56
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis ingin membahas bagaimana strategi produksi program siaran radio dapat membentuk citra dari program tersebut. Program yang di bahas ialah program “Selera Kita” yang disiarkan setiap hari senin sampai jumat pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memakai teknik wawanacara mendalam terhadap program direktor dan produser program tersebut. Sekaligus observasi serta melakukan penelitian mendalam atau perbanding terhadap rundown acara yang telah dibuat selama seminggu yaitu senin sampai jumat yang tidak berurutan pada tanggal selasa 1 maret 2011, rabu 2 maret 2011, kamis . 3 maret 2011. Jumat 4 maret 2011, senin 7 maret 2011. Pada penelitian ini, penulis membuat kebijakan menggunakan metode penelitian kualitatif dimana teori yang dipakai yaitu “Technological determinism theory” yang dikemukakan oleh Marshall pertama kali pada tahun 1962. Merupakan teori yang berisi tentang bagaimana teknologi membentuk bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut
57
akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad ke abad teknologi lainnya (Deddy Nur Hidayat 184:2009). Kemudian terdapat teori “diffusion of innovation theory”, di dalam teori difusi inovasi dikatakan bahwa “Komunikator yang mendapat pesan dari media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang-orang. Dengan demikian, adanya inovasi (penemuan), lalu disebarkan (difusi) melalui media massa akan kuat mempengaruhi massa untuk mengikutinya”.
Dan menurut Rogers dan Shoemaker (1971) difusi
adalah proses dimana penemuan disebarkan kepada masyarakat yang menjadi anggota sosial. Dengan demikian teori difusi-inovasi mendudukan pesan media sebagai agen perubahan sosial di masyarakat yang tidak bisa dianggap remeh. (Deddy Nur Hidayat 188:2009) . Teori tersebut berkaitan dengan asumsi bahwa penelitian ini sudah di fokuskan yaitu kebijakan sebuah teknologi seperti radio (Motion 97,5 FM) dalam memilih atau menetapkan sebuah program siaran. Kemudian kebijakan bagaimana waktu siar dan isi dari fitur program “Selera Kita”. Kebijakankebijakan tersebut kemudian di korelasikan dengan aksibilitas sebuah bentuk rundown program atau naskah yang akan dibaca penyiar dalam menyiarkan suatu program yang dalam program tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan image apa yang akan timbul dari bentuk siaran seperti itu. Adapun tujuan deskriptif dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi kebijakan sebuah naskah yang dapat menimbulkan suatu image atau citra dari program tersebut. Hal tesebut juga merupakan tujuan kritis dalam penelitian ini.
58
4.1.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Radio Safari Bina Budaya gedung kontan lt 2 Jl. Raya kebayoran lama no 1119 Jakarta 12210 dengan bidang kajian utamanya yaitu pengaruh pola acara program “Selera Kita” dalam membentuk image dari program tersebut. Oleh sebab itu penelitian ini dilengkapi dengan hasil penelitian seperti hasil wawancara serta data yang mendukung untuk di kaitankan dalam penelitian. Di karenakan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif maka, mengharuskan peneliti lebih banyak atau sering di lapangan (radio Motion 97,5 FM). Adapun pengambilan data dan wawancara dilakukan di radio motion ini dikarenakan program yang di bahas yaitu program “Selera Kita” merupakan program yang berasal dari radio Motion yang di siarkan setiap sore pukul 16.00 Wib hingga 19.00 Wib. 4.1.3 Fokus Penelitian Dengan memperhatikan isu kebijakan dan penlitian sebagaimana diatas , maka penelitian ini di fokuskan pada : a. Aspek demografis : -
Bagaimana program “Selera Kita”
-
Seperti apa rundown program tersebut (beberapa)
-
Siapa target program tersebut
-
Apa saja isi content program nya?
b. Kebijakan biaya yang dipergunakan -
Kebijakan penggunaan biaya dalam program “Selera Kita”
59
-
Kebijakan iklan sebagai visi dan misi dalam mempertahankan sebuah program agar tetap siaran.
c. Dimensi dampak kebijakan: -
Pendengar motion
-
Produser
-
Penyiar
-
Naskah
4.1.4 Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif maka pengumpulan datanya menggunakan teknik trianggulasi. Dimana peneliti memakai berbagai pertimbangan , yaitu berdasarkan konsep teori yang digunakan , serta keingin tahuan dari pada penelitian tentang content program “Selera Kita” dan image apa yang sebenarnya ingin ditampilkan kepada pendengar dari program ini. Adapun yang menjadi sumber data adalah : 1. Informan yang terdiri dari Program direktor Anton Wahyudi dan Produser mbak Anathasia Citra. Informan tersebut dipilih karena sangat erat hubungannya terhadap awal mula proses terbentuknya program “Selera Kita” dan bagaimana bentuk content program yang dihadirkan dengan maksud dan tujuan seperti apa. Informasi selanjutnya diminta kepada informan awal untuk menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi begitu seterusnya. Cara seperti ini biasa lazim disebut sebagai snow ball yang dilakukan secara serial atau berurutan.
