BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Saat ini Kementerian Agama Republik Indonesia merupakan kementerian yang
memiliki satuan kerja paling banyak di antara Kementerian lainnya yang tidak diotonomikan seluruhnya berjumlah 4.128 Satuan Kerja yang tersebar di seluruh Indonesia. Satuan Kerja tersebut meliputi eselon I di pusat dan satuan kerja di daerah yang terdiri atas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Balai Litbang Agama, Balai Diklat, Perguruan Tinggi Agama Negeri dan Madrasah Negeri (Madrasah Ibtidaiyah Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Madrasah Aliyah Negeri). Selain itu terdapat lebih dari 5.000 Kantor Urusan Agama yang merupakan perpanjangan tangan Kementerian Agama dalam melaksanakan tugas pada tingkat Kecamatan. Kementerian Agama dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kebijakan serta program di berbagai daerah tersebut terutama yang terkait langsung dengan pelayanan kepada masyarakat tidak terlepas dari perhatian masyarakat atau stakeholder lainnya yang kemudian berkembang menjadi berita dan informasi yang berkembang di lapisan masyarakat. Dalam menghadapi kondisi tersebut, akan lebih baik jika seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Agama dapat mengetahui berita dan informasi yang muncul dan tersebar di berbagai lapisan masyarakat tersebut sehingga dengan cepat dapat mengetahui permasalahan langsung dari akar rumput. Dengan demikian seluruh jajaran Kementerian Agama baik di pusat maupun di daerah dapat dengan cepat memberikan tanggapan atau merencanakan program dan kegiatan terhadap permasalahan yang berkembang. Namun demikian dengan keterbatasan sarana prasarana informasi tersebut, penyebaran informasi di berbagai daerah dan media maka tidak dapat diakses secara merata oleh seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Agama baik di pusat dan daerah.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
1
Sehubungan dengan permasalahan tersebut maka perlu dibentuk satu media yang dapat menyimpan berita dan informasi terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama, dalam bentuk dokumen digital yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Agama. Media dimaksud juga harus mampu menyimpan berita dan informasi dalam kurun waktu yang lama dan tanpa melanggar hak cipta sumber berita dan informasi yang dihimpun.
B.
Tujuan Adapun pengembangan Sistem Kliping Berita Online ini bertujuan untuk
menyajikan berita dan informasi yang terkait dengan Kementerian Agama dari berbagai sumber berita baik cetak maupun online dalam satu wadah yang terintegrasi.
C.
Manfaat Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari Sistem Kliping Berita Online
tersebut, antara lain: 1.
berita dan informasi dari berbagai media dapat diperoleh dengan cepat langsung dari sumbernya;
2.
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, terutama koneksi internet akan membantu untuk mendapatkan berita dan informasi dalam jangkauan yang lebih luas;
3.
berita dan informasi lebih mudah dicari baik berdasarkan sumber berita, tanggal terbit, kategori maupun judul berita tersebut;
4.
dokumen berita dapat didownload, disimpan maupun dicetak ulang tanpa merubah bentuk dokumen asli dan tidak melanggar hak cipta sumber berita;
5.
melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kliping Berita Online akan diperkaya dengan berita dan informasi yang bersifat lokal baik dari media cetak maupun online;
6.
dapat menyimpan dan menjaga berita dan informasi tersebut dalam jangka waktu yang lama agar tetap dapat dimanfaatkan oleh seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Agama;
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
2
Dengan adanya Sistem Kliping Berita Online ini, diharapkan seluruh jajaran Kementerian Agama di pusat maupun daerah dapat memperoleh berita dan informasi dari berbagai media dengan cepat serta memperoleh gambaran dari berita dan informasi tersebut secara utuh dan lengkap. Sehingga pada akhirnya nanti dapat membantu para pimpinan dalam mengambil keputusan maupun kebijakan menjadi lebih terarah, cepat dan tepat waktu.
D.
Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN Bab ini membahas terkait dengan latar belakang munculnya kebutuhan akan sistem yang menampung berita dan informasi yang tekait dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama, tujuan dan manfaat dari sistem tersebut.
BAB II. PERANCANGAN SISTEM Bab ini membahas terkait dengan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam merancang Sistem Kliping Berita Online, termasuk proses implementasi, penempatan dan pemeliharaan dari sistem tersebut.
BAB III. MENGENAL WEBSITE KLIPING BERITA ONLINE Bab ini membahas tentang pengenalan sistem Kliping Berita Online yang berbasis web, termasuk fitur-fitur dan fasilitas yang ada didalamnya.
BAB IV. MENGELOLA WEBSITE KLIPING BERITA ONLINE Bab ini membahas terkait dengan infrastruktur yang dibutuhkan dalam mengelola Sistem Berita Online. Selain itu akan dibahas juga tentang wewenang dan tanggung jawab dari para pengelola Sistem Kliping Berita Online baik yang di Pusat Informasi dan Humas maupun Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
3
BAB V. RUANG LINGKUP BERITA Bab ini membahas tentang batasan berita yang dapat dimuat dalam Sistem Kliping Berita Online. Batasan tersebut dimaksudkan agar berita-berita yang tersimpan dalam sistem lebih terarah dengan memberikan kategori dan sub kategori.
BAB VI. MENCARI BERITA Bab ini membahas tentang teknik mencari berita yang tersimpan pada media online. Dijelaskan berbagai macam dan karekteristik dari mesin pencari yang tersedia, penggunaan keyword dalam mencari berita dan berita yang dihasilkan.
