1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah kepulauan yang sangat besar dan relatif luas.Wilayah geografi tersebut terdiri dari kepulauan sehingga peran transportasi menjadi sangat penting sebagai penghubung antar pulau bagi negara Indonesia, sekaligus sebagai pendorong pertumbuhan pariwisata. Untuk itu perlu dikembangkan suatu sistem transportasi yang mendukung kelancaran sistem Pariwisata dan Ekonomi pada daerah tersebut. Salah satunya adalah transportasi udara yang memegang peran sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dibidang pariwisata dan ekonomi. Pelayanan penyelenggaraan transportasi udara mengalami peningkatan yang sangat pesat. Saat ini Indonesia memiliki beberapa perusahaan pengelolaan bandara atau dalam jasa transportasi udara yang antara lain PT. Angkasa Pura I, PT. Angkasa Pura II, dan Direktorat Jenderal Perhubungan Bandara. Salah satu kota besar di Pulau Jawa yang sudah memiliki Bandar Udara Internasional adalah Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekaligus tempat kedudukan bagi Sultan Yogyakarta Adipati Pakualam. Kota Yogyakarta terkenal akan tempat– tempat wisata dan commit to user kebudayaannya. Dengan keindahan alamnya yang eksotis dan kulinernya
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang menggugah selera tidak salah jika Kota Yogyakarta menjadi tujuan pariwisata para turis. Pariwisata merupakan salah satu sektor utama bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyaknya objek dan daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan domestik. Bentuk wisata di DIY meliputi wisata MICE (Meeting,Incentive,Convention and Exhibition), wisata budaya,wisata alam,wisata minat khusus dan berbagai fasilitas wisata lainnya,seperti resort,hotel dan restaurant.Keanekaragaman upacara keagamaan dan budaya dari berbagai agama serta di dukung oleh kreativitas seni dan keramah tamahan masyarakat, membuat DIY mampu menciptakan produk budaya dan pariwisata yang menjanjikan. Pariwisata akan terasa manfaatnya apabila jika diimbangi dengan alat
transportasi
yang
memadai.Aktivitas
kepariwisataan
banyak
tergantung pada transportasi.Faktor jarak dan waktu sangat mempengaruhi keinginan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata.Perjalanan yang lancar tentu akan membuat liburan lebih menyenangkan.Maka dari itu transportasi udara bisa menjadi solusi cepat untuk menuju ke tempat wisata yg diinginkan.Disektor transportasi udara,Bandara Internasional Adisutjipto yang telah menjadi bandara internasional sejak 2004. Bandara ini menjadi pintu masuk transportasi udara bagi Daerah Istimewa Yogyakarta,baik domestik maupun internasional.Keterbatasan fasilitas sisi udara dan darat yang berada di Bandara Internasional Adisutjipto menyebabkan fungsi bandara sebagai gerbang wilayah selatan pulau jawa commit to user tidak dapat optimal. Status bandara yang “enclave civil” menyebabkan
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
landas pacu yang ada dimanfaatkan untuk dua kepentingan yakni penerbangan sipil dan latihan terbang militer, seringkali menyebabkan penerbangan komersial harus berputar di udara karena bersamaan dengan jam latihan terbang Akademi TNI Angkatan Udara. Padatnya arus penumpang dan pesawat di Bandara Internasional Adisutjipto membutuhkan penanganan dan solusi cepat. Terbatasnya daya tampung terminal dan kapasitas landasan yang sudah terlalu padat bisa menyebabkan
penundaan
penerbangan
(flight
delayed).
