BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1
Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia, lama bekerja, dan lama menggunakan LMS. a. Jenis Kelamin Dilihat dari jenis kelamin, sebesar 51%, atau 28 responden berjenis kelamin pria dan sisanya sebesar 49% atau 27 responden berjenis kelamin wanita. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No.
Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Presentasi (%)
1.
Pria
28 orang
51
2.
Wanita
27 orang
49
65 orang
100
Total
Gambar :4.1 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden dari penelitian ini kebanyakan berjenis kelamin pria, karena, kebanyakan karyawan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada divisi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia BNI berjenis kelamin pria. b. Pendidikan Terakhir Dilihat dari pendidikan terakhir karyawan, sebanyak 2% atau 1 responden pendidikan terakhir SMA, sebanyak 2% atau 1 responden pendidikan terakhir D3, sebanyak 74% atau 41 responden pendidikan terakhir S1 dan sisanya sebesar 22% atau 12 responden pendidikan terakhir S2.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No.
Pendidikan Terakhir
Jumlah Responden
Presentasi (%)
1.
SMA
1
2
2.
D3
1
2
3.
S1
41
74
4.
S2
12
22
55
100
Total
Gambar :4.2 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden dari penelitian ini kebanyakan berpendidikan terakhir S1, karena, kebanyakan karyawan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada divisi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia BNI pendidikan terakhir S1.
c. Usia Dilihat dari usia, sebanyak 58% atau 32 responden berusia antara 26 - 35 tahun, sebanyak 33% atau 18 responden berusia antara 36 - 45 tahun, dan sisanya sebanyak 9% atau 12 responden berusia lebih dari 45 tahun. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No.
Usia
Jumlah Responden
Presentasi (%)
1.
< 25 tahun
0
0
2.
26 – 35 tahun
32
58
3.
36 – 45 tahun
18
33
4.
> 45 tahun
5
9
55
100
Total
Gambar : 4.3 Komposisi Responden Berdasarkan Usia Responden dari penelitian ini kebanyakan berusia antara 26 - 35 tahun, karena, kebanyakan karyawan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada
divisi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia BNI berusia antara 26 - 35 tahun. d. Lama Bekerja Dilihat dari lamanya bekerja, sebanyak 27%, atau 15 responden bekerja antara 1 - 5 tahun, sebanyak 27%, atau 15 responden berusia antara 5 - 10 tahun, dan sisanya sebanyak 46%, atau 25 responden bekerja lebih dari 10 tahun. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja No.
Lama Bekerja
Jumlah Responden
Presentasi (%)
1.
< 1 tahun
0
0
2.
1 – 5 tahun
15
27
3.
5 – 10 tahun
15
27
4.
> 10 tahun
25
46
55
100
Total
Gambar: 4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Responden dari penelitian ini kebanyakan lama bekerja diatas 10 tahun, karena, kebanyakan karyawan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada divisi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia BNI lama bekerja diatas 10 tahun. e. Lama Menggunakan LMS Dilihat dari lamanya menggunakan LMS, sebanyak 55%, atau 30 responden kurang dari 1 tahun dan sisanya sebanyak 45%, atau 25 responden berusia antara 1 - 2 tahun.
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan LMS No.
Lama Bekerja
Jumlah Responden
Presentasi (%)
1.
< 1 tahun
30
55
2.
1 – 2 tahun
25
45
3.
> 2 tahun
0
0
55
100
Total
Gambar: 4.5 Komposisi Responden Berdasarkan Lama Menggunakan LMS Responden dari penelitian ini kebanyakan lamanya menggunakan LMS kurang dari 1 tahun, karena LMS disosialisasikan olen BNI terhitung kurang dari 2 tahun. 4.2
Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.2.1
Deskripsi Data Distribusi Pembelajaran Learning Management System (LMS) Dari 26 butir instrumen penelitian yang menggunakan skala 26 – 130 rentang skor minimal 70 dan skor maksimal 130, dengan rentang
skor 60. Nilai rata-rata 95,982, median 96 , modus 75, 96, 102 dan 104, varian 220,648 dan standar deviasi 14,854. Berikut tabel dari distribusi frekuensi untuk Pembelajaran Laerning Management System (LMS) : Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pembelajaran Learning Management System (LMS) No.
Kelas
Batas
Batas
Kelas
Interval
Bawah
Atas
Frekuensi Absolut
Reliabel
Kumulatif
(%)
(%)
1.
