebas dalam ruangnya, sedangkan pelambung berdiri pada petak 1 kali 1 meter dalam ruangan pada seberang pemukul, ini dapat berubah apabila ada pemukul yang kidal, sedangkan selebihnya adalah lapangan untuk penjaga yang didalamnya ada tiang pertolongan dengan jari-jari 1 meter terletak 5 meter dari garis samping dan garis pemukul. Disamping itu juga ada tiang bebas sebanyak dua buah yang ditempatkan pada jarak 10 meter dari garis samping dan 5 meter dari garis belakang. 2. Kayu pemukul Kayu pemukul adalah kayu,yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 – 60 cm dengan garis menengah3,5 – 5 cm. Sedangkan pemegangnya 15 – 20 cm dengan tebalnya 3,5 – 4 cm.
6
3. Bola Bola untuk permainan kasti sudah dibuatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 – 21 cm, dan beratnya 70 – 80 gram. 4.
Lama permainan Permainan dilakukan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit (dapat disesuaikan).
5. Pemain Pemain terdiri dari dua regu yang dipimpin oleh seorang ketua dan masing-masing 12 orang dan 3 pemain cadangan, semuanya pemain mempunyai nomor dada yang jelas. 6. Regu pemukul Setelah menentukan dengan undian regu pemukul dan regu lapangan, maka regu pemukul berada dalam ruangan bebas. 7.
Regu lapangan Regu lapangan berada bebas dalam lapangan, kecuali : pelambung yang
berada dalam tempat pelambung, penjaga belakang berada pada petak atau ruangannya, tidak berada pada jalan tiang pertolongan. 8. Pelambung bola Pelambung bertugas melambungkan bola pada pelambung sesuai dengan permintaan. 9. Lambungan betul Lambungan betul bila: bola dekat pada pemukul dengan ketinggian antara lutut dan kepala, disamping sesuai dengan permintaan pemukul.
7
10. Lambungan salah Ini terjadi bila:Tidak sesuai yang disampaikan di atas, Terlalu jauh dari badan, Pemberian bola terlalu keras, Bolanya diputar. Pemukul dapat menolak atau tidak memukul lambungan salah. 11. Jumlah pukulan Setiap regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Kecuali pembebasan dapat memukul 3 kali sebab semua temannya berada pada tiang hinggap. Disebut juga bembebas. 12. Giliran pemukul Pemukul pertama adalah nomor terendah begitu juga mulai setelah istirahat. Sedangkan untuk memulai pada giliran setelah regu lapangan menjadi regu pemukul yang berhak memulai adlah lanjutan dari sebelum menjadi regu lapangan. 13. Pukulan betul atau salah Pukulan dikatakan betul bola dipukul melewati garis pukul dan menyentuh tanah pada lapangan. Atau tidak keluar dari garis salah atau lapangan. Kayu pemukul diletakan dalam daerah petak pemukul dengan baik. Pelari boleh langsung lari pada tiang bebas dan kalau mungkin kembali lagi dengan mendapat nilai dua. Yang tidak sesuai dengan yang dikatakan sebelum ini adalah pemukul yang salah. Pelari tidak diperbolehkan lari ke iang bebas, tetapi ia harus berhenti di tiang pertolongan sampai salah seorang temannya memukul bola. 14. Melanjutkan lari
8
Pelari yang dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan larinya bila ada giliran pukulan dari temennya. Ia boleh terus lari pada tempat yang dituju. 15. Bola mati Bola dikatakan mati apabila: Bola sudah pada tangan pelambung, Pukulan salah, Bola hilang, Terjadi pertukaran bebas. 16. Bola dalam permainan Bola dalam permainan bila: sehabis memukul, sesudah pukulan luncas atau salah lalu bola dimainkan oleh regu lapangan, ada tanda dari wasit. 17. Bola hilang Bola hilang kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola jauh ke daerah penonton, dan peluit wasit menentukannya. 18. Melempar Lemparan dianggap sah bila bola dilemparkan dari sembarang tempat dan bolanya lepas dari tangan pelempar sehingga mengenai pelari. 19. Bertukar tempat bebas tidak bebas Apabila regu pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul langsung menjadi regu lapangan, dengan segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan dirinya ke ruang atau tiang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran ini juga bisa terjadi bila regu pemukulmemegang bola walaupun pada saat menerima bola yang akan dipukul. Begitu juga halnya bila pemain lapangan sudah masuk lebih dulu ke dalam ruangan bebas sebelum
