BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Tentang Hotel Shangri-La 3.1.1
Sejarah Hotel Shangri-La Jakarta Shangri-La international didirikan dan merupakan milik perusahaan “Group
Perusahaan Kuok Bersaudara”. Nama "Shangri-la" diambil pegunungan Himalayan.Sesuatu
dari
dalam
yang
cerita
dapat
kedamaian, kebahagiaan,yang diabadikan dalam
legenda
yang
menjanjikan awet
buku
"Lost
Horizon"
ada
di
muda, oleh James
Hilton,ditulis pada tahun 1933. Pada tahun 1978 Kuok Group membentuk sebuah perusahaan manajemen hotel, yang dinamakan Kuok Hotel. Dimulai dari awal yang hanya mengelola 5 (lima) properti yang berada di fiji dan malaysia,perkembangan sangat cepat.Kuok Group memperluas dan memperbesar cakupan usaha yang telah ada dan melakukan akuisisi yaitu pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor.Perkembangan terus menerus dilakukan. Pada tahun 1993 nama perusahaan diubah menjadi Shangri-la International. Shangri-la internasional dalam industri perhotelan adalah sesuatu yang luar biasa. Perusahaan sudah membangun citra yang dikenal oleh pelanggan (customers) sebagai kelompok istimewa
dari group
hotel
40
dan
resort.Dengan
standar
41
internasional yang dilihat dari kedua sisi baik produk (hotel dan segala fasilitas) maupun pelayanan. Sikap bangga dan antusias ada dalam tim internasional shangri-la.Perusahaan sangat memperhatikan terhadap pengembangan dan kesejahteraan karyawan ,karena karyawan merupakan bagian dari perusahaan untuk memberikan kemajuan karir dan kontinuitas pelayanan. Group Hotel Shangri-la menawarkan perpaduan unik baik dari budaya timur maupun budaya barat,yang disesuaikan dalam suasana yang harmonis dan ramah. Hotel Shangri-La terkenal karena ruangan tempat tinggal yang luas,serta dilengkapi fasilitas lengkap yang tersedia seperti ruangan meeting,restaurant dan lain sebagainya. Letak Hotel dan resort didirikan dilokasi pilihan yang strategis. Didirikan di tempat eksotis dan dapat memberikan ketenangan, relaksasi, dan kenyamanan yang disesuaikan dengan rasa dan budaya lokal kepada para tamu yang berkunjung ataupun menginap. Hotel dan resorts Shangri-La yang berbasis di Hong Kong kini telah mengoperasikan 72 hotel dan resort di bawah merek Shangri-La, yang merupakan properti bintang lima dengan aneka raga, kemewahan fasilitas dan pelayanan yang tersebar di berbagai negara.Kemudian di bawah merek Kerry , dan yang terakhir Traders yang merupakan hotel bintang empat.Hotel traders terdapat di seluruh wilayah perdagangan yang melayani dunia bisnis pada masa kini dan melayani wisatawan yang sedang berlibur yang mencari kesederhanaan, efisien, dan kerendah hatian dengan senyuman.
42
Hotel shangri-la Jakarta dibuka 18 tahun yang lalu pada tanggal 22 Maret 1994, Shangri-la telah menjadi sebuah nirwana khususnya bagi mereka yang tengah melakukan perjalanan bisnis di kota Jakarta. Terletak di jantung kota Jakarta. Shangri-la Jakarta merupakan salah satu dari hotel bintang lima terkemuka di ibukota indonesia. Berdiri menjulang setinggi 32 lantai, Shangri-La Jakarta mencerminkan kemewahan tersendiri. Seperti yang sudah dikatakan Shangri-la international menggunakan perpaduan budaya timur dan barat, yang juga diterapkan pada Shangri-La Jakarta. Di lahan seluas 34.036 m2 menyediakan total kamar sebanyak 661 kamar, mulai dari tipe deluxe sampai beragam pilihan tipe suites.Di seluruh kamar tersedia rangkaian kelengkapan dan pelayanan, termasuk LCD TV dengan pilihan program televisi terbaik dan akses internet secara Cuma-Cuma. Fasilitas akses internet nirkabel (wi-fi) juga dapat dinikmati secara gratis di seluruh kamar dan semua are public seperti restoran, bar dan lounge di ShangriLa Jakarta.Berbagai fasilitas dan kenyamanan disediakan untuk kepuasan tamu.
