Relokasi SMP Negeri 2 Klaten
BAB III TINJAUAN KAWASAN WILAYAH
3.1 Gambaran Umum Kabupaten Klaten 3.1.1 Ruang lingkup Kabupaten Klaten
Gambar 3.1 : Lokasi Kab. Klaten Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/14/Lo cator_Kabupaten_Klaten.gif tanggal 25 Maret pukul 12.00
Kabupaten Klaten adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya berada di Kota Klaten. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Boyolali di Utara, Kabupaten Sukoharjo di Timur, serta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Selatan dan Barat. Kompleks Candi Prambanan, salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, berada di Kabupaten Klaten. Kabupaten Klaten terletak di antara jalur utama dua kota besar Yogyakarta dan Surakarta. Dalam konteks regional, kedudukan kabupaten Klaten sangat strategis karena letaknya yang berada pada jalur ekonomi regional yang menghubungkan ke pusat-pusat pertumbuhan di wilayah barat, timur, utara, dan selatan, yaitu Surakarta-Jakarta, Yogyakarta-Surabaya, Yogyakarta-Semarang dan Surakarta-Yogyakarta.
3.1.2 Kondisi Geografis Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Klaten terletak antara 7 0 32’19” LS sampai 7 0 48’33” LS dan antara 110 0 26’14” BT sampai 110 0 47’51” BT, dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara
: Kabupaten Boyolali (Jateng)
Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913
Page 42
Relokasi SMP Negeri 2 Klaten
Sebelah Timur
: Kabupaten Sukoharjo (Jateng)
Sebelah Selatan
: Kabupaten Gunung Kidul (DIY)
Sebelah Barat
: Kabupaten Sleman (DIY)
3.1.3 Kondisi Administrasi
Gambar 3.2 : Peta Administrasi Kabupaten Klaten Sumber : BAPPEDA Kabupaten Klaten
Secara administratif Kabupaten Klaten terbagi dalam 26 kecamatan dan 401 kelurahan. Seluruh desa yang ada di Kabupaten Klaten merupakan desa swasembada. Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional.
Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913
Page 43
Relokasi SMP Negeri 2 Klaten
tabel 3.1 : Wilayah Administrasi Kabupaten Klaten
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Klaten
3.1.4 Kondisi Klimatologis Kota Klaten berada di daerah garis khatulistiwa yang beriklim tropis. Mempunyai musim kemarau dan musim hujan. Menurut catatan 2012 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, suhu udara rata-rata di Klaten adalah 27,21ºC. Curah hujan yang berkisar antara 38 mm – 409 mm. Sedangkan kelembaban udara yang cukup tinggi, antara 53,42 persen – 98,33 persen. Tekanan udara antara 1009,58 mb 1.018,25 mb. Arah angin antara 060 derajat - 240 derajat dan kecepatan angin antara 0,0 knot sampai dengan 26,00 knot. (Sumber: KLATEN DALAM ANGKA 2013)
Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913
Page 44
Relokasi SMP Negeri 2 Klaten
3.1.5 Kondisi Lahan Kabupaten Klaten Jenis tanah mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan lahan yang berada di atasnya. Hal ini terkait dengan potensi yang terkandung di dalam tanah itu sendiri sehingga pemanfaatan lahan dapat disesuaikan. Di Kabupaten Klaten terdapat beberapa jenis tanah yang tersebar di seluruh wilayah yang ada, yaitu : 1. Tanah Regosol-Aluvial 2. Tanah Grumosol 3. Tanah Litosol-Latosol
3.1.6 Kondisi Topografis Lahan Topografi lahan merupakan bentuk permukaan suatu lahan baik berupa ketinggian daerah ataupun tingkat kemiringan lahan. Untuk ketinggian daerah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu yang terletak diantara ketinggian 0 - 100 meter di atas permukaan laut sebesar 3,72%. Terbanyak yaitu sebesar 83,52% terletak di antara ketinggian 100 - 500 meter diatas permukaan laut, dan sisanya 12,76% terletak diantara ketinggian 500 – 2.500 meter di atas permukaan laut. Kemudian secara umum wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 (tiga) dataran, yaitu : 1. Dataran Lereng Gunung Merapi membentang di sebelah utara meliputi sebagian kecil sebelah utara wilayah Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom dan Tulung. 2. Dataran Rendah membujur di tengah meliputi seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Klaten, kecuali sebagian kecil wilayah merupakan dataran lereng Gunung Merapi dan Gunung Kapur. 3. Dataran Gunung Kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi sebagian kecil sebelah selatan Kecamatan Bayat dan Cawas.
