12
BAB II DESKRIPSI PT. RICOBANA ABADI
2.1.
Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ricobana Abadi (PT. RBA) didirikan pada tanggal 19 Februari 1981,
oleh Bapak Gatot Sugiarto. Pertama kali berdiri, PT. RBA bergerak pada bisnis rental alat – alat berat dan suplier spare part alat – alat berat. Perkembangan bisnis pertambangan yang semakin pesat pada saat itu berimbas kepada PT. RBA. Dari yang semula bergerak dalam bidang rental alat berat dan suplier sparepart alat berat meningkat menjadi perusahaan kontraktor pertambangan batubara. Tepatnya pada tahun 1985. Salah satu keberhasilan rental alat berat ini adalah keberhasilan PT. RBA merentalkan unit buldozer dan excavator nya kepada PT. Bukit Asam di Sumatera Selatan. Pada tahun – tahun berikutnya, perusahaan perusahaan besar di Indonesia banyak yang menggunakan jasa rental alat – alat berat PT. RBA, diantaranya adalah PT. Jaya Konstruksi Indonesia dan PT. Caltex Pasific Indonesia. Pada tanggal 27 Maret 1986, PT. RBA terpilih sebagai agen penjual produk – produk sparepart Kobelco International, Pte, Ltd (KISCO). Dan kepercayaan ini berlanjut sampai tahun 1998. Pada tahun 1991, PT. RBA ditunjuk juga sebagai sub kontraktor PT JO Jaya Obayashi untuk mengerjakan pembangunan PLTU Paiton. Sampai dengan saat ini, PT. RBA menjadi perussahpaan kontraktor pertambangan batubara yang berkembang di Indonesia dengan Volume produksi 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Overburden lebih dari 45 juta BCM dalam setahun. Visi PT. RBA adalah Menjadi Perusahaan Kontraktor Pertambangan Terkemuka di Indonesia yang Secara profesional memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dengan mengutamakan Keselamatan kerja dan peduli lingkungan.
2.2.
Lingkup Bidang Usaha dan Project Sebagai perusahaan kontraktor pertambangan batubara, PT. RBA
melakukan aktivitas bisnis utamanya adalah melakukan penambangan batubara dengan tahapan proses sebagai berikut :
Sumber : Engineering Departemen PT. RBA (2014)
Gambar 2.1. Bisnis Proses Utama Proses Penambangan PT. RBA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Dari garmbar 2.1 di atas dapat dijelaskan bisnis proses penambangan dari PT. RBA adalah sebagai berikut : 1. Proses penambangan diawali dengan Land Clearing, yaitu aktivitas untuk menghilangkan tanaman – tanaman penutup sehingga anah aslinya terlihat 2. Setelah tanah asli terlihat maka selanjutnya dilakukan Soil Removal yaitu aktivitas untuk mengambil lapisan tanah atas yang mengandung humus untuk dikelola dengan khusus. Karena tanah soil ini nantinya untuk reboisasi atau penanaman kembali pada lokasi yang telah dilakukan penambangan. Proses pengangkutan tanah soil ini menggunakan unit khusus yang memiliki spesifikasi tanah soil. Lokasi pembuangan tanah soil ini juga dibuat secara khusus karena soil ini merupakan aset yang mahal dalam aktivitas penambangan karena terkait dengan reboisasi yang akan dilakukan setelah selesai dilakukan penambangan. Ketebalan dari lapisan soil ini adalah 1 – 3 meter. 3. Tahap berikutnya adalah aktivitas pengeboran (drilling) dan peledakan (blasting). Aktivitas ini dilakukan untuk memberaikan bebatuan yang merupakan lapisan tanah penutup (overburden – OB) sehingga menghasilkan material yang siap untuk di loading. Pemberaian ini dilakukan agar menghasilkan produktivitas alat – alat muat (Loader) yang semakin tinggi sesuai dengan yang direncanakan. 4. Tahap selanjutnya adalah Pengangkutan (Hauling) OB ke Disposal. Pengangkutan ini menggunakan unit – unit dump truck dengan kapasitas vessel 400 – 700 ton. Tanah – tanah penutup ini didibuang di tempat yang sudah ditentukan atau yang disebut dengan disposal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
5. Tahap selanjutnya adalah pemuatan (Loading) dan pengangkutan (Hauling) batubara dari lokasi tambang menuju ke suatu tempat pengumpulan 6. Tahap terakhir adalah dengan melakukan pengangkutan (hauling) batubara dari tempat pengumpulan (stock room) menuju ke pelabuhan dimana batubara tersebut akan di muat kedalam kapal. Project – project PT. RBA adalah sebagai berikut : 1.
