BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
Dalam penilaian kelayakan rencana ekspansi pembukaan cabang baru restoran Pandan Bistro ini, digunakan beberapa aspek-aspek yang relevan dikaji untuk menentukan suatu rencana usaha yang dapat dikatakan layak atau tidak layak. Hal ini untuk menghindari keterlanjutan kerugian yang lebih besar karena menjalankan usaha yang belum tentu layak untuk dijalankan. Dalam penilaian ini, aspek-aspek yang relevan untuk dikaji dalam rencana ekspansi pembukaan cabang baru restoran Pandan Bistro adalah aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, dan aspek keuangan.
4.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran 4.1.1 Analisis Aspek Pasar Perkiraan penjualan: a) Rata-rata harga per porsi makanan adalah Rp 50.000,-. Dengan harga terendah Rp 11.200,- dan harga tertinggi Rp 222.800,-. b) Berdasarkan data yang diperoleh dari restoran Pandan Bistro Pluit, adalah: Rata-rata pada hari Senin-Jumat sebanyak 70 meja/transaksi terjadi di restoran Pandan Bistro Pluit. Rata-rata pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur sebanyak 140 meja/transaksi terjadi di restoran Pandan Bistro Pluit. c) Proyek ini bisa membidik 50% dari restoran Pandan Bistro Pluit. Hal ini dilihat dari jumlah pesaing di Kelapa Gading lebih sedikit dari Pluit. Oleh karena itu, sebagai perkenalan restoran ini membidik pangsa pasar yang cukup besar untuk restoran yang baru saja membuka cabangnya, yaitu:
45
46 35 meja/transaksi terjadi per hari untuk hari Senin-Jumat. 70 meja/transaksi terjadi per hari untuk Sabtu, Minggu, dan hari libur. d) Jumlah penjualan rata-rata 1 meja/transaksi adalah Rp 200.000,-. e) Perkiraan penjualan pada hari normal: = 22 hari X 35 meja X Rp 200.000,- = Rp 154.000.000,-. Perkiraan penjualan pada Sabtu, Minggu, dan hari libur: = 8 hari X 70 meja X Rp 200.000,- = Rp 112.000.000,-. f)
Sehingga didapat perkiraan penjualan per bulan sebanyak Rp 266.000.000,-. Maka perkiraan penjualan pada tahun pertama akan sebesar Rp 3.192.000.000,-.
Selanjutnya perkiraan penjualan akan disusun dengan menggunakan 3 macam skenario (moderat, optimis, dan pesimis), yaitu: 1. Perkiraan penjualan dengan menggunakan skenario moderat Tabel 4.1 Perkiraan Penjualan dengan Skenario Moderat Tahun Persentase Kenaikan Proyeksi Penjualan 1
--
Rp 3.192.000.000,-
2
10%
Rp 3.511.200.000,-
3
10%
Rp 3.862.320.000,-
4
10%
Rp 4.248.552.000,-
5
10%
Rp 4.673.407.200,-
6
10%
Rp 5.140.747.920,-
7
10%
Rp 5.654.822.712,-
8
10%
Rp 6.220.304.983,-
9
10%
Rp 6.842.335.482,-
10
10%
Rp 7.526.569.030,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
Kenaikan penjualan pada skenario moderat ini diperkirakan akan meningkat 10% setiap tahunnya secara bertahap.
47 2. Perkiraan penjualan dengan menggunakan skenario optimis Tabel 4.2 Perkiraan Penjualan dengan Skenario Optimis Tahun Persentase Kenaikan Proyeksi Penjualan 1
--
Rp 3.192.000.000,-
2
10%
Rp 3.511.200.000,-
3
10%
Rp 3.862.320.000,-
4
20%
Rp 4.634.784.000,-
5
20%
Rp 5.561.740.800,-
6
20%
Rp 6.674.088.960,-
7
15%
Rp 7.675.202.304,-
8
15%
Rp 8.826.482.650,-
9
15%
Rp 10.150.455.050,-
10
10%
Rp 11.165.500.550,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
Dapat dilihat di atas, pada skenario optimis dini pada 3 tahun pertama yaitu proses pengenalan, penjualan restoran Pandan Bistro mengalami kenaikan bertahap 10% tiap tahunnya. Pada skenario ini diasumsikan pada tahun ke-4 sampai tahun ke-6 restoran Pandan Bistro mengalami kenaikan drastis dikarenakan menjadi populer atau terkenal. Pada tahun ke-7 sampai ke-9, puncak keuntungan restoran Pandan Bistro menurun hingga pada tahun ke-10 kembali stabil dengan kenaikan 10%.
3. Perkiraan penjualan dengan menggunakan skenario pesimis Tabel 4.3 Perkiraan Penjualan dengan Skenario Pesimis Tahun Persentase Kenaikan Proyeksi Penjualan 1
--
Rp 3.192.000.000,-
2
5%
Rp 3.351.600.000,-
3
5%
Rp 3.519.180.000,-
4
5%
Rp 3.695.139.000,-
5
5%
Rp 3.879.895.950,-
6
10%
Rp 4.267.885.545,-
7
10%
Rp 4.694.674.100,-
8
15%
Rp 5.398.875.214,-
9
15%
Rp 6.208.706.497,-
10
10%
Rp 6.829.577.146,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
48 Pada skenario pesimis ini diasumsikan restoran Pandan Bistro pada awalnya mengalami kesulitan untuk mempromosikan diri selama 5 tahun. Seiring berjalannya waktu, pada tahun ke-6 sampai ke-7 restoran Pandan Bistro mulai berkembang dan mencapai puncak penjualan pada tahun ke-8 dan ke-9 dengan peningkatan 15% per tahun. Pada tahun ke-10 penjualan restoran Pandan Bistro kembali stabil.
4.1.2 Analisis Aspek Pemasaran Dalam rencana ekspansi pembukaan cabang baru, aspek pemasaran merupakan salah satu aspek yang penting untuk dikaji lebih dalam. Agar dapat meningkatkan penjualan, perusahaan diharuskan memilih strategi pemasaran yang tepat. Berbicara mengenai strategi pemasaran tidak terlepas dari bauran pemasaran atau yang lebih dikenal dengan marketing
mix. Adapun kombinasi keempat bauran pemasaran tersebut antara lain: 1. Produk Produk yang dijual di restoran Pandan Bistro cabang Kelapa Gading ini kurang lebih sama dengan restoran Pandan Bistro Pluit, yaitu makanan Indonesia. Harga yang akan ditentukan untuk restoran Pandan Bistro cabang Kelapa Gading ini sama persis dengan restoran Pandan Bistro Pluit agar terjadi standarisasi, sehingga tidak menjatuhkan reputasi satu sama lain. Berikut produk dan harga makanan dan minuman yang dijual di restoran Pandan Bistro:
No.
