81
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1
Penyajian Data Untuk memperoleh data dari responden yang ada, maka digunakan kuesioner yang telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas butir pertanyaan yang diajukan. Kuesioner yang telah valid dan reliabel diserahkan pada PT. TTM pada tanggal 7 November 2007 Kemudian pihak perusahaan membantu penyebaran kuesioner tersebut kepada responden dalam hal ini para salesman yang terletak di setiap stock-point yang tersebar diberbagai kecamatan yang berbeda-beda. Kuesioner yang diberikan kepada responden sebanyak 58 buah. Lalu kuesioner tersebut diisi dan dikembalikan semuanya. Berdasarkan tabel berikut ini :
82
Tabel 4.1 Penentuan Ukuran Sampel Dari Populasi
4.2
Karakteristik Responden
4.2.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner, responden yang diteliti paling banyak berusia 36-35 tahun dengan persentasi sebesar 53,4%, kemudian berusia 20-35 tahun dengan persentasi sebesar 44,83%, dan sebagian kecil berusia 51-60 tahun dengan persentasi sebesar 1,72%.
83
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Urut
Usia (Tahun)
Frekuensi
Relatif
1
<20 Tahun
0
0%
2
20-35 Tahun
26
44,83 %
3
36-50 Tahun
31
53,45 %
4
51-60 Tahun
1
1,72 %
5
>60 Tahun
0
0%
58
100 %
Σ
Usia
0% 2%
0%
<20 Tahun 45%
20-35 Tahun 36-50 Tahun
53%
51-60 Tahun >60 Tahun
Gambar 4.1 Komposisi Responden Berdasarkan Usia
Responden yang bekerja sebagai salesman pada PT.TTM pada umumnya memiliki usia dengan range 36 sampai dengan 50 tahun. Seperti diketahui bersama pada usia tersebut pada umumnya pekerja kurang memahami teknologi dan sistem informasi yang semakin maju dan berkembang seperti sekarang ini. Oleh sebab itu kinerja dari pengguna sistem informasi Collect Order perlu di ketahui, apakah setelah
84
menggunakan sistem informasi, kinerjanya meningkat atau malah memperlambat pekerjaan yang ada.
4.2.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner, lama bekerja para responden sebagian besar > 10 tahun dengan persentasi sebesar 55,18%, 57 tahun dengan persentasi sebesar 32,76%, 2-4 tahun dan 8-10 tahun memiliki persentasi yang sama yaitu sebesar 5,17% dan < 2 tahun dengan persentasi sebesar 1,72%.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja No Urut
Lama Bekerja
Frekuensi Relatif
1
<2 Tahun
1
1,72 %
2
2-4 Tahun
3
5,17 %
3
5-7 Tahun
19
32,76 %
4
8-10 Tahun
3
5,17 %
5
>10 Tahun
32
55,18 %
58
100 %
Σ
85
Jumlah Responden
2%
5% <2 Tahun 33%
2-4 Tahun 5-7 Tahun 8-10 Tahun
55%
>10 Tahun 5%
Gambar 4.2 Komposisi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Responden yang ada sebagian besar telah lama bekerja pada PT.TTM yaitu bekerja lebih dari 10 tahun. Disini dapat dilihat bahwa para salesman telah menempuh perjalanan yang begitu panjang dalam pekerjaannya. Perubahan cara kerja dari manual menjadi terkomputerisasi tentunya akan membawa dampak yang baik maupun yang buruk untuk setiap pekerja tersebut.
