Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
ANALISIS KEY SUCCESS FACTORS SEBAGAI ALAT MEMPERTAHANKAN KEUNGGULAN BERSAING Nina Vidia
[email protected]
Bambang Suryono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT The purpose of this research is to analyze and to find out the Key Success Factors in achieving competitive advantage at Hypermart City of Tomorrow (CITO) Mall branch Surabaya. Qualitative method is used in this research since the purpose of this research is not to prove a hypothesis but to analyze and to find out the Key Success Factors in achieving competitive advantage while qualitative approach descriptive analysis is to the data analysis technique since it discloses descriptions and explanation by making comparison between the data which has been obtained from the research and the existing theories. Based on the analysis and the discussion which are related to the Key Success Factors in achieving competitive advantage at Hypermart City of Tomorrow (CITO) Mall branch Surabaya, it can be concluded that the company has strength and opportunity to develop their business. Therefore, the strategy that is prioritized to be run by Hypermart City of Tomorrow (CITO) Mall branch Surabaya is the market penetration strategy that is performed by increasing market segment the existing services. Hypermart City of Tomorrow (CITO) Mall branch Surabaya is recommended to do service innovation by modifying the old services or by creating new services which is relevant to the previous service and the human resources’ professionalism should be improved in order to deal with the tight competition such as: training for employees so they can improve their service quality and performance capability. Keywords: Key Success Factors, SWOT, Competitive Advantage ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Key Success Factors dalam mencapai keunggulan bersaing pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena penelitian ini tidak bertujuan untuk membuktikan suatu hipotesis tetapi bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Key Success Factors dalam mencapai keunggulan bersaing, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif pendekatan kualitatif karena mengungkapkan uraianuraian serta penjelasan dengan membandingkan antara data yang diperoleh dari penelitian dengan dasar-dasar teori yang ada. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan Key Success Factors dalam mencapai keunggulan bersaing pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya, makadapat ditarik simpulan bahwa perusahaan memiliki kekuatan dan peluang untuk mengembangkan usaha. Dengan demikian strategi yang di proritaskan untuk dijalankan oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya adalah strategi penetrasi pasar yaitu dengan meningkatkan pangsa pasar untuk pelayanan yang sudah ada. Untuk itu disarankan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya melakukan inovasi pelayanan dengan cara memodifikasi pelayanan lama atau menciptakan pelayanan baru yang masih berkaitan dengan pelayanan lama serta profesionalisme sumber daya manusia harus juga terus ditingkatkan dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin ketat, seperti: training bagi karyawan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan dan kemampuan kinerja karyawan. Kata kunci :
Key Success Factors, SWOT, Keunggulan bersaing.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
2
PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin tinggi pada masa kini dan masa yang akan datang di bidang pemasaran, maka peranan dunia usaha dagang adalah sangat penting sebagai penunjang suksesnya program di sektor ekonomi. Perubahan-perubahan yang sangat cepat dalam teknologi membuat persaingan dunia usaha dagang menjadi semakin meningkat. Persaingan tersebut sangatlah penting bagi keberhasilan atau kegagalan setiap perusahaan. Tekanan yang timbul dari adanya persaingan global, inovasi teknologi pelayanan dan perubahan-perubahan yang sangat cepat dalam proses bisnis tersebut. Peranan pemasaran dalam dunia usaha dagang, menyebabkan banyak perusahaan dagang lainnya berlomba-lomba untuk menemukan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumennya. Agar dapat tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat, pada saat ini perusahaan banyak mengadopsi teknologi informasi dan sistem pemasaran yang baru. Untuk itu manajer harus dapat berpikir secara kompetitif dan untuk dapat melakukan hal tersebut manajer membutuhkan strategi. Manajer perlu berpikir tentang jangka panjang untuk kelangsungan hidup usahanya. Dengan menyediakan berbagai produk dan pelayanan yang efektif, efisien dan ekonomis dibandingkan para pesaing lainnya, agar usaha dagang tersebut lebih unggul. Dalam melaksanakan usaha dagang, diperlukan perijinan untuk mendapatkan pengakuan usaha oleh instansi lainnya. Demikian juga dengan bisnis atau usaha dalam perusahaan dagang yang saat ini semakin banyak tersebar di Indonesia. Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli barang untuk dijual kembali dengan mengharapkan laba tanpa mengubah sifat dan bentuk barang (Dwimawesa,2010). Contoh usaha yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barangbarang grosir. Di era saat ini, Hipermarket sangat diminati dan bahkan telah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang, terutama bagi orang-orang kalangan menengah ke atas yang mengutamakan kepraktisan dan pelayanan yang baik pada saat mereka berbelanja.Hipermarket adalah pasar swalayan yang terbesar, baik dari ukuran fisik bangunan maupun jumlah barang yang dijual (Zahra,2012).Biasanya pada saat waktu berbelanja dengan kebutuhan dan keinginan yang banyak ingin di beli, seseorang hanya dapat datang pada satu tempat hipermarket saja sudah dapat menyediakan berbagai kebutuhan yang lengkap. Jadi tidak perlu berkeliling toko satu ke toko lain untuk mencari berbagai kebutuhan belanja yang sangat banyak. Pada saat itulah mereka harus memanfaatkan waktu yang singkat dan pada saat itu pula mereka menjatuhkan pilihan untuk berbelanja di hipermarket. Sebagian besar perusahaan dagang di Indonesia memiliki kecenderungan hanya memusatkan perhatiannya pada usaha untuk mencapai keuntungan seoptimal mungkin. Usaha yang mereka lakukan tersebut pada umumnya hanya memperhatikan biaya penjualan yang mereka hasilkan. Di lain pihak proses bisnis yang baru juga memfokuskan kepada kepuasan pelanggannya. Nilai produksi untuk pelanggan mengubah orientasi manajer dari produksi biaya rendah dan kuantitas besar ke arah kualitas pelayanan, ketersediaan barang, harga yang ekonomis dan kemampuan untuk merespon pada harapan pelanggan terhadap model kepuasan yang spesifik dari bisnis pasar yang ditawarkan. Ada faktor-faktor penting lainnya yang perlu diperhatikan. Pembahasan topik mengenai analisis Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) ini terdapat empat faktor kunci keberhasilan dalam badan usaha yaitu kualitas, pelayanan, produktivitas, dan inovasi. Peneliti membahas tentang Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) yang penting sehubungan dengan kondisi ekonomi dan industri hipermarket pada saat ini yaitu
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
3
Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. Dimana harus memberikan pelayanan yang istimewa pada konsumen dan selain itu juga harus memperhatikan faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan. Data-data yang dipakai peneliti merupakan cerminan kondisional karena datanya tersedia dan dianggap dapat mewakili kondisi saat ini. Pada saat kondisi sedang baik, banyak berdiri hipermarket yang meningkat secara pesat dan baik. Kebanyakan manajer lupa atau tidak sempat untuk melakukan pembenahan dan perbaikan di dalam maupun di luar perusahaan, sehingga pelayanan yang diberikan kepada pelanggan menjadi kurang memuaskan. Berpikir secara strategis tentang konsep bisnis usaha dagang dan kondisi persaingan, maka dibutuhkan pengetahuan penting mengenai Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) apa yang menentukan keberhasilan bersaing dalam lingkungan usahanya tersebut. Untuk itu diperlukan suatu analisis terhadap Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) yang dimiliki Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. Hypermart merupakan jaringan hipermarket yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Selain department store yang menjual produk sandang seperti makanan, Hypermart juga memiliki supermarket atau pasar swalayan yang menjual kebutuhan sandang, barang kebutuhan hidup dan sehari-hari. Juga peralatan elektronik, olahraga, ATK, dan lain-lain. Dengan trademark Hyper, yang kini sahamnya dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima Tbk. Sebagai layaknya sebuah perusahaan saat ini, Hypermart juga memiliki keharusan untuk menjaga kelangsungan hidup usahanya. Hypermart berusaha pula mengembangkan unit-unit usahanya, sekaligus memberikan kesejahteraan pada staff ataupun karyawannya. Dengan demikian pihak manajemen dituntut untuk berpikir secara strategis guna mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Dengan semakin banyaknya perusahaan dagang seperti hipermarket yang tersebar di Indonesia, hal ini memaksa manajemen Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya untuk mengupayakan berbagai cara agar tetap bisa bertahan ditengah ketatnya persaingan dalam era globalisasi seperti saat ini. Mengidentifikasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) dalam sebuah perusahaan dapat dilakukan dengan cara wawancara dengan pihak pengguna jasa yaitu pelanggan/konsumen, dan dapat juga dilakukan wawancara dengan pihak manajemen atau coordinator kegiatan pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya tersebut. Tujuan mengidentifikasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) ini adalah untuk membuat suatu keputusan dalam menetukan variabel-variabel mana yang penting dan variabel-variabel mana yang kurang penting dalam mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Dengan mengidentifikasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) secara tepat, maka manajer Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya dapat mengetahui kelebihan atau kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan, selain itu untuk dapat bertahan maka manajer juga harus melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kinerjanya yang kurang memuaskan berdasarkan hasil analisis terhadap Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan). Kesalahan dalam melakukan pengidentifikasian variabel-variabel keritis dalam jangka panjang akan mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam menciptakan keunggulan bersaing, oleh karena itu jika suatu perusahaan dapat mengidentifikasikan Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) dengan tepat, maka perencanaan strategi yang dibuat akan sangat menunjang perusahaan dalam mencapai tujuannya. Manajemen Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya yang telah memiliki pemahaman tentang Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) dalam usahanya dapat
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
4
memperoleh keunggulan bersaing berkelanjutan dengan mendasarkan strategi pada Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) serta mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki dengan lebih baik dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Semua langkah strategis yang dilakukan perusahaan harus tetap dijaga agar tetap fokus pada Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Keunggulan bersaing hanya dapat dicapai jika perusahaan mempunyai kompetensi dalam menjalankan hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen, dibandingkan dengan pesaing. Oleh karena Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) suatu bisnis usaha tertentu selalu berubah terus karena adanya perkembangan situasi pasar dan tuntutan para konsumen, maka setiap perusahaan harus terus-menerus pula meningkatkan kemampuannya untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing. Analisis bisnis dan lingkungan bisnis pada akhirnya harus menyimpulkan mengenai tingkat attractiveness (daya pikat) suatu bisnis usaha dan bagaimana prospek usaha ke depan. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk menangkap peluang tersebut, dan strategi pertahanan yang bagaimana yang perlu disiapkan untuk menangkal ancamanancaman yang mungkin akan terjadi. TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI Pengertian Key Success Factors Menurut Hariadi (2004:138) faktor kunci keberhasilan adalah variabel-variabel penting dalam lingkungan intern maupun ekstern perusahaan yang sangat mempengaruhi kesuksesan perusahaan dalam melaksanakan strategi dalam mencapai tujuan. Mardiasmo (2004:125) Key Success Factors atau disebut juga faktor kunci keberhasilan adalah suatu area yang mengidentifikasikan kesuksesan kinerja unit kerja organisasi. Sedang pendapat lain yang sangat berpengaruh sebagaimana pendapat Tripomo (2005:89) Key Success Factors adalah faktor-faktor internal organisasi (sumber daya dari kompetensi) yang paling kritis atau yang paling penting, yang mungkin digunakan oleh suatu organisasi dalam suatu industri sebagai alat utama untuk menangani peluang dan ancaman agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan (meningkatkan posisi persaingan). Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan faktor-faktor kritis pada lingkungan usaha yang mempengaruhi keberhasilan dalam mencapai tujuannya sehingga membutuhkan tindakan yang cepat dan tepat dari manajer bila terjadi perubahan yang signifikan, begitu penting sehingga perlu mendapat perhatian yang sangat serius. Karakteristik Key Success Factors Untuk dapat mengidentifikasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) dengan baik, sebaiknya tidak hanya dengan mengetahui pengertiannya saja tetapi juga harus memahami karakteristiknya, Tripomo (2005:92) mengungkapkan: 1. Faktor kunci keberhasilan sebaiknya diperiksa kembali setelah berhasil diidentifikasi isuisu lingkungan yang strategis, isu-isu tersebut tidak menutup kemungkinan bakal merupakan faktor kunci keberhasilan suatu industri. 2. Hendaknya tim perumus keberhasilan kritis terdiri dari orang-orang yang sangat memahami bisnis eksisting dan perkembangan perubahan lingkungan dimasa depan. Sedangkan menurut Mardiasmo (2004:124), Key Variabel atau Critical Success Factors memiliki beberapa karakteristik, antara lain: 1. Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan kegagalan organisasi. 2. Secara volatile dan dapat berubah dengan cepat.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
5
3. Perubahannya tidak dapat diprediksi. 4. Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan segera. 5. Variabel dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara (surrogate). Dari pendapatan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) diperlukan dalam menjelaskan sukses atau gagalnya organisasi. 2. Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) tidak tetap dan dapat berubah oleh karena hal-hal diluar kuasa manajer. 3. Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) diperlukan tindakan cepat bila terjadi perubahan. 4. Pada praktiknya tidaklah mudah untuk meramalkan perubahan dalam Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan). Identifikasi Key Success Factors Identifikasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) sebuah perusahaan sangat penting dan seringkali tidaklah mudah ditemukan, maka manajer harus memahami situasi perusahaan dan industri dengan sangat baik. Sebagaimana dinyatakan oleh Tripomo (2005:92) digunakan alat bantu untuk menggali ide agar teridentifikasi faktor kunci keberhasilan yang akurat yaitu: 1. Daftar faktor internal kunci fungsional Identifikasi faktor kunci keberhasilan dengan menyajikan faktor-faktor yang biasanya menjadi variabel analisis internal. Daftar tersebut akan membantu tim perumus faktor kunci keberhasilan untuk mengingat unsur-unsur internal organisasi yang harus didefinisikan diperiksa karena berpotensi menjadi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan). 2. Historis Informasi tentang sejarah pertumbuhan organisasi kita maupun organisasi pesaing penting untuk dipelajari, yaitu peristiwa maupun keputusan penting dan perubahan kinerja yang sudah dialami organisasi, dapat dianalisis faktor-faktor apa saja yang penting dan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan maupun kegagalan organisasi yang berada pada industri tertentu. 3. Kerangka Balanced Score Card Balanced Score Card mengalami perkembangan dalam implementasinya tidak hanya sebagai alat pengukur kinerja eksekutif, tetapi meluas sebagai pendekatan dalam menyusun rencana strategi, diantaranya: prospektif proses bisnis internal, keuangan, konsumen dan pembelajaran serta pertumbuhan. 4. Rantai Nilai (Value Chain) Rantai nilai atau value chain adalah cara memandang secara sistematis serangkaian kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memuaskan pelanggan yang dilayaninya. Setiap perusahaan dapat dipandang sebagai sekumpulan kegiatan bernilai (value activities) yang dilakukan untuk merancang, menghasilkan, memasarkan, dan menyampaikan produk maupun jasanya. 5. Tahapan evaluasi industri Mengidentifikasi faktor kunci keberhasilan dengan kerangka acuan pada tahapan evaluasi industri yang menyajikan empat tahapan yaitu: pengembangan awal, pertumbuhan, ketidakpastian, dan tahapan kejenuhan.