Project yang saat ini sedang berjalan : a. Site Pondok Labu, menjadi kontraktor PT. Tanito Harum. Mulai operasi sejak tanggal 1 juni 2008. Project ini terletak di Kabupaten Kutai Kertanegara Kalimantan Timur. b. Site Lati Mine Operation Berau, menjadi kontraktor PT. Berau Coal. Mulai operasi pada tanggal 18 Juli 2010. Project ini terletak di Kabupaten Berau Kalimantan Timur. c. Site lati Mine Operation II, menjadi kontraktor PT. Berau Coal. Mulai beroperasi tanggal 16 Januari 2013. Project ini terletak di Kabupaten berau kalimantan Timur.
2.
Project – project yang pernah dikerjakan oleh PT. RBA a. Site Siluq Ngurai, menjadi kontraktor PT. Diva Kencana Borneo. Project ini beroperasi dari tahun 2010 – tahun 2013. Lokasinya di Kutai Barat Kalimantan Timur. b. Site Separi, menjadi kontraktor PT. Mahakam Sumber Jaya. Project ini beroperasi dari Bulan Juni 2009 – 2010.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
c. Site Badiwata, Menjadi kontraktor PT. Bara Jaya Utama. Project ini beroperasi dari tahun 2007 – 2010. d. Site OBI, sebagai kontraktor Pertambangan Nikel PT. Gane permai Sentosa. Di Pulau OBI Maluku Utara, Halmahera Selatan e. Site Bengalon, Sebagai Sub Kontraktor PT. Dharma Henwa. Beroperasi tahun 2003 – 2007. Lokasi project di Kaltim Prima Coal Sangatta Kutai Timur Kalimantan Timur f. Site Medco, merentalkan alat – alat berat pada PT. Medco E&P di Sumatera Selatan. Beroperasi pada tahun 2004 – 2007 g. Site NPI, sebagai sub kontraktor untuk kegiatan drilling dan blasting pada PT. Nusa Perdana Indah, PT. Anugerah Bara Kaltim. Di Samarinda Kalimantan Timur pada Tahun 2006 – 2007 h. Site Gee Island, sebagai kontraktor tambang nikel pada PT. Aneka Tambang Mine i. Site Tanjung Enim, Sebagai sub kontraktor drilling dan blasting PT. Batubara Kendi. PT. Batubara Bukit Asam Sumatera Selatan dari tahun 2003 – 2006 j. Site Tanjung Enim BBA, sebagai kontraktor rental unit pada PT. Bukit Asam Sumatera Selatan. Beroperasi pada tahun 1987 – 2006 k. Site Sangatta sebagai sub kontraktor rental alat pada PT. Kaltim Prima Coal. Di Kutai Timur Kalimantan Timur. Beroperasi pada tahun 2003 – 2005.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
2.3.
Sumber Daya Sebagai perusahaan kontraktor pertambagan yang berkembang di
Indonesia, PT. RBA memiliki karyawan sejumlah 1144 sebagai sumber daya manusianya. Jumlah karyawan tersebut diatas untuk memenuhi organisasi sebagai berikut : Tabel 2.1. Struktur Organisasi PT. RBA
Sumber : Organization Development PT.RBA (2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Jumlah karyawan PT. RBA sampai dengan bulan Juni 2014 adalah seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 2.2 Data Tenaga Kerja PT. RBA sampai dengan 15 Juni 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Departemen BOD Accounting And Tax Finance Genaral Affair HRD HRO IR And Legal IT Logistik Maintenance Operation Maintenance Planning Mining Division Total Sumber : HRD dept PT. RBA (2014)
Jumlah 3 10 4 19 6 7 3 10 54 243 15 770 1144
Dari Tabel 2.2, jumlah karyawan Mining Division merupakan kelompok karyawan dengan jumlah terbanyakyaitu sebanyak 770 karyawan. Jumlah ini terdiri dari 20 karyawan HO dan 750 karyawan di Site atau Project.