4.3
Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.3.1
Deskripsi Data Terdistribusi Efektivitas Sistem Informasi Collect Order Dari instrumen penelitian yang memiliki skala lima, maka diperoleh rentang teoritis 11 – 55. Rentang skor yang diperoleh dari skor minimal 29 dan skor maksimal 52 adalah 23, dengan mean bernilai 43.017, median bernilai 44, varians bernilai 31.666 dan standar deviasi
86
bernilai 5.627. Berikut ini adalah tabel distribusi untuk efektifitas sistem informasi Collect Order :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Efektivitas Sistem Informasi Collect Order kelas X 11 -19 20 - 28 29 - 37 38 - 46 47 - 55
Batas Atas 10,5 19,5 28,5 37,5 46,5
Batas Bawah 19,5 28,5 37,5 46,5 55,5
Frekuensi Relatif (%) Kumulatif (%) 0 0 0 0 0 0 9 15,517 15,517 33 56,897 72,414 16 27,586 100 58 100
Distribusi Frekuensi Efektifitas Sistem Informasi
33
35 30
11 - 19
25 Frekuensi
16
20
20 - 28 29 - 37
15
9
38 - 46
10
47 - 55
5
0
0
0 10.5
19.5
28.5
37.5
46.5
55.5
Kelas Gambar 4.3 Diagram Frekuensi Efektivitas Sistem Informasi Collect Order
87
Kelas interval yang diperlukan adalah lima kelas sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan distribusi frekuensi yang ada, responden yang berpendapat bahwa sistem informasi yang ada adalah biasa-biasa saja (normal) berjumlah 15.52%, yang berpendapat sistem informasi yang ada efektif berjumlah 56.91%, dan yang berpendapat bahwa sistem informasi yang ada sangat efektif berjumlah 27.57%. 4.3.2
Deskripsi Data Terdistribusi Kinerja Pengguna Dari instrumen penelitian yang memiliki skala lima, maka diperoleh rentang teoritis 8 - 40. Rentang skor yang diperoleh dari skor minimal 22 dan skor maksimal 38 adalah 16, dengan mean bernilai 30.483, median bernilai 31, varians bernilai 16.815 dan standar deviasi bernilai 4.101. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi kinerja pengguna :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kinerja Pengguna kelas Y 8 - 13,6 14,6 - 20,2 21,2 - 26,8 27,8 - 33,4 34,4 - 40
Batas Atas 7,5 14,1 20,7 21,3 33,9
Batas Bawah 14,1 20,7 21,3 33,9 40,5
Frekuensi
Relatif (%)
0 0 8 36 14 58
0 0 13,7931 62,0689 24,1379
Kumulatif (%) 0 0 13,7931 75,8620 100
88
Distribusi Frekuensi Kinerja Pengguna
36
40 35 30 25 Frekuensi 20 15 10 5 0
8 - 13,6
14 8 0 7.5 14.1
14,6 - 20,2 21,2 - 26,8 27,8 - 33,4 34,4 - 40
0 20.7 21.3
33.9
40.5
Kelas Gambar 4.4 Diagram Frekuensi Kinerja Pengguna
Kelas interval yang diperlukan adalah lima kelas sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan distribusi frekuensi yang ada, responden yang berpendapat bahwa kinerja pengguna biasa-biasa saja (normal) berjumlah 13.79%, yang berpendapat kinerja pengguna yang ada baik berjumlah 62.07%, dan yang berpendapat bahwa kinerja pengguna yang ada sangat efektif berjumlah 24,14%.
4.4
Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian persyaratan analisis merupakan pengujian yang harus dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Sebelum masuk ke dalam uji hipotesis atau pengambilan keputusan, harus dilakukan uji regresi terutama mengenai kelinieran bentuk regresi dan keberartian regresi. Sedangkan syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji regresi adalah uji normalitas (uji Liliefors) dan andaikan syarat-syarat kenormalan
89
telah dipenuhi tetap harus melalui uji Homogenitas (uji Bartlett). Jika syarat – syarat tersebut telah dipenuhi barulah digunakan regresi dalam pengambilan keputusannya.
4.4.1
Uji Normalitas Populasi Pengujian normalitas populasi secara nonparametrik dilakukan dengan menggunakan Uji Liliefors. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah hasil kuesioner yaitu nilai taksiran galat (Y-Ŷ) yang dimiliki normal atau tidak. Hipotesis yang diusulkan adalah sebagai berikut : H 0 : populasi data yang ada normal H a : populasi data yang ada tidak normal Pengambilan kemputusannya adalah sebagi berikut : ¾ Jika
L hitung > L tabel , maka tolak H 0
¾ Jika L hitung < L tabel , maka H 0 diterima. Pengujian dilakukan dengan cara menghitung L hitung . Langkah – langkahnya sebagai berikut: ¾ Data hasil kuesioner disususun berpasangan Xi dan Yi,
kemudian
hitung
Ŷ
dengan
rumus
Ŷ=9.7362+0.4823x , kemudian hitung nilai Y-Ŷ dan urutkan nilai tersebut. ¾ Hitung nilai rata-rata Y-Ŷ dan simpangan baku Y-Ŷ.
90
¾ Hitung nilai z i . ¾ Hitung nilai peluang F( z i ), menggunakkan tabel
distribusi normal baku. ¾ Selanjutnya hitung proporsi z1 , z 2 , .. , z n yang lebih
kecil atau sama dengan z i . Proporsi ini dinyatakan dengan S( z i ). ¾ Hitung selisih F( z i ) - S( z i ), kemudian tentukan
nilai mutlaknya. ¾ Gunakan nilai yang paling besar diantara nilai-nilai
mutlak dalam selisih yang ada sebagai L hitung . ¾ Menetapkan nilai L tabel yang dihitung dengan
menggunakan rumus : L
tabel
=
L
tabel
=
0,886 n 0,886 58
= 0.1163
¾ Bandingkan L tabel dan L hitung .
