BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Model Penyelesaian Masalah Model penyelesaian Implementasi OPAM (Operation Process Audit Matter) PLATING TRIVALENT berikut : Mulai Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisa Aspek Teknis Membuat Percobaan (Design Of Experiment) Uji Kecukupan Data
Pembuatan Materi Audit Kesimpulan
Selesai
Gambar 3.1 : Model Penyelesaian Masalah
38
Penjelasan langkah-langkah dalam model penyelesaian Pembuatan materi Plating adalah sebagai berikut :
3.1 Identifikasi Masalah Pada tahapan ini, penulis melakukan pengamatan dilapangan untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul di pada unit kendaraan yang telah dipergunakan selama satu sampai dua tahun setelah di produksi. Dari beberapa masalah yang ada di lapangan yang juga dapat dilihat dengan diagram pareto, dapat diketahui bahwa permasalahan yang sering muncul adalah terjadinya karat pada part yang telah diproses dengan plating. Karat yang terjadi pada part tersebut bukan hanya berasal dari satu sumber / supplier saja, melainkan di order dari beberapa supplier yang melakukan proses plating di luar perusahaan itu sendiri. Agar masalah karat yang terjadi dapat diatasi dengan baik, perlu dilakukan studi lebih lanjut pada proses produksi pelapisan plating untuk mencari cara terbaik dalam meminimalisir teradinya karat pada part besi yang dilapisi oleh plating, karena kualitas plating sangat dipengaruhi oleh kondisi proses dan parameter yang dibuat pada saat proses plating dilakukan.
3.2 Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan penulis untuk mengetahui metode-metode apa saja yang digunakan sebagai alternatif solusi dalam proses pelapisan plating. Dimana alternatif solusi tersebut dapat meminimalisir terjadinya karat pada part kendaraan mobil yang mengalami korosi sebelum standard waktu yang seharusnya.
39
3.3 Pengumpulan Data Setelah melakukan studi pustaka, penulis mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas untuk memperkuat analisa penulis, sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang akurat. Data-data tersebut adalah: 1. Data thickness / ketebalan suatu lapisan plating. 2. Data tingkat ketahanan suatu lapisan terhadap karat dalam rentan waktu tertentu. Data diperoleh dengan pengujian SST (Salt Spray Test). 3. Data parameter suhu pada larutan Krom (Chromate). 4. Data parameter waktu celup pada larutan Krom (Chromate). 5. Data parameter PH atau tingkat keasaman pada larutan Krom (Chromate).
3.4 Pengolahan Data Selanjutnya data-data yang diperoleh diatas diolah untuk memperoleh hasil yang berguna dalam proses pembuatan materi audit. Pengolahan data-data tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan secara statistik untuk memperoleh rata-rata reject yang terjadi, pendekatan pengendalian kualitas untuk mengetahui batas-batas standard yang layak, serta design of experiment untuk mengetahui sifat-sifat atau pengaruh parameter terhadap kualitas lapisan plating. Data-data tersebut dapat dipergunakan sebagai acuan dalam membuat standard materi audit yang diperlukan untuk menilai suatu proses plating yang baik.
40
3.5 Analisa Aspek Teknis Setelah melakukan pengolahan data, tahapan selanjutnya adalah analisa terhadap data yang telah diolah. Aspek teknis adalah salah satu alat ukur kinerja dari metode yang digunakan dalam Implementasi OPAM (Operation Process Audit Matter) PLATING TRIVALENT. Hal ini berangkat dari adanya permasalahan terjadinya permasalahan karat yang terlalu cepat terjadi pada unit yang telah berumur satu hingga dua tahun. Sehingga complain yang diterima dari masyarakan meningkat. Aspek teknis juga dapat membantu dalam melakukan penelitian pada suatu proses sehingga didapatkan sebuah metode proses yang baik dan benar pada lini produksi plating. Hal ini tentunya berdampak pada hasil produksi yang sesuai standard dan juga dapat meningkatkan image perusahaan plating dan customer perusahaan tersebut.
3.6 Membuat percobaan (Design of Experiment) Untuk memastikan sebuah hasil penelitian yang diolah dengan aspek teknis, penulis harus melakukan Design of Experiment sebagai salah satu cara untuk mengkonfirmasi hasil penelitian, sehingga hasil yang didapat tersebut valid.
3.7 Pembuatan Materi Audit Dari hasil pecobaan yang dilakukan, maka penulis dapat menentukan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam sebuah proses. Hal ini tentunya terkait dengan kualitas proses produksi yang tentunya juga menghasilkan produk yang
41
berkualitas. Hal-hal penting tersebut dituangkan dalam bentuk materi audit yang digunakan untuk menilai suatu proses produksi plating. Sehingga nantinya dapat digunakan oleh PT. ADM untuk menilai proses produksi plating pada lini produksi supplier PT. ADM.
3.8 Kesimpulan Setelah dilakukan pembutaan materi audit, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa proses plating yang telah mengikuti standard-standard proses yang benar dan melakukan pengontrolan pada parameter yang terdapat pada proses produksi, akan menghasilkan part yang berkualitas tinggi. Agar supplier plating tersebut konsisten dalam melakukan proses yang benar, PT. ADM dapat melakukan audit berkala untuk menilai kinerja proses produksi plating yang dilakukan oleh supplier.