BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Suprijono : 5 : 2011 Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan ,nilai nilai, pengertian –pengertian , sikap-sikap , apersiasi,dan ketrampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa : 1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa ,baik lisan maupun tulisan. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap ransangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. 2) Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentasekan konsep dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analitis sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsipprinsip keilmuan. ketampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. 3) Strategi kognitif adalah kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4) Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5) Sikap adalah kemampuan menerima aa menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,afektif dan psikomotorik.
Domain
kognitif
adalah
knowledge
(pengetahuan
comprhension (pemahaman ,menjelaskan ,meringkas, contoh ), (menerapkan),
analysis
(menguraikan,
menentukan
ingatan), application
hubungan),synthesis
(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain efektif adalah reciving (sifat menerima), responding (memberikan respons),valuing (nilai), organization ( organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial,dan intelektual. Sementara, menurut Lingren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (Suprijono:2009:5). 2.1.2 Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. (Syaiful, 2008:210). Tujuan Metode Demonstrasi menggunakan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara
pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajarn kelas. Metode demonstrasi mempunyai beberapa kelebihan dan kelekurangan. a) Manfaat Metode Demonstrasi Manfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah : Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan . Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:211) kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi adalah sebagai berikut : b) Kelebihan metode demonstrasi Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingg hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Di samping itu, perhatian siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang lainya. Dapat membimbing siswa ke arahberpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama. Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaan yang jelas dari hasil pengamatannya. Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan
yang banyak
Beberapa persoalan
yang
menimbulkan petanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi. c) Kekurangan metode demonstrasi
Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan kadang-kadang terjadiperubahan yang tidak terkontrol. Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus, kadang-kadang alat itu susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan leh peserta didik. Tidak semua hal dapatdidemonstrasikan di kelas.
Memerlukan banyak waku
sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minimum. Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam
situasi
nyata atau
sebenarnya.
Agar
demonstrasi
mendapaptkan hasil yang baik diperlukan ketekitian dan kesabaran. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proes mengatur sesuatu, proses membuat
sesuatu,
proses
bekerjanya
sesuatu
proses
mengerjakan
atau
menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Metode demonstrasi adalah suatu cara penajian informasi dalam proses belajar mengajar dengan mempertunjukan tentang cara melakukan sesuatu disertai penjelasan secara visual dari proses dengan jelas.Teknik yang lain yang hampir sejenis dengan eksperimen ialah demonstrasi. Tetapi siswa tidak dapat melakukan hanya melihat saja apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukan, memperlihatkan suatu proses misalnya merebus air sampai mendidih 100o C, sehingga seluruh siswa
