BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tantangan ke depan pembangunan ekonomi Indonesia tidaklah mudah untuk diselesaikan. Dinamika ekonomi domestik dan global mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap perubahan. Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011). Dalam rangka mewujudkan visi sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2025, Indonesia bertekad mempercepat transformasi ekonomi. Untuk itu disusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mengedepankan pendekatan not business as usual, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan terfokus pada prioritas yang konkrit dan terukur. Namun demikian, MP3EI tetap merupakan bagian yang integral dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang telah ada. Selaras dengan visi pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, maka visi Percepatan dan Perluasan
1
2
Pembangunan
Ekonomi
Indonesia
adalah
“Mewujudkan
Masyarakat
Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”. Melalui langkah MP3EI, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi akan menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan pendapatan per kapita yang berkisar antara USD 14.250-USD 15.500 dengan nilai total perekonomian
(PDB)
berkisar
antara
USD
4,0-4,5
Triliun.
Untuk
mewujudkannya diperlukan pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4-7,5 persen pada periode 2011-2014, dan sekitar 8,0-9,0 persen pada periode 2015-2025. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan dibarengi oleh penurunan inflasi dari sebesar 6,5 persen pada periode 2011-2014 menjadi 3,0 persen pada 2025. Kombinasi pertumbuhan dan inflasi seperti itu mencerminkan karakteristik negara maju. Strategi pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan mengintegrasikan 3 (tiga) elemen utama yaitu: (1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 (enam) Koridor Ekonomi Indonesia, yaitu: Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi, Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara, dan Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku; (2) memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated, globally connected); (3) memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK nasional untuk mendukung pengembangan program utama di setiap koridor ekonomi. Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku terdiri dari Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara.
3
Tema pembangunan Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku adalah sebagai Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional. Secara umum, Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku. Maluku memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, namun di sisi lain terdapat beberapa masalah yang harus menjadi perhatian dalam upaya mendorong perekonomian di koridor ini, antara lain: 1. Laju pertumbuhan PDRB di Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku dari tahun 2006-2009, tergolong relatif tinggi, yakni sebesar 7 persen, namun besaran PDRB tersebut relatif kecil dibanding dengan koridor lainnya. 2. Investasi yang rendah di Papua disebabkan oleh tingginya risiko berusaha dan tingkat kepastian usaha yang rendah. 3. Produktivitas sektor pertanian belum optimal yang salah satunya disebabkan oleh keterbatasan sarana pengairan. 4. Keterbatasan infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan ekonomi Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku difokuskan pada 5 kegiatan Ekonomi utama, yaitu Pertanian PanganMIFEE (Merauke Integrated Food & Energy Estate), Tembaga, Nikel, Migas, dan Perikanan. Hal yang menjadi perhatian peneliti yaitu Maluku memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, namun di sisi lain terdapat beberapa masalah yang harus menjadi perhatian dalam upaya mendorong perekonomian di koridor ini. Selain itu laju pertumbuhan PDRB di Koridor Ekonomi Papua-
4
Kepulauan Maluku dari tahun 2006-2009, tergolong relatif tinggi, yakni sebesar 7 persen, namun besaran PDRB tersebut relatif kecil dibanding dengan koridor lainnya. Dengan laju pertumbuhan PDRB yang tergolong relatif tinggi, pemerintah daerah memiliki pendapatan daerah relatif tinggi juga yang tercermin di dalam PDRB tersebut. Bila diperhatikan dengan seksama, program MP3EI bertujuan untuk meningkatkan Pertanian Pangan, Tembaga, Nikel, Migas, dan Perikanan yang semua itu merupakan bagian dari PDRB menurut Lapangan Usaha. Selaras dengan tujuan dilaksanakannya MP3EI tersebut, maka penelitian ini akan memproyeksikan Sektor Ekonomi dari setiap provinsi yang termasuk ke dalam Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku.
B. Rumusan Masalah Dari uraian diatas, maka dapat ditarik suatu permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pertumbuhan dan kontribusi sektor ekonomi di Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku? 2. Bagaimana pola pertumbuhan sektor ekonomi di Koridor Ekonomi PapuaKepulauan Maluku? 3. Sektor ekonomi unggulan apa saja yang ada di Koridor Ekonomi PapuaKepulauan Maluku? 4. Seberapa besar proyeksi sektor ekonomi setiap provinsi di Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku pada tahun 2025?
5
C. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak terlalu luas pembahasannya maka perlu adanya pembatasan masalah, yaitu: 1. Data yang digunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap provinsi di Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku sesuai dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yaitu Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku. 2. Data yang digunakan untuk analisis adalah sektor ekonomi tidak termasuk sub sektor ekonomi.
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat disimpulkan tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pertumbuhan dan kontribusi sektor ekonomi di Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku. 2. Untuk mengetahui pola pertumbuhan sektor ekonomi di Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku. 3. Untuk mengetahui sektor ekonomi unggulan yang ada di Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku. 4. Untuk mengetahui besarnya proyeksi sektor ekonomi setiap provinsi di Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku pada tahun 2025.
6
E. Kegunaan Penelitian Diharapkan penelitian ini nantinya berguna bagi siapa saja yang ingin mengetahui kondisi daerah yang terdapat di dalam penelitian ini terutama berguna untuk: 1. Pemerintah Provinsi di Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku Memberikan informasi tentang sektor ekonomi di setiap provinsi pada tahun 2025 yang bisa digunakan untuk perencanaan pembangunan pada sektor yang memiliki potensi. 2. Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi jika penelitian yang akan dilakukan memiliki kesamaan dengan penelitian ini. 3. Akademisi Dapat dijadikan bahan bacaan untuk menambah wawasan yang berfokus pada kajian kewilayahan dan wawasan tentang daerah-daerah yang memiliki potensi ekonomi di Indonesia.