BAB VII. TEKNIS PEMBUATAN KLIPING Bab ini membahas tentang pembuatan kliping dari penarikan berita baik dari sumber media cetak maupun media online hingga menjadi kliping elektronik yang siap di upload dalam sistem.
BAB VIII. UPLOAD KLIPING Bab ini membahas tentang cara melakukan upload berita ke sistem.
BAB IX. PENUTUP
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
4
BAB II PERANCANGAN SISTEM
Perancangan sistem merupakan hal yang sangat penting dalam proses penerapan suatu sistem informasi dalam sebuah pemerintahan. Setiap tahapan dalam perancangan sistem tersebut harus dilakukan dengan benar dan teliti agar sistem informasi yang dihasilkan dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang nyata bagi jajaran Kementerian Agama pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pengembangan Sistem Kliping Berita Online sudah direncanakan sejak tahun 2009, namun baru dapat diimplementasikan pada tahun 2010 oleh Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama RI. Berikut adalah tahapan yang dilakukan dalam merancang sistem Kliping Berita Online.
A.
Investigasi Sistem Tahapan awal dalam mengembangkan sebuah sistem informasi adalah melakukan
investigasi sistem. Investigasi ini dilakukan sebagai upaya untuk melihat tatanan sistem yang sudah berjalan sekaligus untuk mencari upaya perbaikan atas sistem tersebut atau mengembangkan sistem yang baru yang lebih tanggung dan berdaya guna. Terkait dengan perancangan website Kliping Berita Online, maka ada dua hal pokok yang menjadi perhatian dalam proses investigasi, yakni terkait dengan website Kementerian Agama, ketersediaan bandwidth dan penanganan kliping berita. 1.
Investigasi terhadap website Kementerian Agama Sebagai lembaga pemerintah, Kementerian Agama telah memiliki website
resmi dengan nama www.depag.go.id yang dibangun sejak tahun 2002 oleh Pusat Informasi dan Humas. Website ini juga sekaligus sebagai website induk dari seluruh website yang dikelola oleh Satuan Kerja yang ada di lingkungan Kementerian Agama.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
5
Gambar 1. tampilan website www.depag.go.id.
Sebagai wesbite induk, maka sudah selayaknya seluruh website yang ada maupun yang sedang dirancang oleh Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Agama wajib menjadi sub domain dari website tersebut. Sehingga website yang ada di lingkungan Kementerian Agama tersebut akan menjadi satu kesatuan yang utuh dan terintegrasi dengan baik. Selain itu akses untuk website Kementerian sudah sangat memadai yang didukung bandwidth sebesar 140KB/s. Website tersebut dikelola oleh Bidang Penyelenggaraan Sistem Jaringan dan Aplikasi, Pusat Informasi dan Humas.
2.
Investigasi terhadap penanganan Kliping Berita Saat ini Kementerian Agama RI teleh memiliki kliping yang disusun secara
konvensional dan diterbitkan setiap hari kerja.
Berita dari kliping tersebut
bersumber dari koran nasional, lokal dan beberapa sumber online. Penerbitan kliping berita secara konvensional tersebut dilakukan oleh Bidang Kehumasan Pusat Informasi dan Humas.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
6
Namun karena kliping tersebut dikelola secara konvensional menyebabkan terjadi kesulitan untuk menganalisis berita tersebut secara seksama. Kesimpulan dari hasil investigasi yang dilakukan adalah bahwa Sistem Kliping Berita Online yang dibangun merupakan perpanjangan tangan dan perluasan dari penyusunan kliping berita yang selama ini dilakukan. Kliping yang selama ini disusun secara konvensional akan di transformasi menjadi dokumen elektronik yang ditambah dengan berita yang dari sumber yang lebih luas. Sistem Kliping Berita Online yang akan dikembangkan tersebut harus menjadi sub domain dari website induk Kementerian Agama, dimana aplikasi tersebut dapat ditempatkan pada server milik Pusat Informasi Keagamaan, sehingga memudahkan dalam pengelolaan dan perawatan aplikasi.
B.
Analisis Sistem Tahapan analisis sistem merupakan tahapan dalam menguraikan suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Dalam tahapan tersebut dilakukan pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul, membuat spesifikasi sistem yang baru, mendefinisikan dan menggambarkan kebutuhan pemakai secara detil, waktu spesifik dan hambatan biaya. Analisis sistem mencakup dua jenis kegiatan yakni analisis kelayakan dan analisis kebutuhan. Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Analisis kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat tercapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada permasalahan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling. Lima
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
7
macam kelayakan dalam merancang sistem informasi yaitu kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan operasi, kelayakan hukum dan kelayakan jadwal. Analisis kebutuhan merupakan proses untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang pengolahan data yaitu jumlah data yang harus diproses, waktu pengolahan saat data siap diproses sampai informasi yang dihasilkan. Spesifikasi ini digunakan untuk membuat kesepakatan dalam pengembangan sistem. Sepeti yang kita ketahui bersama bahwa usulan adanya Sistem Kliping Berita adalah untuk menghimpun berita secara elektronik dalam satu wadah secara terintegrasi sehingga memudahkan dalam mengelola dan menganalisis berita tersebut.
Sistem
semacam ini belum pernah ada sebelumnya di lingkungan Kementerian Agama, sehingga layak untuk diadakan.
C.
