BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1
Karekteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik responden. Karakteristik tersebut meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pengalaman bekerja, training yang pernah diikuti dan lama bekerja di PT Garuda Mataram Motor. 4.1.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 48 orang atau 100% responden seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Tabel karakteristik dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah No
Jenis Kelamin
Persen Respnden
1
Laki-laki
48
100.00%
2
Perempuan
0
0.00%
48
100%
Jumlah
77
78
Perempuan 0%
Laki-Laki 100%
Gambar 4.1 : Komposisi Responden berdasarkan Jenis kelamin Dari tabel dan gambar 4.1 diketahui bahwa jumlah seluruh responden adalah laki-laki. Hal ini dikarenakan user yang menggunakan ELSA diperlukan keterampilan dalam otomotif dan umumnya laki-laki lebih tertarik dengan dunia otomotif. 4.1.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan usia, terdapat 8 orang atau 16,67% responden yang usianya kurang dari 20 tahun, terdapat 31 orang atau 64,58% responden yang usianya antara 20-30 tahun, terdapat 4 orang atau 8,33% responden yang usianya antara 31-35 tahun dan terdapat 5 orang atau 10,42% responden yang usianya diatas 35 tahun. Tabel karakteristik dapat dilihat berikut ini : Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia Jumlah
No
Usia
1
< 20 Tahun
8
16.67%
2
20 – 30 Tahun
31
64.58%
Responden
Persen
79 3
31-35 Tahun
4
8.33%
4
>35 Tahun
5
10.42%
48
100%
Jumlah
20 - 30 Tahun 65% 30 - 35 Tahun > 358% Tahun < 20 Tahun 10% 17%
Gambar 4.2 : Komposisi Responden berdasarkan Usia Dari tabel dan gambar 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang berumur 20-30 tahun lebih banyak dibandingkan yang lainnya. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari para karyawan berasal dari sekolah kejuruan, terutama para mekanik yang sedang mengikuti training. 4.1.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan pendidikan, terdapat 0 orang atau 0% responden yang pendidikan terakhirnya adalah SMA, terdapat 5 orang atau 10,42% responden yang pendidikan terakhirnya adalah SMK, terdapat 38 orang atau 79,17% responden yang pendidikan terakhirnya adalah STM, dan terdapat 5 orang atau 10,42% responden yang pendidikan terakhirnya adalah D3. Tabel karakteristik dapat dilihat berikut ini :
80 Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Jumlah
No
Pendidikan
1
SMA
0
0.00%
2
SMK
5
10.42%
3
STM
38
79.17%
4
D3
5
10.42%
48
100 %
Jumlah
Responden
Persen
STM 80%
D3 SMKSMA 10% 10% 0%
Gambar 4.3 : Komposisi Responden berdasarkan pendidikan Dari tabel dan gambar 4.3 diketahui bahwa jumlah responden yang pendidikan terakhirnya adalah STM lebih banyak dari yang lainnya. Hal ini dikarenakan untuk pekerjaan di bengkel lebih diutamakan keterampilan dan keahlian khusus di bidang teknik mesin kendaraan. 4.1.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Bekerja Berdasarkan pengalaman kerja, terdapat 12 orang atau 65,91% responden yang bekerja kurang dari 1 tahun, terdapat 22 orang atau
