BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Setelah rancangan undang-undang (RUU BPJS) disahkan oleh DPR-RI menjadi Undang-undang BPJS (UU BPJS) pada tanggal 28 Oktober 2011, maka untuk menjalankan amanat undang-undang sistem jaminan sosial nasional (UU SJSN) terhitung mulai tanggal 1 Januari 2014 pemerintah Republik Indonesia mewajibkan setiap warganegara Indonesia untuk terdaftar dalam sistem jaminan sosial nasional yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau yang lebih dikenal dengan sebutan “BPJS”. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial tersebut kemudian dibagi menjadi dua, yaitu BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan transformasi dari PT Jamsostek (Persero) dan BPJS Kesehatan yang merupakan transformasi dari PT Askes (Persero). Pada sistem jaminan sosial nasional ini, pemerintah Republik Indonesia menyediakan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di bidang ketenagakerjaan dan bidang kesehatan. Pada bidang ketenagakerjaan, pemerintah Republik Indonesia melalui BPJS Ketenagakerjaan menyediakan jaminan sosial untuk para pekerja beserta keluarganya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bagi pekerja maupun bagi keluarganya. Kemudian pada bidang kesehatan, pemerintah Republik Indonesia melalui BPJS Kesehatan menyediakan jaminan sosial di bidang kesehatan untuk seluruh lapisan masyarakat apabila mereka membutuhkan pelayanan dibidang kesehatan.
Berdasarkan data yang dirilis pihak BPJS Kesehatan, jumlah peserta yang telah terdaftar mengikuti jaminan sosial kesehatan di BPJS Kesehatan sampai dengan tanggal 8 Agustus 2014 sebanyak 126.487.166 peserta. Kemudian untuk jumlah peserta yang mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan di BPJS Ketenagakerjaan per Oktober 2014 sebanyak 12.921.391 dan jumlah peserta Informal sebanyak 310.528, sedangkan jumlah perusahaan yang telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 212.673. Jumlah tersebut tentu akan terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu, sosialisasi yang gencar dilakukan, serta cara pendaftaran yang semakin mudah. Dengan adanya jaminan sosial yang disediakan oleh pemerintah Republik Indonesia tentu akan ada pihak yang merasa diuntungkan maupun kurang diuntungkan oleh kebijakan tersebut. Menurut penulis, kebijakan sistem jaminan sosial ini akan membuat perusahaan asuransi, khususnya yang memiliki produk sejenis dengan sistem jaminan sosial nasional akan menjadi pihak yang kurang diuntungkan. Karena akan banyak masyarakat yang lebih memilih mengikuti program jaminan sosial nasional yang dibuat oleh pemerintah daripada membeli produk serupa di perusahaan asuransi. Seperti yang telah diungkapkan oleh Dadang Sukresna, Wakil Ketua Bidang Statistik, Informasi dan Analisa AAUI pada situs infobanknews.com, yang mengatakan bahwa, “Pengaruh BPJS jelas ada dan memberikan dampak pada perolehan premi kesehatan. Beberapa perusahaan juga sudah mengakuinya, penurunan premi tersebut dikarenakan banyak para pemegang polis di perusahaan asuransi umum menghentikan laju polisnya, dan berpindah menjadi nasabah BPJS Kesehatan”. Kemudian pernyataan Dadang tersebut juga diperkuat oleh Dumasi M.M. Samosir, direktur Asuransi Sinar Mas
pada situs infobanknews.com yang menyatakan bahwa, “Kurang lebih turun 10%. yang menjadi klien ASM mayoritasnya rata-rata buruh, namun dengan adanya BPJS Kesehatan, mereka tidak memperpanjang lagi polis”. Dari dua informasi yang diungkapkan oleh kedua praktisi di bidang asuransi tersebut dapat terlihat bahwa sistem jaminan sosial nasional atau yang lebih banyak disebut “BPJS” telah memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi kinerja keuangan perusahaan asuransi di Indonesia. Apabila benar terjadi demikian, tentu nantinya akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan asuransi dan dari kinerja keuangan tersebut akan tercermin pada perubahan harga saham perusahaan.
