BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengadilan Negeri Sukoharjo berada di Jl. Jendral Sudirman No. 193 Sukoharjo merupakan perpustakaan khusus yang dijadikan tempat sebagai lokasi kegiatan Kuliah Kerja PUSDOKINFO (KKP) oleh penulis. Alasan penulis memilih Perpustakaan Pengadilan Negeri Sukoharjo karena merupakan perpustakaan khusus milik instansi atau lembaga pemerintahan. Definisi perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang didirikan oleh lembaga atau instansi (pemerintahan atau swasta) yang berperan menyimpan, mengelola, menyebar luaskan informasi bersifat khusus dan terbatas. Perpustakaan Pengadilan Negeri Sukoharjo ini menyediakan koleksikoleksi yang terbatas, juga memiliki informasi yang luas dan mendalam dalam bidang kekhususannya itu. Llokasi perpustakaan pengadilan negeri sukoharjo strategis dan mudah dijangkau, dapat juga diakses dengan mudah. Dengan memilih Perpustakaan Pengadilan Negeri Sukoharjo penulis mampu menambah pengetahuan dan wawasan untuk pengalaman di dunia kerja serta mampu bersosialisasi dengan pengunjung dan pustakawan. Selama kegiatan Kuliah Kerja PUSDOKINFO (KKP) penulis melakukan kegiatan di beberapa bidang salah satunya dalam bidang pengolahan bahan pustaka yang secara langsung menangani koleksi-koleksi yang di olah sampai koleksi tersebut dilayankan kepada pengguna.
1
2
Pengadilan memberikan
Negeri
pelayanan
merupakan terhadap
instansi
masyarakat
yang
bekerja
khususnya
dalam
dalam
hal
menindaklanjuti dan menyelesaikan suatu masalah hukum, dan memberikan solusi bagi setiap permasalahan yang menyangkut keadilan hukum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang berlaku. Pengadilan Negeri merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum, khususnya pada bidang penuntutan yang di rangkai dengan berdasarkan keputusan Presiden atas Usul Mahkamah Agung dalam hal tertentu yang berkedudukan di Ibukota, Kabupaten atau Kota dan Daerah. Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Negeri berfungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata. Pengadilan Negeri merupakan salah satu lembaga penegak hukum yang dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan keadilan, menyelesaikan sengketa hukum di hadapan badan peradilan, serta berdasarkan hukum yang berlaku. Perpustakaan perlu di olah dan diatur dengan baik supaya informasi yang tersimpan di dalam koleksinya dapat ditemukan kembali secara cepat dan tepat ketika pemustaka sedang membutuhkan informasi tersebut. Menurut UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 1: “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka”. Dalam rangka meningkatkan minat informasi dan ilmu pengetahuan bagi pemustaka,
3
maka dilakukan berbagai cara seperti meningkatkan minat baca secara terusmenerus, membaca sejumlah literatur yang ada di perpustakaan, diskusi dan mengadakan pertemuan ilmiah. Kegiatan ini mampu membentuk pemustaka yang cerdas, berwawasan dan berilmu. Perpustakaan Pengadilan Negeri merupakan perpustakaan khusus, definisi Perpustakaan Khusus menurut UU Perpustakaan No.43 Tahun 2007 (Pasal 25-28): “Perpustakaan khusus menyediakan bahan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemustaka di lingkungannya, memberikan layanan kepada pemustaka di lingkungannya dan secara terbatas memberikan layanan kepada pemustaka
diluar
lingkungannya”.
Perpustakaan
Pengadilan
Negeri
Sukoharjo harus menyediakan semua bahan hukum yang diperlukan oleh para Hakim dan Pejabat Pengadilan lainnya untuk penyelesaian suatu perkara. Secara asumtif hakim dianggap mengetahui semua hukum yang berlaku tetapi, secara faktual adalah mustahil bagi seorang manusia untuk mengetahui semua ketentuan hukum yang ada, dimana dalam kehidupan yang sedemikian kompleks tebaran dan sebaran ketentuan hukum adalah sedemikian luas dan rumitnya. Ketentuan Undang-Undang saja untuk setiap tahun ditetapkan puluhan buah jumlahnya dan tidak tersedia dengan begitu saja ada juga perubahan yang kadang-kadang dilakukan berkali-kali. Belum lagi peraturan pelaksanaannya sehingga harus dicari dan ditemukan. Dalam kaitan hal tersebut Perpustakaan Pengadilan adalah sarana yang dapat membantu dalam upaya pencarian penemuan peraturan-peraturan yang dimaksud.