Perancangan Sistem Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, maka dikembangkan
Sistem Kliping Berita Online. Sistem Kliping Berita Online dibangun menggunakan bahasa PHP dengan dukungan database MySql. Hal ini dikarenakan kedua komponen tersebut merupakan alat yang paling populer untuk mengembangkan aplikasi berbasis web, mudah untuk digunakan dan termasuk aplikasi freeware. Media ini merupakan aplikasi yang berbasis web dengan memanfaatkan database sehingga dapat diakses melalui internet oleh siapa saja dan di mana saja serta adanya kemudahan dalam pengelolaan dokumen elektronik yang ada dalam sistem untuk berbagai kebutuhan.
D.
Implementasi Sistem Tahapan implementasi biasanya dilakukan setelah proses perancangan aplikasi
telah layak diterapkan. Pada tahapan tersebut, dilakukan proses percobaan terhadap aplikasi yang telah dibangun termasuk memperbaiki beberapa prosedur yang belum sesuai atau perubahan terhadap aplikasi tersebut.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
8
Setelah selesai dari proses perancangan, sistem tersebut mulai diterapkan dan disosialisasikan kepada para pengelola maupun pengguna sehingga sistem dapat berjalan dengan baik.
E.
Pemeliharaan Sistem Dalam hal pemeliharaan, sistem akan ditempatkan pada server milik Pusat
Informasi Dan Humas.
Dengan demikian pemeliharaan dari sistem tersebut akan
terpadu dengan sistem lainnya yang sudah terintegrasi pada server tersebut. Dalam hal menjaga dan menjamin kelangsungan berjalannya sistem ini, maka akan ditentukan kewenangan kepada satuan kerja untuk memberikan sumbangan berita baik lokal, nasional, regional maupun nasional.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
9
BAB III MENGENAL WEBSITE KLIPING BERITA ONLINE
A.
Tampilan Awal Sistem Sistem Kliping Berita Online Kementerian Agama RI dapat diakses pada alamat
http://kliping.depag.go.id dengan tampilan sebagai berikut:
Gambar 2. tampilan website Kliping Berita Online Kementerian Agama Republik Indonesia
B.
Fitur Dalam Sistem Sebagaimana layaknya sebuah website yang digunakan sebagai bentuk layanan
masyarakat, maka website Kliping Berita Online telah dilengkapi dengan berbagai fitur yang dapat memberikan kemudahan navigasi dalam menjelajah website tersebut. Selain itu fitur-fitur tersebut juga dapat memberikan informasi tambahan yang sekaligus untuk menambah daya tarik pengguna. Adapun fitur-fitur yang saat ini sudah disediakan dalam website Kliping Berita Online, antara lain:
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
10
1.
Download berita Mengunduh berita (download) dapat dilakukan langsung cara klik pada bagian judul dari setiap berita. File berita yang dihasilkan dalam format PDF, untuk itu komputer yang digunakan untuk mengunduh berita tersebut harus sudah terinstal Acrobat Reader.
2.
Pencarian berita berdasarkan judul atau tanggal Untuk memudahkan dalam pencarian sebuah kejadian atau berita, website ini telah menyediakan pencarian berita berdasarkan judul atau tanggal berita tersebut terbit.
Gambar 3. pencarian berita berdasarkan judul
Gambar 4. pencarian berita berdasarkan tanggal terbit
3.
Kategori berita Selain menggunakan kata judul maupun tanggal, pencarian berita juga dapat
menggunakan kategori yang telah ditetapkan.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
11
Gambar 5. kategori umum dari kliping berita online
4.
Statistik Sederhana Dalam rangka memberikan informasi kepada para pengguna, aplikasi ini
telah dengan statistik sederhana berupa grafik. Grafik tersebut terbagi menjadi dua macam, yakni grafik proposi dokumen berdasarkan kategori dan grafik jumlah dokumen berdasarkan sumber berita.
Gambar 6. grafik yang menunjukkan proporsi berita berdasarkan kategori
Gambar 7. grafik yang menunjukkan berita berdasarkan sumber berita.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
12
5.
Navigasi perpindahan halaman Untuk memudahkan pengguna dalam menjelajah sistem dan dokumen,
disediakan fasilitas untuk berpindah antar halaman.
Gambar 8. navigasi perpindahan halaman beserta jumlah berita yang ada.
6.
Navigasi tampilan berita per halaman Navigasi ini berguna untuk mengatur jumlah berita yang tampil dalam setiap
halaman, sehingga memudahkan dalam melihat berita-berita yang terkait.
Gambar 9. pangaturan jumlah berita per halaman.
7.
Top 10 Download Fasilitas ini berguna untuk melihat berita yang paling banyak diakses oleh
pengguna.
Gambar 10. informasi yang menunjukkan berita yang sering di akses oleh pengguna.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
13
8.
Hit Counter Fasilitas ini berguna untuk memantau berapa banyak pengguna yang
mengakses website ini.
Gambar 11. Hit counter web Kliping Berita Online.
C.
Pengembangan Sistem Lebih Lanjut Sistem informasi yang ada saat masih dapat dikembangkan dengan berbagai
macam baik dari segi pemanfaatan berita, analisis berita maupun fasilitas yang ada didalam sistem tersebut. Keberagaman berita dan data yang berhasil dihimpun dalam sistem ini akan mampu memberikan pengetahuan yang lebih luas.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
14
BAB IV MENGELOLA WEBSITE KLIPING BERITA ONLINE
A.
Persyaratan Agar dalam mengelola Sistem Kliping Berita Online dapat berjalan dengan baik,
maka komputer yang digunakan memerlukan beberapa syarat yang mutlak dimiliki, antara lain: 1.
Koneksi Internet Koneksi internet diperlukan untuk mencari dan menjaring berita dan informasi yang bersumber dari media online. Selain itu, koneksi internet tersebut digunakan oleh pengelola untuk mengupload kliping berita yang telah menjadi file PDF ke media online yang disediakan. Koneksi internet dapat dimiliki dengan berbagai cara, antara lain dial up, ADSL (telkom speedy), lease line, atau CDMA. Namun apabila koneksi tidak mungkin dimiliki di kantor, kita masih dapat memanfaatkan hot spot yang biasanya disediakan di cafe atau restoran. Atau kita dapat memanfaatkan Warung Internet (warnet) yang ada di sekitar kantor.
2.
Browser Browser merupakan media komunikasi antara pengguna dengan informasi yang akan diakses melalui internet. Saat ini jenis browser beraneka ragam, namun yang paling banyak di gunakan antara lain: Internet Explorer FireFox
, Google Chrome
,
Opera
, Mozilla
dan Safari
.
Pengguna dapat menggunakan jenis browser sesuai dengan tingkat kenyamanan yang dimiliki. Namun yang perlu diperhatikan oleh pengguna bahwa browser yang digunakan dapat menyimpan history terhadap alamat-alamat yang pernah diakses guna memudahkan dalam pelacakan suatu berita. Dalam menyusun buku pedoman ini, penulis menggunakan Google Chrome sebagai browser untuk mengelola Sistem Kliping Berita Online.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
15
3.
Adobe Acrobat Professional Agar berita dan informasi tidak berubah dari bentuk aslinya, maka dalam mendistribusikan dokumen berita dan informasi tersebut harus dalam bentuk format Portable Document Format (PDF) PDF diperlukan software
. Untuk mengkonversi menjadi file
Adobe Acrobat Professional.
Ada beberapa manfaat dari software ini, antara lain untuk: a.
membentuk file PDF dari berbagai jenis format file;
b.
membentuk file PDF langsung dari sumber berita dengan memasukkan alamat internet berita, sehingga akan mempercepat proses pembuatan kliping. Hal ini dapat dilakukan apabila komputer terhubung dengan internet;
c.
memotong
berita
sebagaimana
layaknya
membuat
kliping
secara
konvensional dengan mengambil bagian-bagian tertentu yang terkait dengan berita; d.
menutup halaman berita dari hal-hal yang dapat mengganggu atau tidak terkait dengan pokok berita;
e.
optimasi file PDF, sehingga ukuran file PDF menjadi lebih kecil dan mempercepat proses upload dan download.
4.
CutePDF Ada kalanya Adobe Acrobat tidak dapat mengakses suatu berita dari media online untuk dibuat menjadi file PDF. Atau dapat terjadi file PDF yang dihasilkan dari Adobe Acrobat tersebut kurang efisien dari segi tata letak berita dalam suatu halaman. Dalam hal ini diperlukan medote lain yang dapat menarik berita tersebut menjadi file PDF dengan sistem cetak menjadi file PDF. Banyak software gratis yang tersedia di internet yang dapat kita manfaatkan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu software yang dapat digunakan untuk mencetak semua jenis file
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
16
menjadi file PDF adalah CutePDF. Software ini pada dasarnya digunakan untuk mencetak file yang sedang dibuka menjadi file PDF yang selanjutnya dapat diedit melalui Adobe Acrobat.
5.
Mesin Scanner Scanner adalah jenis perangkat keras komputer yang berfungsi untuk membuat salinan digital gambar atau dokumen. Salinan digital tersebut kemudian dapat dimanipulasi dapat oleh pengguna dan dicetak, disalin atau dikirim digital di manapun di dunia. Dalam kebutuhan untuk mengelola Sistem Kliping Berita Online, scanner digunakan untuk membuat salinan digital dari berita surat kabar yang telah dibentuk menjadi kliping konvensional.
Untuk lebih memudahkan dalam
melakukan scanning dokumen, gunakan scanner yang memiliki fasilitas Auto Document Feeder (ADF).
Dengan fasilitas ini, kita dapat melakukan scan
beberapa lembar dokumen sekaligus menjadi satu atau beberapa file yang terpisah.
B.
Tugas dan Kewenangan Agar sistem dapat berjalan dengan baik, maka sistem perlu dikelola sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
Sistem ini dikelola oleh Pusat Informasi Dan Humas
Kementerian Agama. Sedangkan berita akan diupload oleh Satuan Kerja yang ditunjuk untuk dapat memberikan kontribusi berita dan informasi sesuai dengan ruang lingkup kerja dan wilayahnya masing-masing. Setiap pengelola baik yang ada di pusat maupun kantor wilayah akan diberikan hak akses untuk mengupload dengan username dan password masing-masing. Setiap kliping berita yang diupload akan memiliki informasi antara lain: sumber berita, tanggal terbit, kategori dan username yang mengupload. Semua informasi tersebut disimpan dalam database sehingga akan memudahkan dalam pengelolaan data dan berita lebih lanjut. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi mempunyai wewenang untuk menghimpun dan memuat kliping berita dari berbagai media yang ada diwilayahnya masing-masing.
Dalam menghimpun berita tersebut, Kantor Wilayah Kementerian
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
17
Agama Provinsi dapat dibantu oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota atau KUA beserta aparat dalam jajaranya sesuai dengan arahan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi sesuai dengan wewenang dan kapasitasnya dalam mengelola Kliping Berita Online bertanggungjawab terhadap berita-berita yang diupload oleh jajarannya. Diharapkan seluruh berita yang terbit baik dalam media cetak maupun online dapat dikelola dalam Sistem Kliping Berita Online Kementerian Agama.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
18
BAB V RUANG LINGKUP BERITA
A.