Dengan adanya informasi tersebut, maka idealnya investor akan memberi respon negatif terhadap pergerakan harga saham perusahaan asuransi yang memiliki produk sejenis dengan sistem jaminan sosial nasional yang terdaftar di BEI sebagai akibat dari informasi yang dikeluarkan oleh para praktisi di bidang asuransi tersebut karena setiap investor pada umumnya akan bersifat rasional menyambut setiap informasi yang beredar di pasar. Karena setiap kejadian seperti perubahan regulasi, guncangan kondisi ekonomi, dsb. dapat mempengaruhi pergerakan harga saham (Kritzman,1994). Apabila mengacu pada pernyataan Kritzman tersebut, maka implementasi dari suatu regulasi atau undang-undang seperti UU SJSN yang mewajibkan setiap warganegara Indonesia terdaftar dalam sistem jaminan sosial nasional idealnya dapat mempengaruhi pergerakan harga saham di sektor keuangan khususnya sub-sektor asuransi. Karena dengan adanya implementasi UU SJSN tersebut, maka idealnya dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan asuransi yang memiliki produk yang sama dengan jaminan sosial nasional. Kemudian apabila kinerja keuangan perusahaan tersebut
terdampak sebagai akibat dari penerapan jaminan sosial nasional, maka idealnya harga saham juga akan mengalami perubahan sesuai dengan informasi yang beredar.
Dari penerapan kewajiban terdaftar sebagai peserta jaminan sosial nasional itulah, penulis ingin mempelajari bagaimana dampak penerapan sistem jaminan sosial nasional atau yang lebih dikenal dengan BPJS terhadap harga saham perusahaan asuransi di Indonesia yang memiliki produk sejenis dengan jaminan sosoial nasional yang sahamnya sudah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Maka dari itu, penulis mengambil judul “Analisis Event Study: Dampak Implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional terhadap Abnormal Return Saham Perusahaan Asuransi di Bursa Efek Indonesia”.
II. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, dapat ditentukan bahwa rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat abnormal return yang diperoleh investor pada saat dimulainya implementasi sistem jaminan sosial nasional? 2. Apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return antara sebelum dan sesudah diimplementasikannya sistem jaminan sosial nasional?
III. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa terdapat abnormal return dari saham perusahaan asuransi yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia yang memiliki produk sejenis dengan jaminan sosial nasional ketika dimulainya implementasi sistem jaminan sosial nasional.
2. Untuk mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah diimplementasikannya sistem jaminan sosial nasional.
IV. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Praktis Dengan adanya penelitian ini, diharapkan kedepannya calon investor maupun investor memiliki informasi yang lebih akurat mengenai pergerakan abnormal return saham perusahaan asuransi setelah berlakunya kebijakan jaminan kesehatan nasional. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan memberikan pemahaman yang lebih baik bagi investor terhadap dampak suatu kebijakan kepada pasar modal, khususnya pada pergerakan harga saham yang kemungkinan memiliki dampak besar dari suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Apabila investor maupun calon investor memiliki informasi yang lebih akurat dan lebih memahami bagaimana pengaruh suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terhadap pergerakan abnormal return saham sektor atau sub-sektor tertentu, maka investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan dengan demikian, keuntungan yang dapat diraih oleh investor juga akan menjadi lebih baik 2. Manfaat Akademis a. Bagi penulis, penelitian ini berguna sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan selama menempuh studi akuntansi, kemudian penelitian ini juga berguna untuk memperluas wawasan penulis serta
mengasah kemampuan penulis dalam menganalisis suatu kondisi atau peristiwa, khususnya dalam bidang keuangan. b. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pemikiran dan pengembangan riset pada bidang keuangan, khususnya pada penelitian dengan topik kajian yang sama. Sehingga di masa mendatang diharapkan akan muncul pengetahuan-pengetahuan baru yang dapat berkontribusi besar di bidang akademis.
V. Sistematika Penulisan Berikut ini adalah gambaran secara umum dari setiap bab dalam penulisan penelitian ini: 1.) Bab I. Pendahuluan Pada bab pertama, materi yang dibahas antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, serta sistematika penulisan skripsi. 2.) Bab II. Landasan Teori Bab kedua pada penelitian ini membahas teori yang melandasi penelitian ini. Teori yang dibahas antara lain teori mengenai pasar modal, teori hipotesis pasar efisien, signaling theory, dan abnormal return. Selanjutnya pada bab kedua ini juga dibahas mengenai kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis penelitian. 3.) Bab III. Metode Penelitian Bab tiga pada penelitian ini membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel dalam penelitian ini, cara pengambilan sampel, jenis data, variabelvariabel, serta uji yang dilakukan dalam penelitian ini.
4.) Bab IV. Analisis dan Pembahasan Bab empat pada penelitian ini membahas tentang analisis dan pembahasan mengenai hasil penelitian. Kebenaran atas hipotesis juga dikemukakan dalam penelitian ini, yang dibuat berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. 5.) Bab V. Penutup Bab lima pada penelitian ini berisi tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta berisi saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti