Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
1
IDENTIFIKASI CRITICAL SUCCESS FACTORS SEBAGAI PENDUKUNG DALAM MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING Mubarak Fauzi Balamash
[email protected] Endang Dwi Retnani ABSTRACT The purpose of this research is to analyze and identify the critical success factors in order to reach the competitive advantage at Al-Irsyad hospital Surabaya. Qualitative method which is explained descriptively in order to analyze and to find out the critical success factors in order to reach the competitive advantage is used as the method of research. The strengths factors are serving poor families, hemodialysis, service quality and facilities, medical check-up for Indonesian Labors, cost discount and competent human resources. The weaknesses factors are equipments, types, lack of operating rooms and lack or parking lot. Opportunities factors are the improvement of the number of patients and services by developing new building, community, and densely populated location. The threats factors are the number of competitor hospitals in North Surabaya, service competitors. The performance indicators which can be measured consist of financial perspectives which include patient who used Preferred Card, BPJS, Askes and Jamsostek, Income growth, customers perspective which include the number of deployment, the number of complaints at the time of service, BPJS, Askes and Jamsostek members, publication which has been done, internal business perspective which includes the existence of innovation in the provision of services, and growth learning perspective which includes education adjustment and the position of human resources, and the training which has been followed.Based on the result of the analysis it can be concluded that by conducting SWOT analysis, the company can find out its strengths, weaknesses, opportunities and threats which are encountered by the company so a strategy to do some improvement in order to gain competitive advantage in the future can be performed. Keywords:
Critical Success Factors, SWOT Analysis, Competitive Advantage.
INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis critical success factors dalam mencapai keunggulan bersaing pada Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dijelaskan dengan cara deskripif bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis critical success factors dalam mencapai keunggulan bersaing. Faktor kekuatan meliputi melayani keluarga miskin, hemodialisa, fasilitas dan kualitas pelayanan yang diberikan, medical check up untuk TKI, potongan biaya dan sumber daya manusia yang kompeten. Faktor kelemahan yang meliputi peralatan, tipe, kurangnya kamar operasi dan kurangnya lahan parkir. Faktor peluang meliputi meningkatkan jumlah pasien dan pelayanan dengan pembangunan gedung baru, komunitas dan lokasi padat penduduk. Faktor ancaman banyaknya rumah sakit pesaing di daerah Surabaya Utara, persaingan pelayanan. Indikator kinerja yang dapat diukur terdiri atas perspektif keuangan meliputi pasien yang menggunakan preffered card, BPJS, Askes dan Jamsostek, pertumbuhan pendapatan, perspektif pelanggan meliputi jumlah penyebarannya, jumlah keluhan pada saat pelayanan, peserta BPJS, Askes dan Jamsostek, publikasi yang sudah dilakukan, perspektif bisnis internal meliputi adanya inovasi dalam setiap pemberian pelayanan serta perspektif pertumbuhan pembelajaran meliputi penyesuaian pendidikan dan jabatan sumber daya manusia, pelatihan yang telah diikuti. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan analisis SWOT maka perusahaan dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan sehingga dapat melakukan strategi untuk kebaikan kedepan dalam rangka keunggulan bersaing. Kata kunci : Critical Success Factors, Analisis SWOT, Keunggulan Bersaing.
PENDAHULUAN Dewasa ini kemajuan teknologi informasi serta komunikasi semakin berkembang pesat, kemudahan dan kecepatan akses informasi berkontribusi pada semakin cerdasnya masyarakat dalam dunia bisnis. Sehingga kondisi tersebut dapat menimbulkan persaingan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
2
pada lingkungan bisnis. Persaingan bisnis rumah sakit pun saat ini semakin berkembang, kebutuhan akan layanan rumah sakit yang bermutu semakin meningkat seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dan derajat kesehatan masyarakat. Dalam beberapa tahun belakangan ini, industri rumah sakit di Surabaya telah mengalami perkembangan yang cukup berarti dengan diterbitkannya berbagai peraturan dan perundang-undangan yang bertujuan untuk mendorong investasi dan menciptakan kondisi bisnis jasa rumah sakit yang lebih baik. Besarnya potensi pengembangan rumah sakit khususnya di Surabaya dapat ditunjukkan dari masih tingginya tingkat kebutuhan akan jasa layanan kesehatan yang dapat diukur dari derajat kesehatan masyarakat. Umumnya, derajat kesehatan masyarakat ini diukur dengan beberapa indikator moralitas seperti Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu Maternal (AKI), Angka Kematian Kasar (AKK), dan Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH). Secara umum, indikator-indikator tersebut telah membaik dari tahun ke tahun yang menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat akan layanan kesehatan. Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya merupakan salah satu Rumah Sakit terkemuka di Surabaya. Sebagai perusahaan yang ingin selalu terus berkembang, Rumah Sakit Al-Irsyad terus meningkatkan pelayan guna memenuhi kebutuhan masyarakat atas layanan kesehatan terus berkembang mengikuti tuntunan zaman. Dengan motto layananku adalah ibadahku, maka Rumah Sakit Al-Irsyad selalu berusaha mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan secara profesional dan islami, mengutamakan kecepatan dan ketepatan pelayanan, selalu siap dan sigap membantu dengan keramahan. Untuk pencapaian keberhasilan suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, hal yang harus dilakukan suatu perusahaan adalah menentukan dan membuat rencana strategi bersaing yang optimal, agar nantinya suatu manajemen perusahaan dapat menghasilkan suatu keputusan yang tepat. Hal ini dilakukan karena suatu keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu, menggambarkan tercapai atau tidaknya suatu rencana strategi yang disusun oleh pihak manajemen perusahaan pada periode tersebut. Karena keuntungan yang dilaporkan oleh perusahaan dalam tahun tertentu merupakan gambaran dari keberhasilan suatu strategi dan keputusan yang dibuat manajer selama tahun tersebut dan tahun–tahun sebelumnya. Sedangkan keputusan–keputusan yang diambil oleh manajer saat ini akan mempunyai dampak terhadap keuntungan perusahaan di tahun berikutnya. Oleh karena itu perlu suatu analisis terhadap faktor keberhasilan kritis (critical success factor) suatu perusahaan. Critical success factors merupakan variabel-variabel dalam lingkungan bisnis baik variabel internal maupun variabel eksternal yang mempengaruhi kesuksesan suatu bisnis dalam mencapai tujuannya. Critical success factor terdiri dari faktor – faktor yang bersifat keuangan dan non keuangan. Ukuran keuangan menunjukkan dampak kebijakan dan prosedur perusahaan pada posisi keuangan saat ini atau jangka pendek. Sebaliknya faktor non keuangan menunjukkan posisi kompetitif perusahaan untuk saat ini dan masa yang akan datang. Dengan dilakukan analisis critical success factor dalam penelitian ini, diharapkan dapat mengidentifikasi faktor kritis Rumah Sakit Al-Irsyad dan nantinya berguna untuk mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis, memperoleh keunggulan yang bersaing berkesinambungan, dan dapat mengelolah sumber daya yang dimiliki dengan lebih baik dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dikemukakan sebagai berikut : “Bagaimana mengidentifikasi Critical Success Factors sebagai pendukung dalam mencapai keunggulan bersaing pada Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya?”. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisi critical succes factors dalam mencapai keunggulan bersaing pada Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