6. Opini (praktisi, stake holder utama, tangan ahli)
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
6
Praktisi adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam bisnis, misal: para manajer, karyawan, direktur, staf produksi, penelitian, penjualan dan lain-lain. Sehingga faktor kunci keberhasilan diidentifikasi hanya sesuai dengan pengalaman yang pernah dialami. Tipe-Tipe Key Success Factors Banyak faktor yang dapat membantu perusahaan untuk sampai pada tujuan yang ingin diraih. Faktor tersebut dimaksudkan untuk membuat pertimbangan faktor mana yang kurang penting bagi perusahaan sehingga perusahaan lebih memfokuskan perhatiannya pada faktor yang lebih penting. Faktor yang ada pada tipe Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) ada dua, yaitu: 1. Faktor internal Merupakan faktor-faktor yang dapat dipengaruhi oleh aktivitas manajemen, seperti misalnya: biaya, kualitas, dan jasa. 2. Faktor eksternal Merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dipengaruhi oleh aktivitas manajemen, seperti kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah, tindakan para pesaing, dan sebagainya. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) Analisis SWOT digunakan untuk menentukan critical success factors suatu perusahaan dan menentukan ukuran-ukuran yang relevan dan dapat diandalkan untuk Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) yang telah diidentifikasikan. Menurut Biocher (2002:319) analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasikan variabel-variabel keberhasilan yang dimiliki oleh perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan internalnya dan peluang serta ancaman yang bersifat eksternal. Prosedur analisis SWOT menitikberatkan perhatian pada aspek internal perusahaan, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), serta aspek lingkungan eksternal, yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Fokus pada perhatian analisis aspek internal adalah pada sumber daya spesifik yang dimiliki perusahaan serta kekurangan competitive pesaing. Aspek internal paling mudah diidentifikasi dengan melihat sumber daya dalam perusahaan yaitu lini produk, manajemen, R&D, manufaktur, strategi. Fokus pada analisis eksternal adalah pada faktor di luar perusahaan, seperti trend demografis, kondisi ekonomi, kebijakan ekspor impor, kebijakan pemerintah dan sebagainya. Pengertian Keunggulan Bersaing Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) bilamana memiliki sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri atas kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Sumber keunggulan bersaing dapat berupa produk terbaik dipasaran, memberikan jasa pelayanan yang paling hebat, memberikan harga jual yang paling murah, memiliki lokasi perusahaan yang strategis, teknologi yang tepat guna, atribut barang yang sesuai dengan kehendak konsumen, memasarkan produk baru paling cepat, merek dan reputasi yang sudah teruji, dan memberikan nilai barang yang lebih besar daripada uang yang dikeluarkan konsumen. Suatu perusahaan akan menikmati keuntungan yang bagus jika mampu menumbuhkan loyalitas yang terus-menerus bagi konsumennya. Loyalitas konsumen mendatangkan rezeki yang tidak habis-habisnya bagi perusahaan. Loyalitas muncul kalau perusahaan dapat menawarkan suatu produk yang unik yang sulit disamai atau ditiru oleh pesaing. Sulit ditiru dan memiliki nilai dimata konsumen akan memungkinkan suatu perusahaan mencapai keunggulan bersaing yang terus-menerus (sustainable competitive advantage). Oleh karena itu, perusahaan yang dapat menjaga kemampuannya dan terus melakukan inovasi untuk
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
7
menghasilkan produk yang unik dan sulit ditiru pesaing akan dapat memenangkan pertempuran bisnis. Keunggulan bersaing dapat juga dicapai melalui kecanggihan teknologi yang digunakan, sumber daya manusia yang berkualitas, dan pelayanan yang memuaskan. Menurut Hariadi (2003:91), menyatakan bahwa untuk mencapai keunggulan bersaing secara terus-menerus, suatu perusahaan harus mampu menyediakan nilai barang atau jasa yang dianggap lebih daripada perusahaan lain yang dinilai oleh konsumen. Hubungan Key Success Factors dengan Keunggulan Bersaing Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan informasi non-finansial yang digunakan oleh pihak manajemen dalam melaksanakan fungsi manajerialnya. Menurut Hansen dan Mowen (2006:8), sebagai salah satu alat bantu manajerial maka suatu informasi harus dapat membantu kepentingan pihak manajemen dalam aktivitas di bawah ini: 1. Perencanaan : Perencanaan merupakan formulasi yang terinci dari berbagai kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu, oleh karena itu perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut. 2. Pengendalian : Setelah suatu perencanaan dibuat, perencanaan tersebut harus diimplementasikan dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajemen untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan disebut sebagai pengendalian. 3. Keputusan : Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan berbagai metode untuk mencapai tujuan akhir yang telah ditetapkan untuk memenangkan persaingan. Saat melakukan perencanaan perusahaan akan menetapkan tujuan akhir yang hendak dicapai dan mengadakan identifikasi terhadap metode yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. Untuk mendukung perencanaan tersebut, maka dapat digunakan informasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) supaya rencana yang dibuat lebih terarah, sebab menurut Maciariello (1995:85) informasi dari Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan “variables the are crucial the attainment of strategy, goals, and objectives”. Setelah membuat suatu perencanaan maka seorang manajer harus terusmenerus pelaksanaannya untuk memastikan bahwa semuanya telah berjalan dengan baik. Untuk itu dibutuhkan umpan balik (feedback) yang digunakan untuk mengevaluasi langkah yang telah dilakukan. Berdasarkan evaluasi tersebut, maka seorang manajer memutuskan untuk terus melanjutkan rencana semula atau dibutuhkan adanya tindakan lain yang lebih baik. Suatu rencana dapat dikendalikan dengan menggunakan Critical Success Factors sebab Marciariello (1995:78) menyebutkan bahwa “once the key success variabel are identified the control system is given focus”. Jadi dengan berpedoman pada Critical Success Factorsmaka pengendalian yang dilakukan dapat lebih dilaksanakan pada faktor yang sangat penting bagi pencapaian tujuan perusahaan. Keunggulan bersaing harus dimiliki oleh setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan yang semakin global. Selain keunggulan bersaing tersebut, hal lain yang juga penting adalah posisi atau kedudukan dan kekuatan dari perusahaan juga menjadi penentu dari keberadaan perusahaan. Tetapi hal itu semua harus didukung dengan usaha, kemauan dan kemampuan dari perusahaan itu sendiri yang didukung oleh strategi dari perusahaan. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang patut diperhitungkan dan dilibatkan dalam penyusunan dan pelaksanaan strategi perusahaan. Sebagai aset terpenting
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
8
