BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Profil Perusahaan Rumah Sakit Antam Medika (RSAM) yang berlokasi di Pulo gadung, Jakarta Timur dimiliki oleh Yakespenantam yang mempunyai 99% kepemilikan saham dan 1% lainnya dimiliki oleh Dana Pensiun Antam. Pada acara seremoni soft opening tanggal 18 Desember 2012 kemarin diresmikan oleh Direktur Utama Aneka Tambang yaitu Alwinsyah Lubis sedangkan grand opening-nya dilaksanakan pada tanggal 25 April 2013. PT. Aneka Tambang sendiri merupakan pelopor industri pertambangan dan pengolahan mineral di Indonesia. Aktifitas utama Aneka Tambang terintegrasi mulai dari ekplorasi, penambangan, pengolahan, pemasaran dan perdagangan atas komoditas inti, yaitu nikel dan emas serta produk lainnya berupa bauksit dan pasir besi. Didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia (68%) dan masyarakat (35%). Aneka Tambang merupakan perusahaan pertambangan yang yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal dan berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan pertambangan, kegiatan operasi perusahaan Antam memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Antam menyadari bahwa aspek lingkungan hidup dan khususnya pengembangan masyarakat turut menjadi tanggung jawab perusahaan sebagai bagian dari kegiatan sosial perusahaan. Untuk itu pendirian Rumah Sakit 38
39 Antam Medika merupakan bentuk kepedulian PT Aneka Tambang sebagai bukti kepedulian dan tanggung jawab kepada masyarakat. Rumah Sakit Antam Medika dibangun diatas seluas 3.600 meter persegi dengan bangunan megah setinggi 6 lantai dan memiliki kapasitas tempat tidur pasien sebanyak 107 bed di tahap I, untuk kedepannya akan dikembangkan lagi menjadi 184 bed. RS Antam Medika mempunyai 3 keunggulan pelayanan yaitu : Trauma Center, Occupational Health yang terintegrasi dengan Medical Check Up (MCU) Dalam menyukseskan program pemerintah daerah DKI Jakarta, Rumah Sakit Antam Medika siap menerima pasien Jakarta Sehat (KJS) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada 2014 mendatang. Pelaksanaan BPJS merupakan kelanjutan dari sistem jaminan kesehatan yang sudah dibuat pemerintah, hanya saja pengelolaannya lebih sistematis diseluruh Indonesia. Rumah Sakit Antam Medika dimiliki Yakespen Antam atau lembaga dana kesehatan bagi pensiunan Antam. Tujuan pendirian Rumah Sakit Antam Medika itu sendiri adalah sekaligus untuk mengembangkan investasi Yakespenantam sehingga ke depannya dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi para pensiunan dan pegawai Antam dan masyarakat umum (Sumber: Antam Medika).
40 4.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Antam Medika. 4.1.2.1 Visi Rumah Sakit Antam Medika dari awal berdirinya mempunyai visi yaitu: “Menjadi leader pada jasa pelayanan kesehatan keunggulan di daerah Jakarta dan sekitarnya, mengedepankan kualitas, menjunjung tinggi profesionalisme, kompetensi dan keselamatan serta memberikan pelayanan yang melebihi kepuasan pelanggan”.
4.1.2.2 Misi Adapun misi dari Rumah Sakit Antam Medika antara lain: 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan efisien. 2. Menyelenggarakan pelayanan yang mengutamakan keramahan, kecepatan, keselamatan, keamanan, kemudahan, dan kenyamanan. 3. Memberikan pelayanan kesehatan kepada angkatan kerja secara komprehensive. 4. Membudayakan karyawan sebagai mitra kerja untuk kemajuan bersama. 5. Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 6. Menciptakan SDM yang mempunyai daya saing tinggi dan loyal (mempunyai sense of belonging) terhadap organisasi. 7. Menjalin kerjasama dengan institusi yang terkait untuk meningkatkan kinerja. 8. Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat.
41 4.1.3 Struktur Organisasi Struktur pada Rumah Sakit Antam Medika dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
4.2
Gambaran Umum Informan Informan 1 Informan penelitian yang pertama adalah Public Relations dari Rumah Sakit Antam Medika yaitu Firda Putri Permatasari, atau biasa dipanggil ibu Firda. Beliau yang menduduki sebagai Public Relations divisi Pemasaran dan Humas. ibu Firda merupakan ujung tombak dalam melakukan interaksi hubungan dengan pihak eksternal perusahaan sesuai dengan jobdesc-nya.