3.1.2
Visi & Misi Hotel Shangri-La Jakarta
3.1.2.1
Visi
To Be The First Choice for Guests, Colleagues, Shareholders and Business Partners (Menjadi Pilihan Pertama untuk Para Tamu,Kolega, Para Pemegang Saham, dan Mitra Bisnis)
43
a. Memiliki pelanggan setia yang membuat Shangri-la Hotel Jakarta menjadi pilihan pertama diantara hotel lainnya. b. Menjadi pemimpin pasar sebagai tujuan Shangri-La hotel Jakarta,dimana saja menjalankan usaha. c. Memperkuat nama Shangri-La Hotel Jakarta untuk membangun landasan yang kokoh, guna mengembangkan usaha dan terus menerus memperoleh para pelanggan baru dan pemilik modal. d. Menarik dan mempertahankan orang-orang yang terbaik yang bermotivasi untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan. e. Mencari laba tertinggi di industry dan penghargaan f. Mencapai sukses secara finansial untuk mendapatkan kesetiaan dari para pemegang saham dan mitra usaha Hotel Shangri-La Jakarta. 3.1.2.2
Misi “To delight our guest everytime by creating enganging experiences of hospitality straight from our hearts”
(Menciptakan kebahagian kepada setiap tamu dengan memberikan pengalaman perhotelan dengan hati yang tulus) a. Membahagiakan pelanggan kita dan mendapatkan kesetian mereka melalui pengenalan pribadi, pengantipasian kebutuhan, fleksibilitas, dan proses perbaikan. b. Melampaui harapan para pelanggan melalui pemberian kualitas dan nilai produk-produk serta pelayanan kita secara konsisten
44
c. Menjadi panutan dalam bidang pemberia jasa dan pelayanan. d. Memenuhi pemberian janji, nama atau merek yang diwakili oleh Hotel Shangri-La. e. Memberi perhatian setiap tamu secara tulus. f. Menganggap tamu adalah keluarga kita.
3.1.3
Lokasi HOTEL SHANGRI-LA Kota BNI Jalan Jendral Sudirman kav 1 Jakarta 10220, Indonesia T:(+6221)5707440 F: (62 21) 570 3530
3.1.4
Logo Hotel
Gambar 3.1 : Logo Hotel Shangri-La Jakarta
45
-
Logo Shangri-La international adalah huruf S berwarna emas. Logo tersebut terinspirasi dari bentuk dataran tinggi yang berada di Tibet,terpantul pada air danau yang tenang.
-
Warna emas digambarkan untuk kemewahan
-
Melalu Logo tersebut,Shangri-La ingin menyatakan brand image sebagai hotel mewah yang menawarkan akomodasi yang tenang dan nyaman dengan kualitas pelayanan tingkat international.
-
Dibawah lambang standar international yaitu huruf S berwarna emas dan tulisan Shangri-La terdapat tulisan Jakarta, itu menunjukkan dimana Lokasi Hotel,disesuaikan oleh negara atau pulau mana Hotel atau Resorts ShangriLa berlokasi.