81 45,83% responden yang bekerja antara 1 sampai 2 tahun, terdapat 9 orang atau 18,75% responden yang bekerja antara 2 sampai 3 tahun, terdapat 5 orang atau 10,42% yang bekerja lebih dari 3 tahun. Tabel karakteristik dapat dilihat berikut ini : Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pengalaman Bekerja Jumlah
No
Lama Bekerja
Persen
1
< 1 tahun
12
25.00%
2
1 – 2 tahun
22
45.83%
3
2 – 3 tahun
9
18.75%
4
> 3 tahun
5
10.42%
48
100 %
Respnden
Jumlah
1-2 Tahun 46% 2-3 Tahun 19%
< 1 Tahun 25%
>3 Tahun 10%
Gambar 4.4 : Komposisi Responden berdasarkan Pengalaman Bekerja Dari tabel dan gambar 4.4 ,diketahui mayoritas responden pernah bekerja sebelum bekerja pada PT. Garuda Mataram Motor mulai dari kurang dari 1 Tahun sampai lebih dari 3 tahun. Kebanyakan user yang menjadi responden adalah user yang sudah pernah bekerja antara 1-2
82 tahun. User yang pernah bekerja kurang dari 1-2 tahun umumnya sudah menguasai sistem informasi yang akan digunakan dalam bekerja, sedangkan user yang bekerja sudah lebih dari 3 tahun umumnya sudah terbiasa dalam penggunaan ELSA pada PT. Garuda Mataram Motor. 4.1.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Training Berdasarkan training yang pernah diikuti, terdapat 9 orang atau 18,75% responden yang pernah mengikuti 1 kali training, terdapat 23 orang atau 47,92% responden yang pernah mengikuti 2 kali training, terdapat 4 orang atau 8,33% responden yang pernah mengikuti 3 kali training, dan sebanyak 12 orang atau 25% responden yang pernah mengikuti training lebih dari 3 kali. Tabel karakteristik dapat dilihat berikut ini : Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Training Jumlah No
Persen
Training Respnden
1
1 kali
9
18.75%
2
2 kali
23
47.92%
3
3 kali
4
8.33%
4
> 3 kali
12
25.00%
48
100 %
Jumlah
83
3 Kali 8%
2 Kali 48%
>3 Kali 25% 1 Kali 19%
Gambar 4.5 : Komposisi Responden berdasarkan Training Dari tabel dan gambar 4.5 diketahui, responden sudah mendapatkan training dari PT Garuda Mataram Motor sebanyak lebih dari 1 kali.
Dengan training tersebut user dengan mudah terbiasa
menggunakan ELSA
guna meningkatkan kinerjanya beserta dengan
peningkatan kemajuan teknologi. 4.1.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Berdasarkan lama bekerja, terdapat 5 orang atau 10,42% responden yang lama bekerja di PT Garuda Mataram Motor selama kurang dari 1 tahun, terdapat 6 orang atau 12,50% responden yang telah bekerja selama antara 1 sampai 2 tahun, terdapat 22 orang atau 45,83% responden yang telah bekerja selama antara 2 sampai 3 tahun, dan sisanya terdapat 15 orang atau 31,25% responden yang telah bekerja selama lebih dari 3 tahun. Tabel karakteristik dapat dilihat berikut ini :
84 Tabel 4.6 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja Jumlah No
Lama Bekerja
Persen Respnden
1
< 1 tahun
5
10.42%
2
1 – 2 tahun
6
12.50%
3
2 – 3 tahun
22
45.83%
4
> 3 tahun
15
31.25%
48
100 %
Jumlah
2-3 Tahun 46%
>3 Tahun 31% 1-2 Tahun 13%
<1 Tahun 10%
Gambar 4.6 : Komposisi Responden berdasarkan Lama Bekerja Dari tabel dan gambar 4.6 diketahui bahwa jumlah responden yang bekerja 2 sampai 3 tahun lebih banyak. Hal ini dikarenakan habisnya masa kontrak selama 1 tahun, kemudian karyawan diangkat menjadi pegawai tetap atau kontrak kerja karyawan akan diperpanjang.