60
2. Dokumentasi, merupakan bagian yang harus dilakuakan dalam penelitian kualitatif yang dipakai dalam memperoleh data melalui bahan-bahan tertulis berupa rundown naskah dari pihak radio dan dapat menjadi alat untuk penyimpanan data hasil rekaman antara peneliti dan informan. Teknik ini dilakukan untuk melengkapi informasi peneliti disamping untuk mendukung teknik-teknik pengumpulan data yang telah disebutkan diatas. 3. Tempat yang merupakan wilayah dari sumber data tambahan. Yang dilakukan melalui observasi langsung terhadap tempat yang berkaitan dengan penelitian yang dituju. 4.2 Pengolahan Data 4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1.1 Deskripsi Latar belakang awal mula radio Motion dan Program Selera Kita 1. Latar belakang radio Motion Tujuan diajukan pertanyaan mengenai latar belakang radio Motion ini adalah untuk mengetahui sudah berapa lama berdirinya dan juga seberapa besar pemahaman nara sumber tentang radio Motion 97,5 FM seperti yang di utarakan Hartanto selaku Direktur radio Motion. “latar belakang radio Motion Motion Radio adalah produk rebranding dari radio Otomotion
FM. Radio Otomotion resmi
mengudara pada 4 Juli 2005. Radio Otomotion berada di bawah OTOMOTIF Group yang berada di bawah perusahaan media
61
terbesar di Indonesia yaitu GRAMEDIA Group. Radio Otomotion muncul karena produk Otomotif Group yang berformat media cetak yaitu Tabloid Otomotif, OTO Plus, Top Gear, JIP, MOTOR, MOTOR PLUS dan Auto Bild ingin melebarkan medianya dan industri medianya di bidang broadcast. Selain itu, dengan melihat peningkatan jumlah kendaraan dan perkembangan dunia otomotif, maka hal tersebut dirasakan sebagai potensi besar untuk membuat suatu radio dengan membidik pasar orang-orang yang memakai mobil pribadi dan mendengarkan radio di mobil. Program-program yang ada pada saat masih dengan nama Otomotion FM mengusung program yang bernafaskan dunia otomotif, acara utamanya adalah Morning Machine, sebuah acara Prime Time pagi yang berisi bahasan tips otomotif, serta secondary program seperti BAGASI yang mengulas serba serbi perawatan mobil, ada juga Fastlap F1 dimana mengulas mengenai pertandingan balap mobil Formula 1 dan masih banyak program atau sisipan program dengan tema besar, otomotif. Sayangnya, Radio Otomotion FM tidak bertahan lama, karena berbagai hal, manajemen memutuskan untuk melakukan rebranding dengan perombakan besar-besaran, mulai dari nama, konsep program, strategi komunikasi pemasaran sampai logo. Motion Radio berdiri atas inisiatif dari internal organisasi perusahaan dan juga tuntutan pengiklan agar radio
62
tersebut memperluas segmen pendengarnya, tidak terbatas hanya komunitas pecinta dunia otomotif. Akhirnya, Motion Radio hadir dengan posisi sebagai radio musik dan gaya hidup yang melayani kebutuhan pendengarnya yang berusia 20-35 tahun, komposisi seimbang pendengar laki-laki dan perempuan yang mempunyai status ekonomi sosial menengah atas. Dari latar belakang radio motion diatas, dapat penilti definisikan bahwa, radio motion memulia mengudara pada 4 juli 2005 dengan nama oto motion 97,5 FM. Frekuensi yang sama yang dimiliki oleh Jakarta news FM sebelumnya. Kemudian saham dibeli pihak gramedia untuk dijadikan radio oto motion yang merupakan majalah outo dari gramedia group. Melihat nama oto terlalu mengarah kepada laki-laki dan para pengendara. Akhirnya namanya diubah menjadi Motion 97,5 FM. Dengan memutuskan untuk melakukan rebranding dengan perombakan besar-besaran, mulai dari nama, konsep program, strategi komunikasi pemasaran sampai logo. Kemudian motion hadir dengan life style dan informasi yang mencerdaskan pendengar. 2. Latar belakang awal berdirinya program “Selera Kita” Adapun latar belakang yang menjadi titik awal dalam ide pembuatan program “Selera Kita” seperti yang di utarakan oleh Anathasia Citra selaku produser dan script writer program “Selera Kita”.
63
“Latar belakangnya ialah radio Motion belum punya program santai sore yang bisa bersaing dengan yang lain. Sementara program paginya sudah dibangun oleh daging dan miun. Dan pada bulan desember 2010 akhir.,Baru mulai dirancang programnya, seperti apa dan penyiarnya siapa. Sampai akhirnya ketemu penyiarnya. Kemudian dikembangin selama sebulan progam ini dan akhirnya kita mulai mengudara akhir januari, tanggal 24 2011. Jadi latar belakangnya adalah Karena tidak adanya program sore lalu untuk bersaing dengan radio lainnya di jam sore atau prime time pukul 16.00- 19.00 Wib di buat lah program ini. Karena, didalam radio jam prime time adalah jam hours driving ketika orang berangkat kerja dan pulang kerja”. Selain itu juga, Anton Wahyudi selaku program direktor memberikan penjelasan apa yang menjadi ide utama untuk pelaksanaan program “Selera Kita” “Tanggung jawab terbesar radio itu terletak pada jam prime time. Dimana jam prime time adalah pukul 06.00- 10.00 Wib, kemudian yang ke dua di sore pukuk 16.00-19.00 Wib untuk program “Selera Kita”. Balik lagi kita lihat dari kebutuhan external dan internal. Sisi externalnya kita melihat ada kebutuhan yang tinggi di pendengar radio secara umum mereka mendengarkan radio jam tersebut. Oleh karena itu kita harus punya program yang special pada jam tersebut. Dimana, kita tidak mau programnya hanya berisi lagu aja namun ada penyiar nya dua orang , yaitu satu pria dan satu wanita. Yang akan menemani pendengar. Jadi alasan utama membuat program selera kita, yaitu dari sisi external karena ada kebutuhan yang di senangi pendengar”.
Dari hasil penelitian mengenai latar belakang awal berdirinya program “Selera Kita”. Peneliti mendefinisikan pendapat nara sumber yaitu belum adanya program sore santai pada radio Motion ini. Dan melihat situati dan keadaan bahwa orang mulai pulang kantor di sore hari. Dimana, pada kota Jakarta jam prime time pada radio terletak pada jam prime time
64
pagi pukul 06.00 hingga 10.00 dan sore 16.00-19.00 wib. Pada saat jam seperti itu lalu lintas pada kota Jakarta menjadi kurang lancar atau di kenal dengan macet. Sehingga program direktur dan teamnya membuat sebuah ide program sore yang imformatif dan menghibur untuk menemani pengendara mobil pulang dari aktifitasnya dengan durasi program 3 jam. Yang dalam siaranya di temani oleh dua penyiar yaitu Hilbram dan Arthasya. Jadi alasan utama membuat program selera kita, yaitu dari sisi external karena ada kebutuhan yang di senangi pendengar”. 3. Siapakah target audiens dari program Selera kita Data yang didapat peneliti dari hasil wawancara kepada kedua narasumber, bahwa sasaran khalayak dari radio Motion sama dengan target audiens program “Selera Kita” yaitu muda dewasa seorang pekerja muda usia 20 tahun hingga 35 tahun yang mengendarai mobil pada saat menuju atau pulang dari aktifitas dimana setiap jam 17.30 wib sampai 18.30 wib adalah jam macetnya orang pulang kantor. Sedangkan kenapa jam 16.00 wib mulainya, karena bisa dilihat sebenarnya jam 15.00 wib juga sudah mulai macet karena pulang kantor atau bahkan ada yang pindah tempat meeting dari satu tempat ketempat lain.
