BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah Pembangunan Kota Surakarta dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat
pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan budaya. Surakarta saat ini, mempersiapkan diri untuk menghadapi pembangunan di segala bidang. Slogan Solo Berseri yang merupakan singkatan dari Bersih Sehat Rapi Indah ini terbukti dengan adanya penghargaan Adipura yang diterima dari pemerintah pusat lima kali berturut-turut. Bukti konkrit lain adalah slogan ini benar-benar dilaksanakan, di antaranya dengan adanya perbaikan jalan, pembangunan pasar dan pusat-pusat pertokoan. Selain itu, jiwa wiraswasta di Surakarta mulai melakukan terobosan-terobosan guna mengembangkan kemampuan dan kreativitas dalam berbagai bidang, seperti jasa perawatan badan. Hal ini terbukti dengan banyaknya klinik-klinik kecantikan yang didirikan di kota-kota besar, termasuk di Surakarta. Masalah penampilan merupakan bagian dari hidup manusia yang harus diperhatikan. Terlebih lagi bagi orang kota atau modern, penampilan dapat digunakan sebagai salah satu modal untuk membina relasi baik dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam dunia bisnis. Dari penampilan akan dapat diketahui tentang kelas sosial ataupun karakteristik orang tersebut. Penampilan bermacam-macam, dapat dilihat dari segi transportasi
1
yang digunakan, aksesoris yang dikenakan, cara bertutur kata dan bertingkah laku, cara berpakaian dan cara bermake-up termasuk cara kita merawat kulit wajah dan badan. Adapun berbagai macam cara yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung keindahan dan kecantikan kulit wajah dan badan kita, misalnya melakukan perawatan facial pada wajah, face lifting, microdermabrasi, peeling, kauterisasi, pedicure (foot spa) dan manicure serta waxing. Mengingat manusia semakin menyadari pentingnya penampilan, khususnya mengenai perawatan kulit wajah dan badan maka, peluang ini banyak dimanfaatkan oleh klinik-klinik kecantikan untuk memberi layanan jasa dan produk sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Adapun beberapa klinik kecantikan di Surakarta yang memberi layanan di bidang ini misalnya Larissa, Epiderma, London Beauty Center, Natasha Skin Care, Martha Tilaar Salon and Spa dan sebagainya. Persaingan yang semakin ketat ini mengharuskan pengusaha klinik kecantikan untuk mampu mengelola, mempertahankan, mempertanggung jawabkan setiap pelayanan yang diberikan dan mengetahui keinginan konsumen dan pelanggan. Tujuannya adalah agar klinik kecantikannya dapat tetap survive dan berani bersaing. Adapun persaingan yang terjadi meliputi persaingan kualitas, harga, pelayanan serta produk. Di sini, perusahaan harus menetapkan strategi pemasaran yang jitu. Contohnya, yaitu dengan berusaha memahami keinginan atau harapan konsumen melalui pemberian respon terhadap apa yang diinginkan tersebut. Sikap konsumen sangat dipengaruhi pengalaman masa lalu. Apabila konsumen merasa puas maka tanggapan akan diperkuat dan konsumen akan cenderung
2
menggunakan jasa perawatan badan lagi. Dari uraian tersebut, penulis mengambil judul “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Tiphara Beauty Care di Surakarta” (selanjutnya Tiphara). 1.2.
Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
pokok masalah yang akan dibahas adalah: a.
Bagaimana sikap konsumen dengan munculnya Tiphara Beauty Care?
b. Apakah ada perbedaan tanggapan konsumen Tiphara Beauty Care terhadap atribut-atributnya? 1.3.