Tabel 4.4 Data Produk dan Harga Makanan dan Minuman Size Harga Nama Produk
1
E Mie
Porsi
Rp 18.800,-
2
Mie Udang
Porsi
Rp 27.200,-
3
Mie Goreng Ultah
Porsi
Rp 36.200,-
4
Mie Goreng Jawa
Porsi
Rp 23.800,-
5
Mie Goreng Sapi
Porsi
Rp 23.800,-
6
Mie Goreng Seafood
Porsi
Rp 24.700,-
49 7
Kwetiaw Goreng Polos
Porsi
Rp 11.200,-
8
Kwetiaw Goreng Seafood
Porsi
Rp 24.700,-
9
Bihun Kuah Kepala Ikan
Porsi
Rp 26.700,-
10
Bihun Goreng ala Pandan
Porsi
Rp 19.500,-
11
Bihun Goreng Seafood
Porsi
Rp 24.700,-
12
Udang Pancet Bakar
Porsi
Rp 29.600,-
13
Udang Mayones
Porsi
Rp 46.800,-
14
Udang Pancet Saus Padang
Porsi
Rp 68.000,-
15
Udang Pancet Lada Hitam
Porsi
Rp 68.000,-
16
Udang Cokong Bakar/Goreng
Porsi
Rp 222.800,-
17
Udang Cokong Gulai
Porsi
Rp 222.800,-
18
Udang Pangek Padang
Porsi
Rp 30.000,-
19
Udang Sambal Ijo
Porsi
Rp 23.700,-
20
Udang Sambal Pete
Porsi
Rp 31.500,-
21
Udang Goreng Garing
Porsi
Rp 39.700,-
22
Kepiting Lada Hitam Jantan
Porsi
Rp 115.000,-
23
Kepiting Asam Manis Jantan
Porsi
Rp 115.000,-
24
Kepiting Saus Tiram Jantan
Porsi
Rp 115.000,-
25
Kepiting Saus Padang Jantan
Porsi
Rp 115.000,-
26
Kepiting Tauco Jantan
Porsi
Rp 115.000,-
27
Kepiting Bakar Jantan
Porsi
Rp 115.000,-
28
Ikan Bawal Bakar/Goreng
Kg
Rp 215.000,-
29
Ikan Bawal Tim
Kg
Rp 215.000,-
30
Ikan Baronang Bakar/Goreng
Kg
Rp 103.750,-
31
Ikan Kerapu Asam Manis
Kg
Rp 99.000,-
32
Ikan Gurame Bakar/Goreng
Kg
Rp 71.000,-
33
Ikan Gurame Asam Manis
Kg
Rp 56.400,-
34
Ikan Nila Bakar Spesial
Kg
Rp 70.600,-
35
Ikan Nila Tom Yam
Kg
Rp 47.000,-
36
Ikan Asin Balado
Porsi
Rp 13.500,-
37
Ikan Sambal Balado
Porsi
Rp 13.500,-
38
Ikan Pepes Bakar
Porsi
Rp 17.500,-
39
Ikan Asam Pedas
Porsi
Rp 18.700,-
40
Ayam Panggang
Potong
Rp 11.900,-
41
Ayam Gulai
Potong
Rp 11.900,-
42
Ayam Goreng Kuning
Potong
Rp 11.900,-
43
Ayam Goreng ala Pandan
Potong
Rp 11.900,-
44
Gulai Kepala Ikan
Kg
Rp 103.300,-
45
Gulai Ati Ampela
Porsi
Rp 13.500,-
50 46
Gulai Daun Singkong
Porsi
Rp 10.500,-
47
Gulai Terong Ikan Asin
Porsi
Rp 10.700,-
48
Rendang Sapi
Porsi
Rp 11.750,-
49
Dendeng Balado
Porsi
Rp 11.750,-
50
Tauco Sapi
Porsi
Rp 28.000,-
51
Tauco Pare Kepala Ikan
Porsi
Rp 11.500,-
52
Tauco Pete Udang
Porsi
Rp 27.900,-
53
Tauco Kepa Putih
Porsi
Rp 29.300,-
54
Krabu Seafood
Porsi
Rp 12.000,-
55
Sup Ikan
Porsi
Rp 13.000,-
56
Urap
Porsi
Rp 10.850,-
57
Bunga Pepaya
Porsi
Rp 15.600,-
58
Acar Timun
Porsi
Rp 8.650,-
59
Terong Balado
Porsi
Rp 10.700,-
60
Sayur Asam
Porsi
Rp 7.900,-
61
Tahu Kipas
Porsi
Rp 29.700,-
62
Sambal Makasar/Cobek
Porsi
Rp 2.950,-
63
Pete Bakar/Goreng
Porsi
Rp 6.800,-
64
Karedok
Porsi
Rp 17.500,-
65
Terong Bakar/Goreng
Porsi
Rp 6.500,-
66
Kangkung/Buncis/Selada Polos
Porsi
Rp 16.900,-
67
Kangkung Sapi
Porsi
Rp 20.000,-
68
Toge Kuchai
Porsi
Rp 20.000,-
69
Nasi
Porsi
Rp 4.900,-
70
Lumpia Seafood
Porsi
Rp 31.500,-
71
Cumi Bakar
Porsi
Rp 30.300,-
72
Cumi Iris
Porsi
Rp 30.300,-
73
Ikan Kwe
Porsi
Rp 86.000,-
74
Stik Ayam
Porsi
Rp 12.000,-
75
Ikan Nila Saus Mangga
Kg
Rp 49.000,-
76
Gulai Terong Ikan
Porsi
Rp 14.000,-
77
Teri Sambal
Porsi
Rp 13.700,-
78
Nasi Bungkus Ayam
Porsi
Rp 21.600,-
79
Nasi Bungkus Daging
Porsi
Rp 20.600,-
80
Nasi Sayur
Porsi
Rp 14.500,-
81
Kembung Balado
Porsi
Rp 12.350,-
82
Lodeh Telur
Porsi
Rp 13.500,-
83
Udang Acar Timun
Porsi
Rp 31.200,-
84
Ikan Gurame Saus Mangga
Kg
Rp 56.400,-
51 85
Teri Kacang
Porsi
Rp 8.500,-
86
Perkedel
Porsi
Rp 2.700,-
87
Lalap
Porsi
Rp 7.500,-
88
Jengkol
Porsi
Rp 8.800,-
89
Udang Mayones Saus Mangga
Porsi
Rp 49.700,-
90
Gulai Kepala Kakap
Kg
Rp 100.000,-
91
Genjer Teri
Porsi
Rp 21.000,-
92
Kerupuk Kentang
Porsi
Rp 6.750,-
93
Nasi Sayur Perkedel
Porsi
Rp 16.500,-
94
Nasi Sayur Udang
Porsi
Rp 26.700,-
95
Nasi Sayur Jengkol
Porsi
Rp 16.400,-
96
Nasi Sayur Ikan Peda
Porsi
Rp 24.500,-
97
Nasi Sayur Ikan Asin
Porsi
Rp 16.500,-
98
Nasi Sayur Teri Ijo
Porsi
Rp 17.000,-
99
Mie Goreng Telur
Porsi
Rp 14.500,-
100
Nasi Telur
Porsi
Rp 16.500,-
101
Sapi Lada Hitam
Porsi
Rp 28.000,-
102
Sapi Sambal Pete
Porsi
Rp 28.000,-
103
Nasi Bungkus Ikan
Porsi
Rp 21.000,-
104
Pepes Udang
Porsi
Rp 19.500,-
105
Nasi Goreng Seafood
Porsi
Rp 23.700,-
106
Sup Buntut
Porsi