Batasan Sumber Media dan Subtansi Berita Pada dasarnya dalam membuat kliping berita tidak dibatasi sumbernya. Semakin
banyak sumber berita baik cetak maupun online akan lebih memperkaya informasi yang diperoleh. Namun dalam hal substansi perlu dibatasi terutama yang relevan dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama. Seperti kita ketahui bersama bahwa tugas dan fungsi Kementerian Agama meliputi bidang pendidikan dan bidang agama.
Selain kedua bidang tersebut, Kementerian
Agama sebagai sebuah organisasi memiliki tugas dan fungsi yang terkait dengan tata kelola organisasi, kepemerintahan dan pelaksanaan anggaran. Dengan mengacu kepada tugas tersebut, berita akan dikelompokkan menjadi 5 kategori, yakni: Pendidikan, Penyelenggaraan Ibadah Haji, Agama, Tata Kelola Pemerintahan dam Lain-Lain.
B.
Pendidikan Tugas dan fungsi dalam bidang pendidikan, substansi dapat dilihat dari beberapa
sudut pandang, antara lain dari unsur komponen pendidikan dan jenjang pendidikan. Dari unsur komponen pendidikan, antara lain: 1.
kelembagaan;
2.
kesiswaan;
3.
pendidik;
4.
tenaga kependidikan; dan
5.
sarana prasarana pendidikan.
Sedangkan dari sisi jenjang pendidikan, antara lain: 1.
pendidikan formal berciri khas islam (RA, MI, MTs, MA);
2.
pendidikan keagamaan (Pondok Pesantren, Pendidikan Tinggi Agama, Madrasah Diniyah, dan pendidikan keagamaan lainnya); dan
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
19
3.
pendidikan agama pada sekolah dimana didalamnya termasuk guru pendidikan agama pada sekolah.
Namun secara umum, berita yang terkait dengan pendidikan yang menjadi tugas dan kewenangan Kementerian Agama dapat dikategorikan sebagai berikut: 1.
Penegerian Madrasah
2.
Alih Status Perguruan Tinggi Agama
3.
Anggaran Pendidikan
4.
Pengembangan Madrasah (MBI, MI-MTs Satu Atap)
5.
Tenaga Honorer
6.
Tunjangan (Profesi,
7.
Beasiswa Guru/Dosen
8.
Beasiswa Murid/Mahasiswa
9.
Sertifikasi
10. Bantuan Pendidikan 11. Ujian Nasional 12. Sarana Prasarana Pendidikan
C.
Penyelenggaraan Ibadah Haji Dalam bidang penyelenggaraan ibadah haji, berita di kelompokkan dalam kategori,
antara lain: 1.
Siskohat
2.
Dokumentasi Haji
3.
Transportasi Udara
4.
Transportasi Darat
5.
Pemondokan
6.
Katering
7.
Keamanan
8.
Pelayanan kesehatan
9.
Asrama Embarkasi
10. Pengelolaan Dana Abadi Umat (DAU).
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
20
D.
Agama Dalam bidang agama, ada beberapa hal yang sering menjadi perhatian
Kementerian Agama, antara lain: 1.
aliran sesat;
2.
kerukunan umat beragama;
3.
pelaksanaan peraturan perundangan terkait dengan rumah ibadah dan syariah (pendirian rumah ibadah, penodaan agama, pernikahan, produk halal, zakat dan wakaf);
E.
Tata Kelola Pemerintahan Terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam peningkatan tata
kelola kepemerintahan, ada beberapa berita yang perhatian Kementerian Agama antara lain: 1.
Reformasi Birokrasi
2.
Rekruitmen Pegawai
3.
Kedisiplinan Pegawai
4.
Pelaksanaan Anggaran
5.
Pengawasan
6.
penyediaan sarana prasarana perkantoran;
7.
pengembangan kelembagaan pada satuan kerja; dan
8.
substansi lainnya yang bersifat lintas sektoral.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
21
BAB VI MENCARI BERITA
A.
Mengenal Mesin Pencari Dalam mencari berita yang bersumber dari media online, kita dapat mengakses
alamat dari sumbernya langsung atau menggunakan mesin-mesin pencari yang telah disediakan di internet. Berikut adalah beberapa mesin pencari yang terkenal.
Gambar 12. Beberapa mesin pencari di internet
B.
Penggunaan Keyword Keyword atau kata kunci merupakan kata atau rangkaian kata yang digunakan
untuk mencari informasi yang kita inginkan. Misalkan kita ingin mencari informasi di internet tentang Kementerian Agama, maka kita dapat menggunakan kata “kementerian agama” tersebut sebagai kunci untuk mencari berita. Berikut beberapa teknik aturan penggunaan kata kunci yang benar untuk mendapatkan hasil pencarian yang lebih akurat: 1.
Fokus terhadap informasi yang hendak dicari. Tentukan terlebih dahulu apa yang sebenarnya ingin dicari atau diperoleh dari internet. Kemudian pikirkan kata kunci yang paling tepat untuk mendapatkan informasi tersebut.
2.
Buatlah daftar kata kunci sebanyak mungkin. Usahakan kata kunci yang kita buat menggunakan kata yang spesifik dan buatlah sebanyak mungkin kata tersebut untuk memperoleh informasi yang ingin dicari.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
22
3.
Gunakan gabungan operator yang tepat dengan kata kunci.