4
Ketentuan Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 disebutkan bahwa hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami yang tentunya memerlukan serangkaian usaha dan bahan-bahan berkenaan dengan nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Upaya ini dapat dilakukan secara langsung tetapi tidak jarang pula dilakukan dengan mencari informasi tentang nilai-nilai hukum dan keadilan yang hidup dalam masyarakat yang bersangkutan melalui berbagai publikasi dan hasil-hasil penelitian yang kesemuanya dapat diperoleh di Perpustakaan Pengadilan. Koleksi bahan pustaka dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya, hal ini juga tidak lepas dari kegiatan pengolahan bahan pustaka. Menurut Yuyu yulia (2007:1.4): “Bahan Pustaka merupakan media informasi rekam baik tercetak maupun noncetak yang merupakan komponen utama di setiap sistem informasi, baik perpustakaan ataupun unit informasi lainya”. Sedangkan menurut Yuyu yulia dan B. Mustafa (2009:1): “Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu kegiatan di perpustakaan yang bertujuan untuk melakukan pengaturan bahan pustaka yang tersedia agar dapat disimpan di tempatnya menurut susunan tertentu serta mudah ditemukan dan digunakan oleh pengguna perpustakaan”. Kegiatan pengolahan buku sangat berpengaruh terhadap kualitas perpustakaan, semakin baik sistem pengolahan yang ada maka semakin banyak nilai tambah yang akan diperoleh perpustakaan karena sesuai kebutuhan pemustaka. Perpustakaan Pengadilan Negeri Sukoharjo juga melakukan kegiatan pengolahan bahan pustaka yang salah satunya adalah
5
buku untuk mempermudah pemustaka dalam menemukan informasi. Perpustakaan Pengadilan Negeri Sukoharjo sudah menggunakan sistem layanan SLiMS (Senayan Library Management System). Penerapan otomasi perpustakaan sekarang ini dijadikan salah satu faktor untuk mengetahui kemajuan suatu perpustakaan. Hal ini disebabkan karena untuk dapat menerapkan sistem otomasi di perpustakaan dengan baik dan diperlukan manajemen perpustakaan yang baik juga. Karena pada dasarnya penerapan otomasi di perpustakaan merupakan pemanfaatan teknologi informasi yang sedang berkembang di masyrakat untuk membantu manajemen perpustakaan, dimana teknologi informasi digunakan untuk membantu pustakawan dalam kegiatan yang ada di perpustakaan, seperti: layanan sirkulasi dan layanan pengolahan bahan pustaka. Saat ini untuk menerapkan otomasi di perpustakaan diperlukan bantuan sebuah software otomasi perpustakaan. Software tersebut saat ini sudah banyak jenisnya dengan keunggulan masing-masing serta sudah tersedia baik di dalam maupun diluar negeri dan dapat diperoleh secara gratis maupun berbayar. Adapun software otomasi perpustakaan yang sudah banyak dikenal dan banyak digunakan di institusi perpustakaan antara lain: Senayan Library Management System (SLiMS), OtomiGenX, Open Biblio, KOHA, NCI BOOKMAN, INLISLITE, DYNIX, dan Computerized Documentation System/Integrated Set of Information Service (CDS/ISIS).
6
Alasan penulis memilih untuk membahas pengolahan bahan pustaka buku dengan menggunakan software SLiMS (Senayan Library Management System) di Perpustakaan Pengadilan Negeri Sukoharjo karena bahan pustaka buku merupakan koleksi utama dan juga merupakan elemen penting yang dimiliki perpustakaan dalam sebuah lembaga di Pengadilan Negeri Sukoharjo. Supaya informasi didalam buku dapat disalurkan dengan cepat dan tepat di Perpustakaan Pengadilan Negeri Sukoharjo sudah menggunakan aplikasi SLiMS untuk mempermudah pencarian informasi dan juga mempermudah pustakawan dalam menginput data. Berdasarkan uraian yang telah penulis sampaikan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai pengolahan bahan pustaka buku, sehingga penulis menuangkannya dalam laporan Tugas Akhir dengan Judul
“LAPORAN
PENGOLAHAN
KULIAH BAHAN
MENGGUNAKAN
KERJA
PUSDOKINFO
PUSTAKA
SOFTWARE
SLiMS
(KKP)
BUKU
DENGAN
(SENAYAN
LIBRARY
MANAGEMENT SYSTEM) DI PERPUSTAKAAN PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO”.
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan menambahkan
latar
tentang
belakang
pengolahan
diatas bahan
maka pustaka
penulis buku
akan dengan
menggunakan Software SLiMS (Senayan Library Management System) di
7
Perpustakaan Pengadilan Negeri Sukoharjo. Adapun penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah
proses
pengolahan
bahan
Perpustakaan Pengadilan Negeri Sukoharjo?
pustaka
buku
di