2.4.
Tantangan Bisnis Perusahaan
2.4.1. Analisis SWOT Analisis strategis dilakukan dengan menganalisis lingkungan internal meliputi kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses), serta lingkungan external peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) yang dihadapi PT. RBA. Dengan memahami adanya peluang-peluang kunci dan ancaman-ancaman kunci, maka kita akan dapat mengidentifasi pilihan-pilihan yang realistis dalam menentukan strategi bisnis yang sesuai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
2.4.2. Analisis Kekuatan Dari analisa kekuatan, PT. RBA memiliki beberapa kekuatan sebagai berikut : 1. Teknologi IT yang update untuk mensupport kegiatan operasional. IT RBA sudah menjangkau seluruh wilayah operasi kerja dan dibidani tenaga – tenaga profesional dalam bidang ini. 2. Permodalan yang cukup kuat. 3. Semangat untuk melakukan perubahan dari seluruh karyawannya 4. Unit – unit operasi dengan kesiapannya diatas 90 %. Kesiapan unit ini karena didukung dengan sumber daya manusia dari departemen maintenance yang kompeten. 2.4.3. Analisis Kelemahan Beberapa kelemahan PT.RBA adalah sebagai berikut : 1. Belum tersusun Man power manajemen dengan akurat sehingga proses pengembangan karyawan tidak berjalan dengan maksimal 2. Belum mengoptimalkan semua aset tidak terlihat yang dimiliki perusahaan seperti budaya organisasi, gaya kepemimpinan yang sudah berlaku di perusahaan 2.4.4. Analisis Kesempatan Beberapa peluang atau kesempatan yang masih terbuka bagi PT. RBA adalah sebagai berikut : 1. RBA merupakan perusahaan kontraktor pertambangan batubara menengah dengan harga kompetitif 2. Rencana penambahan project baru tahun 2015 sebanyak 2 project
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
3. Man Power yang sebagian besar masih berusia produktif 2.4.5. Analisis Ancaman Beberapa ancaman yang ada adalah sebagai berikut : 1. Harga Batubara yang turun drastis dari kisaran 100 US dolar pada tahun 2012 menjadi 70 – 80 US dolar sampai dengan tahun 2014. 2. Kompetitor selevel yang gencar membidik resources SDM baru dan ancaman hijack karyawan RBA 3. Menguatnya pengaruh LSM (NGO) di project – project yang mengancam external security operasional
2.5 Kinerja Perusahaan 2.5.1 Kinerja Produksi Produksi dalam kinerja ini terdiri dari 2 parameter yaitu : Produksi OB yang merupakan jumlah lapisan tanah penutup (overburden – OB) yang di pindahkan oleh unit – unit alat berat PT. RBA agar dapat mengeluarkan batu bara dari perut bumi. Sedangkan produksi yang kedua adalah produksi batu bara itu sendiri (Coal) setelah lapisan tanahnya dikupas. Dibawah ini adalah tabel jumlah produksi over burden dan coal yang telah dilakukan oleh PT. RBA tahun 2013 dan 2014. Satuan OB adalah juta BCM (Bank cubic Meter) dan satuan Coal adalah juta MT (Metric Ton)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Tabel 2.3 Pencapaian Overburden (OB) dan batibara (Coal) dalam juta BCM PT RBA Tahun 2013 - 2014 Produksi Overburden Produksi Batubara Bulan 2013 2014 2013 2014 Plan Aktual Plan Aktual Plan Aktual Plan Aktual Januari 2,17 2,24 2,17 2,04 0,29 0,31 0,29 0,31 Februari 2,29 1,93 2,29 1,83 0,28 0,26 0,28 0,26 Maret 2,82 2,98 2,82 2,98 0,28 0,31 0,28 0,31 April 3,56 3,00 3,56 2,60 0,31 0,28 0,31 0,28 Mei 3,61 3,45 3,61 3,45 0,34 0,29 0,34 0,29 Juni 3,98 3,75 3,98 3,65 0,37 0,34 0,37 0,34 Juli 4,07 3,18 3,87 3,18 0,38 0,31 0,38 0,31 Agustus 4,05 3,17 4,05 3,02 0,47 0,34 0,47 0,34 September 3,67 3,54 3,37 3,54 0,44 0,37 0,44 0,37 Oktober 4,12 3,66 4,07 3,46 0,46 0,38 0,46 0,38 Nopember 3,66 3,72 3,66 3,67 0,41 0,41 0,41 0,41 Desember 3,84 2,92 3,84 2,85 0,43 0,32 0,43 0,32 Sumber : Engineering Departement PT. RBA (2014)