Rp 42.000,-
107
Cumi Asam Manis
Porsi
Rp 34.600,-
108
Ayam Mangga
Porsi
Rp 58.500,-
109
Daun Ubi Ebi
Porsi
Rp 19.500,-
110
Ikan Asam Pedas Kecil
Porsi
Rp 19.300,-
111
Ikan Bandeng Bakar
Porsi
Rp 99.000,-
112
Bihun Goreng Telur
Porsi
Rp 14.500,-
113
Kwetiaw Goreng Telur
Porsi
Rp 14.500,-
114
Kangkung Udang
Porsi
Rp 20.000,-
115
Selada Polos
Porsi
Rp 16.900,-
116
Selada Sapi
Porsi
Rp 20.000,-
117
Selada Udang
Porsi
Rp 20.000,-
118
Buncis Polos
Porsi
Rp 16.900,-
119
Buncis Sapi
Porsi
Rp 20.000,-
120
Buncis Udang
Porsi
Rp 20.000,-
121
Cenil
Porsi
Rp 6.000,-
122
Lodeh Nangka
Porsi
Rp 10.500,-
123
Lodeh No Telor
Porsi
Rp 10.500,-
52 124
Telur Bulat
Porsi
Rp 3.500,-
125
Telur Dadar
Porsi
Rp 10.000,-
126
Nasi Goreng Telur
Porsi
Rp 14.500,-
127
Kepiting Telur Asin Jantan
Porsi
Rp 115.000,-
128
Udang Pancet Telur Asin
Porsi
Rp 68.000,-
129
Kembung Acar
Porsi
Rp 12.350,-
130
Emping
Porsi
Rp 7.600,-
131
Ikan Shisamo Telur
Porsi
Rp 143.000,-
132
Es Kelapa Muda
Gelas
Rp 8.000,-
133
Es Lemon Tea
Gelas
Rp 8.000,-
134
Es Teler
Gelas
Rp 10.500,-
135
Es Cendol
Gelas
Rp 10.500,-
136
Es Delima
Gelas
Rp 10.500,-
137
Es Susu Kacang
Gelas
Rp 12.500,-
138
Gelas
Rp 16.500,-
144
Juice Marquisa Asli Juice Alpukat Juice Tomat Juice Belimbing Juice Pepaya Juice Semangka Juice Melon
145 146 147 148
139
Gelas
Rp 16.500,-
Gelas
Rp 16.500,-
Gelas
Rp 20.400,-
Gelas
Rp 16.500,-
Gelas
Rp 16.500,-
Gelas
Rp 16.500,-
Es Jeruk
Gelas
Rp 16.500,-
Bir Bintang
Botol
Rp 26.000,-
Bir Hitam
Botol
Rp 26.000,-
Fanta
Botol
Rp 7.300,-
149
Sprite
Botol
Rp 7.300,-
150
Coca Cola
Botol
Rp 7.300,-
151
Soda Water
Botol
Rp 5.700,-
152
Soda Susu
Gelas
Rp 9.800,-
153
Aqua
Botol
Rp 4.000,-
154
Teh
Gelas
Rp 2.500,-
155
Es Teh
Gelas
Rp 3.500,-
156
Kopi Panas/Dingin
Gelas
Rp 10.200,-
157
Susu Panas/Dingin
Gelas
Rp 10.000,-
158
Buah Segar
Porsi
Rp 10.000,-
159
Teh Manis
Gelas
Rp 4.400,-
160
Es Teh manis
Gelas
Rp 4.600,-
161
Es Batu
Gelas
Rp 1.100,-
162
Jeruk Murni
Gelas
Rp 23.000,-
140 141 142 143
53 163
Jeruk Nipis
Gelas
Rp 9.700,-
164
Jeruk Kelapa Muda
Gelas
Rp 20.000,-
165
Kopi Susu
Gelas
Rp 12.000,-
166
Juice Sirsak
Gelas
Rp 16.500,-
167
Es Buah
Gelas
Rp 12.600,-
168
3 in 1
Gelas
Rp 12.600,-
169
Juice Mentimun Juice Jambu
Gelas
Rp 13.500,-
170
Gelas
Rp 16.500,-
171
Kietna
Gelas
Rp 13.500,-
172
Gelas
Rp 18.000,-
Gelas
Rp 16.000,-
174
Juice Wortel Juice Green Garden Juice Stroberi
Gelas
Rp 15.000,-
175
Badak
Botol
Rp 9.500,-
176
Juice Nanas
Gelas
Rp 12.600,-
177
Timun Jeruk
Gelas
Rp 15.500,-
178
Lemon Squash
Gelas
Rp 8.500,-
173
Sumber: Data dari restoran Pandan Bistro Pluit Des. 2009
2. Distribusi Rantai distribusi yang digunakan dalam pembukaan cabang baru ini adalah saluran distribusi langsung di mana perusahaan menjual secara langsung kepada konsumen melalui restorannya. 3. Promosi Kegiatan promosi yang akan dilakukan dalam rencana ekspasi ini adalah dengan mempromosikan melalui alat promosi advertising (periklanan) melalui media cetak yaitu berupa selebaran yang dibagikan ke rumah-rumah penduduk sekitar. Selain itu juga membuat spanduk-spanduk di sepanjang jalan Kelapa Gading untuk memberitahu penggemar restoran Pandan Bistro Pluit bahwa kini restoran Pandan Bistro telah dibuka di daerah mereka.
54 4.2 Analisis Aspek Teknis Setelah dilakukan analisis terhadap aspek pasar dan pemasaran, selanjutnya analisis terhadap aspek teknis segera dilakukan. Analisis terhadap aspek teknis meliputi penilaian terhadap lokasi bisnis, proses produksi, kapasitas produksi, dan layout/tata letak outlet. 4.2.1 Penilaian Lokasi Proyek Penentuan lokasi proyek merupakan hal yang cukup penting untuk dipertimbangkan, karena penentuan lokasi yang tidak tepat akan menimbulkan kendala yang menyebabkan gagalnya suatu proyek bisnis. Rencananya, cabang restoran Pandan Bistro ini akan dibuka di Jl. Boulevard Raya Blok K4 No. 12 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Lokasi ini dipilih karena cukup banyak pelanggan restoran Pandan Bistro Pluit yang berdomisili di Kelapa Gading. Lokasi cabang tersebut juga sangat strategis yaitu tepat dipersimpangan jalan (hook) seperti restoran Pandan Bistro Pluit.