85 Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Mentah Electronic Service Information System NO. INDIKATOR SKOR TOTAL 1 2 1. Jaringan 222 214 2. Lengkap 191 192 3. Teknologi perbaikan 221 4. Penyediaan 174 202 jasa 5. Input 199 188 6. Proses 191 196 7. Output 202 192 8. Berarti 192 173 9. Berguna 190 10. Bebas dari kesalahan 195 202 11. Akurat 202 12. Tepat waktu 133 155
TOTAL % KONDISI KETERANGAN SKOR INDIKATOR 436 383 221
10,8 9,5 5,5
Sangat baik Baik Buruk
376
9,33
Baik
387 387 394 365 190 397
9,6 9,6 9,8 9,1 4,7 9,8
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Buruk Sangat Baik
202 288 4026
5,1 7,2 100%
Buruk Baik
Keterangan : 96-191
: Sangat Buruk
192-287
: Buruk
288-383
: Baik
384-480
: Sangat Baik
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Mentah Kinerja User NO. INDIKATOR SKOR TOTAL % KONDISI KETERANGAN TOTAL SKOR INDIKATOR 1 2 1. Keterampilan 198 202 400 15,6 Sangat Baik 2. Sikap 205 207 412 16,1 Sangat Baik 3. Kualitas 209 202 411 15,9 Sangat Baik 198 4. Kuantitas 198 7,7 Buruk
86 5. 6. 7.
Pengetahuan Bekerjasama Tanggung jawab
185 215 400
15,6 Sangat Baik
190 183 373
14,5 Baik
377
Baik
193 184
14,6 2571
Keterangan : 96-191
: Sangat Buruk
192-287
: Buruk
288-383
: Baik
384-480
: Sangat Baik
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.2.1
Deskripsi Data Distribusi ELSA Dari instrumen penelitian yang menggunakan skala lima diperoleh rentang teoritis antara 21-105. Rentang skor diperoleh dari skor minimal 66 dan skor maksimal 102 dengan rentang skor sebesar 36. Nilai rata-rata 83,875, median dengan nilai 83, modus dengan nilai 77, varians dengan hasil 72.920 dan standar deviasi sebesar 8,539. Berikut tabel dan distribusi frekuensi untuk Electronic Service Information System. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi ELSA
Nomor
Kelas
Kelas
Interval
1
66-71
Batas Bawah
65,5
Frekuensi Atas
71,5
Rel.
Kum.
(%)
(%)
8.33%
8.33%
Absolut
4
87 2
72-77
71,5
77,5
8
16.67%
25.00%
3
78-83
77,5
83,5
13
27.08%
52.08%
4
84-89
83,5
89,5
8
16.67%
68.75%
5
90-95
89,5
95,5
11
22.92%
91.67%
6
96-101
95,5
101,5
3
6.25%
97.92%
7
102-107
101,5
107,5
1
2.08%
100.00%
48
100
Total
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 25% dari responden merasa tidak setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval pertama diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval kedua), 43,75% responden merasa ragu-ragu (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval ketiga diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas keempat), 29.17% responden merasa setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval kelima diakumulasikan dengan persentase frekuensi relatif kelas keenam), dan sisanya 2.08% responden merasa sangat setuju.
88
Gambar 4.7 : Histogram Distribusi Frekuensi Skor ELSA 4.2.2
Deskripsi Data Distribusi Kinerja User Dari instrumen penelitian yang menggunakan skala lima diperoleh rentang teoritis antara 13-65 Rentang skor diperoleh dari skor minimal 42 dan skor maksimal 62 dengan rentang skor sebesar 20. Nilai rata-rata 53,562, median dengan nilai 54, modus dengan nilai 52, varians dengan hasil 26,932 dan standar deviasi sebesar 5,189. Berikut tabel dan distribusi frekuensi untuk Kinerja User.
89 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Kinerja User
Nomor
Kelas
Kelas
Interval
1 2 3 4 5 6 7
Batas Bawah
42-44 45-47 48-50 51-53 54-56 57-59 60-62
Atas
41,5
44,5
44,5
47,5
47,5
50,5
50,5
53,5
53,5
56,5
56,5
59,5
59,5
62,5
Total
Frekuensi Rel.
Kum.