maka peran sumber daya manusia bukan lagi sebagai pelaksana teknis tetapi sebagai mitra dalam perusahaan untuk terlibat aktif dalam upaya mewujudkan keunggulan bersaing. Proposisi Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat ditemukan proposisi sebagai berikut peneliti menemukan apa saja yang menjadi variabel-variabel Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) suatu perusahaan. Dengan mengidentifikasi analisis SWOT maka perusahaan akan menemukan keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya dibandingkan dengan pesaingpesaingnya, selain itu manajemen perusahaan dapat mengambil langkah-langkah atau strategi dalam menentukanKey Success Factors (faktor kunci keberhasilan) yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam pencapaian keunggulan bersaing pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. METODA PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bahdan dan Taylor dalam Moleong, 2004:4). Metode yang dilakukan adalah studi kasus dengan analisis deskriptif, alasan menggunakan studi kasus sebagaimana yang diungkapkan oleh Yin (2002:1) adalah: 1. Rumusan masalah dalam penelitian ini mempunyai pokok pertanyaan “Bagaimana” yaitu bagaimana mengidentifikasi dan menganalisis Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) sebagai penunjang dalam mencapai keunggulan bersaing pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. 2. Fokus penelitian pada pengidentifikasian dan analisis Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) sebagai pendukung dalam mencapai keunggulan bersaing merupakan fenomena kontemporer atau masa kini yang ada dalam kehidupan nyata. Sedangkan yang dimaksud dengan analisis deskriptif adalah penelitian ini menggambarkan keadaan obyek penelitian atau masalah yang ada pada penelitian, yaitu tentang identifikasi dan analisis Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) untuk menunjang keunggulan bersaing. Satuan Kajian Adapun definisi satuan kajian dalam penelitian ini adalah Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) adalah variabel yang ada di lingkungan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya, baik variabel dari luar (eksternal) dan variabel dari dalam (internal) yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan dagang (Hipermarket) Hypermart untuk mencapai tujuannya. 2. Analisis SWOT Adalah menentukan Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) lebih difokuskan pada variabel-variabel atau faktor-faktor yang penting dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan (strategic factors). Faktor-faktor tersebut ditetapkan dengan perimbangan asas kesederhanaan dengan tidak meninggalkan tingkat kepentingan, sukses faktor, dan tetap memperhatikan bidang-bidang fungsional. 3. Keunggulan Bersaing
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
9
Kemampuan perusahaan didalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya serta menentukan strategi yang tepat untuk mencapai keunggulan bersaing dan mendapatkan posisi yang unggul di pasar pesaingnya, karena perusahaan yang telah menerapkan strategi yang tepat akan mendapatkan posisi yang unggul di pasar persaingannya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Identifikasi Key Success Factors Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan variabel yang ada di lingkungan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya, baik variabel dari luar (eksternal) dan variabel dari dalam (internal) yang dapat mempengaruhi keberhasilan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya untuk mencapai tujuannya. Dalam melakukan analisis SWOT/menentukan Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) lebih difokuskan pada variabel-variabel atau faktor-faktor yang penting dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan (strategic factors). Faktor-faktor tersebut ditetapkan dengan pertimbangan asas kesederhanaan dengan tidak meninggalkan tingkat kepentingan Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) dan tetap memperhatikan bidang-bidang fungsional. Adapun faktor-faktor atau variabel-variabel penting pada analisis SWOT yang terdapat pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Strength (Kekuatan) Adapun faktor kekuatan (strength) yang dimiliki oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya meliputi: a. Memiliki kualitas produk yang bagus. b. Manajemen yang baik. c. Harga produk yang kompetitif. d. Sistem informasi akuntansi sudah sangat diperbarui. e. Letak store cabang yang strategis. f. Sistem teknologi yang canggih dan sudah diterapkan pada laporan operasional manajemen. g. SDM yang berpengalaman dan terdidik pada bidangnya masing-masing. h. Memiliki banyak varian produk dari brand-brand yang terkenal. i. Penempatan produk sesuai dengan jenis itemnya. j. Image baik yang sudah lama terbentuk. k. Perusahaan ritel terbesar di Indonesia. 2. Weakness (Kelemahan) Adapun faktor kelemahan (weakness) yang dimiliki oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya meliputi: a. Keputusan pada operasional masih bergantung pada keputusan Store General Manager (SGM). b. Membludaknya antrian pada cashier pada saat acara-acara besar. c. Adanya keterbatasan pembelian item terhadap para trader. d. Jam operasional gerai yang disesuaikan dengan jam operasional mall setempat. 3. Opportunity (Peluang) Adapun faktor peluang (opportunity) yang dimiliki oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya meliputi: a. Perkembangan pembangunan yang pesat. b. Perkembangan TI (teknologi informasi) yang pesat memudahkan promosi dalam berbagai bentuk.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
10
c. Program loyalty guna mengikat konsumen. d. Kekuatan daya beli masyarakat. e. Kekuatan posisi tawar pembeli (customer). 4. Threat (Ancaman) Adapun faktor ancaman (threat) yang dimiliki oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya meliputi: a. Persaingan harga dan kualitas yang ketat oleh para pesaing. b. Kompetitor yang gencar melakukan promosi. c. Perubahan selera konsumen. d. Permainan sistem pembayaran dengan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) serta kartu kredit yang dilakukan para pesaing. Pengelompokan Faktor/Variabel SWOT Penetapan pengukuran kinerja suatu unit usaha sangat penting bagi manajemen karena ini mempengaruhi perilaku manajer dan karyawan dalam meningkatkan dan memperbaiki kinerja untuk mencapai tujuan yang strategic. Berdasarkan variabel-variabel yang didapatkan dari Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya seperti pada penjelasan di atas, maka variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal dengan beberapa indikator, yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Faktor internal Faktor internal adalah faktor atau variabel yang dapat diukur dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. Adapun faktor atau variabel kekuatan (strength) yang dihadapi oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya meliputi: a. Memiliki kualitas produk yang bagus. Pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya tidak diragukan lagi kualitas daripada produk-produknya, karena produk-produk yang di jual merupakan produk-produk dari perusahaan yang sudah tidak perlu diperhitungkan lagi kualitas serta mutu produk-produk yang di produksi. Serta memiliki store cabang yang beroperasi dan didirikan di beberapa lokasi tempat serta mall yang berkualitas bagus. Ada banyak sekali perusahaan terkenal dan terpercaya akan kualitas serta mutu yang telah bekerjasama, antara lain: 1) PT Cahaya Perdana Plastics 2) PT Cahaya Sakti Multi Intraco 3) PT Surya Pasific Sejahtera 4) PT Surya Pelangi Nusantara Sejahtera 5) PT Nagata Indonesia Permai 6) PT Kirana Pasific Luas 7) PT Maspion Grup 8) PT Presindo Sentral 9) PT Teja Sekawan 10) PT Energizer Indonesia 11) PT Semangat Putra Pratita 12) PT Srithai Maspion Indonesia 13) PT Roda Sumber Abadi 14) PT Kedaung Group 15) PT Philips Indonesia 16) PT Viva Teknik Mandiri