4.2.2 Produksi 4.2.2.1 Proses Operasional Dalam rencana ekspansi pembukaan cabang baru restoran Pandan Bistro ini, proses penyajian menu makanan adalah dengan proses sebagai berikut: untuk makanan hasil laut, dibawa hidup-hidup sehingga akan terasa fresh ketika nanti dimakan. Sedangkan makanan selain hasil laut yang digoreng dibuat setengah matang terlebih dahulu. Sayur-sayuran dan buah-buahan diolah di restoran sesuai dengan pesanan pelanggan.
4.2.2.2 Bahan Baku Bahan baku untuk cabang restoran Pandan Bistro ini diolah di dapur pusat PT. Citra Indah Persada.
55 4.2.2.3 Peralatan Operasional Jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam proses operasional adalah: 1. Chiller
Chiller, yang digunakan untuk menyimpan sayur-sayuran agar tetap segar, diperkirakan berharga Rp 15.000.000,-. 2. Freezer
Freezer digunakan untuk menyimpan bahan makanan mentah seperti udang, ayam, dan sebagainya. Harga freezer diperkirakan sebesar Rp 15.000.000,-. 3. Meja Meja yang akan digunakan kurang lebih sebanyak 20 meja. Harga meja diperkirakan sebesar Rp 600.000,-/meja. 4. Kursi Satu meja akan diisi dengan 4 kursi. Harga kursi diperkirakan sebesar Rp 400.000,/kursi. 5. Register Machine Mesin register digunakan untuk mencetak struk pada kasir. Diperkirakan harga mesin register ini adalah Rp 10.000.000,-. 6. Telepon Telepon digunakan untuk layanan pesan antar. Diperkirakan harga telepon sebesar Rp 200.000,-. 7. Peralatan dapur Untuk peralatan dapur, PT. Citra Indah Persada membeli kitchen set (sudah lengkap semua) seharga Rp 20.000.000,-. 8. Gelas Restoran Pandan Bistro di Kelapa Gading nantinya diperkirakan akan menggunakan 20 lusin gelas, yang diperkirakan harga per lusinnya sebesar Rp 30.000,-/lusin.
56 9. Sendok dan garpu Sendok dan garpu yang digunakan sebanyak 20 lusin. Diperkirakan harga garpu dan sendok sebesar Rp 25.000,-/lusin. 10. Piring Piring untuk makan diperkirakan berharga Rp 50.000,-/lusin. Diperkirakan akan menggunakan 20 lusin piring. 11. Mangkuk Mangkuk biasanya digunakan untuk sup dan es. Mangkuk yang akan digunakan kirakira sebanyak 20 lusin. Diperkirakan harga mangkuk sebesar Rp 40.000,-/lusin. 12. Motor Motor digunakan untuk mengantar pesanan / delivery. Diperkirakan harga motor sebesar Rp 15.000.000,-. 13. AC AC digunakan untuk mendinginkan ruangan. Diperkirakan harga AC sebesar Rp 5.000.000,-. 14. Mobil box Mobil box digunakan untuk mengantar bahan baku dari dapur PT. Citra Indah Persada ke Restoran Pandan Bistro. Diperkirakan harga mobil box yang baru adalah Rp 130.000.000,-.
4.2.3 Layout Meskipun tempat yang ada cukup luas, namun penentuan tata restoran yang akan didirikan harus dilakukan secara tepat sehingga penggunaan lebih efisien. Direncanakan
layoutnya adalah sebagai berikut:
57
Gambar 4.1 Rencana Layout Restoran Pandan Bistro di Kelapa Gading
Sumber: Gambar dari PT. Citra Indah Persada
Keterangan: 1. Tempat meja dan kursi, untuk para konsumen. 2. Dapur, tempat di mana makanan dimasak. 3. Kasir, sebagai tempat kasir bekerja.
4.3 Aspek Manajemen Selanjutnya aspek yang akan dianalisis adalah aspek manajemen. Tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing dari rencana struktur organisasi cabang restoran Pandan Bistro ini, sama seperti restoran Pandan Bistro Pluit, yaitu sebagai berikut: 1. Pemilik / Owner a. Bertanggung jawab memimpin perusahaan agar dapat terus berkembang. b. Mengawasi secara umum seluruh kegiatan di restoran. c.
Mengambil keputusan dari masalah-masalah yang terjadi.
2. Wakil pemilik / Co-Owner a. Mengurusi pembelanjaan bahan baku setiap hari. b. Membantu Owner pada saat Owner tidak ada.
58 3. Manajer a. Bertanggung jawab mengawasi dan melaksanakan kegiatan operasional restoran yang berhubungan secara langsung ke pelanggan. b. Mewakili Owner dan Co-Owner jika mereka tidak ada di tempat. 4. Administrasi / Kasir a. Bertanggung jawab atas pengendalian dan pengeluaran yang berhubungan dengan uang dan administrasi restoran. b. Bertanggung jawab langsung kepada manajer dalam membuat laporan secara periodik.
Owner / Pemilik
Co‐owner / wakil pemilik
Manajer
Administrasi / kasir
Waiter
Cleaning service
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Restoran Pandan Bistro
Sumber: PT. Citra Indah Persada
4.3.1 Jumlah dan Biaya Gaji yang Direncanakan Manajemen untuk cabang restoran Pandan Bistro ini kurang lebih sama dengan restoran Pandan Bistro Pluit. Tetapi, untuk mengatur, mengawasi, dan bertanggung jawab atas outlet makanan ini, diatur tugas tambahan kepada manajer restoran untuk menjadi store manager. Oleh karena itu, diberikan tambahan/kompensasi gaji kepada manajer restoran.
59 Jumlah tenaga kerja dan biaya yang direncanakan adalah:
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 4.5 Perkiraan Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Restoran Jabatan Jumlah Gaji per Bulan Gaji per Tahun Kasir 2 Rp 1.000.000,- Rp 12.000.000,Waiter 15 Rp 700.000,Rp 8.400.000,Koki 3 Rp 2.000.000,- Rp 24.000.000,Asisten koki 7 Rp 1.000.000,- Rp 12.000.000,Manajer 2 Rp 3.000.000,- Rp 36.000.000,Cleaning Service 1 Rp 500.000,Rp 6.000.000,-
Sumber: Data dari restoran Pandan Bistro Des. 2009
4.4 Aspek Keuangan 4.4.1 Sumber Dana dan Biaya Modal Aktiva tetap berwujud dianggarkan sebesar Rp 282.100.000,-. Aktiva tetap berwujud meliputi: Total Aktiva tetap
Chiller Freezer
Meja Kursi
Register Machine
Telepon Peralatan dapur Gelas Sendok dan garpu Piring Mangkuk Motor AC Mobil box
Rp 15.000.000,Rp 15.000.000,Rp 12.000.000,Rp 32.000.000,Rp 10.000.000,Rp 200.000,Rp 20.000.000,Rp 600.000,Rp 500.000,Rp 1.000.000,Rp 800.000,Rp 15.000.000,Rp 30.000.000,Rp 130.000.000,-
Total dana investasi
Rp 282.100.000,-
4.4.2 Sumber Dana Untuk mengetahui biaya modal atas modal yang digunakan, yaitu dana yang berasal dari modal sendiri, maka perhitungan biaya modal atas modal sendiri berdasarkan penilaian pemilik perusahaan. Menurut pemilik perusahaan, biaya modal yang dibebankan atas pemanfaatan modal sendiri berdasarkan tingkat pengembalian yang diharapkan, di mana
60 pemilik menentukan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan berdasarkan tingkat pengembalian risiko.
