BAB II IDENTIFIKASI DATA
A. Data AWSE Sablon 1. Sejarah dan Latar Belakang Pendirian AWSE Sablon atau singkatan dari Always Exert dalam bahasa indonesia ‘selalu mengerahkan’ mengandung makna semua konsumen akan selalu menggunakan produk-produk dari sablon tersebut. AWSE Sablon ini dibangun sejak 1 November 2013 dan beralamat di Kopa’an RT 1/16, Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. AWSE Sablon merupakan usaha yang dibangun oleh Rohmad Setiyawan Eko. Lebih akrab dipanggil Rohmad, beliau adalah mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dari sebuah Universitas Surakarta (UNSA). Awal mula usaha ini dibagun karena beliau mendapatkan tugas dari dosen dalam mata kuliah desain grafis untuk membuat merchandise kaos. Munculah ide untuk membuat sablon karena melihat prospek dari sablon yang semakin kedepan semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Rohmad memulai usaha dengan modal patungan dan bekerja sama dengan teman satu kampung bernama Ardi Prasetya sejumlah 400 ribu hasil dari menjual handphone. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli meja sablon bekas yang dipakai untuk proses pembuatan sablon. Pesanan pertama kali 30 kaos dan jaket dari sekolah SMA Muh 3 Karanganyar. Keuntungan dari hasil sablon dibelikan alat sablon seperti screen dan bahan sablon agar dapat mengerjakan pesanan dalam jumlah lebih banyak. Sambil belajar dari internet dan teman yang mempunyai usaha sablon,
3
4
AWSE Sablon perlahan mulai berkembang. Setelah berjalan beberapa bulan Ardi Prasetya memutuskan untuk keluar dari AWSE Sablon karena mendapatkan pekerjaan di perusahaan daerah Karanganyar. Berdasar tekat dan niat yang kuat, Rohmad tetap menjalankan usahanya dengan dibantu oleh adik kandung yang masih sekolah dibangku SMA. Rohmad melanjutkan AWSE Sablon dengan usaha yang keras dan pantang menyerah. Seiring berjalannya waktu, AWSE Sablon terus berkembang sampai sekarang. Pesanan dari konsumen yang terus datang dari dalam dan luar kota. Alat penunjang sablon yang sudah lengkap seperti meja sablon berukuran besar, hotgun, dan mesin press. Rohmad sekarang juga sudah memperkerjakan beberapa karyawan untuk membantunya dalam proses penyablonan. Dibantu oleh Ibu Rohmad yang bernama Ibu Sulasmi, Rohmad mampu mengelola keuangan dalam perusahaan sehingga mampu berkembang. Walaupun Rohmad masih muda tapi beliau mampu menciptakan lapangan pekerjaan didaerah sekitarnya. 2. Visi & Misi Sebagai perusahaan penyedia jasa AWSE Sablon mempunyai visi dan misi dengan harapan yang nantinya mampu diraih oleh perusahaan dalam waktu yang akan datang. Berikut visi dan misi dari AWSE Sablon : a. Visi 1) Menjadi perusahaan jasa sablon yang terbaik dalam pelayanan dan mutu 2) Menjadi wirausaha yang bermanfaat bagi orang lain
5
b. Misi 1) Memberikan pelayanan yang terbaik dibidang jasa sablon 2) Membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan memberi nilai tambah 3. Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi di AWSE Sablon :
Owner
Marketing
Karyawan
Desain Grafis
Karyawan
Karyawan
Gambar 1 : Struktur organisasi AWSE Sablon
Owner merupakan posisi tertinggi dari struktur organisasi di “AWSE Sablon”. Adapun deskripsi mengenai tugas karyawan yang ada di AWSE Sablon adalah sebagai berikut : a. Owner : merupakan pemilik langsung AWSE Sablon. Bertugas untuk memantau semua kegiatan dan kinerja para karyawan. b. Marketing : mempunyai tugas utama, yaitu menjual/menawarkan produk atau jasa dari suatu perusahaan. Dengan adanya marketing sebuah perusahaan akan mampu berkembang lebih cepat.