42 Informan 2 Informan penelitian ke dua adalah Atik Heru Maryanti SE, ST,Ak,MBA, yang biasa dipanggil dengan ibu Atik. Beliau adalah Direktur SDM, Pemasaran, dan pengembangan bisnis di Rumah Sakit Antam Medika. Beliau membawahi beberapa divisi termasuk salah satunya adalah divisi pemasaran dan humas. Sekaligus atasan dari ibu Firda Putri Permatasari.
4.3 Penyajian Data Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dalam penelitian ini, yang menggunakan data-data sebagai sumber penelitian berupa hasil observasi lapangan dan hasil wawancara mendalam terhadap informan dari Rumah Sakit Antam Medika yang berhubungan dengan kegiatan event dengan tetap menjadikan peneliti sebagai instrument kuncinya. Data yang akan disajikan pertama adalah wawancara yang dilakukan kepada mba Firda Putri yang kemudian disebut sebagai informan I dan ibu Atik Heru yang kemudian disebut sebagai informan II.
4.3.1 Wawancara Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara mendalam yang merupakan pengumpulan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan secara intensif. Informan juga memilih responden dalam wawancaranya sebagai perbandingan dengan informan internal. Untuk pemilihan informan peneliti menggunakan purposive sampling yaitu orang- orang yang mempunyai
43 kewenangan dan menguasai kegiatan event Rumah Sakit Antam Medika. Sehingga peneliti dapat menghasilkan data yang terpercaya.
4.3.1.1 Public Relations RSAM Wawancara dilakukan terhadap informan I yang bernama Firda Putri Permatasari (FPP) biasa dipanggil dengan Ibu Firda yang merupakan bagian dari Marketting Communication Rumah Sakit Antam Medika serta berperan besar dalam kegiatan Event dan pencitraan Rumah Sakit Antam Medika. Firda Putri atau biasa dipanggil dengan sebutan ibu Firda merupakan staff awal sejak berdirinya Rumah Sakit Antam Medika. Wawancara dilakukan pada tanggal 25 April 2013 di ruang divisi Pemasaran dan Humas Rumah Sakit Antam Medika. Pertanyaan utama dari peneliti adalah tentang strategi event dalam membentuk citra Rumah Sakit Antam Medika dan juga ruang lingkup kegiatan event, hambatan serta peran dari Public Relations Rumah Sakit Antam Medika.
4.3.1.2 Head Marketing and Bussiness Development RSAM Informan I yang bernama Atik Heru Maryanti (AHM) biasa dipanggil dengan ibu Atik menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pemasaran dan Pengembangan Bisnis merupakan penanggung jawab dari FPP dalam menjalankan kegiatan event-nya, AHM juga berperan sebagai pengambil keputusan dan penasihat dari FPP sehingga banyak mengetahui seluk beluk kegiatan FPP. Wawancara dilakukan pada tanggal 29 April 2013 diruang Direktur SDM, Pemasaran, dan Pengembangan Bisnis pada pukul 17.00 saat berakhirnya jam kerja di Rumah Sakit Antam Medika.
44 Dikarenakan kesibukan beliau maka sulit untuk menentukan waktu wawancara dengan waktu yang cukup terbatas. Pertanyaan yang diajukan kepada informan II tidak jauh berbeda dengan informan I yaitu tentang strategi event dalam membentuk citra Rumah Sakit Antam Medika dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam kegiatan event.
4.3.2
Hasil Observasi Dalam melakukan observasi, peneliti melakukan pengamatan langsung pada event-event yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika. Pada Event Car Free Day, Seminar Kesehatan Awam, dan Open Table, peneliti melakukan pengamatan sekaligus membuat dokumentasi pada event yang berjalan. Peneliti menilai pentingnya observasi agar dapat mengetahui secara mendalam kegiatan event Rumah Sakit Antam Medika secara terperinci. Dalam melakukan observasi peneliti melakukan kegiatan pengamatan secara rutin, karena event yang diadakan oleh Rumah Sakit Antam Medika adalah event berkala yang diadakan setiap bulannya untuk satu event, dengan kegiatan tiga event tersebut maka dalam waktu satu bulan terdapat tiga event dengan minggu yang berbeda-beda, pada event Seminar Kesehatan Awam dan Open Table dilakukan pada tempat yang berbeda, event ini diadakan di wilayah dan perusahaan yang berpindah-pindah. Karena intensitasnya acara yang rutin maka dibutuhkan data yang aktual.