Untuk
mendapatkan informasi yang akurat, kita harus mencoba dengan beberapa kombinasi antara kata kunci dan operator pencarian. 4.
Perhatikan tampilan pada halaman hasil.
Secara deafult dari mesin
pencari akan menampilkan 10 daftar dari hasil pencarian. Untuk melihat lebih banyak dari hasil pencarian tersebut, kita dapat melakukan penyesuaian pada hasil tampilan. Dalam mencari berita yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama, berikut beberapa kata kunci yang dapat kita gunakan, antara lain: 1.
kementerian agama
2.
departemen agama
3.
menteri agama
4.
madrasah
5.
pendidikan agama
6.
pendidikan keagamaan
7.
zakat
8.
wakaf
9.
pendidikan tinggi agama
10. dan lain-lain Selain menggunakan kata-kata tersebut, dapat pula menggunakan kata kunci dari nama pejabat yang ada dilingkungan Kementerian Agama.
C.
Menggunakan Operator Browsing Operator browsing merupakan komponen kata yang menjadi rumus dalam mencari
informasi di internet. Dengan menggunakan operator tersebut, kita dapat lebih cepat menemukan informasi yang hendak kita cari.
Berikut adalah operator yang sering
digunakan dalam mencari informasi, antara lain: 1.
Tanda petik (”) Penggunaan kata kunci lebih dari satu kata secara otomatis dibaca oleh mesin pencari dengan metode And(Or). Sebagai contoh ketika kita menggunakan
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
23
kata kunci kementerian agama, maka mesin pencari akan mencari semua informasi yang memuat kata kementerian, agama dan kementerian agama. Tanda petik diantara kata kunci digunakan untuk memastikan bahwa mesin pencari hanya menampilkan informasi yang mengandung kata kementerian agama saja.
2.
Tanda minus (-) Penggunaan tanda minus dalam mencari informasi, mengakibatkan hasil pencarian akan menghilangkan sebagai kata kunci tersebut. Sebagai contoh kita ingin mencari informasi dengan kata kunci Suryadharma Ali –PPP artinya kita ingin mencari informasi yang mengandung kata Suryadharma Ali tanpa tekait dengan kata PPP.
Selain menggunakan operator, untuk mendapatkan hasil yang lebih relevan dan akuran, kita dapat menggunakan fasilitas ”Pencarian Khusus” yang disediakan oleh mesin pencari.
D.
Mencari Berita Menggunakan Google Mencari berita menggunakan google dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
dengan memasukkan kata kunci (keyword) dan operator yang digunakan.
Sebagai
contoh kita akan mencari informasi yang memuat kata departemen agama dari sumber www.detik.com, kita dapat menuliskan kata pencarian sebagai berikut:
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
24
Gambar 13. Mencari informasi dengan google.
Gambar 14. hasil pencarian dengan kata kunci ”departemen agama” site:detik.com
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
25
Gambar 15. Mencari berita dengan menggunakan mesin pencari ”Google”.
Gambar 16. Hasil pencarian berita dengan kata kunci ”menteri agama”
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
26
BAB VII TEKNIS PEMBUATAN KLIPING
Setelah berhasil mendapatkan berita yang sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama, maka tahap selanjutnya adalah membuat dokumen tersebut menjadi file PDF.
A.
Persiapan Membuat kliping berita online pada dasarnya hampir sama dengan membuat
kliping berita yang disusun secara konvensional. Perbedaan yang mendasar dari kliping berita konvensional adalah bahwa dalam kliping berita online, setiap berita dibentuk dalam dokumen elektronik yang disusun dan disimpan dalam suatu media sedemikian rupa dengan bantuan database sehingga dapat dengan mudah dilakukan pencarian baik berdasarkan tanggal, sumber berita, kategori maupun judul berita.
B.
Membuat File PDF Pembuatan kliping berita online dapat dilakukan melalui dua jenis sumber media,
yakni: 1.
Media Cetak Media cetak dapat berupa koran, majalah, buletin atau bentuk media cetak lainnya. Kliping berita dapat dibuat dari media cetak dengan cara sebagai berikut: a.
cari berita, artikel atau informasi lain dari koran yang relevan dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama;
b.
gunting berita tersebut;
c.
tempelkan guntingan berita tersebut pada kertas putih yang kosong (ukuran disesuaikan dengan kebutuhan).
d.
Informasi yang harus ada dalam kliping dari koran meliputi: 1)
judul berita
2)
isi berita
3)
nama atau inisial editor
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
27
4)
nama koran
5)
nomor dan edisi koran
6)
tanggal terbit
7)
halaman berita tersebut dimuat
Catatan:
usahakan semua komponen diatas berasal dari cetakan koran secara langsung.
e.
membuat file PDF dari dokumen kertas dapat dilakukan dalam beberapa cara, antara lain: 1)
scan kertas berita tersebut untuk menjadi gambar atau langsung menjadi file PDF jika scanner yang digunakan dapat mendukung fasilitas tersebut. Buka file hasil scan dengan menggunakan software Adobe Acrobat dan diubah menjadi file PDF dengan cara klik menu File – Create PDF – From File atau gunakan tombol Ctrl+N dan pilih file hasil dari scan;
2)
langsung melakukan scan kertas dari Adobe Acrobat dengan cara klik menu File – Create PDF – From Scanner. Dari menu tersebut terdapat beberapa pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah sesuai klik tombol ”scan” dan hasilnya akan langsung menjadi file PDF;
3)
apabila tidak memiliki mesin scanner, kita dapat menggunakan kamera digital dengan mengambil gambar dari kertas berita tersebut dan kemudian hasilnya di buka dengan menggunakan Adobe Acobat untuk diubah menjadi file PDF.