(%)
(%)
1
2.08%
2.08%
7
14.58%
16.67%
5
10.42%
27.08%
10
20.83%
47.92%
11
22.92%
70.83%
7
14.58%
85.42%
7
14.58%
100.00%
48
100
Absolut
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 16.67% dari responden merasa tidak setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval pertama diakumulasikan dengan persentase frekuensi relatif kelas interval kedua), 31,25% responden merasa ragu-ragu (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval ketiga diakumulasikan dengan persentase frekuensi relatif kelas keempat), 37,5% responden merasa setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval kelima diakumulasikan dengan persentasi frekuensi relatif kelas keenam), dan sisanya 14,58% responden merasa sangat setuju.
90
Gambar 4.8 : Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kinerja User Secara keseluruhan, deskripsi data seluruh variabel penelitian tampak pada tabel rangkuman berikut : Tabel 4.11 Rangkuman Deskripsi Data Distribusi Frekuensi No
Statistik
ELSA
Kinerja User
1
Minimal
66
42
2
Maksimal
102
62
3
Rentang
36
20
4
Rata-Rata
83,875
53,5625
5
Median
83
54
6
Modus
77
52
7
Varians
8,539
5,189
8
Standar Deviasi
72,920
26,93218
91 4.3 Pengujian Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis adalah suatu pengujian yang menjadi suatu syarat yang harus dipenuhi agar analisis regresi dapat dilakukan, baik untuk kepentingan prediksi maupun pengujian hipotesis. Sebelum melakukan analisis regresi harus memenuhi tiga syarat, yaitu : (1) Uji normalitas menggunakan uji Liliefors dengan galat taksiran (Y – Ŷ) dari suatu regresi sederhana, (2) Uji homogenitas menggunakan uji Barlett varians kelompok-kelompok skor Y yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan data variable predictor (X), dan (3) Uji linearitas menggunakan Anova bentuk regresi Y atas Xi untuk regresi sederhana. Berdasarkan ketiga persyaratan tersebut terdapat dua persyaratan yang disajikan pengujiannya yaitu pertama, uji persyaratan normalitas galat taksiran regresi Y atas Xi dengan asumsi bahwa distribusi populasi yang normal tercermin dari distribusi sampel yang normal pula. Pengujian ini dilakukan karena pengujian hipotesis mensyaratkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kedua, uji persyaratan homogenitas varians kelompok-kelompok skor Y berdasarkan kesamaan data Xi, sedangkan uji kelinearan bentuk regresi sederhana Y atas Xi akan diuji pada bagian pengujian hipotesis penelitian. Uji persyaratan homogenitas yang mengasumsikan bahwa skor-skor variabel terikat (Y) yang berpasangan dengan setiap skor variabel bebas (Xi) memiliki varian yang homogen. 4.3.1
Uji Normalitas Populasi Pengujian normalitas galat taksiran regresi Y atas Xi dimaksudkan untuk menguji apakah galat taksiran regresi Y atas Xi atau (Y – Ŷ)
92 berdistribusi normal atau tidak. Ketentuan pengujiannya adalah galat taksiran (Y – Ŷ) berdistribusi normal jika H0 diterima dan tidak berdistribusi normal jika H0 ditolak. Hipotesis statistik adalah sebagai berikut : H0
:
(Y – Ŷ) berdistribusi normal
H1
:
(Y – Ŷ) tidak berdistribusi normal
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran atau sampel karena menggunakan statistik parametris yang akan dianalisi dengan menggunakan uji Liliefors dengan kriteria pengujian : H0
:
Diterima jika L-hitung < L-tabel
H1
:
Diterima jika L-hitung > L-tabel