3.1.5
Fasilitas Hotel Sebagai salah satu hotel berbintang lima yang terkemuka di Jakarta,Hotel
Shangri-La Jakarta menyediakan berbagai fasilitas guna memuaskan dan memenuhi kebutuhan para customer. Beberapa Fasilitas yang ada di hotel Shangri-la Jakarta yaitu concierge yang terletak di sisi kanan lobby,disini para tamu dapat memperoleh informasi lengkap seputar hotel dan fasilitas hotel, kemudian masih di area lobby hotel terdapat coffee shop, restoran,gift Shop, dan ruangan merokok sehingga bagi tamu yang tidak merokok dapat terbebas dari polusi asap rokok.Fasilitas lain jika tamu membawa barang berharga
46
dan dokumen penting,tersedia kotak penyimpanan yang sangat aman terletak di front office. Hotel Shangri-la Jakarta memiliki klub olahraga, kolam renang yang terletak di luar ruangan dan sauna. Akses internet nirkabel gratis tersedia juga diseluruh area public. Bagi anda yang menginap di hotel untuk perjalanan bisnis juga disediakan fasilitas bisnis seperti bisnis center dan fasilitas ruang rapat serta lantai eklusif yaitu horizon club yang terletak di lantai 23. Hotel Shangri-la juga menyediakan serangkaian fasilitas dan layanan modern pada kamar tamu yang total berjumlah 661 kamar tidur berpenyejuk udara, yang dilengkapi perabot modern dan teknologi canggih.Setiap kamar tamu memiliki ruangan bebas rokok, pengering rambut, televisi LCD/layar plasma, jubah mandi, dan berbagai fasilitas lainnya sesuai jenis kamar yang dipilih, serta pelayanan kamar 24 jam pada room service. Tipe-tipe kamar yang ada di Hotel Shangri-La Jakarta, yaitu: Room Type
Tarif
Deluxe Room
Rp.2.805.002,00
Executive Room
Rp. 3.116.795,00
Horizon club
Rp. 3.450.000,00
One Bed Room Suite
Rp. 3.895.899,00
47
Executive Suite
Rp. 4.174.500,00
Two Bay Suite
Rp. 8.167.500,00
Three Bay Suite
Price by request
Presidential Suite
Price by request
Tabel 3.1.5 Tipe & harga kamar tamu di Hotel Shangri-la Jakarta
Horizon Club Hotel Shangri-La Jakarta mempunyai tempat eklusif spesial bagi para pebisnis, yang menyediakan kemewahan, dengan layanan pribadi dan sejumlah penawaran menarik dan fasilitas, yaitu Horizon Club. Jenis kamar yang digemari khususnya oleh mereka yang tengah melakukan perjalanan bisnis di Jakarta adalah tipe Horizon Club rooms. Kamar-kamar Horizon Club juga menyediakan perlengkapan kamar mandi dari kualitas terpilih dan terbaik, bunga segar, buah-buahan maupun jasa setrika setelan jas pada saat kedatangan yang diberikan secara cuma-cuma bagi para tamu. Kelebihan-kelebihan yang ditawarkan di Horizon Club ini membuat para tamu merasa disambut dengan sangat hangat. Khusus disediakan bagi para tamu Horizon Club, makan pagi atau pun acara minum teh sore serta evening cocktails disajikan secara eksklusif di Horizon Club Lounge.
48
Di pertengahan tahun 2009 Shangri-La Jakarta merenovasi Horizon Club Lounge, menjadikannya sebagai hotel’s executive lounge yang terbesar di Jakarta dengan luas 660 meter-persegi. Horizon Club Lounge yang baru diperlengkapi dengan berbagai fasilitas bisnis dengan teknologi terkini. Untuk menunjang kegiatan bisnis Anda, tersedia ruang pertemuan eksklusif di Horizon Club Lounge yang juga diperlengkapi dengan whiteboard interaktif, fasilitas high definition video conference dan televisi layar datar berukuran 65 inci. Selain tersedia berbagai fasilitas kamar yang mewah, Hotel Shangri-La Jakarta juga menyediakan berbagai restoran mewah dengan cita rasa tinggi berbasis international yang disediakan bagi tamu yang menginap ataupun bagi tamu yang khusus singgah hanya untuk menikmati makanan,yakni: •
