BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kawasan Ekonomi Khusus merupakan kawasan yang memiliki batas wilayah tertentu dan berada di wilayah hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Negara. Kawasan ini dipersiapkan untuk
menjalankan roda
perekonomian dengan mendapatkan keistimewaan dengan fasilitas-fasilitas tertentu. Istilah Kawasan Ekonomi Khusus belum lama ini banyak mendapat perhatian. Pasar ekonomi global yang menuntut persaingan antar negara dalam dan dari semua aspek termasuk aspek ekonomi membuat Kawasan Ekonomi Khusus di persiapkan bagi Indonesia menghadapi pasar tunggal. Pengembangan yang dilakukan sejak dibuatnya PP No. 33 tahun 1996 tentang Kawasan Bebas Tertentu dari tahun ke tahun terus mendapatkan alternatif baru yang dapat mengantarkan Indonesia sebagai Negara yang kuat dalam ekonomi. Kegiatan ekspor meningkatkan iklim investasi yang tinggi sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejaterahan rakyat Indonesia. Seperti yang tertuang dalam UU No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus. Dimana hal ini sebelumnya telah ada diberbagai Negara, diantaranya seperti Free Zone di Dubai, Industrial Park Zone di Cina, serta India dan Mesir dengan Special Economic Zone. Keberadaan
Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana dituangkan
dalam
MP3EI, nyatanya telah memilih beberapa kawasan di Indonesia dengan keunggulankeunggulan yang dimiliki oleh suatu wilayah. Adapun tujuannya yaitu sebagai tempat
Universitas Sumatera Utara
yang akan digunakan untuk memicu pertumbuhan ekonomi khususnya bagi daerah itu sendiri dan sekitarnya. Salah satunya ialah kawasan Sei Mangkei Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara yang dipilih sebagai tempat Kawasan Ekonomi Khusus yang ada pertama kali diresmikan. Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 2012 pasal 1 ayat 2 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei memiliki total luas 2.002,77 ha (dua ribu dua koma tujuh hektar are) yang berada dalam wilayah Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Adapun Batasan sebelah Utara berbatasan dengan Desa Keramat Kuba, sebelah Selatan berbatasan dengan PTPN IV (persero) Kebun Mayan, sebelah Timur berbatasan dengan PTPN IV (persero) Kebun Gunung Bayu dan sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Bah Bolon. Berdirinya Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei selain diharapkan dapat mengkoordinir industri pelaku ekonomi internasional yang dimiliki Indonesia, membawa Indonesia menghadapi pasar tunggal dengan peningkatan ekspor ke pasar dunia dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada barang impor. Sebagaimana direncanakan Kawasan Ekonomi Khusus ini selain guna menambah produksi ekspor juga menambah nilai guna suatu barang. Dimana kita dapat memproduksi barangbarang mentah yang selama ini di ekspor menjadi barang jadi. Artinya keuntungan akan lebih besar dirasakan oleh pelaku ekonomi. Lokasi kawasan yang dekat pada Pelabuhan Kuala Tanjung dan akses yang mudah pada Bandara Internasional Kuala
Universitas Sumatera Utara
Namu semakin membuat Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sebagai percepatan pembangunan yang tepat bagi Indonesia khususnya bagi Kabupaten Simalungun. Kabupaten Simalungun sendiri memiliki luas 4.386,60 km2 dengan total
penduduknya 830.986 jiwa pada tahun 2012. Terdiri dari 31 kecamatan dengan 22 kelurahan dan 345 desa/nagori. Dengan mayoritas penduduk adalah petani membuat
25,41% dari PDB Kabupaten Simalungun adalah merupakan hasil perkebunan seperti kelapa sawit, karet dan kopi. Selain itu ternyata profesi sebagai pegawai, pedagang, dan penyedia jasa juga merupakan profesi yang banyak di jumpai di masyarakat daerah tersebut. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun sendiri tidak sesuai dengan potensi yang di miliki. Lambatnya pembangunan yang terjadi selama ini di wilayah Simalungun menimbulkan banyak masalah sosial ekonomi di masyarakat. Kecenderungan keterlambatan pembangunan dipandang berdampak pada kondisi iklim investasi yang ada di Kabupaten Simalungun, khususnya daerah sekitar Kawasan Ekonomi Khusus berdiri. Hal ini disebabkan karena investasi tersebut tidak berjalan semestinya. Perekonomian yang didukung industri-indusrti besar didaerah ini nyatanya tidak mampu meningkatkan perekonomian yang merata. Daerah berdirinya Kawasan Khusus Sei Mangkei sendiri sangat terkait pada 2 kecamatan besar di Kabupaten Simalungun. Kecamatan Bosar maligas sebagai zona berdirinya kawasan ini dan Kecamatan Bandar sebagai daerah inti kegiatan ekonominya. Kawasan ini memiliki potensi yang besar dari sektor kelapa sawit,
Universitas Sumatera Utara