9
temanya melempar(lemparannya tidak sah), atau regu pemukul lebih dulu ke luar sebelum temannya akan dilempar. 20. Pertukaran bebas Pertukaran bebas terjadi bila: Regu lapangan memiliki 3 bola tangkap dalam satu babak, Pukulan pembebas tidak berhasil dan dibakar oleh regu lapangan, Pemukul keluar ruang bebas tidak untuk memukul, Kayu pemukul lepas, Pelari yang tidak menyentuh tiang bebas sudah masuk kembali ke ruang bebas. 2.1.1.2 Teknik dan taktik permainan kasti Adapun teknik perorangan dalam permainan kasti ini secara umum adalah sama halnya seperti permainan bola bakar, teknik ketrampilan dasar yang perlu dipelajari di antaranya, Teknik jalan dan lari, Teknik melempar, Teknik menangkap, Teknik melambungkan, Teknik memukul, Teknik mengelak. 1. Penguasaan taktik individu Dalam
ketrampilan
individu
semuanya
permainan
kecil
yang
mempergunakan bola kecil dapat dikatakan sama atau hampir sama, hanya saja dalam permainan kasti dengan dua tiang hinggap adalah dasar permainan untuk mempergunakan taktik bermain bagi individu dalam memulai permainan, tetapi taktik ini juga sangat berhubungan dengan ketrampilan dasar yang betul-betul sudah dikuasainya, dan bila teknik yang sudah dikuasai dengan baik maka akan menimbulkan kepercayaan pada dirinya dalam melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana ia akan menghindari lemparan dari regu lapangan yaitu dengan
10
gerakan membungkuk, melompat ataupun meliuk dan sebagainya sehingga sulit untuk dilempar. Teknik dan taktik dalam permainan kasti ini yang utama bagi regu pemukul diantaranya adalah; regu pemukul dengan sendirinya sudah menguasai teknik memukul yang baik sehingga ia dapat mengaarahkan bolanya kemanapun yang ia suka,yaitu dengan membentuk posisi kakinya dan mengarahkan bahu ketempat sasaran yang akan dituju. Mungkin bola akan dipukul kuat, pelan, dan mungkin hanya menyentuhkan pemukulnya sajapada bola dan kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari yang baik, apakah ia akan berlari berbelokbelok atau membungkuk atau juga melompat. 2. Taktik regu lapangan Taktik bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap dengan baik sehingga dapat menghasilkan satu nilai. Disamping teknik menangkap bola yang datang padanya sebagai kiriman dari temannya untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang berlari. Bagi mereka yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia akan mengirim bola pada temannya, dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi usaha regu penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul dapat dilempar atau seluruh bola yang dipukulnya dapat ditangkap, dan dapat melempar regu pemukul. 2.1.2
Hakikat Melempar Bola Melambung Asep (2006: 4) menjelaskan bahwa melempar bola melambung merupakan
teknik untuk mengirim bola operan kepada teman yang agak jauh. Selain itu, lemparan iini digunakan juga oleh pelambung.pelambung memberikan bola
11
melambung sesuai dengan permintaan si pemukul. Posisi lambungan yang benar di antara pusar dan dada si pelempar. Sukriso (2006: 56) mengemukakan cara melempar bola melambung dalam permainan kasti. Cara melakukannya adalah sebagai berikut: 1). Bola dipegang dengan tangan kanan, 2). Pandangan ditujukan pada arah sasaran lemparan, 3). Sikap badan sedikit condong kedepan, 4). Ayunkan bola dari belakang menuju kedepan atas sehingga bola lepas dan melambung jauh, 5). Lakukan berapa kali berpasangan dengan temanmu. Lemparan bola dari arah atas biasanya digunakan dari jarak yang jauh dari pemuykul atau pemain yang berlari, langkah-langkah melempar bola ke pada pemukul antara lain: 1). Berdiri dalam sikap siap melempar, 2). Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari, ketiga jari-jari berada pada belakang bola, ibu jari dan jari kelingking berada di samping bola, 3). Tariklah tangan kebelakang bersama dengan gerakan memutar kesamping dan langkahkan kaki kiri kedepan. 4). Badan condong kebelakang lalu ayunkan tangan yang memegang bola dari belakang
dan
lemparkan
dengan
kaki
kanan
ikut
maju.