tabel 3.2 : Luas Daerah di Kabupaten Klaten berdasarkan Kecamatan dan Ketinggian dari Permukaan Laut(dalam Ha dan meter dpl)
Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913
Page 45
Relokasi SMP Negeri 2 Klaten
sumber : Klaten Dalam Angka tahun 2010
3.1.7 Kondisi Kependudukan Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Klaten (angka sementara) adalah 1.129.862 jiwa, terdiri atas penduduk bertempat tinggal tetap sebanyak 1.129.169 jiwa dan penduduk bertempat tinggal tidak tetap sebanyak 693 jiwa. Penduduk yang bertempat tinggal tetap terdiri atas penduduk lakilaki sebanyak 554.094 jiwa dan perempuan sebanyak 575.075 jiwa. Dari hasil tersebut kecamatan Trucuk , Ceper dan Wonosari merupakan 3 kecamatan denga jumlah penduduk terbanyak, masing-masing berjumlah 69.141 jiwa, 57.974 jiwa. Sedangkan kecamatan degna penduduk terkecil adalah kecamatan Kebonarum dengan jumlah penduduk 17.566 jiwa.
Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913
Page 46
Relokasi SMP Negeri 2 Klaten
tabel 3.3 : Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Klaten Tahun 1983-2010
sumber : Klaten Dalam Angka, BPS Kabupaten Klaten tahun 2010
3.1.8 Kondisi Pendidikan Masalah pendidikan merupakan salah satu bidang penting dalam pembangunan nasional maupun daerah. Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) maupun sarananya merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal yang sangat berharga bagi pembangunan, baik itu pembangunan manusia sendiri ataupun oembangunan ekonomi. Pendidikan ataupun pengetahuan diakui secara luas sebagai unsur komponen yang sangat pentng untuk melihat kualitas penduduk. Tinggi rendahnya ringkat pendidikan di suatu
Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913
Page 47
Relokasi SMP Negeri 2 Klaten
daerah dikaitkan oleh beberapa komponen yang diantaranya adalah angka partisipasi sekolah, angka putus sekolah dan nagka melek huruf. Sebagaimana dikemukakan di muka, aspek pendidikan dapat dilihat dari berbagai factor, diantaranya angka partisipasi sekolah yang ditampilkan dalam kolom umur, yakni kelompok 7-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun dan 19-24 tahun. Walaupun tidak merupakan sesuatu yang mutlak, kelompok partisipasi sekolah 7-12 tahun akan dapat dipararelkan sebagai angka partisipasi sekolah untuk SD/MI. kelompok 13-15 tahun akan mempresentasikan angka partisipasi sekolah untuk tingkat SLTP/MTs, kelompok umur 16-18 tahun akan menunjukkan angka partisipasi sekolah untuk tingkat SMA/SMK/MA. Sedangkan kelompok umur 19-24 tahun akan menunjukkan angka partisipasi sekolah untuk tingkat perguruan tinggi/akademi dengan berbagai jenjang pendidikan S-0 (D-1,D-II,D-III), D-IV, S-1. Berikut ini adalah beberapa indicator pendidikan di Kabupaten Klaten selama tahun 2007-2009 tabel 3.4 : Jumlah sekolah, guru, murid di Kabupaten Klaten Tahun 2007-2009
sumber : Klaten Dalam Angka 2009
Bila dilihat pada table tersebut terjadi penurunan jumlah SD Negeri dari 772 pada tahun 2007 menjadi 766 pada tahun 2009. Sementara disisi lain terjadi peningkatan SD swasta dari 27 pada tahun 2007 menjadi 40 SD di tahun 2009. Untuk tingkatkan pendidikan dmenengah, baik SMP maupun SMK swasta, terjadi penurunan jumlah sekolah. Jumlah SMP swasta tahun 2007 sebanyak 43 menjadi 42 pada tahun 2009. Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913
Page 48
Relokasi SMP Negeri 2 Klaten
Demikian halnya dengan SMK swasta menurun dari sebanyak 43 menjadi 42 pada tahun 2009. Beberapa indicator pendidikan lain dapat dilihat di table berikut.