sehingga membuat daerah-daerah ini telah dilirik oleh pengusaha jauh sebelum munculnya wacana menjadikan tempat ini sebagai kawasan yang dipilih pemerintah sebagai Klaster Industri Sumatera Utara. Banyaknya industri di wilayah ini menjadi bukti akan kekayaan potensi daerah. Persaingan antar industri membuat produktivitas setiap perusahaan selalu di upayakan maksimal. Produktivitas ekspor terus di pasok oleh para pengusaha-pengusaha dari tempat ini dan hasil investasi yang dilakukan para pengusaha itu untuk meningkatkan produktivitas ekpor bagi Indonesia, namun pada kenyataannya kurang berdampak bagi masyarakat dan bukan menjadi suatu hal yang bisa menjawab permasalahan sosial ekonomi masyarakat disekitar wilayah tersebut. Memiliki potensi daerah yang kaya akan sumber daya alam tentu menjadi modal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata. Namun data menunjukkan tingkat kemiskinan di daerah ini mencapai 9,98% (Badan Pusat Statistik, 2012). Sehingga jika melihat pada tujuan di berlakukan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia pada hakikatnya, kawasan ini akan mampu mempengaruhi roda perekonomian masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh (Soedjono, 2002) bahwa pertumbuhan ekonomi yang diupayakan harusnya dapat menyelesaikan permasalahan sosial ekonomi. Sehingga perlu diadakan suatu strategi atau arah baru dari kebijaksanaan pembangunan yang memadukan pertumbuhan dan pemerataan. Adapun strategi tersebut ialah pertama, pemihakan dan pemberdayaan masyarakat. Kedua, pemberian otonomi dan pendelegasian wewenang dalam pengolahan pembangunan di daerah yang dikembangkan. Ketiga, modernisasi melalui penajaman
Universitas Sumatera Utara
dan pemantapan arah dari perubahan struktur sosial ekonomi dan budaya yang bersumber pada peran serta masyarakat lokal. Merujuk pada kondisi tersebut maka seharusnya pembangunan daerah di sekitar Kawasan ini erat kaitannya dengan kondisi masyarakat yang heterogen dan menghindari
pembangunan
Kawasan
Khusus
Sei
Mangkei
yang
justru
menyampingkan kehidupan masyarakat demi pertumbuhan ekonomi yang hanya di rasakan oleh kalangan tertentu. Kondisi ketenagakerjaan sebagai dampak keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus tentu menjadi faktor yang sangat penting bagi masyarakat sekitarnya. Di perkirakan 6.500 tenaga kerja yang akan mampu di tampung setiap tahunnya hingga proyeksi 84.000 tenaga kerja Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei di tahun 2025 (Kompas, 25 Januari 2012). Dengan angka itu maka di pastikan akan terjadi arus kependudukan pada daerah-daerah sekitar kawasan tersebut. Hal ini akan menumbuhkan investasi pendukung baru bagi keadaan tersebut. Keadaan infrastruktur dan fasilitas layanan publik yang tersedia masih yang sangat kurang mendukung proses pembangunan ini. Hal ini dapat kinerja proyek besar di daerah ini. Pemerintah harus segera mengantisipasi daerah ini kesulitan menampung perkembangan arus investasi oleh karena di berdirikannya Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei didaerah ini, mengingat pula fasilitas ini sangat diperlukan demi kelancaran Kawasan Khusus Sei Mangkei. Adapun faktor-faktor pendukung ini adalah seperti ketersediaan perumahan, layanan kesehatan yang baik, sekolah-sekolah, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Gambaran keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus di daerah Kabupaten Simalungun memang merupakan hal baru bagi pengembangan perekonomian daerah Simalungun. Keberadaannya sebagai pemicu roda perekonomian Indonesia di daerah ini tentu akan mempunyai dampak besar bagi kehidupan mereka di masa depan. Dengan pencapaian investasi sekarang 6.5 triliun rupiah bahkan proyeksi investasi hingga mencapai 46 triliun rupiah seharusnya akan meningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi Simalungun dari sebelum diadakannya Kawasan Ekonomi Khusus di daerah ini. Dari penjelasan diatas, penulis membuat judul penelitian untuk mengetahui sejauh apa investasi Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei saat ini membawa dampak pada kesejahteraan masyarakat yang berjudul : “ DAMPAK KEBERADAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS SEI MANGKEI DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
KABUPATEN
SIMALUNGUN (STUDI KASUS : KECAMATAN BOSAR MALIGAS DAN KECAMATAN BANDAR)” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di dalam latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana peranan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei terhadap aktivitas ekonomi daerah Simalungun? 2. Bagaimana
keberadaan
Kawasan
Ekonomi
Khusus
Sei
Mangkei
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat Simalungun?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui peranan dari keberadaan investasi Kawasan Ekonomi Sei Mangkei dalam aktivitas ekonomi daerah Simalungun.
2.
Untuk mengetahui pengaruh dari keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Simalungun.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi pemerintah dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengambilan kebijakan di dalam kaitannya dampak keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Simalungun. 2. Bagi fakultas ekonomi dapat menjadi sumbangan pemikiran dari penulis yang dapat berkontribsi bagi pengembangan dunia pendidikan 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat sebagai refrensi bagi penelitian di dalam kaitannya keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei pada kesejahteraan masyarakat Kabupaten Simalungun. 4. Bagi penulis dapat sebagai wadah menuangkan buah pikiran tentunya terkait dengan Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei pada kesejahteraan masyarakat Kabupaten simalungun.
Universitas Sumatera Utara