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
11
17) PT Auto Glory 18) PT Citra Kreasindo 19) PT Terang Dunia Internusa 20) PT Multi Daya Rencana 21) PT Sunindo 22) PT Emway Globalindo 23) PT Cakrawala Mega Indah 24) PT Merpati Mahkota Sarana 25) PT LG Elektronics Indonesia 26) PT Star Cosmos 27) PT Setrindo Prima 28) PT Sharp Electronic Indonesia 29) PT Samsung Electronic Indonesia 30) PT Panasonic Gobel Indonesia 31) PT Denpoo Mandiri Indonesia 32) PT Torita Indonesia 33) PT Tanindo International 34) PT Aneka Warna Indah 35) PT Trikomsel Oke 36) PT Anugrah Dina Fortuna 37) PT Surya Tara Adika Raya 38) PD Kurnia 39) PT Halimjaya Sakti 40) PT Multi Indocitra 41) PT Cipta Kreasindo Gracia 42) PT Tollyjoy Indonesia 43) PT Kinocare Kosmetindo 44) PT Hilon Indonesia 45) PT Anugerah Karya Megah 46) PT Parama Mega Jaya 47) PT Mulia Kniting Factory 48) PT Ricky Putra Globalindo 49) PT Industry Textille Indah Jaya 50) PT Rukun Indah Fajar 51) PT Prima Dwitama 52) PT Target Makmur Santosa 53) PT Multi Megah Mandiri 54) PT Prima Food Internasional 55) PT Campina Ice Cream Industry 56) Belfoods Indonesia 57) PT Japfa Santori Indonesia 58) PT Macrocentra Niagaboga Fresh Milk and Yogurt 59) Kraft Foods 60) PT Sumber Prima Anugerah 61) PT Ciracasindo Perdana 62) PT Niramas Utama 63) PT Keong Nusantara Abadi 64) PT Pangan Sehat 65) PT Santosa Agrindo
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
12
66) PT Japfa 67) PD Padma Mekarsari 68) PT Ciomas Adisatwa 69) PT Danone Indonesia 70) Bona Vista 71) Koperasi Karya Tani Mandiri 72) Momenta Agrikultura 73) Agus Haryanto Agrikultura 74) United Asia 75) PT Sewu Segar Nusantara 76) Sarana Griya Segar 77) Vanguard Internasional 78) PT Mulia Raya Agrijaya 79) PT Sinar Himalaya 80) Mulia Raya 81) PT Kartika Inti Sejati 82) PT Puratos Indonesia 83) PT Nusa Indah 84) PT Fonterra 85) PT Omeg Lestari Printing 86) Batagor Cuplis 87) Cyns Cake 88) Baker Mix 89) Kurnia 90) K A Cookies 91) PT Alstara Trimegah Mandiri 92) PT Otsuka 93) Madu Nusantara 94) Coca-Cola Amatil Indonesia 95) PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company 96) PT Sukanda Djaya 97) PT Nestle Indonesia 98) PT Nutrifood 99) Unilever, dan lain sebagainya b. Manajemen yang baik. Suatu perusahaan tidak akan sukses apabila memiliki sistem manajemen yang buruk. Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya telah memiliki manajemen yang baik dikarenakan para atasan yang bertugas memanage suatu ruang lingkup kerja yg di bawahinya mempunyai atau sudah memiliki background menjadi seorang Store General Manager (SGM) yang tentunya dibekali oleh ilmu-ilmu manajemen yang telah mumpuni. Para atasan dituntut agar dapat mampu menghadapi suatu waktu apabila mengalami masalah dan segera cepat menanganinya dengan baik dan agar tidak menghambat waktu kerja. c. Harga produk yang kompetitif. Kebanyakan perusahaan ritel menjual produk-produk yang biasa dibeli atau dikonsumsi konsumen/pelanggan untuk sehari-hari. Oleh karena itu, pelanggan bisa mengontrol harga dengan baik. Jika suatu store menjual produk dengan harga yang tinggi, maka konsumen/pelanggan akan pindah ke store lain yang menawarkan harga yang lebih rendah, akibatnya store menjadi sepi pelanggan. Sebaliknya,
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
13
penetapan harga yang lebih murah mengakibatkan minimnya keuntungan yang akan diperoleh, sehingga peritel belum tentu mampu menutup biaya-biaya yang timbul dalam menjalankan usahanya. Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya memiliki rata-rata harga yang relatif murah (terjangkau) oleh para pelanggannya. Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya jelas lebih lengkap dalam menyediakan varian produknya. Konsumen bisa melihat beragam jenis sabun mandi misalnya atau beragam varian beras. Secara otomatis harga yang diberikan bisa menjadi murah. Hal ini pula diperhatikan khusus oleh para pengelola di Hypermart pusat yang bertugas sebagai pengamat dan penentu harga (price) dari masing-masing item barang dari berbagai brand yang telah ikut bekerjasama. Para pengelola bekerja dan berada di kantor Hypermart pusat yang berada di Jakarta. Para pengelola melakukan dan menentukan harga dengan perhitungan marketing produk ketika menetapkan strategi harga atau pricing strategy yang tepat bagi store-store cabang Hypermart yang tersebar di Indonesia sehingga masih dapat terjangkau oleh para konsumen/pelanggan yang berada di kota-kota kecil sekalipun. d. Sistem informasi akuntansi sudah sangat diperbarui. SIA pada dasarnya dibuat untuk mengendalikan penerimaan dan pengeluaran, serta menyajikan laporan keuangan yang lengkap, akurat dan terkini. Dari sistem akuntansi penjualan tunai yang dilakukan pada perusahaan akan dapat diketahui prosedur yang membentuk sistem, fungsi-fungsi yang terkait, dokumen-dokumen yang digunakan, dan catatan-catatan yang digunakan pada perusahaan. Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Agar sistem penjualan tunai diterapkan oleh perusahaan dengan baik maka suatu perusahaan harus memiliki suatu unit organisasi serta jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai. Penjelasan di atas merupakan SIA pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. Contoh-contoh penggunaan SIA yang ada di Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya diantaranya: 1) Dari segi pembayaran seperti yang kita ketahui, yaitu jika kita berbelanja di Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya kemudian kita ke cashier maka di saat kita akan membayar dengan uang tunai maka kita akan mendapatkan sebuah struk, di mana fungsi dari struk itu di gunakan sebagai tanda bahwa barang kita beli sudah di bayar dengan tunai tetapi bagi Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya di gunakan untuk sebagai tanda bahwa barang yang jual berkurang sesuai dengan jenis poduk dan banyak produk yang di beli oleh pelanggan. 2) Pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya menggunakan sistem komputer yang langsung terhubung oleh Hypermart pusat yang ada di Jakarta dengan tujuan agar pada akhir bulan maupun akhir tahun, Hypermart pusat dan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya dapat mengetahui pemasukan dari item product yang telah laku terjual. Pada dasarnya sistem akuntansi sangat berguna agar lebih cepat dan tidak ada kesalahan saat dilakukannya transaksi pada saat itu juga dan semua di lakukan agar mempermudah kerja bagi Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
14