4.4.3 Analisis Biaya Operasional Biaya yang termasuk biaya operasional adalah biaya bahan baku, biaya sewa, dan biaya gaji untuk karyawan. Perkiraan biaya bahan baku: 1. Rata-rata per biaya bahan baku Setiap harinya restoran Pandan Bistro Pluit membeli bahan baku sebesar Rp 7.500.000,- untuk hari Senin-Jumat, dan Rp 10.000.000,- untuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. 2. Restoran Pandan Bistro cabang Kelapa Gading membidik 50% dari restoran Pandan Bistro Pluit, maka: Biaya bahan baku untuk hari Senin-Jumat sebesar Rp 3.750.000,-. Biaya bahan baku untuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur sebesar Rp 5.000.000,-. 3. Perkiraan biaya bahan baku untuk hari normal: = 22 hari x Rp 3.750.000,- = Rp 82.500.000,-. Perkiraan biaya bahan baku untuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur: = 8 hari x Rp 5.000.000,- = Rp 40.000.000,-. 4. Sehingga didapat perkiraan biaya bahan baku per bulan sebanyak Rp 122.500.000,-. Maka perkiraan biaya bahan baku pada tahun pertama akan sebesar Rp 1.470.000.000,-.
61 Biaya Operasional: Biaya Bahan Baku Biaya Sewa Biaya Listrik Biaya Air Biaya Bensin Gaji Kasir Gaji Waiter Gaji Koki Gaji Asisten Koki Gaji Manajer Gaji Cleaning Service
Rp 122.500.000,- x 12 bulan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
6.000.000,- x 12 bulan 1.000.000,- x 12 bulan 1.500.000,- x 12 bulan 1.000.000,- x 2 orang x 12 bulan 700.000,- x 15 orang x 12 bulan 2.000.000,- x 3 orang x 12 bulan 1.000.000,- x 7 orang x 12 bulan 3.000.000,- x 2 orang x 12 bulan 500.000,- x 1 orang x 12 bulan
Total Biaya Operasional
Rp 1.470.000.000,Rp 100.000.000,Rp 72.000.000,Rp 12.000.000,Rp 18.000.000,Rp 24.000.000,Rp 126.000.000,Rp 72.000.000,Rp 84.000.000,Rp 72.000.000,Rp 6.000.000,Rp 2.056.000.000,-
Selanjutnya perkiraan biaya operasional penjualan akan disusun dengan menggunakan 3 macam skenario (moderat, optimis dan pesimis), yaitu: 1. Perkiraan biaya operasional dengan skenario moderat Tabel 4.6 Perkiraan Biaya Operasional dengan Skenario Moderat Tahun Persentase Kenaikan Proyeksi Biaya Operasional 1
--
Rp 2.056.000.000,-
2
8%
Rp 2.220.480.000,-
3
8%
Rp 2.398.118.400,-
4
8%
Rp 2.589.967.872,-
5
8%
Rp 2.797.165.302,-
6
8%
Rp 3.020.938.526,-
7
8%
Rp 3.262.613.608,-
8
8%
Rp 3.523.622.697,-
9
8%
Rp 3.805.512.512,-
10
8%
Rp 4.109.953.513,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
Persentase diasumsikan 8% pada skenario moderat ini karena dianggap adanya kenaikan bahan baku yang stabil setiap tahunnya yaitu sebesar 8% dari harga sebelumnya. Hal ini dikarenakan dengan adanya inflasi. Meskipun inflasi pada saat observasi ini dilakukan sebesar 5%, PT. Citra Indah Persada mengasumsikan kenaikan sebesar 8% untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
62 2. Perkiraan biaya operasional dengan skenario optimis Tabel 4.7 Perkiraan Biaya Operasional dengan Skenario Optimis Tahun Persentase Kenaikan Proyeksi Biaya Operasional 1
--
Rp 2.056.000.000,-
2
8%
Rp 2.220.480.000,-
3
8%
Rp 2.398.118.400,-
4
8%
Rp 2.589.967.872,-
5
8%
Rp 2.797.165.302,-
6
8%
Rp 3.020.938.526,-
7
5%
Rp 3.171.985.452,-
8
5%
Rp 3.330.584.725,-
9
5%
Rp 3.497.113.961,-
10
5%
Rp 3.671.969.659,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
Pada skenario optimis, kenaikan biaya operasional akan naik sebanyak 8% sampai tahun ke-6 dan kenaikan berkurang pada tahun ke-7 sampai ke-10 menjadi 5%.
3. Perkiraan biaya operasional dengan skenario pesimis Tabel 4.8 Perkiraan Biaya Operasional dengan Skenario Pesimis Tahun Persentase Kenaikan Proyeksi Biaya Operasional 1 -Rp 2.056.000.000,2
8%
Rp 2.220.480.000,-
3
8%
Rp 2.398.118.400,-
4
8%
Rp 2.589.967.872,-
5
10%
Rp 2.848.964.659,-
6
10%
Rp 3.133.861.125,-
7
10%
Rp 3.447.247.238,-
8
12%
Rp 3.860.916.906,-
9
12%
Rp 4.324.226.935,-
10
12%
Rp 4.843.134.167,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
63 Pada skenario pesimis, kenaikan biaya operasional semakin tahun semakin meningkat, seperti terjadi krisis ekonomi atau sejenisnya. Dapat dilihat diasumsikan kenaikan stabil hanya terjadi pada tahun pertama sampai ke-4. Dan pada tahun ke-5 kenaikan biaya operasional meningkat menjadi 10%. Hal ini bertambah parah di tahun ke-8 di mana tidak terjadi penurunan melainkan penambahan biaya operasional menjadi 12%.