3
TINJAUAN TEORETIS Pengertian Critical Success Factors Menurut Mardiasmo (2002:24) Critical Success Factors dapat ditanyakan dalam bentuk variabel kunci (key variable) atau sering dinamakan key success factors, key result factors, atau pulse point. Variabel kunci adalah variabel yang mengindikasikan faktor-faktor yang menjdai sebab kesuksesan organisasi. Jika terjadi perubahan yang tdak diinginkan maka variabel ini harus segera dilaksanakan. Critical Success Factors adalah veriabel-variabel
dalam lingkungan bisnis baik variabel internal maupun variabel eksternal yang mempengaruhi kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuannya dan demi meraih keunggulan kompetitif. Critical Success Factors merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh bagi suatu perusahaan dalam menciptakan nilai-nilai dalam jangka panjang, dan bila faktor-faktor ini diidentifikasi dengan tepat akan menjamin kesuksesan bersaing peusahaan, namun bila sebaliknya, bila pengidentifikasian tidak tepat akan menyebabkan kinerja yang buruk dan terus menurun bagi perusahaan. Karakteristik Critical Success Factors Mardiasmo (2002:124) menyatakan bahwa suatu variabel kunci memiliki beberapa karakteristik, antara lain: (a). Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan kegagalan organisasi. (b). Dapat berubah dengan cepat. (c)Perubahannya tidak dapat diprediksi. (d). Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan segera. (e). Variabel tersebut dapat di ukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara (surrogate). Tipe – tipe Critical Success Factors Menurut Anthony dan Govindrajan. (1995:60) ada dua tipe critical success factors yang terdapat di dalam suatu perusahaan, yaitu: (a) Faktor internal merupakan faktor–yang dapat dipengaruhi oleh aktivitas manajemen atau critical success factors yang berada di dalam kendali perusahaan. Contoh dari faktor internal adalah biaya, kualitas, dan jasa. (b). Faktor eksternal merupakan faktor–faktor yang tidak dapat dipengaruhi oleh aktivitas manajemen atau critical success factors yang berada di luar kendali perusahaan. Contoh faktor ekstenal meliputi ekonomi makro, perilaku pesaing (termasuk harga dan produk), kebijakan pemerintah, dan perubahan teknologi. Identifikasi Critical Success Factors Menurut Blocher, et al., (2007:37) Identifikasi Critical success Factors meruakan suatu proses penimbangan faktor-faktor kurang penting dan faktor-faktor kurang penting yang imiliki oleh perusahaan dalam tujuan yang telah ditetapkan yang menjadi dasar untuk bertahan atau memenangkan pesaingan. Manajer harus mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi secara hati-hati, manajer biasanya melakukan dengan mempelajari, menganalisa, dan mengevaluasi semua hambatan, tantangan, ancaman, dan peluang yang ditemukan dalam perusahaan. Analisis SWOT Menurut Blocher et al., (2007:58) analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasikan faktor–faktor keberhasilan kritis (critical success factors) yang dimiliki oleh peruahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan internalnya, dan peluang serta ancaman yang bersifat eksternal. Kekuatan adalah keahlian dan sumber daya yang dimiliki perusahaan jauh melebihi perusahaan lain.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
4
Analisis Lingkungan Persaingan Industri Menurut Pearce dan Robinson (2008:125) menyatakan bahwa terdapat lima kekuatan persaingan dalam lingkungan industri, yaitu ancaman pesaing baru, pemasok yang berkuasa, pembeli yang berkuasa, produk substitusi, serta intensitas persaingan atau merebut posisi antara pesaing. (1). Ancaman dari Pendatang Baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, dan sering kali sumber daya yang subtansial. Tingkat keseriusan dari ancaman pendatang baru bergantung pada hambatan yang ada dan reaksi pesaing saat ini yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. (2). Pemasok yang Berkuasa dapat menggunakan kekuatan menawarnya terhadap partisipan dalam suatu industri dengan menaikkan harga atau mengurangi kualitas barang atau jasa yang dibeli. Kekuatan dari setiap pemasok (atau pembeli) penting bergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasar dan seberapa pentingnya penjualan atau pembeliannya bagi industri tersebut relatif terhadap bisnisnya secara keseluruhan. (3). Pembeli yang berkuasa dapat memaksa harga turun, menuntut kualitas yang lebih tinggi atau pelayanan lebih dan mengadu pada pemasok yang saling bersaing, yang akhirnya dapat mengurangi laba industri. (4). Produk Subtitusi dengan menetapkan batas atas dari harga yang dapat produk atau jasa subtitusi membatasi potensi dari suatu industri. Jika industri tersebut tidak dapat meningkatkan kualitas produk atau melakukan diferensiasi (misalnya melakukan pemasaran), maka industri itu akan mengalami kemunduran dalam laba dan mungkin juga dalam pertumbuhannya. (5). Merebut Posisi kompetisi antara pesaing yang sudah ada terjadi antara perebutan posisi dengan menggunakan taktik seperti kompetisi hara, pengenalan produk, dan iklan secara besar–besaran. Bentuk persaingan ketat ini berkaiatan dengan adanya sejumlah faktor, yaitu: (a). Ada banyak pesaing atau pesaing yang ada memiliki ukuran dan kekuatan yang hampir sama. (b). Pertumbuhan industri lambat, sehingga mempercepat perebutan pangsa pasar yang melibatkan anggota– anggota yang ingin melakukan ekspansi. (c). Produk atau jasa yang ditawarkan kurang memiliki diferensiasi, yang dapat mengunci pembeli dan melindungi perusahaan agar pelangganya tidak direbut oleh pesaingnya. (b). Biaya tetap tinggi atau produk tidak tahan lama, sehingga menimbulkan dorongan yang kuat untuk memotong harga. (c). Kapasitas biasanya ditambah dalam jumlah besar. Penambahan semacam itu mengganggu keseimbangan permintaan dan penawaran indutri serta sering kali mengarah pada periode terjadinya kelebihan kapasitas dan pemotongan harga. Faktor- faktor tersebut dapat dibangun untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan profit SWOT. Matrik tersebut nampak pada Tabel 1:
Peluang Ancaman Sumber : Fred (2002 : 192-194)
Tabel 1 Matriks Kekuatan Strategi S-O Srategi S-T
Kelemahan Strategi W-O Strategi W-T
(1). Strategi S-O mengejar peluang-peluang sesuai dengan kekuatan organisasi. (2). Strategi W-O memperbaiki kelemahan untuk memperoleh peluang. (3). Strategi S-T mengidentifikasi langkah bagi organisasi untuk dapat menggunakan kekuatannya guna mengurangi kerentanan terhadap ancaman eksternal. (4). Strategi W-T menyusun rencana untuk mencegah kelemahan organisasi yang akan semakin rentan terhadap ancaman luar. Pengertian Strategi Bersaing
Menurut Hariadi (2003:91) stategi bersaing merupakan langkah–langkah strategis yang terencana maupun tidak terencana untuk dapat memiliki keunggulan bersaing, sehingga dapat
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
5
