BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelawak tunggal sebagai pelaku stand-up comedy atau lebih dikenal dengan sebutan comic, merupakan sosok yang belakangan ini mulai dikenal oleh khayalak umum di Indonesia. Sebagai sosok yang selalu memberikan tawa bagi penikmat stand-up comedy, menjadikan comic sebagai sosok yang banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Comic dalam setiap penampilannya turut memberikan berbagai cerita dari sudut pandang mereka. Meskipun tujuan utamanya adalah memberikan sebuah tawa kepada audiens, namun melalui penyampaian pesan ini demokrasi terwujud. Penyampaian materi dari comic merupakan pesan yang berasal dari orang-orang di sekitarnya, seperti kerabat mengenai berbagai hal. Hal tersebut menjadikan comic menyuarakan kata-kata sebagai representasi realitas sosial dan kritik sosial dari kalangan tertentu. Berdasarkan penelitian dari PewResearch Center for the People and the Press pada tahun 2002 (dalam Ranteallo, 2014: 694), setidaknya terdapat 21% anak muda (18-29 tahun) yang memperoleh informasi secara teratur tentang kampanye presiden dari komedi The Daily Show dan Saturday Night Live. Young dan Tisinger (2006) menemukan hubungan positif diantara menonton komedi tengah malam dan menonton berita dalam bentuk umum. Atau dapat dikatakan bahwa
pesan yang disampaikan terkait kampanye presiden melalui stand-up comedy cukup efektif. Stand-up comedy yang serius, bukan merupakan lawakan yang asal-asalan. Stand-up comedy adalah sebuah lawakan yang harus dilakukan dengan serius, di mana penonton diajak untuk melakukan sebuah proses berfikir sebelum akhirnya tertawa. Penyampaiannya bukan dengan bercanda, seperti jenis komedi yang ada pada umumnya. Dengan mengemas humor dalam bentuk yang serius, memungkinkan orang untuk mendekati isu-isu sensitif dan beberapa hal yang dianggap tabu. (Mark Twain, 1966: 354) Ranteallo dalam makalahnya (Stand-up Comedy Menyuarakan Demokrasi di Indonesia, 2014: 695) juga menyatakan bahwa comic tidak hanya menyampaikan pernyataan-pernyataan untuk menghasilkan tawa semata. Humor yang di sampaikan comic juga mengandung pesan dan ingatan-ingatan sosial tentang sesuatu hal, benda, seseorang, atau suatu kondisi. Muatan-muatan tersebut secara politis, dibawa ke dalam relasi kuasa oleh comic. Ketika penonton berhasil dibuat tertawa, saat itulah comic memegang kendali penuh. Disadari maupun tidak comic telah mempengaruhi cara berpikir penonton dengan menggunakan komedi yang ia sampaikan yang memecah tawa para penonton. Hampir berbagai jenis hal dapat terjadi dalam materi komedi yang disampaikan oleh comic, karena diciptakan dalam imajinasi. Komedi juga telah menjadi salah satu sarana protes sosial, sekaligus tawaran untuk melihat dan memahami berbagai hal dari sisi yang berbeda.Pemilihan Sammy Notalislimboy sebagai subjek dalam studi kasus di
penelitian ini, berdasarkan peninjauan yang telah dilakukan peneliti sebelumnya tentang stand-up comedy di televisi maupun browsing di internet. Berikut Data materi stand-up Sammy januari-maret 2014: Tabel 1.1 Rangkuman Lima Stand-up Comedy Sammy Tahun 2014 No TGL 1 7/1/2014
Materi yang dibawakan keluarga, korupsi, ekonomi, Indonesia
2
Capres, permasalahan Indonesia
3
4
5
Acara Tema SUPER Stand Gerakan senyum Up Seru eps 69 masal (KompasTv) 3/2/2014 Stand-up Capres idaman Comedy Show (MetroTv) 11/3/2014 Stand-up Hipnotis Comedy Show benarkah? (MetroTv) 4/3/2014 Stand-up Kisruh UN Comedy Show (MetroTv) 4/2/2014 Stand-up Cara untuk Comedy bahagia Indonesia Spesial (KompasTv) Sumber: Youtube.com
Acara tv, hipnotis
Pendidikan di Indonesia, korupsi, pemerintah Olaraga golf, Acara tv, produk-produk Indonesia, ekonomi, pendidikan di Indonesia
Dari data stand-up comedy yang dilakukan Sammy diatas dapat dilihat bahwa Sammy sering membawakan isu-isu politik yang ada di Indonesia, seperti ekonomi, kinerja pemerintah, korupsi, pendidikan, sampai produk-produk Indonesia yang dirasa kurang berkembang. Berangkat dari penijauan tersebut, maka Sammy Notaslimboy dirasa cukup relevan untuk digunakan sebagai subjek dalam penelitian ini. Cara penyampaian materi yang dibawakan Sammy yang cukup serius juga mendukung pesan yang terkandung di dalam stand-up comedy yang ia bawakan diatas panggung.