SATOO restaurant Restoran-restoran yang ada di hotel Shangri-la Jakarta termasuk di antara deretan
restoran terbaik di Jakarta. Restoran SATOO, dengan 12 open-kitchen stations yang interaktif, merupakan salah satu yang terdepan dalam mempopulerkan konsep makan buffet. Berbagai hidangan terkenal dari seluruh dunia disajikan secara menarik di SATOO, termasuk jamu sebagai minuman herbal khas Indonesia. •
Rosso Restaurant & Lounge Kata “rosso” berarti “merah” dalam bahasa Italia. Hal ini tercermin dari interior
restoran yang didominasi warna merah dan ornamen bergaya art deco yang
49
mencerminkan suasana hangat. Selain sajian makanan Italia, Rosso menyajikan pula beragam pilihan cocktails, mocktails dan lebih dari 200 jenis wine pilihan. •
Shang Palace Shang Palace Chinese restaurant adalah tempat yang tepat bagi pecinta kuliner
oriental yang ingin menikmati hidangan khas Chinese dan Cantonese, mulai dari aneka seafood segar yang terpajang di dalam akuarium berair jernih di dalam restoran, chef specialties yang termasuk dalam kategori signature dishes, sampai beragam jenis dim sum yang menggugah selera. Shang Palace juga memiliki mini ballroom bernama Lotus Ballroom yang dapat menampung sampai 200 orang. Lotus Ballroom merupakan lokasi yang digemari untuk mengadakan pernikahan dengan adat Cina ataupun acara-acara grup lainnya. •
B.A.T.S Sementara itu, BA.T.S. (singkatan dari Bar at the Shangri-La) dikenal luas
karena menyajikan porsi makanan yang berukuran ekstra besar mulai dari pizza, pasta sampai ke burger dan steak. Dengan suasana yang menyenangkan serta hiburan yang interaktif menjadikan B.A.T.S. sebagai lokasi yang menarik untuk berkumpul bersama teman maupun rekan bisnis di malam hari. •
Nishimura Restaurant Restoran Nishimura sebagai restoran Jepang di Shangri-La Jakarta menyajikan masakan khas Jepang dalam suasana restoran yang menenangkan
50
dengan suara air mengalir, tanaman bonsai serta jalan setapak dari batu-batu. Bagi para tamu yang menginginkan suasana privat, Nishimura menyediakan ruang-ruang makan privat, beberapa di antaranya adalah ruang tatami dan teppanyaki khas Jepang. •
Lobby Lounge Lobby
Lounge
di
Shangri-La
Jakarta
menawarkan
keindahan
pemandangan area kebun hotel melalui jendela-jendela kaca yang menjulang tinggi sampai ke langit-langit – menjadikannya sebagai lokasi yang tepat untuk bersantai di sore hari sambil menikmati minuman ringan atau secangkir kopi dan teh dan ragam pilihan makanan ringan. •
Horizon Club Lounge Horizon Club Lounge berada pada lantai 23 Shangri-La Jakarta, dimana menyediakan keleluasaan menggali bermacam informasi via internet yang didukung dengan fasilitas seperti computer HP Touch SmartTM dan Apple iMacTM.Suasana santai juga dapat diperoleh dengan membaca buku dan majalah dari koleksi yang tersedia di perpustakaan mini di Horizon Club Lounge atau dengan mendengarkan permainan dentingan piano sambil menikmati cocktail di malam hari.
