66
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
3.1
Langkah-langkah Pemecahan Masalah M etodologi pemecahan masalah merupakan suatu proses berpikir yang
sistematis, diawali dengan identifikasi masalah sampai penarikan kesimpulan akhir dari permasalahan yang diteliti. Penelitian adalah suatu rangkaian proses yang panjang dan bertahap, dimana tahapan-tahapan tersebut saling terkait secara sistematis. Agar penelitian tersebut dapat membuahkan hasil yang memuaskan. M aka tiap tahapnya harus dilakukan dengan cermat karena tiap tahap merupakan bagian yang menentukan tahap berikutnya. Berikut langkah – langkah metodologi penelitian : 1.
M embuat pernyataan misi Pernyataan misi proyek adalah bagian dari dari fase perencanaan merupakan
input yang dibutuhkan untuk memulai tahap pengembangan konsep dan merupakan suatu petunjuk bagi tim pengembangan. Pernyataan misi disini memuat uraian produk, sasaran utama bisnis, pasar target produk, asumsi dan batasan untuk mengarahkan usaha pengembangan, serta stakeholder.
67
2.
Identifikasi kebutuhan pelanggan Tujuan
dari
identifikasi
kebutuhan
pelanggan
adalah
agar
dapat
terjembataninya kebutuhan dari pelanggan dengan rencana produk yang akan dikembangkan oleh tim pengembang. Langkah awalnya adalah dengan melakukan By Phone kepada 45 pelanggan tetap dari PT Amen M ebel ini, memingat sesuai dengan anjuran dari pihak perusahaan . Lalu dilakukan kuesioner penentuan bobot kepentingan dari kebutuhan konsumen yang telah didapat dari By Phone sebelumnya. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Slovin dan mendapatkan jumlah sampel sebesar 100. Setelah dilakukan kuesioner maka data yang ada diolah dengan software SPSS untuk melihat menguji kevalid an dan kereabilitasan data.
3.
Analisa data Analisa
data
menggunakan
metode
TANAKA’S
FUNGTIONAL
EVALUATION M ETHOD kami mencoba mengambangkan produk ini dengan metode yang terbilang baru. Perbedaaan dengan metode yang ada sekarang ini terdapat pada pemilihan konsep, dimana pada metode ini pemilihan konsep berdasarkan atas total biaya yaitu tiap – tiap konsep di perkirakan total biaya dengan cara estimasi biaya perkomponen, biaya listrik, biaya pekerja. Setelah memperkirakan total biaya pada tiap konsep maka pemilihan konsep yang akan dikembangkan adalah dilakukan berdasarkan atas total biaya yang paling murah.
68
4.
Pemilihan konsep produk Pada pemilihan konsep, dilakukan dengan cara pembuatan rincian estimasi
biaya ke seluruh konsep ini, setelah itu pemilihan tertuju pada total biaya pembuatan meja yang paling murah.
5.
Pengujian Konsep Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan pelanggan
telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya. Jika tanggapan pelanggan buruk, pengembangan mungkin dihentikan atau beberapa kegiatan awal mungkin diulang bila dibutuhkan.
6.
Arsitektur Produk Pada arsitektur produk, akan dapat dilihat perancangan komponen-komponen
secara fungsional yang mana akan menjadi input dalam proses Design for Manufacturing (DFM ) produk.
7.
Desain industri Proses desain industri disini untuk menilai produk yang tengah dikembangkan
dari segi ergonomis dan estetika produk tersebut.
69
8.
Design For Manufacturing (DFM ) Disini akan dirancang rencana proses produksi untuk mendapatkan biaya
produksi per unit baik untuk opsi mensubkontrakkan komponen maupun memproduksi sendiri. Apabila masih belum sesuai target maka perlu proses pengembangan belum bisa dilanjutkan dan perlu dilakukan peninjauan ulang kembali.
9.
M embuat Prototype
Pembuatan virtual prototype dengan software Dassault Catia V5R18
70
Tahapan proses dalam penelitian ini dijelaskan secara singkat dan sistematis pada Flowchart pada gambar 3.1.