45 4.3.3
Penyajian Data Sekunder Pada penyajuan data sekunder ini peneliti menggunakan data-data yang sudah tersedia dan diperoleh oleh peniliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Beberapa data atau dokumen resmi yang dikumpulkan oleh peneliti antara lain laporan kegiatan acara Car Free Day, laporan acara Open Table, laporan acara Seminar Kesehatan Awam, dan hasil angket kepuasan pengunjung event. Data-data tambahan tersebut sangat membantu dalam mendukung penelitian yang dilakukan dan sudah mendapatkan izin dari pihak yang bersangkutan dalam hal ini adalah bagian Public Relations Rumah Sakit Antam Medika. Data sekunder ini mendukung peneliti dalam menghasilkan keakuratan dan kebenaran penelitian. Peneliti juga mengumpulkan data-data yang bersifat teoritis dari buku-buku yang yang berhubungan dengan penelitian, serta beberapa buku rekomendasi dari dosen.
4.4 Validasi Data Dalam penelitian ini teknik validasi data yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber. Sesuai dengan pengertian triangulasi data yaitu menggunakan bermacam-macam data, menggunakan lebih dari satu teori, beberapa teknik analisa, dan melibatkan peneliti atau hasil penelitian lainnya (Raco, 2010:134). Harus dijamin bahwa hasil yang diperoleh dan interpretasinya adalah tepat, interpretasi harus berdasarkan informasi yang disampaikan oleh partisipan dan bukan karangan peneliti sendiri. Dalam penelitian ini peneliti
46 memilih responden eksternal sebagai pihak yang ikut berpartisipasi pada event yang diadakan Rumah Sakit Antam Medika. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai Bapak Andi Darmawan, SE (AD) pengunjung event yang bertempat tinggal di Pulomas, Jakarta Timur. Bapak Andi bekerja di perusahaan Sinarmas, sampai saat ini telah dua kali mengikuti event yang diadakan oleh Rumah Sakit Antam Medika. Event pertama yang diikuti oleh AD yaitu Seminar Kesehatan Awam yang diadakan dikantor beliau sedangkan event kedua yaitu event Car Free Day yang diadakan di Jalan Pemuda dekat dengan kediaman beliau. Peneliti menghubungi beliau berdasarkan informasi yang didapat oleh Public Relations Rumah Sakit Antam Medika melalui melalui data diri di angket kepuasaan pengunjung event yang sudah ada sebelumnya.
4.5 Pengolahan Data Pengolahan data yang digunakan peneliti yaitu dengan menggunakan teknik analisis Strauss dan Corbin (dalam Ardianto, 2011:223-225), hasil wawancara yang didapat oleh peneliti diolah menjadi tiga jenis pengodean (coding). Pengodean yang pertama yaitu pengodean terbuka (open coding), kemudian pengodean berporos (axial coding), dan tahapan terakhir pengodean selektif (selective coding). Pada tahap open coding peneliti menyusun secara detail hasil wawancara yang dilakukan yang dimasukan kedalam tabel disertai dengan keterangan tambahan saat berlangsungnya wawancara. Kemudian axial coding yaitu tahap pengkategorian hasil wawancara membentuk suatu rumusan teoritis serta mengembangkan apa yang mungkin menjadi salah satu dari kategori utama.
