1
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1
Kajian Teori
2.1.1
Hakekat Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor bergengsi dalam cabang olahraga
atletik khususnya dalam nomor lompat. Lompat jauh dilakukan dengan maksud menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan penguasaan teknik dasar sangat menunjang keberhasilan guna mendapat lompatan yang baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Mukholid (2004 : 114), “Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawah titik berat badan selama mungkin di udara yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.” Menurut Mochamad Djumidar ( 2004:65) “ lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari satu titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan. Hal ini senada dikemukakan oleh
Yosophat Sumardi (2000:13) “Lompat
adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari satu titik ke titik lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki
2
dan mendarat dengan kaki atau anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik”. Menurut Aip Syarifudin (2001:73) “Untuk dapat mencapai hasil optimal, selain sipelompat itu harus memiliki kecepatan,kekuatan,kelentukan,ketepatan dan koordinasi gerakan harus benar-benar dikuasi oleh para pelompat. Mochamad Djumidar 2004:65 menambahkan bahwa tujuan pembelajaran lompat adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik atau meningkatkan suatu kondisi yang optimal, seperti : kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelincahan dan ketangkasan. Setelah siswa memiliki kemampuan fisik atau kondisi yang prima, diharapkan mereka akan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang tinggi, diharapkan mereka akan mempunyai kemampuan menangkal penyakit pada tubuhnya. Disamping pengaruh pada fisik, lompat juga akan mempengaruhi mental secara umum, seperti: memiliki rasa percaya diri, keberanian, disiplin yang tinggi dan rasa kebersamaan. Dari pendapat di atas, maka diharapkan pelompat atau siswa SDN No.12 Kota Barat Kota Gorontalo benar-benar dapat menguasai gerak dasar lompat jauh : (a) Awalan atau ancang-ancang. (b) Tolakan atau tumpuan. (c) Saat melayang (d) Saat mendarat a.
Awalan ( ancang-ancang) Awalan merupakan tahap pertama dalam lompat jauh. Tujuan awalan adalah
untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal pada saat akan melompat dan membawa pelompat pada posisi optimal untuk tolakan. Awalan lompat jauh harus dilakukan dengan harmonis, lancar dan dengan kecepatan yang tinggi, tanpa
3
gangguan langkah agar dorongan diperoleh ketepatan bertumpu pada balok tumpuan.
Menurut
Aip
Syarifuddin
(1992:91)
bahwa,
“Untuk
menjaga
kemungkinan pada waktu melakukan awalan itu tidak cocok, atau ketidaktepatan antara awalan dan tolakan biasanya pelompat membuat dua buah tanda antara permulaan akan memulai melakukan awalan dengan balok tumpu”. Menurut Munasifah (2008:12) menyatakan jarak awalan tergantung pada tiap-tiap pelompat (sekitar 30-40 meter). Jarak awalan harus cukup jauh dan lari cepat untuk mendapatkan momentum yang paling besar. Kecepatan awalan dan irama langkah harus tetap. Pada saat melangkah konsentrasi tertuju pada lompatan yang setinggitingginya. Langkah terakhir agak diperpendek, supaya dapat menolak keatas dengan lebih sempurna. Sikap lari seperti pada lari jarak pendek. Jarak awalan lompat jauh tidak ada aturan khusus, namun bersipat individual tergantung dari masing-masing pelompat. Hal terpenting dalam mengambil awalan yaitu pelompat dimungkinkan memperoleh kecepatan yang maksimal. Kecepatan awalan harus sudah dicapai tiga atau empat langkah sebelum balok tumpuan. Tiga atau empat langkah terakhir sebelum menumpu tersebut dimaksudkan untuk menolak dibalok tumpuan.
1.
Gambar : 1. Awalan Lompat Jauh (Syarifudin.A : 2001 :74)
4
b. Tolakan atau tumpuan Tolakan atau tumpuan adalah perpindahan dari gerakan horizontal ke arah pertikal yang dilakukan dengan cepat. Tumpuan merupakan satu gerakan yang sangat penting untuk mendapatkan hasil lompatan. -
Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari atau ancang-ancang.