65
4. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mensukseskan program “Selera Kita” Adapun penjelasan dari produser mbak Anathasia Citra mengenai langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam mensukseskan program “Selera Kita” yaitu: “siaran dan penyiar harus bagus, infonya harus menarik, tidak kelamaan ngomong karena kita bermain dengan durasi promosi by twitter, bikin program-program yang gak ada di radio lain seperti itu”. Secara garis besar dapat juga di tarik kesimpulan mengenai langkah langkah apa saja yang dilakukan radio Motion dalam melaksanakan program-programnya. Dan berikut penjelasan dituturkan oleh Anton Wahyudi selaku Program direktur “Selera Kita” “sebenarnya ada dua hal besar yang kita jalani selama ini. Yang pertama internely, yaitu harus punya banyak ide untuk semua program. Kemudian externely, kita juga harus memperhatikan di luar market demand. Dan pendengar yang kita tuju di umur 20 sampai 35 tahun ini lagi menyukai lagu apa, lagi suka topik seperti apa, tempat aktivitas mereka kemana, gaul nya kemana, kemudian interest-interest lainnya di kehidupan pribadinya, kira-kira mereka sudah berkeluarga, atau sudah punya keturunan, atau masih single”. Dari langkah-langkah tersebut peneliti dapat mendefinisikan bahwa,
terdapat
langkah-langkah
yang
dilakukan
dalam
menjalankan sebuah program untuk menjadi panduan dalam mensukseskan jalan program tesebut sehingga di minati banyak pendengar. Seperti halnya langkah-langkah radio Motion dalam
66
membuat program programnya ialah pertama internely internely, yaitu harus punya banyak ide untuk semua program. Kemudian externely, kita juga harus memperhatikan di luar market demand. Kemudian langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam mensukseskan program “Selera Kita”
seperti halnya dalam
memperhatikan siaranya nya dan setiap kata yang diucapkan oleh penyiar harus jelas dan enak didengar. Lalu diperhatikan juga dari segi informasi yang diberikan harus bersifat informative dan menghibur sesuai dengan segmentasi dari program “Selera Kita”. 5. Penggunaan strategi dalam penggunaan program agar sampai pada target audiens Dari hasil wawancara kepada Anathasia Citra selaku produser program “Selera Kita” bahwa di uraikan strategi yang di lakukan pada program “Selera Kita” agar sampai pada target audiens ialah “Buat program yang sesuai dengan umur 20-35, misalnya lalu lintas umur segitu di jam segitu kan lagi nyetir pulang kerja jadi sebagai panduan bagi mereka. Kalau anak sma atau kuliah kan sudah dirumah dan topik yang dibahas seputar kantor , lalu lintas jadi lebih mengarah ke muda dewasa 20 tahun -35 tahun”. Program tersebut disiarkan seacara berkelanjutan setiap senin hingga jumat pukul 16.00 wib – 19.00 wib.
67
6. Siapa yang menjadi penyiar Selera Kita ada hilbram dan arthasa. Kenapa perempuan dan laki laki biar seimbang saja. Ujar mas Anton Wahyudi. kami menjadi penyiar pertama diajak sama daging, dia bilang ada nih program sore nya motion. Kemudian saya melihat konsepnya dan masuk didalammya ujar Hilbram dunar. Idem ujar Arthasa. 7. Apakah penyiar lebih banyak menggunakan kata-kata sendiri atau mengikuti naskah yang di berikan mengikuti naskah, Cuma biasanya naskah yang dibuat hanya infonya saja, tinggal bagaimana mereka mengembangi. Ujar Anathasia Citra patokan kami pasti content program yang sudah disiapkan oleh produser. Tapi, kalo ditemukan berita yang lebih update lagi di internet
kami
membaca
yang
dari
internet.
Kemudian
mengembangkan dengan kata-kata selayaknya penyiar pada umumnya. Ujar Hilbram dan Arthasa Sudirman. 4.2.1.2 Deskripsi hasil penelitian tentang content program “Selera Kita” 1.
Bagaimana bentuk content program “Selera Kita”? Berikut contoh content program “Selera Kita” pada tanggal 1maret 2011 hingga 7 maret 2011 seperti data rundown dan naskah dari program “Selera Kita” berikut : -
Nah loh nah loh itu sebenarnya bukan nama acara ya, cuman nah loh nya ini agar ada satu ciri khas dari program selera kita
68
agar nantinya top of mind di pikiran orang-orang Indonesia. Jadi biar kalo ada kata nah loh – nah loh identik dengan program selera kita. -
Oh Gitu Merupakan informasi mengenai gossip luar atau dalam negri mengenai artis-artis.
-
Tipsy ( Tips Sore Ini) Tips yang dihadirkan merupakan tips sehari-hari untuk pendengar lakukan. Pada tips ini tidak hanya melulu informasi yang diberikan tetapi diberikan sentuhan humor yang memancing tawa pendengar
-
Buka-Buka (Buka Kalimat-Buka Kalimat) Kuis yang menggabungkan antara kuis on air dan kuis twitter. , pihak selera kita memberi 2 kata yang tidak saling berhubungan.
Kemudian
tugas
motioner
untuk
menggabungkan 2 kata itu menjadi kalimat yang lucu-lucu. -
Jalan-Jalan (Jakarta Lancar – Jakarta Pelan) Merupakan traffic info atau informasi lalu lintas. Khas nya program sore.
-
True or False True or false program yang bukan rutin. Hanya tayang sesekali jika ada kuis interaktif
-
Bercerita Tentang Cinta
69
Merupakan segmen dimana Motioner sharing mengenai cerita cinta nya. Kemudian kedua penyiar membacakannya dan dapat diberi saran oleh penyiar. -
Pict of the day Upload foto by twitter motion.
-
What if Fitur what if adalah pengandaian situasi. Motioner ikut memberi koment akan pernyataan dari pihak Selera Kita.
-
Twist and shout Pihak Selera Kita ngasi dua berita yang dikomentari oleh penyiar diakhir acara. Komentar yang diberikan bisa nyeleneh-nyeleneh
-
Kak Guru ada karakter namanya kak guru, kemudian ada murid namanya nak arta, sebenarnya kita ingin memberikan pengetahuan ilmiah. Fitur ini tidak dimiliki di radio lain. Intinya ingin menyampaikan informasi dengan karakter kak guru dan nak arta ini secara bergantian.
2.
Dari banyaknya fitur Selera Kita, bagian mana yang paling disukai pendengar? Menurut Anathasia Citra, “fitur buka-buka kepanjangan dari buka kalimat - buka kalimat merupakan fitur yang sangat disukai. Karena, pendengar butuh tempat untuk menyalurkan kegilaannya. Sehingga interaktifnya sangat bagus”.
70
Menurut Anton Wahyudi, “kalo kita lihat dari respon dari tweeter biasanya fitur what if karena berandai-andai. Trus juga, Buka-Buka (buat kalimat-buat kalimat)”. Paling banyak ikutin sih what if, Buka-buka karena selain ada hadiahnya, memang permainannya seru ujar Hilbram Dunar penyiar. 3.