47 Tahap terakhir yaitu selective coding, pada tahap ini peneliti menghubungkan kategori-kategori serta memvalidasi hubungan yang ada dengan data.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian 4.6.1 Kegiatan Event Dalam merancang strategi event yang digunakannya, public relations Rumah Sakit Antam Medika mengkategorikan event Car Free Day, Open Table dan Seminar Kesehatan Awam yang diadakan merupakan bagian dari kategori Major Events dan bagian dari Corporate Events yang diadakan secara rutin setiap bulannya (Calender Event). Pada penelitian ini event menjadi kegiatan yang menjadi bagian dari strategi Public Relations Rumah Sakit Antam Medika dalam membentuk citra positif, event yang diadakan berhubungan dengan kesehatan sesuai dengan lingkup Rumah Sakit Antam Medika. Dalam pengkategoriannya event yang diadakan Rumah Sakit Antam Medika termasuk dalam Event Bisnis (Corporate Event) yang tujuannya adalah untuk pencitraan Rumah Sakit Antam Medika yang positif. Berikut adalah kegiatan event menurut pendapat dari ibu Atik: “Event juga sebagai bukti eksistensi perusahaan terhadap masyarakat. Jelas untuk event rutin tujuan kami adalah membangun citra. Dengan adanya event-event yang diadakan diharapkan Rumah Sakit Antam Medika dapat menerima timbal balik di masa yang akan datang” (AHM) Dari pernyataan ibu Atik menyimpulkan bahwa memang kegiatan event yang diadakan bertujuan untuk membentuk citra Rumah Sakit Antam Medika. Melalui event, rumah sakit membangun sebuah citra yang positif di mata masyarakat, hal ini merupakan langkah awal Rumah Sakit Antam
48 Medika dalam mencapai tujuannya dimasa yang akan datang. Dapat dikatakan bahwa kegiatan event yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika sebagai bentuk investasi jangka panjang, investasi yang akan mendatangkan profit kepada Rumah Sakit Antam Medika. Dalam strateginya Rumah Sakit Antam Medika banyak melakukan event rutin yang diadakan setiap bulannya (calender event). Langkah ini dilakukan agar efektivitas event dapat lebih besar. Hal ini juga dikatakan oleh ibu Firda sebagai Public Relations Rumah Sakit Antam Medika yang menangani event. “Sejauh ini kegiatan event yang kita lakukan merupakan calender event yang rutin diadakan setiap bulan,. Untuk car free day kami melaksanakannya pada setiap minggu ke dua tiap bulannya. Untuk seminar kesehatan awam dan open table biasanya di minggu ke tiga dan keempat. Kami mengadakan event secara berkala agar masyarakat dapat lebih mengenal dekat terhadap RSAM ini sehingga bisa menjadi bagian yang erat dengan masyarakat” (FPP) Dari pernyataan ibu Firda tersebut dapat dikatakan memang tujuan utama event Rumah Sakit Antam Medika ingin lebih dikenal masyarakat lebih dekat melalui regular event (calender event) yang merupakan jenis event yang tepat untuk diaplikasikan dalam kegiatan event Rumah Sakit Antam Medika. Event-event yang diadakan merupakan event dengan tema-tema kesehatan, pada event car free day selain pengunjung diajak untuk berolah raga juga disediakan booth kesehatan bagi pengunjung yang ingin konsultasi dengan dokter, medical check up secara gratis, atau sekedar bertanya tentang info kesehatan. Pada event Seminar Kesehatan Awam, Rumah Sakit Antam Medika memberikan informasi yang berkaitan dengan kesehatan, dalam seminar tersebut juga terdapat dokter-dokter berpengalaman dari Rumah Sakit Antam
49 Medika, seminar interaktif ini juga menyediakan sesi tanya jawab, pengunjung diberikan kebebasan bertanya kepada para dokter. Pada Event Open Table Rumah Sakit Antam Medika mendirikan booth atau stand yang hampir sama dengan event Seminar Kesehatan Awam dan Car Free Day yang juga menghadirkan para dokter dan staff rumah sakit untuk konsultasi ataupun mencari informasi tentang dunia kesehatan. Untuk Event Open Table dan Seminar Kesehatan Awam diadakan berpindah-pindah dari perusahaan ke perusahaan. Kegiatan event yang dilakukan Rumah Sakit Antam Medika juga mendapat apresiasi dari pengunjung event, salah satunya adalah bapak AD, berikut ini adalah pendapatnya : “Saya sebagai masyarakat umum melihat event yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika ini sangat bermanfaat, kebanyakan event yang diadakan sekarang oleh perusahaan lain lebih cenderung komersil dengan hanya menjual produk, tetapi saya disini melihat event yang diadakan oleh rumah sakit Antam Medika dapat mengedukasi masyarakat tentang kesehatan, disini juga terdapat service gratis yang dilakukan oleh pihak RSAM seperti medical check up yang memberikan manfaat positif. Dan saya melihatnya sebagai langkah yang tepat juga Rumah Sakit Antam Medika ingin membangun citranya”(AD) Dari pendapat bapak AD dikatakan bahwa kegiatan event yang dilakukan Rumah Sakit Antam Medika cukup menarik dan berbeda dengan event-event yang dilakukan oleh rumah sakit lain. Hal ini pula yang membuat bapak AD dan masyarakat sadar akan kesehatan dari informasi yang didapat, Rumah Sakit Antam Medika juga dinilai lebih peduli dengan masyarakat karena tidak hanya mengejar keuntungan semata melainkan memberikan manfaat yang baik. Manfaat yang didapatkan oleh masyarakat membuat citra Rumah Sakit Antam Medika lebih positif dan hal ini sesuai dengan tujuan event yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika.