51
52
3.3 Prosedur yang berlaku 1. General Manager (Gerhard Hecker) Bertanggung jawab untuk mengelola pengembangan, implementasi dan pemantauan terhadap rencana bisnis strategis agar tujuan perusahaa dapat tercapai. 2. Director of Sales & Marketing (Susanna Yong) Director of sales & marketing mempunyai peranan yang penting untuk menunjang kelancaran bisnis hotel. Pelaksanaan dari segala aktivitas perusahaan yang dilakukan untuk menciptakan tentang perusahaan dan berusaha untuk meningkatkan serta menyebarkan hasil produksi sesuai dengan permintaan masyarakat pada saat ini, maupun yang akan datang. Di dalam Hotel Shangri-La Jakarta semua program harus ditanda tangani oleh Director of sales & marketing kemudian baru dilanjutkan oleh pihak tertinggi yaitu General Manager. 3. Director of Communication (Patricia Muljadi) Director of Communication memiliki tanggung jawab penuh dalam kegiatan Public Relation Hotel Shangri-La Jakarta. Program-program yang dibuat oleh divisi komunikasi sebagai perangkat utama komunikasi yang mewakili perusahaan sangat bermanfaat sebagai tugas utama Public Relations yaitu mempertahankan citra positif dihadapan keseluruhan stake holders yang dihadapi. Dengan tetap melakukan komunikasi dua arah yang terjalin dengan baik, ditambah dengam mendapatkan dukungan penuh dari manajemen Hotel, serta keleluasaan penuh yang diberikan dalam
53
berkreatifitas untuk menjalankan tugas-tugasnya,yang bertujuan mewujudkan tujuan umum perusahaan. Patricia Muljadi sebagai Director of Communication di Hotel Shangri-La Jakarta dibantu 5 orang sebagai team support yaitu: •
Asisstant Communication Manager (Felicia Setiawan) Assistant Communication Manager merupakan kepercayaan dari director of communication, segala sesuatu yang dikerjakan oleh team communication dapat disetujui oleh Ms Felicia apabila Director of communication sedang tidak berada ditempat. Tugas utama dari assistant communication manager adalah penyampaian ke publik melalui media apa yang dimiliki oleh Hotel Shangri-La Jakarta,hal apa saja yang ingin dipublikasikan dalam tujuan meningkatkan citra hotel atau mempromosikan segala sesuatu tentang hotel. Misalnya saja terdapat promosi makanan Sunda terbaru yang ada di restaurant SATOO.
•
Public Relations Executive (Ami Winarti) Tugas Utama dari Public relations executive adalah berhubungan secara langsung dengan media. Mengirimkan press release, media entertainment, media visiting, dan sebagainya. Hasil dari tugas Public Relations executive akan terlihat seberapa banyak kita mendapatkan free publicity obtain.
•
Art Manager (Arya)
54
Kepala department desain komunikasi visual, yang bertanggung jawab atas pembuatan gambar yang terdapat di iklan, membuat kemasan yang lebih menarik dari komunikasi yang dapat dipublikasikan dengan gambar dan warna. •
Art Designer ( Lewi & Willy) Tugas
dari
art
designer
adalah
pembuatan
Collateral,
item
promotion,pembuatan atau pembaharuan menu restaurant yang ada di Hotel Shangri-la Jakarta, keseluruhan tugas dari art designer berkaitan dengan design komunikasi visual. Seluruh Department yang berada di Shangri-La Jakarta dalam pembuatan promosi mengarah pada Art designer, dengan pengarahan yang tepat dan berbagai macam ide untuk hasil kerja yang maksimal.
4. Food & Beverage Marketing Director (Ratna Sjamsiar) Sebagai pemimpin dalam perencanaan dan implementasi dari berbagai program marketing restaurant. Penyumbangan ide melalui promo atau event yang bertujuan untuk meningkatkan promosi restaurant.
5. Print Shop Shangri-la Jakarta mempunyai percetakan sendiri yang berada di lantai basement dua yang digunakan untuk kepentingan hotel. Print shop yang terdapat di Shangri-la Jakarta sudah berdiri cukup lama kurang lebih sekitar 15 tahun, sehingga mesin-mesin yang dimiliki sudah kurang memadai untuk melakukan pencetakan besar. Print shop di
55