Pesan yang disampaikan? Pesan yang disampaikan dalam program “Selera Kita” tentunya adalah segala yang berhubungan dengan informasi seputar lalu lintas, atau kabar berita terbaru yang di siarkan. Seperti yang di katakan Anathasia Citra. “Selera Kita” “adalah program yang menyenangkan tapi smart dan tetap uptodate”. Pesan nya banyak. Ada berita-berita seputar nasional sampai internasional. Kemudian ada berita selebritis yang disebut inisialnya saja. Intinya program Selera Kita ini ingin memberikan infomasi yang banyak untuk pendengarnya. Ujar Hilbram Dunar dan Arthasa Sudirman.
4.2.1.3 Deskripsi Hasil pembentukan Image dari Content Program Selera Kita : 1.
Seperti apa informasi yang di dapat untuk di beritahukan kepada pendengar dan diperoleh darimana?
71
Dari penjelasan yang dikemukakan mbak Anastasha citra mengenai informasi yang didapat untuk di beritakan kepada pendengar dan diperoleh darimannya berikut uraiannya : “Karena kita berada dibawah group kompas media jadi kita dapat dari media media internal seperti kompas, nova trus berita nya juga dapat dilihat dari internet kalo reporternya tidak terlalu dibutuhkan karena ini bukan radio news tapi hiburan jadi reporter akan turun jika ada launching suatu produk seperti itu”. 2.
Dari deretan content program yang dihadirkan, kenapa Motion khususnya program Selera Kita ingin program ini dimaknai sebagai program informative? Terletak pada content program apa ya? Menurut Anton Wahyudi, kenapa informative, karena balik lagi kita melihat ke target maket kita tujuh yaitu sebuah konten yang tidak hanya hiburan saja harus ada muatan informasinya. Deliver nya kita melalui fitur atau topik. Menurut Anathasia Citra, Karena dari pendengar kita yang umur nya, 20 tahun hingga 35 tahun mereka butuh hal-hal yang informative. Fitur informative ini bisa terlihat di fitur tweets and shoot dan nah loh merupakan berita juga namun penyiarnya menambahkan gimik nah loh-nah loh. Karena ini merupakan suatu yang informative tetapi juga hiburan. Jadi orang menerima nya tidak terlalu tegang. Seperti baca Koran dan nonton berita. Kalo di radio sekilas jadi dibuat seperti itu.
72
3.
Jadi kenapa program Selera Kita dibuat nuansa Informatif? Jawaban : karena diumur 20 hingga 35 tahun yang paling disuka adalah content media pastinya info dan juga untuk menarik pendengar target kita. dan melihat target audiens kita yaitu dewasa muda. Oleh sebab itu nuansa seperti itu yang dibutuhkan. Ujar Anathasia Citra dan Anton Wahyudi.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1 Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian Dalam sebuah program radio , terdapat program direktur, asisten program direktur, produser dan penyiar sebagai orang-orang yang berfungsi menjalankan sebuah program. Diantara banyaknya program dari radio Motion terdapat program “Selera Kita” yang tentunya memiliki strategi dalam penyiarannya. Peneliti melakukan analisis dengan menggunakan model pembentukan image atau citra dan mensinergikan model tersebut dengan strategi komunikasi dari M.Dallas Burnett dan analisis SWOT. Berikut hasil penelitian yang diperoleh dari Radio motion dan program “Selera Kita” secara khusus yang diinterpretasikan berdasarkan anlisis wawancara dan didukung data-data sekunder berupa data literatur, foto, dan rekaman audio, siaran program “Selera Kita”. Narasumber dalam wawancara untuk penelitian adalah : 1)Anton Wahyudi Selaku Program direktur dari program “Selera Kita”. 2) Anatasha Citra selaku produser sekaligus script writer program “Selera Kita”.
73
Peneliti melihat ada enam panduan umum membangun image atau citra pada pola acara atau content program “Selera kita” yang didalam nya terdapat indikator seperti 1. Persepsi Informasi merupakan suatu hal yang banyak orang ingin dapat. Baik informasi mengenai ilmu pengetahuan atau informasi mengenai suatu kejadian yang mana informasi dapat menjadikan manusia bertambah pengetahuan dan informasi mengenai suatu hal. Oleh sebab itu pihak radio Motion sepakat menghadirkan program sore dengan nuansa informatif yang menghibur. Yang mana, program ini baru saja berdiri pada akhir januari tanggal 24 tahun 2011 dengan nama program “Selera Kita” yang merupakan kepanjangan dari “Selamat Sore Jakarta Tercinta”. Sedangkan kata dari persepi merupakan sebuah kata yang dapat diartikan sebagai proses setiap manusia dapat mengintepretasikan suatu pesan yang diterima melalui indra pikiran mereka yang kemudian diartikan secara pengertian yang mereka tangkap. Dalam hal ini, program “Selera Kita” mengedepankan informasi sebagai bentuk siaran yang di hadirkan bagai pendengar untuk menambah informasi kepada pendengar dengan penyampaian yang ringan dan menghibur. Sebagai upaya untuk penyampaian informasi dalam menimbulkan image pada benak pendengar radio Motion memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruri sebuah persepsi dalam menyimpulkan
74
maksud dari program “Selera Kita”, dalam diri objek atau target yang diartikan sebagai pendengar atau dalam konteks situasi dimana persepsi tersebut dibuat. Bila dikaitkan dengan strategi komunikasi dari M.Dallas Burnett, tahap menciptakan persepsi ini bertujuan untuk “To secure understanding” dimana komunikasi yang dilakukan dapat memberikan pemahaman bagi target audience. Oleh sebab itu, proses pembuatan program siaran harus menggunakan konsep yang sistematis dimulai dari perencanaan pengembangan program oleh team program direktur kemudian diberikan kepada produser untuk dikembangkan dalam bentuk fiturfitur yang dihadirkan dalam informasi yang menghibur. Dalam menyampaikan informasi digunakan sebuah teknis strategi yang paling efektif agar pesan atau informasi yang di sampaikan dapat membentuk image program ini yaitu program informatif yang mengibur. Hal tersebut melalui proses identifikasi dimana tujuan yang ingin di capai dari image yang ingin ditimbulkan harus sesuai dengan profil demografis pendengar atau tareget audiens dan profil geografi pendengar, seperti hal berikut ini : A. Profil Demografi, yang mencakup usia dan jenis kelamin. Radio Motion menetapkan segmentasi demografi pada program “Selera Kita” yang sesuai dengan target audiens dari radio Motion itu sendiri yaitu, 20 tahun sampai 35 tahun. Terdiri dari 50% wanita dan 50% pria.
