BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak.
W D K U ©
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, didapatkan bahwa penyebab kematian bayi (usia 29 hari - 11 bulan) yang terbanyak adalah diare (31,4%) dan pneumonia (23,8%).
Diare menjadi masalah kesehatan di Indonesia karena adanya peningkatan angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Di dunia sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare sebagian kematian tersebut terjadi di Negara berkembang. Dari hasil survey WHO menunjukkan bahwa di Negara berkembang pada tahun 2003 diperkirakan 1,87 juta anak balita meninggal disebabkan diare, 8 dari 10 kematian tersebut pada umur kurang dari 2 tahun (WHO, 2005). Kematian yang disebabkan oleh diare pada balita menurut survey morbiditas diare pada tahun 2010 yakni umur 6-11 bulan sebesar 21,65%, umur 12-17 bulan sebesar 14,43%, umur 24-29 sebesar 12,37% dan proporsi terkecil umur 54-59 bulan yakni 2,06%. Diare sebagai penyebab kematian nomor 1 pada bayi postneonatal (31,4%) dan pada anak balita (25,2%) (Riskesdas, 2007). Diare akut lebih sering terjadi pada bayi dan anak. Angka kesakitan diare akut sekitar 200-400 kejadian diantara 1000 penduduk setiap tahunnya. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 angka kematian akibat diare 23 per
1
2
100 ribu penduduk dan pada balita 75 per 100 ribu balita. Kejadian diare akut pada bayi dapat disebabkan karena kesalahan dalam pemberian makan, dimana bayi sudah diberi makan selain ASI (Air Susu Ibu) sebelum berusia 4 bulan (Kemenkes RI, 2011). Kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena ASI banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini
W D K U ©
menandakan adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari segi gizi. Sejak bayi lahir sampai beberapa bulan setelahnya, bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna. ASI memberikan zat-zat kekebalan yang belum dapat dibentuk oleh bayi tersebut, sehingga bayi yang minum ASI lebih jarang sakit terutama pada awal dia lahir. Komponen zat anti infeksi yang banyak dalam ASI akan melindungi bayi dari berbagai macam infeksi, virus dan antigen lainnya. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pemberian ASI mencegah morbiditas karena diare pada bayi dan anak (Suraatmaja, 2007).
Pemberian ASI eksklusif sangatlah penting terutama dari segi kecukupan gizi bagi bayi. Memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensial kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal dengan komposisi yang tepat juga disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Selain itu juga dapat melindungi bayi dalam melawan kemungkinan terjadinya serangan penyakit (Utami, 2004). Apabila dihubungkan dengan peningkatan Sumber Daya Manusia, kesehatan merupakan salah satu aspek untuk menunjang hal tersebut dari sisi kehidupan
3
masyarakat dan kualitas hidup. Akibat langsung atau tidak langsung dari masalah gizi kurang adalah angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bayi dan anakanak. Indikator kesehatan suatu bangsa dapat dilihat dari derajat kesehatan anak yang diukur melalui angka kematian anak. Melihat berbagai masalah kesehatan anak dari berbagai aspek, diare menjadi fokus utama disamping penyakit-penyakit lain seperti pneumonia, campak, malaria dan malnutrisi. Oleh sebab itu gejala dari
W D K U ©
penyakit dan cara penanganannya perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh (Depkes RI, 1997).
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap terjadinya diare akut pada anak umur 1-6 bulan di Puskesmas Danurejan I dan II.
B. Rumusan Masalah
Di Indonesia, diare masih menjadi masalah kesehatan utama pada bayi dan anak. Menurut Riset Kesehatan Dasar penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah diare. Dari beberapa sumber dijelaskan bahwa penyebab diare pada bayi adalah kesalahan dalam pemberian makan sebelum berusia 6 bulan. Hal lain juga dikatakan bahwa bayi dan anak yang diberi ASI Eksklusif dapat mencegah morbiditas karena diare. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimana hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap terjadinya diare pada anak umur 1-6 bulan di Puskesmas Danurejan I dan II ?
4
C. Pertanyaan Penelitian Apakah ada hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap terjadinya diare akut pada anak berumur 1-6 bulan di Puskesmas Danurejan I dan II?
D. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Umum
W D K U ©
Untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap terjadinya diare akut pada anak umur 1-6 bulan di Puskesmas Danurejan I dan II 2.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui angka kejadian diare akut pada anak dengan pemberian ASI eksklusif dan tanpa ASI eksklusif
b. Mengetahui tingkat keparahan diare akut yang terjadi pada anak dengan diberi ASI eksklusif dan tanpa ASI eksklusif
c. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang ASI dan diare dengan angka kejadian diare akut pada anak
E. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis
a. Penelitian diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman serta bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian khususnya mengenai pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif terhadap terjadinya diare akut pada anak
5
b. Penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian yang selanjutnya 2.
Manfaat Praktis a. Penelitian diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi ibu mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada anak b. Penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan Kota
W D K U ©
Yogyakarta dalam perencanaan mencegah diare akut pada anak
F. Keaslian Penelitian
Berikut adalah penelitian lain yang berhubungan dengan judul peneliti mengenai Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Terjadinya Diare Akut pada Anak Umur 1-6 bulan di Puskesmas Danurejan I dan II : Tabel 1. Keaslian Penelitian
No.
Peneliti, Tahun
1.
Winda, 2010
2.
Judul
Hubungan antar Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka Kejadian Diare pada Bayi Umur 0-6 bulan di Puskesmas Gilingan Kecamatan Banjarsari Surakarta. Eka Putri, Hubungan 2012 Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka Kejadian Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang
Desain Penelitian
Kesimpulan
Cross Sectional
Ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian diare
Cross Sectional
Pemberian ASI Eksklusif memiliki hubungan dengan angka kejadian diare akut
6
Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini dilakukan pada anak umur 1-6 bulan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap terjadinya diare akut pada anak umur 1-6 bulan di Puskesmas Danurejan I dan II. Selain itu juga menganalisa angka kejadian diare akut pada anak dengan ASI eksklusif dan tanpa ASI eksklusif, menganalisa tingkat keparahan diare akut yang terjadi pada anak dengan ASI eksklusif dan
W D K U ©
tanpa ASI eksklusif serta menganalisa hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI
dan
diare
dengan
angka
kejadian
diare
akut
pada
anak.