50 Dalam kegiatan event Rumah Sakit Antam Medika, peneliti melihat kegiatan yang dilakukan sudah tepat. Dengan memberikan pelayanan dan informasi kesehatan kepada masyarakat dinilai sebagai nilai tambah untuk pembentukan citra Rumah Sakit Antam Medika. Peneliti juga melihat event yang diadakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat akan informasi dan pelayanan kesehatan yang diberikan secara cuma-cuma. Berikut adalah kegiatan event yang sudah dilakukan pada periode Maret 2013 sampai dengan Mei 2013
Tabel 4.1 Laporan Event Periode Maret – Mei 2013 (Sumber: Antam Medika) Tanggal Pelaksanaan
Acara / Kegiatan
Maret
Car Free Rawamangun
24
30
April
13 16
Mei
Tujuan
Day Memperkenalkan RS ke masyarakat sekitar dengan melakukan pelayanan kesehatan dan menyebarkan brosur kesehatan Seminar Kesehatan Memperkenalkan RS dengan melakukan Awam pelayanan kesehatan dan menyebarkan brosur kesehatan Seminar Kesehatan Sharing ilmu dan informasi tentang kesehatan Awam Sinarmas dan pentingnya bagi para pekerja
Open Table di PT Memperkenalkan RS ke masyarakat sekitar Sarana Abadi dengan melakukan pelayanan kesehatan dan Pulogadung menyebarkan brosur kesehatan 24 Car Free Day Memperkenalkan RS ke masyarakat sekitar Rawamangun dengan melakukan pelayanan kesehatan dan menyebarkan brosur kesehatan 22 s/d Open Table RSAM di Melakukan awareness pada karyawan Antam 24 PT. Aneka Tambang dengan membuka pengecekan kesehatan juga memberikan informasi kesehatan 28 s/d (Persero) Tbk 29 26 Car Free Day Memperkenalkan RS ke masyarakat sekitar Rawamangun dengan melakukan pelayanan kesehatan dan menyebarkan brosur kesehatan
51 4.6.2 Peran Event Dalam Membentuk Citra Rumah Sakit Antam Medika Dalam kegiatan event yang diadakan tujuan utamanya ialah untuk memperkenalkan Rumah Sakit Antam Medika kepada masyarakat, melalui event sebagai strategi yang dilakukan Rumah Sakit Antam Medika berharap adanya interaksi secara langsung yang dapat membentuk citra positif masyarakat terhadap Rumah Sakit Antam Medika. Disadari bahwa usia Rumah Sakit Antam Medika yang masih baru menjadi tantangan sendiri bagi Public Relations Rumah Sakit Antam Medika dalam pencitraannya, oleh karena itu peran event dalam membentuk citra sangat
penting
seperti
yang
dikemukakan
oleh
ibu
Firda
dalam
pernyataannya:
“Event berperan besar dalam pencitraan perusahaan ya, event berfungsi sebagai promosi, sebagai brand awereness, dan sebagainya jadi dengan adanya event, masyarakat melihat lebih dekat dengan Rumah Sakit Antam Medika” (FPP) Dari pernyataan ibu Firda diatas disebutkan bahwa disadari bahwa kegiatan event sangat penting dalam membangun citra Rumah Sakit Antam Medika, event bisa sebagai alat promosi, sebagai media brand awereness dan mendekatkan diri kepada Masyarakat. Hal serupa juga ditegaskan oleh ibu Atik tentang pentingnya kegiatan event untuk Rumah Sakit Antam Medika, seperti yang dikemukakan bahwa: “Sangat penting pengaruhnya. tentu saja. tentu tanpa adanya event nama Antam Medika ini sendiri akan sulit naik jadi sekali kita sendiri dari Antam Medika selalu membangun kedekatan dengan publik” (AHM) Pernyataan ibu Atik diatas sekaligus mempertegas tentang pentingnya strategi event yang dilakukan oleh Public Relations Rumah Sakit Antam Medika, yang berbeda dari kegiatan event dari strategi public relations yang