Namun cara ini tidak direkomendasikan
karena hasilnya kurang bagus dan menyebabkan ukuran file PDF menjadi lebih besar. f.
Atur sedemikian rupa sehingga file PDF tersebut tampak rapih sebelum diupload ke website.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
28
2.
Media Online Media online biasanya berupa media internet. Membuat kliping berita online dari media online adalah sebagai berikut: a.
cari berita dari media online yang relevan dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama. Untuk mencari berita tersebut, kita dapat menggunakan mesin-mesin pencari seperti google dan yahoo sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya;
b.
buka halaman berita tersebut untuk memastikan kembali bahwa berita tersebut memang relevan dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama;
c.
membuat file PDF dari media online dapat dilakukan dalam beberapa cara, antara lain: 1)
cetak berita. Cara ini digukanan apabila website sumber berita tersebut menyediakan fasilitas cetak berita (biasanya ditandai dengan adanya lambar printer diatas atau dibawah berita), gunakan fasilitas tersebut untuk mengurangi jumlah objek gambar dalam dokumen. Pilih jenis printer untuk mencetak menjadi file PDF, misalnya Adobe PDF (akan muncul jika sudah diinstall Adobe Acrobat) atau CutePDF;
2)
cetak langsung dari halaman. Cara ini digunakan apabila website sumber berita tidak menyediakan fasilitas cetak berita.
Gambar 17. pilihan printer untuk mencetak dokumen
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
29
3)
adakalanya hasil dari mencetak langsung tersebut kurang memberikan hasil yang optimal. Dalam kasus ini, kita salin alamat berita tersebut dari bagian address pada browser dan gunakan Adobe Acrobat untuk membuat file PDF dari website dengan cara klik menu File – Create PDF – From Web Page atau gunakan tombol Shift+Ctrl+O;
Gambar 18. input link dari sumber berita online untuk membuat file PDF.
setelah muncul kotak dialog, masukkan alamat berita dalam kotak tersebut, klik tombol ”Create” dan tunggu hingga proses pembuatan file PDF selesai; g.
Atur sedemikian rupa sehingga file PDF tersebut tampak rapih sebelum diupload ke website.
C.
Memotong Berita Tujuan dari pengaturan file PDF adalah untuk menghilangkan komponen-
komponen yang tidak terkait langsung dengan berita serta mengoptimalkan file PDF sehingga ukuran file tersebut lebih kecil dan dapat mempercepat proses upload maupun donwload. Memotong berita yang berasal dari sumber online tidak jauh berbeda dengan pemotongan koran secara manual.
File PDF yang telah dihasilkan dari proses
sebelumnya tidak jarang masih memuat informasi lain yang tidak terkait langsung dengan substansi berita, seperti menu, iklan, banner dan link lainnya.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
30
Untuk memotong berita ikuti langkah-langkah berikut: 1.
klik menu Tools - Advanced Editing – Crop Tool
Gambar 19. fasilitas untuk memotong halaman berita.
2.
arahkan kursor untuk memotong berita dari ujung kiri atas ke kanan bawah dan akan terlihat garis potongan berita.
Gambar 20. memotong berita 3.
arahkan kursor pada garis potongan tersebut, klik kanan, dari menu yang muncul pilih Set CropBox.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
31
Gambar 21. fasilitas untuk memotong dokumen berita
4.
Apabila berita terdiri dari beberapa halaman, maka pemotongan dilakukan untuk setiap halaman.
5.
hasilnya adalah berita yang telah dipotong.
6.
apabila ada halaman lain yang tidak terkait dengan berita, hapus halaman tersebut dengan cara klik menu Document – Delete Pages… atau dengan tombol gabungan Shift+Ctrl+D sebagaimana terlihat pada gambar berikut:
Gambar 22. fasilitas untuk menghapus halaman berita yang tidak terpakai.
D.
Optimasi File PDF Proses optimasi file PDF dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1.
setelah file PDF dibuka dengan Adobe Acrobat dijalankan, klik menu Advanced – PDF Optimizer dan akan muncul dialog.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
32
Gambar 23. tampilan pengaturan optimasi file PDF
2.
atur optimasi dokumen tersebut, sebagai berikut: a.
centang semua pilihan yang ada disebelah kiri;
b.
pada pilihan Image, ikuti aturan sebagaimana pada Gambar 23;
c.
pada pilihan Tranparency, pilih medium resolution;
d.
pada pilihan Discard Object, Discard User Data dan Clean Up, centang semua pilihan;
Gambar 24. pengaturan untuk pilihan Discard Object.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
33
Gambar 25. pangaturan untuk pilihan Discard User Data.
Gambar 26. pengaturan untuk pilihan Clean Up.
3.
simpan bentuk optimasi dan gunakan setiap saat melakukan optimasi file PDF.
E.
Menutup Iklan Dalam beberapa kasus yang akan kita temukan dalam praktek dilapangan bahwa
ada beberapa banner yang tidak dapat hilang dengan proses optimize yang telah dilakukan sebagaimana disebutkan diatas. Dalam hal ini banner tersebut harus ditutup agar tidak mengganggu tampilan kliping berita yang dihasilkan.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
34
Gambar 27. File PDF yang masih mengandung banner atau iklan.
Menutup iklan atau banner dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Klik menu Tool – Comment & Markup – Rectangle Tool
Gambar 28. Menu untuk menutup banner dan iklan.
