BAB I PENDAHULUAN A. Kematian terjadi.
Latar Belakang
merupakan
proses
alamiah
dan
pasti
Penyebab kematian pada manusia sendiri sangat
bervariasi, dapat terjadi karena proses patologis dari dalam
tubuh
(pembunuhan,
(seperti
penyakit)
kecelakaan,
dll).
dan
faktor
Penyebab
eksternal
kematian
yang
terjadi pada seorang manusia maupun pada mamalia lain dapat
diamati
dan
diteliti
melalui
Ilmu
Kedokteran
Forensik. Pengamatan
dan
penilaian estimasi
waktu
kematian
pada jasad mamalia yang mati (khususnya manusia) dalam beberapa waktu dengan hitungan jam atau hari yang belum dikebumikan, dapat ditentukan melalui larva dari lalat tertentu
(Erzinclioglu,
berkaitan
dengan
1983).
Keberadaan
larva
ini
serangga
tersebut
di
perkembangbiakan
jasad yang telah mati melalui siklus hidup lalat yang telah banyak diteliti.
Penggunaan larva serangga dalam
investigasi waktu dan perkiraan kematian seseorang dapat dilakukan tertentu
karena memiliki
menurut
Cruz
perbedaan
(2006)
dari
meskipun
satu
negara
spesies dengan
1
2
negara lain, habitat satu ke habitat lain, maupun musim satu dengan yang lain, pola dasar suksesi serangga adalah konstan di seluruh dunia. Pengamatan dalam forensik seperti pada penyidikan kasus
pembunuhan
dan
investigasi
penyebab
kematian
seseorang, ternyata menimbulkan suatu pertanyaan mengenai jenis
larva
lalat
yang
ditemukan
pada
dengan berbagai penyebab kematian.
jasad
tersebut
Terlebih lagi bila
penyebab kematian adalah obat maupun produk kimia, yang sekarang
marak
dijumpai
terutama
golongan
narkotika,
serta obat lain yang jangka penggunaannya cukup lama, seperti pada psikosis. Bouhlel et al. (2013) mengatakan bahwa
cara
yang
untuk
mengakhiri
digunakan hidup
oleh
adalah
penderita dengan
skizofrenia
penggunaan
obat
antipsikotik yang overdosis. Penegakan penyebab kematian pada penderita skizofrenia akan sangat bermanfaat bila diteliti dengan menggunakan larva lalat. Salah tingkat
satu
obat
mortalitas
yang
naik
diteliti
adalah
dapat
obat
menyebabkan
untuk
medikasi
psikosis. Obat psikosis pada penanganan skizofrenia yang cukup
dikenal
Klorpromazin
masyarakat
merupakan
obat
adalah yang
klorpromazin.
termasuk
subkelas
3
phenotiazine dan termasuk kelompok antipsikotik. Sim et al., (2004) menyatakan bahwa penggunaan obat antipsikotik dengan
dosis
tinggi
di
daerah
Asia
Timur
perlu
dievaluasi, karena banyak efek yang timbul dari dosis tinggi antipsikotik. Hal ini mendukung untuk penelitian lebih lanjut terutama dampak antipsikotik dosis tinggi terhadap pasca kematian. Pengamatan lanjut terhadap jenis larva lalat dengan penyebab kematian substance abuse atau drug abuse sangat penting.
Penyebab
kematian
yang
disebabkan
oleh
penggunaan obat yang berlebihan pada pasien kian marak era ini. Adanya penelitian ini diharapkan mampu mendorong pengembangan
perkiraan
interval
kematian
di
Indonesia
serta mampu menjawab tantangan bagi tim forensik dalam identifikasi suatu proses kematian. Larva lalat digunakan sesuai dengan pendapat Smith (1986) yang tercatat dalam Catts (1992) bahwa beberapa keadaan memerlukan penelitian lebih
lanjut
kaitannya
dengan
suksesi
fauna
dalam
dekomposisi jenazah yaitu: 1. Efek makanan, minuman, obat dan toksin sebelum kematian, 2. Efek dari penyebab kematian,
4
3. Efek dari perlakuan pasca kematian jenazah, 4. Efek dari lokasi jenazah, 5. Pemurnian efek dari suhu dan kelembapan, 6. Studi terhadap biologi fauna dan ekologi. B. 1.