Shangri-la Jakarta berfungsi membantu team art designer untuk melakukan pencetakan yang tidak terlalu berat seperti pencetakan kartu nama bagi staff hotel, pencetakan kartukartu ucapan, dan berbagai hal sederhana lainnya. Hotel Shangri-la Jakarta dalam melakukan pencetakan besar menggunakan jasa percetakan yang berada diluar hotel, dikarenakan sekarang sudah banyak berbagai tempat jasa percetakan dengan kualitas yang sangat bagus, ditunjang dengan mesinmesin modern sehingga hasilnya sangat memuaskan. Dalam mempromosikan restaurant SATOO di Shangri-La Jakarta Director of communication bekerjasama dengan restaurant marketing director untuk melaksanakan pembuatan berbagai promo atau event. Public relations bertugas menentukan bagaimana cara penyampaian, konsep apa yang harus digunakan. Team art designer yang merupakan bagian dari divisi komunikasi dalam hal ini bertugas menuangkan ide-ide, seperti pemilihan gambar, pembuatan layout iklan, dan berbagai tugas design komunikasi visual, hal ini bertujuan agar komunikasi yang disampaikan lebih menarik. Konsep yang ingin dibuat harus sesuai dengan CID (Corpoorate Identity) yaitu hal yang sesuai dengan peraturan Shangri-la pusat. Konsep tersebut dikeluarkan dengan persetujuan dari director of communication,director of sales & marketing,kemudian pimpinan tertinggi General Manager.Setelah prosedur selesai event atau promosi tersebut siap untuk dipublikasikan kepada public. Public relations bekerja sama dengan beberapa media cetak yaitu majalah dan media online (website) dalam menyebarluaskan promo atau event yang telah dibuat yang
56
bertujuan untuk mempromosikan restaurant tersebut, dengan jangkauan yang lebih meluas. Kegiatan atau promo yang sudah dipublikasikan harus mendapat evaluasi untuk dipertahankan atau ditingkatkan untuk kinerja yang lebih baik, dalam hal mempromosikan restaurant SATOO dengan media relation. 3.4 Metode pengumpulan data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif , pengumpulan data yang digunakan dalam karya tulis ini diantaranya adalah melalui kegiatan wawancara dengan pihak-pihak terkait dan observasi langsung yang dilakukan pada Hotel Shangri-La Jakarta. 1. Data Primer a) Wawancara Menurut Golden (Herdiasyah,2010 : 118) wawancara adalah “percakapan anatara dua orang yang salah satunya bertujuan untuk menggali dan mendapatkan informasi untuk tujuan tertentu.” Penulis menggunakan jenis wawancara semi terstruktur. pertanyaan yang diajukan dalam wawancara semi terstruktur adalah pertanyaan terbuka namun ada batasan tema dan alur,dimana jawaban yang diberikan oleh pihak yang diwawancara tidak dibatasi, sehingga subjek dapat lebih bebas dalam memberikan jawaban apapun selama tidak keluar dari konteks pembicaraan. Penulis memilih beberapa pihak terkait untuk melakukan kegiatan wawancara ini. (Herdiansyah, 2010 : 121)
57
Dalam kegiatan wawancara tersebut penulis akan mengajukan beberapa pertanyaan dengan berpedoman pada kegiatan penelitian yang dilakukan yaitu strategi public relations dalam mempromosikan restaurant Satoo dengan media relations di Hotel Shangri-la Jakarta. Dalam kegiatan wawancara ini, penulis memilih beberapa pihak yang akan diwawancarai yang meliputi: Pihak Internal Hotel Shangri-La Jakarta •
Director of Communication (Patricia Muljadi)
•
Asisstant Communication Manager (Felicia Setiawan)
•
Food & Beverage Marketing Director (Ratna Sjamjiar) Pihak Media:
•
Feature Writer (Majalah Yuk Makan-Maria Yuliana Kusrini )
•
Assistant redaktur budaya (Suara Pembaruan-Irawati Diah Astuti) Pihak eksternal:
•
Tamu Restaurant SATOO (Filicya)
•
Tamu Restaurant SATOO (Andi Leonard)
Alasan penulis memilih pihak-pihak diatas adalah karena : 1. Lingkungan internal (objek penelitian) •
Director of Communication dipilih karena dianggap sebagai informan utama yang membuat strategi dan dapat memberikan informasi
58
mengenai tujuan dari pelaksanaan kegiatan dan sasaran yang ingin dicapai. •
Asisstant Communication Manager dipilih karena sebagai pihak yang menjalankan kegiatan public relations ke media-media guna melakukan kegiatan promosi,melakukan press release.