menarik perhatian konsumen, memperkuat dalam pasar, dan bertahan terhadap tekanan para pesaingnya. Strategi bersaing hanya fokus pada rencana tindakan manajemen untuk beraing dengan sukses dan memberikan nilai yang sangat bagus pada konsumen. Analisis Strategi Bersaing Suwarsono (2008:260) dalam mengembangkan posisi kompetitif yang dapat bertahan, setiap perusahaan bertujuan untuk mencapai satu dari tiga strategi kompetitif berikut ini, yaitu: (a). Keunggulan Biaya, Strategi keunggulan biaya memiliki pengertian dimana perusahaan berusaha menawarkan barang yang dijual dengan harga yang lebih rendah dibanding barang yang sejenis berada dalam kelompok industri tertentu. Untuk keperluan itu, perusahaan harus mampu menghasilkan barang dengan tingkat biaya yang amat rendah, paling rendah dibanding barang sejenis yang menjadi pesaing. (b). Diferensiasi, Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan barang dengan karakteristik tertentu yang khas pada akhirnya mengakibatkan barang tersebut dianggap unik dan bahan eksklusif oleh konsumen. Perusahaan berusaha memilih salah satu atau beberapa atribut/pelayanan yang dianggap penting oleh konsumen. Strategi deferensiasi baru berhasil diterapkan jika manajemen mampu memenuhi persyaratan organisatoris, sumber daya manusia, dan sumber dana yang diperlukan. Perusahaan hendaknya memiliki keunggulan penelitian dasar dan kepemimpinan teknologi yang pada gilirannya mampu menghasilkan (merekayasa) produk baru yang berkualitas dan dinilai unik oleh konsumen. (c). Fokus, Strategi fokus berusaha memusatkan perhatian perusahaan untuk melayani satu atau beberapa segmen pasar tertentu saja. Pilihan segmen pasar tersebut dapat diperlukan oleh segmen pasar tersebut. Strategi fokus amat tepat diterapkan jika pasar terdiri dari berbagai segmen yang memiliki kebutuhan yang beragam, dan oleh karena itu hampir mustahil dapat diperlakukan sebagai satu kesatuan pasar yang utuh. Jika dipaksakan, diperlukan biaya yang mahal. Peluang bisnis ini semakin transparan, jika segmen pasar pilihan cukup besar, akan tetapi di sisi lain, segmen pasar tersebut dinilai relatif kecil bagi pesaing besar sehingga bukan merupakan bagian pasar yang amat signifikan bagi perusahaan besar tersebut. Sedangkan menurut Harnanto dan Zukifli (2003:31) perusahaan mengalami keberhasilan dengan mengadopsi dan mengimplementasikan salah satu dari strategi–strategi yang telah diuraikan di atas. Di samping satu strategi yang dominan, sebagian besar perusahaan tampaknya juga menerapkan dua atau lebih dari strategi–strategi tersebut pada saat yang sama, contohnya dengan mengkombinasikan strategi cost leadership dan diferensiasi. Meskipun demikian, perusahaan yang menerapkan dua atau lebih dari strategi–strategi tersebut biasanya akan berhasil jika perusahaan tersebutdapat mencapai salah satu strategi yang dipilihnya. Hubungan Critical Success Factors dengan Strategi Bersaing Dengan critical success factors, perusahaan mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik dari pesaingnya berdasarkan strategi yang dibuat. Dengan mengidentifikasi dan menganalisis faktor–faktor tersebut, memperoleh pelanggan yang setia dengan jasa yang dihasilkan perusahaan dan meningkatkan kinerja di dalam perusahaan sehingga perusahaan memperoleh keunggulan kompetitifnya, yang merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Keunggulan Bersaing Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing apabila memiliki sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri atas kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Perusahaan tersebut harus mampu menyediakan nilai barang atau jasa yang lebih daripada yang lain oleh pendapat konsumen, produk baik dengan harga yang lebih rendah daripada produk lain atau yang lebih baik dengan harga yang sama dengan pesaing. Keunggulan bersaing sebuah perusahaan harus
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
6
didasarkan pada sumberdaya khusus yang menjadi penghalang (barriers) aktivitas peniruan dan ancaman pengganti (imitation and substitution) produk atau jasa perusahaan (Absah, 2008:111). Hubungan Critical Success Factors dengan Keunggulan Bersaing Perusahaan yang memiliki pemahaman Critical Success Factors dalam bisnisnya, akan melaksanakan strategi dengan cepat serta mampu mengorganisasikan sumber daya yang dimilikinya sehingga memperoleh keunggulan bersaing yang berkesinambungan daripada persaing-persaingnya. Informasi non keuangan dari identifikasi Critical Success Factors membantu manajemen menemukan strategi yang sebaiknya diambil Tanpa adanya strategi bersaing yang tepat, suatu perusahaan tidak akan mencapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan maka secara alami perusahaan akan tergeser. Oleh sebab itu perusahaan harus mengerti, memahami dan mengevaluasi serta menganalisis semua faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan sehingga perusahaan itu dapat meningkatkan profitabilitas, meningkatkan kinerja, dan yang paling penting mendapatkan kesempatan posisi pasar kuat dan lebih unggul daripada pesaingnya. Proposisi Penelitian Melalui perumusan proposisi ini merupakan jawaban sementara atas masalah yang dikemukakan didalam penelitian. Sehingga perumusan proposisi ini dapat berubah sejalan dengan proses penelitian tergantung temuan penelitian. Dalam mengidentifikasi critical success factors ada dua hal yang paling berperan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) sedangkan faktor eksternal mencakup peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Kedua faktor tersebut akan diidentifikasi menggunakan analisis SWOT yang merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan kritis yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan digunakannya analisis SWOT maka critical success factors yang telah teridentifikasi selanjutnya akan dikembangkan dengan ukuran yang relevan dan dapat diandalkan, sehingga dapat diketahui keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran Objek Penelitian Peneliti ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan metode studi kasus dengan maksud memahami situasi sosial yang mendalam. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan data berupa kalimat tertulis atau lisan, perilaku, fenomena, peristiwa-peristiwa, pengetahuan atau obyek studi. Penelitian kualitatif memperhatikan konteks studi dengan menitikberatkan pada pemahaman, pemikiran, dan persepsi peneliti. Dengan berpedoman pada latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Studi kasus yaitu penelitian yang rinci mengenai suatu obyek penelititan tertentu selama waktu tertentu dengan cakupan yang mendalam dan menyeluruh kemudian menggambarkan hasilnya dengan rinci dan lengkap. Obyek penelitian ini adalah Rumah Sakit Al-Irsyad pada seluruh unit kinerja manajemen dalam bersaing secara kompetitif. Sumber Data Data primer yaitu data atau informasi yang berkaitan langsung dengan topik penelitian. Data ini diperoleh dari hasil wawancara penulis dengan pihak-pihak yang terkait didalam intern perusahaan. Data sekunder yaitu data yang berasal dari penelitian kepustakaan. Data ini dapat diperoleh melalui literatur wajib maupun diperoleh dari
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
7