4.4.4 Analisis Biaya Penyusutan Biaya-biaya yang termasuk biaya penyusutan adalah penyusutan peralatan operasional untuk restoran. Perincian mengenai biaya penyusutan dengan depresiasi 10% tiap tahunnya sebagai berikut: Tabel 4.9 Perkiraan Biaya Penyusutan (Dalam Ribuan) Jenis Peralatan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Chiller Freezer
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Meja
Rp 1.200,-
Rp 1.200,-
Rp 1.200,-
Rp 1.200,-
Rp 1.200,-
Kursi
Rp 3.200,-
Rp 3.200,-
Rp 3.200,-
Rp 3.200,-
Rp 3.200,-
Mesin register
Rp 1.000,-
Rp 1.000,-
Rp 1.000,-
Rp 1.000,-
Rp 1.000,-
Rp 20,-
Rp 20,-
Rp 20,-
Rp 20,-
Rp 20,-
Rp 2.000,-
Rp 2.000,-
Rp 2.000,-
Rp 2.000,-
Rp 2.000,-
Telepon Peralatan dapur Gelas
Rp 60,-
Rp 60,-
Rp 60,-
Rp 60,-
Rp 60,-
Sendok dan garpu
Rp 50,-
Rp 50,-
Rp 50,-
Rp 50,-
Rp 50,-
Piring
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Mangkuk
Rp 80,-
Rp 80,-
Rp 80,-
Rp 80,-
Rp 80,-
Motor
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Mobil box
Rp 13.000,-
Rp 13.000,-
Rp 13.000,-
Rp 13.000,-
Rp 13.000,-
Rp 25.210,-
Rp 25.210,-
Rp 25.210,-
Rp 25.210,-
Rp 25.210,-
Total Penyusutan
Tahun 5
64 Jenis Peralatan
Tahun 6
Tahun 7
Tahun 8
Tahun 9
Tahun 10
Chiller Freezer
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Meja
Rp 1.200,-
Rp 1.200,-
Rp 1.200,-
Rp 1.200,-
Rp 1.200,-
Kursi
Rp 3.200,-
Rp 3.200,-
Rp 3.200,-
Rp 3.200,-
Rp 3.200,-
Mesin register
Rp 1.000,-
Rp 1.000,-
Rp 1.000,-
Rp 1.000,-
Rp 1.000,-
Rp 20,-
Rp 20,-
Rp 20,-
Rp 20,-
Rp 20,-
Telepon Peralatan dapur
Rp 2.000,-
Rp 2.000,-
Rp 2.000,-
Rp 2.000,-
Rp 2.000,-
Gelas
Rp 60,-
Rp 60,-
Rp 60,-
Rp 60,-
Rp 60,-
Sendok dan garpu
Rp 50,-
Rp 50,-
Rp 50,-
Rp 50,-
Rp 50,-
Piring
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Mangkuk
Rp 80,-
Rp 80,-
Rp 80,-
Rp 80,-
Rp 80,-
Motor
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500,-
Mobil box
Rp 13.000,-
Rp 13.000,-
Rp 13.000,-
Rp 13.000,-
Rp 13.000,-
Rp 25.210,-
Rp 25.210,-
Rp 25.210,-
Rp 25.210,-
Rp 25.210,-
Total Penyusutan
Sumber: Data diolah Des. 2009
Adapun rincian hitungan dari setiap aktiva tetap tabel diatas secara matematis adalah sebagai berikut: 1. Chiller a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai chiller Rp 15.000.000,-
2. Freezer a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai freezer Rp 15.000.000,-
65
3. Meja a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai meja Rp 12.000.000,-
4. Kursi a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai kursi Rp 32.000.000,-
5. Mesin Register a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai mesin register Rp 10.000.000,-
6. Telepon a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun
66 c.
Nilai telepon Rp 200.000,-
7. Peralatan Dapur a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai peralatan dapur Rp 20.000.000,-
8. Gelas a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai Gelas Rp 600.000,-
9. Sendok dan garpu a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai sendok dan garpu Rp 500.000,-
67 10. Piring a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai piring Rp 1.000.000,-
11. Mangkuk a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai mangkuk Rp 800.000,-
12. Motor a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai motor Rp 15.000.000,-
13. Mobil box a. Nilai sisa: 0 b. Umur ekonomis 10 tahun c.
Nilai motor Rp 130.000.000,-
68
4.4.5 Biaya Pajak Biaya pajak merupakan biaya yang dikeluarkan setiap tahun yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif yang ditetapkan oleh pemerintah. Adapun besarnya tarif pajak yang berlaku di Indonesia berdasarkan UU No. 17 Tahun 2000 sebagai berikut: Tabel 4.10 Biaya Pajak Pendapatan per Tahun
Tarif
Rp 0,- -- Rp 50.000.000,-
10%
Rp 50.000.000,- -- Rp 100.000.000,-
15%
Rp 100.000.000,- ke atas
30%
Sumber: Data dari restoran Pandan Bistro Pluit Des. 2009
4.4.6 Penyusunan Proyeksi Rugi atau Laba Proyeksi rugi laba dalam pengembangan rencana usaha ini merupakan selisih antara jumlah pendapatan perusahaan dengan jumlah biaya-biaya yang harus dikeluarkan karena kegiatan operasional. Hasil yang diperoleh akan digunakan untuk menentukan penilaian atas kelayakan proyek yang akan dijalankan. Adapun uraian perhitungan rugi laba dalam perencanaan usaha ini akan terlampir pada lampiran.
4.4.7 Proyeksi Cash Flow
Cash Flow merupakan aliran kas yang dikeluarkan dan diterima oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Terdapat tiga jenis aliran kas yaitu Initial Cash Flow yang merupakan aliran kas keluar, Operational Cash Flow, dan Terminal Cash Flow merupakan aliran kas masuk.
69 1. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) Merupakan dana yang dikeluarkan dalam rencana usaha ini untuk pembiayaan kebutuhan modal aktiva perusahaan. Jumlah investasi awal dalam pembukaan cabang baru ini adalah sebesar Rp. 282.100.000,2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) Aliran kas ini berasal dari operasi perusahaan. Aliran operasional dapat diperoleh dengan rumus: OCF = EAT + Penyusutan EAT = Laba bersih setelah pajak Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Proyeksi Operational Cash Flow (Moderat) Tahun EAT Penyusutan OCF 1
Rp 763.553.000,-
Rp 25.210.000,-
Rp 788.763.000,-
2
Rp 871.857.000,-
Rp 25.210.000,-
Rp 897.067.000,-
3
Rp 993.294.120,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.018.504.120,-
4
Rp 1.129.361.890,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.154.571.890,-
5
Rp 1.281.722.329,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.306.932.329,-
6
Rp 1.452.219.576,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.477.429.576,-
7
Rp 1.642.899.373,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.668.109.373,-
8
Rp 1.856.030.600,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.881.240.600,-
9
Rp 2.094.129.079,-
Rp 25.210.000,-
Rp 2.119.339.079,-
10
Rp 2.359.983.862,-
Rp 25.210.000,-
Rp 2.385.193.862,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
70 Tabel 4.12 Proyeksi Operational Cash Flow (Optimis) Tahun EAT Penyusutan OCF 1
Rp 763.553.000,-
Rp 25.210.000,-
Rp 788.763.000,-
2
Rp 871.857.000,-
Rp 25.210.000,-
Rp 897.067.000,-
3
Rp 993.294.120,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.018.504.120,-
4
Rp 1.399.724.290,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.424.934.290,-
5
Rp 1.903.555.849,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.928.765.849,-
6
Rp 2.525.558.304,-
Rp 25.210.000,-
Rp 2.550.768.304,-
7
Rp 3.120.604.796,-
Rp 25.210.000,-
Rp 3.145.814.796,-
8
Rp 3.815.481.548,-
Rp 25.210.000,-
Rp 3.840.691.548,-
9
Rp 4.625.691.762,-
Rp 25.210.000,-
Rp 4.650.901.762,-
10
Rp 5.213.824.624,-
Rp 25.210.000,-
Rp 5.239.034.624,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
Tabel 4.13 Proyeksi Operational Cash Flow (Pesimis) Tahun EAT Penyusutan OCF 1
Rp 763.553.000,-
Rp 25.210.000,-
Rp 788.763.000,-
2
Rp 760.137.000,-
Rp 25.210.000,-
Rp 785.347.000,-
3
Rp 753.096.120,-
Rp 25.210.000,-
Rp 778.306.120,-
4
Rp 741.972.790,-
Rp 25.210.000,-
Rp 767.182.790,-
5
Rp 690.004.904,-
Rp 25.210.000,-
Rp 715.214.904,-
6
Rp 762.170.094,-
Rp 25.210.000,-
Rp 787.380.094,-
7
Rp 841.551.803,-
Rp 25.210.000,-
Rp 866.761.803,-
8
Rp 1.044.923.816,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.070.133.816,-
9
Rp 1.287.488.693,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.312.698.693,-
10
Rp 1.358.863.085,-
Rp 25.210.000,-
Rp 1.384.073.085,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
3. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow)
Terminal Cash Flow merupakan aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek, biasanya berasal dari modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva tetap yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah Terminal Cash Flow dapat dihitung berdasarkan rumus: TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa Dalam rencana bisnis ini, TCF tidak ada karena semua aktiva tetap usianya tidak lebih dari sepuluh tahun dan tidak ada nilai sisa. Dengan demikian aliran kas akhir dianggap tidak ada.