4.3.1.1 Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atas X yaitu Ŷ = 20,074 + 0,399X Terlebih dahulu menyusun persamaan regresi yaitu Ŷ = 20,074 + 0,399X (lampiran halaman 90), lalu menghitung nilai Y, Yi dan (Y–Ŷ) berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 20.074 + 0,399X yang hasilnya diolah dari hasil perhitungan. Kemudian menghitung nilai Zi, F(Zi), S(Zi), dan L = (F(Zi) – S(Zi)), melalui perhitungan ini yang diambil memiliki L-hitung yang nilainya paling tinggi. Melalui bantuan perhitungan komputer diperoleh Lhitung
yang paling tinggi adalah 0,075. Nilai L-tabel dengan n = 48
dan alpha 0,05 adalah 0,128. Jadi L-hitung lebih kecil daripada L-
93 sehingga keputusan H0 diterima. Maka dapat disimpulkan
tabel
bahwa galat taksiran dari persamaan regresi Ŷ = 20.074 + 0,399X adalah berdistribusi normal. Uji normalitas Y atas X di atas dapat dilihat melalui tabel di bawah ini : Tabel 4.12 Tabel Hasil Uji Normalitas Galat Taksiran Y atas X Pasangan
Pengujian Normalitas
Variabel Penelitian
L-hitung
L-tabel
Kesimpulan
X–Y
0,075
0,128
Normal
4.3.2 Uji Homogenitas Varians Populasi Pengujian homogenitas, maksudnya adalah menguji homogenitas varians
antara
kelompok-kelompok
skor
Y
yang
dikelompokkan
berdasarkan kesamaan nilai Xi. Untuk itu pengujian homogenitas varians ini dilakukan dengan uji Bartlett. Pengujian ini menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut : H0
:
Diterima jika χ²-hitung ≤ χ²-tabel
H1
:
Diterima jika χ²-hitung ≥ χ²-tabel
Terlebih dahulu membuat pengelompokan data Y sesuai dengan kesamaan data Xi, kemudian menghitung nilai-nilai dk, 1/dk, varians Si2, log Si, (dk) Si2. Selanjutnya nilai-nilai tersebut dihitung nilai χ² dan hasilnya disebut χ²-hitung.
94 4.3.2.1 Uji Homogenitas Varians Y atas X Melalui perhitungan pengujian homogenitas varians Y atas X bahwa χ2 = 7,168 (lampiran halaman L88) nilainya lebih kecil dari χ2 tabel (0,05/dk = 24) = 35,415 Sehingga χ2 hitung lebih kecil dari χ2 tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan varians kelompok–kelompok Y atas X adalah homogen. Pengujian homogenitas varians Y atas X dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.13 Tabel Hasil Uji Homogenitas Pasangan
Pengujian Homogenitas
Variabel Penelitian
χ2-hitung
χ2-tabel
Kesimpulan
X–Y
7,168
35,415
Homogen
4.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menguji satu hipotesis yang telah dirumuskan secara empiris yaitu : Terdapat hubungan antara ELSA dengan Kinerja User pada PT Garuda Mataram Motor, yang berarti hipotesis nol diterima. Teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut adalah teknik statistik korelasi Product Moment dan regresi sederhana. Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya kontribusi dari variabel ELSA (X) terhadap variabel Kinerja User (Y).
95
4.4.1 Hubungan Antara ELSA (X) dengan Kinerja User (Y) Hipotesis penelitian pertama diuji ”Terdapat hubungan positif antara ELSA (X) dengan Kinerja User (Y)”. Berdasarkan hasil perhitungan dengan persamaan regresi Ŷ = 20,074 + 0,399X (Lampiran halaman L90). Pengujian signifikansi dan linearitas persamaan regresi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.14 Analisis varians untuk Pengujian Signifikan dan Linearitas Persamaan Regresi : Ŷ = 20,074 + 0,399X Uji F Sumber Varians
dk
JK
RJK F-hitung
F-tabel 0,05 0,01
Total
48
Koefisien a
1
Regresi (b ׀a)
1
Sisa
138975.00
-
137709.19 137709.19 546.342
546.342
n-2
719.471
15.641
Tuna Cocok
k-2
289.087
13,141
Galat
n-k
430.383
17.933
34.93*
0.733**
4,05 7,21
2,05 2,8
96 Keterangan : F-hitung*
=
F-hitung untuk pengujian signifikansi (dikatakan regresi signifikan karena F-hitung = 34,93 > F-tabel (0,05) = 4,05 dan F-tabel (0,01) = 7,21)
F-hitung**
=