Berdasarkan perhitungan pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh nilai L hitung = 0.0760 dan L tabel = 0.1163. Maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa H 0 diterima, karena L hitung < L tabel . Jadi data populasi yang ada berdistribusi normal.
91
4.4.2
Uji Homogenitas Varians Populasi
Pengujian homogenitas varians populasi menggunakan uji Bartlet. Hipotesis yang diusulkan adalah sebagai berikut : H 0 : populasi data yang ada homogen H a : populasi data yang ada tidak homogen Pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : ¾ Jika ¾ Jika
2 χ hitung 2 χ hitung
> <
2 χ tabel 2 χ tabel
, maka tolak H 0 , maka terima H 0
Pengujian dilakukan dengan cara menghitung
2 χ hitung
. Langkah –
langkahnya sebagai berikut : ¾ Urutkan secara berpasangan data Xi dan Yi mulai
dari angka yang terkecil hingga anggka yang terbesar. ¾ Kemudian kelompokkan nilai Xi yang sama dengan
simbol ni. Nilai kelompok dengan n kurang dari 2 tidak dimasukkan. ¾ Hitung nilai dk = ni -1, dan 1/dk untuk setiap
kelompok. ¾ Hitung nilai varians skor untuk setiap kelompok
(Si²). ¾ Hitung nilai log Si².
92
¾ Hitung nilai (dk)x log Si² dan (dk)x Si². ¾ Nilai – nilai yang ada disusun dalam tabel untuk
dipergunakan kemudian dalam rumus-rumus. ¾ Penghitungan selanjutnya adalah sebagai berikut :
Varians gabungan dari semua sampel :
Σ(ni - 1) si 2 S = Σ(ni - 1) 2
S2 =
326 , 7167 = 7 , 9687 41
Harga satuan B : B
=
(Log S²) ∑(ni-1)
B
=
(0,9014) (41)
=
36,9574
¾ Dalam uji Bartlett digunakan statistik chi-kuadrat
dengan rumus sebagai berikut : 2 χ hitung
=
(ln 10) {B - ∑(ni-1)Log Si²)}
2 χ hitung
=
(2,3026) {36,9574–8,25122}
=
20,0469
Berdasarkan perhitungan pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai
2 χ hitung
= 20,0469 dan
2 χ tabel
= 26,296. Maka dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa H 0 diterima, karena populasi yang ada homogen.
2 χ hitung
< χ tabel . Jadi data 2
93
4.5
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis akan memberikan kesimpulan untuk menerima hipotesis atau menolak hipotesis. Hipotesis umum yang tercantum adalah : “terdapat hubungan antara sistem informasi Collect Order dengan kinerja pengguna pada PT.TTM”, dengan arti H 0 diterima. Dalam bab 2 telah diuraikan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atas pertanyaan yang ada. H 0 yang dirumuskan : “adanya korelasi antara sistem informasi
Collect Order dengan kinerja pengguna”. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil regresi Ŷ= 9.7362 + 0.4823x. Pengujian signifikansi dan linearitas terdapat dalam tabel berikut :
Tabel 4.6 Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi dk
JK
KT
Fhitung
Ftabel (α 0,05)
Total
58
54852
54852
-
-
Regresi (a)
1
53893,51724
53893,51724
Regresi (b|a)
1
419,8504
419,8504
43,6494
4,016
Residu
56
538,6448
9,6187
Tuna Cocok
15
211,9281
14,12854
Kekeliruan
41
326,7167
7,9687
1,7730
1,89
Sumber Variasi
94
Berdasarkan pada tabel pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ= 9.7362 + 0.4823x adalah signifikan dan linear. Arti dari persamaan tersebut adalah setiap peningkatan satu skor sistem informasi Collect Order akan diikuti peningkatan kinerja pengguna sebesar 0.4823 pada konstanta 9.7362. Gambar grafiknya dapat kita lihat dibawah ini : y
Observed
40.00
Linear
35.00
30.00
25.00
20.00 25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
50.00
55.00
x
Gambar 4.5 Grafik Hubungan X dan Y Dalam Persamaan Ŷ= 9.7362 + 0.4823x
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap kekuatan hubungan antara efektivitas sistem informasi Collect Order dengan kinerja pengguna didapatkan koefisien korelasi sebesar 0.6618, hal ini menunjukkan
bahwa
korelasi
yang
kuat.