Hal
ini
menimbulkan antrian pesawat takeoff dan landing serta penumpukan penumpang pada saat jam sibuk. PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Internasional Adisutjipto dengan Kementerian Perhubungan Indonesia terus berupaya untuk
mengatasi
masalah
padatnya
Bandara
Internasional
Adisutjipto.Langkah yang dilakukan kementerian perhubungan Indonesia untuk menata penerbangan berjadwal tersebut adalah mendirikan IDSC (Indonesia Slot Coordinator) yang bertugas untuk mengatur slot time penerbangan berjadwal baik penerbangan internasional maupun domestik. Dengan menerapkan sistem “slot time”
kepada maskapai
penerbangan yang beroperasi di Bandara Internasional Adisutjipto diharapkan mampu menjadi solusi dalam mengurangi penumpukan jadwal penerbangan di waktu tertentu. Karena pengalokasian slot time di Indonesia yang belum terencana dan teratur dengan baik. Jam operasional Bandara Internasional yaitu dimulai pada pukul 06.01 – 22.00 WIB, dan commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
beberapa jam – jam terpadat yang ada di Bandara Adisutjipto antara lain pada jam 06.00 – 09.00 WIB - 08.00 WIB , 15.01 WIB - 19.00 WIB. (Sumber : data pegawai PT. Angkasa Pura I Adisutjipto Yogyakarta tahun 2009 – 2013)
Sudah seharusnya dilakukan oleh operator maskapai
penerbangan,yang apabila slottime dijalankan sesuai SOP (Standart Operational
Procedure)diharapkan
dapat
mendorong
maskapai
penerbangan untuk lebih disiplin dalam perencanaan perjalanan suatu rute penerbangan. Apabila slot time penerbangan dapat dikelola dengan baik dan lebih terencana dapat mengurai padatnya jadwal penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto sehingga saat terjadi lonjakan jumlah penumpang di saat hari libur maupun event yang diadakan di Kota Yogyakarta,pihak bandara
dan
maskapai
penerbangan
yang
bersangkutan
dapat
mengantisipasi masalah lonjakan tersebut sehingga mampu mendapat keuntungan yang lebih optimal dan mampu membawa kota Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata yang menarik dan mudah untuk untuk dikunjungi.Berdasarkan latar belakang di atas ,maka penulis memilih judul “Dampak Penerapan Slot Time di BandaraInternasionalAdisutjipto Yogyakarta Terhadap Arus Lalu Lintas Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana
perkembangan
penerapan
Slot
Time
International Adisutjipto ? commit to user 2. Apa pengaruh Slot Time terhadap pariwisata Yogyakarta ?
di
Bandara
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perkembangan slot time di Bandara International Adisutjipto. 2. Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang ditimbulkan terhadap Slot Time untuk Pariwisata di Yogyakarta
D. Manfaat Penelitian Dengan
dilaksanakannya
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan suatu wawasan terhadap Dampak Penerapan Slot Time di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta Terhadap Arus Lalu Lintas Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dan mengenai hal tersebut maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian, serta syarat sebagai kelulusan Diploma III Usaha Perjalan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta. E. Kajian Pustaka Transportasi udara memiliki peran yang sangat penting dalam menyediakan jasa pelayanan transportasi untuk pengangkutan manusia dan barang antara bandar udara yang satu ke bandar udara yang lain, antara bandar udara asal ke bandar udara tujuan, yang berjauhan letaknya dalam suatu negara ataupun antar negara, menggunakan sarana pesawat udara melalui alur (rute) penerbangan. (Sakti Adji Adisasmita, 2012 : 7). Karena transportasi dan pariwisata merupakan kedua hal yang sangat berkaitan erat dan saling melengkapi karena transportasi merupakan hal yang sangat commit to user penting untuk mempercepat sampai ke suatu tempat. Sedangkan Seperti
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
fungsi transportasi lainnya (darat dan laut), transportasi udara mempunyai fungsi sebagai : (1) unsur penunjang, dan (2) unsur pendorong (Sistranas, 2005) Pariwisata adalah suatu perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan rutin,keluar dari tempat kediamannya.Aktifitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasiitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka, (Happy Marpaung,2002 :13) Kota Yogyakarta bagaikan sebuah magnet yang bisa menarik para wisatawan baik domestik maupun luar negeri untuk selalu berkunjung dan menikmati pesona dan eksotisme alam dan juga Kota Yogyakarta itu sendiri.Selain itu budaya, kreativitas seni dan sikap ramah masyarakat Yogyakarta juga turut memegang peranan penting dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Salah satu akses menuju Kota Yogyakarta bisa melalui Bandar udara