75
B. Profil Geografis, pendengar yang dituju ialah pendengar yang tinggal di kota Jakarta yang merupakan pekerja muda-dewasa yang menghabiskan seharian waktunya untuk beraktivitas. Dan ketika pulang dengan kendaraannya dapat merilekskan pikiran dengan siaran yang smart tapi menghibur. 2. Kognisi Tahap kedua dalam proses pembentukan citra adalah memberikan kognisi, yaitu kepercayaan seorang tentang sesuatu yang di dapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Dalam tahap ini, radio Motion berupaya membuat siaran yang berisikan informasi serta fitur seprti “Kak guru, Jalan-Jalan, Buka-Buka dan lain-lain” yang menghibur dengan segmen terbesar ialah mengenai informasi seputar apa yang sedang terjadi. Atau informasi yang dibagikan untuk menjadi tips yang berguna bagi pendengar. Dan berikut fitur-fitur dalam program “Selera Kita” yang dihubingan dengan teori yang dipakai dalam penelitian ini diantaranya ada Technological Determinism Theory menyatakan bagaimana cara kita berkomunikasi dapat menciptkana perubahan, baik cara berpikir atau berperilaku. Karena teknologi tersebut merupaka pesan. Kedua dengan teori Diffusion of Innovation. Yang merupakan arti dari mempengaruhi orang-orang. Dengan adanya inovasi (penemuan), lalu disebarkan (difusi) melalui media massa akan kuat mempengaruhi massa untuk mengikutinya. Ke tiga, Teori efektivitas pesan. Dalam Komunikasi bisa dikatakan efektif jika : (1) pesan yang disampaikan dapat
76
dipahami oleh komunikan. (2) komunikan bersikap atau berperilaku seperti apa yang dikehendak oleh komunikator. (3) ada kesesuaian antar komponen. Berikut content yang dikaitakan dengan teori yang ada. - Oh Gitu Merupakan gossip luar atau dalam negri mengenai artisartis. Dalam fitur ini dibikin karakter, seperti, penyiar pria hanya boleh bilang Oh Gitu, kemudian penyiar perempuan Arthasa dia yang memberitahu gossip nya dengan inisial biar pendengar lebih seru. Contoh Oh Gitu : Rahasiakan Gosip Melahirkan, Mulan Ganti Nama? (detik.com) Mulan Jameela tengah disorot media terkait isu dirinya telah melahirkan pada Sabtu minggu lalu di Rumah Sakit Pondok Indah. Namun saat dikonfirmasi ke RS tersebut, nama Mulan tidak tertera di daftar pasien. Apakah Mulan mengganti namanya? Petugas RSPI menegaskan Tidak ada nama Raden Terry Tantri Wulansari di rumah sakit tersebut. Menurut sumber, Mulan melahirkan di lantai 3 RSPI. Namun karena khawatir tercium media,
ia
meminta
pindah
ruangan
ke
lantai
5.
Bukan tanpa alasan, gosip Mulan melahirkan berhembus kencang. Mulan kembali terlihat saat sumber kebetulan berpapasan dengan dirinya di Singapura pada 13 Februari lalu. Saat itu Mulan tengah
77
berbelanja di Mustafa Shopping Center ditemani oleh Ahmad Dhani. Fitur Oh Gitu dihubungkan dengan teori yang dipakai yaitu Technological Determinism Theory Sehingga sebagaimana penyiar perempuan menyebutkan dengan inisial, pendengar akan berfikir dan menemukan siapa nama inisial yang disebut penyiar. Kaitan kedua dengan teori Diffusion of Innovation yang membuat penyataan mengenai gossip artis dengan inisial membuat pendengar penasaran dan mendengar atau mengikuti program ini. Sesuai dengan metode penelitian kulitatif peneliti, meneliti fitur ini baik dengan cara mendengar program ini pada frekuensi gelombang penyiaran 97.5 Fm dan meneliti dengan seksama dari dokumen yang telah didapat. Kemudian menghubungkan dengan latar belakang dari judul yang peneliti buat yaitu pengaruh content program “Selera Kita” dalam menbentuk image atau citra program sore hari. (studi penelitian radio Motion 97,5FM) yaitu terdapat hubungan antara fitur oh gitu dengan content program “Selera kita”. karena Oh Gitu merupakan bagian dari content program yang ada. - Tipsy ( Tips Sore Ini) Tips yang dihadirkan merupakan tips sehari-hari untuk pendengar lakukan. Pada tips ini tidak hanya melulu informasi yang
78
diberikan tetapi diberikan sentuhan humor yang memancing tawa pendengar. Contoh tips agar tidak kecopetan berikut : 1. Bila anda perempuan, bawalah tas anda dengan baik, bila perlu kempit di ketiak anda, karena copet rata-rata tidak suka bau ketiak yang tidak sedap. 2. Bila anda laki-laki pastikan dompet anda selalu di saku anda, karena bila di saku orang lain berarti anda sudah. Kecopeetaan. 3. Buatlah bingung sang copet dengan membawa uang anda terbagi pada seluruh kantong saku. 4. Pastikan anda selalu tidak bawa uang, dan pasti anda tidak akan pernah dicopet, sebab anda tidak punya uang. 5. Bila anda selalu bawa uang pastikan dompet atau tas anda di dalamnya berlapis seng, sebab copet tidak akan bisa menyilet dompet atau tas anda. 6. Kalau sudah yakin ketemu copet, ajaklah makan bersama di restoran dan berilah uang saku, anda tidak akan di copet tapi dikira gila. Informasi pada point ke 5 dan 6 merupakan tambahan informasi yang dapat menghibur pendengar agar dapat diterima dengan baik.
79
Fitur Typsi dihubungkan dengan teori yang dipakai yaitu Technological
Determinism
Theory
Sehingga
sebagaimana
informasi sore yang dibagikan ini bisa bermanfaat bagi pendengar (motiner) juga dapat menghibur dengan menaru tips tips yang berbau humor. Hal tersebut dapat mengubah perilaku atau cara berpikir pendengar untuk menghadapi sesuatu dengan tenang. Kaitan kedua dengan teori Diffusion of Innovation. Fitur tipsi merupakan informasi yang disiarkan melalui radio Motion yang memberitahun tentang tips-tips yang menarik. Sehingga pendengar yang mendengarkan diharapkan dapat mengikuti informasi yang telah dibagikan. Sesuai dengan metode penelitian kulitatif peneliti, meneliti fitur ini baik dengan cara mendengar program ini pada frekuensi gelombang penyiaran 97.5 Fm dan meneliti dengan seksama dari dokumen yang telah didapat. Kemudian menghubungkan dengan latar belakang dari judul yang peneliti buat yaitu pengaruh content program “Selera Kita” dalam menbentuk image atau citra program sore hari. (studi penelitian radio Motion 97,5FM) yaitu terdapat hubungan antara fitur Typsi dengan content program “Selera kita”. karena Typsi merupakan bagian dari content program yang ada.