Batasan Masalah Untuk membatasi agar penelitian ini tidak terlampau luas dan dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai sikap konsumen terhadap Tiphara Beauty Care, maka penelitian ini dibatasi pada: a. Responden yang di teliti adalah orang-orang yang pernah memanfaatkan jasa dan produk Tiphara Beauty Care. b. Tempat penelitian dilakukan di Tiphara Beauty Care. c. Responden yang diteliti adalah perempuan. d. Karakteristik (Profil) responden meliputi:
3
1. Umur a. < 15 th b. 15 – 19 th c. 20 – 24 th d. 25 – 29 th e. 30 – 34 th f. > 35 th 2. Pekerjaan a. Pelajar b. Mahasiswi c. Karyawati d. Ibu Rumah Tangga e. Wiraswasta f. Lain-lain… 3. Penghasilan a. < Rp. 500.000 b. Rp.500.001 – 1.000.000 c. Rp.1.000.001 – 1.500.000 d. Rp.1.500.001 – 2.000.000 e. Rp.2.000.001 – 2.500.000 f. > Rp. 2.500.000
4
4. Pendidikan Terakhir a. SD b. SLTP c. SLTA sederajad d. Perguruan Tinggi e. Atribut-atribut yang diteliti adalah: 1. Atribut harga, meliputi butir-butir: a. Harga yang kompetitif 2. Atribut pelayanan, meliputi butir-butir: a. Pelayanan kapster b. Keterampilan kapster 3. Atribut fasilitas, meliputi butir-butir: a. Kenyamanan ruangan klinik b. Penyejuk ruangan/AC c. Ketersediaan produk pendukung jasa d. Pemberian bonus e. Tempat parkir yang luas 4. Atribut promosi, meliputi butir-butir: Iklan: - Brosur -
Papan Nama
5
5. Atribut lokasi, meliputi butir-butir: a. Lokasi yang strategis b. Mudah dijangkau (dilewati angkutan umum) 1.4.
Tujuan penelitian Penelitian ini diadakan dengan tujuan, yaitu: a. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut Tiphara Beauty Care. b.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tanggapan konsumen Tiphara Beauty Care terhadap atribut-atributnya.
1.5.
Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan antara lain: a. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menjembatani antara teori-teori yang telah diperoleh dengan kenyataan yang ada dalam perusahaan. b. Bagi Perusahaan Perusahaan dapat mengetahui sejauh mana pelayanan yang telah diberikan kepada para konsumennya sehingga dapat diambil kebijakan untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat.
6
c. Bagi Pihak Lain Sebagai salah satu bahan bacaan karya tulis ilmiah yang mampu memberikan wawasan dan menambah pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan. 1.6.
Hipotesis Hipotesis atau dugaan sementara dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Sikap konsumen terhadap atribut-atribut Tiphara Beauty Care adalah memuaskan. c. Adanya perbedaan tanggapan konsumen terhadap atribut ditinjau dari profil responden.
1.7. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Metode Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive random sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan yang diambil secara acak. (Sugiono, 1999 : 61). Pertimbangan yang dimaksud yaitu hanya responden yang pernah menggunakan jasa dan produk Tiphara Beauty Care. Banyaknya responden ditentukan secara random sebanyak 100 responden. b. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Merupakan data secara langsung didapatkan penulis dari sumber yang diamati.
7
Dengan menggunakan metode: a. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan kemudian dibagi untuk dijawab oleh responden. b. Wawancara Yaitu
wawancara
secara
langsung
dengan
pimpinan
perusahaan mengenai data-data keterangan yang diperlukan. c. Observasi Yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap segala sesuatu yang terjadi di perusahaan. 2. Data Sekunder Data ini diperoleh dengan studi kepustakaan dalam arti bahanbahan yang dibutuhkan diperoleh dari buku-buku literature, catatan kuliah, majalah dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti sehingga diharapkan dapat menjadi landasan teori yang kuat guna diperoleh kesimpulan yang berbobot ilmiah. 1.8.
Metode Analisis Data
a. Analisis Validitas Pengujian ini digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin
8
tepat pula pengukur itu mengenai sasaran. Alat analisis yang digunakan adalah rumus Product Moment Cofficient Of Correlation (Korelasi Produk Moment), yaitu (Azwar, 1997, hal.19) Rumus :
r
xy
=
n∑ xy − ∑ x ∑ y (n∑ x − (∑ x) 2 )(n∑ y 2 − (∑ y ) 2 2
di mana :
r
xy
= Korelasi produk moment
x = Skor pernyataan ke-n y = Skor pernyataan atribut tertentu n = Jumlah sampel Pengujian dilakukan dengan membandingkan skor r, terhadap r tabel pada tingkat signifikasi (α = 0,05) Kriteria pengujian: - Bila rxy lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut valid. - Bila rxy lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
b. Analisis Reliabilitas Pengujian reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kestabilan dari alat pengukur terhadap suatu yang diukur. Untuk menguji reliabilitas dapat digunakan “teknik belah dua” yaitu dengan mengkorelasikan antara item bernomor ganjil dengan item bernomor genap untuk mengetahui kestabilan alat ukur terhadap sesuatu yang diukur. Dari koefisien reliabilitas ini diestimasikan melalui
9
pendekatan analisis varian dengan menggunakan Spearman Brown: (Azwar, 1997, hal.69) Rumus :
r =
2 rxy
1 + rxy
di mana :
rxy
═
Koefisien relibilitas
rxy
=
Koefisien korelasi product moment
Pengujian dilakukan dengan membandingkan rxy terhadap r tabel pada tingkat signifikasi (α = 0,05) Kriteria pngujian: - Bila rxy lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut terbukti reliabel. - Bila rxy lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tersebut terbukti tidak reliabel. c.