e. Letak store cabang yang strategis. Satu yang tak bisa dilewatkan ialah biasanya didalam mall ada sebuah tempat belanja yang nyaman dan besar itulah Hypermart. Sebuah tempat belanja lengkap bagi keluarga yang ukurannya jauh lebih besar dari supermarket ataupun mini market. Merupakan kekuatan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya karena selalu memilih lokasi yang ada di mall, tempat yang mudah dilihat customer, misalnya di City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya ini, mall yang tidak pernah sepi pengunjung yang mencari kebutuhan berbelanjanya di mall tersebut. Konsumen akan bisa memenuhi kebutuhan praktisnya. Bagi sebagian konsumen, belanja di Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya yang notabene besar adalah bagian dari gaya hidup. Konsumen tak perlu belanja barang kebutuhan ketika datang ke Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya, cukup untuk berjalan-jalan melihat semua produk baru ataupun produk yang konsumen inginkan. f. Sistem teknologi yang canggih dan sudah diterapkan pada laporan operasional manajemen. Teknologi akan berperan besar bagi ritel dimasa depan. Sekalipun konsumen menganggap pergi ke ritel sebagai rekreasi, mereka tetap saja merupakan konsumen yang tidak sabaran. Di zaman yang serba cepat ini, mereka membutuhkan pelayanan yang sangat cepat dari sebuah ritel. Pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya telah menerapkan sistem teknologi untuk laporan operasional manajemennya, diantaranya: 1) Teknologi di bidang inventory, dimana Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya membutuhkan teknologi yang bisa dengan cepat mengidentifikasikan inventory dan memberi sinyal dengan cepat jika terjadi kekosongan barang (stock). 2) Teknologi di bidang transaksi. Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya membutuhkan teknologi yang bisa membuat transaksi selesai dalam waktu lebih cepat serta tidak menciptakan antrian yang panjang. 3) Teknologi di bidang customer point. yang bisa membantu Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya menciptakan retensi dan hubungan dengan pelanggan. Misalnya untuk menginformasikan point reward atau produk-produk baru melalui ponsel. g. SDM yang berpengalaman dan terdidik pada bidangnya masing-masing. Perusahaan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ritel dimana sumber daya manusia menjadi salah satu hal terpenting perusahaan ini. Sumber daya manusia yang kompeten merupakan syarat mutlak agar kegiatan bisnis ritel dapat berjalan dengan baik sehingga para customer Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya mendapat pelayanan terbaik dari para tenaga profesional. Ini dilakukan agar para customer menjadi loyal dan tidak beralih ke perusahaan ritel lain. Dalam melakukan perekrutan karyawan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya selalu merekrut tenaga kerja profesional yang siap bekerja sesuai kemampuan dan kebutuhan perusahaan. Perekrutan staff pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya dilakukan jika ada posisi kerja yang sedang kosong. Jenjang karir pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya saat ini mengalami peningkatan yang sangat pesat. Dimana para staff yang berpotensi
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
15
untuk naik jabatan di rekomendasikan oleh para atasannya terlebih dahulu kemudian yang menguji, serta lulus atau tidaknya di tentukan oleh HO yang berada di Jakarta. Jenjang karir pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya menjadi lebih jelas dan ditempati oleh orang-orang yang memang kompeten dibidangnya masing-masing. Sehingga mampu membawa Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya lebih baik dari sebelumnya. h. Memiliki banyak varian produk dengan brand-brand yang terkenal. Berbagai produk yang dimiliki oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya merupakan produk dari brand-brand yang terkenal. Selain itu, dengan semua produk ini sudah tidak diragukan lagi standar kualitasnya telah jauh lebih bagus. Customer merasa lebih di untungkan karena produk-produk tersebut didedikasikan untuk meningkatkan taraf kesehatan dan kualitas hidup. Selain itu pula, varian dari berbagai brand-brand yang di jual di Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya sangat banyak sekali. Sebagai contoh, item televisi ada brand-brand seperti SAMSUNG, PHILIPS, PANASONIC, SONY, SHARP, dan lain-lain. i. Penempatan produk sesuai dengan jenis itemnya. Pada pengamatan secara langsung dapat diketahui bahwa Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya memiliki penempatan produk-produk sesuai dengan jenis itemnya. Sebagai contoh: pada tempat item Baby Fair hanya di isi produk-produk kebutuhan baby saja, pada tempat item Softline hanya di isi produkproduk pakaian,bantal & guling, dan sandal & sepatu saja, pada tempat item fresh hanya di isi produk-produk fresh saja. Pada tempat saingan hipermarket lainnya, penulis banyak menemukan penempatan produk yang tidak sesuai dengan jenis itemnya. j. Image baik yang sudah lama terbentuk. Secara tak langsung, Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya menawarkan kemudahan bagi para pelanggan berbelanja barang kebutuhan dalam satu tempat dan kesempatan. Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya merupakan sebuah pasar modern yang dikelola secara modern dengan fasilitas yang lebih banyak dan nyaman serta pelayanan yang baik bagi para konsumen. Hal ini terlihat pada Hypermart yang merintis karirnya yang bertahan sampai saat ini yang dahulu Hypermart mulai beroperasi sejak tahun 2004. Saat ini Hypermart menjadi tujuan utama para konsumen untuk berbelanja. k. Perusahaan ritel terbesar di Indonesia. Hypermart merupakan hipermarket terbesar pertama di Indonesia, dilihat dari Visi dan Misi perusahaan tentunya Hypermart sudah menempati tempat pertama di dunia ritel Indonesia. Sampai saat ini, Hypermart sudah mendirikan cabang yang ke 102 (seratus dua) yang telah tersebar di seluruh Indonesia. Adapun faktor atau variabel kelemahan (weakness) yang dihadapi oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya meliputi: a. Keputusan pada operasional masih bergantung pada keputusan Store General Manager (SGM). Ketergantungan pada keputusan pada Store General Manager (SGM) terkadang dirasakan mempersulit pihak operasional di store itu sendiri, karena ada hal-hal bersifat urgent yang biasanya tidak bisa menunggu. Misalnya, ada kerusakan mesin komputer yang butuh untuk diperbarui, membeli atau tidak harus melalui acc Store General Manager (SGM), padahal hal tersebut bersifat mendesak karena mesin
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
16
komputer yang rusak sudah tidak bisa di perbaiki lagi oleh EDP selaku bagian yang bertanggung jawab pada sistem elektronik. b. Membludaknya antrian pada cashier pada saat acara-acara besar. Ada kalanya, antrian pada cashier Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya mengalami antrian yang panjang. Contohnya, pada saat event-event tertentu yang membawa pelanggan untuk berbelanja pada saat itu juga. Hal ini membuat staff cashier menjadi kewalahan, bahkan saat antrian panjang sudah berlangsung lama. Para pelanggan yang baru datang berpikiran untuk tidak jadi membeli karena antrian yang panjang sudah terlihat. Pelanggan menjadi malas dan batal untuk berbelanja. c. Adanya keterbatasan pembelian item terhadap para trader. Para trader yang gencar memborong barang-barang discount ini juga perlu perhatian khusus oleh para karyawan bagian Department Manager Front End dikarenakan membeli barang discount dengan kuantitas yang banyak dapat membuat perusahaan mengalami kerugian. Ada kalanya para trader membawa semua anggota keluarganya yang membeli di cashier secara bergantian agar tidak dikenakan minimal pembelian. Sehingga barang yang sedang discount cepat habis tak tersisa lagi yang ada di stock gudang. Hal ini menyebabkan para konsumen lainnya tidak kebagian barang yang sedang discount. Dan dapat membuat konsumen baru beranggapan barang discount pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya sudah habis dan tidak jadi berbelanja. Tetapi ada kalanya pula, perusahaan membutuhkan peranan trader, pada saat barang yang sedang discount tidak laku terjual sehingga berkat peranan trader, barang yang sedang discount cepat habis terjual. d. Jam operasional gerai yang disesuaikan dengan jam operasional mall setempat. Tidak seperti hipermarket lainnya yang berdiri pada gedung sendiri dan tidak terikat jam kerja oleh mall, Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya mengikuti jam kerja City Of Tomorrow (CITO) Mall karena Hypermart yang berlokasi di dalam mall. Hal ini memaksa Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya juga menyesuaikan jam kerjanya yaitu dari jam 9 (sembilan) pagi sampai jam 9 (sembilan) malam. 2. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor atau variabel yang dapat diukur dengan mengetahui peluang dan ancaman yang terdapat pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. Adapun faktor atau variabel peluang (opportunity) yang dihadapi oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya meliputi: a. Perkembangan pembangunan yang pesat. Pembangunan kota Surabaya dan kota-kota besar lainnya yang pesat merupakan kesempatan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya untuk lebih berekspansi dan berkembang untuk terus melakukan perbaikan baik dalam kualitas produk maupun kualitas jasa yang diberikan. b. Perkembangan TI (teknologi informasi) yang pesat memudahkan promosi dalam berbagai bentuk. Dengan semakin berkembangnya Teknologi Informasi (TI), telepon seluler dan jaringan computer yang dulunya sebagai alat komunikasi kini semakin canggih yang didukung oleh banyak operating system dan aplikasi yang membutuhkan kartu perdana dan voucher pulsa untuk menjalankannya. Dari perkembangan teknologi ini perusahaan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya ini dapat berkembang, seiring kebutuhan masyarakat akan kebutuhan sehari-hari dan pesanan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
17
masyarakat baik dari berbelanja secara online. Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya berusaha memberikan pelayanan yang baik, apalagi berbelanja dengan melalui pemesanan secara online atau by phone dapat di antar maupun di ambil langsung di tempat Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. c. Memiliki program loyalty untuk mengikat konsumen. Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya sudah lama mempunyai program loyalty sendiri untuk mengikat para pelanggan setianya. Program yang dilakukan tidak hanya itu-itu saja, tetapi bervariatif. Contohnya, para pelanggan setia Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya yang telah menjadi member dari kartu Hyper berhak mendapat diskon langsung mulai dari lima (5) persen sampai tiga puluh lima (35) persen yang ada di promo catalog. Juga ada promosi promo koran dan promo cashback serta promo stamp lainnya. Hal ini juga menguntungkan bagi konsumen baru yang ingin mendapatkan program promo produk lainnya dengan mendapatkan keuntungan dengan harga yang sangat murah. Sehingga para pelanggan dapat setia serta loyal berbelanja pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. d. Kekuatan daya beli masyarakat. Secara otomatis Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya sukses apabila kekuatan daya beli masyarakat yang tinggi. Apalagi pada zaman saat ini, kota Surabaya merupakan kota metropolitan yang tergolong maju. Daya beli masyarakat metropolitan yang haus akan kebutuhan sehari-hari yang tergolong kehidupan elite pun tidak lepas oleh pemicu kesuksesan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. e. Kekuatan posisi tawar pembeli (customer). Untuk suatu produk, jika produk tersebut tidak terstandar dan tidak memiliki kualitas, maka pembeli (customer) akan memilih dan membandingkan dengan produk lain. Dalam industri ritel, produk barang yang ditawarkan bisa bervariasi dalam hal promosi-promosi yang ditawarkan serta fasilitas dan prasarana yang diberikan. Pembeli (customer) biasanya tidak terlalu mempersoalkan masalah harga yang harus mereka bayar jika mereka sudah percaya terhadap harga yang kompetitif dan pelayanan yang diberikan oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya, konsumen (customer) akan datang lagi jika membutuhkan dan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Selain itu, konsentrasi pelanggan terhadap volume produk yang dibeli juga mempengaruhi kekuatan tawar-menawar pelanggan. Sehingga pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya para pelanggan tidak dapat menawar harga produk karena harga yang tersedia adalah harga paten yang tidak dapat di tawar. Sedangkan faktor atau variabel ancaman (threat) yang dihadapi oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya meliputi: a. Persaingan harga dan kualitas oleh para pesaing. Pada umumnya, persaingan harga di pasar terjadi ketika salah satu pebisnis berusaha untuk meningkatkan pangsa pasarnya. Untuk meraih hal itu, biasanya akan merebut pangsa kompetitor dengan menurunkan harga serta meningkatkan kualitas produk yang di jual. Semakin maraknya persaingan perkembangan dunia usaha dari waktu ke waktu, semakin meningkat pula persaingan di berbagai dunia bisnis. Salah satunya adalah industri perusahaan ritel. Hal ini menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat dalam menetapkan harga produk dan meningkatkan kualitas produknya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
18
b. Kompetitor yang gencar melakukan promosi. Munculnya pesaing-pesaing yang tidak mau kalah dengan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya membuat para pesaing melakukan promosi dengan gencar. Di antaranya media cetak dan elektronik yang di sebarkan sampai ke rumah-rumah masyarakat setempat. Pesaing memberikan selebaran yang berisi tentang produk-produknya yang sedang diskon dan memberikan harga miring, ada pula promosi yang dengan membeli produk dua (2) pcs bisa mendapatkan bonus satu (1) pcs lagi. c. Perubahan selera konsumen. Di era saat ini, perubahan selera konsumen cepat sekali berganti. Pelanggan memiliki keinginan yang bermacam-macam, apalagi dengan produk-produk baru yang banyak bermunculan. Pelanggan lebih memilih hipermarket lainnya apabila barang atau produk yang mereka cari tidak ada. Konsumen lebih cenderung memilih dan berbelanja ke tempat lain yang menjual barang atau produk favorit mereka yang tersedia untuk di jual setiap saat. d. Permainan sistem pembayaran dengan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) serta kartu kredit yang dilakukan para pesaing. Banyak sekali pihak-pihak yang memanfaatkan kesempatan seperti ini, perusahaan serta bank-bank mereka bekerja-sama untuk mendapatkan keuntungan yang melimpah. Permainan sistem pembayaran dengan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) serta kartu kredit yang dilakukan para pesaing dapat menarik pelanggan untuk berbelanja pada hipermarket lain. Sebagai contoh, jika membeli dengan menggunakan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) bank lain, akan mendapatkan discount untuk berbelanja di hipermarket lain. Ini memicu nasabah bank itu, untuk berbelanja di hipermarket selain di Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. Analisis dan Pembahasan
Dari hasil penjelasan tersebut di atas, untuk mengetahui strategi yang akan dikembangkan oleh PT Matahari Putra Prima Tbk yang berkaitan dengan faktor internal dan eksternal untuk pengembangan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya, maka berikut ini akan dibuat tabel matrik SWOT seperti yang tersaji pada tabel 3 (tiga), berikut ini:
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
19
Tabel 1 Matrik SWOT Hypermart Cabang City of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya Kekuatan – S
Faktor Internal
a. b. c. d. e. f.
g.
h. Faktor Eksternal
i. j. k.