70 – 78
69,5
78,5
8
14,545
14,545
2.
79 – 87
78,5
86,5
11
20
34,545
3.
88 – 96
87,5
96,5
11
20
54,545
4.
97 – 105
96,5
105,5
12
21,818
76,363
5.
106 – 114
105,5
114,5
7
12,727
89,09
6.
115 – 123
114,5
123,5
4
7,273
96,363
7.
123 – 132
122,5
132,5
2
3,636
100
55
100,00
Total
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 14,545% responden merasa raguragu (nilai tersebut diperoleh dari presentase frekuensi relatif kelas interval ke 1), 61,818%, responden merasa setuju (nilai tersebut diperoleh dari presentase frekuensi relatif kelas interval ke 2 diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval ke 3 dan 4), dan sisanya
23,637% merasa sangat setuju (nilai tersebut diperoleh dari presentase frekuensi relatif kelas interval ke 5 diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval ke 6 dan 7). Untuk memperjelas penyajian, maka data Pembelajaran Learning Management System (LMS), secara grafis disajikan dalam bentuk histogram pada gambar 4.6
Gambar: 4.6 Histogram Distribusi Distribusi Frekuensi Pembelajaran Learning Management System (LMS) 4.2.2
Deskripsi Data Tentang Kinerja Karyawan Dari 16 butir instrumen penelitian yang menggunakan skala 16 – 80 rentang skor minimal 39 dan skor maksimal 80, dengan rentang skor 41. Nilai rata-rata 60,145, median 60, modus 64, varian 76,09 dan standar deviasi 8,723. Berikut tabel dari distribusi frekuensi untuk Kinerja Karyawan.
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan No.
Kelas
Batas
Batas
Kelas
Interval
Bawah
Atas
Frekuensi Absolut
Reliabel Kumulatif (%)
(%)
1.
39 – 44
38,5
44,5
2
3,636
3,636
2.
45 – 50
44,5
50,5
3
5,455
9,091
3.
51 – 56
50,5
56,5
13
23,636
32,727
4.
57 – 62
56,5
62,5
15
27,273
60
5.
63 – 68
62,5
68,5
15
27,273
87,273
6.
69 – 74
68,5
74,5
3
5,455
92,728
7.
75 – 80
74,5
80,5
4
7,273
100
55
100,00
Total
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 9,091% responden merasa raguragu (nilai tersebut diperoleh dari presentase frekuensi relatif kelas interval ke 1 diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval ke 2), 78,182% responden merasa setuju (nilai tersebut diperoleh dari presentase frekuensi relatif kelas interval ke 3 diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval ke 4 dan 5), dan sisanya 12,728% merasa sangat setuju (nilai tersebut diperoleh dari presentase frekuensi relatif kelas interval ke 6 diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval ke 7). Untuk memperjelas penyajian, maka
data Kinerja Karyawan, secara grafis disajika dalam bentuk histogram pada gambar 4.7 .
Gambar : 4.7 Histogram Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Secara keseluruhan deskripsi semua variabel penelitian tampak pada tabel rangkuman berikut : No.
Statistik
Pembelajaran Learning
Kinerja
Management System (LMS)
Karyawan
1.
Minimal
70
39
2.
Maksimal
130
80
3.
Rata-rata
96
60
4.
Median
96
60
5.
Modus
75, 96, 102, 104
64
6.
Varians
220. 648
76.09
7.
Standar Deviasi
14.854
8.723
4.3
Pengujian Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis merupaka suatu syarat yang harus dipenuhi agar analisis regresi dapat dilakukan, baik kepentingan prediksi maupun untuk pengujian hipotesis. Tiga syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi, baik regresi linier sederhana maupun regresi regresi ganda, yaitu (1) Uji normalitas dengan galat taksiran (Y - Ŷ) dari regresi sederhana, (2) uji homogenitas varians kelompok-kelompok skor Y yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan data variabel predictor (X), dan (3) uji linieritas bentuk regresi Y atas X untuk regresi sederhana. Berdasarkan ketiga persyaratan tersebut terdapat dua persyaratan yang disajikan pengujian, yaitu (1) uji persyaratan normalitas galat taksiran regresi Y atas X dengan asumsi bahwa distribusi populasi yang normal tercermin dari distribusi sampel yang normal pula. Pengujian ini dilakukan karena pengujian hipotesis mensyaratkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, (2) uji persyaratan homogenitas varians kelompok-kelompok skor Y berdasarkan kesamaan data X, sedangkan uji linearan bentuk regresi sederhana Y atas X maka diuji pada bagian penguian hipotesis penelitian. Uji persyaratan homogenitas yang mengasumsikan bahwa skor-skor variabel terikat (Y) yang berpasangan dengan setiap skor variabel bebas (X) memiliki varians homogen, dan (3) uji persyaratan linieritas bentuk regresi sederhana Y atas X akan diuji pada bagian pengujian hipotesis penelitan .
