BAB I INTRODUKSI
1.1.
Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 206/PMK.01/2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan
(DJPBN)
memunyai
tugas
untuk
merumuskan
serta
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perbendaharaan negara. Selain itu, menurut PMK tersebut DJPBN menyelenggarakan fungsi, yaitu: (1) perumusan kebijakan di bidang perbendaharaan negara; (2) pelaksanaan kebijakan di bidang perbendaharaan negara; (3) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perbendaharaan negara; (4) pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbendaharaan negara; dan (5) pelaksanaan administrasi DJPBN. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 206/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan no. 169/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk menjalankan tugas dan fungsinya DJPBN memiliki satu kantor pusat dan lebih dari dua ratus kantor vertikal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kantor-kantor vertikal tersebut antara lain 33 Kantor Wilayah DJPBN yang terletak di ibukota provinsi dan 181 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang terletak di ibukota dan beberapa kota/kabupaten di seluruh provinsi di wilayah Indonesia. Mengingat struktur organisasi DJPBN yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
1
2
maka diperlukan sebuah sistem teknologi informasi yang bisa diandalkan untuk menyampaikan informasi terbaru terkait peraturan-peraturan, pengumumanpengumuman penting, dan juga aplikasi-aplikasi terbaru yang digunakan dalam rangka pelaksanaan APBN. Hal ini sesuai dengan peran utama sistem teknologi informasi dalam organisasi yaitu untuk meningkatkan efektivitas dan komunikasi (Hartono, 2008b). Web Intranet Perbendaharaan membantu DJPBN dalam menjalankan tugas tersebut, sehingga seluruh kantor vertikal DJPBN dapat memberikan pelayanan dengan kualitas layanan yang sama dari segi peraturan dan aplikasi komputer yang digunakan untuk pelaksanaan APBN. Selain itu, dengan cepatnya penyebaran peraturan dan pengumuman penting, akan membantu para pengambil keputusan di kantor vertikal dalam mengambil keputusan terkait suatu hal yang dihadapi. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengembang Web Intranet Perbendaharaan pada Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan, diketahui bahwa Web Intranet Perbendaharaan pertama kali digunakan pada tahun 2006. Pada saat itu Web Intranet Perbendaharaan digunakan untuk mempermudah penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Pada tahun 2005 DJPBN melakukan penyusunan LKPP periode 2004 dengan menggunakan metoda manual (microsoft excel) dan hal ini sangatlah menyulitkan. Pada periode penyusunan LKPP 2005 DJPBN mencoba menggunakan sistem informasi dengan cara mengumpulkan output yang dihasilkan oleh sistem informasi berupa data Laporan Kas Posisi (LKP) dan General Ledger (GL) yang dikirimkan oleh KPPN di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi, hal inipun masih belum sepenuhnya
3
berhasil karena banyaknya data yang masuk menyulitkan Kantor Pusat DJPBN untuk mengidentifikasi pengiriman data tersebut. Untuk periode penyusunan LKPP 2006, DJPBN membuat sebuah sarana untuk melakukan monitoring pengiriman data tersebut yang berupa sebuah web pada intranet perbendaharaan yang dinamakan Web Intranet Perbendaharaan. Pada tahun 2008 DJPBN melakukan perubahan pada Web Intranet Perbendaharaan. Selain digunakan untuk melakukan monitoring data kiriman dari KPPN beberapa fitur ditambahkan pada Web Intranet Perbendaharaan, diantaranya peraturan, pengumuman penting, dan aplikasi. Hal ini disebabkan karena DJPBN membutuhkan sebuah sarana informasi yang sangat cepat dan dapat diakses oleh seluruh instansi vertikal DJPBN di seluruh Indonesia. Fungsi Web Intranet Perbendaharaan tersebut terus bertahan sampai tahun 2015. Pada tahun 2015, seiring dengan implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), menu monitoring mulai tidak diaktifkan. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan yang semula database transaksi berada di setiap KPPN, setelah tahap implementasi SPAN database transaksi menjadi terpusat. Selain itu, DJPBN membuat sebuah aplikasi yang bernama Online Monitoring SPAN (OMSPAN) yang digunakan untuk melakukan monitoring data. Dan hal ini menyebabkan fungsi monitoring ditiadakan dari Web Intranet Perbendaharaan. Penelitian ini akan meneliti terhadap perubahan fungsi dari Web Intranet Perbendaharaan, karena dengan adanya perubahan fungsi tersebut akan menimbulkan perubahan persepsi dari pengguna terhadap Web Intranet Perbendaharaan. Perubahan persepsi tersebut akan memengaruhi keinginan
4
pengguna untuk menggunakan Web Intranet Perbendaharaan dan secara otomatis keinginan tersebut akan memengaruhi penggunaan Web Intranet Perbendaharaan. Sebagaimana yang disampaikan Hartono (2008a) yang menyatakan bahwa perilaku dilakukan karena individual memunyai niat atau keinginan untuk melakukannya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sheppard et al. (1988) yang membuktikan secara empiris bahwa terdapat hubungan antara niat dan perilaku. Untuk mengetahui perubahan keinginan pengguna untuk menggunakan
Web
Intranet
Perbendaharaan,
maka
faktor-faktor
yang
memengaruhi pengguna untuk menggunakan Web Intranet Perbendaharaan akan diujikan, hal ini disebabkan menurut Suryani dan Sumiyana (2014) yang sebelumnya memelajari fenomena pengaplikasian sistem informasi pada sektor publik berdasarkan penelitian Khayun et al. (2012) dan Goldfinch (2007) mereka mengasumsikan bahwa pengguna akan menggunakan sistem informasi apabila mereka mendapatkan keuntungan dari penggunaan sistem informasi berdasarkan keahlian dan pekerjaan mereka dan juga apabila pengguna pernah merasakan kepuasan ketika sistem mampu menyediakan kebutuhan pengguna untuk menyelesaikan pekerjaan. Berdasarkan asumsi tersebut maka penelitian ini akan menentukan faktor apakah yang paling berpengaruh terhadap penggunaan Web Intranet Perbendaharaan, apakah dari konteks teknologi ataukah dari faktor pengguna sebagaimana yang dijelaskan oleh (Mohamadali dan Garibaldi, 2010). 1.2.