52 lain yaitu kedekatan dengan masyarakat, dalam event pengunjung mempunyai kedekatan yang lebih sehingga pandangan terhadap Rumah Sakit Antam Medika menjadi baik. Pengaruh strategi event ini disadari pula oleh bapak Andi Darmawan (AD) sebagai responden yang telah mengikuti kegiatan event yang dijalankan Rumah Sakit Antam Medika, berikut kutipannya: “Kehadiran event yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika ini banyak mendatangkan manfaat dan itu tentu memberikan nama baik bagi Antam Medika, sejauh ini saya telah mengikuti 2 event yang diadakan RSAM, pertama kali saya mengikuti seminar tentang kesehatan di tempat saya bekerja (Sinarmas) setelah seminar tersebut kemudian saya mendengar kabar tentang adanya acara car free day yang diadakan dekat rumah, saya sangat antusias dengan event yang diadakan itu membuktikan bahwa saya sudah percaya dengan nama atau citra RSAM” (AD) Dari pernyataan bapak AD dijelaskan bahwa kegiatan event Rumah Sakit Antam Medika mempunyai pengaruh terhadap masyarakat, terlebih yang sudah mengikuti event Rumah Sakit Antam Medika. Jadi setiap kegiatan event yang diadakan memberikan citra yang semakin baik terhadap Rumah Sakit Antam Medika. Berita tentang kegiatan event yang akan diadakan selanjutnya juga menjadi menarik karena sudah adanya kepercayaan terhadap Rumah Sakit Antam Medika. Peneliti menarik kesimpulan bahwa peran kegiatan event yang dilakukan Rumah Sakit Antam Medika dalam pembentukan citra memiliki peran yang besar dalam mempengaruhi dan merubah pandangan masyarakat, dengan event positif yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika memberikan penilaian positif pula terhadap Rumah Sakit Antam Medika secara keseluruhan.
53 4.6.3 Pembentukan Citra Melalui Kegiatan Event Citra atau image didefinisikan sebagai picture of mind, yaitu suatu gambaran yang ada dibenak seseorang. Citra dapat berubah menjadi buruk atau negatif apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya. Bill Canton (dalam Nova, 2011: 297) mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Pencitraan menjadi tujuan yang penting dari fungsi public relations di Rumah Sakit Antam Medika terutama dalam membentuk citra yang diinginkan (wish image). Pentingnya citra dijelaskan seperti yang dijelaskan oleh ibu Atik seperti berikut:
“Penting sekali karena citra untuk sebuah rumah sakit itu kepercayaan terhadap pasar. Klo citra itu sudah terminded ke masyarakat , masyarakat menjadi fanatik . kan akhirnya banyak yang datang ke rumah sakit ini . pertama kali pencitraan dulu . coba klo ada pasien komplain pasti citra nya turun .. berarti klo citra nya turun pasiennya turun. kita branding yang bagus kemudian kemudian branding yang bagus itu kita jaga dengan baik” (AHM) Menurut ibu Atik pentingnya citra sebagai gambaran dari perusahaan terutama Rumah Sakit Antam Medika. Citra yang baik dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan begitu juga sebaliknya, image yang buruk akan menjadi masalah bagi Rumah Sakit Antam Medika. Ibu Atik memandang kebutuhan
citra
untuk
jangka
panjang
dengan
membangun
dan
mempertahankan citra. Pandangan tentang citra juga dikemukakan oleh ibu Firda sebagai berikut:
54 “Kalau menurut saya untuk citra RSAM sejauh sudah bagus ya so far pandangan masyarakat sekitarpun juga baik ke kita, kita juga membantu meinngkatkan kesehatan untuk masyarakat sekitar yang tadi saya bilang kita sudah mengadakan event-event” (FP) Menurut ibu Firda citra yang dibangun selama ini sudah bagus dengan kegiatan event yang dijalankan Rumah Sakit Antam Medika, dalam event yang diadakan Rumah Sakit Antam Medika disini ingin menunjukan kepedulian terhadap masyarakat, jadi bukan hanya event sebagai alat promosi tetapi lebih kepada tujuan untuk mendapatkan pandangan positif dari masyarakat dengan event-event sosial tersebut. 4.5.4 Hambatan Di setiap komunikasi pasti terdapat hambatan-hambatan didalamnya, tidak terkecuali dalam kegiatan event yang diadakan Rumah Sakit Antam Medika. Hambatan yang dihadapi dapat mengurangi terganggunya proses komunikasi isi pesan yang diterima. Begitu juga dengan komunikasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika.