literatur penunjang atau dapat diperoleh dari studi kepustakaan yang berguna sebagai landasan teori. Satuan Kajian peneliti Variabel yang akan dianalisa antara lain: (1). Faktor Internal, merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan. Ada dua faktor internal yang dibahas dalam perusahaan, yaitu: (a). Kekuatan (Strength). (b). Kelemahan (Weakness). (2). Faktor Eksternal, merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan. Ada dua faktor eksternal yang dibahas dalam perusahaan, yaitu: (a). Peluang (Opportunities). (b). Ancaman (Threats). Teknik Analisis Data Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis dengan metode kualitatif yang dijelaskan dengan cara deskriptif. Analisis deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendiskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu. Misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung. Dalam penelitian ini langkahlangkah yang digunakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut : (1). Mengumpulkan semua data yang berhubungan dengan Rumah Sakit Al-Irsyad dan relevan dengan permasalahan yang diteliti, meliputi tertulis berupa sejarah berdirinya perusahaan, lokasi, tujuan perusahaan, struktur perusahaan, visi dan misi perusahaan, fasilitas yang diberikan, jumlah karyawan, peraturan pemerintah, strategi. (2). Mengadakan dan identifikasi variabel-variabel atau faktor-faktor yang menjadi critical success factors dengan menggunakan analisis lingkungan SWOT (Strengths, Weaknes, Oppourtunity, dan Threats). (3). Menganalisis hubungan critical success factors yang dimiliki perusahaan dengan keunggulan bersaing yang saling berkesinambungan. (4). Penarikan simpulan dan saran. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya Sebuah organisasi atau perusahaan dapat berkembang jika di dalam perusahaan tersebut di dukung dengan sumber daya manusia yang ahli dalam bidangnya dan berkompeten itu merupakan syarat mutlak untuk melyani pasien dengan baik. Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya juga memiliki sumber daya manusia yang berkompeten untuk mendukung kinerja dalam perusahaan. Dalam menciptakan pelayanan pasien yang profesional Rumah sakit Al-Irsyad mewajibkan para dokter bersertikat Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD), Electro Cardio Graph (ECG), Advanced Trauma Life Support (ATLS) adalah salah satu tentang pelatihan penanganan korban kecelakaan, Advanced Cardilac Life Support (ACLS) sertifikat ini wajib dimiliki oleh para dokter umum, dokter spesialis, perawat khususnya perawat ICU, ICCU, UGD dan AMBULANCE. Sedangkan untuk perawat harus bersertifikat Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD), Basic Life Support (BLS), transportasi dan Electro Cardio Graph (ECG). Untuk meningkatkan kinerja pegawai maka selalu diadakan koordinasi pada setiap bagian unit yang dilakukan setiap hari, yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan usaha dan mendiskusikan masalah yang ada di setiap jabatan masing-masing. Agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai suatu keberhasilan. Konsumen yang Dilayani Rumah Sakit Al-irsyad Pasar yang telah dilayani oleh Rs Al-irsyad Surabaya terdiri dari 40% kelompok menengah ke bawah dan 60% kelompok menengah ke atas. Sebagai perusahaan jasa di
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
8
bidang kesehatan Rs Al-irsyad Surabaya selalu memperhatikan setiap keinginan pasien, Karena merupakan kunci keberhasilan perusahaan dalam menenangkan persaingan adalah dengan menghadapi dan mengatasi setiap tuntutan pasien dengan menerima semua kritikan dan saran yang telah diberikan oleh para konsumen. Oleh sebab itu perusahaan telah menyediakan kotak saran dan kritik untuk menampung semua masukan dan keluhan para konsumen. Berikut ini data jumlah Pasien yang dilayani Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya: Tabel 2 Sumber Daya Manusia di RS Al-Irsyad Surabaya JABATAN
JUMLAH
Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesialis Full Timer Perawat Perawat Gigi Bidan Pembantu perawat Apoteker Aa+ Receptir + Adm Analis + Admin Radiografer + Admin Fisioterapi Ahli gizi + Pekarya + Tata Boga Perekam Medis dan Admin Keuangan, Akt, Hmkt, Pembelian dan Admin Umum (bagian umum) / log keamanan rumah tangga, pemeliharaan dan sopir Tu, personalia, diklat, edp, informasi dan operator TOTAL
21 3 2 158 5 16 12 3 25 13 7 3 22 18 33 49 14 404
Sumber: Data Intern RS Al-irsyad Surabaya, 2014
Konsumen yang Dilayani Rumah Sakit Al-irsyad
Pasar yang telah dilayani oleh Rs Al-irsyad Surabaya terdiri dari 40% kelompok menengah ke bawah dan 60% kelompok menengah ke atas. Sebagai perusahaan jasa di bidang kesehatan Rs Al-irsyad Surabaya selalu memperhatikan setiap keinginan pasien, Karena merupakan kunci keberhasilan perusahaan dalam menenangkan persaingan adalah dengan menghadapi dan mengatasi setiap tuntutan pasien dengan menerima semua kritikan dan saran yang telah diberikan oleh para konsumen. Oleh sebab itu perusahaan telah menyediakan kotak saran dan kritik untuk menampung semua masukan dan keluhan para konsumen. Berikut ini data jumlah Pasien yang dilayani Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya:
1.
Tabel 3 Jumlah Pasien Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya 2014 Jenis Kegiatan TT Januari Februari Maret April Unit Rawat Inap
Mei
Juni
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
Jumlah Hari Perawatan a. VIP
9
2112
2.098
2.097
2.218
2.140
1.913
12
265
256
301
266
246
243
b. Klas 1 Utama
4
67
69
67
68
81
59
c. Klas 1
20
398
404
417
367
416
313
d. Klas ll
29
534
513
490
615
553
497
e. Klas lll
34
687
644
618
661
623
615
f.
Klas Isolasi
3
44
54
30
58
61
50
g. Klas Observasi Anak h. Klas Icu/Hcu
4
0
44
46
82
62
60
7
117
114
128
101
98
76
i.
12
219
111
140
143
218
181
Klas Neonatus
Unit Rawat Jalan Jumlah Pengunjung 7.180 9.194 6.682 7.036 7.047 6.264 a. Klinik Umum 2.354 2.190 2.019 2.219 2.060 1.875 b. Klinik KIA 1297 1.148 1.259 1.408 1.450 1.239 c. Klinik Gigi dan 829 886 890 975 965 969 Mulut 1. Gigi dan 738 810 804 887 880 872 Mulut 2. Konservasi 46 37 33 28 32 37 Gigi 3. Bedah Mulut 12 7 27 34 29 30 4. Orthodonsia 21 25 21 18 10 24 5. Pedodonsia 12 7 5 8 14 6 d. Hemodialisa 584 584 564 540 540 505 e. UGD 2116 1.750 1.950 1.894 2.032 1.676 1. Bedah 217 204 252 210 217 241 2. Non Bedah 629 668 633 603 619 581 3. Kebidanan 8 12 5 11 10 9 4. Non GD 1.262 866 1.060 1.070 1.186 845 Sumber: Data Intern Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya, 2014 Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya juga mengadakan kerjasama dengan perusahaan dan asuransi untuk meningkatkan pasien yang berobat ke Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya, perusahaan yang bekerjasama antara lain: Tabel 4 Daftar Asuransi Dan Perusahaan Yang Bekerjasama dengan Rs Al-Irsyad Surabaya BPJS Kesehatan PBI Non PBI Jamsostek JKK JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) ± 48 Perusahaan JPK (SURAT RUJUKAN DARI BP JAMSOSTEK) Persalinan Perusahaan PT. PAL PT. Samudera Indonesia PT. Aspirasi Luhur 2.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
10
PT. Indonesia Ferry PT. Dharma Lautan Utama PT. DOK & Perkapalan PT. Pertamina PT. Sampoerna PT. Dhumas Tanjung Perak Shipyard PT. Dirgantara Indonesia Asuransi ADMEDIKA ( Third Party Administration ) a) AS. WINTERTHUR / AVIVA Indonesia b) AS. MANU LIFE c) ABDA d) BNI Life e) AJ. Generalli Indonesia f) AJ. Sinar Mas g) AS. Simas h) AS. Wana Arta Life i) Great Eastern Life j) PT. AXA Services Indonesia k) JASINDO Health Care l) Asuransi adira dinamika Blue dot / i’m care 77 Asuransi Jiwa Aj Car Bringin Life Garda Medica Global assistance & Health Care Reliance ( PT. Alstom power esi ) PT. Pan Insurance PT. Commonwealth Life PT. Asuransi Astra Buana SEKOLAH YPAS (Yayasan Pendidikan Sekolah Al-Irsyad Surabaya) KHUSUS Salim Inomas TKBM Sumber: Data Intern Rs Al-irsyad Surabaya, 2014 Strategi Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya Dalam memberikan pelayanan yang terbaik, Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya melakukan beberapa strategi sebagai berikut: (1). Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien. Mengobati penyakit yang diderita pasien sebaik mungkin dengan menggunakan tenagah-tenagah yang ahli dibidangnya dan menggunakan peralatan yang canggih agar pasien dapat merasa puas. (2). Memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan. Pasien dapat memilih sendiri dokter yang menanganinya. (3). Keramahan dalam memberikan pelayanan. Penggunaan pin di pakaian seluruh karyawan yang berada di lingkungan rumah sakit al-irsyad. (4). Menawarkan sistem rekanan kepada rumah sakit lain. Menawarkan kepada seluruh pesaing rumah sakit untuk menjalin kerjasama dengan kata lain rekanan jika ada pasien dirumah sakit tersebut yang tidak bisa diatasi sendiri maka rumah sakit tersebut dapat mengirim pasien kerumah sakit yang menjadi rekannya agar pasien tidak kecewa. (5). Potongan biaya Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya memberikan potongan biaya rawat jalan termasuk medical check up dan rawat inap biaya kamar IIA