tabel 3.5 : beberapa indicator pendidikan di Kabupaten Klaten Tahun 2007-2009
sumber : indeks pembangunan manusia (IPM)Kab Klaten 2009
tabel 3.6 angka putus sekolah di Kabupaten Klaten Tahun 2007-2009
sumber : indeks pembangunan manusia (IPM)Kab Klaten 2009
Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913
Page 49
Relokasi SMP Negeri 2 Klaten
3.2 Lokasi 3.2.1 Lokasi Daerah Lokasi daerah terdapat di Kecamatan Klaten Selatan. Klaten Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Klaten.
Gambar 3.3 : Peta Klaten Selatan Sumber : BAPPEDA Klaten
Tepatnya berada di Kelurahan Gayamprit, Klaten Selatan, Klaten. Memiliki luas wilayah sebesar 84.2405 Ha. Dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara
: Desa Karanglo
Sebelah Selatan
: Kelurahan Klaten
Sebelah Barat
: Desa Tegalyoso
Sebelah Timur
: Desa Sekarsuli
Gambar 3.4 : Peta Kelurahan Gayamprit Sumber : BAPPEDA Klaten
Kelurahan Gayamprit dipimpin oleh seorang lurah dengan berbagai staff jajarannya. Wilayah Gayamprit dibagi dalam 9 RW, yang dijabarkan sebagai berikut : Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913
Page 50
Relokasi SMP Negeri 2 Klaten
Gambar 3.6 : Pembagian RT/RW Sumber : Dokumentasi penulis 20 April 2015
Gambar 3.5 : Susunan kepengurusan Kelurahan Gayamprit Sumber : Dokumentasi penulis 20 April 2015
3.2.2 Lokasi Site Site berada di kawasan Kecamatan Klaten Selatan, Kelurahan Gayamprit. Seperti yang terlihat di gambar, sekitar site rata-rata adalah ruang terbuka hijau, pertanian, pelayanan umum pendidikan. Site berbatasan langsung dengan permukiman warga di sebelah timur, sawah di sebelah barat daan utara.
Gambar 3.7 : Lokasi Site Kawasan di Kecamatan Klaten Selatan, desa Gayamprit, Klaten. Sumber : google earth
Lokasi site dapat dikunjungi dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun bejalan kaki. Menuju site harus melewati jalan kecil disamping stadion Trikoyo Klaten. Site merupakan lahan hibah dari pemerintah Kabupaten Klaten Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913
Page 51
Relokasi SMP Negeri 2 Klaten
yang tertera didalam Surat Keputusan Bupati Klaten No 032/557/2009 tentang hibah lahan sebesar 33.000 m² untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 2 Klaten
Gambar 3.8 : Peta lokasi tanah Sumber : Kantor Pertanahan Klaten
Gambar 3.9 : Peta lokasi tanah Sumber : Kantor Pertanahan Klaten
3.2.3 Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah terkait lokasi yang berada di daerah Gayamprit antara lain : 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 40-60% 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 1,2 – 2,0 dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 40% 3. Tinggi Bangunan Maksimal 36 m 4. Rooi bangunan garis sempadan bangunan 10 -14m 5. Rooi sungai = 0,5 dari lebar badan sungai diukur dari bibir sungai
Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913
Page 52