Internasional
Adisutjipto.Menurut
Annex
14
dari ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (Persero) Angkasa Pura I adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya commit to masyarakat. user fasilitas bagi angkutan udara untuk Tahun 1996 menjadi saat
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang penting dalam perkembangan bandar udara Adisutjipto. Renovasi terminal penumpang dikerjakan bersamaan dengan perluasan daerah pendaratan (runway) dari 1.850 meter menjadi 2.200 meter; agar mampu menangani pesawat-pesawat berbadan besar. Kemudian bandara ini dinaikkan statusnya dari Bandara Domestik menjadi Bandara Internasional dengan menambah penerbangan ke Kuala Lumpur, Malaysia. Dengan potensi yang sangat besar, sektor penerbangan di Indonesia menjadi daya tarik bagi investasi dan pariwisata untuk lebih berkembang di masa mendatang.Potensi tersebut dapat ditandai dengan semakin banyak rute
dan
frekuensi
penerbangan
domestik
dan
internasional
di
Indonesia.Kementerian Perhubungan mencatat bahwa pada tahun 2011 sebanyak 222 rute domestik dan 123 rute internasional (rute penerbangan keluar/masuk Indonesia) dioperasikan oleh maspakai penerbangan nasional dan asing. Jumlah rute tersebut di tahun 2012 ini sesuai prediksi masing-masing akan meningkat 15% untuk rute domestik dan 5% untuk rute internasional. Karena jumlah rute dan frekuensi penerbangan yang semakin banyak, hal ini akan memberikan imbas pada semakin seringnya pesawat udara yang mendarat dan terbang dari bandara–bandaradi Indonesia. Hal positif yang dapat dibaca disini adalah pertumbuhan maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia semakin meningkat dan tumbuh beriringan
dengan
pertumbuhan
kebutuhan
penerbangan
oleh
masyarakat.Pangsa pasar yang besar, ditunjukkan oleh pertumbuhan rata– commit to user rata penumpang pesawat per tahun yang mencapai 15% – 20%.Bahkan
perpustakaan.uns.ac.id
8 digilib.uns.ac.id
dengan angka itu, diyakini tidak ada maskapai penerbangan yang saling berebut penumpang karena segmentasinya kini lebih jelas dan lebih teratur di antara masing–masing maskapai penerbangan. Selanjutnya, permasalahan pada akhirnya muncul akibat dari pertumbuhan penumpang dan maskapai penerbangan yang tidak mampu diimbangi oleh ketersediaan infrastruktur.Fungsi bandara sebagai tempat melayani kegiatan lalu lintas pesawat udara dan bandara tidak mampu lagi menampung beban yang semakin berlebih. Inilah pokok permasalahannya. Mengikuti pemikiran para ahli penerbangan bahwa pertumbuhan penumpang pesawat udara selalu mengikuti deret ukur, sedangkan pengembangan bandara mengikuti deret hitung, maka perbedaan tersebut akan menyebabkan ketidakseimbangan pada kondisi riil yang terjadi. Semisal suatu bandara di Indonesia secara proyeksi dilakukan pembangunan dan pengembangan untuk menampung jumlah penumpang sampai dengan 10 tahun ke depan namun secara riil baru 3 – 4 tahun berjalan, jumlah penumpang di bandar udara tersebut telah melampaui kapasitas proyeksi. Hal tersebut merupakan permasalahan yang terjadi di bandara. Permasalahan yang sekarang terjadi adalah kepadatan lalu–lintas penerbangan di jam sibuk yang telah melebihi kapasitas maksimum pergerakan setiap jam-nya. Untuk itu penyebaran beberapa penerbangan di jam sibuk ke jam yang lebih lowong menjadi penting untuk dilaksanakan. Perlu dilakukan evaluasi terlebih dahulu mana–mana penerbangan yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
9 digilib.uns.ac.id