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
11
keatas sebesar 10% bagi pasien yang memiliki preffered card dan membawanya saat berobat di Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya. Hasil wawancara dengan pihak intern Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya Untuk memperoleh informasi terkait dengan penelitian selain memperoleh data secara tertulis penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak intern. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak intern rumah sakit Al-Irsyad Surabaya, yang dilakukan dengan Humas Marketing Rumah Sakit seperti tampak dibawah ini : (1)Pertanyaan : Apa tujuan didirikannya perusahaan ?Jawab : “Tujuan didirikan perusahaan adalah sama dengan misi perusahaan yaitu membantu pemerintahan dan masyarakat dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan umum.” (2). Pertanyaan : Usaha apa yang dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (Pasien) ? Jawab : “Memberikan pelayanan yang memuaskan, dan menganggap pelanggan adalah kerabat perusahaan. Sehingga pelanggan menjadi nyaman untuk berobat di rumah sakit Al-irsyad Surabaya”. (3). Pertanyaan : Ada berapa pesaing utama Rumah Sakit ? Jawab : “Pesaing Rumah Sakit saat ini sangat banyak diantaranya ada Rumah Sakit Muhammadiyah Surabaya karena lokasinya berdekatan dengan Rumah Sakit Al-Irsyad”. (4). Pertanyaan : Usaha dan strategi apa yang dilakukan Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya agar lebih unggul dalam bersaing? Jawab : “Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya teru8s berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang memuaskan pasien tanpa membedakan pasien dan menjalin hubungan baik dengan pasien”. (5). Pertanyaan : Faktor-faktor yang menghamnbat Kinerja Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya ? Jawab : “Banyaknya pesaing merupakan ancaman, karena pesaing menawarkan pelayanan yang lebih baik dibandingkan yang dimiliki Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya, oleh karena itu Rumah Sakit Al_Irsyad menjaga pelanggan yang ada dan menjaga kualitas pelayanan agar pasien tidak berpindah kepesaing karena mempertahankan itu lebih sulit dibandingkan meningkatkan pasien”. PEMBAHASAN Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Tujuan dilakukannya analisis faktor internal perusahaan adalah untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dari perusahaan, serta memberikan dasar untuk mengenali evaluasi hubungan diantara bidangbidang tersebut. Ada beberapa faktor yang harus didperhatikan agar dapat menjadikan kekuatan perusahaan sebagai keunggulan untuk memajukan usahanya dan harus dapat memaksimalkan kekuatan yang dimilikinya agar tercapai tujuan yang diinginkan. Selain itu perusahaan harus mengetahui faktor kelemahan dan harus dapat meminimaliskan kelemahan yang dimiliki Rumah Sakit Al-irsyad karena kelemahan itu dapat menghambat kinerja dalam memberikan pelayanan terbaiknya kepada pasien. (1). Masih melayani keluarga miskin, Rumah Sakit Al-irsyad Surabaya tetap melayani pasien keluarga miskin non kuota Jamkesmas maupun Jamkesda asal Surabaya Rumah sakit Al-irsyad tidak membedakan pelayanan kepada pasien yang menggunakan SKM (Surat keterangan miskin) dengan pasiennya Rumah Sakit Al-Irsyad tetap memberikan pelayanan sebagaimana mestinya agar pasien tidak merasa diabaikan. (2). Hemodialisa, RS. Al-Irsyad adalah Rumah Sakit islam pertama yang memberikan pelyanan hemodialisa dan Rumah Sakit Al-Irsyad juga memiliki 3 mesin hemodialisa dan didukung oleh staff yang profesional dan terlatih. Pelayanan Hemodialisa bertujuan supaya orang yang fungsi ginjalnya terganggu bisa hidup layak seperti orang sehat pada umumnya. (3). Fasilitas dan kualitas pelayanan yang diberikan sangat lengkap, Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya memberikan kualitas pelayanan jasa berupa fasilitas yang lengkap, sarana yang memadai, harga yang kompetitif, serta prosedur administrasi yang mudah dan tidak terbelit-belit. Fasilitas yang diberikan kepada konsumen (pasien) oleh perusahaan adalah:
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
12
Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya memberikan fasilitas UGD 24 jam yang ditangani oleh para dokter profesional yang telah memiliki sertifikat Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD), Electro Cardio Graph (ECG), Advanced Trauma Life Support (ATLS), Advanced Cardilac Life Support (ACLS). Dengan didampingi para perawat yang terlatih dan profesional serta bersertifikat Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD), Basic Life Support (BLS), transportasi dan Electro Cardio Graph (ECG)., maka kerja tim medis di UGD kami semakin lengkap Pelayanan di UGD dilengkapi dengan 3 unit Ambulance Dalam menangani pasien diterapkan Sistem Triage artinya pasien dengan tindakan kegawat daruratan paling membahayakan jiwa akan ditangani lebih dulu. Jadi prinsip dengan " Live saving First" benar -benar dilaksanakan.Fasilitas pelayanannya cukup lengkap, misalnya : Suction, DC Shock, O2 Central, Bag and Musk, ECG, Mayo Tube, Saturation O2. (a). Melayani Pengaduan pasien, rumah Sakit Al-Irsyad menyediakan kotak saran, pengaduan melalui Website resmi rumah sakit dan dapat melalui sms dalam pelayanan dan informasi yang diberikan pihak rumah sakit kepada pasien. (b). Keunggulan yang dimiliki rumah sakit AlIrsyad. (1). Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya juga memiliki fasilitas kamar bedah yang peralatannya cukup lengkap dan sesuai dengan standar Rumah Sakit dan ditangani oleh dokter ahli dan SDM yang mencukupi. (2)RS Al-Irsyad memberikan pelayanan medik spesialis bermutu tinggi dan berorientasi pada kepentingan penderita serta didukung oleh dokter-dokter spesialis bahkan pasien juga dapat memilih dokter siapa yang menanganinya. (3). Medical Check Up, RS Al-Irsyad ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit swasta di Jawa Timur yang melakukan Medical Check Up untuk TKI (resmi). (4). Potongan biaya, Rumah Sakit Al-Irsyad menyediakan member bagi pasien yang bernama Preffered Card, jika member itu dibawah waktu pasien berobat maka pasien akan mendapatkan potongan sebesar 10%. (a). Rawat Jalan, Potongan itu berlaku pada pemeriksaan rawat jalan yang meliputi laboratorium dan radiologi termasuk medical check up (b). Rawat Inap, potongan berlaku hanya pada biaya kamar II A ke atas dan bagi pasien yang telah mendapatkan pelayanan rawat inap dikelas II A keatas berhak mendapatkan kartu tersebut secara gratis. (5). SDM yang kompeten, Rumah Sakit Al-irsyad meiliki SDM yang berkompeten dan ruah sakit mewajibkan untuk para dokter bersertikat Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD), Electro Cardio Graph (ECG), Advanced Trauma Life Support (ATLS) adalah salah satu tentang pelatihan penanganan korban kecelakaan, Advanced Cardilac Life Support (ACLS) sertifikat ini wajib dimiliki oleh para dokter umum, dokter spesialis, perawat khususnya perawat ICU, ICCU, UGD dan AMBULANCE, Sedangkan untuk perawat harus bersertifikat Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD), Basic Life Support (BLS), transportasi dan Electro Cardio Graph (ECG).