4.3.1 Uji Normalitas Populasi Pengujian normalitas galat taksiran regresi Y atas X dimaksudkan dengan menguji apakah galat taksiran regresi Y atas X atau ( Y - Ŷ) berdistribusi normal atau tidak. Ketentuan pengujian adalah H0 : (Y - Ŷ) berdistribusi normal jika H0 diterima dan tidak berdistribusi normal jika H0 ditolak. Hipotesis Statistik adalah sebagai berikut : H0 : (Y- Ŷ) berdistribusi normal H1 : (Y- Ŷ) tidak berdistribusi normal Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran yang akan dianalisis dengan menggunakan Liliefors dengan kriteria pengujian : H0 : diterima jika Lhitung ≤ Ltabel H1 : ditolak jika Lhitung > Ltabel 4.3.1.1
Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atas X yaitu Ŷ = 24,925 + 0,367X Terlebih dahulu menghitung nilai Y, Yi dan (Y- Ŷ ) berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 24,925 + 0,367X yang hasilnya diolah dari hasil perhitungan (lampiran halaman 106). Kemudian menghitung nilai Zi, F(Zi), S(Zi), dan L = (F(Zi) S(Zi)), melalui perhitugan ini yang diambil memiliki L hitung yang nilainya paling tinggi. Melalui bantuan perhitungan komputer diperoleh Lhitung yang paling tinggi adalah 0,116
(lampiran halaman 111). Pada nilai L tabel dengan n = 55 dan alpha 0,05 Yaitu 0,119 Jadi L hitung lebih kecil dari pada L tabel sehingga keputusan H0 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa galat taksiran dari persamaan regresi Ŷ = 24,925 + 0,367X adalah berdistribusi normal. 4.3.2 Uji Homogenitas Varians Populasi Pengujian homogenitas, maksudnya adalah menguji homogenitas varians antara kelompok-kelompok skor Y yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan nilai Xi. Untuk itu penguji homogenitas varians ini dilakukan dengan uji Bartlett. Pengujian ini menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut : H0 : diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel H1 : ditolak jika χ2 hitung < χ2 tabel Terlebih daulu membuat pengelompokan data Y sesuai dengan kesamaan data Xi, kemudian menghitung nilai dk, 1/dk, varians Si2, log Si, (dk) Si2. Selanjutnya nilai-nilai tersebut dihitung nilai χ2 dan hasilnya tersebut χ2 hitung. 4.3.2.1 Uji Homogenitas Varians Y atas X Melalui perhitungan pengujian homogenitas varians Y atas X bahwa χ2 = 31,580 (lampiran halaman 123) nilainya lebih kecil dari χ2 tabel dengan dk = k – 1 = 38,885 didapat nilai χ2 tabel (0,05/dk = 26) = 38,885. Sehingga χ2 hitung lebih kecil
dari χ2 tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan kelompok-kelompok Y atas X adalah homogen. 4.4
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan menjawab hipotesis secara empiris. Hipotesis yang dimaksud adalah asumsi atau kesimpulan sementara yang sudah dirumuskan pada Bab 2 Teori Umum mengenai hipotesis penelitian, yaitu: “Terdapat hubungan antara Pembelajaran Learning Management System (LMS) dengan Kinerja Karyawan”. Yang berarti hipotesis korelasi H1 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hubungan antara Pembelajaran Learning Management System (LMS)
dengan Kinerja Karyawan, yang
dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 24,925 + 0,367X. Pengujian siginifikansi dan linearitas pada tabel berikut : Tabel : 4.8 Analisis Varians untuk Pengujian Signifikansi dan Linearitas Persamaan Regresi Ŷ = 24,925 + 0,367X Sumber
RJK
Varians
Uji F Fhitung
dk
JK
Total
55
203070
Koefisien a
1
Regresi (b׀a)
1
1604.1402
1604.1402
Sisa
n-2
2504.6962
47.2584
F tabel 0,05
0,01
4,03
7,17
-
198961.1636 198961.1636 33.9440*
Tuna Cocok
k-2
971.4462
38.8578
Galat
n-k
1533.25
54.7589
0.7096**
1,87
2.45
Keterangan : *
=
Regresi signifikansi pada 33.9440 > F tabel = 4,03