2.
Gunakan gambar kotak untuk menutup seluruh banner atau iklan, dan atur properti dari kotak tersebut seperti pada gambar dibawah ini.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
35
Gambar 29. Aturan properties dan hasil dari penutupan banner atau iklan.
3.
Simpan file (tanpa optimasi).
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
36
BAB VIII UPLOAD KLIPING
Sebelum melakukan upload kliping, pastikan bahwa komputer telah tersambung dengan internet dengan baik. Terputusnya koneksi dengan internet pada saat upload dapat menyebabkan kegagalan proses upload. Untuk dapat melakukan upload kliping berita online dalam sistem, kita harus masuk ke aplikasi tersebut dengan membuka halaman http://kliping.depag.go.id/administrator sebagaimana dalam tampilan sebagai berikut:
Gambar 30. tampilan login bagi pengelola kliping berita online
Masukkan username dan password dan kemudian klik tombol “Login”, maka pengguna akan menuju kepada tampilan khusus untuk pengelola dimana didalamnya terdapat menu yang dapat digunakan sebagaimana tampilan berikut:
Gambar 31. Menu untuk pengelola kliping berita online
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
37
Tampilan menu pengelola tentunya akan berbeda bagi pengelola biasa dengan seorang administrator. Hal ini dikarenakan seorang administrator mempunyai kewenangan untuk mengelola pengguna yang berhak untuk mengelola kliping berita online dan mengupload berita kedalam sistem. Selain itu seorang administrator juga mempunyai kewenangan untuk menentukan kategori dan sub kategori berita. Selain menu tersebut diatas, terdapat pula informasi terkait dengan username yang sedang aktif dan fasilitas logout dari halaman tersebut, sebagaimana dalam tampilan berikut:
Gambar 32. tampilan username yang sedang aktif
Menu pada halaman pengelola kliping berita online tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Lihat Berkas Pada bagian ini kita dapat melihat daftar semua kliping yang telah diupload. Dengan tampilan ini kita dapat memutahirkan data-data dari berita tersebut, menonaktifkan atau menghapusnya sehingga tidak akan nampak lagi bagi pengguna secara umum. Pada tampilan ini, seorang pengelola kliping berita online dapat melihat menu tambahan dari setiap dokumen berita, yakni: aktif, edit, dan hapus.
2.
Upload Pada bagian ini kita dapat melakukan upload berita dari file PDF yang telah disiapkan dari proses sebelumnya. Isilah seluruh data yang diminta dari tampilan tersebut, yakni judul berita, ringkasan berita, sumber berita, dan tanggal terbit. Lalu pilih file PDF yang telah disiapkan dan klik tombol ”Submit”. Hasil dari kliping yang telah diupload akan terlihat dalam daftar kliping.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
38
Gambar 33. tampilan untuk mengupload kliping berita online.
3.
Ubah Password Fasilitas ini berguna untuk merubah password dari pengguna yang bersangkutan. Administrator
sistem
tidak
bertanggungjawab
terhadap
segala
bentuk
penyalahgunaan password.
4.
Logout Keluar dari halaman pengelola Kliping Berita Online.
Ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian pada saat melakukan upload berita dalam Sistem Kliping Berita Online, antara lain: 1.
Pastikan bahwa koneksi internet tidak terganggu pada saat upload dokumen berita.
2.
Pastikan kebeneran pengisian data pada saat upload.
3.
Dokumen yang diupload harus sesuai dengan variabel yang diisi pada saat upload.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
39
BAB IX PENUTUP
Dengan adanya sistem ini, diharapkan peran serta seluruh jajaran dilingkungan Kementerian Agama untuk dapat memberikan kontribusi berita dan informasi guna memperkaya khasanah informasi yang ada didalamya. Pada perkembangan selanjutnya, berita dan informasi yang ada didalam Sistem Kliping Berita Online tersebut dapat dianalisis menjadi sebuah informasi yang sangat strategis dalam membantu para pimpinan di lingkungan Kementerian Agama untuk mengambil keputusan maupun kebijakan.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
40
DAFTAR ISTILAH ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah jenis jaringan yang memisahkan antara upstream dan downstream dapat berjalan pada kecepatan yang berbeda. Dalam hal ini biasanya downstream lebih tinggi daripada upstream. Altasvita termasuk salah satu dari mesin pencari (search engine) yang beralamat di www.altavista.com. Bandwidth merupakan besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah jaringan. Kecepatan bandwidth dapat berubah setiap saat sesuai dengan kondisi pengguna internet. Browsing adalah kegiatan menjelajah atau melihat isi dari suatu website di internet. Browser merupakan program yang digunakan untuk membuka website. Download merupakan kegiatan mengunduh file atau ojek dari internet dan disimpan dalam komputer. HTTP (hyper Text Transfer Protocol) adalah kode yang dituliskan pada setiap awal alamat website. Kliping adalah sebuah kegiatan yang menghimpun berita dari berbagai media (biasanya media cetak) yang dipotong dan dikumpulkan menjadi sebuah buku yang biasanya memuat satu tema yang spesifik. Search Engine berarti mesin pencari yang merupakan fasilitas untuk melakukan pencarian informasi di internet berdasarkan kata kunci yang telah ditentukan. Upload merupakan kegiatan pengiriman data dari komputer lokal ke server yang terhubung dalam sebuah jaringan. WWW (World Wide Web) merupakan awal penamaan atau alamat sebuah website.
Pedoman Pengelolaan Sistem Kliping Berita Online – Kementerian Agama RI
41