Penelitian ini akan membahas lebih dalam tentang cara penyampaian pesan yang digunakan oleh comic dalam stand-up comedy dan juga pesan politik yang ada di dalamnya, serta bagaimana stand-up comedy ini bisa menjadi sebuah media dari demokrasi di Indonesia. Dengan berbagai hal yang diangkat oleh comic dalam materi stand-up nya, kita dapat melihat sejauh dan sedalam apa para comic atau dalam hal ini Sammy sebagai komunikator politik, mengetahui isu yang ada terkait politik, dan bagaimana ia mengemasnya dalam stand-up comedy. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana stand-up comedy dapat disebut sebagai salah satu bentuk dari komunikasi politik pada saat ini di Indonesia ? 2. Bagaimana cara Sammy menyampaikan teks bermuatan politik yang disampaikan dalam stand-up comedy yang dilakukan menjelang pilpres 2014 ? 1.3 Batasan Masalah Penelitian mengkaji tentang komunikasi politik dan relasinya dengan stand-up comedy. Peneliti akan lebih memfokuskan pada stand-up comedy di Indonesia dengan mengambil contoh dari Negara luar yang juga menggunakan sistem demokrasi dimana stand-up comedy sudah lebih dulu berkembang. Hal ini perlu dilakukan terlebih kajian terkait komunikasi politik dan humor khususnya standup comedy belum ada di Indonesia. Peneliti perlu mengambil contoh penelitian
dari negara diluar Indonesia yang kemudian akan dipaparkan dalam gambaran umum penelitian ini. Penelitian ini juga menggunakan studi kasus, peneliti memilih Sammy Notaslimboy sebagai subjek dalam studi kasus. Berdasarkan dari tinjauan yang dilakukan peneliti dari berbagai sumber dan berbagai faktor seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang. Meski Sammy merupakan subjek dalam studi kasus ini peneliti juga akan membahas comic lain yang turut menyisipkan materi politik di dalam stand-up comedy yang ia lakukan. Penggunakan stand-up comedy oleh para comic tersebut bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana stand-up comedy dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk dari komunikasi politik. Peneliti akan mengkaji tentang stand-up comedy yang dilakukan Sammy terkait pilpres dan periode yang akan digunakan yakni masa menjelang pilpres terhitung sejak April sampai Juli tahun 2014. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yakni sebagai berikut : 1. Ingin mengetahui bagaimana stand-up comedy dapat disebut sebagai salah satu bentuk dari komunikasi politik pada saat ini di Indonesia? 2. Ingin mengetahui cara Sammy dalam menyampaikan pesan politik yang dituangkan dalam stand-up comedy yang ia tampilkan selama menjelang pilpres 2014
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Berguna untuk
memperkaya
khasanah
ilmu
politik
khususnya
komunikasi politik terkait pesan politik yang disampaiakan melalui stand-up comedy. 1.5.2 Manfaat Praktis 1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti kandidat, tim sukses, partai politik, dan lainlain dalam menyusun strategi komunikasi politik di masa yang akan datang. 2. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan instansi pemerintahan dalam pemilihan umum seperti KPU untuk lebih mengembangkan cara sosialisasi terkait politik kepada masyarakat. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab, masing-masing bab diuraikan sebagai berikut : Bab I: PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II: TINJAUAN PUSTAKA Bab
ini
membahas
penelitian-penelitian
dan
teori-teori
yang
mendukung penelitian mengenai humor sebagai bentuk komunikasi politik pada era demokrasi. Bab III: METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai teknik pengumpulan data dalam penelitian yakni menggunakan analisis isi. Bab IV: PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang bagaimana stand-up comedy dapat disebut sebagai salah satu bentuk komunikasi politik. Bab ini juga akan menjelaskan bagaimana cara Sammy dalam menyampaikan pesan politik yang dituangkan dalam stand up comedy yang ia tampilkan selama pilpres 2014. Pada akhir bab akan menjelaskan hasil temuan dan analisa temuan dari penelitian yang peneliti laksanakan. Bab V: PENUTUP Bab ini akan berisi kesimpulan mengenai penelitian yang telah dilaksanakan serta saran yang dapat digunakan.