•
Food & Beverage Marketing Director dipilih karena sebagai pihak yang terlibat dalam pembuatan ide,dan lebih mendalam tentang food & beverage hotel Shangri-la. Penulis ingin mengetahui bagaimana kerja sama antara public relations dengan bagian F&B untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
2. Pihak Media Penulis akan mewawancarai 2 orang dari pihak media yang telah lama menjalin hubungan baik dengan Public Relations Hotel Shangri-La Jakarta. 3. Pihak eksternal (tamu Restaurant Satoo) Tamu yang pernah makan di restaurant SATOO,dipilih penulis untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap Restaurant Satoo, darimana mengetahui informasi Satoo, kenapa memilih Satoo sebagai restaurant buffet di Jakarta
b) Observasi Di dalam mengumpulkan informasi dan data, penulis akan melihat dan memperhatikan secara langsung pada obyek yang diteliti. Observasi yang
59
digunakan pada penelitian ini adalah observasi terus terang (Sugiono,2009:66) adalah peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data,bahwa ia sedang melakukan penelitian.Melalui observasi ini penulis
melihat seberapa efektif kegiatan yang telah dilakukan dan
perkembangan baru dari kegiatan tersebut. Kegiatan observasi ini dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih 3 bulan (Februari – Mei 2012). 2. Data Sekunder Data yang diperlukan sudah tersedia dan dikumpulkan berdasarkan keterkaitannya dengan penelitian yang sedang dilakukan, diantaranya melalui dokumentasi. Pengumpulan arsip-arsip dokumen, bisa berupa surat kabar/ koran, majalah,pengamatan
website,
kemudian
terdapat
foto
serta
kliping
yang
berhubungan dengan kegiatan penelitian yang ada di Hotel Shangri-La Jakarta. . 3.5 Permasalahan yang ada Restoran SATOO merupakan restoran prasmanan internasional yang dapat menjadi sarana tempat makan pagi, makan siang, ataupun makan malam bersama teman, keluarga maupun rekan bisnis yang terletak di hotel Shangri-La Jakarta dengan konsep open kitchen. Restoran SATOO diresmikan tanggal 31 Desember 2004 oleh General Manager Hotel Shangri-la Jakarta pada saat itu Bapak Kieran Twomey dan Bapak Jero Wacik yang merupakan menteri pariwisata dan kebudayaan. Restoran ini menggantikan Coffee Garden dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 2005.
60
Nama SATOO berasal dari kata “Satu” atau angka “1”, hal dimaksudkan adalah menunjukkan tanggal beroperasinya restoran ini. Selain itu SATOO juga berarti “Selalu memberikan yang terbaik dan menjadi nomor satu”. Logo SATOO:
Sumber: Department Communication Hotel Shangri-La Jakarta Restoran SATOO merupakan satu-satunya restoran hotel bintang lima yang diresmikan oleh menteri pariwisata dan kebudayaan dikarenakan restoran SATOO merupakan restoran bertaraf internasional yang menyediakan jamu asli indonesia. Hal ini merupakan wujud melestarikan dan mempromosikan minuman khas indonesia kepada tamu-tamu restoran yang tidak sedikit adalah sebagian tamu asing, atau bukan warga negara indonesia. Hal yang menarik lainnya adalah Hotel Shangri-la Jakarta mengajak dua orang yang sebelumnya adalah “mbok jamu” penjual jamu gendong asli yaitu Mbok Pariyem dan Mbak Sarwini yang sudah berkecimpung di dunia jamu sejak tahun 1965 untuk bekerja tetap di restoran sebagai penjaga counter jamu. Keduanya berasal dari Solo, yang terkenal dengan jamu tradisionalnya. Jamu yang terdapat di dalam restoran SATOO bukan jamu sachet, tetapi racikan asli dari Mbok pariyem ataupun Mbak Sarwini.