Perumusan Masalah Fenomena yang ada pada DJPBN ialah adanya perubahan fungsi Web
Intranet Perbendaharaan. Dengan adanya perubahan fungsi dari Web intranet
5
perbendaharaan yang semula digunakan sebagai sarana untuk monitoring menjadi sarana untuk mendapatkan informasi terbaru, maka perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pengguna dalam menggunakan intranet perbendaharaan setelah adanya perubahan tersebut. Hal ini disebabkan selain Web Intranet Perbendaharaan, DJPBN masih memiliki beberapa web pada intranet yang dijadikan sebagai sarana informasi dan sarana monitoring, seperti misalnya PBN Open, e-learning, Forum Perbendaharaan, dll. Akan tetapi, dalam penggunaannya terdapat beberapa web yang tidak digunakan lagi karena tidak mampu memenuhi keinginan pengguna dan kualitas sistem yang tidak baik misalnya saja e-learning dan Forum Perbendaharaan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan faktor ekspektansi pengguna dan kualitas teknologi. Kualitas teknologi menggunakan beberapa variabel pada Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone & Mclean (2003), sedangkan ekspektansi pengguna menggunakan beberapa variabel yang ada pada Teori Gabungan Penerimaan dan Penggunaan Teknologi (UTAUT) yang diteliti oleh (Venkatesh et al., 2003). 1.3.
Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian di dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.
1. Apakah kualitas sistem Web Intranet Perbendaharaan memengaruhi niat memakai Web Intranet Perbendaharaan? 2. Apakah kualitas informasi Web Intranet Perbendaharaan memengaruhi niat memakai Web Intranet Perbendaharaan? 3. Apakah kualitas pelayanan Web Intranet Perbendaharaan memengaruhi niat memakai Web Intranet Perbendaharaan?
6
4. Apakah ekspektansi kinerja memengaruhi niat memakai Web Intranet Perbendaharaan? 5. Apakah ekspektansi usaha memengaruhi niat memakai Web Intranet Perbendaharaan? 6. Faktor-faktor apa sajakah yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas Web Intranet Perbendaharaan? 1.4.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut.
1. Menguji secara empiris pengaruh kualitas sistem Web Intranet Perbendaharaan terhadap niat memakai Web Intranet Perbendaharaan. 2. Menguji
secara
empiris
pengaruh
kualitas
informasi
Web
Intranet
Perbendaharaan terhadap niat memakai Web Intranet Perbendaharaan. 3. Menguji
secara
empiris
pengaruh
kualitas
pelayanan
Web
Intranet
Perbendaharaan terhadap niat memakai Web Intranet Perbendaharaan. 4. Menguji secara empiris pengaruh ekspektansi kinerja pengguna Web Intranet Perbendaharaan terhadap niat memakai Web Intranet Perbendaharaan. 5. Menguji secara empiris pengaruh ekspektansi usaha pengguna Web Intranet Perbendaharaan terhadap niat memakai Web Intranet Perbendaharaan. 6. Berdasarkan bukti empiris, untuk mengetahui apakah keinginan untuk menggunakan Web Intranet Perbendaharaan lebih dipengaruhi oleh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, ekspektansi kinerja, atau ekspektansi usaha.
7
1.5.
Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami
dan mengembangkan Web Intranet Perbendaharaan, yaitu sebagai berikut. a. Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai informasi yang memadai dalam membuat rencana dan kebijakan pengembangan Web Intranet Perbendaharaan pada masa yang akan datang. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan dalam membuat evaluasi terhadap aplikasi-aplikasi yang dibuat oleh Direktorat tersebut. b. Akademisi dan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan literatur terkait sistem informasi dalam sektor pemerintahan.