“kalau untuk saat hambatannya adalah masih susahnya koordinasi antara pihak internal dalam kegiatan event, seperti koordinasi dengan panitia, vendor, dan pemilik tempat sebenernya itu bukan hambatan ya cuman challangingnya untuk kita disini ya membangun hubungan tersebut” (FPP) Menurut ibu Firda hambatan utamanya disini adalah tentang kordinasi antar unit dalam kegiatan event Rumah Sakit Antam Medika, kurang lancarnya kordinasi yang terjadi mengakibatkan kendala dalam kegiatannya, seperti ketidak cocokan timing, perencanaan event, ketersediaan lokasi event, penyediaan konsumsi dan juga persiapan booth yang kurang matang dari vendor event. masalah waktu yang masih sangat singkat.
55 Usia Rumah Sakit Antam Medika Sendiri yang masih tergolong baru menjadi penyebab kurang dikenalnya RSAM itu sendiri. Hal itu pula yang membuat jaringan dengan komponen kegiatan event masih sangat terbatas. Hambatan lainnya yang dirasakan seperti menurut keterangan ibu Atik berikut ini: “Sepertinya tidak ada kendala, ya mungkin kendalanya sedikit di kendala dana. Cuma bisa diantisipasi. Karena klo setiap organisasi dibatasi dengan sumber dana ya, namun sudah bisa diatasi dengan baik, kita sudah bisa memprioritaskan program program mana yang harus didahulukan mana yang harus nomor dua mana yang harus nomor tiga. Cuma setiap organisasi itu kan pengembangannya continues improvement pengembangan yang berkelanjutan” (AHM) Dari pendapat ibu Atik sebenarnya banyak kendala dalam kegiatan event Rumah Sakit Antam Medika, hanya saja kendalanya pada terbatasnya anggaran, sebagai rumah sakit yang baru berdiri banyak kebutuhan yang menjadi prioritas untuk kegiatan event Rumah Sakit Antam Medika masi terkendala oleh minimnya datana. Terbatasnya budget yang dikeluarkan Rumah Sakit Antam Medika untuk kegiatan event menjadi pertimbangan dalam membuat jenis event, untuk itu Rumah Sakit Antam Medika membuat event rutin yang tidak memerlukan banyak biaya dalam kegiatannya, Hambatan yang terjadi pada minimnya anggaran membuat Rumah Sakit Antam Medika melakukan efisiensi tetapi tetap pada tujuannya untuk membentuk citra, maka karena itu Rumah Sakit Antam Media hanya melaksanakan event yang tidak termasuk kelompok mega event dan hallmark event.
56 Rumah Sakit Antam Medika hanya melakukan kegiatan event rutin yang terbatas atau masuk dalam kelompok Major Event seperti Car Free Day, Open Table, dan Seminar Kesehatan Awam. Tetapi masalah budget sampai saat ini masih bisa ditangani dengan baik. Ibu Atik tetap optimis kedepannya dengan mengatakan bahwa ini merupakan bagian dari proses yang menjadi tantangan sendiri untuk perusahaan.