Bagaimanakah
Rumusan Masalah
pertumbuhan
larva
lalat
(panjang
dan
berat) yang ditemukan pada bangkai wistar kontrol dan perlakuan? 2.
Bagaimanakah macam genus yang ditemukan pada bangkai wistar kontrol dan perlakuan?
3.
Bagaimanakah
urutan
kedatangan
jenis
lalat
yang
ditemukan pada bangkai wistar kontrol dan perlakuan? 4.
Bagaimanakah hubungan pertumbuhan larva lalat dengan perkiraan Post Mortem Interval (PMI). C.
1.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum Untuk mengetahui perbedaan identifikasi larva lalat pada bangkai wistar paparan klorpromazin 0,5 dosis lethal, 1 kali dosis lethal, dan 2 kali dosis lethal yang dibandingkan dengan kontrol.
2.
Tujuan Khusus
5
a. Mengetahui
pertumbuhan
larva
lalat
pada
wistar
kontrol dan perlakuan. b. Mengetahui
berbagai
ditemukan
pada
macam
bangkai
genus wistar
lalat
yang
kontrol
dan
perlakuan. c. Mengetahui urutan kedatangan pada bangkai wistar kontrol dan perlakuan. d. Membandingkan
pertumbuhan
larva
pada
bangkai
wistar kontrol dan perlakuan untuk perkiraan Post Mortem Interval. D.
Keaslian Penelitian
Penelitian serupa yang pernah dilakukan antara lain, efek
pemberian
metadon
terhadap
pertumbuhan
Lucilia
sericata (Gosselin, 2011). Penelitian ini membandingkan pengaruh metadon dengan berbagai dosis pada satu jenis lalat,
sedangkan
pada
penelitian
ini
diukur
efek
perlakuan terhadap jenis atau genus larva yang ditemukan. Penelitian tersebut dilaksanakan di Brussel Belgia. Peneliti tersebut mendapat hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna
antara
kontrol
dibanding
konsentrasi
tinggi
metadon terhadap perkembangan larva menjadi lalat dewasa. Analisis
data
perkembangan
menggunakan
Kolmogorov-
6
Smirnov. Peneliti juga melakukan analisis apakah terdapat hubungan pemberian metadon berbagai dosis terhadap rasio jenis kelamin lalat dan tingkat mortalitas.
Analisis
data tidak menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada rasio jenis kelamin dan penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
dosis
metadon
tidak
berhubungan
dengan
tingkat
mortalitas. Penelitian lain yang serupa dilakukan di Sao Paulo Brazil oleh Carvalho et al. (2012). Peneliti tersebut mencari
data
tentang
efek
pemberian
nutrisi
berupa
jaringan hepar kelinci yang diberi kokain. Jaringan hepar dan larva diamati setiap 6 jam selama 54 jam.
Penelitian
tersebut menggunakan metode yang eksperimental kohort dan didapatkan
data
kemudian
diolah
dengan
uji
Anova.
Carvalho et al. (2012) memperoleh hasil bahwa dalam 6-42 jam tidak didapatkan perbedaan bermakna pertumbuhan larva dari aspek panjang maupun berat sedangkan pada jam ke 56 ditemukan
perbedaan
bermakna
pertumbuhan
larva
tinggi pada perlakuan dibanding kontrol. E. 1.
Manfaat Penelitian
Manfaat untuk bidang Forensik dan Parasitologi: a. Mengembangkan ilmu kedokteran forensik.
lebih
7
b. Menambah
wawasan
identifikasi
larva
lalat
bagi
ilmu parasitologi. c. Membantu proses penyidikan akibat kematian serta perkiraan
waktu
kematian
dengan
metode
Post
Mortem Interval. 2.
Manfaat untuk masyarakat a. Membantu proses identifikasi waktu kematian dalam masyarakat. b. Upaya penegakan hukum terbantu dengan mengetahui waktu kematian.