BAB 5 PENUTUP
5.1
Simpulan Semua rumah sakit pasti membutuhkan konsumen ataupun pasien untuk
dapat melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh sebab itu setiap rumah sakit harus mengetahui strategi bersaing apa saja yang tepat untuk organisasinya. Critical Success Factors pada pembahasan ini adalah bagaimana cara menentukan faktor-faktor kritis keberhasilan yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa faktor-faktor kritis tersebut berasal dari faktor internal yang berupa kekuatan dan kelemahan ataupun dari faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman yang dapat dianalisis melalui analisis SWOT. Selain hal-hal tersebut di atas, rumah sakit harus meningkatkan mutu pelayanannya supaya konsumen tetap loyal memakai jasa rumah sakit tersebut. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan menganalisis peranan critical success factors sebagai alat strategi bersaing untuk meningkatkan kinerja pada RSUD Kabupaten Sidoarjo diharapkan rumah sakit mampu meningkatkan kinerja manjemen baik kinerja keuangan maupun non keuangan atau pelayanan. 2. Berdasarkan analisis SWOT, maka teridentifikasi bahwa RSUD Kabupaten Sidoarjo memiliki kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebagai berikut: a. Kekuatan yang dimiliki RSUD Kabupaten Sidoarjo antara lain adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dan handal, cepat, ramah
dan sabar dalam pelayanan. Produk pelayanan yang lengkap mulai dari pelayanan rawat jalan hingga poli rawat inap eksekutif. Cakupan pemasaran yang cukup luas ke semua kalangan masyarakat. Pasokan barang persediaan baik obat-obatan atau alat-alat kesehatan langsung kepada distributor dan lokasi yang strategis. b. Kelemahan yang dimiliki RSUD Kabupaten Sidoarjo antara lain adalah mutu pelayanan harus lebih maksimal dan sarana fasilitas masih kurang seperti tidak tersedianya ATM center untuk bank-bank swasta dan area parkir sepeda motor yang masih dianggap kurang luas. c. Peluang yang dimiliki RSUD Kabupaten Sidoarjo antara lain status RSUD Kabupaten Sidoarjo yang merupakan rumah sakit milik pemerintah, perkembangan teknologi yang semakin memudahkan rumah sakit dalam segi pemenuhan kepuasan sakit masyarakat dan semakin banyaknya distributor farmasi dan alkes membuat RSUD Kabupaten Sidaorjo dengan mudah
memilih
distributor
mana
yang
cocok
untuk
memenuhi
kebutuhannya. d. Ancaman yang dimiliki RSUD Kabupaten Sidoarjo antara lain stigma masyarakat atas rumah milik pemerintah, jumlah pesaing yang semakin bertambah dan adanya barang pengganti yakni pengobatan alternatif. 3. Berdasarkan analisis tentang indikator kinerja keuangan yang dapat diukur adalah presentase pertumbuhan pendapatan dan presentase penyerapan anggaran belanja dengan sampel tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dan diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Pertumbuhan Pendapatan Bahwa pertumbuhan pendapatan RSUD Kabupaten Sidoarjo dari tahun ke tahun selalu meningkat. Pertumbuhan pendapatan RSUD Kabupaten Sidoarjo tahun 2012 diperoleh presentase sebesar 19,32%. Dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 22,26% atau naik sebesar 2,94% dari tahun sebelumnya. b. Penyerapan Anggaran Presentase penyerapan anggaran RSUD Kabupaten dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Di tahun 2011 RSUD Kabupaten Sidoarjo mampu menyerap anggaran belanja sebesar 105,31%, lalu pada tahun 2012 turun menjadi 100,65% dan terakhir pada tahun 2013 turun menjadi 95,75%. Berdasarkan presentase di atas, penyerapan belanja yang paling efisien terjadi pada tahun 2013 hal ini terbukti dari presentase yang kurang dari 100% atau dengan kata lain realisasinya dibawah anggaran yang telah ditetapkan. 4. Berdasarkan analisis indikator kinerja pelayanan rawat inap RSUD Kabupaten Sidoarjo, nilai BOR sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah, ALoS yang belum mencapai standar minimum, BTO yang melebihi standar ideal, TOI yang cenderung stabil dari tahun ke tahun. 5. Berdasarkan analisis indikator kinerja pelayanan rawat jalan dapat disimpulkan bahwa jumlah pasien rawat jalan RSUD Kabupaten Sidoarjo mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya atau dengan kata lain bersifat fluktuatif.
6. Berdasarkan analisis tentang pelayanan dari sudut pandang pasien, hasil rekapitulasi kuesioner kepada 50 responden menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit sudah memuaskan. Hal ini terbukti lebih dari 50% responden menjawab pertanyaan yang sesuai harapan.
5.2 Saran Berdasarkan simpulan di atas, untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien, maka RSUD Kabupaten Sidoarjo haruslah memperbaiki pelayanan yang sudah ada. Dengan adanya perbaikan ini diharapakan pasien merasa sangat puas dan nyaman atas pelayanan rumah sakit. Oleh sebab itu, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. RSUD Kabupaten Sidoarjo harus memilih strategi yang benar-benar tepat untuk mempertahankan keunggulan bersaingnya supaya pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit sehingga terciptalah konsumen yang loyal (loyal costumers). 2. Sebaiknya RSUD Kabupaten Sidoarjo selalu mengevaluasi apa saja yang menjadi kebutuhan pasien berdasarkan indikator-indikator kinerja yang telah dikembangkan.
Untuk indikator ALoS sebaiknya rumah sakit tidak
mengijinkan pasien pulang apabila kondisi pasien benar-benar belum pulih dan untuk indikator BTO sebaiknya RSUD Kabupaten Sidoarjo menambah jumlah tempat tidur karena berdasarkan hasil analisis tiga tahun terakhir ini, frekuensi pemakaian tempat tidur melebihi standar yang ditetapkan.
3. Untuk layanan rawat jalan sebaiknya waktu tunggu pasien harus diperhatikan sebab pasien membutuhkan pelayanan yang cepat dan tepat.
5.3 Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian ini antara lain: 1.
Penulis menggunakan beberapa indikator penilaian kinerja yang sudah ada sebelumnya, maka dari untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan indikator lainnya selain indikator-indikator kinerja yang terdapat di dalam skripsi ini.
2.
Waktu dalam penyebaran kuesioner sangatlah terbatas. Oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat mempersiapkan waktu sebaik-baiknya.