80
- Buka-Buka (Buka Kalimat-Buka Kalimat) Kuis yang menggabungkan antara kuis on air dan kuis twitter. Diamana, buka-buka ini kepanjangan dari buat kalimatbuat kalimat. Jadi permainannya, pihak selera kita memberi 2 kata yang tidak saling berhubungan. Kemudian tugas motioner untuk menggabungkan 2 kata itu menjadi kalimat yang lucu-lucu. Kalimat tersebut bisa di twit ke @motion97,5FM atau mengirim sms ke nomor 0811818975. Dan kalimat yang paling kreatif diberi hadiah. Contoh Buka-Buka : BUKA BUKA (Buat Kalimat Buat Kalimat) Kita akan memberikan 2 kata, satu kata berhubungan dengan TEBS Hilbram : TEH Tasya : GOYANG
Fitur Buka-Buka dihubungkan dengan teori yang dipakai yaitu Technological Determinism Theory dimana, fitur BukaBuka ini membuat pendengar berpikir akan kalimat yang ingin dirangkai dari 2 kata yang diberi Pihak Selera Kita. sehingga menciptakan kalimat yang unik dan lucu. Kaitan kedua dengan teori Diffusion of Innovation.. Pada fitur ini, pihak Selera Kita memberikan hadiah bagi pendengar
81
yang berhasil membuat kalimat yang lucu dari dua kata yang di sediakan. Hal tersebut merupakan bagian yang memacu pendengan untuk penemukan kalimat yang lucu sehingga mendapatkan hadiah. Sesuai dengan metode penelitian kulitatif peneliti, meneliti fitur ini baik dengan cara mendengar program ini pada frekuensi gelombang penyiaran 97.5 Fm dan meneliti dengan seksama dari dokumen yang telah didapat. Kemudian menghubungkan dengan latar belakang dari judul yang peneliti buat yaitu pengaruh content program “Selera Kita” dalam menbentuk image atau citra program sore hari. (studi penelitian radio Motion 97,5FM) yaitu terdapat hubungan antara fitur Buka-Buka dengan content program “Selera kita”. karena Buka-Buka merupakan bagian dari content program yang ada. - Jalan-Jalan (Jakarta Lancar – Jakarta Pelan) Merupakan traffic info atau informasi lalu lintas. Khas nya program sore. Jalan-jalan sendiri kepanjangannya yaitu Jakarta pelan-Jakarta lancar. tidak dinamakan Jakarta macet, karena bawaannya akan malas mendengar. Jalan Jalan infonya lansung diambil dari website atau informasi motioner 15 menit sebelum disiarkan. Jalan Jalan mulai di beritahu setiap hari di jam 17.45 WIB sampai 18.10 WIB. Fitur Jalan-Jalan dihubungkan dengan teori yang dipakai yaitu Technological Determinism Theory maka, fitur Jalan-Jalan
82
ini dapat menjadi petunjuk jalan bagi pengendara untuk mengetahui titik titik mana yang mengelami kemacetan. Sehingga, pengendara dapat mengembil tindakan yang ingin dilakukan setelah mendengarkan info traffic tersebut. Kaitan kedua dengan teori Diffusion of Innovation. Dengan adanya informasi lalu lintas yang parah pada daerah tertentu
membuat
pengendara
mengikuti
laporan
atau
pemberitahuan dari media tersebut. Sesuai dengan metode penelitian kulitatif peneliti, meneliti fitur ini baik dengan cara mendengar program ini pada frekuensi gelombang penyiaran 97.5 Fm dan meneliti dengan seksama dari dokumen yang telah didapat. Kemudian menghubungkan dengan latar belakang dari judul yang peneliti buat yaitu pengaruh content program “Selera Kita” dalam menbentuk image atau citra program sore hari. (studi penelitian radio Motion 97,5FM) yaitu terdapat hubungan antara fitur Jalan-Jalan dengan content program “Selera kita”. karena Jalan-Jalan merupakan bagian dari content program yang ada. - True or False True or false program yang bukan rutin. Hanya tayang sesekali jika ada kuis interaktif. Bila dikaitkan dengan teori Diffusion of Innovation. Yang merupakan arti dari mempengaruhi orang-orang. Dengan adanya inovasi (penemuan), lalu disebarkan (difusi) melalui media
83
massa akan kuat mempengaruhi massa untuk mengikutinya. Seperti halnya pada games, inovasi games baru membuat pendengat ingin mengikutinya. - Bercerita Tentang Cinta Merupakan segmen dimana Motioner atau pendengar program
“Selera
Kita”
dapat
mengirimkan
emailnya
ke
[email protected] untuk sharing mengenai cerita cinta nya. Kemudian kedua penyiar membacakannya dan dapat diberi saran oleh motioner. Dan mengadakan interaktif call di ending program oleh seorang Psikolog. Tujuannya ialah mendekatkan program ini kepada pendengar sekaligus menjadi teman yang baik dalam memberikan solusi terutama masalah percintaan ini. Solusinya dengan cara pihak motion mendatangkan psikolog yang memberi jawaban akan permasalahan cinta motioner. Topic bercinta ini selalu ada dihari rabu. Dan dimulai jam 16.30-19.00 Wib. Fitur Bercerita tentang cinta dihubungkan dengan teori yang dipakai yaitu Technological Determinism Theory dimana, cerita cinta yang dialami pendengar yang telah di sharekan akan mendapatkan jawaban dari psikolog yang telah disediakan untuk menjawab dan memberi solusi dari masalah percintaan motioners. Diharapkan, menciptakan perubahan bagi pendengar terutama orang yang mengirimkan ceritanya tersebut.
84
Kaitan kedua dengan teori Diffusion of Innovation. Karena pihak selera kita mendatangkan psikolog dalam fitur ini. diharapkan aka nada inovasi bagi pendengar yang dapat mempengaruhi pendengar kearah yang lebih baik. Sesuai dengan metode penelitian kulitatif peneliti, meneliti fitur ini baik dengan cara mendengar program ini pada frekuensi gelombang penyiaran 97.5 Fm dan meneliti dengan seksama dari dokumen yang telah didapat. Kemudian menghubungkan dengan latar belakang dari judul yang peneliti buat yaitu pengaruh content program “Selera Kita” dalam menbentuk image atau citra program sore hari. (studi penelitian radio Motion 97,5FM) yaitu terdapat hubungan antara fitur Bercerita tentang cinta dengan content program “Selera Kita”. karena Oh Gitu merupakan bagian dari content program yang ada. - Pict of the day Upload foto by twitter motion. Dimana pendengar mengirimkan foto sesuai topik yang ditentukan pihak Selera Kita by Twitter. Pict of the day dapat dikaitkan dengan teori Diffusion of Innovation. Seperti games yang diadakan pihak Selera kita tentang topic yang diberikan, kemudian mengajak pendengar mengupload foto yang ada ke twitter kemudian mendapat hadiah dari Selera Kita. Dihubungkan dengan metode penelitian kulitatif. Peneliti, meneliti fitur ini baik dengan cara mendengar program ini pada
85
frekuensi gelombang penyiaran 97.5 Fm dan meneliti dengan seksama
dari
dokumen
yang
telah
didapat.