71 Dengan demikian maka taksiran aliran kas rencana usaha ini adalah: Tabel 4.14 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Moderat) Tahun ICF OCF 1
(Rp 282.100.000,-)
Rp 788.763.000,-
2
-
Rp 897.067.000,-
3
-
Rp 1.018.504.120,-
4
-
Rp 1.154.571.890,-
5
-
Rp 1.306.932.329,-
6
-
Rp 1.477.429.576,-
7
-
Rp 1.668.109.373,-
8
-
Rp 1.881.240.600,-
9
-
Rp 2.119.339.079,-
10
-
Rp 2.385.193.862,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
Tabel 4.15 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Optimis) Tahun ICF OCF 1
(Rp 282.100.000,-)
Rp 788.763.000,-
2
-
Rp 897.067.000,-
3
-
Rp 1.018.504.120,-
4
-
Rp 1.424.934.290,-
5
-
Rp 1.928.765.849,-
6
-
Rp 2.550.768.304,-
7
-
Rp 3.145.814.796,-
8
-
Rp 3.840.691.548,-
9
-
Rp 4.650.901.762,-
10
-
Rp 5.239.034.624,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
Tabel 4.16 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Pesimis) Tahun ICF OCF 1
(Rp 282.100.000,-)
Rp 788.763.000,-
2
-
Rp 785.347.000,-
3
-
Rp 778.306.120,-
4
-
Rp 767.182.790,-
5
-
Rp 715.214.904,-
6
-
Rp 787.380.094,-
7
-
Rp 866.761.803,-
8
-
Rp 1.070.133.816,-
9
-
Rp 1.312.698.693,-
10
-
Rp 1.384.073.085,-
Sumber: Data diolah Des. 2009
72 4.4.8 Metode Penilaian Investasi Skenario Moderat Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Payback Period (PP), Net Present
Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), serta Profitability Indeks (PI). Perincian penilaian investasi sebagai berikut: 1. Payback Period (PP) Untuk mengetahui atau mengukur seberapa cepat investasi yang dilakukan untuk membuka cabang baru ini dapat kembali. Oleh karena itu, dasar yang digunakan adalah aliran kas. Perhitungan Payback Period (PP) dalam perencanaan usaha ini adalah sebagai berikut:
Investasi Cash flow Tahun ke I Cash flow Tahun ke II Cash flow Tahun ke III Cash flow Tahun ke IV Cash flow Tahun ke V Cash flow Tahun ke VI Cash flow Tahun ke VII Cash flow Tahun ke VIII Cash flow Tahun ke IX Cash flow Tahun ke X
(Rp 282.100.000,-) Rp 788.763.000,- Rp 506.663.000,- Rp 897.067.000,- Rp 1.403.730.000,- Rp 1.018.504.120,- Rp 2.422.234.120,- Rp 1.154.571.890,- Rp 3.576.806.010,- Rp 1.306.932.329,- Rp 4.883.738.338,- Rp 1.477.429.576,- Rp 6.361.167.914,- Rp 1.668.109.373,- Rp 8.029.277.287,- Rp 1.881.240.600,- Rp 9.910.517.887,- Rp 2.119.339.079,- Rp 12.029.856.966,- Rp 2.385.193.862,- Rp 14.415.050.828,-
73 Kesimpulan dari hitungan di atas adalah bahwa modal investasi dalam rencana pembukaan cabang baru restoran Pandan Bistro ini akan kembali pada bulan ke-5. 2. Net Present Value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara modal investasi sekarang dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun Terminal Cash Flow) di masa yang akan datang. Dengan menggunakan perhitungan di Microsoft Excel, NPV pada rencana pembukaan cabang baru restoran Pandan Bistro adalah sebesar Rp 4.863.408.010,- yang menunjukkan hasil positif, dan berarti dinyatakan bahwa investasi pembukaan cabang baru ini dinyatakan layak. 3. Internal Rate Of Return (IRR) Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dinyatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dinyatakan merugikan. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan Microsoft Excel ditemukan tingkat suku bunga sebesar 293,26%. Karena IRR yang dihasilkan pada rencana usaha ini lebih besar dari tingkat keuntungan yang diisyaratkan yaitu sebesar 20%, rencana usaha ini diterima. 4. Profitability Indeks (PI) Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang kas bersih masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1 maka proyek dinyatakan menguntungkan, jika kurang dari 1 maka dinyatakan merugikan. Perhitungan PI dalam rencana pembukaan cabang baru ini adalah:
Karena hasil PI lebih dari 1 yaitu 18,24, usulan proyek diterima.
74 Pada tabel 4.17 menunjukkan tabel perincian hasil perhitungan keempat metode penilaian investasi yang telah dilakukan. Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Metode Penilaian Investasi (Moderat) No.
