42
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
3.1
Flow Diagram Pemecahan Masalah dan Penjelasannya
3.1.1 Studi Pendahuluan Untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti di PT. Furin Jaya, maka penulis melakukan tinjauan langsung dan interview mengenai kondisi perusahaan dan hal-hal yang sedang terjadi dalam perusahaan sehingga diperoleh gambaran mengenai kondisi perusahaan saat ini. Penulis juga mempelajari mengenai data umum perusahaan, proses produksi dan struktur organisasi perusahaan tersebut.
3.1.2 Identifikasi Masalah Pada tahap ini, penulis melakukan pengamatan pada penjadwalan produksi yang dilakukan oleh PT. Furin Jaya pada satu bulan tertentu dan penulis memutuskan untuk mengambil bulan Agustus sebagai bahan observasi. Pada hasil observasi terlihat bahwa permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan adalah terjadinya keterlambatan produksi. Hal ini diindikasikan dengan tidak tercapainya pemenuhan batas waktu pengiriman maupun batas waktu produksi antar bagiannya.
43
3.1.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data mengenai penjadwalan produksi di PT. Furin Jaya dilakukan secara kuantitatif untuk memperoleh data-data produksi mengenai waktu proses tiap pekerjaannya, mesin-mesin yang digunakan, due date tiap pekerjaan, kapasitas satu lini produksi, waktu jam kerja yang tersedia, dan kuantitas pesanan yang harus dikerjakan untuk periode tersebut. Selain itu, penulis juga mengumpulkan data-data yang tidak berhubungan dengan produksi secara langsung untuk menunjang data-data produksi yang telah didapatkan sebelumnya. Data-data nonproduksi yang dibutuhkan mencakup sejarah perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
3.1.4 Input Data Scheduling Dari hasil pengumpulan data yang telah diperoleh sebelumnya kemudian data-data tersebut kita lihat tingkat validasinya. Karena datadata tersebut berasal dari arsip perusahaan sendiri maka bisa dibilang data tersebut sudah valid sehingga penjadwalan produksi di n job mmachine dapat dilakukan. Data-data tersebut yang nantinya akan dipergunakan
sebagai
masukan-masukan
penjadwalan yang diterapkan.
bagi
metode-metode
44
3.1.5 Penjadwalan N-Job M-Mesin Mesin-mesin yang dimiliki oleh PT. Furin Jaya untuk melakukan proses produksi memiliki berbagai macam spesifikasi dan jenis pekerjaan. Untuk penjadwalan produksi untuk proses pekerjaan yang terdiri lebih dari 2 mesin dapat menggunakan metode N-job M-mesin. Metode ini terdiri dari beberapa urutan langkah dimana untuk tiap langkah yang berbeda didapatkan hasil penjadwalan yang berbeda-beda pula. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari makespan dan urutan penjadwalan pekerjaan yang dihasilkan. Makespan terbaik inilah yang akan menghasilkan urutan proses pengerjaan sebagai dasar dari penjadwalan.
3.1.6 Menghitung Lamanya Waktu Penyelesaian untuk setiap Job Setiap pekerjaan ataupun pesanan yang diproduksi bertipe Flow shop, banyak kemungkinan variasi yang dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan
maupun
permintaan
pelanggan
sehingga
untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan waktu yang dibutuhkan juga bervariasi tergantung tingkat kesulitan pekerjaan tersebut untuk itu dilakukan perhitungan lamanya waktu proses yang dibutuhkan untuk tiap pekerjaan.
45
3.1.7 Metode – Metode Flow Shop Perhitungan makespan dilakukan menggunakan beberapa metode Flow shop yaitu metode CDS, metode heuristik Gupta, metode Heuristik Pour. Metode – metode itu akan membagi pekerjaan yang ada berdasarkan algoritma heuristik tertentu sehingga diperoleh daftar urutan pekerjaan sebagai dasar dari penjadwalan produksi. Dari setiap metode yang dihitung makespannya akan diperoleh lamanya waktu proses tiap job (sum of completion time) pekerjaan tersebut.
3.1.8 Pemilihan Metode Penjadwalan Produksi Dari hasil perhitungan pengurutan pekerjaan dan makespan tersebut maka diprioritaskan kepada makespan yang paling kecil untuk selanjutnya digunakan sebagai metode pilihan. Hasil perhitungan dapat digambarkan dalam bentuk Gantt chart untuk mempermudah melihat tiap proses yang ada dan membantu dalam memahami lebih lanjut hasil perhitungan yang ada.
3.1.9 Kesimpulan dan Saran Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode yang terbaik adalah metode dengan total waktu proses tercepat dengan waktu mengganggur yang paling kecil sehingga bisa memaksimalkan utilitas mesin dan kapasitas
46
produksi. Metode yang terbaik tersebut kemudian dapat disarankan kepada perusahaan untuk diterapkan sebagai salah satu cara untuk mengurangi keterlambatan produksi dan sebaliknya meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi.
47
Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Pemecahan Masalah
48
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam menunjang hasil dari pembahasan skripsi ini maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : 1.
Studi literatur dan kepustakaan Melalui studi literatur dan kepustakaan ini, penulis memperoleh datadata dengan cara membaca serta mempelajari literature dan berbagai sumber-sumber lain yang ada di perpustakaan guna mendukung penyelesaian masalah yang dibahas dengan lebih baik. Dengan teknik ini penulis mendapat data-data secara teoritis yang nantinya akan digunakan sebagai landasan teori.
2.
Metode penelitian lapangan Penulis sendiri secara langsung terjun ke lapangan untuk dapat melihat, mengamati dan mendalami pokok permasalahan yang sedang terjadi di perusahaan saat itu. Hal-hal itu diwujudkan penulis dengan : -
Wawancara Penulis melakukan metode tanya jawab langsung kepada departemen manufaktur yang terkait dengan topik yang telah diambil. Selain itu, penulis juga menanyakan kepada pihak-pihak lain yang berkaitan dengan objek penelitian untuk mengumpulkan data sehingga data yang diperoleh lebih akurat.
49
-
Observasi langsung Penulis melakukan pengamatan langsung dengan melihat cara dan metode yang digunakan untuk merencanakan penjadwalan produksi dan melakukan pencatatan secara sistematis data-data penting yang diperoleh dari hasil pengamatan. Selain itu, penulis juga meminta data-data secara langsung ke bagian manufaktur pabrik untuk untuk menunjang pengumpulan data-data yang telah diperoleh sendiri.
-
Data historis perusahaan Data-data ini adalah data-data yang disimpan oleh perusahaan untuk keperluan arsip perusahaan.