Peluang - O a. Perkembangan pembangunan yang pesat b. Perkembangan TI yang pesat memudahkan promosi dalam berbagai bentuk c. Program loyalty guna mengikat konsumen d. Kekuatan daya beli masyarakat e. Kekuatan posisi tawar pembeli (customer)
Memiliki kualitas yang bagus Manajemen yang baik Harga produk yang kompetitif Sistem informasi akuntansi sudah sangat diperbarui Letak store cabang yang strategis Sistem teknologi yang canggih & sudah diterapkan pada laporan operasional manajemen SDM yang berpengalaman & terdidik pada bidangnya masingmasing Memliki banyak varian produk dari brand-brand yang terkenal Penempatan produk sesuai dengan jenis itemnya Image baik yang sudah lama terbentuk Perusahaan ritel terbesar di Indonesia Strategi SO
a. Berkonsentrasi untuk meningkatkan volume penjualan terhadap produk-produk yang ada b. Berkonsentrasi untuk mengembangkan kualitas pelayanan / jasa yang diberikan c. Berkonsentrasi untuk mengembangkan hubungan kerjasama yang baik antar para pekerja / karyawan
Kelemahan – W a. Keputusan pada operasional masih bergantung pada keputusan SGM b. Mebludaknya antrian pada cashier saat acara-acara besar c. Adanya keterbatasan pembelian item terhadap para trader d. Jam operasional gerai yang disesuaikan dengan jam operasional mall setempat
Strategi WO a. Menggunakan akses informasi untuk meningkatkan kinerja manajemen karyawan b. Melakukan pengembangan rancangan untuk sistem informasi dan rancangan layanan baru c. Memanfaatkan tingginya usaha cabang ritel untuk mengembangkan strategi baru d. Memanfaatkan mall yang ada dengan meningkatkan kualitas layanan
Ancaman - T
Strategi ST
Strategi WT
a. Persaingan harga & kualitas yang ketat oleh para pesaing b. Kompetitor yang gencar melakukan promosi c. Perubahan selera konsumen d. Permainan sistem pembayaran dengan kartu ATM serta kartu kredit yang dilakukan para pesaing
a. Terus membina hubungan baik dengan para konsumen lama maupun baru b. Efisiensi biaya layanan c. Menyediakan pilihan sistem pembayaran yang diinginkan pelanggan d.Menyediakan pilihan produk yang diinginkan pelanggan
a. Mempertahankan kepercayaan dan hubungan baik dengan pelanggan b. Survey secara berkala untuk mengukur kepuasan pelanggan c. Mengamati pesaing dan mempertimbangkan dalam merencanakan strategi
Sumber: Hypermart Cabang City of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya (Data Diolah)
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
20
Strategi SO Strategi ST Strategi WO Strategi WT ancaman
: Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang : Menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman : Memanfaatkan peluang dengan cara meminimalkan kelemahan : Bersifat defensive, berusaha meminimalkan kelemahan dan menghidari
SIMPULAN DAN KETERBATASAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Sebelum menentukan Key Success Factors perusahaan Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya terlebih dahulu harus mengidentifikasikan variabelvariabel atau faktor-faktor yang ada di lingkungan badan usaha, baik variabel/faktor dari luar (eksternal) dan variabel dari dalam (internal) yang dapat mempengaruhi keberhasilan badan usaha untuk mencapai tujuannya, dimana dapat dilakukan terlebih dahulu penyusunan variabel/faktor SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats). 2. Strategi-strategi SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) yang dikembangkan oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya yang berkaitan dengan matrik SWOT adalah sebagai berikut: a. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan perusahaan adalahmemiliki kualitas produk yang bagus, manajemen yang baik, harga produk yang kompetitif, sistem informasi akuntansi yang diterapkan sudah sangat diperbarui, letak store cabang yang strategis, sistem teknologi yang canggih dan sudah diterapkan pada laporan operasional manajemen, SDM yang berpengalaman dan terdidik pada bidangnya masing-masing, memiliki banyak varian produk dari brand-brand yang terkenal, penempatan produk sesuai dengan jenis itemnya, image baik yang sudah lama terbentuk, perusahaan ritel terbesar di Indonesia. b. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan perusahaan adalah keputusan pada operasional masih bergantung pada keputusan Store General Manager (SGM), membludaknya antrian pada cashier pada saat acara-acara besar, adanya keterbatasan pembelian item terhadap para trader, jam operasional gerai yang disesuaikan dengan jam operasional mall setempat. c. Faktor-faktor yang menjadi peluang perusahaan adalah Perkembangan pembangunan yang pesat, perkembangan TI (teknologi informasi) yang pesat memudahkan promosi dalam berbagai bentuk, program loyalty guna mengikat konsumen, kekuatan daya beli masyarakat, kekuatan posisi tawar pembeli (customer). d. Faktor-faktor yang menjadi ancaman perusahaan adalah persaingan harga dan kualitas yang ketat oleh para pesaing, kompetitor yang gencar melakukan promosi, perubahan selera konsumen, permainan sistem pembayaran dengan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) serta kartu kredit yang dilakukan para pesaing. 3. Matrik SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) dapat membantu perusahaan mengembangkan empat tipe strategi, yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT dengan mencocokkan faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal, sehingga dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
21
yang dihadapi Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya, dengan disesuaikan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Keterbatasan Keterbatasan utama yang terdapat dalam penelitian ini adalah bahwa ada beberapa data untuk memperoleh Key Success Factors tentang manajemen karyawan yang baik merupakan data wawancara, yang tidak dapat di tampilkan dalam bagan atau tabel karena merupakan data tentang pendidikan terakhir karyawan yang merupakan data rahasia perusahaan, penulis juga tidak membahas strategi yang ditetapkan oleh Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya karena juga merupakan data rahasia perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Blocher, E. J. 1999. Cost Management: A Strategic Emphasis. Terjemahan Ambarriani, S., 2002. Manajemen Biaya: Dengan Teknik Strategik. Jakarta: Salemba Empat. Dwimawesa, R. 2010. Perusahaan Dagang. http://rhizkii.blogspot.com Hansen, D. R., dan Mowen, M.M. 2002. Cost Management Accounting. Terjemahan PT Salemba Empat, 2006. Akuntansi Manajemen. Edisi Tujuh. Jakarta: Salemba Empat. Hariadi, B. 2004. Manajemen Strategi “Perumusan Strategi Untuk Memenangkan Bisnis”, Cetakan Pertama. Malang: Bayumedia Publishing. Maciariello, J. and Kirby, C.J. 1995. Manajemen Control System : Using Adaptive System To Attain Control, Second Edition, New Jersey. Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Moleong, L. J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Cetakan Duapuluh (Edisi Revisi), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Momo, Z. 2012. Apa itu Minimarket,Supermarket, dan Hypermarket. http://momozahra.blogspot.com Tripomo. 2005. Strategi Manajemen. Edisi Pertama. Malang: Bayumedia Publishing. Yin, R. K. 2002. Studi Kasus (Desain dan Metode), Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.