Metode
Kriteria Penilaian
1
Payback Period Net Present Value Internal Rate Of Return Profitability Index
10 tahun
5 bulan
Diterima
Positif
Rp 4.863.408.010,-
Diterima
20%
293,26%
Diterima
2 3 4
Hasil
1
18,24
Sumber: Data diolah Des. 2009
4.4.9 Metode Penilaian Investasi Skenario Optimis Berikut ini perincian penilaian investasi sebagai berikut: 1. Payback Period (PP)
Investasi Cash flow Tahun ke I Cash flow Tahun ke II Cash flow Tahun ke III Cash flow Tahun ke IV Cash flow Tahun ke V Cash flow Tahun ke VI Cash flow Tahun ke VII Cash flow Tahun ke VIII Cash flow Tahun ke IX Cash flow Tahun ke X
(Rp 282.100.000,‐) Rp 788.763.000,‐ Rp 506.663.000,‐ Rp 897.067.000,‐ Rp 1.403.730.000,‐ Rp 1.018.504.120,‐ Rp 2.422.234.120,‐ Rp 1.424.934.290,‐ Rp 3.847.168.410,‐ Rp 1.928.765.849,‐ Rp 5.775.934.258,‐ Rp 2.550.768.304,‐ Rp 8.326.702.562,‐ Rp 3.145.814.796,‐ Rp 11.472.517.358,‐ Rp 3.840.691.548,‐ Rp 15.313.208.906,‐ Rp 4.650.901.762,‐ Rp 19.964.110.668,‐ Rp 5.239.034.624,‐ Rp 25.203.145.292,‐
Keputusan
Diterima
75
Kesimpulan dari hitungan di atas adalah bahwa modal investasi dalam rencana pembukaan cabang baru restoran Pandan Bistro ini akan kembali pada bulan ke-5. 2. Net Present Value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara modal investasi sekarang dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun Terminal Cash Flow) di masa yang akan datang. Dengan menggunakan perhitungan di Microsoft Excel, NPV pada rencana pembukaan cabang baru restoran Pandan Bistro adalah sebesar Rp 7.746.975.467,- yang menunjukan hasil positif dan berarti dinyatakan bahwa investasi pembukaan cabang baru ini dinyatakan layak. 3. Internal Rate Of Return (IRR) Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dinyatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dinyatakan merugikan. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan Microsoft Excel ditemukan tingkat suku bunga sebesar 295,40%. Karena IRR yang dihasilkan pada rencana usaha ini lebih besar dari tingkat keuntungan yang diisyaratkan yaitu sebesar 18%, rencana usaha ini diterima. 4. Profitability Indeks (PI) Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang kas bersih masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1 maka proyek dinyatakan menguntungkan, jika kurang dari 1 maka dinyatakan merugikan. Perhitungan PI dalam rencana pembukaan cabang baru ini adalah:
76
Karena hasil PI lebih dari 1 yaitu 28,46, usulan proyek diterima.
Pada tabel 4.18 menunjukkan tabel perincian hasil perhitungan keempat metode penilaian investasi yang telah dilakukan.
No. 1 2 3 4
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Metode Penilaian Investasi (Optimis) Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan
Payback Period Net Present Value Internal Rate Of Return Profitability Index
10 tahun
5 bulan
Diterima
Positif
Rp 7.746.975.467,-
Diterima
18%
295,40%
Diterima
1
28,46
Diterima
Sumber: Data diolah Des. 2009
4.4.10 Metode Penilaian Investasi Skenario Pesimis Berikut ini perincian penilaian investasi sebagai berikut: 1. Payback Period (PP)
Investasi Cash flow Tahun ke I Cash flow Tahun ke II Cash flow Tahun ke III Cash flow Tahun ke IV Cash flow Tahun ke V Cash flow Tahun ke VI Cash flow Tahun ke VII Cash flow Tahun ke VIII Cash flow Tahun ke IX
(Rp 282.100.000,‐) Rp 788.763.000,‐ Rp 506.663.000,‐ Rp 785.347.000,‐ Rp 1.292.010.000,‐ Rp 778.306.120,‐ Rp 2.070.316.120,‐ Rp 767.182.790,‐ Rp 2.837.498.910,‐ Rp 715.214.904,‐ Rp 3.552.713.813,‐ Rp 787.380.094,‐ Rp 4.340.093.907,‐ Rp 866.761.803,‐ Rp 5.206.855.711,‐ Rp 1.070.133.816,‐ Rp 6.276.989.526,‐ Rp 1.312.698.693,‐
77
Cash flow Tahun ke X
Rp 7.589.688.220,‐ Rp 1.384.073.085,‐ Rp 8.973.761.305,‐
Kesimpulan dari hitungan di atas adalah bahwa modal investasi dalam rencana pembukaan cabang baru restoran Pandan Bistro ini akan kembali pada bulan ke-5. 2. Net Present Value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara modal investasi sekarang dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun Terminal Cash Flow) di masa yang akan datang. Dengan menggunakan perhitungan di Microsoft Excel, NPV pada rencana pembukaan cabang baru restoran Pandan Bistro adalah sebesar Rp 3.012.721.930,- yang menunjukkan hasil positif, dan berarti dinyatakan bahwa investasi pembukaan cabang baru ini dinyatakan layak. 3. Internal Rate Of Return (IRR) Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dinyatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dinyatakan merugikan. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan Microsoft Excel ditemukan tingkat suku bunga sebesar 279,01%. Karena IRR yang dihasilkan pada rencana usaha ini lebih besar dari tingkat keuntungan yang diisyaratkan yaitu sebesar 20%, rencana usaha ini diterima.
78 4. Profitability Indeks (PI) Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang kas bersih masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1 maka proyek dinyatakan menguntungkan, jika kurang dari 1 maka dinyatakan merugikan. Perhitungan PI dalam rencana pembukaan cabang baru ini adalah:
Karena hasil PI lebih dari 1 yaitu 11,68, usulan proyek diterima.
Pada tabel 4.19 menunjukkan tabel perincian hasil perhitungan keempat metode penilaian investasi yang telah dilakukan.
No. 1 2 3 4
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Metode Penilaian Investasi (Pesimis) Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan
Payback Period Net Present Value Internal Rate Of Return Profitability Index
10 tahun
5 bulan
Diterima
Positif
Rp 3.012.721.930,-
Diterima
22%
279,01%
Diterima
1
11,68
Diterima
Sumber: Data diolah Des. 2009
4.5 Hasil Penelitian Berikut ini hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode analisis sensitifitas, yaitu menggunakan tiga skenario yaitu skenario moderat, skenario optimis, dan skenario pesimis: Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Metode Penilaian Investasi Keseluruhan No.
Metode
1 2 3 4
Payback Period NPV IRR PI
Skenario Moderat
Optimis
Pesimis
5 Bulan Rp 4.863.408.010,293,26% 18,24
5 Bulan Rp 7.746.975.467,295,40% 28,46
5 Bulan Rp 3.012.721.930,279,01% 11,68
Sumber: Data diolah Des. 2009
79 Untuk rencana ekspansi pembukaan cabang baru restoran Pandan Bistro di Kelapa Gading ini, berdasarkan tabel di atas jika rencana ekspansi menggunakan skenario moderat maka rencana ekspansi ini dinyatakan layak. Jika menggunakan skenario optimis dinyatakan lebih layak lagi untuk dijalankan. Jika menggunakan skenario pesimis maka rencana ekspansi ini dinyatakan masih layak untuk dijalankan.