61
Restoran SATOO berkonsep open kitchen memiliki 8 kitchen station, mulai dari Asian Station, Indian Station, Western Station, Noddles Station, Cold Station, Grill Station, Dessert Station, Juice Station (termasuk di dalamnya jamu asli indonesia). Kapasistas restoran SATOO dengan kapasitas kursi sebanyak 425 kursi ( 379 di dalam restoran SATOO, 46 berada di bagian Deli Shop). Restoran SATOO termasuk jenis Casual dining, dengan meja-meja besar yang ditawarkan, SATOO sangat tepat dikunjungi bersama keluarga, atau bersama rekan-rekan, yang pada intinya beramairamai dan disertai dengan iringan lagu-lagu lembut. Kombinasi anatara nuansa restoran yang terkesan hangat dan menyenangkan,bunyi masakan yang tengah dimasak serta aroma lezat yang berasal dari masing-masing station senantiasa menggoda panca indera para pengunjungnya. SATOO mengambil gaya Asian Konteporer yang dipadukan dengan pemandangan yang sangat mempesona, karena SATOO berada di lantai 1 hotel, yang berdekatan dengan kolam renang, yang dikelilingi kaca besar yang mempunyai pemandangan taman yang sangat indah. Semua ini sesuai dengan motto SATOO yaitu “Indulging the Senses” yang berarti “Memanjakan semua indera”.
Hambatan di zaman yang sudah sangat modern ini adalah persaingan di dunia perhotelan sudah sangat ketat dan tidak sedikit restoran hotel bintang lima lainnya mempunyai masing-masing fasilitas yang mempunyai keunggulan masing-masing, khususnya di bidang restoran.Hal ini mendorong public relations untuk bekerja lebih keras lagi, untuk membedakan restoran buffet SATOO dengan restoran buffet hotel bintang lima lainnya.
62
Pada penilitian ini selama pelaksanaan strategi public relations dalam mempromosikan restoran SATOO. Seperti yang diketahui untuk menginformasikan suatu event atau promo di restoran SATOO memerlukan iklan tetapi biaya untuk beriklan di sebuah media cetak juga memerlukan biaya, sehingga Public Relations harus berusaha mendapatkan pengiklanan yang berupa artikel berita secara gratis, selain itu masyarakat terkadang lebih tertarik akan suatu berita dibandingkan suatu iklan. Hal ini yang merupakan tugas seorang Public relations dalam menjalankan tugasnya, dalam menjalankan tugas ini Public Relations juga mengalami hambatan.Hambatan tersebut dapat dari kedua belah pihak, misalnya kendala waktu promosi, waktu yang disediakan sangat sedikit oleh media, tetapi materi yang ingin dimuat belum tersedia lengkap. Hambatan lainnya adalah media belum tentu selalu memuat berita tentang restoran SATOO dikarenakan banyak pesaing dari restoran lainnya yang juga ingin berpromosi ataupun ketidakcocokan artikel yang dimuat majalah.
Masalah yang timbul tersebut dibutuhkan kerja keras Public relations untuk dapat memiliki nilai lebih di mata masyarakat dan menunjukkan eksistensi sebagai salah satu restoran Hotel Bintang lima yang dapat selalu menjadi pilihan masyarakat. .
3.6 Alternatif pemecahah masalah
Dalam memecahkan masalah yang telah kita ketahui, Public relations Hotel Shangri-la Jakarta dapat meningkatkan hubungan dengan media (media relations). Media membantu kita untuk menyebarkan informasi yang dapat menjangkau public
63
secara luas. Hal yang dapat dilakukan adalah terus menerus menjalin hubungan baik dengan wartawan media, hal ini tidak semata untuk hubungan pekerjaan, bisa saja bersifat lebih pribadi dan sederhana misalnya pertemanan, sehingga pembicaraan tidak selalu seputar pekerjaan. Hal ini dirasa cukup efektif dalam menjalin hubungan dengan media. Public relations dapat melakukan dengan sekedar berbicara di telepon untuk menanyakan kabar atau menggunakan blackberry messenger. Kemudian hal lain yang dapat dilakukan dengan media entertainment, public relations dapat mengundang wartawan atau penulis dari media untuk mencicipi menu baru yang terdapat di restoran SATOO ataupun mengundang pada saat event tertentu, hal tersebut dapat dijadikan berita oleh media tersebut, sekaligus pihak restoran SATOO mendapatkan free publicity. Menjaga hubungan baik dengan keahlian dan ketrampilan Public relations untuk mendapatkan prioritas dari setiap event atau promo yang ada di hotel dan restoran untuk diinformasikan dan diberitakan kepada masyarakat luas.