Dari Tabel 2.3 dapat dilihat bahwa ketercapaian Produksi Overburden atau lapisan tanah penutup pada tahun 2013 hampir tidak tercapai di semua bulan, kecuali pada bulan januari, maret dan Nopember. Produksi batubara pada tahun 2013 juga rata – rata tidak tercapai di setiap bulannya. Hanya pada bulan Januari, Maret dan Bulan Nopember yang tercapai produksinya. Produksi Overbuden (OB) di tahun 2014 tidak tercapai dari perencanaan yang sudah ditetapkan. Kecuali pada Bulan Januari dan Bulan Nopember yang produksinya dapat dicapai. Dari data – data diatas terlihat bahwa rata – rata hampir setiap bulan selama tahun 2013 dan 2014 produksi OB dan produksi Coal tidak tercapai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.5.2 Kinerja Safety Kinerja safety ini ditampilkan kecelakaan – kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja PT. RBA selama tahun 2013 dan 2014. Performa safety semakin baik jika tidak terjadi insiden. Adapun jenis – jenis insiden ini adalah sebagai berikut : 1. Fatal adalah kecelakaan yang mengakibatkan kematian 2. LTI adalah kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya hari kerja 3. RAC adalah kecelakaan yang mengakibatkan karyawan tidak dapat bekerja seperti semula pada pekerjaannya dikarenakan cidera tetap 4. NDL adalah kecelakaan yang mengakibatkan karyawan tidak dapat melanjutkan pekerjaan pada hari tersebut 5. FAC adalah kecelakaan yang membutuhkan perawatan medis 6. PD Major adalah kecelakaan yang mengakibatkan kerugian senilai lebih dari Rp. 50.000.000,00 7. PD Minor adalah kecelakaan yang mengakibatkan kerugian kurang dari Rp. 50.000.000,00 8. Fire Case adalah kecelakaan yang diakibatkan karena kebakaran 9. Enviro Case adalah kecelakaan yang mengakibatkan pencemaran lingkungan 10. Nearmiss
adalah kejadian
yang menyebabkan hampir terjadinya
kecelakaan Berikut ini adalah tabel performa safetay PT. RBA dari tahun 2013 dan 2014.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Tabel 2.4 Performance Safety PT. RBA Tahun 2013 - 2014 KLASIFIKASI KECELAKAAN KLASIFIKASI
RBA
PDL
2013 2014 2013 2014 FATAL 0 0 0 0 LTI 0 2 0 1 RAC 0 1 0 0 NDL 6 3 1 3 FAC 12 3 3 1 PD MAJOR 10 9 6 2 PD MINOR 65 70 7 12 FIRE CASE 2 1 1 0 ENVIRO CASE 5 14 2 0 NEARMISS 1 0 0 0 101 103 20 19 TOTAL Sumber : SHE Departemen PT. RBA (2014)
SNG 2013 0 0 0 0 4 0 1 0 0 0 5
2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
LATI 1 2013 0 0 0 3 4 1 29 0 1 1 39
2014 0 1 0 0 1 2 24 0 5 0 33
LATI 2 2013 0 0 0 2 1 3 28 1 2 0 37
2014 0 0 1 0 1 5 34 1 9 0 51
Dari Tabel 2.4 dapat dijelaskan bahwa performance safety tahun 2013, Property Damage Minor (PD Minor) menempati peringkat pertama dari total insiden pada tahun 2013, berurutan disusul oleh First Aid case (FAC), PD Major, Non Days Loss, Enviro Case, Fire Case dan Nearmiss. Sedangkan performance safety tahun 2014 dapat dijelaskan bahwa Property Damage Minor (PD Minor) menempati peringkat pertama dari total insiden pada tahun 2014, berurutan disusul oleh Enviro Case, PD Major, First Aid case (FAC), Non Days Loss, Fire Case dan Nearmiss.Untuk Site SNG (Siluq Ngurai, tahun 2014 sudah tutup project)
http://digilib.mercubuana.ac.id/