6
c. Desainer : mempunyai tugas untuk membuat desain kaos sesuai permintaan konsumen sebelum masuk kedalam proses penyablonan. Desainer juga bertugas mengecek file siap cetak dari konsumen. d. Karyawan : mempunyai tugas untuk melakukan proses pembuatan sablon. Dari proses penyablonan sampai proses packaging pesanan dari konsumen. 4. Sarana & Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses usaha. a. Sarana 1) Meja tamu Sebagai tempat untuk berbicara dengan klien mengenai sablon yang akan dipesan.
Gambar 2.1 : Meja Tamu Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
2) Sepeda Motor Sebagai alat transportasi seperti mengantarkan hasil sablon kepada klien dan membeli bahan pembuatan sablon.
7
Gambar 2.2 : Sepeda Motor Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
3) Meja Sablon Digunakan sebagai alat pencetakan sablon, dengan ini proses sablon akan lebih cepat.
Gambar 2.3 : Meja sablon Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
4) Rak Bahan Sablon Digunakan untuk menyimpan bahan sablon seperti rubber, plastisol, dan pewarna.
8
Gambar 2.4 : Rak bahan sablon Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
5) Mesin Hot Press Digunakan sebagai alat penyempurna kaos yang telah disablon. Sablon yang dihasilkan setelah proses ini menjadi rata dan rapi.
Gambar 2.5 : Mesin press Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
6) Mesin Pemotong Kain Digunakan untuk memotong kain sesuai dengan pola dari ukuran yang akan dibuat, sehingga mempermudah proses penyablonan dan penjahitan.
9
Gambar 2.6 : Mesin Pemotong kain Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
7) Hot air gun Digunakan untuk mengeringkan sablon.
Gambar 2.7 : Hot air gun Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
8) Hairdryer Sebagai alat penunjang di perlukan untuk membantu mempercepat pengeringan lapisan afdruk pada proses pembuatan klise.
10
Gambar 2.8 : Hairdryer Sumbeer : Dokumentasi AWSE Sabblon
9) Cetakan C sablon ( Screen ) Alat A untuk mencetak m gam mbar pada beenda yang akkan disablonn.
Gambar 2.9 9 : Screen Sumbeer : Dokumentasi AWSE Sabblon
10) Rakel R Merupakkan alat baantu untuk menerapkaan cat sabblon yang digunakan d paada screen.
11
Gambar 2.10 : Rakel Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
11) Printer Digunakan untuk mencetak sample desain kaos
Gambar 2.11 : Printer Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
12) Lemari Digunakan untuk menyimpan kaos yang telah disablon
12
Gambar 2.12 : Lemari Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
b. Prasarana 1) Ruang Tamu 2) Ruang Sablon 5. Produk yang Dihasilkan a. Varian Sablon 1) Rubber
Gambar 3.1 : Rubber Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
Ini adalah jenis sablon yang paling sering digunakan. Bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang
13
dan menutupi rajutan kain sepenuhnya. Kelebihan jenis sablon ini adalah sangat awet, bisa disetrika. 2) Plastisol
Gambar 3.2 : Plastisol Sumber : www.google.com
Cat berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil dengan hasil prima. Tetapi butuh waktu
yang lama
bila
menggunakan cat
mengeringkannya dibutuhkan sinar matahari. 3) Polyflex
Gambar 3.3: Polyflex Sumber : www.google.com
ini karena untuk
14
Polyflex adalah teknik sablon yang mengunakan mesin cutting dan mesin hot press. hasil dari pengerjaan sablon polyflex memiliki hasil yang presisi dan sangat rapi. b. Harga Jual Tabel 1 : Harga sablon
Jenis Sablon Bahan Kaos Rubber
Plastisol
Polyflex
Cotton Combed
Rp. 50.000,-
Rp. 60.000,-
-
Cotton Kardet
Rp. 45.000,-
Rp. 55.000,-
-
Teteron Cotton
Rp. 30.000,-
-
-
Dry fit
Rp. 60.000,-
-
Rp. 90.000,-
Poliester
Rp. 20.000,-
-
-
c. Alat dan Bahan Kaos Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam teknik cetak sablon adalah sebagai berikut. 1) Alat Proses pembuatan sablon adapun alat-alat yang digunakan sebagai berikut: a) Screen atau kain gasa adalah alat untuk mencetak gambar pada benda yang akan disablon.
