BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
3.1. Penjelasan Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun 2006 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang mampu mendominasi pasar. Hal tersebut berdampak peningkatan jumlah pembuatan komponen penunjang unit sepeda motor seperti halnya pembuatan komponen Casting wheel, yang mana untuk kondisi saat ini pembuatan Casting Wheel dilakukan oleh sub kontraktor. adalah salah satu program dari perusahaan dalam hal ini adalah PT. Astra Honda Motor sebagai salah satu produsen sepeda motor. Kondisi saat penggunaan casting wheel pada setiap produk sepeda motor mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yang mana berdampak pada ketidakmampuan sub kontraktor sebelumnya untuk memenuhi permintaan PT. Astra Honda Motor, sehingga untuk alternatif pemecahannya adalah pembuatan casting wheel in plant ( investasi mesin untuk proses pembuatan komponen tersebut di pabrik PT. Astra Honda Motor). Komponen ini sudah dibuat oleh sub kontraktor sebelumnya yaitu PT. Enkey Indonesia. Produk tersebut selain di supply ke masing – masing industri otomotif diantaranya PT. Astra Honda Motor dengan merk sepeda motor Honda produk casting wheel dari PT. Enkey Indonesia juga dipasarkan ke konsumen. Sehingga pada skripsi ini akan dibuat sebuah analisa baru mengenai pembuatan komponen tersebut dengan asumsi bahwa produk yang akan dihasilkan akan
46
digunakan langsung pada produk sepeda motor Honda dan akan dipasarkan sesuai dengan kondisi dan harga yang berlaku sekarang.
3.2. Alur Pemecahan Masalah Bagan yang dibuat ini adalah sebagai panduan terhadap pola pemecahan masalah yang akan dilakukan. PT. Astra Honda Motor sebagai produsen sepeda motor tentunya memiliki sebuah team development, dalam hal ini adalah induk perusahaan Honda Motor Co, Jepang sudah menyediakan sarana pembuatan komponen yang akan terlibat dalam proses perakitan. Gambar produk sudah dibuat dan diberikan kepada PT. Astra Honda Motor. Sehingga penelitian dalam pembuatan komponen tidak dilakukan. Dalam proses investasi ini, akan diawali dengan analisa tentang spesifikasi detail dari casting wheel kemudian baru akan dibuat sebuah rencana investasinya.
47
Flow Process Metodologi Penelitian PENDAHULUAN Identifikasi Penentuan Tujuan
ANALISA PERMASALAHAN
STUDI PUSTAKA
Data market share, data produksi ( forecasting ), data spesifikasi mesin,data keuangan
ANALISA DATA 1. Aspek Pasar 2. Aspek teknis
Aspek Pasar (FORECASTING) - Double moving average - Double Exponential smoothing
ANALISA KELAYAK AN
TIDAK
Aspek Teknis - Detail produk - Kebutuhan mesin
Aspek Keuangan - Biaya produksi - Penerimaan produksi - Analisa sensitivitas
LAYAK
IMPLEMENTASI
SELESAI
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian
Analisa Pasar Analisa Teknis Analisa keuangan Analisa Sensitifitas Proyek
48
Penjelasan Flow Process :
1 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dilakukan pemahaman terhadap permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya
secara
rinci.
Kemudian
mengidentifikasikan
kendala-
kendalanya dan menentukan tujuan pembuatan perencanaan investasi tersebut dan untuk mencari solusinya. Pada tahap ini juga harus ditentukan ruang lingkup penelitian yang harus dilakukan. Solusi yang akan diberikan terhadap permasalahan ini adalah memberikan gambaran bahwa dari beberapa alternatif pilihan terhadap pembuatan komponen casting wheel, alternatif mana yang memliki keuntungan yang paling besar. Sehingga dengan diketahuinya alternatif mana yang terbaik, maka alternatif tersebut akan di implementasikan.
2. Tahap Analisis Permasalahan Dari permasalahan yang telah didefinisikan pada tahap pertama, dilakukan studi kepustakaan umum seperti textbook ataupun literatur-literatur yang relevan yang dipakai sebagai landasan teori yang digunakan dalam menganalisis dan bahan acuan untuk melakukan perancangan terhadap studi kelayakan investasi sehingga menjadi solusi yang terbaik..
3 Tahap Analisa Data Analisa berikutnya adalah dengan membuat
pengumpulan data, dengan cara
flow process dari pembuatan komponen tersebut, sehingga dapat
49
diketahui kebutuhan mesin yang harus disediakan. Langkah selanjutnya membuat komposisi proses yang meliputi penetapan kebutuhan tenaga kerja, material, overhead operasional proses, yang disesuaikan dengan target produksi. Pengumpulan data yang terkait dengan kebutuhan dari pembuatan komponen tersebut. Data harga material, mesin
dalam proses, bahan-bahan
tambahan proses, gaji karyawan, kebutuhan listrik, data produksi sepeda motor ( peramalan ). Ada beberapa aspek yang akan menjadi faktor pendukung untuk studi kelayakan investasi casting wheel ini sebagai berikut : 1. Aspek Pasar 2. Aspek Teknis 3. Aspek Keuangan 4. Dan beberapa aspek tidak dibahas secara mendetail, karena dianggap tidak begitu berpengaruh pada rencana investasi ini.
4 Tahap Analisis Keputusan Kemudian analisa kelayakan didasarkan atas investasi Line Produksi dengan melihat tingkat pengembalian modal. Dari sini akan dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan atas hasil perhitungan dan pertimbangan pertimbangan dalam pembuatan komponen Casting Wheel.
50
5 Tahap Implementasi Implementasi dari penambahan line produksi Casting Wheel ini akan dilakukan di PT.Astra Honda Motor Plant III (Cikarang). Perencanaan Investasi untuk line produksi Casting Wheel ini akan di rencanakan pada tahun 2008, dengan pertimbangan peningkatan produksi dengan penambahan casting wheel. Tahap – tahap perencanaan investasi line produksi casting wheel tersebut adalah sebagai berikut : Tahap pertama : Identifikasi spesifikasi drawing ( gambar casting wheel yang akan di produksi tersebut, dan detail spesifikasi dari casting wheel ( bahan, dan ketentuan – ketentuan lainnya ) Tahap kedua : Identifikasi flow process yang akan di kerjakan sehingga dapat dihasilkannya produk berupa casting wheel. Tahap ketiga : Identifikasi kebutuhan mesin untuk proses produksi casting wheel tersebut. Tahap keempat : Identifikasi jumlah produksi yang akan direncanakan, sesuai rencana produksi yang akan di jalankan. Tahap kelima : Identifikasi time study atau waktu baku proses permesinan, guna untuk menentukan jumlah mesin yang akan dibutuhkan dan jumlah line produksi yang direncanakan berdasarkan pada jumlah produksi yang akan dicapai. Tahap keenam : Identifikasi penentuan jumlah sumberdaya yang akan dipergunakan.
51
Tahap ketuju : Pengajuan untuk pembelian mesin dan peralatan penunjang lainnya ( berdasarkan pada cost investasi yang di rencanakan )
6 Selesai