F-hitung untuk pengujian linearitas (dikatakan regresi linear karena F-hitung = 0,733 < F-tabel (0,05) = 2,05 dan F-tabel (0,01) = 2,75)
dk
=
Derajat kebebasan
KT
=
Kuadrat Tengah
JK
=
Jumlah kuadrat
F-tabel (0,01)
=
F-tabel pada α = 0,01
F-tabel (0,05)
=
F-tabel pada α = 0,05
Berdasarkan pada tabel pengujian signifikansi dan pengujian linearitas persamaan regresi tersebut diatas, maka disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 20,074 + 0,399X signifikan dan linear. Persamaan regresi tersebut memberi arti bahwa setiap peningkatan satu satuan skor Sistem Informasi Reservasi akan diikuti dengan kenaikan skor Kinerja User sebesar 0,399 pada konstanta 20,074. Secara visual kronologi tersebut tampak pada grafik sebagai berikut :
97
Y = 20,074 + 0,399 X 50 60; 44,014 Kinerja User
40 30; 32,044
30 0; 20,074
20 10 0 0
10
20
30
40
50
60
Electronic Service Information System (ELSA)
Gambar 4.9 : Grafik Hubungan Antara Electronic Service Information System dengan Kinerja User Melalui Grafik Garis Regresi Ŷ = 20,074 + 0,399X Keterangan : Jika X =
Jika X =
30, Ŷ =
20,074
+
0,399X
=
20,074
+
0,399 (30)
=
32,044
60, Ŷ =
20,074
+
0,399X
=
20,074
+
0,399 (60)
=
44,014
Hasil perhitungan kekuatan hubungan Antara ELSA (X) dengan Kinerja User (Y) ditunjukkan oleh koefisien korelasi ry sebesar 0,65697 (lampiran halaman L96) Selanjutnya dilakukan uji signifikansi menggunakan uji-t yang hasilnya terdapat pada tabel berikut :
98 Tabel 4.15 Rangkuman Hasil Pengujian Signifikansi Koefisien Korelasi 0,65697
t-tabel
t-hitung
5,90701
Kesimpulan
0,05
0,01
1,684
2,423
t-hitung > t-tabel
Keterangan : t-hitung 5,90701>t-tabel 1,684 = Signifikan Dari hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi tersebut t-hitung = 5,90701 lebih besar dari t-tabel 0,05 = 1,684 dan lebih besar dari ttabel
0,01 = 2,423. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien
korelasi antara ELSA (X) dengan Kinerja User (Y) sebesar 0,65697 (lampiran halaman L96) adalah signifikan. Ini berarti terdapat hubungan positif antara ELSA (X) dengan Kinerja User (Y). Hasil koefisien determinasinya ry2 = (0,65697)2 = 0,4316 (Lampiran halaman L97) atau 43,16%. Ini berarti bahwa 43,16% variasi Variabel Kinerja User (Y) dijelaskan oleh ELSA (X) melalui persamaan regresi Ŷ = 20,074 + 0,399X dan sisanya sebesar 56,84% dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti manajemen, lingkungan kerja, dan lain-lain.
4.5 Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian masih terdapat berbagai kelemahan dan kekurangan, walaupun penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan berbagai usaha untuk membuat hasil penelitian ini bisa menjadi sempurna. Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan yang tidak dapat dihindari dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang memiliki
99 kelemahan dan kesulitan dalam mengukur hal atau peristiwa yang bersifat kualitatif. Penelitian ini telah dipersiapkan dengan semaksimal mungkin dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Setiap butir pernyataan dalam kuesioner telah melalui tahap uji validitas dan uji reliabilitas, namun masih terdapat kelemahan dalam kuesioner tersebut terutama pada situasi responden dalam mengisi kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri lima pilihan pada setiap butir pernyataannya. Butir pernyataannya ini memiliki keterbatasan dan kelemahan karena masih memberi kesempatan kepada responden dalam menilai pernyataan-pernyataan yang ada dengan tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.