BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
3.1
Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk
dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga di perlukan model rumusan masalah untuk menentukan permasalahan apa yang ada di dalam perusahaan. Dalam menentukan model rumusan masalah perlu serangkaian hipotesa yang membantu alur pemikiran untuk mengambil keputusan akhir yang baik dan berguna. Perumusan masalah merupakan sebuah faktor penting karena model rumusan masalah merupakan kerangka dasar pemikiran dalam menyelesaikan masalah. Kerangka dasar pemikiran inilah yang menjadi sebuah pedoman dalam menganalisa dan mendefinisikan setiap permasalahan yang ada sehingga dapat ditemukan jalan keluar yang terbaik. Perumusan masalah dimulai dari penelitian pendahuluan, dilanjutkan dengan pengumpulan data serta kepada pegolahan dan penyelesaian masalah. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan mengetahui masalah-masalah yang ada serta mengetahui situasi dan kondisi dari perusahaan. Selain itu penelitian pendahuluan juga berguna untuk mencari informasi-informasi yang berguna dalam melakukan penelitian. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan cara mengamati proses pembuatan kantung karung plastik dan juga melakukan wawancara kepada,
97
staf proses produksi, bagian maitenance, operator mesin circular, manajer proses produksi. Sehingga didapat hasil berupa identifikasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan. Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian :
98
Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah
99
3.1.1
Observasi Awal Pada tahap ini dilakukan pengamatan (observasi) langsung pada perusahaan
untuk mengetahui keadaan secara menyeluruh dari perusahaan dan gambaran umum objek dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Observasi ini merupakan studi pendahuluan dengan melakukan kunjungan ke pabrik PT. Inti Abadi Kemasindo terutama pada bagian produksi untuk dapat mengamati secara langsung dari proses produksi yang dilakukan pada perusahaan tersebut dan melihat produk yang dihasilkan oleh perusahaan kantung karung plastik ini. Selain itu, juga dilakukan wawancara maupun diskusi dengan pihak perusahaan, baik itu bagian produksi maupun bagian maintenance mesin untuk meminta keterangan langsung mengenai perusahaan, serta operator mengenai pengoperasian dari mesin itu sendiri, karena pada dasarnya operatorlah yang mengerti tentang permasalahan mesin sehari-hari.
3.1.2
Identifikasi Masalah Pada tahap ini, penulis melakukan identifikasi masalah yang dilakukan untuk
mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan baik itu pengamatan langsung maupun hasil dari wawancara dengan pihak perusahaan (terutama bagian proses produksi dan maintenance), yang telah dilakukan pada tahap studi lapangan. Permasalahan yang diungkapkan melalui wawancara kepada seorang operator serta pengamatan langsung, dapat disimpulkan bahwa kondisi jumlah mesin yang tidak seimbang dengan jumlah operator serta sistem pemeliharaan yang kurang baik. Sehingga mengakibatkan rendahnya pencapaian hasil produksi pada mesin circular.
100
3.1.3
Studi Pustaka/Studi Literatur Tahap ini merupakan tahap berikutnya untuk menindaklanjuti permasalahan
yang telah dirumuskan pada tahap studi lapangan dan identifikasi perumusan masalah yang ada. Pada tahap ini, penulis melakukan studi pustaka.studi literatur dengan mencari buku-buku referensi baik berupa text book maupun sumber lainnya seperti jurnal, tesis, dan internet untuk digunakan sebagai pedoman dalam memecahkan masalah yang ada. Melalui studi pustaka/studi literatur ini, akan diperoleh wawasan, informasi maupun gambaran bahwa untuk memecahakan permasalahan yang dihadapi perusahaan ini dapat dilakukan dengan mencari kondisi optimal antara jumlah mesin dengan operator dengan menggunakan metode synchronous servicing dan metode random servicing, serta meningkatkan kemampuan mesin dengan preventive maintenance, kondisi mesin yang baik belumlah cukup karena dalam proses produksi yang dominant berperan didalamnya adalah operator dan mesin. Dengan menerapkan autonomous maintenance
3.1.4
Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kondisi ideal seorang operator dalam menangani sejumlah mesin di proses pemesinan circular. 2. Mengetahui jenis mesin dan komponen yang sering mengalami kerusakan 3. Menentukan selang waktu pergantian komponen mesin yang sering mengalami kerusakan
101
4. Menentukan selang waktu pergantian pemeriksaan optimal pada komponen dan mesin kritis 5. Meminimasi breakdown sehingga pencapaian hasil produksi lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelumnya. 6. Meningkatkan kesadaran kepada seorang operator akan mesin yang dioperasikanya.
3.1.5 Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan Parameter Dalam penyusunan skripsi ini, ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan. Adapun teknik-teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Langsung Melakukan wawancara secara individual dengan pihak perusahaan, terutama dengan bagian produksi serta bagian maintenance. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang sering terjadi. 2. Observasi Langsung Observasi dilakukan langsung di lantai produksi PT. Inti Abadi Kemasindo, khususnya pada proses pengayaman karung untuk mengetahui permasalahan yang diutarakan melalui wawancara memang benar-benar terjadi Data yang dikumpulkan melalui kedua metode di atas menghasilkan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber. Selain itu sebagian data tergolong sebagai data sekunder. Metode pengambilan data sekunder sering disebut metode penggunaan bahan dokumen, karena tidak secara langsung melakukan
102
penelitian langsung tetapi memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan oleh perusahaan. Adapun data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut : a. Data umum perusahaan, yaitu :
Sejarah umum perusahaan dan perkembangannya
Kebijakan perusahaan
Manajemen perusahaan yang meliputi struktur organisasi perusahaan, tenaga kerja, hari kerja, dan sistem penggajian
Sistem kerja bagian produksi
b. Data kerusakan komponen mesin, yang meliputi :
Informasi mesin yang sering mengalami kerusakan
Waktu kerusakan mesin dan interval kerusakan mesin
Data kerusakan komponen untuk mesin circular SBY 150
c. Unsur-unsur lain yang diperlukan, seperti:
Biaya tenaga kerja
Biaya pendukung lainnya
Biaya operasional listrik
103
3.1.6 Pengolahan Data Setelah mengetahui permasalahan yang ada, dan data-data yang diperlukan sudah terkumpul, maka dilakukan pengolahan data utnuk mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan demi terpecahnya permasalahan yang ada selama ini. Pengolahan data yang penulis lakukan adalah : 1. Menentukan jumlah optimal antara jumlah mesin dengan jumlah operator dengan menggunakan metode synchronous servicing dan random servicing. 2. Mencari regresi dan korelasi antara besarnya downtime dengan besarnya pencapaian hasil produksi. 3. Meminimasi downtime dengan preventive maintenance 4. Mencari nilai MTTR dan MTTR komponen kritis, sehingga dapat dicari reliability, availability komponen kritis pada mesin. 5. Menghitung nilai reliability,availability, dan downtime sesudah dan sebelum preventive maintenance.
3.1.7
Analisa Hasil Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hasil dari setiap tahapan pengolahan
data. Dari hasil tersebut dapat dijadikan tolok ukur dalam menentukan tindakan apa yang harus dilakukan.
104
3.1.8 Kesimpulan dan Saran Pada tahap ini diambil kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa akhir yang sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian. Selain itu juga diberikan saran-saran yang mungkin dapat diterima dan bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan performance lantai produksi.