**
=
Regresi Linear F hitung = 0.7096 < F tabel = 1,87
dk
=
Derajat Kebebasan
JK
=
Jumlah Kuadrat
KT
=
Kuadrat Tengah
Berdasarkan pada tabel pengujian signifikansi dan pengujian linearitas persamaan regresi tersebut di atas, maka disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 24,925 + 0,367X adalah siginifikan dan linear. Rincian dapat dilihat pada lampiran 134. Persamaan regresi tersebut memberi arti bahwa setiap peningkatan satu satuan skor Pembelajaran Learning Management System (LMS) akan diikuti kenaikan skor Kinerja Karyawan sebesar 0,367 pada konstanta 24,925. Secara visual kronologis tersebut tampak pada grafik berikut:
Gambar 4.8 Grafik Persamaan Regresi Ŷ = 24,925 + 0,367X Keterangan : Jika X =70, Ŷ = 24,925 + 0,367X = 24,925 + 0,367 (70) = 50,642 Jika X=100, Ŷ = 24,925 + 0,367X = 24,925 + 0,367(100) = 61,625 Hasil perhitungan kekuatan hubungan antara Pembelajaran Learning Management System (LMS) (X) dengan Kinerja Karyawan (Y) ditunjukkan koefisien korelasinya = +0,732. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan kuat antara Pembelajaran Learning Management System (LMS) dengan Kinerja Karyawan .
Tabel : 4.9 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Antara Pembelajaran Learning Management System (LMS) (X) dengan Kinerja Karyawan (Y) Koefisien
t table
Cacah Korelasi
t hit
Kesimpulan
Observasi (ry1) 55
0,732
5,721
0,05
0,01
1,684
2,423
t hit > t tab
Dari hasil penghitungan uji signifikansi koefisien korelasi tersebut thitung = 5,721 lebih besar dari ttabel = 1,684 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara Pembelajaran Learning Management System (LMS) dengan Kinerja Karyawan sebesar 0,732 adalah signifikan, ini berarti terdapat hubungan Pembelajaran Learning Management System (LMS) (X) dengan Kinerja Karyawan (Y). Hasil koefisien determinasinya (ry1)² = 0,536 atau 53,6%. Ini berarti bahwa 53,6% variasi Kinerja Karyawan (Y) dapat dijelaskan oleh Pembelajaran Learning Management System (LMS) (X), melalui persamaan regresi Ŷ = 24,925 + 0,367X. Atau dapat juga dikatakan bahwa Pembelajaran Learning Management System (LMS) memberikan konstribusi sebesar 53,6% terhadap Kinerja Karyawan, sedangkan sisanya 46,4% kemungkinan bisa dipengaruhi
oleh fasilitas dan sistem informasi untuk pembelajaran, gaji yang diperoleh, lingkungan kerja, dll. 4.5
Keterbatasan Penelitian Sebagai manusia biasa disadari secara kodrati tidak dapat terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan sekaligus merupakan kelemahan serta keterbatasan yang tidak dapat dihindari dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif yang memiliki kesulitan dalam mengukur peristiwa yang bersifat kualitatif. Pelaksanaan penelitian ini umumnya terbatas pada faktor-faktor internal yang ada pada diri responden yaitu Kinerja Karyawan dengan menggunakan Pembelajaran Learning Management System (LMS). Sedangkan apabila diperhatikan masih banyak faktor-faktor internal lain maupun eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian ini telah dipersiapkan dengan semaksimal mungkin dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Setiap butir pernyataan dalam kuesioner telah melalui tahap uji validitas dan uji reliabilitas, namun masih terdapat kelemahan dalam kuesioner tersebut terutama pada situasi responden dalam mengisi kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri lima pilihan pada setiap butir pernyataannya. Butir pernyataannya ini memiliki keterbatasan dan kelemahan karena masih memberi kesempatan kepada responden dalam menilai pernyataan-pernyataan yang ada dengan tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.