Kemudian
menghubungkan dengan latar belakang dari judul yang peneliti buat yaitu pengaruh content program “Selera Kita” dalam menbentuk image atau citra program sore hari. (studi penelitian radio Motion 97,5FM) yaitu terdapat hubungan antara fitur Pict of the day dengan content program “Selera kita”. karena Pict of the day merupakan bagian dari content program yang ada. - What if What if adalah pengandaian situasi. Misalnya, what if jika harus ngebohong sama istri bos. Padahal istri bos adalah sahabat kita?. disini para motioner juga ikut bergabung memberi pendapat. Fitur what if dihubungkan dengan teori yang dipakai yaitu Technological Determinism Theory Terdapat perubahan bagi pendengat karena harus berada pada posisi diman pendengar mengandai-andai tentang sebuah situasi. Peneliti menggunakan metode penelitian kulitatif. peneliti, meneliti fitur ini baik dengan cara mendengar program ini pada frekuensi gelombang penyiaran 97.5 Fm dan meneliti dengan seksama
dari
dokumen
yang
telah
didapat.
Kemudian
menghubungkan dengan latar belakang dari judul yang peneliti buat yaitu pengaruh content program “Selera Kita” dalam menbentuk image atau citra program sore hari. (studi penelitian
86
radio Motion 97,5FM) yaitu terdapat hubungan antara fitur what if dengan content program “Selera Kita”. karena what if merupakan bagian dari content program yang ada. - Twist and shout Pihak Selera Kita ngasi dua berita yang dikomentari oleh penyiar diakhir acara. Komentar yang diberikan bisa nyelenehnyeleneh. Contoh Twist and shout:
Komnas PA: Berlebihan, Siswa Di-DO karena Status FB (detik.com)
Tiga siswa/siswi SMK di Bogor sempat di-DO akibat memposting status "Sekolahku Korupsi loh" di Facebook. Keputusan sekolah ini dinilai berlebihan oleh Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA). Meski masalah sudah selesai, namun Komnas PA akan tetap memantau.
Masalah ini berawal dari postingan siswa SMK di Bogor, FM yang menulis 'Sekolahku Korupsi Loh!' di akun Facebook miliknya. Tulisan itu diposting di dinding akun siswi itu tanggal 8 Februari lalu. Alhasil, tulisannya itu dikomentari oleh 17 temannya.
Dua di antaranya merupakan teman sekelas FM yang berisinial FP dan DA. Dua teman FM itu juga turut di-DO lantaran ikut berkomentar. DA hanya memberi komentar 'iya hehee'. Sedangkan FP memberi tanda jempol (like this). Mereka bertiga sempat dikeluarkan dari sekolah pada 14 Februari lalu. Namun pihak sekolah akhirnya mau menerima mereka lagi, dan akan kembali bersekolah pada 7 Maret mendatang. (Kalau kita nulis di FB, Indonesiaku korupsi loh..dipecat jadi warga Indonesia nggak yah? Aaah tapi selama ini yg jelas3 korupsi aja ngga dipecat kok)
87
Twist
and
shout
dapat
dikaitkan
dengan
teori
Keefektivitasan Pesan. Teori Komunikasi bisa dikatakan efektif jika : (1) pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh komunikan. (2) komunikan bersikap atau berperilaku seperti apa yang dikehendak oleh komunikator. (3) ada kesesuaian antar komponen. Sesuai dengan fitur pihak selera kita yang memberikan dua berita yang kemudian di komentari oleh penyiarnya pada akhir acara. Hal tersebut berhubungan dengan teori keefektifan pesan yang diberikan apakah sampai kepada pendengar dengan baik atau tidak. Jika dihubungkan dengan metode penelitian kulitatif yang peneliti gunakan. Dapat dikaji fitur ini baik dengan cara mendengar program ini pada frekuensi gelombang penyiaran 97.5 Fm atau meneliti dengan seksama dari dokumen yang telah didapat. Kemudian menghubungkan dengan latar belakang dari judul yang peneliti buat yaitu pengaruh content program “Selera Kita” dalam menbentuk image atau citra program sore hari. (studi penelitian radio Motion 97,5FM) yaitu terdapat hubungan antara fitur Twist and shout dengan content program “Selera kita”. karena Twist and shout merupakan bagian dari content program yang ada. -
Kak Guru Ada karakter namanya kak guru, kemudian ada murid namanya
nak
arta,
sebenarnya
kita
ingin
memberikan
88
pengetahuan ilmiah. Fitur ini tidak dimiliki di radio lain. Intinya ingin menyampaikan informasi dengan karakter kak guru dan nak arta ini secara bergantian. Content ini sangat erat jika dihubungkan dengan teori kefektifitasan
pesan.
Bagaimana
sebuah
karakter
dapat
tersampaikan dengan baik kepada komunikan dapat diambil makna yang baik dalam pesannya. - Nah loh Nah loh itu sebenarnya bukan nama acara ya, cuman nah loh nya ini agar ada satu ciri khas dari program selera kita agar nantinya top of mind di pikiran orang-orang Indonesia. Jadi biar kalo ada kata nah loh – nah loh identik dengan program selera kita. Contoh Nah Loh : Jaksa dan Pengacara Susno Berdebat Panas ( inilah.com ) Perdebatan panas antara kuasa hukum Komjen Susno Duadji, dengan Jaksa Penuntut Umum dalam kasus pengananan PT Sal dan pemotongan dana pengamanan Pilkada Jawa Barat 2008, terjadi dalam persidangan yang di gelar di Pengadilan Negara Jakarta Selatan, Kamis siang kemarin. Kuasa hukum, Susno Duadji, Henry Yosodiningrat protes kepada salah satu penuntut umum dalam Pembacaan replik JPU. Menurut Henry,cara membaca replik yang dilakukan oleh JPU Narendra Jatna dinilai tidak jelas. Selain itu, Hendri juga tidak terima dengan sikap Narendra yang melihat sinis dirinya
Melihat hal ini, Ketua Majelis Hakim Charis Mardiyanto turun tangan. Ia kemudian menegur keduanya."Hati boleh panas tapi
89
kepala boleh dingin. Saudara Hendri juga jangan terlalu sensitif," tegur Charis.