Identifikasi Kekuatan (Strength) Perusahaan Kekuatan perusahaan merupakan suatu hal yang positif, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang berasal dari lingkungan internal perusahaan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya, dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1). Masih melayani keluarga miskin, Rumah Sakit Al-irsyad Surabaya tetap melayani pasien keluarga miskin non kuota Jamkesmas maupun Jamkesda asal Surabaya Rumah sakit Al-irsyad tidak membedakan pelayanan kepada pasien yang menggunakan SKM (Surat keterangan miskin) dengan pasiennya Rumah Sakit Al-Irsyad tetap memberikan pelayanan sebagaimana mestinya agar pasien tidak merasa diabaikan. (2). Hemodialisa, RS. Al-Irsyad adalah Rumah Sakit islam pertama yang memberikan pelyanan hemodialisa dan Rumah Sakit Al-Irsyad juga memiliki 3 mesin hemodialisa dan didukung oleh staff yang profesional dan terlatih. Pelayanan Hemodialisa bertujuan supaya orang yang fungsi ginjalnya terganggu bisa hidup layak seperti orang sehat pada umumnya. (3). Fasilitas dan kualitas pelayanan yang diberikan sangat lengkap, Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya memberikan kualitas pelayanan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
13
jasa berupa fasilitas yang lengkap, sarana yang memadai, harga yang kompetitif, serta prosedur administrasi yang mudah dan tidak terbelit-belit. Fasilitas yang diberikan kepada konsumen (pasien) oleh perusahaan adalah: (a). Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya memberikan fasilitas UGD 24 jam yang ditangani oleh para dokter profesional yang telah memiliki sertifikat Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD), Electro Cardio Graph (ECG), Advanced Trauma Life Support (ATLS), Advanced Cardilac Life Support (ACLS). Dengan didampingi para perawat yang terlatih dan profesional serta bersertifikat Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD), Basic Life Support (BLS), transportasi dan Electro Cardio Graph (ECG)., maka kerja tim medis di UGD kami semakin lengkap Pelayanan di UGD dilengkapi dengan 3 unit Ambulance Dalam menangani pasien diterapkan Sistem Triage artinya pasien dengan tindakan kegawat daruratan paling membahayakan jiwa akan ditangani lebih dulu. Jadi prinsip dengan " Live saving First" benar -benar dilaksanakan.Fasilitas pelayanannya cukup lengkap, misalnya : Suction, DC Shock, O2 Central, Bag and Musk, ECG, Mayo Tube, Saturation O2. (b). Melayani Pengaduan pasien, Rumah Sakit Al-Irsyad menyediakan kotak saran, pengaduan melalui Website resmi rumah sakit dan dapat melalui sms dalam pelayanan dan informasi yang diberikan pihak rumah sakit kepada pasien. (c). Keunggulan yang dimiliki rumah sakit Al-Irsyad. (1). Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya juga memiliki fasilitas kamar bedah yang peralatannya cukup lengkap dan sesuai dengan standar Rumah Sakit dan ditangani oleh dokter ahli dan SDM yang mencukupi. (2). RS Al-Irsyad memberikan pelayanan medik spesialis bermutu tinggi dan berorientasi pada kepentingan penderita serta didukung oleh dokter-dokter spesialis bahkan pasien juga dapat memilih dokter siapa yang menanganinya. (1). Medical Check Up, RS Al-Irsyad ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit swasta di Jawa Timur yang melakukan Medical Check Up untuk TKI (resmi). (2). Potongan biaya, Rumah Sakit Al-Irsyad menyediakan member bagi pasien yang bernama Preffered Card, jika member itu dibawah waktu pasien berobat maka pasien akan mendapatkan potongan sebesar 10%. (a). Rawat Jalan, Potongan itu berlaku pada pemeriksaan rawat jalan yang meliputi laboratorium dan radiologi termasuk medical check up. (b). Rawat Inap, potongan berlaku hanya pada biaya kamar II A ke atas dan bagi pasien yang telah mendapatkan pelayanan rawat inap dikelas II A keatas berhak mendapatkan kartu tersebut secara gratis. (6). SDM yang kompeten, Rumah Sakit Al-irsyad meiliki SDM yang berkompeten dan ruah sakit mewajibkan untuk para dokter bersertikat Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD), Electro Cardio Graph (ECG), Advanced Trauma Life Support (ATLS) adalah salah satu tentang pelatihan penanganan korban kecelakaan, Advanced Cardilac Life Support (ACLS) sertifikat ini wajib dimiliki oleh para dokter umum, dokter spesialis, perawat khususnya perawat ICU, ICCU, UGD dan AMBULANCE, Sedangkan untuk perawat harus bersertifikat Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD), Basic Life Support (BLS), transportasi dan Electro Cardio Graph (ECG). Identifikasi Kelemahan Perusahaan Kelemahan perusahaan di sini merupakan suatu hal yang negatif, yang berasal dari lingkungan internal perusahaaan dan kelemahan perusahaan tersebut harus segera diperbaiki agar perusahaan dapat mencapai keunggulan dalam bersaing. Adapun kelemahan internal perusahaan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1). Peralatan kurang lengkap, Peralatan pada Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya belum cukup lengkap, hal ini ditandai dengan tidak semua penyakit dapat diobati diantaranya kemo terapi dan bedah saraf besar. Hal ini merupakan kelemahan Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya yang harus dilengkapi agar dapat menyembuhkan segala penyakit. (2). Tipe, Tipe Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya masih bertipe C, jauh dibawah rumah sakit pesainganya salah satunya adalah Rumah Sakit Dr. soetomo yang bertipe A pihak Rumah Sakit harus terus meningkatkan kualitas pelayanannya agar setara dengan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
14
pesaing-pesaingnya. (3). Kamar operasi, Rs. Al-irsyad hanya memiliki 2 kamar operasi sedangkan banyak berbagai operasi yang harus dilakukan di Rs Al-irsyad seperti : operasi urologi, bedah tulang, bedah digestif, bedah kebidanan dan kandungan, bedah tumor, operasi THT, operasi mata, operasi plastik dan Spine Spondylitis (operasi pada tulang belakang). (4). Lahan Parkir yang kurang memadai, Sangatlah diperlukan lahan parkir dalam Rumah Sakit karena tempat parkir sangatlah penting oleh Keluarga pasien rawat inap di rumah sakit yang menggunakan kendaraan, jadi manajemen Rumah Sakit Al-irsyad harus memikirkan alternatifnya agar keluarga pasien bisa memakirkan kendaraan didekat Rumah sakit dengan aman dan agar pasien merasa puas terhadap fasilitas parkir yang disediakan. Analisis Faktor-faktor Eksternal Perusahaan Tujuan dilakukannya analisis faktor eksternal perusahaan adalah untuk menganalisis peluang dan ancaman yang dihadapi Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya. Peluang merupakan situasi lingkungan industri yang menguntungkan bagi perusahaan, sedangkan ancaman merupakan situasi lingkungan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan. Identifikasi Peluang Apabila Peluang usaha dapat dimannfaatkan dengan baik perusahaan dapat mencapai keunggulan dalam bersaing. Adapun peluang yang ada bagi Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya adalah: (1). peningkatan jumlah pasien dan pelayanan dengan pembangunan gedung baru, Peningkatan mutu pelayanan dilakukan