BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Proses perkuliahan dari semester satu hingga semester lima penulis telah di bekali oleh dosen dengan materi dan praktek. Bertujuan agar penulis dapat menerapkan ilmu dari kampus ke dunia kerja. Untuk dapat merasakan dunia kerja yang akan di jalani maka penulis harus melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) pada semester 6 ini. Dengan melaksanakan KKM setiap mahasiswa dapat mempraktekan materi yang telah di pelajari di kampus ke dalam dunia kerja, selain itu juga dapat membandingkan teori di kampus dengan praktek di lapangan. Dalam kesempatan kali ini penulis mengikuti kegiatan KKM di 2 instansi, yaitu TVRI Yogyakarta di bagian pemberitaan dan di RRI Pro 2 di bagian editing. Karena ketertarikan penulis terhadap proses editing drama maka penulis memilih RRI Pro 2 sebagai bahan Tugas Akhir . Dalam dunia penyiaran terdapat dua jenis media yaitu media cetak dan elektonik. Macam macam media cetak antara lain koran, majalah, dan tabloid. Sedangkan media elektronik ada Televisi atau Radio. Televisi pada hakekatnya merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik yang di pancarkan secara cepat, berurutan dan di iringi unsur audio. Sutisno, (1993:23) Sedangkan Radio adalah teknologi berupa pengirimn sinyal oleh modulasi.
gelombang elektromagnetik. Gelombang ini dapat melewati udara dan ruang hampa udara. Gelombang ini tidak memerlukan medium untuk perambatannya. Kuswayatno, (2008:25) Radio merupakan media elektronik pertama di Indonesia. Media radio memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyampaikan informasi ke pendengar. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan radio : Kelebihan Radio: 1. Kecepatan Di Indonesia, Unsur kecepatan radio siaran dalam sisi penyampaian masih jauh lebih cepat ketimbang koran, majalah, dan televisi. Buktinya saja, berita atau peristiwa yang terjadi dapat di sampaikan langsung pada saat yang sama oleh radio siaran, sedangkan media cetak dan televisi harus melalui proses produksi yang memakan waktu lama. 2. Imajinatif Sifat auditif yang di tampikan radio siaran memilliki keungilan untuk merangsang imajinasi pendengar. Imajinasi ini sama sekali tidak tergambar dalam media cetak atau televisi. Oleh karena itu, radio siaran sering di kenal dengan julukan “ Theatre of mind” 3. Murah Murah dapat di tinjau dari 2 hal. Yang pertama, murah bagi pendengar. Artinya, mereka tidak di tuntut membayar iuran saat mendengarkan
siaran radio, kedua, murah dalam hal peringkat atau biaya produksi. Pengertian ini harus di tengok kalau di bandingkan dengan biaya yang di perlukan untuk produksi media cetak atau televisi. 4. Alternatif beragam Radio siaran dianggap lebih memberi peluang dalam hal keragaman pilihan, misal seperti yang di lakukan media cetak. Pendengar memiliki peluang untuk memilih radio mana yang di sukainya. Ketika pendengar bosan dengan sebuah radio, dia dapat memilih gelombang atau frekuensi yang lain untuk memenuhi keinginannya. 5. Mobilitas tenaga Mendengarkan radio siaran tidak akan menganggu aktifitas pendengar. Dengan mendengarkan radio siaran, pendengar masih dapat melakukan aktivitas lainnya, seperti bekerja, memasak, mengemudikan kendaraan, belajar, dan sebagainya. 6. Personal Radio siaran punya kekuatan dalam hal komunikasi yang bersifat personal. Siaran selalu dirasakan seperti kunjungan kawan yang sangat pribaadi sifatnya. Meski tergolong dalam media masa, tapi komunikasi yang di lakukan di radio siaran tetap tergolong dalam komunikasi personal. Hal tersebut merupakan keuntungan yang besar karena komunikasi personal dapat menciptakan hubungan yang lebih erat antara penyiar dengan pendengarnya
Kekurangan Radio: 1. Selintas Karena auditif maka apa yang di sampaikan lewat radio siaran bersifat selintas. Maksudnya, apa yang sudah di sampaikan seketika itu akan hilang di udara. Dalam hal ini, kelemahan radio siaran adalah tidak memiliki kekuatan dokumentasi. 2. Anti Detail Sangat sulit untuk menyajikan segala hal yang bersifat detail di radio siaran. Bagaimana mungkin dapat menjelaskan sesuatau yang detail secara auditif ? hal yang detail lebih mengunungkan bila di sajikan secara visual. Oleh karena itu, siaran harapkan hanya menyampaikan hal hal yang besifat global. Kalau di paksakan membicarakan hal yang detail, pendengar akan merasakan lelah dan membuat pendengar semakin tidak mengerti karena tidak bisa menangkap semua itu. Ningrum, (2007:28)
Siaran radio tidak pernah lepas dari musik. Musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan
manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat di mengerti dan dinikmati. Soedarsono, (1992:12) Perkembangan program radio saat ini semakin variatif. Berbagai program siaran yang menarik tidak hanya di tayangkan media televisi, radio pun mampu membuat program yang menarik, salah satunya drama radio atau radio play. Drama Radio berasal dari Bahasa Yunani Dran yang berarti bertindak atau berbuat (action). Pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang yang melibatkan konflik dan emosi. Dengan demikian, Program drama menampilkan sejumlah pemain yang memerankan tokoh tertentu. Suatu drama akan mengikuti kehidupan atau petualangan Para tokohnya. Morissan, (2009:222) Penulis juga memiliki tujuan untuk mengetahui peran editor dalam produksi drama radio. Karena banyaknya kelebihan yang di miliki radio seperti yang tertulis di atas, maka penulis tertarik untuk mendalami dunia radio. Dan RRI Pro 2 Yogyakarta penulis pilih untuk menimba ilmu karena RRI merupakan radio yang sudah mengudara sejak jaman penjajahan dan berisi orang orang yang terpilih untuk mengabdi kepada negara,
B. Tujuan Tujuan dari Kuliah Kerja Media ini adalah untuk memenuhi persyaratan guna meraih gelar Ahli Madya dalam bidang penyiaran DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS, juga memiliki tujuan umumnya yaitu mengetahui peran Editor dalam proses produksi drama radio. Kali ini Drama Radio yang di produksi berjudul “Kadal Kidal Kemal”. Program drama ini merupakan program mingguan yang mengudara setiap hari minggu pukul 19.00 sampai dengan 19.30. Dengan durasi 30 menit tanpa jeda. Program drama radio berusaha menjadi agen pengembangan imajinasi dan kreativitas remaja Yogyakarta. Mengunakan media drama radio remaja Yogyakarta di tuntut untuk berimajinasi menggunakan kreativitasnya. Penulis berharap mendapatkan banyak ilmu selama KKM dari praktek kerja maupun pengamatan selama satu bulan pelaksanaan Kuliah Kerja Media di Radio Republik Indonesia Programa 2 Jogjakarta (RRI Pro 2 Jogjakarta). C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang Penulis melaksanakan KKM mulai tanggal 7 April 2016 hingga 7 Mei 2016 di Radio Republik Indonesia Programa 2 Yogyakarta (RRI Pro 2 Jogja) yang ber alamat di Kompleks Auditorium RRI, Jl. Affandi Demangan, Yogyakarta. Penulis menekuni kegiatan sebagai editor terhitung selama satu bulan dari tanggal 7 April hingga 7 Mei 2016