15
b) Rakel merupakan alat bantu untuk menerapkan cat sablon yang digunakan pada screen. Rakel ini umumnya di buat dengan bahan sintetik seperti Polyrethane atau Polyviyl. c) Penyemprot air ini diperlukan untuk membersihkan model gambar atau film pada screen yang telah di afdruk. d) Meja digunakan sebagai alas atau dasar dari benda yang akan disablon. e) Hairdryer sebagai alat penunjang di perlukan untuk membantu mempercepat pengeringan lapisan afdruk pada proses pembuatan klise. f) Hotgun digunakan untuk mengeringkan kaos yang yang sudah disablon. g) Mesin Hot Press digunakan sebagai alat penyempurna kaos yang telah disablon. Sablon yang dihasilkan setelah proses ini menjadi rata dan rapi. h) Mesin pemotong kain digunakan untuk memotong kain sebelum disablon sesuai dengan pola jahit. 2) Bahan – Bahan Kaos a) Cotton combed Bahan katun combed terbuat dari serat kapas alami. Bahan combed berkarakteristik memiliki tekstur yang halus, dingin, nyaman, dan menyerap keringat, sehingga sangat nyaman dan cocok dipakai di Negara tropis seperti Indonesia. Kain combed
16
memiliki serat benang yang lebih halus dan rata sehingga penampilannya akan menjadi lebih halus , rata dan rapi. Ada beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran. AWSE Sablon menyediakan 3 varian combed, Ada combed 20s, 24s, 30s. Hal yang membedakan adalah ketebalan kain combed. Kain 20s memiliki ketebalan yang paling tebal, sedangkan combed 30s memiliki ketebalan yang paling tipis. Kain combed 20s merupakan kain yang paling banyak dipakai dan menjadi favorit kaos distro karena selain kenyamanan ketika digunakan, harganya juga tidak mahal. b) Cotton Carded Dibandingkan dengan kain combed, kain cotton cardet memiliki serat benang yang kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. Harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, sehingga bahan cotton cardet sering digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah. c) Polyester ( PE ) Merupakan bahan serat sintetis yang terbuat dari bahan sampingan minyak bumi yang kemudian diproses menjadi bahan berupa serat fiberpoly. Dibandingkan katun, kain jenis ini lebih tipis, agak kasar, dan tidak bisa menyerap keringat sehingga sangat panas ketika dipakai.