dengan Pembangunan gedung baru agar dapat menampung pasien lebih banyak di rumah sakit Al- Irsyad akan menambah fasilitas kesehatan baru, pihaknya akan membangun gedung baru yang terdiri dari 10 lantai dengan sasarankalangan menengah ke atas, dua lantai dipakai untuk basement dan sisanya untuk kamar,laboratorium, dan fasilitas lain.Letak nya nanti berada di Jalan KH Mas Mansyur. Tepatnya di seberang RS Al Irsyadsekarang. Gedung RS baru tersebut dibangun pada tahun depan di atas lahan seluas 1.300meter persegi. (2). Komunitas, Banyaknya komunitas di daerah Ampel menciptakan peluang bagi RS Al-Irsyad Surabaya diantara komunitas itu adalah komunitas Arab dan Madura yang bertempat tinggal disekitar rumah sakit Al-irsyad itu yang bisa dibilang salah satu peluang untuk menarik minat pasien berobat ke Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya. (3). Lokasi, Lokasi sangatlah penting untuk menarik pasien dan merupakan peluang Rumah Sakit Al-Irsyad karena lokasi Rumah sakit Al- irsyad sangatlah sategis dan padat penduduk maka dari itu jika perusahaan dapat memaksimalkan peluang maka perusahaan dapaat berkembang dan memenangkan persaingan dengan rumah sakit lainnya. Identifikasi Ancaman Ancaman merupakan hambatan perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing. Maka sebab itu perusahaan harus mengetahui ancaman-ancaman yang ada dan segera mengatasi ancaman yang ada, adapun ancaman bagi Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya adalah: (1). Banyaknya Rumah Sakit pesaing, Didaerah surabaya banyak terdapat pesaing ruma sakit Al-Irsyad memang dalam dunia usaha persaingan merupakan suatu ancaman sekaligus mitra perusahaan dalam menjalankan usaha. Berikut ini Nama-nama pesaing Rumah Sakit di Surabaya utara yang menjadi pesaing Rumah Sakit Al-irsyad adalah:
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
15
Tabel 5 Data Nama Rumah Sakit di Surabaya Utara sebagai Pesaing Rumah Sakit Al-Irsyad
Nama Rumah Sakit RSAL Tanjung Perak RS Muhammadiyah RS PHC RS Adi Husada Sumber: Data Intern RS Al-Irsyad Surabaya, 2014 Dari data di atas dapat diketahui banyaknya Rumah Sakit yang menjadi pesaing bahkan bisa juga menjadi mitra bagi Rumah Sakit Surabaya. Sehingga keberadaannya menjadi suatu motivasi tersendiri bagi manajemen Rumah Sakit untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan. Hal tersebut dimaksudkan agar Rumah Sakit Surabaya dapat mencapai keunggulan bersaing. (2). Persaingan pelayanan, Dalam dunia bisnis ini makin banyak Rumah Sakit yang telah berdiri, dan ini merupakan ancaman untuk RS Al-Irsyad Surabaya. Karena hal ini dapat membuat persaingan mutu pelayanan dan harga. Oleh sebab itu RS Al-Irsyad Surabaya harus mengatasi ancaman ini dengan menggunakan trik-triknya salah satu trik yang dilakukan adalah dengan menjemput pasien dan meningkatkan kualitas pelyanan agar para pasien tetap menaruh kepercayaan kepada rumah Sakit. Tabel 6 Analisa SWOT pada Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya Faktor internal Kekuatan 1. Masih melayani keluarga miskin yang berkunjung di rumah sakit Al-Irsyad yang setiap harinya berjumlah 40% 2. Pelayanan medicak check up untuk TKI (resmi) 3. Pelayanan Hemodialisa pertama untuk rumah sakit islam pertama dijawa timur. 4. Potongan biaya dengan mnggunakan preffered card. 5. SDM yang berkompeten dan bersertikat. Faktor eksternal Peluang 1. peningkatan jumlah pasien dan pelayanan dengan membangun gedung baru 2. Banyaknya Komunitas di dekat rumah sakit 3. Lokasi sangat strategis dan padat penduduk. Sumber: Data diolah
Kelemahan 1. Peralatan kurang lengkap. 2. Tipe rtumah sakit masih bertipe C 3. Kamar operasi yang kurang. 4. Kurangnya lahan parker
Ancaman 1. Banyak rumah sakit pesaing di daerah surabaya utara. 2. Persaingan pelayanan 3. Persaingan SDM yang kompeten sesuai dengan bidangnya
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
16
Tabel 7 Matrik SWOT RS. Al-Irsyad Surabaya Internal strategi analisis Factor
Ekstenal strategi analisis Factor
OPPORTUNIES (O) Peluang Eksternal 1. Meningkatkan pasien dan pelayanan dengan menyelesaikan pembangunan gedung baru 2. Banyaknya Komunitas di dekat rumah sakit 3. Lokasi dekat dengan perusaan dan yayasan atau sekolah.
TREATH (T) Ancaman Eksternal 1. Persaingan SDM yang kompeten sesuai dengan bidangnya 2. Banyak rumah sakit pesaing di daerah surabaya utara
STRENGTH (S)
WEAKNESS (W)
Kekuatan Internal
Kelemahan Internal
1. Masih terima keluarga miskin yang berkunjung di rumah sakit Al-Irsyad yng berjumlah 40% per hari. 2. Pelayanan medicak check up untuk TKI (resmi) 3. Pelayanan Hemodialisa pertama untuk rumah sakit islam pertama dijawa timur. 4. Potongan biaya dengan mnggunakan preffered card. 5. Fasilitas dan Kualitas pelayanan 6. SDM yang berkompeten dan bersertikat. STRATEGI SO 1. Meningkatkan jumlah pasien dan pelayanan dengan membangun fasilitas gedung baru dengan kekuatan yang dimilikinya. 2. Strategi memanfaatkan seluruh kekuatan RS AlIrsyad Surabaya yaitu, potongan biaya, fasilitas dan pelayanan yang baik, SDM yang kompeten, 3. Meningkatkan kepercayaan pasien. STRATEGI ST
1. 2. 3. 4.
Kurangnya lahan parkir Peralatan kurang lengkap. Tipe rtumah sakit masih bertipe C Kamar operasi yang kurang
STRATEGI WO 1. Menambah dan memperbaharui sarana dan prasarana 2. Memperluas jaringan pemasaran 3. Lebih melebarkan promosi iklan ke seluruh Surabaya sebagai usaha mencapai misi.
STRATEGI WT
Strategi menggunakan Meminimalkan kelemahan yang ada kekuatan rumah sakit, yaitu sesuai dengan ancaman yang segera menggencarkan pemasaran atau akan terjadi antara lain: dan promosi melalui media elektronik, pelayanan yang 1. Menghindari pindahnya tenaga berpendidikan, berpengalaman ke memuaskan dan keramahan Rumah sakit lain. pada konsumen, program
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
3. Persaingan pelayanan
17
pelatihan di manfaatkan 2. Meningkatkan mutu pelayanan dengan baik, membangun komunikasi antar divisi.
Sumber: Data diolah penulis Identifikasi dan pengukuran Critical Success Factors Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya Agar mencapai keunggulaan bersaing perusahaan harus mampu mengetahui faktorfaktor keberhasilan kritis, hal ini dapat diketahui dengan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan mencari peluang dan ancaman yang ada dan jika dirasa kelemahan dan ancaman ini sangat menghambat perkembangan perusahaan, maka manajemen perusahaan harus cepat tanggap dan mencari solusi penyelesaiannya. Berdasarkan hasil analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Rumah Sakit Surabaya, maka yang menjadi critical success factors atau faktor-faktor keberhasilan kritis pada Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8 Critical success factors pada Rumah Sakit Al-irsyad Surabaya Perspektif
Strategi Inisiatif
Keuangan : - Menambah pendapatan
Pelanggan : - Peningkatan pasar
Ukuran
- Semua pasien dengan - Preffered card persyaratan memiliki - Melayani pesrta BPJS, kartu preffered card Askes, Jamsostek - Pasien pengguna BPJS, Askes dan Jamsostek
pangsa
Memperluas pangsa pasar ke Surabaya barat.