layak untuk dipindahkan dari jam sibuk ke jam non–sibuk, diantaranya dapat dilihat dari load factor masing–masing penerbangan yang terhitung rendah (besaran di bawah 60%).Karena hampir sebagian besar maskapai menginginkan terbang pada saat slot waktu yang padat (golden time) sehingga kerap menimbulkan penundaan jadwal penerbangan (delay). Di waktu – waktu tertentu seperti pada siang dan malam hari, penerbangan tidak terlalu padat. Maskapai penerbangan lebih memilih penerbangan yang dianggap prime time, di mana penumpangnya lebih banyak yakni pagi dan sore hari. Apabila maskapai penerbangan akan terbang dari dan ke Bandara Internasional Adisutjipto pada jam – jam sepi, sudah dapat dipastikan kepadatan akan berkurang. Delay jadwal penerbangan seringkali merugikan semua pihak, tidak hanya penumpang, tapi juga merugikan pihak maskapai penerbangan dan pengelola bandara.Penumpukan jadwal penerbangan pada jam – jam sibuk di rute – rute tertentu, menjadi penyebab utama adanya delay.Untuk itu diperlukan pengaturan slot time penerbangan yang baik dan benar, first in-first served, untuk dapat mengurangi penumpukan pada jam – jam sibuk sehingga dibentuklah IDSC (Indonesia Slot Coordinator). IDSCmerupakan lembaga independen yang dibentuk melalui Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Nomor Kp. 401 Tahun 2011 tentang Prosedur Operasi Pengaturan Slot Time dan Kp. 402 Tahun 2011 tentang Penetapan Petugas Pelaksana Koordinator Slot Indonesia (IDSC).Dengan adanya IDSC diharapkan dapat mendorong maskapai penerbangan untuk commitpelayanan to user suatu rute. lebih disiplin dalam perencanaan
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan faktor penting di dalam suatu penelitian. Di samping untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian juga untuk mempermudah pengembangan data guna kelancaran penyusunan tugas akhir. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data diperinci sebagai berikut: 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian adalah Bandara International Adisutjipto Yogyakarta. Obyek penelitian yaitu pada Bandara Internasional Adisutjipto dan PT. Angkasa Pura I sebagai pihak pengelola Bandara
tersebut.
Keduanya
bergerak
dalam
bidang jasa
Transportasi Udara serta penyedia fasilitas udara tersebut. Penelitian dilakukan selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 01 Januari 2014 – 28 Maret 2014. Penelitian ini memerlukan waktu kurang lebih 3 bulan untuk mendapatkan bahan atau data – data yang diperlukan untuk membuat laporan Tugas Akhir ini.
2. Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah tehnik pengumpulan data melalui praktek langsung pada bidang dan masalah yang sedang ditekuni. Dalam hal ini penulis melakukan praktek langsung obyek yang commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digunakan dalam bahan penelitian yaitu di PT. Angkasa Pura I (persero) Adisutjipto Yogyakarta. 3. Teknik Pengumpulan Data a.
Studi Dokumen Adalah metode yang digunakan untuk memperoleh dari data buku dari Angkasa Pura I Adisutjipto Yogyakarta dan buku dari lab tour UPW (Usaha Perjalanan Wisata) yang ada hubungannya dengan penulisan Tugas Akhir ini. Sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam penulisan Tugas Akhir di Bandara International Adisutjipto Yogyakarta.
b. Metode Interview Tekhnik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan – keterangan lisan melalui bercakap – cakap dan berhadapan muka dengan orang yang memberikan keterangan, yang pada hal ini wawancara dengan staff yang mengurusi langsung slot time pada Bandara Adisutjipto. c.
Studi Pustaka Studi Pustaka adalah metode mengumpulkan data dengan mencari dan mempelajari bahan – bahan pustaka yang sesuai dengan konsep – konsep.
Pada studi pustaka ini
penulis memperoleh – data dari buku dan sumber internet commitdata to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
maupun tulisan mengenai Slot Time Bandara Adisutjipto Yogyakarta. G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam penyusunan dan penulisan laporan ini penulis membuat kerangka penulisan yang secara sistematis dapat saya uraikan sebagai berikut : Bab I berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi mengenai gambaran umum perusahaan mengenai data umum tentang Bandara Internasional Adisutjipto dan pengelolanya PT. Angkasa Pura I, visi misi serta nilai dari PT. Angkasa Pura I, fasilitas yang terdapat di Bandara, dan Struktur Organisasi. Bab III berisi mengenai pengertian Slot Time, pegalokasian Slot, organisasi slot time, Kriteria Slot Koordinator, IDSC (Indonesia Slot Coordinator),level slot time. Bab IV berisi mengenai data penumpang dan pesawat per tahun 2009 – 2013, perkembangan pariwisata, data kunjungan wisatawan Yogyakarta per tahun 2009 – 2013, pengaruh slot time terhadap kunjungan wisatawan di Yogayakarta. Bab V berisi mengenai penutup yang berupa kesimpulan dan saran terhadap perusahaan yang bersangkutan.
commit to user