17
d) Teteron Cotton ( TC ) Jenis bahan ini merupakan campuran dari 35% cotton combed dan 65% polyester. TC ini seperti PE, terasa panas ketika memakainya karena kurang bisa menyerap keringat. Namun kelebihannya bahan ini lebih tahan kusut, dan tidak mudah melar meski sudah lama dipakai. e) Dry Fit Merupakan campuran dari bahan polyester, spandex, dan nilon. Bahan dry fit memiliki sifat lentur dan padat. Kebanyakan bahan ini digunakan untuk olahraga seperti lari jarak jauh, sepak bola, futsal, dan lain-lain d. Proses Pembuatan Sablon Berikut adalah langkah-langkah pembuatan sablon : 1) Pembuatan Desain Desain merupakan hal yang sangat penting. Bagus tidaknya kualitas hasil cetakan sangat dipengaruhi atau bahkan tergantung kepada kualitas gambar/desain yang dibuat. Pengerjaan desain berbasis vektor dilakukan dengan bantuan program grafis, misalnya Corel Draw atau Adobe Illustrator. 2) Pembuatan Film (pisah warna) Setiap warna dari desain akan dicetak dengan warna hitam masingmasing pada lembar transparan yang disebut film. Misalnya bila sebuah gambar logo dengan warna merah dan biru. Cara memisahkan
18
kedua warna tersebut dengan mengubah warna merah menjadi hitam, kemudian print out. Dan mengubah warna biru menjadi hitam, kemudian melakukan print out lagi. Secara umum dikenal dengan sebutan separasi (pisah warna). 3) Pelapisan Emulsi pada screen Proses pembuatan ini melapisi secara merata pada seluruh permukaan kain kasa dengan bahan photo emulsion. Photo emulsion ini sensitif terhadap cahaya khususnya cahaya ultra violet, karenanya pengerjaan pelapisan ini dilakukan di ruang bercahaya sedikit. Proses emulsi bisa menggunakan lampu berwarna kuning untuk pencahayaan, yang tidak memancarkan sinar uv yang dapat merusak emulsi. Untuk proses pelapisan bahan emulsi, dibutuhkan alat khusus semacam scoop yang memang diperuntukkan bagi proses ini, tetapi kalau tidak ada juga bisa menggunakan rakel atau alat lain yang memiliki permukaan rata dan halus. Emulsi dilapisi pada permukaan luar screen secara merata, kemudian balikkan screen dan lapisi juga permukaan bagian dalam sehingga memiliki lapisan emulsi yang cukup sesuai dengan ketebalan hasil cetakan yang diinginkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan angin ataupun pengering seperti hairdryer dengan panas yang cukup.
19
4) Proses Afdruk (Pengembangan screen) Apabila
lapisan
emulsi
sudah
kering,
segera
melakukan
penyinaran. Cahaya yang bagus untuk proses ini bisa dengan bantuan matahari atau peralatan penyinaran yang biasanya berupa kotak yang bagian atasnya kaca bening dan lampu tembak khusus di dalamnya. Menempatkan film pada posisi yang sesuai dengan penempatan gambar pada media cetak. Ini bisa dilakukan dengan memberi tanda register pada screen dengan pensil atau pena yang disesuaikan dengan tanda register pada film. Film harus ditempatkan dalam posisi permukaan terbalik, sehingga tulisan yang menghadap tidak terbaca atau istilahnya di mirror. Film dan permukaan screen direkatkan dengan bantuan isolatif bening. Lamanya waktu penyinaran bergantung pada bahan emulsi, tingkat kerapatan screen dan sumber cahaya yang digunakan. Seringkali kegagalan atau masalah ditemui pada tahap ini, tetapi umumnya waktu penyinaran normal berkisar antara 3 hingga 5 menit. Penyinaran selesai, permukaan bagian luar dan dalam screen disemprot dengan air. Sambil melakukan penyemprotan, akan terlihat pola-pola yang terbentuk di atas screen. Lapisan emulsi yang rontok saat disemprot akan membentuk gambar sesuai dengan gambar film yang digunakan pada proses penyinaran, sementara bagian screen yang lain akan tetap terlapisi dengan emulsi. Area screen yang emulsi
20