Jumlah penmyebarannya.
- Peningkatan kepuasan Menyediakan kotak pelanggan saran, melalui sms dan - Jumlah keluhan pada saat pelayanan telepon Peserta BPJS, Askes dan - Memberikan pelayanan Jamsostek yang sama pada pesrta BPJS, Askes dan jamsostek - Peningkatan kemampuan pemasaran
- Publikasi melalui brosur, media cetak dan media elektronik (radio)
Bisnis internal : - Peningkatan kualitas
-
-
Publikasi yang sudah dilakukan
Memberikan fasilitas - jumlah inovasi dalam setiap pemberian yang meliputi UGD 24 pelayanan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
dan fasilitas diberikan
yang
18
Jam, Rawat Jalan, Rawat Inap, Kamar Bedah dan ICU -
Penyesuaian pendidikan dan Pertumbuhan dan Perekrutan dokter jabatan SDM pembelajaran medis dan non medis - Pelatihan yang telah - Peningkatan kualitas sesuai dengan diikuti SDM pendidikan dan keahliannya - Melakukan pelatihan dan seminar sesuai dengan pendidikan dan jabatan Sumber: Data diolah penulis (1). Perspektif keuangan, Menambah Pendapatan, Untuk menambah pendapatan RS Al-irsyad Surabaya memberikan potongan biaya dengan syarat pasien memiliki Preffered card dan menerima pasien pengguana BPJS, Askes dan non kuota Jamkesmas maupun Jamkesda asal Surabaya ukuran yang dapat dilakukan dengan melihat jumlah pasien BPJS, Askes dan non kuota Jamkesmas atau Jamkesda. (2). Perspektif pelanggan, Aspek pengukuran yang dilakukan dalam perspektif dari pelanggan dapat diketahui dari: (a). Peningkatan pangsa pasar. (b). Peningkatan kepuasan pelanggan. (c). Peningkatan kemampuan pemasaran. (3). Perspektif bisnis internal, Peningkatan kualitas mutu pelayanan dan fasilitas yang diberikan kepada pasien dengan cara menyelesaikan pembangunan gedung yang sudah dilakukan rumah sakit Al-Irsyad agar pasien merasa nyaman berobat di rumah sakit Al-Irsyad keuntungan Al-Irsyad adalah dapat menambah pendapatan rumah sakit dan dapat meningkatkan tipe Rumah Sakit menjadi tipe B. (4). Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, Aspek pengukuran yang digunakan dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dapat dilihat dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, yaitu: (a). Penyesuaian pendidikan dan jabatan SDM. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada Rumah Sakit Alirsyad Surabaya, rumah sakit harus selalu memperbaiki kualitas kinerja untuk mencapai keunggulan bersaing dan diharapkan mampu bertahan dan memperoleh keunggulan bersaing ditengah banyaknya rumah sakit di daerah surabaya utara hal ini membuat persaingan yang semakin ketat. Rumah Sakit Al-irsyad diharapkan tetap menjaga hubungan baik dengan para konsumen (pasien) karena memegang peranan penting dalam kelangsungan usaha perusahaan. Adapun criticall success factors yang dimiliki Rumah Sakit Al-irsyad yang telah diteliti peneliti dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis SWOT adalah: 1. Keunggulan yang dimiliki Rumah Sakit Al-irsyad Surabaya adalah masih melayani keluarga miskin, hemodialisa, fasilitas dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien, medical check up untuk TKI (resmi), sumber daya yang berkompeten. Kekuatan ini harus selalu dikembangkan agar mampu tetap bertahan dalam persaingan. 2. Kelemahan yang dimiliki Rumah Sakit Al-irsyad Surabaya adalah Peralatan kurang lengkap, tipe Rumah Sakit masih bertipe C, kurang memadai kamar operasi dan lahan parkir yang kurang memadai,. Kelemahan perusahaan ini harus segera diperbaiki.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
19
3. Peluang yang dimiliki Rumah Sakit Al-irsyad Surabaya adalah meningkatan jumlah pasien dan pelayanan dengan pembangunan gedung baru, banyaknya komunitas di daerah Ampel diantaranya Arab dan Madura, lokasi rumah sakit sangatlah strategis dan padat penduduk. 4. Ancaman yang timbul pada Rumah Sakit Al-irsyad Surabaya adalah banyaknya Rumah Sakit pesaing didaerah surabaya utara, persaingan pelayanan 5. Penilaian kinerja ditinjau dari perspektif keuangan adalah menambah pendapatan yang dapat meningkatkan keuntungan bagi rumah sakit karena terdapat potongan biaya, terdapat program pemerintah seperti BPJS, Askes, dan Jamsostek, maka dari itu pasien banyak memilih rumah sakit Al-Irsyad. Pada perspektif pelanggan adalah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah keluhan pelanggan yang rendah. Pangsa pasar yang meningkat, dapat diketahui dengan adanaya peningkatan pasien seiap bulannya dan perluasan pemasaran ke surabaya barat denga melalui publikasi seperti brosur, media cetak dan media elektronik. Jika dilihat dari bisnis internal, perusahaan telah melakukan peningkatan pelayanan untuk meningkatkan jumlah pasien. Jika ditinjau dalam perspektif pembelajaran dan SDM, perusahaan telah melakukan pelatihan bagi pegawainya dan mengikuti seminar agar pengetahuan para dokter dan perawat tentang penggunaan alat-alat lebih berkembang serta meningkatkan kemampuan pelayanan para karyawan terhadap pasien. Saran Berdasarkan hasil dan simpulan penelitian ini, saran-saran yang bisa berguna bagi Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya antara lain: 1. Dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya harus dapat mengoptimalkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan perusahaan agar dapat mencapai keunggulan bersaing 2. Dalam hal peralatan, sebaiknya Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya harus melengkapkan peralatannya agar bisa mengobati semua penyakit diantaranya kemo terapi dan bedah saraf besar. 3. Terus menjaga hubungan baik kepada pasien agar pasien merasa puas dan tidak beralih ke pesaing, dan menjaga kualitas pelayanan dan kecepatan pelayanan. 4. Dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit Al-Irsyad harus segera menyelesaikan pembangunan gedung baru agar tersedianya saran dan prasarana yang lengkap untuk menunjang kualitas pelayanan kepada pasien rumah sakit. Daftar Pustaka Anthony, R.N. dan V. Govindarajan, 1995. Management Control System. 8th edition. Irvin mc. Graw hills. Boston. Absah, Y. 2008. Kompetensi: Sumberdaya Pendorong Keunggulan Bersaing Perusahaan. Jurnal Manajemen Bisnis Vol 1 No.3, September 2008: 109-116. Blocher, Edward J, Kung H, dan Thomas W. 2007. Manajemen Biaya, Penekanan Strategis, Salemba Empat, Jakarta Fred R. D. 2002. Manajemen Strategi, PT. Prenhallindo, Jakarta. Hariadi, B. 2003. Strategy Manajemen. Edisi pertama. Banyumedia Publishing. Malang. Harnanto dan Zulkifli. 2003. Manajemen Biaya. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta Pearce, J. A dan R. B. Robinson. 2008. Manajemen Strategis. Salemba Empat. Jakarta. Suwarsono, M. 2008. Manajemen Strategik: Konsep dan Kasus. Edisi Keempat (Cetakan Pertama). Yogyakarta. UPP STIM YKPN.