-
Tumpuan harus kuat,cepat dan aktif sambil menjaga keseimbangan badan agar tidak goyang.
-
Kecepatan gerak maju ke depan agar tidak terlambat dengan adanya tumpuan.
-
Berat badan depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumpu keujung kaki dengan tempo yang sangat cepat.
-
Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian disamping menambah keseimbangan badan.
-
Pandangan penuh kedepan mengikuti arah gerak dari suatu lompatan.
Tumpuan atau tolakan merupakan perubahan gerak datar ke gerak tegak atau ke atas yang dilakukan secara cepat. Tumpuan dilakukan dengan cara yaitu, sebelumnya sipelompat sudah mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada langkah terakhir, sehingga tubuh terangkat ke atas melayang di udara. Tolakkan dilakukan dengan menolakkan salah satu kaki untuk menumpu tanpa langkah melebihi balok tumpu untuk mendapatkan tolakan kedepan atas yang lebih besar. Jees Jarver (2009:26) menyatakan “Maksud dari take off adalah merubah gerakan lari menjadi suatu lompatan, dengan melakukan lompatan tegak lurus, sambil mempertahankan kecepatan horizontal semaksimal mungkin”. Lompatan dilakukan
5
dengan mencondongkan badan ke depan membuat sudut lebih kurang 45° dan sambil mempertahankan kecepatan saat badan dalam posisi horizontal.
Gambar : 2 Kaki tolak dan gerakan pada saat menolak Jees Jarver (2009:26)
c.
Melayang Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan diupayakan
keseimbangan terjaga, mengangkat lutut setinggi mungkin dan disusul oleh kaki tumpu kemudian saat mendarat kaki kearah depan. Salah satu usaha untuk mengatasi daya tarik bumi tersebut yaitu harus melakukan tolakan yang sekuat-kuatnya disertai dengan ayunan kaki dengan kedua tangan kearah lompatan. Semakin cepat awalan semakin kuat tolakan yang dilakukan, maka akan semakin lebih lama membawa titik berat badan melayang di udara. Dengan demikian akan dapat melompat lebih tinggi dan lebih jauh, karena kedua kecepatan itu akan mendapatkan perpaduan yang menentukan lintasan gerak dari titik berat badan tersebut. Hal yang perlu diperhatikan pada saat melayang diudara yaitu menjaga keseimbangan tubuh, sehinggah akan membantu pendaratan. Jees Jarver .(2009:28) menyatakan, “Pada fase melayang bertujuan untuk mendapatkan posisi mendarat yang paling ekonomis dan efisien”. Seperti gambar pada halaman berikut :
6
Gambar : 3 Sikap melayang di udara Jees Jarver .(2009:28) (http://www.kawandnews.com/2012/09)
d.
Mendarat Pendaratan merupakan tahap terakhir dari rangkaian gerakan lompat jauh.
Pendaratan merupakan prestasi yang dicapai dalam lompat jauh. Mendarat dengan sikap dan gerakan yang efisien merupakan kunci pokok yang yang harus dipahami oleh pelompat. Mendarat dengan sikap badan hampir duduk dan kaki lurus ke depan merupakan pendaratan yang efisien. Pada waktu mulai menyentuh pasir, pelompat memegaskan lutut dan menggeserkan pinggang ke depan, sehingga badan bagian atas menjadi agak tegak dan lengan mengayun ke depan. Menurut Munasifah (2008:16) teknik pendaratan yang benar adalah sebagai berikut : Pada saat badan akan jatuh lakukan pendaratan sebagai berikut : a)
Pada waktu akan mendarat kedua kaki akan dibawa kedepan lurus dengan mengangkat paha ke atas.
b)
Badan dibungkukkan ke depan.
c)
Kedua tangan diayun ke depan.
7
d)
Kedua tungkai bagian bawah diluruskan ke depan.
e)
Mendarat pada kedua tumit terlebih dahulu dan mengeper.
f)
Berat badan dibawa ke depan supaya tidak jatuh ke belakang.