nya rontok inilah yang nantinya akan tertembus oleh tinta sehingga membentuk gambar sesuai dengan film. 5) Proses Penyablonan Persiapan dalam proses penyablonan adalah pemasangan screen pada media, seteah screen terpasang dengan tepat barulah mulai dengan proses pemulasan cat, dalam proses pewarnaan diusahakan untuk mendahulukan warna terang yang berlajut ke warna gelap, setelah cat dipulaskan secara merata dengan rakel screen kemudian diangkat dan hasilnya dikeringkan sebelum melajutkan kewarna lainya. e. Keungulan/Keunikan Produk Beberapa keunggulan dari AWSE Sablon sebagai berikut : 1) Harga yang ditawarkan murah dengan kualitas baik 2) Pengerjaan menggunakan meja rel sablon, sehingga proses pengerjaan lebih cepat 3) Proses pengerjaan tepat waktu 6. Konsumen AWSE Sablon a) Komunitas 1) Komunitas Motor Classic ( Kaos, Hem ) 2) Komunitas Anjing ( Kaos ) 3) Komunitas Band ( Kaos ) 4) Komunitas Pencinta Alam ( Kaos ) 5) Dan lain-lain
21
b) Seko olahan 1) SM MP NEGER RI 2 KEBAK K KRAMAT ( Kaos Olahhraga ) 2) SM MA MUH 3 KARANGA ANYAR ( Kaos K Study T Tour ) 3) Dan lain-lain c) Reseller d) Pergu uruan Tingggi 1) UNISRI ( Kaoos Ospek ) 2) UNIVERSITA AS SAHID ( Kaos Event ) 3) UNIVERSITA AS ISLAM N NEGERI ( Kaos K Ospek ) 4) Dan lain-lain 7 Kegiatann Promosi yaang sudah diilakukan 7. a. Logoo Logo adaalah lambanng atau sim mbol khusus yang mewakili suatu perussahaan atau organisasi. Sebuah logo o bisa beruppa nama, lam mbang atau elem men grafis laiin yang ditam mpilkan secara visual. S Sebuah logo diciptakan sebag gai identitass agar unikk dan mudaah dibedakaan dengan perusahaan p komppetitor/pesaiing.
Gambar 4.1: Logo Sumber : AWSE E Sablon
22
b. Neon box Neon box adalah media yang digunakan untuk berpromosi atau mengenalkan suatu produk seseorang kepada masyarakat luas. Sebagian besar neon box didesain semenarik mungkin agar ada banyak masyarakat yang mau mengunjungi tempat usaha atau perusahaan tersebut. Selain itu, neon box juga dilengkapi dengan lampu neon sebagai penerangan agar terlihat lebih menarik jika pada malam hari.
Gambar 4.2: Neon Box Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
c. MMT MMT adalah spanduk yang terbuat dari semiplastik dan berguna untuk media promosi. Cara pemasangan untuk MMT beragam dapat digantung dengan tali, billboard / papan reklame, spanduk X-dan Yspanduk, spanduk roll dan sebagainya.
23
Gambar 4.3 : MMT Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
d. Kartu Nama Kartu nama adalah sebuah kartu yang menyampaikan informasi tentang sebuah perusahaan ataupun individu yang disampaikan hanya sebagai pengingat dalam sebuah perkenalan formal. Pada umumnya kartu nama berisi tentang nama perusahaan dan logo perusahaan dan alamat pos, nomor telepon, nomor fax dan email, situs web.
Gambar 4.4 : Kartu nama Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
e. Sosial media Facebook Saat ini facebook tidak hanya sekedar menjadi situs jejaring sosial dan pertemanan. Banyak pihak yang memanfaatkan facebook sebagai strategi bisnis baru. Bahkan, pebisnis mampu mendongkrak omzet
24
bisnisnya melalui situs ini. Banyak pengusaha kecil memanfaatkan facebook untuk memulai usahanya. Menawarkan produk ke pengguna facebook
lain
atau
dengan
menggunakan
fasilitas
membuat
group/halaman.
Gambar 4.5 : Facebook Sumber : www.facebook.com
f. Kwitansi Kwitansi adalah suatu alat bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima, lalu diserahkan kepada yang membayar dan dapat digunakan sebagai bukti transaksi.
25
Gambar 4.6 : Kwitansi Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
g. Stiker Stiker adalah media informasi visual berupa lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan.
Gambar 4.7 : Stiker Sumber : Dokumentasi AWSE Sablon
26
B. Target Market 1. Segmen Geografis Surakarta sekitarnya dan Jakarta 2. Segmen Demografi a) Umur : 16 – 40 tahun b) Jenis Kelamin : Pria dan wanita c) Status Sosial : Menengah dan atas