Dengan
signifikansi
95
koefisien t hitung = 6.6067 > t tabel = 1.684. Artinya hubungan yang ada sangat signifikan karena t hitung > t tabel . Hal ini berarti terdapat hubungan yang positif antara sistem informasi Collect Order (X) dan kinerja pengguna (Y). Selain itu koefisien determinasi (r²) adalah sebesar 0.438023 atau 43.8023%, yang berarti bahwa 43.8023% kinerja pengguna dapat dijelaskan oleh sistem informasi Collect Order dalam persamaan regresi linier sederhana Ŷ= 9.7362 + 0.4823x, dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain. Jumlah setiap skor butir pertanyaan mengenai variabel X (Efektivitas Sistem Informasi) dapat dijelaskan sebagai berikut: •
Butir 1, memiliki jumlah total 242. 242 = 4,17 58
Hal ini berarti sistem informasi yang ada sudah efektif. •
Butir 2, memiliki jumlah total 249. 249 = 4,29 58
Hal ini berarti sistem informasi yang ada sudah efektif. •
Butir 3, memiliki jumlah total 231. 231 = 3,98 58
Hal ini berarti sistem informasi yang ada cukup efektif. •
Butir 4, memiliki jumlah total 242. 242 = 4,17 58
96
Hal ini berarti sistem informasi yang ada sudah efektif. •
Butir 5, memiliki jumlah total 235. 235 = 4,05 58
Hal ini berarti sistem informasi yang ada sudah efektif. •
Butir 6, memiliki jumlah total 242. 210 = 3,6 58
Hal ini berarti sistem informasi yang ada cukup efektif. •
Butir 7, memiliki jumlah total 222. 222 = 3,8 58
Hal ini berarti sistem informasi yang ada cukup efektif •
Butir 8, memiliki jumlah total 239. 239 = 4,12 58
Hal ini berarti sistem informasi yang ada sudah efektif. •
Butir 9, memiliki jumlah total 171. 171 = 2,95 58
Hal ini berarti sistem informasi yang ada kurang efektif. •
Butir 10, memiliki jumlah total 201. 201 = 3,46 58
Hal ini berarti sistem informasi yang ada cukup efektif.
97
•
Butir 11, memiliki jumlah total 253. 253 = 4,36 58
Hal ini berarti sistem informasi yang ada sudah efektif. Dari analisis ini dapat dilihat pada umumnya sistem informasi yang ada sudah efektif, tapi khusus untuk butir 9 perlu di tingkatkan keefektifannya. Jumlah setiap skor butir pertanyaan mengenai variabel Y (Kinerja Pengguna) dapat dijelaskan sebagai berikut: •
Butir 1, memiliki jumlah total 217. 217 = 3,74 58
Hal ini berarti kinerja yang ada dapat dikatakan baik. •
Butir 2, memiliki jumlah total 213. 213 = 3,67 58
Hal ini berarti kinerja yang ada dapat dikatakan baik. •
Butir 3, memiliki jumlah total 219. 219 = 3,78 58
Hal ini berarti kinerja yang ada dapat dikatakan baik. •
Butir 4, memiliki jumlah total 216. 216 = 3,72 58
Hal ini berarti kinerja yang ada dapat dikatakan baik.
98
•
Butir 5, memiliki jumlah total 209. 209 = 4,05 58
Hal ini berarti kinerja yang ada dapat dikatakan baik. •
Butir 6, memiliki jumlah total 231. 231 = 3,98 58
Hal ini berarti kinerja yang ada dapat dikatakan baik. •
Butir 7, memiliki jumlah total 240. 240 = 4,14 58
Hal ini berarti kinerja yang ada dapat dikatakan baik. •
Butir 8, memiliki jumlah total 223. 223 = 3,84 58
Hal ini berarti kinerja yang ada dapat dikatakan baik. Dari analisis ini dapat dilihat pada umumnya kinerja pengguna yang ada sudah baik, tapi khusus untuk butir 2 perlu sedikit perbaikan.
4.6
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini tentunya tidak terlepas dari kelemahan ataupun keterbatasan. Ada beberapa hal yang menjadi keterbatasan yang tidak dapat dihindari dalam penelitian ini.
99
Penelitian ini dipersiapkan sebaik mungkin agar dapat mencapai tujuan dan manfaat yang telah direncanakan sejak dimulainya penelitian. Salah satu yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah pengisian kuesioner oleh para salesman (pengguna) tidak didampingi oleh peneliti. Hal ini terjadi karena letak stock point ada di berbagai kecamatan. Oleh sebab itu pihak perusahan membantu menyebarkan kuesioner ke setiap stock point yang ada dengan menyertakan memo khusus dari perusahaan, sehingga para pengguna sistem dapat mengisinya dengan serius karena merupkan kepentingan perusahaan juga.