Gambar : 4 Sikap saat mendarat (Munasifah (2008:16)
Menurut Dadan Heryana dan Gri Verianti (2010:21) setelah siswa mempelajarai gerak dasar lompat jauh maka perlu diberikan rangkaian gerakan lompat jauh mulai dari awalan sampai dengan mendarat. Latihan ini diberikan dalam bentuk perlombaan. Siswa yang paling jauh melakukan lompatan yang paling jauh dinyatakan pemenang.
2.1.2
Pengertian Strategi Strategi merupakan suatu rangkaian rencana kegiatan yang termasuk
didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model,dan teknik pembelajaran secara spesifik. Adapun beberapa pengertian tentang strategi pembelajaran menurut para ahli sebagai berikut :
8
Dick dan Carry(2005:7) Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya. Gerlach dan Ely (1990) Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya menurut J.J Hasibuddin dan Moedjiono (2002:3) strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru-murid dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran. Pengertian strategi dalam hal ini menunjuk kepada karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru – siswa didalam peristiwa pembelajaran. Selanjutnya apa yang dikemukakan oleh Sanjaya (2007:126), dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegitan) yang termasuk juga penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa didalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Artinya disini bahwa arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehinggah penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
9
Namun sebelumnya perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.
2.1.3
Permainan Lompat Melewati Rintangan Untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai menurut Garry A.Carr
(1997:141)
dilatih dengan lari melewati rintangan dan menyundul bola yang
digantung dan dikatakan Aip Syarifuddin (1992:10) untuk mendapatkan lompatan yang tinggi dapat diberi rintangan kira-kira 25 cm sampai 30 cm anak-anak melompati rintangan tersebut. Dengan demikian anak-anak dapat melompat lebih tinggi kedua kaki diangkat dan kedua lutut ditekuk. Disamping itu juga bisa dengan jalan
lain
untuk
mencapai
ketinggian
lompatan,
dapat
dibantu
dengan
menggantungkan sebuah benda,tinggi benda kira-kira tidak dapat dijangkau bila anak itu melompat.Menurut Aip Syarifudin (1992/1993 : 62) bahwa dalam membentuk gerakan-gerakan dasar melompat dapat dilakukan dengan latihan diantaranya, lompat meraih benda diatas dan lompat melewati rintangan. Selanjutnya menurut Yudha M.Saputra (2002 : 65) bahwa semua rintangan dan penghalang menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa sekolah dasar. Mereka akan teransang untuk mencoba melakukan lompatan. Latihan Lompat Melewati Rintangan Pelaksanaannya Sikap awal : Berdiri kira-kira 3.meter disisi depan rintangan, sikap badan tegak. Gerakannya : Dari sikap awal ancang-ancang (ruun up) 3 (tiga) langkah dilanjutkan dengan menolak satu kaki sebagai kaki tumpuan melompat melewati rintangan dan
10
mendarat dengan dua kaki kemudian melompat kerintangan kedua dan seterusnya. Gerakan melompat dilakukan terus dan berkesinambungan antara rintangan dengan memperhatikan ancang-ancang (run up) tiga langkah, jarak tolakkan kaki dengan rintangnan satu meter dengan ditandai garis batas tumpuan. Sikap badan pada saat melompat diatas rintangan, tangan digerakkan keatas dan paha kaki digerakkan hingga horizontal . Pendaratan : Mendarat dengan kedua kaki bersama-sama, posisi kaki renggang selebar bahu dan sedikit jongkok, kepala tegak dan kedua tangan disamping badan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.
11
2.2
Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teoritis yang telah disajikan , maka dapat diajukan
hipotesis tindakan sebagai berikut : “Dengan menggunakan strategi permainan lompat melewati rintangan , maka gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas V SDN NO 12 Kota Barat dapat meningkat “ 2.3
Indikator Kinerja Adapun yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah rata-
rata kemampuan siswa telah mencapai 75 % maka penelitian ini dinyatakan selesai