(NAH LHO NAH LHO ADA YANG MARAH, NAH LHO NAH LHO ADA YANG KESINGGUNG) Content Nahloh dapat dihubungkan dengan teori Diffusion of innovation bagi program ini mempunyai inovasi (penemuan) terhadap sebuah karakter yang ingin diakui sebagai milik dari program Selera Kita yang juga disebarkan melalu media radio. 3. Motivasi Pelaksanaan program “Selera Kita” dilakukan setelah rencana yang matang mengenai kondisi yang sesuai dengan target audiens yang dituju. Dan program ini telah mendapat kan persetujuan dari program direktur yang kemudian dikembangkan oleh produser. Dalam proses pelaksanaannya, program siaran “Selera Kita” menggabungkan aspek mulai dari sumber daya manusia, penyiar, alat-alat,waktu,dana, teknologi serta informasi yang akan dibagikan kepada pendengar. Dari semua aspek yang disebut oleh peneliti. Menurut peneliti unsur yang paling penting untuk memotivasi adalah informasi yang disampaikan. Karena terdapat bebara segmen yang mengajak pendengar lebih dekat kepada program tersebut dengan memberikan suara mereka tentang sebuah kejadian yang terjadi pada diri mereka untuk di sharekan. Dan adapun segmen mengenai cinta untuk di konsultasikan kepada penyiar agar mendapat solusi yang terbaik. Hal
90
tersebut merupakan bagian yang memotivasi pendengar agar pendengar tetap menjadi penyampai pesan juga. Walaupun secara tidak lansung membuat pendengar diberi kepercayaan sehingga komunikan atau pendengar mau berbagi informasi yang telah merekan alami. Jika dikaitkan dengan strategi komunikasi dalam bidang apa pun tentu harus didukung dengan teori. Begitu juga pada strategi komunikasi harus didukung dengan teori, dengan teori merupakan pengetahuan mendasar pengalaman yang sudah diuji kebenarannya. Karena teori merupakan suatu statement (pernyataan) atau suatu konklusi
dari
beberapa
statement
yang
menghubungkan
(mengkorelasikan) suatu statement yang satu dengan statement lainnya. Dari sekian banyak teori komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli, untuk strategi komunikasi yang memadai adalah teori dari seorang ilmuan politik dari Amerika Serikat yang bernama Harold D. Lasswell yang menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi atau cara untuk menggambarkan dengan tepat sebuah tindak komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ? (siapa mengatakan apa dengan cara apa kepada siapa dengan efek bagaimana) 4. Sikap Sebuah sikap ditentukan bagaimana pembawaan seseorang dalam menerima atau menjalani suatu hal. Seperti itu pula sebuah program
91
siar yang secara berkelanjutan disiarkan dapat terlihat image apa yang sebenarnya timbul dari program tersebut. Hal apa yang dominan berada dalam struktur program itu. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, Radio Motion merupakan radio yang menetapkan usia 20 tahun hingga 35 tahun sebagai target audiens mereka. Dan memiliki segmen adult di sore hari yaitu program “Selera Kita” selamat sore Jakarta tercinta. Pendengar Motion dapat mendengarkan program program yang ada pada gelombang penyiaran 97,5 FM. Dalam penyiaran program ini dapat di simpulakan banyaknya informasi yang diberikan. Terlihat dari rundown yang diberikan. 80% merupakan informasi kepada pendengar baik informasi yang disampaikan secara formal maupun informasi yang terdapat sentuhan menghiburnya. Dan dalam program ini pendengar juga diikut sertakan dalam menjawab kuis dan memberi informasi tentang sebuah kejadian atau cerita tentang pengalaman mereka sendiri by sms atau twitter. Dari penjelasan diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa agar tetap menjaga kulaitas informasi dari program “Selera Kita” radio Motion selalu melakukan evaluasi setiap minggunya. Tujuannya untuk mengambil hati pendengar sore hari tentan progam ini. Maka dari itu, peneliti berupaya melakukan evaluasi dari data hasil penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang dilakukan program ini dalam mendapatkan informasi sebagai suatu pondasi yang menbedakan program ini dengan program sore pada radio lain
92
dengan menggunakan analisis SWOT, Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weaknessnes), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam berjalannya program “Selera Kita” ini. A. Faktor Kekuatan (strengths) “ada dua hal yang kita angkat menjadi kekuatan. Yang pertama, musik, yang kedua air personality. Kemudian ada fitur-fitur informatif. Namun menghibur dengan jualannya lewat musik dan penyiarnya”. Uraian pak Anton Wahyudi Dari pernyataan diatas bahwa, musik dan air personality merupakan dua hal yang menjadi factor internal dari kekuatan program ini. Dimana informasi yang dibagikan oleh penyiar harus secara lugas dan jelas di sampaikan. Agar pendengar dapat mengerti tentang informasi tersebut. Kemudian pembawaan penyiar harus menyenangkan. Karena penyiar merupakan tonggak dari sebuah siaran ketika. Oleh sebab itu penyiar program selera kita terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki yang dapat bekerja sama dengan baik dalam menyampaikan informasi. Serta penyiar mempunyai pengalaman siar yang banyak dan baik. B. Faktor Internal – Kelemahan (Weaknessner) Dalam siaran Radio tidak dijadikan kelemahan, akan menjadi kekuatan apabila ide ide kreatif dibuat untuk menguatkan daya imajinatif pendengar. (Anathasia Citra-Produser Selera Kita)
93
C. Faktor Eksternal – Peluang (oppurtunities) Adanya program adlibs dimana, kerjasam suatu produk yang memberikan dukungan dana kepada program “Selera Kita” untuk disampaikan produk mereka dalam bentuk iklan yang dibacakan langsung oleh penyiarnya. Hal ini baik adanya, karena memperbanyak sponsor sekaligus membuat orang mengetahui program “Selera Kita” pada radio Motion 97.5 FM D. Faktor Eksternal – Ancaman (Threats) “Apa pun itu radio nya jika sudah naik, pasti radio yang lama bertahan di kondisi atas akan terancam. Cuman perkembangan radio sekarang pesaingnya bukan cuman antara radio tetapi bagaiman kita bersaing dengan internet, televisi, teknologi (HP). Jadi kalo tidak kuat akan ketinggalan. Contoh : twitter yang duluan memberitahu sebuah kejadian”. Uraian Anton Wahyudi selaku PD program “Selera Kita”. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi yang disampaikan melalui program “Selera kita” juga mendapat faktor eksternal berupa ancaman dari teknologi atau situs yang berkembang semakin baik dalam penyampaian informasi yang lebih cepat seperti twitter dan internet.