(http://www.eocommunity.com/showthread.2012/09/02php?tid=5872). Agar dapat bermain kasti dengan baik kita dituntut menguasai teknik dasar bermain kasti. Salah satunya adalah teknik melempar. Teknik Melempar Bola dalam permianan kasti terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut: 1). Melempar bola menyusur tanah. Cara melakukan gerakan tersebut yaitu, Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, Posisi badan membungkuk, Ayunan lengan belakang ke depan melalui bawah, Bola dilempar menyusur tanah
12
ke sasaran. 2). Melempar bola mendatar. Cara melakukannya adalah bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh, badan condong ke belakang, ayunan lengan dari bawah ke atas, dan Bola dilempar mendatar setinggi dada ke arah sasaran. 3). Melempar Bola Melambung. Cara melakukannya yaitu Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh, Badan condong ke belakang, ayunan lengan dari bawah ke atas, Melempar dengan tangan terkuat. Apabila melempar dengan tangan kanan, maka kaki kiri berada di depan, begitu sebaliknya, Bola dilempar melambung diikuti gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki kebelakang ke depan, Pandangan mata ke arah sasaran lemparan. 4). Melempar bola memantul tanah. Cara melakukannya: Posisi kaki ditekuk dan badan condong ke depan, Ayunan lengan ke arah depan bawah, Bola dilempar memantul tanah ke sasaran. (http://gege17.blogspot.com/2012/09/ 02/ permainan-kasti.html). 2.1.3
Hakekat Metode Pembelajaran Berpasangan Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam
13
pelaksanaan. (http://candrawesly.blogspot.com/2012/09/2pengertian-dan-definisimetode-menurut.html). Metode adalah cara yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikhendaki. (http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertianmetode.html 2012/09/02) Pada hakikatnya metode berpasasngan merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana siswa agar bisa menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu dengan bekerja berpasang-pasangan untuk saling membantu satu sama lain dengan didorong bantuan dari guru berupa bimbingan dalam memeplajari materi pelajaran. Dalam kelas siswa diharapkan saling berdiskusi untuk sharing pengetahuan dan keterampilan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Lie (2005: 56) menjelaskan bahwa metode berpasangan adalah suatu struktur kegiatan pembelajaran bergotong royong dengan menetukan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan orang lain. Pada hakikatnya pembelajran berpasangan bukanlah sebuah metode seperti metode-metode pembelajaran yang sudah baku dirumuskan oleh para ahli, namun pembelajaran berpasangan ini merujuk kepada sebuah pengelolaan kelas dengan menggunakan model berpasangan dalam belajar suatu teknik dasar dalam suatu cabang olahraga. Proses pembelajaran memerlukan keterlibatan guru dan siswa untuk saling berinteraksi dengan maksud agar tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran dapat tercapai. Upaya yang harus dilakukan dengan melaksanakan apa yang menjadi tugas utama guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
14
Dalam metode berpasangan diharapkan para siswa dapat bergotong royong saling membantu, saling mendiskusi, dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dan pemahaman masing-masing. Selanjutnya Lie (2007:31) merumuskan lima unsur model pembrelajaran gotong royong yaitu: 1). Saling ketergantungan, 2). Tanggung jawab perseorangan, 3). Tatap muka, 4). Komunikasi antar anggota, 5). Evaluasi proses kelompok. Disamping itu juga Lie (2007:56) menguraikan beberapa kelebihan dan kekurangan dari kelompok berpasangan. Kelebihan tersebut antara lain; 1). Meningkatkan partisipasi, 2). Cocok untuk masing-masing anggota kelompok, 3). Interaksi lebih mudah, 4). Lebih mudah dan cepat membentuknya. Adapun kekurangannhya adalah sebagai berikut: 1). Banyak kelompok yang melapor dan perlu monitor, 2). Lebih sedikit ide yang muncul jika ada perselisihan dan tidak ada penengah. Ratumanan
(2002
dalam
http:anwar
hollil
blogspot.com/2012/09)
menyatakan bahwa bimbingan guru yang dimaksud adalah memberikan bantuan agar siswa dapat memahami tujuan kegiatan yang dilakukan berupa arah tentang arah prosedur kerja yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan konsep teori diatas, jadi metode berpasangan adalah metode atau cara yang melibatkan siswa secara aktif dalam melaksanakan suatu kegiatan atau pembelajaran sehingga nantinya siswa mampu atau dapat bergotong royong, berdiskusi, saling membantu satu sama lain dalam hal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang baik yaitu meningkatkan keterampilan dan ilmu pengetahuan.
15
2.1.4 Pelaksanaan Lempar Tangkap dengan Metode bepasangan Kurnadi ( 2010: 5) menjelaskan melepar bola adalah teknik yang harus dikuasai daalam permainan kasti. Terutama bagi regu regu penjaga agar bisa melempar kebagian tubuh regu pemukul dengan tepat. Melempar bola dilakukan dengan cara melempar bola kebawah, mendatar, dan melambung. Selanjutnya teknik dasar lain yang harus dikuasai ketika bermain kasti adalah cara menagkap bola. kemampuan ini bermanfaat sekali saat pemain menjadi regu penjaga agar dapat menangkap bola dengan baik. Kurniadi (2010: 71) menjelaskan cara melakukan melempar tangkap. 1). Melempar bola melambung. Cara melakukannya adalah sebagai berikut: a). Pegang bola Kasti dengan tangan kanan, b). Pandangan diarahkan kesasaran lemparan, c). Condongkan badan sedikit kebelakang, kemudian lemparkan bola keatas hingga bola melambung. d). Ulangilah latihan tersebut beberapa kali dan lakukan secara barpasangan dengan temanmu. 2). Melempar bola mendatar. Cara melakukannya adalah sebagai beriki:a). Peganglah bola kasti dengan tangan kana, b). Pandangan diarahkan kesasaran lemparan, c) posisi badan tegak, kemudian lemparakn bola kearah mendatar,
d) ulangi latihan ini beberapa kali dan
dilakukan berpasangan dengan temanmu. 3). Melempar bolake bawah. Cara melakukannya adalah sebagai berikut: a). Pegang bola kasti dengan tangan kanan, b). Pandangan diarahkan kesasaran lemparan, c). Posisi badan tegak, keemudian lemparkan bola ke bawah, d). Ulangi
latihan ini beberapa kali dan lakukan
berpasangan dengan temanmu. 4). Menangkap bola. yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola adalah arah datangnya bola. cara menangkap bola pun ada
16
tiga yaitu: a). menangkap bola melambung, 2). Menangkap bola mendatar, 3). Menagkap bola kearah bawah. Selanjutnya Aminarni (2009: 60) juga menjelaskan tentang teknik yang dibutuhkan dalam permainan bola kasti yaitu teknik melempar dan menagkap bola. 1). Melempar bola melambung. cara melakukannya adalah sebagai berikut: a). Bola dipegang dengan tangan kanan, b). Pandangan ditujukan pada arah sasaran lemparan, c). Sikap badan sedikit condong kedepan, d). Ayunkan bola dari belakang menuju kedepan atas sehingga bola lepas dan melambung jauh, e). Lakukan berapa kali berpasangan dengan temanmu. 2). Melempar bola mendatar atau lurus. Cara melakukannya adalah sebagai berikut: a). pandangan mengahadap kearah sasaran lemparan, b). Bola dipeegang dengan tangan kana, c). Kedua kaki dibuka silang kedepan dan lutut agak ditekuk, d). Langkahkan kaki satu langkah, lalu lempar bola lurus kearah depan, e). Lakukan berulang-ulang berpasangan dengan temanmu. 3). Melempar bola rendah. Cara melakukannya yaitu: a). langkahkan satu kaki ke depan, b). Ayunkan bola dari atas menuju depan bawah hingga meluncur setinggi lutut penerima, c). Pandangan selalu menuju pada bola, d). Lakukan berulang-ulang dengan pasanganmu. 5). Menagkap bola. untuk dapat menagkap bola yang harus diperhatikan adalah arahnya bola. adapun cara menangkap bola adalah sebagai berikut: a). menangkap bola datar, b). Menangkap bola melengkung, c). Menangkap bola rata tanah, d). Menagkap bola lurus rata dada.
17
2.2 Hipotesis Tindakan Adapun yang menjadi hipotesis tindakan pada penelitian tindakan kelas ini dapat diformulasikan “ jika metode pembelajaran berpasangan di terapkan, maka kemampuan dasar melempar bola melambung pada permainan kasti di kelas IV SDN 2 Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango akan meningkat”. 2.3 Indikator Kerja Dalam penelitian tindakan kelas ini, adapun yang menjadi indikator kerja keberhasilan adalah rata-rata kemampuan melempar bola melambung dari data awal 40,183% kemudian meningkat menjadi 80,2%, maka penelitian ini dianggap selesai.