Analisis Prosentase Analisis prosentase adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk
mengetahui sekelompok responden yang paling banyak jumlahnya atau mempunyai nilai prosentase tertinggi. Jadi analisis prosentase digunakan untuk menguraikan datadata yang diperoleh dari responden, yang berupa karakteristik atau data pribadi responden yang dilakukan dengan cara mengadakan perbandingan ukuran prosentase jawaban responden, kemudian prosentase tertinggi dipilih sebagai jawaban analisis. Adapun rumus analisis prosentase: (Bower, Earl K and Martin K, 1983 : 23)
10
Rumus :
P=
nx x100% N
di mana : P
: Nilai prosentase
nx : Jumlah data berdasarkan karakteristik responden N
: Jumlah data keseluruhan
d. Analisis Chi Square Analisis chi square test digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan profil konsumen terhadap atribut yang ditawarkan. Adapun proses penghitungannya penulis menggunakan rumus: Rumus: X² = ∑ ( Fo – Ft )² Ft
di mana: X² = chi square Fo = frekuensi yang diperoleh dari survei/nilai Ft = frekuensi teoritas/nilai yang diharapkan Df = degree of freedom (derajat kebebasan) α = 5% atau 0,05 dengan tingkat signifikasi 95% Langkah-langkah di dalam analisis chi square sebagai berikut: 1. Menentukan Ho dan Hi Ho: tidak ada perbedaan pendapat berdasarkan profil konsumen terhadap atribut yang ditawarkan di Tiphara.
11
Hi: ada perbedaan pendapat berdasarkan profil konsumen terhadap atribut yang ditawarkan di Tiphara. 2. Menentukan level signifikan Nilai x² tabel dapat dicari di tabel distribusi x² dan ditentukan oleh α: 5% serta df = (r-1)(c-1). 3. Menentukan kriteria daerah pengujian
Ho ditolak
Ho diterima
X tabel Keterangan: Ho diterima apabila nilai x² hitung < nilai x² tabel. Ho ditolak apabila nilai x² hitung > nilai x² tabel. 4. Dari sampel yang diambil kemudian dihitung x² dengan rumus: X² = ∑ ( Fo – Ft )² Ft
5. Mengambil Kesimpulan Membandingkan hasil perhitungan pada langkah 4 dengan kriteria pengujian dari langkah 3, dapat diambil kesimpulan apakah Ho diterima atau ditolak.
12
d. Analisis Indeks Sikap Konsumen Analisis ini digunakan untuk mengetahui sikap ataupun penilaian individu terhadap obyek. Indeks sikap dapat ditentukan dengan mengkombinasikan suatu timbangan dengan sejumlah komponen/atribut. Indeks tersebut dimaksudkan untuk meramal sikap individual serta kesukaan terhadap suatu produk atau jasa. Indeks sikap, skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert, yaitu yang membagi jawaban dalam 5 kategori penilaian. Konsumen dapat dihitung dengan rumus: (Fandy Tjiptono, 1995:43) IKK = IM x PP
di mana: IKK = Indeks Kepuasan Konsumen IM = Importance (kepentingan) PP = Perceived Performance (kepuasan)
13
1.9. Sistematika Penulisan
BAB I. Pendahuluan Dalam bab ini penulis ingin menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, metode penelitian, metode analisis data dan sistematika penulisan. BAB II. Landasan Teori Dalam bab ini memuat tentang landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas, antara lain: pengertian pemasaran dan manajemen pemasaran, konsep pemasaran, pengertian perilaku konsumen, analisis perilaku konsumen, faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, implikasi perilaku konsumen pada strategi pemasaran, dan pemasaran jasa. BAB III Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini akan dibahas secara singkat sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi dan sebagainya. BAB IV Analisis Data Dalam
bab
ini
akan
dijelaskan
mengenai
analisis
dari
permasalahan skripsi ini, yaitu bagaimana sikap konsumen terhadap Tiphara Beauty Care di Surakarta.
14
BAB V Kesimpulan dan Saran Berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran-saran dari penulis bagi Tiphara Beauty Care.
15