dalam kelas dapat melihat, mengamati , mendengar , mungkin meraba- raba dan merasakan proses yang dipertunjukan oleh guru tersebut. Tujuan : Demonstrasi menunjukan urutan proses yang sulit di jelaskan dengan kata kata.Demonstrasi menunjukan kepada peserta bagaimana melakukan suatu kegiatan tertentu secara benar dan tepat.Prosedur Pelaksanaan Tindak lanjut Pelaksanaan, Perencanaan persiapan Menunjukan cara kerja yang benar kepada siiswa yang benar dengan menggunakan peragaan , selanjutnya siswa harus dapat mengerjakan sesuatu yang sudah diperagakan. Untuk menghindari kesulitan demonstrasi , ada empat hal yang harus dilakukan guru ,yaitu (1) mengatakan kepada siswa bahwa pada giliran berikutnya ia juga harus melakukan ketrampilan yang ditunjukan ; (2) mengatakan pada siswa apa saja yang perlu dicatat dalam demonstrasi ; (3) mendemonstrasikan ketrampilan dan memberikan setiap langkah sebelum melakukan demonstrasi ; (4) sebelum praktik , mengingatkan langkah-langkah ketrampilan yang penting ( Joice & Weil, 1986 ) dalam buku Saiful : 215: 2008 Merill mengemukakan bahwa cara yang paling efektif untuk mengajarkan ketrampilan adalah demonstrasi. Hal ini berarti, dalam mengajarkan ketrampilan kerja, demonstrasi lebih penting dari pada ceramah.Norman (1984) menyimpulkan bahwa siswa yang secara tuntas mempraktikan apa yang telah didemonstrasikan oleh guru memiliki
siswa skor lebih tinggi secara signifikan pada tes tulisan dan
memerlukan waktu lebih pendek untuk latihan dan balikan daripada siswa yang tidak secara tuntas mempraktikan apa yang telah didemonstrasikan oleh guru. Tahap peragaan pada hakikatnya sudah merupakan tahap implementasi pembelajaran praktik. Pada tahap ini guru praktik harus mampu menyajikan peragaan yang menarik sehingga siswa memahami langkah –langkah kerja dan tahu dan apa yang harus dilakukannya. Dalam tahap peragaan ini guru praktik harus mampu memberikan contoh yang , baik dan benar , baik menyangkut langkah langkah kerja ,
cara penggunaan alat, maupun cara mengerjakan benda kerja. Secara umum, untuk mendapatkan hasil pembelajaran praktik yang optimal, tahap peragaan ini harus dilakukan dengan urutan berikut. 1) Menarik perhatian siswa 2) Memberitahukan tujuan pembelajaran praktik 3) Menjelaskan masalah yang berkaitan dengan lembar kerja 4) Meransang ingatan pada prasyarat 5) Menyajikan bahan peransang 6) Melakukan peragaan d) Langkah- langkah metode demonstrasi menurut roestiyah : 432:2009 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan 3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan 4. Menunjuk salah seorang peserta didik untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan. 5. Seluruh peserta didik memperhatikan demontrasi dan menganalisisnya. 6. Tiap peserta didik mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman peserta didik didemontrasikan. 7. Guru membuat kesimpulan 2.2 Alat Alat Optik A. Mata Mata manusia mirip dengan kamera dalam struktur dasarnya. Mata merupakan volume tertutup kedalam mana cahaya masuk melalui lensa. Diafragma,disebut selaput pelangi (sebagian berwarna dari mata anda ), menyesuaikan secara otomatis untuk mengendalikan banyaknya cahaya yang memasuki mata. Lubang pada selaput pelangi melalui mana cahaya masuk (pupil) berwarna hitam sehingga tidak ada cahaya yang dipantulkan darinya (ini merupakan
lubang), dan sangat sedikit cahaya yang dipantulkan kembali dari bagian dalam mata.retina, yang memainkan film dalam kamera ,berada pada permukaan belakang,yang lengkung.
Gambar 1. Mata Lensa mata hanya sedikit membelokan berkas cahaya, kebanyakan pembiasan dilakuakn dipermukaan dekat kornea(indeks bias =1,376), yang juga berfungsi sebagai penutup pelindung.untuk memfokuskan pada benda dekat, otot berkontraksi , menyebabkan pusat lensa menebal, dengan demikian memendekan panjang fokus sehinnga
bayangan benda – benda yang dekat dapat difokuskan pada retina,
dibelakang titik fokus. Penyetelan fokus ini disebut akomodasi. Jarak terdekat yang dapat difokuskan mata disebut titik dekat mata. Untuk orang dewasa muda
biasanya 25 cm, walaupun anak anak sering kali bisa
memfokuskan benda sedekat 10 cm.sementara orang semakin tua, kemampuan berakomodasi makin kurang dan titik titik dekat bertambah. Titik jauh adalah jarak terjauh dimana benda masih dilihat secara jelas. Untuk beberapa tujuan akan berguna jika dibicarakan mengenai mata normal (sebagai rata rata dari populasi ), yang didefinisikan sebagai mata yang memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak hingga(Giancoli:edisi lima:333). Rabun Jauh (Miopi)
Mata rabun jauh atau miopi mengacu pad mata yang hanya dapat berfokus pada benda dekat. Titik jauh tidak jauh berada pada tak hingga tetapi jarak yang lebih dekat, sehingga benda jauh tidak terlihat jelas. Hal ini biasanya disebabkan oleh bola mata yang terlalu panjang, kadang-kadang kelengkungan kornealah yang terlalu besar (Giancoli:edisi lima:335).
Gambar .2 . Kacamata Miopi Presbiopi Rabun dekat terjadi jika mata tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Hal ini dikarenakan fokus lensamata mempunyai jarak yang terlalu panjang. Akibatnyabayangan akan jatuh di belakang retina.Rabun disebut juga hipermetropi. Orang yang menderitanyaakan kesulitan melihat benda-benda yang jaraknya dekat.Benda yang terlihat oleh orang yang menderitanya akantampak buram. Rabun dekat , atau hyperopia, mengacu pada mata yang tidak dapat memfokus pada bend dekat. Walaupun benda benda jauh biasanya terlihat jelas, titik dekat agak lebih besar dari “normal” 25 cm, yang terlalu pendek atau (lebih jarang ) oleh kornea yang tidak cukup lengkung. Untuk membantu penderita rabun dekat, lensa mata perludiberi bantuan sedemikian rupa agar bayangan yang di-bentuk oleh lensa mata jatuh tepat pada retina. Merekamembutuhkan kacamata dengan lensa cembung. Perananlensa
kacamata cembung adalah agar bayangan yang tadinyajatuh di belakang retina dapat maju sehingga jatuh tepat pada retina (Giancoli:edisi lima:335). Astigmatisme Astigmatisme , biasanya disebabkan oleh kornea atau lensa yang kurang bundar sehingga benda dititik difokuskan sebagai titik garis pendek, yang mengatur bayangan. Hal ini terjadi karena kornea berbentuk sferis dengan bagian silindrisnya bertumpuk (Giancoli:edisi lima:335). B.Alat Optik Yang Lain a) Kamera Kamera adalah alat yang digunaka untuk mengambil gambar foto
Gambar 4 . kamera b) Lup Lup atau kacamata pembesar biasanya digunakan bisanya digunakan oleh tukang refarasi arloji yang melihat benda benda kecil.
Gambar.4. Lup sederhana buatan guru dari dasar botol atau bawah botol c) Miskroskop Miskroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda benda renik, misalnya bakteri, dan virus.
Gambar .5. Miskroskop di Lab SMP Negeri 2 Limboto d) Periskop Periskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda jarak jauh atau berada dalam sudut tertentu bentuknya sederhana yaitu berupa tabung yang dilengkapi dengan cermin atau prisma pada ujung ujungnya.
Gambar .6. Periskop sederhana buatan guru
e. Teropong Teleskop atau teropong adalah alat optik untuk melihat bendayang jaraknya jauh
Gambar .6. teropong 2.3 Kajian Relevan Siti Fatimah dengan judul “ Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada materi balok dan kubus “ Di SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Bulila Tahun 2010. Berdasarkan hasil penelitian untuk kelas eksperimen
yang menggunakan pendekatan metode pembelajaran demonstrasi skor minimum siswa yaitu 58 dan skor maksimum 99 dari perhitungan nilai-nilai rata-rata 78,8 sedangkan untuk kelas perbandingan kelas (control) yang tidak menggunakan pendekatan metode pembelajaran metode demonstrasi (pembeljaran konvensional), diperoleh skor minimum 44 dan skor maksimum 92, dari perhitungan diperoleh skor rata-rata 60,56 bahwa dilihat dari hasil belajar yang menggunakan
pendekatan
metode pembelajaran demonstrasi lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang tidak menggunakan
pendekatan
metode
pembelajaran
demonstrasi
(pembelajaran
konvesional ) Perbedaan antara penelitian yang akan saya lakukan dengan penelitian yang diatas dimana penlitian yang dilakukan Siti Ftimah yaitu penelitian eksperimen sedangkan penelitian yang saya lakukan yaitu penelitian tindakan kelas. 2.4 Hipotesis tindakan Berdasarkan rumusan masalah yang menjadi hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika dalam pembelajaran fisika guru menerapkan metode demonstrasi maka hasil belajar akan meningkat. 2.5 kriteria keberhasilan Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan criteria sebagai berikut : 1. Kegiatan pembelajaran guru Jika 80 % dari aspek –aspek yang diamati berkategori sangat baik atau baik maka pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di kelas dikatakan berhasil. 2. Kegiatan belajar oleh siswa Jika 80 % dari aspek –aspek yang diamati berkategori sangat baik atau baik maka pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa dikelas dikatakan berhasil.
3. Hasil belajar Jika persentase ketuntasan siswa secara klasiskal telah terdapat 80% ke atas yang mencapai KKM yaitu 75 maka kelas dikatakan tuntas.